61

Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tema edisi kali ini : Dipanggil sesuai rencana Allah

Citation preview

Page 1: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012
Page 2: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SAMAMAAAAAAARRRRIIITTTTTAAAATAAAANNN EEEEdisi 2 Tahun 2012

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 1Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 1 5/22/2012 3:24:49 PM5/22/2012 3:24:49 PM

Page 3: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SAMAARITTA

The Call(PANGGILAN ALLAH)

Resensi

Menemukan dan Menggenapi Tujuan Utama dari Hidup Anda Oleh: Os Guinness, D.Phil.Penerbit: Pionir Jaya, Bandung, 2011

Setiap orang Kristen memiliki panggilan Allah di dalam hidupnya (Ef. 2:10). Panggilan Allah bisa meliputi: panggilan umum (panggilan untuk men-jadi saksi Kristus di tengah dunia dengan memberitakan Injil dan berbuat baik) dan panggilan khusus (panggilan untuk menjadi saksi Kristus di mana saja dan kapan saja sesuai talenta yang Tuhan berikan kepada kita). Tidak setiap anak Tuhan dipanggil menjadi full-timer di gereja, namun setiap anak Tuhan pasti memiliki panggilan khusus di bidang profesi. Dengan menggenapkan panggilan Allah ini di dalam diri kita, maka kita baru menemukan tujuan yang paling utama dalam hidup kita. Apa saja yang perlu kita perhatikan di dalam panggilan Allah? Halangan-halangan apa saja yang muncul di dalamnya? Bagaimana kita meresponi halangan-halangan tersebut demi menggenapkan panggilan Allah tersebut dalam hidup kita?

Dengan bahasa yang sederhana, Dr. Os Guinness menjawab dan menjelaskan permasalahan mengenai panggilan Allah dan tujuan hidup manusia dengan

menggunakan beberapa ilustrasi dan cerita di setiap bab-nya.

Os Guinness adalah penulis dari banyak buku, termasuk Long Journey Home dan Time for Truth, dan juga adalah seorang pembicara yang dikenal secara internasional. Dilahirkan di Cina dan dididik di Inggris, ia adalah seorang lulusan Oxford University. Dr. Guinness telah tinggal di Amerika Serikat sejak tahun 1984. Ia saat ini menjabat sebagai Senior Fellow of the Trinity Forum dan tinggal di McLean, Virginia.

“Ini adalah sebuah buku yang sangat membangkitkan perenungan yang serius, menantang, dan sangat menarik. Buku ini luar biasa penting untuk umat percaya dan semua orang yang sedang mencari makna di dalam hidup mereka.” Kata Ralph S. Larsen, mantan pimpinan dan CEO, Johnson & Johnson.

Biarlah buku ini dapat menolong kita dalam menjawab panggilan Allah berupa visi yang Tuhan berikan kepada kita.

2

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 2Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 2 5/22/2012 3:25:15 PM5/22/2012 3:25:15 PM

Page 4: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012ahhun 2012

Dari Redaksi

Redaksi menerima kiriman naskah dari pembaca alumni PMK FK/FKG di seluruh Indonesia. Tulisan dapat dikirim ke Sekretariat Redaksi

melalui surat, fax, atau e-mail. Redaksi berhak menolak atau mengedit tulisan yang masuk tanpa mengubah maknanya

Dari Redaksi

Pernah, ada survei sederhana tentang pentingnya pelayanan literatur menurut para mahasiswa. Survei sederhana tersebut menunjukkan hasil yang mengagetkan.

Hanya sekitar 20% mahasiswa yang menilai penting pelayanan literatur. Selebihnya menganggap tidak terlalu penting.

Data di atas, hendak menunjukkan banyak orang yang kurang berminat dalam area pelayanan tulis menulis. Mereka berpikir lebih baik melakukan pekerjaan lain daripada menulis. “Menulis adalah pekerjaan membosankan dan menguras energi”, kata seorang pendeta dalam suatu pertemuan sinodal sebuah gereja. Menurut hamba Tuhan senior tersebut, lebih baik menjadi pengkhotbah keliling daripada menulis. “Lebih baik menjadi penginjil terkenal daripada menulis”, imbuh hamba Tuhan lain yang ikut nimbrung. Waduuh.

Survei sederhana dan hasil percakapan di atas membawa inspirasi tersendiri. Apa jadinya dunia intelektual bila tidak ada penulis. Apa yang bakal terjadi bila orang menganggap enteng masalah tulis-menulis. Bila tidak ada penulis, dunia sepi informasi

Informasi merupakan kebutuhan manusia yang hidup di abad ini. Bahkan abad ini disebut sebagai abad informasi. Maka, ada pendapat bahwa yang menguasai masa depan adalah mereka yang menguasai teknologi dan informasi. Saya kira pendapat itu benar. Apa yang terjadi saat manusia sepi informasi? Ketika seseorang sepi informasi tidak mungkin menjadi orang yang memengaruhi dunia. Sepi informasi menyebabkan seseorang dangkal wawasannya. Sepi informasi menyebabkan dunia tidak mungkin maju dengan pesat.

Dari mana munculnya informasi? Dari mana munculnya berita? Apakah informasi langsung turun dari langit? Apakah berita langsung muncul begitu saja? Tentunya tidak bukan? Berita-Informasi harus dicari, diusahakan oleh para penulis. Dan, seandainya para penulis mandeg, tidak mau menulis, dapat dipastikan bahwa dunia akan sepi informasi. Sepi informasi akan menyebabkan kebodohan. Dan, kebodohan akan menyebabkan kemiskinan. Kemiskinan akan menyebabkan kesengsaraan. Kesengsaraan menyebabkan tingginya konflik sosial dalam masyarakat.

Demikian halnya dalam dunia kekristenan. Apabila sepi penulis, akibatnya berita-berita yang mencemaskan—tidak membawa pengharapan mewarnai dunia kita. Sebaliknya, bila banyak orang Kristen meluangkan waktu untuk menulis, kita dapat mewarnai dunia dengan pengharapan abadi. Semoga, masih ada penulis. Menulis di Samaritan. Selamat membaca!

3

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 3Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 3 5/22/2012 3:25:15 PM5/22/2012 3:25:15 PM

Page 5: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SA

l Edisi 2 Tahun 2012

2 Resensi 3 Dari Redaksi 5 Atrium 7 Faktual29 Kesaksian 34 Info 43 Untaian Firman 46 Laporan 48 Dari Suku Ke Suku 51 Antar Kita 52 Info 53 Teropong 56 Opini

Kredit foto : Koleksi pribadi, Kompas, www.google

Samaritan diterbitkan sebagaisarana informasi dan pembinaan

bagi mahasiswa dan tenaga medis Kristen

Penerbit:Yayasan Perkantas (PMdN)

Editorial Board: dr. Lineus Hewis, Sp.A

drg. Grace Lumempouw, Sp.Prosdr. Lydia Pratanu Gunadi, MS

dr. Edi Tehuteru, Sp.A dr. Maria Ham, Ph.D,Sp.PA dr. Maria Siahaan, Sp.PD Ir. Indrawaty Sitepu, MA

dr. Elia AdityaEditor Pelaksana:

Thomas Nelson Pattiradjawane

Sekretaris Redaksi:Erna Hutagalung, S.Kom.

Alamat RedaksiJl. Pintu Air Raya 7 Blok C5,

Jakarta 10710Tel: 021- 344 2463-64 eks 100; 3452923

Fax: 021 - 352 2170E-mail: [email protected]

FB:Medis Nasional PerkantasTwitter : Medis Perkantas

Blog : www. pmdn. blogspot.com Majalah Samaritan digital: www.issuu/

samaritanMag.Cover : Hendry

Design Lay-outAcep M. Perc. Penebar Swadaya

Percetakan:PT. Penebar Swadaya

Isi diluar tanggung jawab Percetakan

Bagi Sahabat PMdN yang rindu mendukung PMdN melalui majalah Samaritan

dapat mentransfer ke:BCA KCU Matraman, Jakarta

No. Rek. 342 256 6799a.n. Eveline Marceliana

Bukti transfer mohon dapat dikirim melalui fax atau e-mail dengan nama dan alamat

pengirim yang lengkap

4

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 4Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 4 5/22/2012 3:25:15 PM5/22/2012 3:25:15 PM

Page 6: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012ahhun 2012SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Atrium

Memakai Hikmat

Panggilan hidup sering dikaitkan dengan pekerjaan dan peranan

kita di dalam komunitas kita. Ini berarti semua pekerjaan dan peranan, bukan hanya pekerjaan dan peranan sebagai hamba Allah sepenuh waktu. Tetapi panggilan hidup itu perlu semakin tajam dan khusus. Kita tidak bekerja di semua bidang dan memiliki peranan di dalam segala hal sekalipun nilainya sama di hadapan Allah. Kita tidak meninju ke segala arah, tetapi memukulkan tinju sesuai panggilan kita.

Kita disuruh memakai hikmat dalam menjalani kehidupan ini ter-masuk mencari panggilan hidup. Hikmat berarti pemakaian akal sehat. Pencarian ini lebih bersifat proses daripada instan. Artinya kita sebaiknya tidak menetapkan satu jalan saja yang instan untuk mendapatkan panggilan hidup, misalnya melalui suara Allah atau mimpi. Karena itu perlu ada perenungan dan penggalian terus-menerus apa yang menjadi panggilan hidup kita.

Untuk mempermudah penemuan itu, menurut beberapa literatur, ada beberapa aspek yang akan membimbing. Pertama, pikirkan batasan-batasan da-lam mencari panggilan hidup. Kedua, pikirkan nilai-nilai hidup. Ketiga, te-mu kan dan pikirkan karunia dan kemampuan alami yang Allah berikan kepada kita. Keempat, temukan minat dan kebutuhan yang menggerakkan kita. Kelima, temukan apa mimpi kita.

Pertama tentang batasan-batasan panggilan hidup. Batasan-batasan itu ada di dalam Alkitab. Semua perintah dan larangan yang ada di dalam Alkitab, seperti Hukum Taurat, Khotbah di Bukit, dan lain-lain, menjadi penuntun untuk menentukan panggilan hidup. Artinya pekerjaan dan peranan yang bertentangan dengan Alkitab, pasti bukan panggilan hidup.

Karena panggilan hidup sering ber-kaitan dengan pekerjaan, maka kita perlu mempertimbangkan prinsip ekonomi Kristen yang meliputi tujuan bekerja, prinsip bekerja, uang dan kekayaan, serta gaya hidup Kristen. Intinya adalah bahwa apa yang kita kerjakan harus mendatangkan kemuliaan bagi Allah dan kesejahteraan sesama. Kita tidak hanya mengejar kekayaan untuk diri sendiri. Panggilan hidup bukan tentang diri sendiri dan perwujudan ambisi pribadi. Panggilan hidup bukan pengejaran ke-kayaan, popularitas, kesenangan pribadi, dan kesuksesan semata.

Kedua, kita perlu memper timbang-kan nilai-nilai yang kita miliki. Nilai-nilai adalah apa yang kita pentingkan dalam hidup ini. Nilai-nilai hidup tentu bersumber dari Alkitab. Contoh nilai-nilai hidup antara lain kejujuran, keadilan, kebenaran, keluarga, memberi, melakukan yang terbaik, menjadi sak-si, membawa pengaruh positif bagi lingkungan, dan lain-lain. Nilai-nilai ini juga bisa menjadi batasan dan memberi

5

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 5Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 5 5/22/2012 3:25:16 PM5/22/2012 3:25:16 PM

Page 7: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Atrium

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

arah pada panggilan hidup supaya ketika menentukan panggilan itu kita tidak menyimpang.

Ketiga, menemukan karunia ro-hani dan kemampuan alami (bakat). Ketika Allah menciptakan kita, Dia memiliki tujuan untuk setiap kita, dan Dia memperlengkapi setiap kita untuk mencapai tujuan itu. Dengan kata lain mengetahui perlengkapan itu berarti mengetahui ke arah mana Allah memanggil kita. Perlengkapan itu ialah karunia rohani dan bakat. Kemampuan alami diberikan kepada semua orang sejak dalam kandungan ibunya. Sedang-kan karunia rohani diberikan pada saat seseorang percaya kepada Tuhan Yesus. Setiap orang percaya pasti diberi karunia rohani setidaknya satu.

Keempat, mengetahui apa yang meng-gerakkan kita. Ini bicara tentang minat dan kebutuhan (sekitar). Orang yang punya kemampuan tetapi tidak punya minat sulit mencapai hasil maksimum. Minat menggerakkan seseorang. Mi-nat itu bisa membuat seseorang ber-juang untuk mendapatkan apa yang diingininya. Tetapi ada juga orang yang semula tidak berminat kemudian menjadi berminat karena melihat ke-butuhan orang-orang di sekitarnya. Misal nya, seseorang menemukan anak-anak berkebutuhan khusus yang tidak diperhatikan. Karena kebutuhan akan orang yang memerhatikan mereka, maka orang itu mulai melayani anak-anak tersebut. Lama-kelamaan muncullah minat untuk melakukan hal itu sebagai panggilan hidupnya. Jadi menelusuri apa

yang menggairahkan kita bisa menjadi salah satu petunjuk menemukan panggilan hidup.

Kelima, mempertimbangkan mimpi-mimpi kita. Mimpi berkaitan dengan apa yang ada dalam keinginan-keinginan Anda yang terdalam, yang Anda rindu-kan dan usahakan untuk terwujud. Itu bisa berupa keadaan, peristiwa, dan pekerjaan. Agar khayalan tersebut tidak melayang ke mana-mana, maka nilai-nilai hidup akan menuntunnya. Jika memang impian itu dari Allah, maka sasarannya adalah kemuliaan Allah dan tidak akan mati oleh waktu. Pertanyaan-pertanyaan berikut akan menolong mengetahui mimpi-mimpi Anda: Peristiwa apa di masa depan yang membuat Anda ber-gairah? Keadaan seperti apa yang ingin terwujud di masa depan? Jika Anda berada di masa depan, apa yang sedang Anda lakukan?

Berbicara kepada teman per se-kutuan, saudara, dan kakak rohani akan menolong kita juga untuk mempertajam panggilan hidup kita dan mengevaluasi arahnya.

*/tnp, dari beberapa sumber

Dunia masih belum melihat apa yang akan Allah

lakukan dengan seorang manusia yang sepenuhnya

dan sungguh - sungguh berpusat kepada

Roh Kudus.

Henry Varley

6

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 6Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 6 5/22/2012 3:25:16 PM5/22/2012 3:25:16 PM

Page 8: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Faktual

As a fresh doctor, newly graduated from medical school, I stood on

the platform of the railway station in my town, ready to undertake the longest journey of my life, to discover my calling, brimming with hope, excitement and youthful enthusiasm.

Now almost forty years later I still keep journeying, and it is difficult to say if I have found the calling in my life.

Calling, to me, embodied what I did to give maximum joy, sense of satisfaction and accomplishment, and more importantly being aware that I was fulfilling a role in life beyond myself, being a channel of God’s blessing to others. People who find their calling or what gives them purpose and maximum joy early in life are very fortunate. They are the ones who arrive at their

Finding Your Calling In LifeProf Dr George Mathew

destination directly. I must confess that it was not so with me. My life’s journey has been a voyage of exploration and i am still on the road traveling.

Finding calling in life meant assuming diverse roles and accepting various situations - student, social worker, surgeon, scientist, teacher - in India, in Bhutan, in Australia, in small mission hospitals or outposts, in state of the art tertiary centres. A single overwhelming sense of calling persisted through the decades – the desire to be a healer, to be an instrument of healing for the injured, whether physical, psychological, emotional or relational.

I do not equate calling to career. To me career is a job which provides the means to live. Sometimes your career and your calling merge and then the synergy

7

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 7Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 7 5/22/2012 3:25:16 PM5/22/2012 3:25:16 PM

Page 9: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Faktualleads to immense satisfaction.

At different phases in my life I have considered varying career options, pilot, priest, researcher, and administrator. But whatever career I have chosen I believe I may have persisted in seeking to be a healer. The urge to heal has been the recurring compulsion, perhaps the mission of my life. Often my career helped me to fulfil my calling. There were times when the healing was merely superficial.

As I look back at life, it is on those occasions when my career enabled me to be a healer in its holistic sense that I found pure joy and subsequently developed a passion for that experience.

Passion, in my understanding, is that which inspires one to choose a preferred way of working and living that permeates every aspect of life. It is the one thing in life that you want to experience and which makes you willing to forego many other things in life.

But now we go on to the difficult question of how one realises one’s calling or find a passionate pursuit in life? Many of us (assuming my readers are associated with health care in some way) were convinced that we wanted to be involved in medical care while we were growing up, well before embarked on formal medical training. This conviction may have been influenced by our perception that this is a profession which is a means to attain status, position, power, prestige or becoming wealthy. But none of these in itself can bring happiness or fulfilment.

Search and discover your God- given giftI believe that in each of us God has

placed an inherent ability or gift. Ssome of us are creative and artistic, some of us have the ability to be good listeners, some are patient, some of us can be persistent and persevering even while doing mundane repetitive tasks. Some have a taste for adventure; others are good with people management skills or networking. A few are good at writing or are articulate. I feel that we should look for a career in an area of medicine that will potentiate our natural God- given gift or talent.

Having then gifts differing according to the grace that is given to us,let us use them –Romans 12:6

Look for what gives you maximum joyWe should look for an avenue that

gives us the most joy while we are doing it, be it teaching, surgery, administration, research or patient care. At various stages in my life I have had the opportunity to play these different parts. Interestingly I felt elated when I managed to align these roles to my desire to be a healer. It is difficult to find Joy in being a teacher if you are uncomfortable being with young people or is a poor communicator. It is difficult to be happy in a sterile research laboratory if your desire is to interact with people. You can not be a paediatrician and dislike noisy children. Look for avenues that will give you joy and fulfilment.

Ask and you will recieve, that your joy may be full-John 16:24

8

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 8Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 8 5/22/2012 3:25:16 PM5/22/2012 3:25:16 PM

Page 10: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

FaktualFollow your dream

Each of us has dreams about life. Dreams, plans and ambition are necessary and very often they embody a desire that you want to achieve beyond reality and limitations. Dreams can inspire one to move beyond the ordinary and at times to something spectacular. Dreams inspire you into action, but without action dreams will remain mere dreams. Several of my dreams have remained elusive, but many have been fulfilled. We must dare to dream and carry our dreams in our heart.

“And it shall come to pass afterward, that I will pour out my spirit upon all flesh; and your sons and your daughters shall prophesy, your old men shall dream dreams, your young men shall see visions:”-Joel 2:28

Don’t be afraid to be a failureWhen there are choices to make in

life, any of us can make the wrong choice or fail in what we set out to do. Do not be disheartened because if any one says that they have not made a mistake they are not being truthful. Or else they have not tried anything bold in life. God and life always give every one another chance in life, may be not the same things to choose from, but frequently something different and better. Do not be afraid to fail or make a mistake.

So I went down to the potter’s house, and there he was working at his wheel. And the vessel he was making of clay was spoiled in the potter’s hand, and he reworked it into another vessel, as it seemed good to the potter to do

Jermiah 18:3,4

Have a planHave a rough road map of where you

want to go in life. Everything may not go according to plan. Be ready to stop, take detours, and change directions along the way. It is always good to have a rough plan or mental map of your trip. Having a plan makes the expedition easier.

