Upload
fajar-tri-purnama
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/22/2019 Sab Daun Nangka
1/8
SATUAN ACARA BERMAIN (SAB)
MEMBUAT KERAJIANAN TANGAN MAHKOTA RAJA
DI SLB KUNCUP MAS BANYUMAS
Disusun oleh :
Kelompok 3
Teddy Friantoro G1B212066
Kustini G1B212067
Retno Winasih G1B212072
Nur Afifah Y. G1B212082
Dwi Kristiarini G1B212070
Iin Apriyanti G1B212084
Lita Heni K G1B212071
M. Faozan Akbar G1B212037
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2013
7/22/2019 Sab Daun Nangka
2/8
SATUAN ACARA BERMAIN (SAB)
MEMBUAT KERAJINAN TANGAN MAHKOTA RAJA
Pokok Bahasan : Terapi bermain melatih bahasa, bicara, dan motorik halus
Sub Pokok Bahasan : Terapi bermain pada anak tunarungu dengan cara
membuat mahkota raja
Hari/tanggal : Sabtu, 27 Juli 2013
Waktu : 40 menit (Jam 08.20-09.00 WIB)
Tempat : Ruang Kelas Tunarungu SLB Kuncup Mas
Sasaran : Anak Tunarungu SDLB
Pelaksana : Tedy, Kustini, Retno, Nur Afifah, Dwi K, Iin, dan Lita.
A. Latar BelakangDunia anak adalah dunia bermain, dalam kehidupan anak-anak, sebagian
besar waktunya dihabiskan dengan aktivitas bermain tidak terkecuali dengan
anak berkebutuhan khusus. Filsuf Yunani, Plato, merupakan orang pertama
yang menyadari dan melihat pentingnya nilai praktis dari bermain. Anak-anak
akan lebih mudah mempelajari aritmatika melalui situasi bermain. Bermain
dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan
kemampuan tertentu pada anak. Istilah bermain diartikan sebagai suatu
kegiatan yang dilakukan dengan mempergunakan atau tanpa mempergunakan
alat yang menghasilkan pengertian, memberikan informasi, memberikan
kesenangan, dan dapat mengembangkan imajinasi anak
Menurut Singer Kusantanti (2004) mengemukakan bahwa bermain dapat
digunakan anak-anak untuk menjelajahi dunianya, mengembangkan
kompetensi dalam usaha mengatasi dunianya dan mengembangkan kreativitas
anak. Dengan bermain anak memiliki kemampuan untuk memahami konsep
secara ilmiah tanpa paksaan, termasuk dalam melatih bicara, bahasa, dan
motorik halus. Anak-anak juga dapat mengembangkan kemampuan anak
untuk membuat hubungan logis.
Terapi bermain sangat dibutuhkan oleh anak-anak terutama pada anak
berkebutuhan khusus untuk meningkatkan kemampuan berbicara, bahasa,
7/22/2019 Sab Daun Nangka
3/8
kognitif, sosial, bahasa, motorik halus dan motorik kasar salah satunya pada
anak tunarungu. Anak tunarungu merupakan salah satu klasifikasi dari anak
yang dikategorikan luar biasa yang mempunyai kelainan dalam
pendengarannya sehingga memberikan dampak negatif bagi
perkembangannya, terutama dalam kemampuan berbicara dan berbahasa.
Namun demikian, mereka mempunyai hak yang sama sebagaimana warga
negara lainnya dalam memperoleh layanan pendidikan untuk
mengembangkan potensinya seoptimal mungkin. Salah satu layanan
pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus tunarungu adalah sekolah luar
biasa (SLB).
Salah satu SLB anak tunarungu yang berada di Kabupaten Bayumas
yaitu SLB Kuncup Mas. Jumlah anak tunarungu di SLB Kuncup Mas sekitar
12 anak, sekitar 12% dari jumlah seluruh siswa di SLB Kuncup Mas. Anak
tunarungu mempunyai karakteristik yang spesifik bahwa anak tunarungu
mempunyai hambatan dalam perkembangan bahasa (mendapatkan bahasa).
Bahasa sebagai alat komunikasi dengan orang lain sedangkan anak tunarungu
mempunyai permasalahan dalam wicaranya untuk berkomunikasi dengan
orang lain karena wicara sebagai alat yang sangat penting dalam komunikasi.
Dalam berbicara pun harus menggunakan artikulasi yang jelas agar pesan
mudah diterima oleh orang lain, maka dari itu anak harus dilatih secara
berulang-ulang sehingga anak terampil mengucapkan kata-kata dengan
artikulasi yang tepat dan jelas sehingga perlu dilakukan pengenalan terkait
hal-hal baru untuk mengenalkan kosakata baru salah satunya dengan metode
terapi bermain. Salah satu terapi bermain yang dapat dilakukan yaitu
membuat kerajinan tangan membuat mahkota raja. Permainan ini melatihanak dalam mengucapkan kosa kata baru, seperti daun dan lidi, serta
mengenal bentuk dan warna lidi. Selain itu, permainan ini dapat melatih
motorik halus, kreativitas, dan kognitif anak.
