14
BAB I PENDAHULUAN Prurigo nodularis (PN), pertama kali dijelaskan oleh Hardaway pada tahun 1880 dan dinamai oleh Hyde dan Montgomery pada tahun 1909, adalah kronis, neurodermatitis jinak etiologi tidak jelas ditandai dengan excoriated,nodul pruritus intensif, yang sekunderuntuk siklus gatal-awal intens. Hal ini kebanyakan ditemukan pada permukaan kulit ekstensor terbuka dari bawah ekstremitas. Setelah menggaruk kuat atau menggosok, manifestasi kulit mungkin termasuk lichenifikasi,excoriations neurotik dan akhirnya nodulasi. Prurigo nodularis dapat terjadi pada semua usia, tapi paling sering terjadi pada usia 20 hingga 60 tahun dan memiliki prevalensi yang sama antara pria dengan wanita. Penderita dengan dermatitis atopik biasanya terkena PN pada usia yang lebih muda (rata-rata berusia 19 tahun). 2 Penyebab prurigo nodularis masih belum diketahui secara pasti. Masih tidak jelas apakah PN adalah kelainan kulit primer atau reaksi patologis sekunder akibat garukan pada kulit yang gatal akibat rangsangan pruritogenik seperti dermatitis atopik ataupun kelainan 1

Sabri Prurigo 2

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

Prurigo nodularis (PN), pertama kali dijelaskan oleh Hardaway pada tahun

1880 dan dinamai oleh Hyde dan Montgomery pada tahun 1909, adalah kronis,

neurodermatitis jinak etiologi tidak jelas ditandai dengan excoriated,nodul

pruritus intensif, yang sekunderuntuk siklus gatal-awal intens. Hal ini kebanyakan

ditemukan pada permukaan kulit ekstensor terbuka dari bawah ekstremitas.

Setelah menggaruk kuat atau menggosok, manifestasi kulit mungkin termasuk

lichenifikasi,excoriations neurotik dan akhirnya nodulasi.

Prurigo nodularis dapat terjadi pada semua usia, tapi paling sering terjadi

pada usia 20 hingga 60 tahun dan memiliki prevalensi yang sama antara pria

dengan wanita. Penderita dengan dermatitis atopik biasanya terkena PN pada usia

yang lebih muda (rata-rata berusia 19 tahun).2

Penyebab prurigo nodularis masih belum diketahui secara pasti. Masih tidak

jelas apakah PN adalah kelainan kulit primer atau reaksi patologis sekunder akibat

garukan pada kulit yang gatal akibat rangsangan pruritogenik seperti dermatitis

atopik ataupun kelainan sistemik seperti insufisiensi ginjal, hiper atau hipotiroid,

gangguan hepar, penyakit human immunodefisiensi, infeksi parasit atau faktor

lingkungan yang menginduksi gatal seperti cuaca panas dan keringat. Gangguan

psikososial seperti depresi dan kecemasan juga diduga sebagai hubungan primer

atau sekunder penyebab gatal pada PN.

Sebagai gold standar pemeriksaan prurigo nodularis adalah pemeriksaan

histopatologi dengan ditemukannya hiperkeratosis, hipergranulosis, dan

hiperplasia epidermal.1

Tujuan utama terapi yang diberikan pada pasien prurigo nodularis adalah

untuk menghilangkan rasa gatal sehingga menghilangkan sikus gatal-garuk

yang memperparah lesi yang terjadi.

1

BAB II

LAPORAN KASUS

A. IDENTITAS PASIEN

Nama : A

Umur : 8 tahun

Jenis Kelamin : laki-laki

Alamat : gowa

Pekerjaan : -

Status Pernikahan : -

B. ANAMNESIS

1. Keluhan Utama : Gatal pada daerah kedua punggung kaki

2. Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien dikonsul dengan keluhan gatal pada daerah tangan kedua

punggung kaki

3. Riwayat Penyakit Dahulu :

Psikotik non Organik

4. Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak diketahui

5. Riwayat Alergi :

Tidak diketahui

6. Riwayat Pengobatan : Pasien pernah pernah ke dokter

C. STATUS DERMATOLOGI

Lokasi : daerah tungkai kanan dan kiri

Ukuran : Miliar dan Lentikular

Effloresensi : Papul eritema, vesikel, pustul, skuama, erosi, eskoriasis

dan krusta

2

D. DIAGNOSIS BANDING

Liken planus

Skabies

E. DIAGNOSIS

Prurigo Hebra

F. TERAPI

1. Sistemik :

Citirizine 10 mg 1x1

Metilprednisolon 4mg 3x1

Cefadroxil 500 mg 2x1

2. Topikal :

Desoximetasone cream 0,025%

G. PROGNOSIS

Baik tetapi bersifat residif

3

BAB III

PEMBAHASAN

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan dermatologis yang dilakukan

pada pesien, dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami Prurigo nodular