I am the Lord your God, Who teaches you to profit, Who leads you in the way you should go. Isaiah 48:17

Start some whereNo matter how fantastic your

dreams are, how much of details you have planned and mapped out your course, unless you set out you will never get there. Opportunities do not come looking for us; we have to look out for them. Sometimes we have to work hard to create opportunities in the challenges we face. So get off your seat and start.

.Work out your own salvation with fear and trembling; for God is at work in you, both to will and to work for his good pleasure. Philippians 2: 12-13

Start smallMost great endeavours started

small and most great lives had modest beginnings. Our tendency is to look for million dollar opportunities and miss the apparently insignificant ones which may eventually turn out to be massive ventures with hard work and perseverance. We wait for spectacular opportunities to come by while we let ordinary ones slip

9

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 9Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 9 5/22/2012 3:25:16 PM5/22/2012 3:25:16 PM

Page 11: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Faktualby, which may eventually turn out to be magnificent. Do not disregard the small and the ordinary openings.

Though thy beginning was small, yet thy latter end should greatly increase.

Job 8:7

Be accepting of lifeAccept what life gives you. I have

not got many things I wanted in life. That made me realise one is not given what one likes, but when one starts liking whatever one gets life becomes meaningful. Accept what life offers you rather than only accepting what you like.

for I have learned in whatever situation I am to be content.-Philipians 4:11

Have an attitude of gratitudeFulfilment in life or finding your

calling does not happen in a day. It is good to have an attitude of gratitude for the ordinary opportunities each day. This adds to the joy of each day and makes you look forward to life and the good things life and career have to offer. It also helps you to cope with disappointments and obstacles along your voyage. Be grateful for small steps of progress on the sojourn.

Be joyful always; pray continually;give thanks in all circumstances,for this is Gods will for you in christ jesus -1Thessolonians 5:16-18

Seek Gods WillSome times in frantic planning and

cativity one cannot hear the small voice of God promting us about Gods will in our lives. It is in moments of quietness

reading the word of God , in prayer or some times silent contemplation that i have had the sense of Gods promtings and leadings in many choices I have made. At times it has been through the voice of those who love me and care for me like teachers, family as well as close friends.

I wait for the lord,my soul waits and in his word I put my hope-Psalms103:5

Trust in God’s guidance and His goodness

Finally trust God and His goodness. He knows us, our desires, and our capabilities more than we ourselves. He can correct our mistakes and compensate for our bad choices and make our life beautiful. Discovering your calling is a life long journey

Who ever can completly accept the will of God in every situation has learned something which will fill oned life with peace and joy

And we know that in all things God works for the good of those who love him, who have been called according to his purpose.- Romans 8:28

Finally, brothers, whatever is true, whatever is honorable, whatever is fair, whatever is pure, whatever is acceptable, whatever is commendable, if there is anything of excellence and if there is anything praiseworthy-keep thinking about these things.- Philippians 4:8

# Excecutive Dean Universitas Pelita Harapan dan Direktur Mochtar Riady Institute of Nanotechnology

10

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 10Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 10 5/22/2012 3:25:16 PM5/22/2012 3:25:16 PM

Page 12: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Faktual

PANGGILAN DOKTER KLINISI: “Masih Dokter?”

Dr. Lineus Hewis, SpA

Pernah, saat mengantar anak saya renang, saya dikejutkan sapaan

seorang pemuda, mantan anggota gereja dimana saya beribadah. Setelah menyapa dengan kalimat-kalimat yang standar, dia bertanya,” masih dokter?”. Saya sempat terdiam, sejujurnya agak tersinggung, ka-rena tidak menduga ada pertanyaan “tidak sopan” seperti itu. Cerita seolah bersambung, karena tidak lama ke-mudian saya bertemu dengan seorang teman sejawat di sebuah ru-mah sakit swasta yang memberitahu saya, ke-mungkinan tahun de-pan dia tidak harus bekerja lagi sebagai dokter karena dia telah mengalami “financial freedom”, penghasilannya dari berjualan produk multi level marketing sudah jauh dari apa yang diperolehnya selama ini. Keputusan ini diambilnya setelah 21 tahun melayani pasien. Tidak lama kemudian salah satu anggota gereja kami juga banting stir, membuka kelas bimbingan belajar bagi anak-anak, karena menurutnya, sulit bersaing jadi dokter

di Jakarta ini. Saya mulai berfikir bahwa wajar saja bila ada yang bertanya,”masih dokter?”. Tanpa bermaksud menganggap teman-teman sejawat yang beralih profesi sebagai pihak yang gagal, karena saya percaya pimpinan Tuhan untuk kita

masing-masing dalam menjalani hidup ini sangatlah individual. Akan tetapi bila kemapanan finansial yang menjadi target utama dalam menjalankan profesi ini, maka akan ada banyak tawaran yang membuat kita meninggalkan panggilan menjadi seorang praktisi medis, bahkan pada sisi negatif, bukannya sebagai penyembuh, dokter bisa saja menjadi

Praktek sampai malam

11

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 11Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 11 5/22/2012 3:25:16 PM5/22/2012 3:25:16 PM

Page 13: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Faktualpengeksploitasi materi dari pasien demi keuntungan pribadi.

Berangkat jam 6 pagi, setiba di rumah sakit atau klinik sudah ditunggu pasien untuk pemeriksaan atau tinda-kan, jeda sebentar untuk makan siang langsung kembali ke meja tindakan atau meja pemeriksaan, istirahat sedikit untuk pindah ke rumah sakit atau makan malam, praktek lanjut lagi sampai malam, bahkan tengah malam, dan yang lebih “gila” lagi sampai subuh! Sound familiar right! Buat beberapa dari kita mungkin membacanya sebagai pengalaman sendiri. Kalau direnung-renungkan, apakah ini panggilan hidup atau memang tidak ada lagi teman sejawat lain yang memiliki skill yang sepadan, atau sekedar rutinitas yang bersifat akumulatif, dimana waktu kerja kita semakin hari semakin panjang karena jumlah pasien dari hari ke hari makin bertambah juga.

Adakah kita sering bertanya pada diri sendiri, apakah kita masih mampu melihat pekerjaan kita sebagai bagian dari panggilan hidup kita sebagai seorang klinisi ataukah perlahan sudah berubah menjadi ajang penambahan penghasilan, atau kancah untuk mengeksplorasi lebih banyak pengetahuan dan ketrampilan klinis mutakhir, atau area untuk menunjukkan kepopuleran atau suatu kepuasan karena dibutuhkan banyak orang, atau sudah menjadi semacam perangkap dimana irama penanganan pasien di kota-kota besar seperti Jakarta dengan populasinya yang besar, mengharuskannya berjalan demikian? Sayangnya memang kesibukan kita

sendiri yang menjadi penghalang nomor satu ketika kita mengharapkan memiliki waktu yang cukup untuk merenungkannya, ditambah lagi kesibukan dalam keluarga dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Kadang saya menguji diri dengan bertanya pada diri sendiri, akankah saya segiat ini, bila saya tidak dibayar? Atau akankah saya tetap dengan sukacita memenuhi panggilan dari rumah sakit diluar jam kerja saya walaupun tidak dibayar ekstra? Atau akankah saya bersemangat dan penuh perhatian seperti ini bila pasien-pasien yang saya layani adalah mayoritas kelompok gakin? Akankah saya seramah ini bila saya tahu bahwa pasien-pasien ini tidak akan meningkatkan penghasilan dan kepopuleran saya? Saya sadar sepenuhnya bahwa melalui profesi ini saya berhak memperoleh penghasilan yang layak untuk kelangsungan hidup saya dan keluarga, namun perenungan seperti ini seringkali memberikan pandangan ke dalam diri yang kuat, bahkan mengingatkan saya untuk kembali kepada panggilan yang mula-mula ketika memilih berkarir di jalur klinisi, yang tidak lain adalah berada di garis depan, berhadapan langsung dengan pasien dengan segala penyakit yang dideritanya, berjuang dengan pengetahuan dan ketrampilan terbaik untuk mengatasinya, yang terkadang mengkonsumsi begitu banyak waktu, pikiran, tenaga, emosi di luar perkiraan awal, tanpa peduli pas atau tidak pas waktunya bagi sang dokter.

Dalam perjalanan karir saya yang

12

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 12Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 12 5/22/2012 3:25:16 PM5/22/2012 3:25:16 PM

Page 14: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Faktualbaru sekitar 20 tahun ini, saya bersyukur telah Tuhan ijinkan bekerja sebagai klinisi, menikmati padatnya jadwal pelayanan pasien, dan menyaksikan dari dekat dan bekerja sama, baik dengan teman-teman sejawat yang lebih muda, maupun dengan teman sejawat yang jauh lebih senior, yang bahkan sudah memulai karirnya sebagai dokter sebelum saya lahir. Ada wajah-wajah ceria dari pasien dan keluarga karena berhasil melalui masa kritis, namun tidak jarang tangisan dan air mata mengiringi kepergian pasien-pasien yang sudah kita tolong melalui proses yang panjang dan melelahkan, ada ucapan terima kasih yang tulus dari keluarga yang mampu menghapus sebagian kelelahan karena kerja seharian, namun tidak jarang pula ungkapan-ungkapan tidak puas kita terima yang membuat kita merasa jerih payah kita tidak lagi dihargai, ada pasien dan keluarga yang berusaha sedapat mungkin tidak mengambil waktu istirahat sang dokter, namun tidak sedikit yang merasa bahwa dokter harus memberikan segala-galanya, kalau perlu tidak tidur dan tidak makan, untuk melayani pasien-pasiennya.

Dalam masa-masa ini setidaknya ada 3 hal yang menurut saya menarik untuk direnungkan dan menjadi begitu berharga untuk refleksi diri sebagai seorang murid Kristus yang memilih profesi medis sebagai kesempatan melayani dan menyatakan kasih Kristus bagi sesama. Pertama, keputusan untuk memilih menjadi seorang klinisi dan bukan berkarir di bidang struktural,

peneliti, atau farmasi misalnya. Walau-pun sebagian dokter juga mampu merangkap sebagai klinisi, pengajar, peneliti , sekaligus pejabat di fakultas. Apakah hanya karena mengikuti arus utama di kalangan profesional me-dis, setelah lulus, buka praktek atau spesialisasi? Ataukah menjadikannya sumber mata pencaharian? Ataukah benar-benar telah melalui suatu pe-renungan yang mendalam berdasarkan minat dan kemampuan yang ada. Kedua, bagaimana setelah praktek bertahun-tahun atau bahkan berpuluh-puluh tahun, tetap memelihara integritas dan konsistensi dalam memandang pasien sebagai individu-individu yang harus dilayani,dan bukan sebaliknya menjadi jenuh dan kehilangan passion. Ketiga adalah bagaimana pengenalan akan Kristus Yesus dan persekutuan dengan-Nya dari hari ke hari menjadikan dokter-dokter Kristen pribadi yang berbeda, yang mampu melihat profesi yang dijalaninya bukan sebagai tujuan akhir, melainkan bagian yang integral dari misi hidup kristen.

Berikut ini adalah petikan-petikan wawancara saya dengan beberapa teman sejawat yang kiranya dapat memberikan inspirasi dan pandangan ke dalam diri yang baru kepada kita semua.

Rekan se-angkatan dan persekutuan saya di FK UGM , dr. Neni Herawati, yang saat ini melayani sejumlah besar pasien di praktek umumnya di kawasan Serpong, berbagi, bahwa panggilan untuk melayani pasien-pasien tersebut sangatlah jelas diperolehnya sejak memutuskan masuk

13

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 13Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 13 5/22/2012 3:25:16 PM5/22/2012 3:25:16 PM

Page 15: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Faktualdi Fakultas Kedokteran. Namun setelah melewat 10 tahun pertama prakteknya, dia mulai merasakan kejenuhan. Jumlah pasien yang bisa mencapai 100 dalam sehari, membuatnya tidak lagi bisa mendengarkan keluhan pasien, sehingga berlaku “kejam” (istilah yang digunakan beliau) dengan memberikan waktu sesingkat mungkin kepada setiap pasien dalam upaya menyelesaikan beban pekerjaannya. Pekerjaan yang awalnya sangat dinikmatinya berubah menjadi sebuah beban.

Melalui banyak proses yang menyakitkan dalam hidupnya, termasuk saat dia sendiri menjadi pasien dari seorang spesialis mata yang super sibuk, Tuhan menolongnya kembali mampu melihat pasien sebagai individu-individu yang harus dilayaninya. Saat ini, Neni jauh lebih bijak dalam membatasi jumlah pasien, sehingga dapat memberikan lebih banyak perhatian kepada pasien-pasiennya dan bahkan memfasilitasi pelayanan konseling gereja bagi mereka yang bermasalah. Penghasilan mungkin berkurang, namun kini Neni dimampukan melihat pasien-pasien dengan perspektif berbeda.

Dalam kesempatan lain, saya sempat ngobrol dengan dr. Artono Isharanto, rekan sekerja saya dalam beberapa penyelenggaraan Kamp Medis. Beliau baru saja menyelesaikan spesialisasi bedah thoraks kardio vascular dan saat ini kembali ke Malang untuk mengembangkan pelayanan bedahnya di FK Unibraw. Menarik, bahwa Tuhan memimpin beliau berada dalam posisinya

saat ini melalui proses yang berliku. Keputusannya mengambil

spesialisasi bedah, berawal dari usaha evakuasi pasien dengan kasus bedah saat menjalani PTT di Papua. Sayangnya pasien tersebut meninggal sebelum mendapatkan penanganan medis yang seharusnya. Berbekal kerinduan untuk menolong rakyat Papua yang dilayaninya saat PTT, Artono menjalani spesialisasi bedah di FK Unibraw, namun usahanya untuk kembali ke sana terkendala perubahan status otonomi daerah, sehingga akhirnya dia diarahkan untuk melayani sebagai spesialis bedah di Kupang, NTT. Pelayanan selama 2 tahun di sana, lalu diperpanjang lagi 1,5 tahun membuatnya sempat mempertanyakan kepada Tuhan, apakah tawaran untuk menjadi staf bedah di FK Unibraw, yang diterimanya saat masih menjadi residen, memang untuknya? Untuk jadi staf, Artono harus memiliki keahlian lebih dari sekedar bedah umum. Jawaban Tuhan menjadi sangat jelas ketika dalam waktu yang amat terbatas, lamarannya di bagian bedah thoraks langsung diterima dan setelah menyelesaikan trainingnya di FK UI/RSCM, dia diterima menjadi staf bagian bedah di FK Unibraw. Dalam kilas baliknya Artono menunjukkan kekagumannya akan cara Tuhan memimpinnya dari waktu ke waktu sampai dengan saat ini. Buatnya, persekutuannya dengan Kristuslah yang memampukannya melewati pergumulan-pergumulan yang dihadapinya, dan memelihara dirinya sehingga dengan berlalunya waktu bahkan sampai dengan

14

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 14Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 14 5/22/2012 3:25:17 PM5/22/2012 3:25:17 PM

Page 16: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Faktualsaat ini sebagai seorang spesialis bedah thoraks, dia masih memiliki kerinduan yang sama dengan yang dimilikinya saat mahasiswa, yaitu bermisi melalui profesinya.

Wawancara dengan rekan saya dr. Martin Rumende, internist, konsultan paru, alumni FK UKI, memberikan kekaguman lain akan pimpinan Tuhan untuk anak-anak-Nya. Menurut beliau pimpinan Tuhan dalam memilih interna sebagai bidang keahliannya adalah melalui minat yang diberikan-Nya saat menangani kasus-kasus semasa ko-as. Martin memulai kesaksiannya dengan menceritakan kronologi perjalanan karirnya.

Rasa nyaman selama di RS PGI Cikini, ditambah dengan tawaran almarhum Prof. Dr. Sidabutar untuk bergabung dengan timnya menangani kasus-kasus nefrologi sempat membuatnya melupakan panggilan untuk melayani di daerah, namun dengan dukungan sang istri mereka berangkat ke Jayapura sebagi dokter Inpres. Melalui banyak pergumulan selama di tanah Papua, tidak menyurutkan semangatnya untuk melamar menjadi residen di bagian Penyakit Dalam FK UI. Fase yang lebih menantang dalam hidupnya adalah saat menerima tawaran untuk menjadi staf Penyakit Dalam FK UI usai menjalani residensi. Setelah diterima melalui perjuangan yang berat, Martin merasa ada antiklimaks, karena dia ditempatkan justru di sub bagian yang paling tidak disukainya, yaitu paru. Ada usaha untuk mengundurkan diri, namun ketika

dengan “keterpaksaan” beliau menerima tanggung jawab tersebut, Tuhan perlahan-lahan membukakan matanya akan begitu banyaknya kesempatan baik untuk belajar maupun melakukan tindakan-tindakan untuk menolong pasien-pasien melalui prosedur-prosedur yang selama ini belum banyak dikerjakan di bidangnya. Dengan berjalannya waktu dia mulai meyakini inilah bidang yang Tuhan sediakan untuknya.

Di akhir pembicaraan, Martin sungguh bersyukur dengan cara Tuhan bekerja dalam hidupnya, dengan dukungan istri dan juga rekan-rekan seimannya, Tuhan terus membawanya kembali kepada panggilannya untuk melayani pasien-pasiennya sesuai dengan nazar yang dibuatnya ketika masih mahasiswa. Persekutuannya dengan Kristus-lah yang memampukannya tetap setia melayani masyarakat tidak mampu di poli penyakit dalam RSCM selama jam kerjanya sebagai PNS sesuai dengan perikop yang selalu diingatnya Matius 25: 31-46, bahwa melayani mereka seperti melakukannya untuk Kristus.

Untuk integritas dan konsistensi dalam praktek saya sangat terkesan dengan almarhum dr. Sander Batuna, SpA. Saya bersyukur dapat menjalani praktek bersama selama 7 tahun di rawat jalan dan rawat inap dengan almarhum. Setelah hidup bertahun-tahun menjadi dokter di tengah-tengah suku Asmat, beliau melanjutkan studi spesialisasi anak di Amerika Serikat. Sebagai pediater pada tahun 70-an, beliau memiliki banyak kesempatan untuk mempromosikan

15

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 15Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 15 5/22/2012 3:25:17 PM5/22/2012 3:25:17 PM

Page 17: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Faktualdirinya demi kemakmuran finansial, namun beliau memilih untuk praktek secara bersahaja sehingga menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan benar-benar mengutamakan profesionalisme dan ketulusan. Pesan yang selalu di-ulang-ulang beliau adalah bahwa ilmu kedokteran yang kita praktekkan adalah western medicine, yang berdasarkan riset-riset terdahulu, jadi jangan pernah memberikan terapi hanya berdasarkan asumsi, harus kembali ke textbook dan penelitian-penelitian terbaru. Nase-hat yang sama pentingnya adalah jangan pernah membohongi, apalagi mengambil keuntungan dari pasien karena ketidaktahuan mereka, dan jangan melupakan posisi sebagai spesialis anak adalah termasuk melindungi anak dari keinginan/tindakan yang salah dari orang tua dalam keterbatasan pengetahuan mereka. Hal ini benar-benar beliau tunjukkan dalam praktek sehari-harinya dan saat mendampingi saya menangani kasus-kasus sulit, hingga menjelang kepergiannya di usia 72 tahun. Hari-hari penghiburan di rumah duka dipenuhi dengan kesaksian-kesaksian akan integritasnya dalam melayani sesamanya.

