Sakari Da

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan kimia dasar sakarida

Citation preview

VII

VII. SAKARIDAA. PENDAHULUAN 1. Latar belakang

Karbohidrat atau sakarida merupakan sumber kalori utama yang di perlukan bagi manusia, seperti amilum (dalam padi, jagung), sukrosa (dalam gula tebu), dan laktosa (dalam air susu). Sakarida merupakan polihidroksi aldehid (aldosa) atau polihidroksi keton (ketosa).

Menurut panjang rantainya karbohidrat dapat digolongkan menjadi 3 yaitu:1. monosakarida : monomer sakarida yang terdapat di alam , umumnya mempunyai 5 atam C (ribose dan xilosa ) atau 6 atom C ( glukosa, fruktosa, dan galaktosa ).

2. Disakarida : disusun atas 2 molekul monosakarida,contohnya : sukrosa dan laktosa.

3. Polisakarida : disusun atas banak molekul monosakarida, contohnya : amilum dan selulosa.

Dalam hal ini monosakarida masih mempunyai sifat sebagai aldehid, yaitu:

1. Monosakarida apabila dipanaskan dengan larutan alkali akan terbentuk warna kuning atau coklat yang dikenal dengan reaksi pendamaran.

2. Apabila dipanaskan dengan fenil hidrazil akan terbentuk endapan berupa kristal yang berwarna kuning.

Sukrosa disusun atas 1 molekul D-glukosa dan 1 molekul D-fruktosa sehingga dapat dihidrolisis oleh senyawa asam menjadi monomer-monomernya. Sukrosa tidak mempunyai sifat reduksi karena tidak memiliki gugus pereduksi bebas. Laktosa disusun atas 1 molekul galaktosa dan 1 molekul glukosa, yang terikat pada atom C1 dan C4, sehingga masih mempunyai sifat mereduksi.

2. Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk Mengetahui reaksi hidrolisis karbohidrat

3. Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum ini dilaksanankan pada hari Jumat, tanggal 20 November 2007 pada pukul 08.00-10.00 WIB. Bertempat di laboratorium Biologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

.

B. TINJAUAN PUSTAKA Karbohidrat didefinisikan secara tepat sebagai senyawa dengan rumus molekul (CH2O)n. Namun kata-kata karbohidrat umumnya digunakan dalam pengertian lebih terbatas untuk menunjukkan zat yang terdiri dari polihidroksi aldehid dan polihidroksi keton serta keturunannya. Gula yang dikenal sebagai sakarida, umumnya diperlakukan sebagai karbohidrat khas ( Hart, 2006). Disakarida yang banyak diperoleh dari alam berupa laktosa dan sukrosa. Laktosa yang biasa disebut gula susu terdiri dari D-glukosa dan D-galaktosa. Sukrosa termasuk disakarida yang disusun oleh glukosa dan fruktosa (Girindra, 2007).Monosakarida dan beberapa disakarida yang mengandung gugus aldosa atau ketosa dengan penambahan fenilhidrasin berlebih akan membentuk Osazon. Osazon merupakan endapan kristal kuning, yang tidak larut dalam air memiliki bentuk khas seperti gula sehingga mudah untuk diidentifikasi. Osazon dari glukosa dan fruktosa sama, pada fruktosa mula-mula yang bereaksi dengan fenilhidrasin adalah gugus ketonnya. Maltosa dan laktosa masing-masing membentuk maltosazon dan laktosazon, sedang sukrosa tidak membentuk Osazon (Setyawan, 1999).Pada reaksi ini gula dioksidasi pada gugus karbonil dan senyawa pengoksidasi menjadi tereduksi.Glukosa dan jeis gula lainnya mampu mereduksi senyawa-senyawa pengoksidasi , sehingga disebut sebagai gula pereduksi. Sifat ini berguna dalam kegiatan analisis gula.Dengan mengukur jumlah dari senyawa pengoksidasi yang tereduksi oleh suatu larutan gula tertentu maka dapat dilakukan pendugaan konsentrasi gula (Lehinger, 2007) Disakarida dapat dianggap sebagai glikosida yang aglikonnya adalah suatu satuan monosakarida yang kedua. la menyerupai monosakarida karena sama baik kelarutannya dengan air, dan beberapa mempunyai rasa manis. Hanya tiga yang seperti itu di alam, yaitu sukrosa atau Saccharosa (gula tebu), laktosa (gula susu), dan maltosa. Maltosa jarang sekali didapat dalam keadaan bebas ( Fieser, 2006 ).C. ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA1. Alat