Prurigo yang sudah dikenal sejak tahun 1832, merupakan erupsi papular

kronik dan residif. Prurigo merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan

sekelompok penyakit kulit yang ditandai dengan papul atau nodul pruritus yang

intensif. Istilah ini awalnya diperkenalkan oleh Hebra untuk menunjukkan papul

yang disebabkan oleh menggaruk. Terdapat berbagai macam prurigo, yang sering

terlihat di indonesia ialah prurigo Hebra (PH) disusul oleh prurigo nodularis.1

Prurigo nodularis merupakan penyakit kronik pada orang dewasa ditandai

oleh adanya nodus kutan yang gatal terutama terdapat di ekstremitas bagian

ekstensor

30 tahun yang lalu prurigo nodularis dianggap oleh sebagian orang sebagai

hampir patognomonik untuk uremia. dengan munculnya dialisis dan transplantasi

ginjal, telah menjadi kurang umum. mungkin kelompok terbesar adalah pasien

dengan dermatitis atopik parah atau setidaknya diatesis atopik. yang sama di

bawah berbaring faktor risiko emosional dibahas untuk bentuk prurigo lainnya,

seperti depresi dan masalah psikososial, berlaku di sini.2

Beberapa studi menunjukkan bahwa gejala-gejala kecemasan dan depresi

yang sering hadir pada pasien dengan prurigo nodularis , bersama dengan

beberapa ciri spesifik personality. prurigo nodularis sebenarnya juga telah

diklasifikasikan dalam kategori gangguan psychocutaneous sebuah pengakuan

dari kontribusi psikogenik faktor-faktor dalam kondisi ini.

faktor pertumbuhan saraf telah terlibat dalam patogenesis prurigo

nodularis. Kalsitonin gen yang berhubungan dengan peptida dan substansi P

immu- saraf noreactive yang nyata meningkat di prurigo nodularis bila

dibandingkan dengan kulit normal. neuropeptida ini dapat memediasi inflamasi

neurogenik kulit dan pruritus di prurigo nodularis.3

4

Meskipun kausa penyakit ini belum diketahui,tetapi serangan-serangan

gatal timbul bila terdapat atau mengalami ketegangan emosional. Penyakit ini di

anggap sebagai neurodermatitis sirkumskripta bentuk nodular atipik.Juga

dikatakan ada persamaan dengan neurodermatitis bentuk nodular dan dengan liken

planus bentuk hipertrofik.1

Gejala singkat prurigo nodular termasuk keluhan utama dan keluhan

tambahan kelaianan kulit di mulai dengan papula-papula miliar pada bagian

ekstensor ekstremitas, yang makin membesar membentuk nodus-nodus lentikuler.

Terasa sangat gatal dan kadang-kadang terjadi infeksi sekunder.4

Secara histologi prurigo nodularis adalah karakter-ized oleh hipertrofi dan

proliferasi dermal nerves11, di epidermis kulit nodul ada jumlah Merkel cells12

meningkat. Mis dermatitis menunjukkan infiltrasi inflamasi non-spesifik termasuk

limfosit, sel mast, histiosit dan kadang-kadang eosinofil. Ada asi prolifer-

fibroblas dan adalah mungkin untuk menemukan deposisi subepidermal dari

fibrin.5

Karena penyebab prurigo multifactor, harus di cari factor penyebabnya

dan selanjutnya pengobatan lesi kulit memberikan respon cepat terhadap

penyuntikan kortikosteroid intralesi. Biasanya dpakai suspensi triamsinolon

asetonid 2,5 sampai 12,5mg per ml. dosisnya 0,5 samapai 1 ml per cm2 dengan

maksimum 5 ml untuk sekali pengobatan.

Beberapa terapi topkal yang di anjurkan kortikosteroid potensi kuat,

kalsipotriol, emolien, takrolimus, dan pemokrelimus, krioterapi pulse dyy laser.

Pengobatan sistemik antara lain antihistamin asitretin imunodomulator dan

makrolid.1,4

Diagnosis banding pada kasus ini adalah scabies dan Berikut akan dijelaskan

masing – masing dari diagnosis tersebut :

1. Neurodermatitis sirkumkripta (liken simpleks kronik)

Neurodermatitis sirkumkripta adalah merupakan penyakit gatal-gatal local

yang berlangsung kronik, lesi di sebabkan garukan dan gosokan berulang, dengan

gambaran likenifikasi berbatas tegas

5

Penyebab neurodermatitis sirkumskripta hingga saat ini belum diketahui secara

pasti.

Gambaran klinis liken planus dikelompokkan menurut konfigurasi lesi,

morfologi lesi dan lokasi yang terlibat. Liken planus hipertrofik (LPH) merupakan

varian morfologi lesi yang sangat gatal. Gambaran klinis ditandai dengan plak

hiperkeratotik tebal kadang-kadang dengan permukaan verukosa. Predileksi pada

ekstremitas, khususnya tulang kering dan sendi interfalangeal. Pada kasus,

didapatkan papul dan nodul hiperkeratotik dan hipertrofik dengan permukaan

verukosa pada kedua ekstremitas (tangan dan kaki terutama tulang kering dan

sendi interfalang) yang terasa sangat gatal.