Dokter Handaya, SpOG adalah sosok lain yang patut kita teladani integritasnya dalam pelayanan kepada pasien. Sebagai seorang yang senior di bidangnya, pensiunan staf di FK UI/RSCM ini sejak muda terus berjuang untuk suatu pelayanan yang sesuai standar pelayanan yang ada, diantaranya dengan

melakukan pemeriksaan penunjang se-cara rasional, tidak melakukan tindakan sectio caesaria dengan indikasi yang tidak jelas, ataupun menggunakan obat-obatan yang tidak jelas indikasinya. Menurut beliau, pengetahuan pasien akan prosedur-prosedur medis sangatlah terbatas, sehingga kejujuran diri kita sebagai dokterlah yang dipertaruhkan. Beliau selalu mengingatkan bahwa bila berpraktek dengan benar, maka kemapanan finansial secara perlahan-lahan akan datang sendiri, tidak per lu kuatir, tidak perlu buru-buru menjadi kaya raya melalui profesi ini. Dalam segala kerendahan hati, beliau menyampaikan bagaimana teladan yang ditinggalkan guru-guru beliau di masa lalu sangatlah kuat mempengaruhinya dalam menjalankan praktek dengan penuh integritas.

Buat kita semua yang merespon panggilan Tuhan untuk bekerja di lini depan, melayani pasien-pasien yang diijinkan-Nya hadir di ruang praktek atau ruang tindakan di tempat kita bekerja, adakah pengenalan dan persekutuan kita dengan Tuhan membuat kita menjadi pribadi yang berbeda dalam melayani mereka? Adakah sukacita menjadi perpanjangan tangan Kristus dalam melayani mereka selalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan saat kita menjalani profesi ini? “Masih dokter?”. ”Ya!”

Selamat melayani dan menjadi berkat!

16

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 16Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 16 5/22/2012 3:25:17 PM5/22/2012 3:25:17 PM

Page 18: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Faktual

Dalam amatan saya, kecenderungan orang dalam memilih karir, bisa

kita bandingkan tahun 1980-an dan 2000-an. Secara umum orang Indonesia latah dalam memilih jurusan atau fakultas untuk masuk dalam dunia pendidikan berimplikasi terhadap korelasi dalam memilih pekerjaan dan juga latah untuk cepat mendapatkan uang se-hingga apa yang dikerjakan jarang menghasilkan pro-duk tifitas sehingga jiwa profesionalisme sangat rendah karena tidak sesuai dengan jiwa panggilan dan kapabilitas yang signifikan. Bukti ini sudah banyak dibahas dalam opini dan artikel riset seperti dari uraian catatan di koran Kompas yang mengatakan ada 50% middle class dan umur produktif tapi kualitas masih jauh dibawah rata-rata.

Sehingga secara pribadi saya alami selama dua puluh tahun bekerja sebagai seorang profesional sampai dengan posisi puncak problem sum-ber daya manusia sangat menyedihkan karena ke-salahan secara struktural mengakibatkan rubah mindset begitu sulit dan banyak makan

Antara Karir dan Panggilan Oleh: Tumbur Tobing*

waktu buang energi dan menguras pe-mikiran bagaimana mengembangkan karir dengan pembentukan secara ber-tahap dan memerlukan kesadaran dari setiap orang yang dilatih.

Realitas ini yang saya alami secara pribadi membuat saya sejak lima tahun belakangan ini saya mendirikan

17

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 17Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 17 5/22/2012 3:25:17 PM5/22/2012 3:25:17 PM

Page 19: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Faktualkantor Konsultan Management dan juga trainer ataupun motivator mulai sering diundang di banyak perusahaan ataupun gereja-gereja dimana mereka memberikan banyak problem yang dihadapi seperti dari apa yang dihadapai ataupun di-temukan dalam dinamika kehidupan profesional dalam dunia usaha, tapi ber syukur sebagai mantan praktisi ini adalah suatu hal yang menantang dengan tidak sekedar copy paste tapi mencoba membangun modul pelatihan melalui struktur pengembangan sumber daya manusia yang saya kembangkan melalui integrasi teologi dalam pengembangan sumber daya manusia.

Sejak dua tahun ini saya juga mendirikan Areopagus Network Ministry khusus untuk pembinaan para profesional Kristen dengan membahas kehidupan market place secara berkala sebulan sekali dengan topik-topik yang kontekstual dan pengajaran yang bersifat integratif sehingga ada ke dala-man dan keluasan memampukan para profesional Kristen melihat dirinya untuk direkonstruksi dengan kebenaran firman Tuhan

Jadi bisa dikatakan problem orang memilih karir hanya karena terpaksa atau tuntutan semata yang disebut political commitment. Ini adalah sumber kegagalan yang banyak menghantui para professional dan bom waktu yang mematikan dalam kurun waktu jangka panjang mempengaruhi “life structure” yang tidak disadari dan lebih celakanya orang Indonesia jarang sekali mau investasi untuk pengembangan diri da-

lam pelatihan, tidak terbiasa hidup disiplin dalam pengembangan hidup ke-depan ini yang bisa disimpulkan sebagai “vicious circle” akhirnya menjadi virus menggurita dalam “ thinking structure”.

Penilaian BaruKetika menerima Kristus sebagai

Tuhan dalam hidup, seharusnya pe-nilaian terhadap karir atau panggilan hidup itu menjadi baru. Pembinaan rohani di dalam kampus ataupun se-jenis nya seringkali berkutat dalam kon sep keselamatan yang berorientasi gaya hidup yang rajin saat teduh, rajin dan sungguh-sungguh ke gereja, memberi persepuluhan, jadi majelis atau penatua dan lainnya. Tetapi jarang sekali mendapatkan makanan rohani yang bersifat progresif dan meluas dalam pengajaran tentang arti kerja dan karir secara integrative terhadap aspek teologis dan aspek dunia kerja yang semakin sekuler karena realita pluralisme dan menghambat setiap orang untuk mampu hidup dalam konteks Kerajaan Allah.

Secara mendalam saya sudah kerja-kan dan membahas secara berkala karena ini perlu membentuk ulang min-dset secara konsep kekristenan didalam kegiatan pembinaan setiap bulannya untuk para profesional Kristen di Areopagus Network Ministry. Nilai-nilai baru yang harus dijalani yaitu bagaimana setiap pribadi mempunyai Christian Worldview dalam memandang seluruh aspek hidup dan otoritas Allah berdaulat menuntun umat-Nya untuk berespons

18

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 18Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 18 5/22/2012 3:25:17 PM5/22/2012 3:25:17 PM

Page 20: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Faktualmenjalankan misi Kerajaan Allah yang bersifat menerobos dan menggugah setiap hati dimana Roh Kudus bertahta. Hal ini akan menjadi jejak-jejak yang terus menerus akan menemukan arah dan struktur kerja atau profesi dalam karir.

Umat Pilihan

Bagaimana kita bisa tahu bahwa me mang Tuhan menempatkan saya berkarir di dunia medis? Jawaban ini dapat dijawab dengan memberikan pertanyaan kepada pribadi masing-masing mengapa saya harus bergulat dalam dunia medis? Apakah karena dorongan orang tua, karena ada empati melihat orang menderita? Atau simbolitas sebagai bidang profesi yang bergengsi karena ada sifat pelayanan? Bagaimana anda melihat setiap manusia yang sakit ringan sampai dengan parah? Jadi hari demi hari akan ada pembentukan proses yang panjang dari Tuhan dan timbulnya dalam diri anda makin menikmati dengan gairah kerja mengasihi diri seperti juga mengasihi para pasien. Sifat ini yang memampukan untuk mengetahui akan makna panggilan dalam dunia medis yang memang mulia karena mempunyai aspek pelayanan yang berinkarnasi atau saya sebut “Incarnation management” ini adalah spirit kaum medis karena adanya transparansi seperti juga pekerjaan sebagai seorang guru atau dosen dan sebagai seorang hamba Tuhan atau penginjil adalah tiga dimensi profesi yang sangat berbeda dengan profesi lainnya.

Secara teologis, menjadi dokter itu,

adalah anugerah Tuhan, karena Allah menempatkan anda karena adanya ren-cana kekalNya dalam menjalankan tu-gas sebagai tenaga medis dalam waktu hidup anda yang sementara dan anda dimampukan untuk berespon kepada tuntutan Tuhan karena anda adalah umat pilihanNya ini yang memungkinkan anda untuk terus menerus mampu meng hasilkan kinerja yang memuaskan hati Tuhan karena anda berada dalam lingkup kerajaan Allah ini yang saya sebut Shalomic ideas. Kedua, secara prilaku dokter kristen mampu memberikan nilai tambah dan memberi pengaruh untuk membawa diri menjadi obor injil yang bersifat melayani karena manusia yang datang berobat atau berada dirumah sakit adalah manusia ciptaan Allah sebagai gambar dan rupa Allah berarti mereka adalah subjek bukan sebagai objek yang bisa di eksploitasi menjadi alat keuntungan semata. Ketiga, aspek karir kedepan bahwa melayani dan jiwa profesionalitas adalah investasi nilai untuk anda bisa mengembangkan kapabilitas kelola diri, kelola pasien, kelola bisnis karena untuk mempersiapkan anda menjadi dokter Kristen mandiri dengan mengembangkan klinik sendiri atau manajemen rumah sakit secara integrative. Keempat, secara manajerial untuk selalu berkomunikasi dua arah yang bersifat pastoral dan teaching kepada para pasien sehingga mereka akan mendapatkan wawasan dan pengajaran medis atas penyakit yang diderita secara komprehensif bukan kejar tayang dan kejar profit semata. Kelima, ingatlah

19

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 19Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 19 5/22/2012 3:25:17 PM5/22/2012 3:25:17 PM

Page 21: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Faktualbahwa pekerjaan tenaga medis sangat krusial, kritikal, kontroversil dalam arti adanya nilai “trust” sangat tinggi dituntut pasien karena dokter adalah wakil Tuhan untuk menjembatani dalam memberikan arah bahwa seriusnya arti hidup dengan menjaga dan memelihara kesehatan karena ini adalah bagian dari antisipasi mengisi hidup bisa jauh lebih produktif bila kesehatan terjaga dengan baik sehingga pasien bisa memahani “life structure”

Jika panggilan dari Allah membawa anda kepada realita Ilahi bukan realita duniawi, karena semakin hari anda akan semakin sesuai dengan rencana Allah. Karena harus disadari Allah memberikan “blue print” kepada setiap pribadi umat yang ditetapkanNya (dengan keunikan masing-masing) yang dari kekal dan bersifat kekal untuk mampu anda jalani dalam hidup sementara anda

sehingga hal ini membawa bukti bahwa Allah berdaulat dalam setiap aspek hidup bahwa tidak ada satu inci dimensi hidup kita yang bukan milikNya sehingga sangat tidak mungkin jikalau anda membuang anugerah yang mulia ini. Panggilan bersifat misi Kerajaan Allah dalam dunia profesi anda sehingga kita mengambil bagian bersama orang lain yang bukan umat pilihanNya sekalipun untuk bersama –sama mengerjakan panggilan masing-masing untuk hormat dan kemuliaan bagi namaNya karena panggilan pun akhirnya menggambarkan “the theater of His Glory” amen.

*Alumni Universitas Jayabaya, pendiri Areopagus Networks; misi memberdayakan Profesional Kristen untuk mengintegrasikan imannya [Sunday, Monday Connection].

Kasih kita kepada Allah diuji

dengan pertanyaan apakah kita

mencari Dia atau pemberian-Nya. Ralph Washington Sockman

20

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 20Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 20 5/22/2012 3:25:18 PM5/22/2012 3:25:18 PM

Page 22: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Faktual

Apa makna hidup bagi dokter?Jika saya bisa menjalankan kehidu-

pan dengan apa yang saya yakini dalam tuntunan Tuhan. Hidup saya bisa berarti jika saya bisa menyelesaikan pekerjaan yang Tuhan percayakan, dan seperti kata Paulus, berlari terus dan menuju garis akhir. Hidup saya juga berarti, jika itu memberi arti untuk Tuhan dan sesama manusia. Dan apa yang berarti bagi Tuhan dan manusia, panjang se-kali penjabarannya. Kita tidak harus menjadi superman atau wonder women, just simply be ourself dan Tuhan bisa berkarya dengan semua keberadaan kita.

Menurut dokter, “panggilan” itu apa?Panggilan adalah sesuatu yang

palilng berharga. Seperti kata Paulus, tidak memusingkan hal-hal duniawi, kapan saya menikah, kapan saya punya anak, kapan saya punya rumah.. bukan berarti panggilan meniadakan kebutuhan lain nya. Panggilan bagi saya bagaimana God’s kingdom reign kemana pun Tuhan pimpin saya. Ketika baru tamat kuliah saya ter tarik dengan pelayanan unreached people group dan ada kerinduan sendiri untuk membawa dan memperkenalkan Kerajaan Allah untuk kelompok masya-rakat yang umumnya terbelakang dan tertinggal secara secara kasat mata mau-pun spiritual. Menurut saya panggilan tidak pernah berubah, jika berubah,

Drg. Hotlin:

Tanya Tuhan Secara Pribadiitu bisa semata impian atau cita-cita. Panggilan yang terbesar sebenarnya adalah panggilan kita datang kepada Tuhan. Selalu ada kerinduan diri untuk ‘bertemu’ dengan-Nya.

Alasan memilih karir seperti yang dokter jalani saat ini?

Sejak saya tamat kedokteran gigi, saya selalu tertarik dengan ide pengem-bangan masyarakat yang banyak dikenal dengan istilah pelayanan holistik atau menyeluruh. Selesai pendidikan, saya ikut program PTT daerah terpencil selama 4 tahun. Dua tahun setelah PTT saya mengelola klinik kapal keliling yang melayani masyarakat yang tinggal di sepanjang wilayah perairan sungai di Sumatera Selatan. Satu tahun saya ambil waktu untuk belajar non dental, lebih ke arah pengembangan profesional dari berbagai aspek lainnya, dan waktu belajar, yang paling berkesan yang saya pelajari adalah Community Development-nya.

Pada 2007 saya bersama dr. Kinari dari Amerika, dr. Romi Beginta dari Jakarta, memulai Program Ke se hatan dan Konservasi Hutan.

Saya melihat, masalah utama masya-rakat, khususnya di daerah ter tinggal adalah kemiskinan dan rendahnya kua litas hidup. Dan satu penelitian menyatakan bahwa rata-rata anak sekolah

21

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 21Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 21 5/22/2012 3:25:18 PM5/22/2012 3:25:18 PM

Page 23: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Faktual

tidak masuk minimal satu hari karena sakit gigi. Perawatan ke dokter gigi sudah tidak asing lagi adalah perawatan yang mahal, bahkan sering tidak masuk dalam asuransi. Hal ini tidak hanya di Indonesia, dari artikel saya baca di Jerman misalnya, kalau dihitung biaya per tahun total yang dikeluarkan untuk perawatan gigi lebih besar dari perawatan masalah jantung.

Melalui program insentip yang kami berikan, masyarakat dapat diskon yang besar jika mereka datang dari desa yang melindungi hutan dan jika mereka bayar juga ada pilihan non tunai, dimana me-

reka bisa bayar dengan bahan yang ke-mungkinan tidak berharga bagi mereka tapi kita bisa pakai untuk kegiatan pe-nanaman hutan atau membantu progam pertanian organik di desa-desa, seperti sekam, kotoran sapi. Atau bisa juga bayar dengan menanam bibit yang membantu program penanaman hutan kembali yang sudah terdegradasi.

Mencari solusi untuk kesehatan yang lebih baik tidak hanya menyediakan pelayan itu sendiri tetapi bagaimana masya rakat mendapatkan akses untuk da pat menikmati pelayan itu. Konservasi disini menjadi satu akses (jalan masuk) untuk mendapatkan pelayanan kese-hatan.

Apakah boleh berganti-ganti pekerjaan?

Apa yang menjadi dasar pertimbangan kita, saat kita mau beralih pekerjaan? Profesi tidak selamanya dapat kita jalani, tetapi selamanya kita dapat mengikut pimpinan Tuhan. Jadi kalau ditanya apakah boleh berganti pekerjaan, tanya Tuhan secara pribadi. Seperti Pak Dee Han pendiri RBC Ministry, satu momen dia sakit gigi dan harus opname, itu yang membuat dia beralih profesi dari dokter menjadi pemberita Injil. Yang menjadi dasar pertimbangan kita adalah kenapa kita memilih sesuatu yang baru itu, apa motivasinya. Kita semua bisa jujur dengan diri sendiri. Apakah benar ini untuk kemuliaan Tuhan atau ada motive lain yang kita munculkan untuk melegitimasi kita. Akhir-akhir ini, saya sering bertemu orang yang memiliki harta yang tidak bisa dihabiskan karena

Mereka bisa bayar

22

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 22Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 22 5/22/2012 3:25:19 PM5/22/2012 3:25:19 PM

Page 24: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Faktualbanyaknya dan karena itu mereka melakukan sesuatu untuk kesenangan saja - karena ada simpanan itu. Saya yakin ‘simpanan’ kita dari Bapa di surga jauh lebih besar dari orang paling kaya di dunia dan karena itu just do your best and leave the rest to Him.

Bagaimana dokter melihat bahwa pekerjaan itu adalah panggilan Tuhan?

Tuhan bekerja dengan cara-Nya sendiri bagi tiap-tiap orang. Disitulah indahnya berjalan bersama Tuhan. Tuntu nan Tuhan membuat hal-hal yang besar maupun kecil dapat berjalan menuju sesuatu yang Tuhan sudah sediakan. Waktu saya baru pulang dari Inggris, ada tawaran progam yang cocok buat saya. Saya mendoakannya, dan minta petunjuk dari Tuhan juga. Sebenarnya saya ada rencana kembali ke kegiatan yang saya kelola sebelumnya, tetapi karena ada kendala administrasi dan manajemen, sehingga tidak ada kepastian kapan progam bisa berjalan lagi. Dan saya berdoa kalau benar itu, saya akan tunggu dihubungi saja. Dan ketika ditelpon saya mendengar ada kondisi masyarakat yang menjadi kerinduan saya, saya memutuskan untuk datang membantu.

Bagaimana caranya bisa bertahan selama ini, dengan karir yang dokter emban?

Saya berusaha menjaga ketahanan fisik dan spiritual. Berolahraga teratur, makan sehat, juga menjaga hubungan pribadi yang teratur dengan Tuhan.

Terbuka dengan ide baru dan berjejaring dengan banyak kalangan. Beri waktu yang seimbang antara pekerjaan dan istirahat. Untuk mengurangi stress, saya mengembangkan hobi menyanyi, masak, main futsal, badminton dan voli dengan teman-teman. Jika ada kesempatan saya coba menarik diri jauh dari tempat saya tinggal. Untuk retret atau menulis.