a. Tabung reaksi

b. Gelas ukur

c. Waterbath

d. Pipet tets

e. Penjepit

f. Rak tabung reaksi

2. Bahan

a. Glukosa

b. Sukrosa

c. Laktosa

d. Amilosa

e. Air

f. NaOH

g. Larutan iodine

h. Larutan Na-asetat

i. Larutan HCl

3. Cara Kerja

a. Sediakan 15 tabung reaksi yang masing-masing ditandai dengan label.

1. larutan 0,5 glukosa dalam 10 ml air.

2. larutan 0,5 sukrosa dalam 10 ml air.

3. larutan 0,5 sukrosa dalam 10 ml HCL 0,1 N, kemudian dipanaskan selama 10 menit dalam waterbath yang mendidih.

4. larutan 0,5 laktosa dalam 10 ml air.

5. larutan 0,5 amilosa dalam 10 ml air.

b. lakukan percobaan dengan 5 jenis sampel ( tabung ).

1. percobaan 1 ml sampel + 3 ml NaOH, dipanaskan sampai mendidih.

2. percobaan 1 ml sampel + 3 tetes larutan iodine, panaskan dalam waterbath.

3. percobaan 3 ml sampel + 2 ml larutan Na-asetat, panaskan dalam waterbath selama 20 menit.

D. Hasil dan Analisis Hasil Pengamatan 1. Hasil PengamatanTabel 7.1 Reaksi pada Sakarida

NosampelReaksi PendamaranReksi IodineReaksi osazon

1.0,5 g glukosa + 10 ml airWarna awal : putih

Warna proses :kuning

Warna akhir : kuning

Bau : tidak berbau

Endapan : tidak ada

Reaksi : +a) Merah bata

b) Orange

c) Orange

d) Tidak berbau

e) Tidak ada

f) -a) putih

b) putih

c) putih

d) amis

e) endapan berupa endapan kekuning-kuningan

f) +

2.0,5 g sukrosa + 10 ml air- warna awal :putih

- warna proses : putih

-warna akhir : putih.

-bau : tidak berbau

-endapan : tidak ada.