Namun ada berbagai faktor yang mendorong terjadinya rasa gatal pada

penyakit ini, faktor penyebab dari neurodermatitis sirkumskripta dapat dibagi

menjadi dua, yaitu faktor eksterna dan faktor interna

Faktor eksterna meliputi lingkungan yang panas dan udara yang kering.

Suhu yang tinggi memudahkan seseorang berkeringat sehingga dapat

mencetuskan gatal, hal ini biasanya menyebabkan neurodermatits sirkumskripta

pada daerah anogenital.

Faktor eksterna yang lain yaitu gigitan serangga Sedangkan faktor interna

meliputi riwayat adanya dermatitis atopi dan psikologis. Asosiasi antara

neurodermatitis sirkumskripta dan dermatitis atopi telah banyak dilaporkan yaitu

sekitar 26-75% pasien dengan dermatitis atopi terkena neurodermatitis

sirkumskripta.

Pada faktor psikologis terutama ansietas telah dilaporkan memiliki

prevalensi tertinngi mengakibatkan neurodermatitis sirkumskripta. Dilaporkan

bahwa neurotransmiter yang mempengaruhi perasaan seperti dopamin dan

serotonin akan memodulasikan persepsi gatal melalui penurunan jalur spinal.

Pada pasien tersebut memenuhi kriteria dari faktor eksternal dan internal

dari penyebab neurodermatitis sirkumskripta. Faktor eksternal antara lain suhu

6

yang panas dan aktifitas sehari-sehari sebagai ibu rumah tangga yang memicu

banyak berkeringat dapat meningkatkan rasa gatal.8

1. Liken planus

Liken planus adalah penyakit yg merupakan ganguan kulit berupa ruam yg

membengkak di sertai rasa gatal yang juga dapat dijumpai di dalam mulut

penderita. Penyakit ini umumnya di derita oleh orang dewasa terutama usai

pertengahan 8

Gangguan ini biasanya sembuh dalam waktu 6 bulan namun bias terjadi

rekurensi. Penyebab tidak diketahui namun banyak obat-obatan yang bias

menyebabkan erupsi serupa, seperti emas, obat anti malaria dan anti tuberkulosi.

Terjadi infiltrasi sel T pada dermis. Hanya 50% kasus yang sembuh dalam waktu

9 bulan 7

Gejala klinis tampak berupa lesi pada mulut dan lesi pada kulit yaitu lesi

mulut terdapat pada tepi lidah atau mucosa yang terletak dibagian dalam pipi,

7

kadang kadang juga terdapat digusi. Lesi terasa nyeri terutama jika terbentuk

ulkus

Lesi kulit berbentuk papul terasa gatal terletak di bagian dalam

pergelangan tangan, kaki, dada, perut atau genital. Lesi kulit biasanya simetris

dengan tepi yang terbatas jelas, seperti bersisik terang atau berwarna merah ungu

(lesi kulit ) dan putih kelabu (lesi mulu) .8

Patogenesis liken planus tidak diketahui. Imunitas seluler berperan

sebagai faktor pemicu. Sel T CD4 dan CD8 ditemukan pada lesi kulit liken

planus. Infi ltrat limfosit yang dominan pada liken planus adalah CD8,

CD45RO (memori) yang mengekspresikan sel T reseptor α dan β serta γ

dan δ, menyebabkan apoptosis keratinosit.1,3 Pada pemeriksaan

histopatologi ditemukan hiperkeratosis, penebalan stratum granulosum,

rete ridge epidermis yang runcing (saw tooth appearance), degenerasi

vakuoler pada lapisan basal (apoptosis keratinosit), dan infi ltrat limfosit

pada papilla dermis yang membentuk pita.9

8

Daftar pustaka

1. Aisah Siti & E. Wiriadi, Benny. Dalam: Dalam Ilmu Penyakit Kulit Dan

Kelamin Edisi Ke Tujuh .Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2015 Ha.315

2. Falco Braun, Dkk. Dermatogi. Berlin Heidelberg New York; Springer

2000

3. Https://Www.Researchgate.Net/Publication/

234055697_Treatment_Of_Prurigo_Nodularis_With_Pregabalin`

4. Siregas,R.S. Saripati penyakit kulit EGC, Jakarta: 2004

5. http://www.europeanreview.org/wp/wp-content/uploads/610.pdf

6. Kundu Roopal.V, Garg, Amit. In: Fitspatrick’s DERMATOLOGI IN

GENERAL MEDICINE 8th edition vol.1. The MeGraw-Hill Companies:

UINETED STATES ; 2012

9

7. Rubenstein David, Dkk. Kedokteran Klinis edisi 6. Jakarta: Penerbi

Erlangga; 2005 hal.343

8. Soedarto. Alergi dan Penyakit Sistem imun. Jakarta sagung seto 2012

9. http://www.kalbemed.com/Portals/6/10_208Liken%20Planus

%20Hipertrofik-Laporan%20Kasus.pdf

10. http://jukeunila.com/wp-content/uploads/2015/11/328-635-1-SM.pdf

11. http://www.pubfacts.com/detail/18358109/Prurigo-nodularis-a-benign-

dermatosis-derived-from-a-persistent-pruritus

10