Pernah ingin “mundur” ? Mundur?? Hmmmm... saya pernah

mengalami depresi, dan itu membuat saya kehilangan minat terhadap apapun juga. Saya belajar bahwa depresi itu bukan sesuatu yang permanen, siapa saja bisa mengalaminya dan saya menerima diri saya bahwa itu terjadi, tetapi tidak menyerah dan percaya bahwa itu akan berlalu. Mendengar beberapa kesaksian tentang orang yang pernah mengalami depresi memberi keyakinan bagi saya bahwa saya akan pulih. Ketika bertemu orang lain dengan terbuka saya jelaskan kalau saya sedang depresi agar mereka memahani kenapa minat saya kurang. Dan saya tahu ada banyak orang yang berdoa untuk saya. Tuhan memulihkan saya dan saya bisa bangkit lagi seperti burung rajawali. Pengalaman dengan depresi itu membuat saya semakin memahami dan mengasihi orang lain. Dan Puji Tuhan sekarang kalau itu memperkaya kehidupan saya. He turn my mourning into dancing, Dia rubah ratapan menjadi tarian. Terpujilan Tuhan.

n Drg. Hotlin Oppusunggu, bertugas di klinik ASRI, Sukadana, Kalbar

23

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 23Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 23 5/22/2012 3:25:19 PM5/22/2012 3:25:19 PM

Page 25: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Faktual

Dr. Wendell Geary:

Tuhan Mengatur Apa yang Saya Lakukan

Menurut dokter, “panggilan” itu apa? Mungkin ada lebih dari satu “pang-

gilan” bagi masing-masing kita. Saya tidak biasa mengungkapkan kebenaran dalam suatu cara yang sistematik sebagaimana mahasiswa teologi yang diperlengkapi untuk itu. Tetapi Tuhan memanggil kita untuk menjadi semakin serupa dengan Yesus. Sebagai suatu bagian integral dari panggilan ini, Tuhan memanggil kita untuk setia, penuh dengan kasih untuk Dia dan sesama, termasuk mereka yang tidak mudah dikasihi, bahkan mengasihi mereka yang belum kita kenal. Saya terpanggil untuk mendoakan orang lain, bahkan untuk mereka yang belum bertemu saya hingga kami bertemu di dalam Kerajaan Allah yang kekal. Saya terpanggil untuk menjadi seorang mahasiswa teologi. Sepertinya terbukti bahwa semua hal ini merupakan bagian dari proses transformasi. Menjadi serupa dengan Yesus merupakan tanggung jawab dari masing-masing kita. Kita dipanggil untuk masuk ke dalam proses kehidupan ini. Filipi 2: 13 berkata: “karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.”. Tuhan senang melihat kita berubah semakin serupa dengan Anak-Nya.

Tetapi ada suatu panggilan yang

khusus atau spesifik, yaitu panggilan dari Yesus, ketika kita bisa membaca dan mendengarkannya diberitakan ke-pada kita berulang-ulang kali melalui Firman Tuhan yang hidup dan berkuasa (Ibrani 4:12). Kita membaca panggilan ini beberapa kali, misalnya Matius 16:24: Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, me-mikul salibnya dan mengikut Aku.”, yang juga dinyatakan dalam cara lain seperti dalam Yohanes 20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Ini adalah panggilan bagi se-seorang untuk sepenuhnya berserah kepada Tuhan Yesus.

Saya melihat bahwa penyerahan total ini sangatlah sulit. Hal ini masih saja merupakan suatu pergumulan da-lam kehidupan saya. Saya juga me-lihat nya dalam kehidupan orang lain. Mungkin hal itu juga merupakan suatu proses, bagian dari proses transformasi. Bertahun-tahun lalu di Malaysia dalam suatu acara pertemuan yang dihadiri sekitar seratus orang misionaris medis yang melayani cukup lama di Negara-negara Asia. Istri saya dan saya heran ketika seorang pensiunan teolog

24

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 24Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 24 5/22/2012 3:25:20 PM5/22/2012 3:25:20 PM

Page 26: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Faktualmenantang kami dengan berkata: “Saudara dan saudariku terkasih, me-ngapa kalian takut akan “Sepenuhnya Ya” terhadap Yesus?”

Tentu saja, begitu kehidupan kami tersingkap, selangkah demi selangkah, kami pikir kami membuat pilihan –pilihan dan keputusan-keputusan ber-dasarkan pada pemahaman kami akan tiap-tiap keadaan/situasi. Tentu saja, banyak kali kami meminta Tuhan me-mimpin kami tetapi kami tidak mencari pimpinan-Nya untuk segala sesuatu. Pada waktu itu saya pikir saya tahu kapan saya butuh pimpinan Tuhan dan kapan saya bisa bersandar pada hikmat dan pengalaman saya yang terbatas.Ada saat-saat kami yakin kami telah membuat pilihan yang salah dan keputusan yang buruk. Kami cukup bangga berpikir kami bisa mengenal perbedaan antara pimpinan Tuhan dan saat-saat di mana pimpinan Tuhan diabaikan.

Namun demikian, sekarang kami merasa dan menyadari mengenai hal ini dalam suatu cara yang berbeda. Pada waktu saya dan istri saya menoleh ke kehidupan kami sebelumnya, mulai dari masa kanak-kanak hingga saat ini, kami melihat Tuhan menggerakkan kami dalam cara-Nya yang misterius. Kami tidak menyadari akan pemeliharaan-Nya dalam kehidupan kami. Bahkan sekarang pun kami hanya bisa melihat secara parsial beberapa jalan yang dalam mana Tuhan mengarahkan kehidupan kami. Semenjak masa kanak-kanak Tuhan telah mempersiapkan kami dan mendorong kami melalui banyak situasi

dan peristiwa, melewati banyak pintu-pintu yang terbuka dan tertutup, bahkan hingga sekarang.

Apakah tindakan-tindakan ilahi dan pemeliharaan Tuhan dalam hidup saya dan hidup Istri saya suatu panggilan? Saya lebih suka melihat panggilan Tuhan dalam hidup saya sebagai panggilan-nya bagi saya untuk menerima rencana-Nya yang tidak diketahui bagi hidup saya dari pada berpegang erat-erat pada rencana saya sendiri. Secara perlahan saya be-lajar bahwa penting bagi saya untuk menyerahkan ambisi-ambisi dan pilihan-pilihan saya. Saya memilih Yeremia 29:11 sebagai ayat hidup saya. Saya bergumul dalam mempercayai jalan Tuhan. Sulit untuk mentaati kehendak Tuhan Yesus dan menyangkali diri saya sendiri.

Pada saat berusia 16 tahun saya men dengar seorang misionaris muda yang diutus ke Papua (yang kemudian di kenal sebagai Papua Nugini/ Dutch New Guinea) mengkhotbahkan se buah khotbah yang menantang dan me-nyampaikan seruan bagi para pekerja di ladang jiwa-jiwa yang terhilang di tanah-tanah yang jauh. Saya meresponinya dengan berdiri dan berdoa sebuah doa komitmen. Saya membuat komitmen seperti itu dua kali lagi sesudah itu. Saya mengakui bahwa ada suatu kebutuhan yang besar bagi tenaga misionaris tetapi itu komitmen yang bersifat umum, bukan suatu kebutuhan spesifik di suatu tempat yang spesifik.

Jika ini sebuah “panggilan” maka itu adalah sebuah “panggilan dalam proses”. Itu adala sebuah panggilan yang terus

25

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 25Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 25 5/22/2012 3:25:20 PM5/22/2012 3:25:20 PM

Page 27: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Faktualmenerus berkembang secara perlahan, setahap demi setahap. Tahap-tahap ini tidaklah dalam kendali saya. Mungkin hal itu sebuah “panggilan”. Jelaslah, saya tidak bisa menentukannya.

Adakah pertimbangan dokter dalam me milih karir seperti yang dokter jalani saat ini?

Saya mendengar dan belajar me-ngenai para dokter yang menjadi misionaris dari salah seorang teman di SD yang adalah anak dari seorang dokter Misionaris. Mengapa kehidupan dan pelayanan semacam itu menarik perhatian saya waktu itu? Saya bahkan belum bertobat dan percaya Yesus se-bagai Juruselamat saya hingga berusia 15 tahun.

Begitu lulus dari SMA saya me-mutuskan bahwa saya ingin sekolah kedokteran. Namun demikian, sete-lah setahun belajar di universitas ter-bukti bahwa saya tidak siap untuk belajar kedokteran. Para instruktur di universitas menganjurkan saya untuk tidak melanjutkan studi kedokteran sebab saya tidak punya pengetahuan dasar dalam bidang ilmu-ilmu alam, kimia, fisika, matematika. Pelajaran-pelajaran tersebut tidak ada diajarkan di SMA di kampung saya.

Namun pada usia 19 tahun ke-inginan saya untuk menjadi seorang dokter medis menjadi suatu kerinduan dan fokus yang intens dalam doa-doa saya. Hal ini terjadi karena pekerjaan paruh waktu saya di sebuah RS local di sebuah kota kecil tidak jauh dari tanah

pertanian di mana saya menghabiskan masa kecil saya. Saya diterima dua kali di RS kecil tersebut. Sekarang saya mengerti bahwa tangan Tuhan yang misterius telah mengembangkan minat saya dan memperkenalkan saya pada seorang wanita muda yang kemudian menjadi teman hidup saya.

Seorang dokter lokal yang merawat pasien di RS tersebut yang juga seorang Kristen yang sungguh-sungguh. Dia tertarik pada saya dan memperoleh izin untuk saya untuk melihat aktifitas bedah dan otopsi. Dalam sebuah bangsal di mana saya bekerja dengan sebuah Tim perawat saya diajarkan bagaimana melakukan bermacam-macam prosedur perawata, seperti memandinkan pasien di tempat tidur dan mengganti alas tidur sementara pasien tetap di atas tempat tidur, melakukan pemasangan kateter pada pasien laki-laki tua, atau hanya memepelajari bagaimana mengangkat pasien stroke yang lumpuh ke tempat tidur atau pindah dari tempat tidur. Di sana saya bertemu seorang wanita muda yang juga bekerja paruh waktu sembari mengikuti studi keperawatan. Dia ingin berkenalan dengan saya pada waktu dia melihat iman percaya saya kepada Kristus. Saya juga mendapati bahwa ter nyata dia juga ingin menjadi seorang misionaris.

Oleh karena kesadaran bahwa mung-kin saya tidak akan diterima di sekolah kedokteran maka saya melanjutkan studi parmedis di universitas. Setelah 3 tahun belajar dengan nilai yang rata-rata saya mengambil Medical College Admission

26

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 26Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 26 5/22/2012 3:25:21 PM5/22/2012 3:25:21 PM

Page 28: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

FaktualTest (MCAT). Walaupun siswa-siswa pra-medis boleh melamar ke fakultas-fakultas kedokteran, saya hanya bisa melamar di universitas negeri di propinsi kami. Sementara menunggu hasil dari MCAT dan lamaran ke fakultas kedokteran, saya tetap mengikuti lebih banyak lagi pelajaran-pelajaran pra medis seperti Genetika dan Analisa Statistika.

Akhirnya setelah 6 bulan tiba waktu-nya untuk mengetahui hasil testnya. Satu sore, saat saya pulang dari kuliah saya saya menemukan surat yang saya tunggu-tunggu di rumah kost di mana saya tinggal bersama kakak laki-laki saya (yang saat itu kuliah di Fakultas Pertanian universitas yang sama). Dengan tangan gemetar saya membukan amplopnya, surat tersebut berisi undangan untuk saya untuk masuk ke fakultas kedokteran pada tahun 1956. Saat itu saya mulai menangis dan berlutut di samping tempat tidur saya. “Tuhan, Kau telah memberiku hadiah yang teramat sangat kuinginkan. Sekarang aku bisa lebih berharap lagi untuk menjadi seorang dokter medis dan aku ingin menjadi seorang dokter misionaris jika memang itu rencana-Mu bagiku”

Apakah boleh berganti-ganti pekerjaan? Apa yang menjadi dasar pertimbangan kita, saat kita mau beralih pekerjaan?

Ya, para dokter yang berkomitmen menjadi misionaris mendapati bahwa mereka bisa atau perlu berganti pe-kerja an. Memang tidak lazim bagi seorang dokter misionaris seperti saya, terus menerus berada di suatru tempat

dan melakukan pekerjaan yang sama sepanjang karir. Saya berkenalan dengan banyak dokter misionaris yang baik. Banyak dari mereka yang sudah berganti karir. Seorang ahli bedah yang melayani di Nepal telah menjadi seorang eksekutif dan penulis buku tentang pelayanan misionaris. Seorang misionaris medis yang melayani selama beberapa waktu di Kenya menjadi seorang pemimpin organisasi medis Kristen di Negara asal saya.

Sejak awal pelayanan kami di Indonesia ini Istri saya dan saya berharap sepenuhnya agar kiranya Tuhan ber-kenan memindahkan kami ke bidang pekerjaan yang lain. Kami sungguh me minta Tuhan memindahkan kami. Dan, sepertinya pada tahun 1973 Tuhan memang memindahkan kami tetapi bukan dalam cara yang kami harapkan. Kami meninggalkan Indonesia pada waktu itu karena visa tinggal saya di Indonesia tidak bisa diperpanjang. Saat itu saya membayangkan saya akan kembali ke Negara asal kami bersama keluarga saya dan saya mau belajar sepenuhnya mengenai bedah.

Melalui serangkaian mujizat ternyata visa saya bisa diperpanjang pada tahun 1973. Lima tahun kemudian ada ke-tambahan 2 dokter misionaris lagi dari Negara asal kami yang ditugaskan melayani di RS misi kami, yaitu seorang spesialis bedah dan spesialis anak. Oleh karena kebutuhan akan pengobatan kesehatan prefentif sangat dibutuhkan di desa-desa terpencil, saya memutuskan untuk meninggalkan pelayanan kuratif

27

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 27Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 27 5/22/2012 3:25:21 PM5/22/2012 3:25:21 PM

Page 29: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Faktualdi RS dan mengambil training mengenai kesehatan masyarakat di Negara asal saya. Namun ternyata Departemen Kesehatan Indonesia tidak memberikan izin kepada dua dokter tersebut untuk bekerja di Indonesia. Izin kerja saya sebagai dokter di Indonesia juga diakhiri. Lebih banyak lagi keajaiban dari Tuhan dalam hal ini. Bersama dengan dua orang misionaris dokter umum yang telah melayani de-ngan saya waktu itu, saya diberikan izin untuk melanjutkan pelayanan di RS Misi Bethesda (BMH). Oleh karena BMH akhirnya menjadi RS Indonesia akhirnya Departemen Kesehatan setujudokter-dokter Indonesia bertugas di BMH (1982).

Tingkat kemajuan dalam program misi medis kami yang Tim misionaris dan saya harap dan doakan akhirnya ter wujud pada tahun 1992. BMH suda berada di bawah kepemimpinan para dokter Indonesia sejak tahun 1985. Satu misionais medis luar negeri sudah pulang pada tahun 1988. Sekarang, tahun 1992, Tuhan menambahkan seorang spesialis

bedah yang memenuhi kualifikasi dan terampil ke jajaran staf medis bersama dengan 2 dokter medis Indonesia. Dokter misionaris luar negeri yang lain pension pada tahun 1993, meninggalkan saya sendiri sebagai satu-satunya dokter asing yang masih tinggal.

Tahun 1994 saya benar-benar ber -harap Istri saya dan saya akan meninggal-kan Indonesia tahun berikut nya. Saat itu saya akan berusia 60 tahun. Ada lembaga pelayanan kesehatan lain di misi kami di mana istri saya dan saya mungkin bisa memberikan kontribusi signifikan bahkan di usia kami itu. Tetapi Tuhan mengizinkan semua perubahan ketika seorang spesialis bedah, Dr. Darmawan Sembiring Pelawi, dipanggil pulang ke Rumah Bapa di Sorga pada tanggal 25 Desember. Staf medis dan Yayasan me-minta saya meneruskan tugas di BMH.

Pengalaman kami menunjukkan bahwa walaupun kita memohon hik-mat Tuhan dan membuat rencana-ren cana yang tepat dan sesuai dengan prinsip-prinsip Kitab Suci dan prinsip-prinsip pelayanan misionaris, namun, Tuhan masih Pribadi satu-satunya yang mengatur apa yang saya akan lakukan dan di mana saya akan ditempatkan. Amsal 16:9 berkata “Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya”.

n Dr. Wendell Geary adalah Dokter Misi dan Pendiri RS Bethesda, Serukam Kalimantan Barat. Tulisan ini akan bersambung dalam edisi Samaritan berikutnya dan telah diterjemahkan oleh Ir. Nora D. Jacob.

28

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 28Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 28 5/22/2012 3:25:21 PM5/22/2012 3:25:21 PM

Page 30: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Kesaksian

Oleh: dr. Maria Tan

Mengabdikan profesi bagi Tuhan dan bangsa merupa kan harapan

hampir setiap dokter Kristen. Menolong sesama dan berguna bagi bangsa menjadi sebagian besar tujuan mahasiswa dan alumni Kristen. Namun itu bukanlah tujuan yang mudah di capai. Kurangnya penghayatan panggilan Tuhan, godaan materi dan lingkungan, serta tuntutan kerja (kesibukan) membuat banyak dokter Kristen mengendurkan mo tivasinya, bahkan acuh ter hadap kondisi bangsa. Tidak sedikit dok ter yang mengatakan, “urusan dokter ya mengobati pasien, tidak ada hubungannya dengan masalah bangsa”. Beberapa bah kan memilih “bergabung” untuk berdosa karena lingkungan kerja atau bangsa yang sudah terlanjur jatuh dalam dosa.

Kondisi bangsa IndonesiaDari masa ke masa, banyak bangsa

yang jatuh dalam dosa. Bahkan, Alkitab mencatat, bangsa pilihan Allah (Israel) juga sering m engalami kebangkrutan secara rohani. Salah satunya dapat kita lihat pada bangsa Yehuda masa imam Yehezkiel sekitar tahun 593 SM.

Yehezkiel 22:23-31 meng gambar-kan bangsa Yehuda se bagai tanah yang tidak me ne rima hujan (kekeringan ro-hani). Para pemimpin (ay.25) seperti ang gota kerajaan yang seharusnya me-lindungi rakyat malah menerkam rakyat dengan merampas harta benda sehingga rakyat miskin bertambah. Imam (ay.26) yang memimpin bait Allah dan menjadi perantara bagi ba-nyak orang untuk menghadap Allah malah melanggar hukum Allah, seperti menggunakan barang-barang di bait Allah untuk pe nyembahan berhala. Hal ini jelas mempengaruhi kerohanian jemaat. Pemuka (ay.27) seperti pejabat,

Profesiku Bagi Tuhan

dan Indonesia

Dr. Maria Tan

29

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 29Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 29 5/22/2012 3:25:22 PM5/22/2012 3:25:22 PM

Page 31: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SASSSSSSS MAMAMAMAMAMAMAMARIRIRIRIRIRIRIRITATATATATATATATANNNNN NNN Edisissssisssiiiiiiii 2222222 2 TaTaTaTaTaTaTaTahuhuhuhuhuhuhuhunnnnnnnn 0200000001212121212121212

Kesaksian

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

pengusaha, bangsawan, dan tokoh masya rakat mencari keuntungan diri sendiri secara haram, walaupun harus me rugi kan masyarakat. Nabi (ay.28) yang seharusnya sebagai “pe nyambung lidah Allah” dengan menyampaikan perintah Allah malah menyampaikan nubuat yang “dikarang sendiri” untuk me nyenangkan telinga jemaat. Penduduk negeri (ay.29) yang merupakan masyarakat biasa na-mun memiliki hak penuh se bagai warga negara, juga tidak kalah ganasnya. Me-reka menekan dan merampas orang lain yang tidak memiliki hak tersebut seperti imigran (orang asing) dan budak. Mereka juga menindas orang seng sara dan miskin.

Kondisi bangsa Indonesia saat ini tidak jauh berbeda de ngan bangsa Yehuda. Para pe mimpin tidak lagi me-lindungi rakyat. Setiap orang berlomba-lomba memperkaya diri sehingga korupsi merajalela. Para pemuka seperti politisi, hakim, polisi, guru, dokter, dan profesi lainnya yang harusnya bekerja bagi rakyat dan kemajuan bangsa juga mencari keuntungan secara haram dan ber-lebihan. Kerohanian menyusut, bukan hanya di kalangan mas ya rakat, para pemimpin agama pun tidak segan-segan ber kom promi terhadap dosa. Sifat me-mentingkan diri sendiri menjadi sifat dasar masyarakat.