-reaksi : -a) Merah bata

b) kuning

c) Kuning

d) Tidak berbau

e) Tidak ada

f) -

a) putih

b) putih

c) putih

d) amis

e) Tidak ada

f) -

3.0,5 g sukrosa + 10 ml HCL 0,1 N selama 10 dlm waterbath-Warna awal : putih

-Warna proses :putih kekuningan

- Warna akhir : putih kekuningan

-Bau : tidak berbau

-Endapan : Tidak ada

-Reaksi : a) Merah bata

b) orange

c) orange

d) tidak berbau

e) Tidak ada

f) -

a) putih

b) putih

c) putih

d) amis

e) Tidak ada

f) +

4.0,5 g laktosa + 10 ml air- Warna awal : putih

- Warna proses : kuning keputihan

-Warna akhir : kekuningan

-Bau : tidak berbau

- Endapan : Tidak ada

- Reaksi : +a) Merah bata

b) orange

c) Kuning

d) Tidak berbau

e) Tidak ada

f) - a)putih

b) putih

c) putih

d) amis

e) Tidak ada

f) -

5.0,5 g amilusa + 10 ml air- Warna awal : Putih

-Warna proses : putih

-Wara akhir : putih

-Bau : Tidak berbau

-Endapan : Tidak ada

-Reaksi : -a) hitam

b) hitam

c) hitam

d) tidak berbau

e) ada endapan

f) + a) putih keruh

b) putih

c) putih d) amis e) ada endapan

f) -

Sumber : hasil pengamatan

2. Analisis hasil percobaan

a). Reaksi Pendamaran

1) Glukosa

C6H12O6 + NaOH (C6H11O6)Na +H2O

2) Sukrosa

C6H22O11 + NaOH

3) Gula inert

C6H12O6 + C6H12O6 2NaOH 2C6H11O6Na + 2H2O

4) Laktosa

C12H22O11 + NaOH C12H22O11Na + H2O

5) Amilosa

(C6H12O6)n + NaOH

b). Reaksi Iodine

1) Glukosa

C6H12O6 + I2 2) Sukrosa

C6H22O11 + I2 3) Gula Inert

C6H12O6 + I2 4) Laktosa

C12H22O11 + I2 5) Amilosa

(C6H12O6)n + I2 (C6H12O6)n + I2 c). Reaksi Osazon ( Fenin hidrozin)

1) Glukosa

CH3COONa

C6H12O6 + C6H5NHNH2 C2H8O4 (C6H10(NH2) )2) Sukrosa

CH3COONa

C12H22O11 + C6H5NHNH2 3) Gula Inert

CH3COONa

C6H12O6 + C6H5 NHNH2 C6H10O4 ( C6H10(NH3) )

4) Laktosa

CH3COONa

C12H22O11 + C6H5 NHNH2 5) Amilosa

CH3COONa

( C6H12O6)n + C6H5NHNH4E. Pembahasan dan Kesimpulan1. Pembahasan

Larutan yang digunakan di dalam praktikum ini adalah larutan glukosa, sukrosa, laktosa, amilosa sebanyak 0,5. Dan kita menggunakan 10 ml air. Dan digunakan juga HCL 0,1 N dalam sukrosa yang dipanaskan selama 10 dalam waterbath yang mendidih.

Dari hasil pengamatan 0,5 g glukosa + 10 ml air diperoleh reaksi iodine merah bata pada warna awal dan warna akhir menjadi orange dan tidakmengeluarkan bau . Warna yang berbeda ditemukan pada 0,5 amilosa + 10 ml air karena warna awal merah bata sehingga menghasilkan reaksi iodine dengan kuning.

Dalam reaksi osazon memberikan warna yang tidak berwarna, tidak berbau, dan endapan yang dihasilkan tidak ada. Pada reaksi ini, yang memberikan reaksi + adalah glukosa dan sukrosa + HCL 0,1 N. Sedangkan yang memberikan reaksi antara lain adalah sukrosa, laktosa, dan amilosa.

Reaksi pendamaran yang memberikan rx +, yaitu larutan glukosa, larutan sukrosa + HCL 0,1 N dan larutan Laktosa. Sedangkan yang memberikan rx adalah larutan sukrosa dan larutan amilosa. Pada reaksi ini memberikan warna awal yang sama, yaitu tak berwarna. Kecuali, pada amilosa karena warna awalnya putih.

2. Kesimpulan

a. Reaksi iodine terjadi pada sukrosa, gula invert, laktosa dan amilum

b. Pada reaksi pendamaran reaksi yang tidak berlangsung terjadi pada larutan amilosa.

c. Pada reaksi pendamaran yang memberikan rx + yaitu larutan glukosa, sukrosa + HCL 0,1 N dan laktosa, sedangkan yang membeikan rx adalah sukrosa dan amilosa.

d. Pada percobaan dengan menggunakan reaksi iodine reaksi yang berlangsung pada larutan amilosa.

e. Pada larutan amilosa yang memberikan perubahan spesifik yaitu warna awal putih, sedangkan pada proses dan pada akhir tidak berwarna. Dan semuanya tidak menghasilkan endapan.

f. Pada reaksi osazon semua larutan mengalami proses berlangsungnya reaksi.

DAFTAR PUSTAKAFieser. 2006. Pengantar Kimi Organik. Dwi Wantara. Bandung.

Girindra. A, 2007. Biokimia. PT. Gramedia. Jakarta.Hart, H. 2006. Kimia Organik Edisi 6.Erlangga. Jakarta.

Lehinger. 2007. Dasar-dasar Biokimia. Erlangga. Jakarta.Setyawan. 1999. Biokimia. PT. Gramedia. Jakarta