7/22/2019 Sab Daun Nangka
4/8
B. Tujuan1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 40 menit, anak mampu
membuat mahkota raja sehingga dapat melatih bicara, bahasa, dan motorik
halus.
2. Tujuan KhususSetelah mendapatkan terapi bermain selama 40 menit diharapkan anak
mampu:
1. Mengetahui benda yang berasal dari alam yaitu daun dan lidi.2. Mengetahui nama, bentuk, dan warna daun (hijau dan kuning).3. Mengetahui bentuk lingkaran yang sesuai dengan lebar kepala anak.4. Mengucapkan kata-kata baru seperti daun dan lidi.5. Mendemonstrasikan pembuatan mahkota raja dari daun nangka dan
lidi.
C.Metode dan Media1. Metode
a. Mengenalkan bahasa, konsep warna, dan bentukb. Melatih berbicarac. Membuat kerajinan mahkota raja
2. MediaDaun nangka dan lidi untuk penyemat
D.Kegiatan3. Pengorganisasian
Observer : Dwi KristiariniPemimpin bermain : Retno Winasih
Fasilitator : Lita Heni K
Iin Apriyanti
Kustini
Nur Afifah
Tedy Friantoro
M. Faozan Akbar
7/22/2019 Sab Daun Nangka
5/8
Pengorganisasian Tim:
1. Pemimpin Bermain:Eksplorasi perasaan anak setelah mengikuti terapi bermain
2. Observer:a. Masalah yang muncul selama bermain
b. Partisipasi anakc. Kemampuan anak dalam melaksanakan permainand. Kemampuan pemimpin bermain dan fasilitator dalam proses kegiatan
3. Fasilitatora. Hambatan saat pelaksanaan saat proses terapi bermain
b. Kesulitan dalam mengatur anak saat proses terapi bermain4. Setting tempat (gambar/denah ruangan)
Keterangan :
: Observer
: Fasilitator
: Anak
: Pemimpin permainan
7/22/2019 Sab Daun Nangka
6/8
Rencana Pelaksanaan :
No Terapis Waktu Subjek terapi
1 Persiapan
a. Menyiapkan ruanganb.Menyiapkan alat-alatc. Menyiapkan anak dan
keluarga
5 menit Ruangan, alat, anak dan
keluarga siap
2 Proses :
a. Membuka proses terapibermain dengan
mengucapkan salam,
memperkenalkan diri.
b. Menjelaskan tujuan danproses bermain.
c. Memimpin permainanmembuat kerajinan tangan
mahkota raja
d. Mengevaluasi respon anakdari proses bermain.
2 menit
3 menit
20 menit
5 menit
Menjawab salam,
Memperkenalkan diri,
Memperhatikan
Memperhatikan penjelasan
Membuat kerajinan tangan
mahkota raja dengan benar.
Mampu membuat kerajinan
tangan mahkota raja yang
telah diajarkan dan
menyebutkan alat dan bahan
yang diperlukan
3 Penutup
Menyimpulkan,
mengucapkan salam
5 menit Memperhatikan dan
menjawab salam
E.Evaluasi1. Apa alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan kerajinan tanagn
mahkota raja?
2. Coba tunjukkan alat dan bahan tersebut!
7/22/2019 Sab Daun Nangka
7/8
Lampiran
MATERI TERAPI BERMAIN
MEMBUAT KERAJINAN TANGAN MAHKOTA RAJA
A. Tujuan Permainan:1. Melatih Berbicara2. Menambah kosakata bahasa3. Melatih motorik halus4. Melatih kreatifitas5. Melatih kognitif
B. Bahan dan Peralatan:1. Daun nangka secukupnya2. Lidi penyemat
C. Langkah Kegiatan:
1. Ajaklah anak-anak melipat daun secara horizontal.2. Mintalah anak-anak untuk menangkupkan sisi lembar daun yang telah
dilipat pada sisi daun yang lain.
3. Mintalah anak untuk menyematkan lidi pada rangkaian kedua daun itu.4. Tangkupkan lembar demi lembar daun berikutnya pada daun yang telah
terangkai lalu sematkan lidi.
5. Ukurlah lebar mahkota dengan lingkar kepala anak agar sesuai biladikenakan.
6. Mintalah anak-anak menyambungkan kedua keujung rangkaian daun danberilah lidi penyemat.
7. Pakaikan hasil karya anak pada kepala masing-masing anak
7/22/2019 Sab Daun Nangka
8/8
Referensi
Smith, J. (2012). Sekolah inklusi konsep dan penerapan pembelajaran. Bandung:
Nuansa Cendekia.
Supartini, Y. (2004).Buku ajar konsep dasar keperawatan anak.Jakarta: EGC.
Wardani. (2007).Pengantar pendidikan luar biasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wong and Whaleys. (2001).Psikologi perkembangan anak dan remaja. Edisi 1.
Jakarta: Salemba Medika.