Panggilan Tuhan melalui profesi.Melihat kondisi bangsa yang hidup

jauh dari menyenangkan Allah, Allah aktif bekerja. Dalam ay.30 dikatakan: “Aku mencari di tengah-tengah mereka

seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan ne geri itu di hadapan-Ku, supaya ja ngan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya.” Beberapa hal yang bisa kita lakukan adalah :

Mendirikan tembok Mendirikan tembok mencer minkan

tindakan mengembalikan bang sa nya ke jalan yang benar, se perti yang dilakukan Nehemia. Hal ini seperti hadir, bekerja dan terlibat di tengah bangsa. Di dunia medis, kita dapat berkontribusi se bagai pejabat struktural, tenaga fungsional, di bidang pendidikan atau bidang lainnya sesuai pang gilan Tuhan.

Mempertahankan negeriDalam Perjanjian Lama, mem-

pertahankan negeri merupakan simbol doa syafaat. Hal ini me nunjukkan pe-ngandalan seseorang akan Tuhan yang berkuasa untuk melaksanakan kehendak-Nya, termasuk mengubah suatu bangsa. Tuhan mau semua pro fesi, termasuk dokter untuk ber doa bagi bangsa (me-libat kan dan mengandalkan Tuhan), baik secara pribadi maupun dalam per-sekutuan.

Menarik dari ayat ini, Tuhan meng -harapkan adanya orang yang mau “men-dirikan tembok” dan “memper tahankan negeri” walau pun hanya “seorang”. Memulai bekerja dan berdoa bagi bangsa tidak harus menunggu sampai jum lah menjadi banyak. Jumlah sedikit pun dapat Tuhan pakai untuk mempengaruhi bangsa.

30

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 30Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 30 5/22/2012 3:25:22 PM5/22/2012 3:25:22 PM

Page 32: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SASASASASASASASAMAMAMAMAMAMAMAMARIRIRIRIRIRIRIRITATATATATATATATANNNNNNNN EEEEEdEEE isi 2 TTTTTaTaTTahuhuhuhuhuhuhuhunnnnnnnn 202000020200122222222

Kesaksian

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Penutup Tahun 2012 merupakan anu g-

rah sekaligus kesempatan yang Tuhan berikan untuk ber karya bagi bangsa. Tuhan telah, sedang dan akan terus be kerja. Jika Tuhan sangat peduli bangsa ini, bagaimana dengan kita yang

mengaku anak-anak- Nya? Sudahkan kita taat de ngan hadir, terlibat, berdoa dan bekerja bagi bangsa ini? Kira nya profesi kita memuliakan Tuhan dan memajukan bangsa. Selamat “mendirikan tembok” dan “mempertahankan negeri” ini.

Melayani Mereka Yang TersisihOleh : Dr. Ariyanti Yusnita

Seorang tenaga medis mau pun paramedis dituntut pu nya hati

yang rela melayani. Namun, melayani tak akan ber arti apa-apa bila dilakukan tanpa kasih. Tentunya, ini bukan kasih yang ‘tebang pilih’ - bukan hanya menyentuh golongan terpandang maupun kelas elite semata, namun kasih yang juga menjangkau se mua orang, bahkan mereka yang tersisih, terbuang, dan yang ter kucilkan dari sebuah tatanan masyarakat.

Hal ini pula yang menjadi pe-ngalaman saya. Salah satu hal baru yang pernah saya jalani adalah menjadi tenaga medis di sebuah Rumah Sakit Khusus Provinsi Kalimantan Barat (dulu bernama Rumah Sakit Jiwa), dan secara khusus ditugaskan di Bagian Rehabilitasi Narkoba yang juga dikenal dengan sebutan “Wisma Sirih”. Setiap hari, saya berhadapan dengan para pecandu narkoba.

Tak bisa dipungkiri, masyarakat pada umumnya memiliki panda ngan negatif terhadap seorang pecandu

narkoba, walau adapula yang merasa kasihan atau prihatin, tapi tidak jarang yang merasa kesal, benci, memandang sebelah mata, dan menyisihkan mereka dari lingkungan. Tak terkecuali saya, ketika mengetahui tugas itu sejujurnya saya merasa takut, tidak nyaman, dan dalam hati menuduh mereka atas

Bagian Rehabilitasi Narkoba “Wisma Sirih”, RSK Provinsi Kalimantan Barat

31

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 31Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 31 5/22/2012 3:25:23 PM5/22/2012 3:25:23 PM

Page 33: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Kesaksianperbuatannya. Dunia narkoba dan adiksi adalah hal yang betul-betul baru buat saya. Di bagian ini saya diberi tanggung jawab (bersama dengan psikiater serta perawat) untuk memeriksa dan mengevaluasi perkembangan para pasien pecandu narkoba (dikenal dengan istilah residen), serta terjadwal rutin dalam ke giatan morning report untuk mem-beri pengarahan dan motivasi ke pada mereka untuk pulih. Dalam minggu pertama bertugas, pelan-pelan saya mulai belajar mengenal mereka, alasan mereka jatuh dalam kecanduan narkoba, dan secara mandiri juga belajar tentang efek ketergantungan nar koba pada seseorang.

Mereka yang direhab rata-rata sudah pada tahap keter gantungan (dependence) sedang sampai berat. Saya mendengar kisah langsung bagaimana hidup mereka hancur berantakan baik dalam keluarga – pekerjaan – kesehariannya, terpuruk, be be rapa mengidap penyakit infeksi (seperti HIV/AIDS, hepatitis), dan gangguan kejiwaan akibat kom plikasi penggunaan narkoba jang ka panjang. Saya merasa sedih dengan keadaaan dan kehidupan mereka.

Berbagai faktor yang saling terkait bisa menggiring me reka ke dalam jerat narkoba. Ketidak harmonisan hubungan da lam ke luarga, kurangnya per hatian dan kasih sayang orang tua, problema perceraian, ke tiada an teladan, hingga peng gunaan kekerasan dalam rumah tangga. Hal itu, semakin parah ketika kepada mereka tidak per nah diajarkan nilai-nilai ke benaran, dan dididik dalam takut akan Tuhan sejak dini. Pada

awalnya, pintu masuk pertama selalu dimulai dari tahap ‘coba-coba’, lantas ketagihan, dan men jadi begitu terikat dengan zat tersebut, hingga tak mampu lepas darinya. Mereka seringkali berpikir bahwa narkoba adalah jalan keluar, mereka menganggap narkoba bisa menghibur, dan bisa sejenak membuat lupa akan setiap masalah yang mereka hadapi.

Berat, sangat tidak mudah per-juangan mereka untuk pu lih dari kecanduan dan keter gantungannya. Acap kali saya menjumpai kasus-kasus kambuh (relapse), sugesti untuk ‘pakai kembali’ yang tak terbendung, dan membuat harus jatuh, dan jatuh lagi, hingga berkali-kali. Me nangani mereka ini sungguh amat membutuhkan pendekatan yang tepat, juga perhatian dan penanganan khusus.

Sebab ketika kita mau me nerima mereka apa adanya, mereka akan merasa dianggap berharga, diakui keberadaannya, merasa dikasihi, dan

Dr. Ariyanti Yusnita

32

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 32Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 32 5/22/2012 3:25:24 PM5/22/2012 3:25:24 PM

Page 34: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Kesaksiansemakin bisa bekerja sama dengan kita untuk proses pemulihannya. Tetapi sebaliknya, ketika kita menganggap mereka musuh, orang jahat, memberi cap buruk, atau menghakimi, dan menyalahkan terus-menerus, ma ka semakin pula mereka men jauhi dari kita dan balik memusuhi kita. Inti utama adalah memberikan apa yang selama ini jarang atau sulit mereka dapatkan, yaitu kasih, perhatian, kepedulian, senyum, dan persahabatan sejati.

Semakin lama, saya mulai menikmati bergaul dengan mereka, Tuhan me-mampukan saya untuk melayani tanpa diskriminasi. Kami saling bertukar cerita, mendengar segala keluh kesah, bahkan ber canda. Saya juga belajar melihat mereka dengan cara pandang yang jernih, tanpa stigma, tanpa terkotori oleh kebencian, belajar mengasihi mereka apa adanya. Sesungguhnya mereka berada pada kondisi yang mungkin mereka sendiri tidak pernah menghendaki jatuh terpuruk di dalamnya. Saya menyadari

bahwa mereka ini sesungguhnya bukan penjahat, bukan para kriminil, tetapi korban. Korban dari salah pola asuh dan pola didik, korban dari lingkungan mereka yang tidak mendukung, korban dari salah pergaulan.

Para residen juga memiliki ke-butuhan yang sama untuk di kasihi, di perhatikan, dan dianggap sama de-ngan yang lain. Mereka memiliki ke-rinduan untuk bebas dari narkoba, dan untuk pulih dari ketergantungannya, walaupun tak jarang yang berulang kali ga gal. Hati terharu tatkala men dengar harapan mereka untuk mem bahagiakan orang tua, ke inginan untuk menempuh studi yang sem pat terputus, untuk kembali dalam pekerjaan, keluarga, dan lingkungan masyarakat di mana mereka berada sebelumnya.

Saya begitu bersyukur atas penga-laman dan pelajaran ber harga yang saya dapatkan di sini, yang telah mampu membuka mata dan mengajari saya banyak hal. Belajar melayani mereka yang tersisih tanpa diskriminasi, meng-hilangkan segala stigma ne gatif, mem-perlakukan mereka se bagai sesama, yang juga layak menerima dukungan dan belas kasih kita. Bahkan bukan hanya untuk mereka ini saja, tetapi juga untuk sejumlah besar orang atau kelompok lainnya yang dianggap tak layak, terkucilkan, terbuang, dan terhilang. Kiranya Tuhan te rus memberikan kita hati yang di penuhi belas kasihan, memberi kita tangan untuk melakukan tugas-Nya, dan memberikan kita kaki yang taat melangkah dalam rencana-Nya.

Para residen dalam sebuah kegiatan out ing d i Panta i Pasi r Panjang, Singkawang

33

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 33Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 33 5/22/2012 3:25:24 PM5/22/2012 3:25:24 PM

Page 35: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SASS MAMAMARIRIRITATATANNN Edisssiii 222 TaTaTahuhuhunnn 2000121212SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Rove Beetle sang “Tomcat” dan Infestasinya

Oleh: Helena Ullyartha

Kehadiran tomcat telah menimbul-kan keresahan masya rakat di

Blitar, Depok, Bandung, Cianjur, Nusa Tenggara Timur, Jakarta, Sumatera Barat, Sura baya, Gresik, Tuban, Lamongan, Situbondo, Ngawi, Lumajang, Bojo negoro, Pasuruan, Banyu wangi, Probolinggo, Jember, Sampang, Denpasar, Yogyakarta, Tasikmalaya, Bandung, Bekasi, Tangerang, Bali dan Kalimantan. Kehadiran Tomcat juga pernah meresahkan masyarakat Malaysia, Australia, Sri Lanka, Irak, Jepang, dan India. Keberadaannya, se bagai predator bagi hama padi, seperti wereng, hama putih, walang sangit dan lainnya, namun karena kekurangan makanan, akan berkeliaran ke permukiman penduduk, dan juga cahaya lampu akan menariknya untuk masuk rumah. Menurut catatan sejarah, ekstrak

dari kumbang paederus telah digunakan oleh orang Cina sejak tahun 739 untuk mengobati bisul, polip hidung, dan kurap.

Apa itu Kumbang Rove Beetle atau Paederus ?

Kumbang dari genus Pae derus me-rupakan family Staphy linidae dan termasuk dalam ordo Coleoptera. Diperkirakan Paederus terdiri kurang lebih 46.000 spesies. Saat ini spesies paederus yang meresahkan masya rakat Indonesia adalah Paederus littoralis. Di beberapa wilayah Indonesia sering disebut sebagai semut kanai atau semut kayap. Belakangan disebut Tomcat karena bentuknya seperti pesawat tempur Amerika Tomcat F-14. Kumbang Paederus de wasa bertindak sebagai predator serangga lainnya dan

Info

34

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 34Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 34 5/22/2012 3:25:25 PM5/22/2012 3:25:25 PM

Page 36: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SASASAMAMAMARIRIRITATATANNN EEEEdisi 2 TaTTTahuhuhuhunnnn 202020012222SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Infomenyenangi sumber. Kumbang Paederus tidak menggigit atau menyengat tapi darahnya yang disebut hemolymph me-ngandung bahan kimia berbahaya yang disebut pederin dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata. Pederin adalah produk alami yang diduga dihasilkan oleh kumbang paederus dan bersifat sangat bioaktif, karena dapat menghambat sin-tesis protein dan mencegah pembelahan sel. Zat ini diduga lebih berbahaya dari racun ular cobra. Pada tahun 2002, Piel Jörn di Max Planck mempelajari genom kumbang dan biosintesis produk yang dihasilkan dan menemukan bahwa se-nyawa sangat beracun ini sebenarnya berasal dari bakteri (Pseudomonas sp.) yang hidup secara endosymbiont dalam kumbang.

Bentuk kumbang Paederus dan la-manya bertahan hidup

Kumbang Paederus berukuran kecil, bertubuh lunak dan kira-kira panjangnya 1 cm (¼ hingga 3/

8 inci).Tubuhnya

berwarna oranye gelap dan warna kepala, sayap depan (elytra) dan ujung perut ber warna hitam, sayap depan mengeras berwarna biru dan hijau kemilau warna-

warni dapat dilihat di bawah perbesaran mikroskop yang lebih tinggi. Sayap belakang yang tipis dapat memanjang dari bawah sayap depannya dan ber-fungsi untuk terbang. Kumbang dewasa bisa hidup selama beberapa bulan dan menghasilkan dua atau lebih generasi per tahun.

Yang perlu diwaspadai adalah racun yang disebut pederin ketika menempel dan menembus kulit. Pederin dapat menyebabkan der matitis parah dan luka melepuh yang dapat menggangu aktivitas sehari - hari. Gejala seringkali membingungkan dengan mani fes-tasi luka melepuh yang mirip dengan kumbang Cantharidin, getah tanaman beracun, urticaria karna ulat dan se-nyawa kimia berbahaya. Jika tidak

dicuci, tangan atau bagian tubuh yang terkontaminasi toksin dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh. Rasa sakit dan kebutaan sementara telah dilaporkan saat pederin terpapar ke dalam mata. Mungkin ada sedikit atau tidak ada efek yang terjadi ketika awal terpapar pederin. Akut dermatitis, peradangan dan ruam kemerahan muncul 12-36 jam sesudah

35

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 35Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 35 5/22/2012 3:25:25 PM5/22/2012 3:25:25 PM

Page 37: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SASS MAMAMARIRIRITATATANNN Edisssiii 222 TaTaTahuhuhunnn 2000121212SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Infoterpapar pederin. Ruam kemudian ber-kembang menjadi melepuh seperti luka yang me ngering menjadi berkerak dan bersisik dalam waktu seminggu. Ruam tersebut benar-benar akan sembuh dalam waktu dua sampai tiga minggu. Predileksi atau bagian tubuh yang paling sering terkena bagian termasuk wajah, leher, bahu, lengan dan daerah sekitar pinggang.

Dermatitis, sering dalam pola me-manjang (linearis dermatitis) hal ini karena tindakan memukul dan meng-hancurkan paederus dan akibatnya seluruh kulit terkena, dengan gejala sebagai berikut:

Gejala ringan : terjadi ada sedikit eritema yang dimulai se telah 24 jam dan berlangsung selama sekitar 48 jam. Keluhan pasien berupa rasa panas dan gatal;

Gejala sedang : eritema sedang ditandai dan mulai se telah 24 jam setelah kontak diikuti dan setelah sekitar 48 jam, diikuti dengan tahap vesikular, berupa lepuh yang meluas secara ber-tahap dan mencapai maksimal dalam 48 jam setelahnya. Luka mengering selama sekitar 8 hari, terkelupas untuk meninggalkan bekas halus, hiper pigmen-tasi linier dengan kerutan pada daerah kulit yang terkena yang dapat bertahan selama satu bulan atau lebih;

Pada kasus yang parah : berupa eritema, lecet dan bekas luka berpigmen biasanya lebih luas karena beberapa paedarus mati dan hancur di kulit. Gejala tambahan yang mungkin adalah demam, neuralgia, arthralgia, dan mun-

tah. Kemungkinan infeksi sekunder dapat terjadi di daerah yang terekspose kumbang ini.

Bila Kumbang Paederus menyerangUsir secara perlahan dan jangan

meng gunakan tangan agar kumbang pergi. Hindari me mukul kumbang pae-derus dan me matikan nya di kulit untuk men cegah dilepaskannya zat pederin yang beracun pada kulit.

Jika kumbang Paederus tidak sengaja memukul dan mati pada kulit, segera cuci bagian yang terkena dengan air dan sabun karena pederin perlahan dapat menembus kulit. Cuci segera se telah terpapar karena akan me ngeluar kan ba-nyak toksin pederin sebelum memiliki waktu untuk membahayakan kulit. Bila dibiarkan maka secara perlahan akan penetrasi ke kulit. Reaksi kulit terhadap pederin tertunda dan diperlukan waktu antara 12 sampai 36 jam terjadi setelah paparan awal.

Mengobati efek dari pederinSebenarnya tidak ada per tolongan

pertama yang spesifik bila terkena pe-derin. Namun yang dapat dilakukan adalah men dapatkan pertolongan dari tenaga medis terdekat untuk pengo-batan. Rekomendasi tindakan berupa cuci daerah yang terkena dengan air yang mengandung sabun di lanjutkan kompres dengan air dingin, beri cairan calamine atau kortikosteroid topikal, dapat juga antihistamin. Antibiotik mung kin di perlukan jika lepuh menjadi infeksi sekunder. Dalam beberapa ka-

36

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 36Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 36 5/22/2012 3:25:25 PM5/22/2012 3:25:25 PM

Page 38: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SASASAMAMAMARIRIRITATATANNN EEEEdisi 2 TaTTTahuhuhuhunnnn 202020012222SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Info

Kemungkinan Gejala Dermatitis karena kumbang Paederus

sus, dilaporkan terjadi perubahan per-manen yaitu pigmentasi kulit. Dalam kebanyakan kasus, daerah yang terkena serangan kumbang ini dapat sembuh dalam waktu dua sampai tiga minggu tanpa konsekuensi jangka panjang.

Habitat kumbang PaederusLarva paederus biasanya ber kem-

bang pada tempat yang lembab se perti rawa-rawa, mang rove, lahan per tanian beririgasi dan lahan basah air tawar sekitarnya. Larva biasanya memakan gang gang, serangga kecil dan tumbuhan yang membusuk dan kotoran hewan yang ada ditemukan di habitat ini. Sedangkan kumbang dewasa dikenal sebagai predator serangga lainnya dan sering di temukan selama siang hari untuk mencari mangsa atau ber istirahat di sekitar tanaman dan tem pat perindukannya. Pada malam hari, menara yang bercahaya dan sumber cahaya terang dapat menarik kumbang dewasa dari habitatnya yang ber jarak mil jauhnya. Kumbang Paederus biasanya

terbang dalam jumlah besar pada malam yang bertemperatur panas, terutama se-telah hujan lebat atau banjir. Beberapa studi mengamati populasi kumbang ini berperilaku seperti ini cenderung pada bulan September dan Mei setiap tahunnya.

Mencegah kontak dengan kumbang Paederus

Hindari bekerja atau ber istirahat di bawah cahaya terang selama bulan-bulan ketika kum bang dewasa paling aktif. Hindari berkeliaran dengan perangkat listrik serangga terutama yang meng-gunakan sinar ultraviolet (UV). Gunakan kain horden jen dela untuk membantu men cegah kumbang Paederus dan se-rang ga lainnya untuk mencapai sum ber cahaya dalam ruangan. Hindari adanya tanaman yang mem busuk di sekitar rumah untuk menghilangkan tempat perindukan potensial bagi kumbang terutama stadium larvanya. Perangkap yang merekat, papan lem atau wadah

37

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 37Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 37 5/22/2012 3:25:26 PM5/22/2012 3:25:26 PM

Page 39: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SASS MAMAMARIRIRITATATANNN Edisssiii 222 TaTaTahuhuhunnn 2000121212SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Infoyang berisi air sedikit dan beberapa tetes deterjen pencuci piring dibuat pada malam hari di bawah sumber cahaya yang te rang akan menjebak kumbang dewasa. Perangkap nyamuk yang bercahaya juga telah ter bukti berfungsi sebagai alat pengawasan untuk menangkap kum bang dewasa. Pederin dikenal larut dalam alkohol jadi hati-hati saat memakai alkohol yang telah digunakan untuk mengawetkan spe simen kumbang Paederus. Saat ini Peneliti dari Kantor Ke tahanan Pangan Kota Padang, Sumatera Barat telah menemukan alat perangkap sekaligus pengen dali tomcat ditemukan, alat di namakan Radius Snare System (RASS) atau perangkap sistem jari-jari.

Bila berada di daerah dengan infes-tasi yang berat maka hindari berdiri tepat di bawah atau di sam ping sumber cahaya terang. Perangkap cahaya nyamuk dan perangkap yang merekat dapat

menangkap beberapa kum bang, tetapi tidak efektif dalam me ngeliminasi po-pulasi dalam jumlah besar di daerah tersebut, terutama ketika berada dekat dengan sumber cahaya yang lebih te-rang. Pemberian bubuk deltametrin untuk tanaman dapat membantu untuk mengurangi jum lah kumbang di daerah yang tidak luas. Penggunaan pe nutup cahaya atau perisai serta mengurangi intensitas dan jumlah sumber cahaya dapat membantu untuk men cegah da-tang nya kum bang.

Kepustakaan Institute of Biochemistry and Mole-

cular Medicine, University of Bern, Switzerlan, Jürg Gertsch 2010

U.S. Army Public Health Command (Provisional), Ento mological Sciences Program

Lakukan semua yang baik yang Anda dapat lakukan, Dengan semaua alat yang Anda dapat lakukan, Dalam semua cara yang Anda dapat lakukan, Di semua tempat yang Anda dapat lakukan,

Di sepanjang waktu yang Anda dapat lakukan, Untuk semua orang,

Sepanjang yang dapat Anda lakukan.

John Wesley

38

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 38Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 38 5/22/2012 3:25:26 PM5/22/2012 3:25:26 PM

Page 40: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SASASAMAMAMARIRIRITATATANNN EEEEdisi 2 TaTTTahuhuhuhunnnn 202020012222SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Info

Jambu Biji Merah Penghambat DBDOleh : Franky Gamaliel Pangaribuan

Mahasiswa FMIPA Biologi, Universitas Padjajaran

Sampai saat ini kita masih melihat tingginya insiden penyakit

Demam Berdarah Deng ue (DBD), di Indonesia bahkan di berbagai negara tropis di dunia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Bandar Lampung per Januari hingga 14 Februari 2012, sebanyak 440 kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) ditemukan di pus kes mas dan rumah sakit. Empat orang di antaranya meninggal dunia.

Jumlah kasus demam ber darah di Indonesia tercatat masih tinggi, bahkan paling tinggi dibanding negara lain di ASEAN. Data Ke menterian Kesehatan (Kemen kes) RI mencatat jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun 2009 mencapai sekitar 150 ribu. Angka ini cenderung stabil pada tahun 2010, sehingga kasus DBD di Indonesia belum bisa di katakan berkurang.

Selama ini pasti kita mengenal jambu biji merah yang sering di konsumsi dan di gemari anak-anak. Apakah anda tahu khasiat dari Jambu biji ini, salah satu di antara nya, adalah penyakit Demam Berdarah Dengue(DBD)?

Jambu biji Merah (Psidium guajava) adalah tanaman tropis yang berasal dari Amerika Tengah dan Brazil. Pohon buah ini di sebarkan ke Indonesia melalui

Thailand. Jambu biji merupakan salah satu produk hortikultura yang termasuk komoditas internasional. Lebih dari 150 negara telah mem budidayakan jambu biji, di antaranya Jepang, India, Taiwan, Brazil, Australia, Filipina, Malaysia, dan Indonesia. Buah jambu biji unggulan Indonesia adalah jambu biji merah.

Pohon jambu biji merah me rupakan tanaman perdu yang banyak bercabang, tanaman da pat tumbuh baik di daerah rendah maupun daerah tinggi, pohon jambu dapat mencapai tinggi 12 meter dan besar buahnya ber variasi dari yang berdiameter 2,5 cm sampai lebih dari 10 cm.

39

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 39Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 39 5/22/2012 3:25:26 PM5/22/2012 3:25:26 PM

Page 41: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SASS MAMAMARIRIRITATATANNN Edisssiii 222 TaTaTahuhuhunnn 2000121212SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

InfoJambu biji yang berdaging buah

merah kurang begitu di sukai karena dagingnya lebih ce pat membusuk dan rasanya kurang manis, kulit buahnya tipis, berwarna hijau kekuningan bila masak, sedangkan jambu yang ber daging buah putih lebih banyak digemari karena rasanya manis, daging buahnya agak tebal, dan teksturnya lembut. Buah jambu biji berkhasiat untuk meningkatkan kinerja jantung, memperkuat daya tahan tubuh dari serangan penyakit, mempercepat proses pe nyembuhan luka, meningkatkan kesehatan gigi, gusi, dan mem perkuat pembuluh darah ka piler. Buah jambu biji memiliki kandungan vitamin C yang tinggi diantara berbagai jenis buah dan kandungan vitamin C buah jambu biji merah lebih tinggi dibandingkan dengan jambu biji putih (Dzakiy 2008).

Vitamin C dikenal sebagai senyawa utama tubuh yang di butuh kan dalam berbagai proses penting mulai dari pembuatan kolage (protein berserat yang membentuk jaringan ikat pada tulang), pengangkut lemak, pe ngangkut elektron dari berbagai reaksi enzimatis, memacu gusi yang sehat, pengatur tingkat kolesterol, serta pengangkut imunitas. Selain itu vitamin C sangat diperlukan tubuh untuk pe nyembuhan luka dan me ningkat kan fungsi otak agar dapat bekerja maksimal.

Sementara itu, DBD merupa-kan manifestasi klinis yang berat dari penyakit arbovirus, yaitu virus dengue ditularkan melalui gigitan arthropoda seperti nyamuk dan lalat (Soedarmo

1988). Demam berdarah ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Mengapa daun jambu biji ampuh mengatasi BDB? Menurut Dweck (2001), buah jambu biji dapat dijadikan obat alternatif karena mengandung berbagai zat yang berfungsi sebagai peng-hambat penyakit, salah satu nya adalah jenis flavonoid kuersetin. Kuersetin merupakan senyawa flavonoid jenis flavonol yang biasa ditemukan dalam kelas angiospermae. Kuersetin berkhasiat untuk mengobati ke rapuhan pembuluh kapiler ma nusia (Harborne 1987).

Penelitiannya membuktikan ha-nya kuersetin menunjukkan signifikan sebagai anti-DENV-2. Sedangkan go-lo ngan bioflavonoid lain termasuk daidzein dan naringin hesperetin hasil nya lebih minimal bahkan ada yang tidak signifikan sebagai inhibitor DENV-2 replikasi virus. Temuan ini dan penelitian sebelumnya menganjurkan pilihan kelompok bioflavonoid termasuk kuesertin dan fisetin yang menunjukkan signifikansi aktivitas ihibitor terhadap virus dengue.(Zandi K dkk, 2011)

40

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 40Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 40 5/22/2012 3:25:26 PM5/22/2012 3:25:26 PM

Page 42: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SASASAMAMAMARIRIRITATATANNN EEEEdisi 2 TaTTTahuhuhuhunnnn 202020012222SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

InfoDari uji klinis yang dilakukan

Suprapto dan kawan-kawan, kuer setin dari golongan flavo noid itu efektif secara cepat me naikan jumlah trombosit me-lalui mekanisme peningkatan jum lah

RNA virus terganggu, virus dapat mati sehingga jumlah trombosit meningkat”, ujar kepala Pusat Studi Bahan Alam (PS-OBA) Jurusan Farmasi F-MIPA Universitas Indonesia itu.

Gambar 1. Fokus ukuran pengurangan DENV pada sel yang terinfeksi dan diobati dengan kuersetin.

sitokin. Didalam tubuh sitokin berperan meningkatkan ke kenyalan pembuluh darah se kali gus mengaktifkan sistem pembekuan darah.

Laju itu terlihat dari uji ke cepatan pencapaian jumlah trom bosit per jam yang dilakukan Soegeng. Kelompok penderita non syok dan syok yang diberi 500 mg ekstrak daun jambu, rata-rata mencapai jumlah trombosit di atas 100.000/ul dalam waktu 16,36 jam. Tanpa ekstrak, rata-rata 33,82 jam. Padahal, saat kritis timbulnya pendarahan berkisar antara 24-48 jam sesudah infeksi virus.

Menurut Prof.Dr. Sumali Wiryo-widagdo, kuersetin diduga dapat menghambat enzim pembentuk RNA virus dengue. “RNA berperan dalam sintesis protein. Jika pem bentukan

Masih pendapat Sumali, jam bu biji yang tidak terlalu tua dan muda paling baik dipakai. Alasannya jika terlalu tua, flavo noid banyak mengalami oksidasi sehingga dikhawatirkan kurang efektif demikian juha halnya de ngan jambu muda. Hal ini karena kandungan flavonoid belum men cukupi. Pembuatan ekstrak daun jambu bisa dilakukan dengan maerasi-pembuatan ekstrak de ngan direndam. Caranya, setelah dikeringkan daun jambu dibuat ser -buk. Untuk mendapat ekstrak yang diinginkan ia dilarutkan dalam etanol 96% dengan perbandingan serbuk : etanol adalah 1:10. Cam puran itu diaduk beberapa jam lalu disaring 3 kali. Penyaringan diulang lagi sebanyak 3 kali untuk menghilangkan pengaruh etanol.

Oleh karena itu Jambu Biji

41

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 41Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 41 5/22/2012 3:25:27 PM5/22/2012 3:25:27 PM

Page 43: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SASS MAMAMARIRIRITATATANNN Edisssiii 222 TaTaTahuhuhunnn 2000121212

Merah adalah salah satu alternatif penghambat penyakit Demam Ber-darah Dengue(DBD) karena memiliki kandungan zat flavonoid kuersetin dan Vitamin C yang tinggi sebagai antioksidan yang dapat menghambat perkembangan virus dengue penyebab penyakit De mam Berdarah Dengue(DBD).

Daftar Pustakah t t p : / / w w w . t r i b u n n e w s .

com/2012/02/16/440-kasus -dbd-ditemukan-di-bandar-lampung.Diakses tanggal 17 Maret 2012.

http://www.berita-terbaru.com/berita-nasional/indonesia-juara-demam-berdarah-di-asean.html.Diakses tanggal 17 Maret 2012.

h t t p : / / re p o s i to r y . i p b . a c . i d /bitstream/handle/123456789/45814/G09agu-4_BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf? sequence=5. Diakses tanggal 17 Maret 2012.

h t t p : / / w w w. s u a r a m e r d e k a .c o m / v 1 / i n d e x . p h p / r e a d /cetak/2011/11/11/165976/Jambu-Biji-Merah-Sumber-Likopen- Diakses tanggal 27 Maret 2012

http://demam-berdarah.blogspot.com/ Diakses tanggal 27 Maret 2012

Agus.2009. Analisa kadar vita min C pada Jambu Biji Merah.

h t t p : / / w w w . s c r i b d . c o m /doc/29548631/Laporan-Penelitian-Kadar-Vit-c-Jambu-Biji-Agus.Diakses tanggal 17 Maret 2012.

Dweck A.C. 2001. Purslane (Portulaca oleracea) the global pana cea. Personal Care Maga zine. 4:7-15.

Zandi dkk, Antiviral activity of four types of bioflavonoid against dengue virus type-2, Virology Journal, 2011

Steve E Jones, Catherine Jomary, Clusterin, The International Journal of Biochemistry & Cell Biology Volume 34, Issue 5, Mei 2002, Hal 427–431

Dzakiy UN. 2006. Jambu biji [terhubung berkala].http://www.agri-bisnis.deptan.go. id/index.php ?files=BeritaDetail&id=52- 105k. Diakses tanggal 17 Maret 2012.

Harborne. 1987. Metode Fito kimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Pener jemah: Padmawinata dan Soediro I. Bandung: ITB Press

Higdon J. 2004. Vitamin C. [tehubung berkala]. http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/vitamins/ vitaminC/printc.html Di ak ses tanggal 17 Maret 2012.

Soedarmo S. 1988. Demam Berdarah (Dengue) pada Anak. Jakarta: Universitas Indonesia

Winarno FG, Wirahadikusumah MA. 1974. Fisiologi Lepas Panen. Depar-temen Teknologi Hasil Per tanian, Institut Pertanian Bogor.

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Franky Gamaliel Pangaribuan

Info

42

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 42Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 42 5/22/2012 3:25:27 PM5/22/2012 3:25:27 PM

Page 44: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SASASAMAMAMARIRIRITATATANNN EEEEdisi 2 TaTTTahuhuhuhunnnn 202020012222SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

MENGGUMULI PANGGILAN HIDUP[Efesus 5:15-17]Oleh : Tadius Gunadi

Dalam surat rasul Paulus ke-pada jemaat di Efesus ini, ia

mengingatkan bahwa “me mang kamu dahulu adalah ke gelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang” (Ef. 5: 8). Dari pasal 4 sampai akhir surat, rasul Paulus menuliskan beberapa petunjuk, nasihat, dan contoh bagaimana hidup sebagai anak-anak terang. Kepada jemaat Efesus, yang pro fesinya bermacam-macam, ada yang ibu rumah tangga, petani, peternak, pedagang, bahkan ada yang jadi budak, rasul Paulus mengingatkan mereka di Ef. 5: 15-17. Minimal ada 3 hal yang di-nasihati rasul Paulus.

1. “Perhatikanlah dengan seksama, bagaimana kamu hidup”(ay. 15)Di sini rasul Paulus mengajak

jemaat di Efesus untuk menyadari, melihat ulang, atau mengevaluasi hidup mereka. Baik dari segi arah, tujuan, dan motivasi hidup, serta melihat ulang apa yang mereka kerjakan dan bagaimana mereka menggunakan waktu atau kesempatan yang ada. Rasul Paulus lanjutkan nasihatnya sbb.: “jangan seperti orang bebal, te tapi seperti orang arif.” Hidup orang bebal adalah hidup yang sembarangan, tidak bisa belajar dari

kesalahan, hidup yang sering salah arah dan sasaran, sehingga berisiko sia-sia. Sedang hidup orang arif adalah hidup yang bisa memilih apa yang berharga untuk dilakukan, dan apa yang paling tepat untuk ia kerjakan.

2. “Pergunakanlah waktu yang ada” (ay. 16)Bagi yang belum tahu, kata waktu

dalam bahasa Yunani ada dua kata: “kronos” (waktu da lam pengertian hari, jam, menit dan detik, seperti dalam istilah kro nologi), dan “kairos” (kata ini selain diterjemahkan kata “waktu” juga sering diterjemahkan dengan kata “kesempatan”). Dalam konteks ini, kata waktu yang digunakan ada lah kata “kairos.” Jadi bisa juga di terjemahkan “pergunakanlah kesempatan yang ada.” Dengan perkataan lain, rasul Paulus me nasihati jemaat di Efesus untuk menggunakan kesempatan yang ada secara maksimal. Pertama-tama, kita sering dengar bahwa ke sempa-tan tidak selalu terulang. Artinya jika tidak digunakan se cara optimal maka kesempatan itu akan berlalu sia-sia. Alasan lain yang diberikan yaitu “karena hari-hari ini adalah jahat.” Ini bisa ditafsirkan bahwa jika kesempatan yang ada tidak digunakan maka si jahat

Untaian Firman

43

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 43Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 43 5/22/2012 3:25:27 PM5/22/2012 3:25:27 PM

Page 45: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SASS MAMAMARIRIRITATATANNN Edisssiii 222 TaTaTahuhuhunnn 2000121212SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Untaian Firman

akan mencuri kesempatan itu dan me-ngambilnya dari kita. Sebab ia adalah pencuri. Selain itu, juga diartikan bahwa pengaruh yang jahat bisa membuat kita tidak menggunakan kesempatan yang ada dengan optimal. Si jahat bisa menciptakan berbagai distraksi baik dalam bentuk gang guan maupun godaan agar kita tertarik melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat bahkan sia-sia. Karena itu, rasul Paulus me nasihati jemaat Efesus untuk meng gunakan kesempatan yang ada itu secara optimal. Tentu itu dilakukan dengan menyadari kesempatan-kesempatan yang ada pada mereka.

3. “Usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan” (ay. 17)Rasul Paulus melanjutkan na sihat nya

dengan kata-kata: “Se bab itu, janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah kamu mengerti kehendak Tuhan.” Dari kata-kata ini, kita dapat simpulkan bahwa hidup yang bijak dan tidak bodoh adalah hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Jika kita hanya meng gunakan waktu dengan baik, tapi apa yang kita kerjakan se hari-hari tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, maka itu tetap hidup yang kurang bijak dan bisa sia-sia. Jika kita pelajari Kitab Suci maka kita lihat bahwa pekerjaan yang bernilai kekal yaitu apabila kita melakukan kehendak Allah (1 Yoh 2: 17). Dari sini bisa kita lihat pentingnya kehendak Tuhan bagi hidup kita. Karena itu, rasul Paulus me-nuliskan: “usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.” Usahakan-lah berarti me ngupayakan dengan serius,

44

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 44Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 44 5/22/2012 3:25:27 PM5/22/2012 3:25:27 PM

Page 46: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SASASAMAMAMARIRIRITATATANNN EEEEdisi 2 TaTTTahuhuhuhunnnn 202020012222SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Untaian Firmanmeng gumuli dengan sungguh-sungguh. Ini bisa mencakup mendoakan, me-mikirkan secara serius, mem pelajari dan merenungkan apa yang tertulis di Kitab Suci tentang pekerjaan atau karir yang sesuai dengan kehendak Tuhan.

Panggilan HidupMengusahakan supaya kamu me-

ngerti kehendak Tuhan bagi hi dup mu berarti menggumuli apa yang Ia mau kita kerjakan dalam hidup. Dalam bahasa se karang berarti menggumuli karir kita. Dari sekian banyak pilihan pe kerjaan atau karir dan ladang pe-layanan, yang mana yang Tuhan mau kita pilih dan hidupi dengan tekun? Istilah lain bagi pe milihan pekerjaan atau profesi kita adalah panggilan hidup kita. Sehingga kita bisa dengan yakin mengatakan bahwa menjadi dok ter spesialis anak di Papua adalah panggilan hidup saya; atau menjadi dokter gigi di puskesmas dipinggiran kota Jakarta adalah panggilan hidup saya. Sebagian lagi memahami kehendak Tuhan bagi dia adalah menjadi dosen di Fakultas Kedokteran di Perguruan Tinggi Negeri. Itulah panggilan hidupnya. Jika setiap anak Tuhan yang menjadi dokter, dokter gigi dan perawat memahami panggilan hidupnya yang sesuai dengan ke hendak Tuhan, maka nasihat rasul Paulus bagi jemaat Efesus telah dipenuhi dalam hidup mereka. Dengan demikian, para tenaga medis Kristen ini telah hidup se cara bijak, bukan hidup yang bodoh apalagi bebal.

Isu panggilan hidup ini juga akan dibahas dalam Kamp Medis Nasional Alumni yang akan di adakan pada tanggal 5-8 Juli 2012. Karena itu, tema kamp yang dipilih kali ini yaitu “Find and Commit to Your Calling.” Di dalam Kamp ini isu ini akan dibahas lebih komprehensif dan konkrit dengan berbagai bidang pelayanan medis yang dapat menjadi panggilan hi dup para tenaga medis. Kamp ini tidak hanya tepat bagi rekan tenaga medis Kristen yang se dang mencari atau menggumuli panggilan hidup mereka ke de pan. Tetapi kami yakin kamp ini juga masih tepat bagi rekan-rekan yang merasa sudah tahu pang gilan hidupnya. Bukan ha nya seperti kepada jemaat di Efesus, rasul Paulus menasihati mereka untuk melihat kembali atau mengevaluasi bagaimana mereka hidup. Demikian juga dengan panggilan hidup kita, apa sesuai dengan kehendak Tuhan atau sesungguhnya Tuhan menghendaki panggilan profesi, kerja, karir kita berbeda dengan yang kita kerjakan sekarang. Dan jika selama ini panggilan hidup kita sudah sesuai, maka apakah ke depan Tuhan mau kita tetap dengan panggilan hidup kita atau Ia mau kita mengerjakan hal lain atau di institusi atau kota lain? Misal dari klinisi menjadi akademisi di perguruan tinggi di daerah. Jika Tuhan bukakan bahwa panggilan hidup kita ke depan tetap, maka bagaimana kita bisa menekuni panggilan hidup itu secara setia dan optimal.

45

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 45Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 45 5/22/2012 3:25:28 PM5/22/2012 3:25:28 PM

Page 47: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SASS MAMAMARIRIRITATATANNN Edisssiii 222 TaTaTahuhuhunnn 2000121212SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Laporan

MMC 7: Dalam Kelemahan Kami Kuasa Allah Sempurna

“Praise the Lord for the richness of His grace and His word that He has used to enlighten our journey deeper into His heart.”

Kalimat ini kami rasa adalah kalimat yang tepat yang meng-

gambarkan betapa kami ber syukur atas apa yang kami alami selama MMC 7. MMC 7 mungkin sedikit unik ka-rena individu yang ada di dalamnya sangat beragam. Selain itu, Tuhan me ngumpulkan kami yang tersebar dari ujung timur sampai ujung barat Indonesia. Tantangan perbedaan latar be lakang, karakter, pengalaman, belum lagi agenda pribadi masing-masing yang kami bawa ke MMC 7 serta per-bedaan usia yang sangat jauh awalnya

merupakan tantangan buat kami untuk menjadi satu tim dan melalui 10 minggu di MMC dengan sukacita, tapi kami kembali melihat kalau bukan Tuhan yang mempersatukan kami maka tidak mungkin ada akhir yang indah dari MMC ini.

Di akhir MMC ini kami bisa me-lihat serangkaian kisah dengan akhir bahagia melalui setiap pro gram yang kami ikuti baik dari minggu pertama di OMF, program live in di klinik ASRI dan Kalumpe, serta minggu-minggu yang kami lalui di Serukam. Kisah di MMC 7

Oleh : Peserta MMC 7

Kisah tentang Tuhan

46

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 46Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 46 5/22/2012 3:25:28 PM5/22/2012 3:25:28 PM

Page 48: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SASASAMAMAMARIRIRITATATANNN EEEEdisi 2 TaTTTahuhuhuhunnnn 202020012222SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Laporanternyata bukan kisah tentang kami tetapi kisah tentang Tuhan yang menemui kami masing-masing pribadi. Detail setiap acara dan sesi akan lebih lengkap disampaikan dalam kesaksian pribadi masing-masing individu. Perjalanan kami bersama Tuhan dan bagaimana Tuhan sendiri yang berinisiatif untuk menemui kami masing-masing, membawa kami dapat melihat dan mengenal diri kami, “You can’t know your self without know yourself in comparison to God.” Menemukan siapa diri kami dihadapan Tuhan adalah minggu-minggu penuh air mata, pergumulan, dan ke putusasaan tetapi bersamaan de ngan itu Tuhan juga kembali memperkenalkan diri-Nya kepada kami. Pengalaman bersama Tuhan inilah yang membawa kami pada kesadaran dan sukacita besar bahwa kami sungguh hidup dalam kasih karunia Tuhan.

Program life sharing memper lihatkan kepada kami Tuhan yang setia dalam kehidupan para pendahulu kami adalah Tuhan yang sama yang menemui kami di MMC 7. Belajar dari mereka bagaimana hidup dengan iman, bukan karena melihat (We live by believing not by seeing). Hal ini yang menginspirasi kami untuk tetap taat dan setia di ladang misi yang kelak dipercayakan dengan harapan dapat menjadi teladan bagi orang-orang yang bermisi setelah kami.

Selain penajaman aspek rohani, penajaman aspek medis sangat menolong kami untuk me nyadari betapa kami masih belum mengerti banyak, walaupun kami sudah lulus dengan status dokter

yang disumpah. Ilmu kedokteran, seni menjadi seorang dokter, serta hubungan dokter dengan pa sien kami pelajari dari dokter-dokter di RSUB baik yang senior maupun yang muda. Sekali lagi kami dibawa untuk melihat bahwa dipercaya Tuhan menjadi seorang dokter bukan saja anugerah be sar, namun juga disertai dengan tanggung jawab yang besar. Kami percaya justru dalam kelemahan kami, kuasa Allah sempurna.

Kami sungguh bersyukur untuk semua panitia yang mendukung acara ini. Untuk semua donatur, untuk semua orang yang ber doa bagi kami. Terima kasih sudah bersedia menjadi alat, sung-guh suatu berkat besar bagi kami untuk bisa bertemu dan me ngalami Tuhan secara pribadi, dapat mengenal siapa diri kami dihadapan Tuhan. Kami bersyukur sebelum Tuhan menjadikan kami saluran kasih-Nya bagi sesama kami, terlebih dahulu Tuhan me nyatakan kasih-Nya pada kami. Segala puji, hormat, dan kemuliaan hanya bagi Tuhan.

Peserta MMC 7

47

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 47Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 47 5/22/2012 3:25:28 PM5/22/2012 3:25:28 PM

Page 49: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SASSSSSSSS MAMAMAMAMAMAMAMAMARIRIRIRIRIRIRIRIRITATATATATATATATATANNNNNNN NN Edisisisssssissiiiiiiiii 222222222 TaTaTaTaTaTaTaTaTahuhuhuhuhuhuhuhuhunnnnnnnnn 20200000000121212121212121212

Dari Suku ke Suku

Suku Dayak PunanTidak Makan Garam

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

P unan adalah salah satu rumpun suku

Dayak yang terdapat di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Dayak Punan juga tersebar di Sabah dan Serawak, Malaysia Timur yang menjadi bagian dari Pulau Kalimantan. Populasinya paling banyak ditemukan di Kalimantan Timur diperkirakan berjumlah 8.956 jiwa suku Punan yang tersebar pada 77 lokasi pemukiman. Punan sendiri memiliki 14 sub rumpun diantaranya Punan Hovongan, Punan Uheng Kereho dan Punan Kelay. Dihitung dari populasi keberadaan Dayak Punan ini kian tahun kian menurun bahkan cendrung punah. Walau demikian mereka tetap saja tak pula berubah dengan pola adat istiadat dari leluhur mereka.

Dalam riwayat atau cerita, leluhur mereka ini asal-usulnya datang dari negeri yang bernama “Yunan “ sebuah daerah dari daratan Cina. Mereka berasal dari keluarga salah satu

kerajaan Cina yang kalah berperang yang kemudian lari bersama perahu-perahu, sehingga sampai ke tanah Pulau Kalimantan. Karena merasa aman, mereka lalu menetap di daratan tersebut.

PrimitifDari keseluruhan Suku Dayak,

orang Punan inilah yang paling terbelakang baik budaya maupun kehidupan mereka. Secara umum mereka ini agak primitif dengan tinggal di goa-goa anak anak sungai dan lain sebagainya. Mereka juga tak

48

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 48Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 48 5/22/2012 3:25:28 PM5/22/2012 3:25:28 PM

Page 50: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SASASASASASASASASAMAMAMAMAMAMAMAMAMARIRIRIRIRIRIRIRIRITATATATATATATATATANNNNNNNNN EEEEEdEEEEdisisii 22 TTTTTTaTaTaTahuhuhuhuhuhuhuhuhunnnnnnnnn 20202020002020012222222212

Dari Suku ke Suku

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

mengenal pakaian bagus dan kemajuan zaman. Lebih aneh lagi dari kehidupan masyarakat Punan ini adalah secara umum mereka merasa takut dan alergi terhadap Sabun. Entah apa sebabnya tak ada yang mengetahui secara pasti.

Keadaan hidup primitif ini membawa mereka selalu berpindah pindah dari satu tempat ke lain tempat dan terus menghindar dari kelompok manusia lain. Dalam kepercayaan mereka para leluhur lah yang menghendaki demikian. Dengan banyak tanda yang diberikan semisal ada diantara mereka yang meninggal. Setelah dikubur, serentak mereka berpindah menuju daerah lain. Mereka

sangat percaya kalau roh yang meninggal akan bergentayangan membuat mereka tak akan merasa tenteram. Warga Punan ini disebut juga warga pengembara dan hidup dalam satu kelompok tanpa berpisah pisah.

Mereka juga senang dengan makanan yang masih mentah seperti sayur sayuran hutan yang berasal dari pohon nibung atau banding (teras dala). Begitu pula dengan daun pakis, atau labu hutan yang memang banyak terdapat. Soal beras tak terlalu perlu bagi mereka. Makanan utama mereka adalah umbi dan umbut umbutan hutan, ditambah dengan daging buruan yang mereka temukan. Untuk daging

49

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 49Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 49 5/22/2012 3:25:29 PM5/22/2012 3:25:29 PM

Page 51: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SASSSS MAMAMAMAMARIRIRIRIRITATATATATANNNN N Edisissssiiiii 22222 TaTaTaTaTahuhuhuhuhunnnnn 020000112121212SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Dari Suku ke Sukuinipun jarang mereka masak. Jika ada binatang buruan yang didapat mereka lebih suka menjemur daging-daging tersebut di matahari panas sehingga menjadi daging asinan atau dendeng.

Jago BerperangKonon, orang Punan jaman

dahulu sangat ditakuti oleh suku Dayak lainnya karena mampu berperang dengan baik. Sebagai “pemburu kepala” atau “ngayau” (dalam bahasa Inggris diistilahkan head hunter). Termasuk dalam kategori suku kanibal karena mempunyai kebiasaan memenggal, memakan hati dan isi perut lawannya adalah hal yang lumrah mereka lakukan. Mereka juga punya kebiasaan memakan bagian punggung kanan musuhnya yang tewas dalam perang karena bagian tubuh itulah yang diyakini paling enak dimakan.

Dalam keseharian mereka selalu waspada dan siap berkelahi dengan siapa pun, termasuk binatang-binatang ganas di dalam hutan. Mereka bisa menghilangkan diri hanya dengan berlindung di balik sehelai daun. Jejaknya sulit diikuti. Mereka juga bisa berjalan miring dan sangat cepat. Tubuh mereka ringan karena tidak makan garam.

TerdesakKehidupan dan kerja mereka

sehari-hari berdasarkan limpahan kasih dari alam. Memang mereka bisa

juga berhubungan dagang dengan masyarakat umum, tetapi tidak ditukar dengan uang namun dilakukan secara barter (Pertukaran). Yang dibawa mereka adalah seperti rotan, damar, kayu gaharu, sarang wallet. Yang dibarter dengan garam, gula, tembakau atau rokok. Dan ada pula kain kainan.

Cara penukaran barang pun tidak langsung bertemu dengan orangnya, melainkan barang barang yang dibawa diletakkan disuatu tempat yang tersedia. Setelah barang mereka diambil dan dibayar pula dengan barang yang dibutuhkan mereka. Setelah yakin pengantar barang sudah tidak ada, maka barulah mereka mengambil barang yang menjadi milik mereka.

Saat ini, ada sekitar 50-70 Kepala Keluarga orang Punan di sekitar Desa Metun Sajau Kecamatan Tanjung Palas Timur Kabupaten Bulungan kurang mendapat perhatian. Terbukti, orang Punan tersebut tidak memiliki KK dan KTP. Akibatnya, puluhan anak suku itu pun kesulitan untuk bisa sekolah, karena tidak memiliki Akta Kelahiran. Sementara, ada juga yang terdesak keluar dari hutan adat mereka, akibat perambahan oleh perusahaan kayu. Orang Punan terpaksa menanam singkong, karena dilarang berburu oleh Perusahan.

*/tnp, dari beberapa sumber

50

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 50Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 50 5/22/2012 3:25:29 PM5/22/2012 3:25:29 PM

Page 52: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SASASASASAMAMAMAMAMARIRIRIRIRITATATATATANNNNN EEEEdE isi 2 TTTTTahuhuhuhuhunnnnn 202020200122222SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Antar Kita

Kamp Medis Nasional (KMdN) Mahasiswa XVIII

Syalom calon dokter dan dokter gigi Indonesia! Dua tahun hampir

berlalu dan tak terasa Kamp Medis akan kembali dilaksanakan tahun ini. Kamp Medis Mahasiswa ke-18 ini mengambil tema Christian Doctors: Devoted to doing what is good. Tema ini diambil dari Titus 3:8 yang berbunyi demikian: “Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia.”

Melihat kondisi dunia kesehatan yang belakangan ini menurun terutama dari segi moral para tenaga medis baik yang berperan sebagai klinisi maupun mereka yang berkecimpung di ranah kebijakan yang berakibat langsung kepada pasien terutama mereka yang kurang mampu membuat kami panita pelaksana Kamp Medis ke-18 ini untuk mengambil tema diatas. Melihat akan ditengah kondisi yang seperti ini dibutuhkan dokter-dokter yang takut akan Tuhan yang mengabdikan dirinya untuk berbuat baik, tidak hanya dalam profesinya tapi dalam segala aspek hidupnya.

Berharap Kamp Medis yang ke-18 ini bisa memperlengkapi calon dokter dan dokter gigi dari seluruh Indonesia untuk mejadi dokter dan dokter gigi Kristen

yang mengabdikan hidupnya untuk berbuat baik melalui setiap sesi, baik eksposisi kitab Ratapan, seminar pilihan, lokakarya, panel diskusi, dan lainnya.

Sampai jumpa di Kamp Medis ke-18 tanggal 31 Juli - 05 Agustus 2012!

51

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 51Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 51 5/22/2012 3:25:29 PM5/22/2012 3:25:29 PM

Page 53: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SSAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Info

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

RUU Pendidikan Kedokteran Bikin Dokter Subspesialis Tak Eksis

Saat ini DPR bersama pemerintah sedang menggodok RUU Pen-

didikan Kedokteran, agar ada aturan yang jelas mengenai proses pendidikan kedokteran di Indo nesia. Sayangnya, di dalam RUU tersebut tidak disebutkan mengenai program pendidikan sub spe-sialis (konsultan), yang artinya nanti tidak akan ada lagi dokter-dokter subspesialis baru di Indonesia.

Tujuan dibuatnya Undang-undang Pendidikan Kedokteran ini adalah agar pemerintah dan tentunya DPR sebagai legislatif menginginkan adanya aturan yang jelas mengenai proses pendidikan kedokteran di Indonesia.

Namun dalam perjalanan penyu-sunan UU, ada upaya untuk menghapus-kan program pendidikan subspesialis (Sp-2 atau konsultan) dalam jenjang pen-didikan kedokteran di Indonesia.

“Subspesialis atau konsultan itu me rupakan dokter dengan kemampuan yang lebih dalam dari dokter spesialis. Jadi tingkatannya dokter umum, dokter spesialis dan dokter subspesialis. Kalau dihapuskan, jadi nanti karir dokter Indonesia hanya mentok sampai dokter spe sialis saja,” jelas Prof Dr Zubairi Djoerban, SpPD, K-HOM, FINASIM, Ketua Kolegium Ilmu Penyakit Dalam, Februari lalu.

Program pendidikan kedokteran subspesialis sendiri bertujuan untuk me-nyediakan tenaga dokter dan konsultan

yang kompeten untuk memenuhi kebutuhan dokter subspesialis di RS-RS tipe A atau RS tersier atau RS rujukan.

Kalau RUU ter sebut berhasil dan jadi UU, ma ka pendidikan konsultan akan di-hapus kan. Masyarakat tidak akan lagi mendapatkan pelayanan dari konsultan yang kompeten. Akhirnya nanti para konsultan akan berasal dari luar negeri atau dokter-dokter harus belajar ke luar negeri dengan biaya mahal.

Selain itu, kekurangan dokter sub-spesialis jelas akan membuka peluang lebih banyak lagi bagi masyarakat Indo-nesia untuk berobat ke luar negeri demi mencari tenaga dokter subspesialis.

Agar ada dokter spesialis yang han-dal harus ada dokter subspesialis yang terus meningkatkan ilmu yang ada, karena yang mengajar dokter spesialis yang dokter-dokter subspesialis.

Dengan penghapusan program pen-didi kan dokter subspesialis, juga, akan membuat dokter-dokter asing dengan mudah masuk ke Indonesia. Masyarakat mungkin akan punya banyak pilihan, tapi hanya orang-orang yang berduit saja. Nah lo!

Sumber: www.kompas.com/*tnp

52

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 52Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 52 5/22/2012 3:25:30 PM5/22/2012 3:25:30 PM

Page 54: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Pokok DoaPelayanan Medis Nasional ( PMdN ) Perkantas

1. Bersyukur untuk panitia Kamp Medis Nasional (KMdN) Mahasiswa XVIII dan Kamp Medis Nasional Alumni (KMdNA) IX yang terus setia mempersiapkan kamp ini. Bersyukur buat Warta-2 yang sudah selesai dan sudah distribusi.

2. Doakan persiapan acara dan persiapan pembicara, MC, dan pemusik. Kiranya setiap persiapan Tuhan yang menolong, agar setiap peserta dapat menikmati kamp ini.

3. Bersyukur untuk pelaksanaan MMC-7 berlangsung dengan baik. Dan telah diakhiri pada tgl 15 April yang lalu. Bersyukur untuk peserta yang sangat menikmati acara ini, dan dapat meresponi kembali follow up MMC dengan adanya beberapa orang peserta mau kembali ke daerah ketempat dimana mereka live in ketika MMC.

4. Bersyukur untuk blogspot PMdN yang tetap menjadi sarana dan informasi bagi Alumni dan Mahasiswa sesuai visi & misi Pelayanan Medis.

5. Bersyukur untuk setiap donatur yang selalu setia mendukung pelayanan medis. Kiranya setiap dana yang diterima bisa dikelola dengan baik.

Dukung dalam doa:

6. Pembuatan buku PA Dokter, kiranya bisa diselesaikan sebelum kamp medis, sehingga di kamp medis bisa launching.

7. Konsultasi Nasional Pelayanan Medis ( KNPM) yang akan di laksanakan 1 hari sebelum Kamp Medis Mahasiswa. Tim sedang mempersiapkan acara dan akan menggodok kondisi pelayanan medis daerah. Doakan juga setiap daerah bisa segera mengirimkan analisa SWOT persekutuan FK masing-masing.

8. Berdoa untuk pelayanan Misi di klinik Hohidiai, desa Kusuri-Halmahera. Doakan dr. Kristo yang melayani disana kiranya apa yang dikerjakan menjadi berkat buat Klinik dan masyarakat sekitarnya.

9. Directory pelayanan medis yang berisi Profil daerah, Kesehatan penduduk, Data RS dll, rencana akan diterbitkan bulan Juli. Doakan tim dalam mengerjakannya.

Pesekutuan Medis Kristen Yogyakarta (PMdKY)

PMdKY memiliki kerinduan untuk menjadi wadah bagi dokter maupun tenaga medis yang sedang menjalani pendidikan profesi , untuk dapat saling

Teropong

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012 53

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 53Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 53 5/22/2012 3:25:30 PM5/22/2012 3:25:30 PM

Page 55: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SSAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Teropong

berbagi beban dan saling menguatkan serta bertumbuh bersama dalam men-jalan kan profesi medis.

Kegiatan PMdKY yaitu persekutuan rutin setiap bulan sekali dan bekerja sama dengan Perkantas Care dalam pe-layanan pengobatan ke masyarakat. Kendala yang cukup sulit bagi PMdKY adalah dokter maupun tenaga medis yang tengah menjalani pendidikan profesi seringkali mendapat tugas di luar kota yang berbeda-beda, sehingga semakin sulit dalam menentukan waktu untuk berkumpul dan bersekutu, serta belum menemukan metode yang efektif untuk mengatasi kendala ini.

Keterlibatan PMdKY dalam Pelayanan ke Masyarakat Perkantas Care Jogja

Dalam beberapa bulan terakhir be berapa dokter juga terlibat dalam pelayanan Perkantas ke masyarakat di antaranya kerja sama dengan Gereja

Baptis Indonesia di daerah Birin, Kalasan mengada-kan pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat di sekitar gereja tersebut. Kami melayani 132 pasien. Ada beberapa dari mereka yang memiliki kekurangan fisik akibat gempa 2007 silam. Ada pula yang masih harus menjalani perawatan rutin sejak gempa 2007 hingga saat itu.

Pada tanggal 27 Februari 2012 - 3 Maret 2012, peme-riksaan kesehatan gratis

yang bekerja sama dengan Gereja Eben Haezer Kalasan, HMCC Jakarta dan tim dari Michigan, USA di Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Sleman. Sebelum menuju lokasi, kami diajak mengunjungi daerah bencana Merapi yang sudah rata dengan tanah, yang ternyata daerah tersebut dulunya adalah Desa Wukirsari. Saat ini penduduk Desa Wukirsari yang terdiri dari Dusun Gungan dan Dusun Srondokan tinggal di shelter pengungsian yang terbuat dari bambu dan beratapkan seng. Shelter ini belum permanen. Berdasarkan informasi dari penduduk setempat, pemerintah akan menjadikan shelter mereka per-manen dan penduduk setempat telah memilih untuk menetap di daerah ter sebut. Saat ini mata pencaharian mereka adalah bertani, beternak, dan ada pula yang bekerja sebagai pegawai atau swasta. Di desa tersebut terdapat lahan pertanian dan peternakan yang

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 201254

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 54Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 54 5/22/2012 3:25:30 PM5/22/2012 3:25:30 PM

Page 56: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

merupakan hibah dari donatur. Mereka juga telah diajari untuk mengelola dan mengembangkannya. Tim HMCC juga telah membangun infrastruktur di daerah mereka berupa selokan untuk pengaliran air.

Tanggal 18 Maret 2012, bakti sosial di daerah Bintaran, Kali Code. Kali ini tidak hanya pemeriksaan kesehatan gratis, tetapi juga ada penyuluhan me-ngenai deteksi dini kanker payudara yang dibawakan oleh dr. Millana Widyasari. Peserta penyuluhan tampak sangat antusias mengikuti acara tersebut.

Dukung dalam Doa: 1. Kondisi kepengurusan PMDK

Yogyakarta yang saat ini melayani, kiranya diberi hikmat dalam me-ngerja kan pelayanan, sehingga dapat dikuatkan dan terus berusaha mengatasi kesulitan waktu & jarak (masing-masing pengurus berada di kota yg berbeda)

2. Program kerja PMDKY tahun ini kiranya dapat terus dijalankan dan dapat membawa pertumbuhan bagi tiap-tiap orang di dalamnya.

3. Untuk teman-teman anggota baru PMDKY yang baru masuk koas & residensi, kiranya Tuhan terus pimpin dalam proses pendidikan yang baru, serta bolehterus bertumbuh dalam persekutuan yang ada.

4. Untuk persiapan panlok dalam mempersiapkan peserta KMdN, KMdNA, dan Konsultasi Pelayanan Medis

Persekutuan Medis Kristen Papua

Bersyukur:1. Paskah FK Uncen yang telah ter-

laksana pada Sabtu, 14 April 2012.2. Penyertaan Tuhan dalam pelayanan

di FK Uncen hingga saat ini.

Doakan:1. Follow up dari ibadah Paskah, khu-

sus nya buat mahasiswa yang me-nerima tantangan untuk bergabung dalam persekutuan.

2. 13 KTB dan 9 PKTB yang saat ini ada dalam pembinaan. Doakan agar pertumbuhan sebagai murid Kristus terus terjadi. Doakan juga untuk kesetiaan AKTB dan PKTB dalam proses pemuridan ini.

3. Pengurus agar dapat menjaga komit-mennya dan dapat menjalankan tanggung jawab pelayanan yang diberikan Tuhan dengan ber tang-gung jawab. Doakan juga untuk kesehatian dan kerjasama antar pengurus di dalam pelayanan.

4. Persiapan hati dari para calon peserta KMdN yaitu Egia, Grace, Elisa, Henny, Ricky, Willi, Benny, Suspa, Bella, Christine, & Samuel. Doakan juga untuk kecukupan dana yang dibutuhkan sebesar Rp. 53.310.000,- Doakan penyesuaian waktu ujian dengan tanggal pelaksanaan KMdN yang terkadang sulit.

5. Para alumni agar dapat terlibat dalam memperhatikan pelayanan yang ada di FK Uncen.

Teropong

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012 55

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 55Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 55 5/22/2012 3:25:30 PM5/22/2012 3:25:30 PM

Page 57: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SSAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Opini

Kerjasama Pelayanan di Kota dan Daerah Terpencil dalam Mengerjakan Amanat Agung

Dr. Fushen

Sebuah kenyataan yang tidak dapat dipungkiri dari keadaan di

Indonesia adalah adanya kesenjangan dalam kehidupan masyarakat di kota dan daerah terpencil. Dalam tulisan ini yang dimaksud de-ngan kota adalah wilayah yang memiliki sumber daya dan akses yang memadai untuk berinteraksi dengan wilayah lain (contohnya Pulau Jawa dan kota-kota besar di berbagai propinsi), sedangkan yang dimaksud de-ngan “daerah terpencil” adalah wilayah yang memiliki keterbatasan sumber daya dan akses untuk berinteraksi de-ngan wilayah lain (contohnya adalah pedalaman Kalimantan, daerah perbatasan, kepulauan terluar Indonesia, dan sebagian besar wilayah Indonesia Timur).

Kehidupan masyarakat kota diwarnai dengan tingkat kesibukan yang tinggi, pola hidup konsumtif, dan akses yang mudah terhadap berbagai kebutuhan hidup, termasuk komunikasi. Kehidupan

masyarakat di daerah terpencil umum-nya diwarnai dengan pola hidup yang sederhana dan akses yang relatif sulit terhadap berbagai sumber daya

termasuk kesulitan transportasi dan ko-munikasi. Kondisi tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap pelayanan baik di kota maupun di daerah terpencil. Adanya kelebihan dan kekurangan di tiap tempat pelayanan membuat saya ber-pikir dan bertanya, “Bagaimana anak-

anak Tuhan yang memiliki kesatuan visi dalam mengerjakan Amanat Agung (Matius 28:18-20), tetapi melayani di tempat yang berbeda dapat saling mendukung dalam pelayanan?” Dalam tulisan ini saya ingin menggambarkan secara singkat pemikiran saya mengenai hal tersebut.

Ketika saya melayani di Papua, dengan segala keterbatasan saya sering menjumpai kasus-kasus medis yang perlu saya konsultasikan dengan sejawat yang lebih kompeten. Hal ini bisa dilakukan

tmtstbdAdtmp

dr.Fushen, FK UI ’03-Jakarta

56

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 56Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 56 5/22/2012 3:25:30 PM5/22/2012 3:25:30 PM

Page 58: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Opinidengan menghubungi beberapa rekan spesialis (baik sesama anak Tuhan maupun bukan) yang dapat saya lakukan dengan berbagai cara. Namun, lain halnya ketika saya menghadapi konflik dengan rekan sepelayanan, merasakan kesendirian, atau membutuhkan bantuan untuk melakukan penginjilan terhadap kelompok tertentu. Dalam menghadapi permasalahan seperti ini akan sulit bagi saya untuk berkonsultasi dengan orang lain yang belum bertumbuh dewasa dalam pengenalan akan Tuhan.

Beberapa contoh sederhana bentuk kerjasama rekan pelayanan di kota dengan daerah terpencil antara lain pemberian bantuan dalam hal keilmuan medis (mengirimkan jurnal, artikel medis, dll), membantu penyediaan sumber daya yang dibutuhkan (misalnya dengan membantu mencarikan, membelikan, dan mengirimkan barang-barang untuk menunjang pelayanan di daerah terpencil), dan dukungan doa dan semangat untuk tetap setia dalam pelayanan. Berdasarkan contoh tersebut seolah-olah rekan yang melayani di kota lebih bermanfaat dalam membantu rekan yang melayani di daerah terpencil, tetapi sebenarnya kesaksian pelayanan dari daerah terpencil merupakan hal yang sangat berharga bagi rekan yang melayani di kota. Kesaksian dari orang-orang yang melayani di daerah terpencil berulang kali mengingatkan saya untuk bersyukur terhadap apa yang saya miliki dan mendorong saya untuk tetap setia dan mengasihi semua orang kapanpun dan dimanapun.

Contoh bentuk hubungan kerjasama atau komunikasi dalam Alkitab adalah Paulus yang berkomunikasi melalui surat kepada jemaat di berbagai daerah. Paulus dapat memberitakan pengajarannya kepada jemaat di berbagai daerah ketika ia berada di tempat lain dan jemaat juga berkorespondensi dengan Paulus untuk memberitahukan keadaan mereka. Melalui komunikasi tersebut, Paulus juga pernah mendapatkan bantuan dari jemaat di Filipi ketika ia berada di penjara rumah. Melalui pelayanan Paulus, kita dapat mempelajari bahwa ia tidak melakukan pemberitaan Injil sendirian, tetapi ia bekerjasama untuk menjangkau banyak orang.

Bentuk hubungan kerjasama mem-butuhkan inisiatif komunikasi dari kedua belah pihak. Rekan di kota tidak hanya menunggu kabar dari rekan di daerah terpencil, tetapi ia juga harus senantiasa menguatkan dan berusaha untuk berkomunikasi dengan rekan di daerah terpencil. Begitupula dengan rekan di daerah terpencil tidak hanya menunggu permintaan dari rekan di kota untuk membagikan kesaksian pelayanannya, tetapi ia harus memiliki inisiatif untuk membagikannya baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Dengan demikian, kedua belah pihak memberikan kesempatan untuk melayani satu dengan yang lain. Perkembangan teknologi yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir ini memungkinkan komunikasi yang cukup baik antara rekan di kota dengan di daerah terpencil.

Persekutuan atau lembaga pelayanan

57

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 57Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 57 5/22/2012 3:25:30 PM5/22/2012 3:25:30 PM

Page 59: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012disi 2 Tahun 2012SASASASASAMARITAN E

Opini

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

memiliki peran yang sangat besar dalam menghubungkan rekan di kota dengan di daerah terpencil. Contohnya ketika rekan di daerah terpencil menghadapi masalah dan tidak tahu siapa yang harus dihubungi, ia dapat menghubungi lembaga pelayanan di kota yang nantinya akan menghubungkan dengan orang yang tepat. Mencari kontak lembaga pelayanan jauh lebih mudah dibandingkan dengan mencari kontak orang tertentu. Lembaga pelayanan sebagai sebuah institusi tentunya memiliki sumber daya manusia, keuangan, dan yang lebih besar daripada individu yang melayani. Hal ini dapat dimanfaatkan dalam hubungan antara rekan di kota dengan di daerah terpencil, salah satu contohnya adalah dengan distribusi media pelayanan seperti majalah Samaritan.

Dalam skala yang lebih besar hubu ngan antara rekan pelayanan di kota dengan di daerah terpencil da-pat diwujudkan melalui banyak hal. Misalnya dengan membantu kontinuitas tenaga medis yang melayani secara berkesinambungan di daerah tertentu,

mendukung dana pelayanan di daerah terpencil, memberikan dukungan ke-pada keluarga misionaris yang bertugas di daerah terpencil, mengumpulkan dan membagikan perkembangan pelayanan di daerah terpencil kepada berbagai pihak, dan banyak hal lain yang bisa dikerjakan. Namun, untuk mencapai semua itu tentunya dibutuhkan waktu dan komitmen bersama.

Sebagai penutup dari tulisan ini, saya menyimpulkan bahwa pelayanan di kota dan daerah terpencil memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tetapi sebagai anak-anak Tuhan yang memiliki kesatuan visi dalam mengerjakan amanat agung kita dapat saling bekerjasama kapanpun dan dimanapun kita ditempatkan. Untuk mewujudkan hubungan kerjasama ter-sebut dibutuhkan komunikasi aktif dari kedua belah pihak. Persekutuan atau lembaga pelayanan memiliki peran yang besar sebagai sebuah jaringan yang menghubungkan rekan-rekan pelayanan yang tersebar di berbagai daerah.

Nilailah sebuah pohon dari buahnya,bukan dari daun-daunnya.

Euripides

58

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 58Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 58 5/22/2012 3:25:30 PM5/22/2012 3:25:30 PM

Page 60: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012SAMARITAN Eddisi 2 Tahun 201212121212

Segenap Redaksi Majalah Samaritan, Pengurus dan Staf Pelayanan Medis Nasional (PMdN) Perkantas mengucapkan :

SELAMAT ULANG TAHUNKepada : Yang berulang tahun di bulan Januari-April 2012

Antar Kita

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Ajarlah kami menghitung hari- hari kami sedemikianhingga kami beroleh hati yang bijaksana

Mazmur 90 : 12

1 dr. Artono Isharanto 2-Jan2 dr. Dewi Citra Puspita 5-Jan3 drg. Setiawan Surjawidjaja 6-Jan4 dr. Utojo Lubiantoro,SpJP 8-Jan5 dr.Yoan Sara Mose 8-Jan6 dr. Ernest Eugene L. Gultom 10-Jan7 dr. Fernando Rumapea 13-Jan8 dr. Ferny Taruli Tambunan 17-Jan9 dr. Milta Fadjar 20-Jan10 dr. Niniek Widiandriany 21-Jan11 drg. Susanti Trisnadi 24-Jan12 dr. Lasmauli Situmorang 27-Jan13 dr.Chandrawati Santoso 2-Feb14 dr.Henny Tipka 4-Feb15 drg. Irma Vita Aer 4-Feb16 dr. Ermawaty Karo-karo 5-Feb17 dr.Gibson Pardede 6-Feb18 dr. Victor F.F Joseph 7-Feb19 Dr. Erly Rahayu 10-Feb20 drg. Megawati 11-Feb21 dr. Ferdianan Sarunggallo 11-Feb22 dr. Kurniawan Sutanto 12-Feb23 dr. Yeliana Kartawinata 12-Feb24 drg. Linda Nieck Jebe 13-Feb25 dr. Westri Elfi lia Arthanti 13-Feb26 dr. Phery Cendres 17-Feb27 drg. Rusmawati 21-Feb28 dr. Atmajaya N.Tamba 25-Feb29 dr. Rica Jaqualena Kapisa 27-Feb30 dr. Rosalia 2-Mar31 dr. Anugrah Riansari 2-Mar32 drg. Jenny Megawati 3-Mar33 drg. M. Grace L. SpPros 5-Mar34 dr. Lianda Tamara 6-Mar35 dr. Anggiat Silaen 7-Mar36 dr. Lusiana Batubara 7-Mar

37 dr. Robert Polowijaya 8-Mar38 dr. Maria Larasati 12-Mar39 dr. Lusiana Batubara 12-Mar40 dr. Frans M Pasaribu 13-Mar41 dr. Alva Juan 14-Mar42 dr. Mangantar M, MS 14-Mar 43 dr. Novian Wibowo,SpS 14-Mar44 dr. Cornelia Barbalina Parinussa 15-Mar45 dr. Yuliana Uganda 21-Mar46 drg. Martini Rotua Nainggolan 22-Mar47 dr. Mario Marbungaran Hutapea 24-Mar48 dr. Winny 25-Mar49 drg. Yovela 26-Mar50 dr. Merki Rundengan, MKM 26-Mar51 dr. Ritha Mariati Sembiring 26-Mar52 dr. Grace Kambey 28-Mar53 dr. Benyamin Sihombing 30-Mar54 dr. Anitta Paulus 2-Apr55 dr. Asrina Veranita 2-Apr56 dr. Dina Elisabeth Sinaga 3-Apr57 dr. Eka Yudha Lantang 3-Apr58 dr. Cindra Paskaria 6-Apr59 dr. Widyastuti Wibisana, MSc 10-Apr60 dr. Nilawaty 10-Apr61 dr. Husein Basri, MSc, M.Kes 11-Apr62 drg. Susan Kristi Aritonang 12-Apr63 dr. Hertina Silaban 13-Apr64 dr. Angelique Tamonov 16-Apr65 dr. Rosalinda Hutagalung 16-Apr66 dr. Luszy Ariyanti,SpA 16-Apr67 dr. Elmer Frank Touw 19-Apr68 dr. Benyamin Lukito,SpPD 20-Apr69 dr. Dolarina De Breving, M.Kes 21-Apr70 dr. Reyni L. Panjaitan 27-Apr71 dr. Mawartih Susanty 28-Apr72 dr. Prapti Utami 30-Apr

59

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 59Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 59 5/22/2012 3:25:31 PM5/22/2012 3:25:31 PM

Page 61: Samaritan Edisi-1 Tahun 2012

SAMARITAN Edisi 2 Tahun 2012

Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 60Samaritan Edisi Mei 2012 uk 14,5 x 20,5 cm.indd 60 5/22/2012 3:25:31 PM5/22/2012 3:25:31 PM