3
a. Tinea pedis Tinea pedis ialah dermatofitosis pada kaki, terutama pada sela-sela jari dan telapak kai. 1. Tinea pedis yang sering dilihat adalah bentuk interdigitalis. Diantara jari IV dan V terlihat fissura yang di lingkari sisi halus dan tipis. Kelainan ini dapat meluas kebawah jari atau subdigital dan juga kesela jari yang lain. Oleh karena daerah ini lembab, maka sering di lihat maserasi. Aspek klinis maserasi berupa kulit putih dan rapuh. Bila bagian kulit yang mati ini dibersihkan, maka akan terlihat kulit baru, yang pada umumnya juga sudah diserang oleh jamur. Bentuk klinis ini dapat berlangsung bertahun-tahun dengan menimbulkan sedikit keluhan atau tanpa keluhan samasekali. Pada sutu ketika kelainan ini dapat disertai infeksi sekunder oleh bakteri sehingga terjadi selulitis, limfangitis, limfadenitis, dan dapat pula terjadi erisipelas, yang disertai gejala-gejala umum. 2. Bentuk lain ialah yang disebut moccasin foot. Pada seluruh kaki, dari telapak, tepi sampai punggung kaki terlihat kulit menebal dan bersisik, eritema biasanya ringan dan terutama terlihat pada bagian tepi lesi. Di bagian tepi lesi dapat pula dilihat papul dan kadang-kadang vesikel. 3. Pada bentuk subakut terlihat vesikel, vesiko-pustul dan kadang-kadang bulla. Kelainan ini dapat mulai pada daerah sela jari, kemudian meluas kepunggung kaki, atau telapak kaki. Isi vesikel berupa cairan jernih yang kental. Setelah pecah, vesikel tersebut meninggalkan sisik yang berbentuk lingkaran yang disebut kolerek. Tinea pedis banyak terlihat pada orang yang dalam kehiduoan sehari-hari banyak bersepatu tertutup disertai perawakan kaki yang buruk dan para pekerja dengan kaki yang selalu atau sering basah. b. Tinea unguium Tinea unguium adalah kelainan kuku yang disebabkan oleh jamur dermatofita. ZAIAS membaginya dalam 3 bentuk klinis : 1. Bentuk subungual distalis Bentuk ini mulai dari tepi distal atau distolateral kuku. Proses ini menjalar ke proksimal dan di bawah kuku terbentuk sisa kuku yang rapuh. Kalau proses brjalan terus, maka

Sambungan Tinea Pedis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tinea pedis

Citation preview

Page 1: Sambungan Tinea Pedis

a. Tinea pedis Tinea pedis ialah dermatofitosis pada kaki, terutama pada sela-sela jari dan telapak kai.1. Tinea pedis yang sering dilihat adalah bentuk interdigitalis. Diantara jari IV dan V terlihat

fissura yang di lingkari sisi halus dan tipis. Kelainan ini dapat meluas kebawah jari atau subdigital dan juga kesela jari yang lain. Oleh karena daerah ini lembab, maka sering di lihat maserasi. Aspek klinis maserasi berupa kulit putih dan rapuh. Bila bagian kulit yang mati ini dibersihkan, maka akan terlihat kulit baru, yang pada umumnya juga sudah diserang oleh jamur. Bentuk klinis ini dapat berlangsung bertahun-tahun dengan menimbulkan sedikit keluhan atau tanpa keluhan samasekali. Pada sutu ketika kelainan ini dapat disertai infeksi sekunder oleh bakteri sehingga terjadi selulitis, limfangitis, limfadenitis, dan dapat pula terjadi erisipelas, yang disertai gejala-gejala umum.

2. Bentuk lain ialah yang disebut moccasin foot. Pada seluruh kaki, dari telapak, tepi sampai punggung kaki terlihat kulit menebal dan bersisik, eritema biasanya ringan dan terutama terlihat pada bagian tepi lesi. Di bagian tepi lesi dapat pula dilihat papul dan kadang-kadang vesikel.

3. Pada bentuk subakut terlihat vesikel, vesiko-pustul dan kadang-kadang bulla. Kelainan ini dapat mulai pada daerah sela jari, kemudian meluas kepunggung kaki, atau telapak kaki. Isi vesikel berupa cairan jernih yang kental. Setelah pecah, vesikel tersebut meninggalkan sisik yang berbentuk lingkaran yang disebut kolerek.

Tinea pedis banyak terlihat pada orang yang dalam kehiduoan sehari-hari banyak bersepatu tertutup disertai perawakan kaki yang buruk dan para pekerja dengan kaki yang selalu atau sering basah.

b. Tinea unguiumTinea unguium adalah kelainan kuku yang disebabkan oleh jamur dermatofita. ZAIAS membaginya dalam 3 bentuk klinis :1. Bentuk subungual distalis

Bentuk ini mulai dari tepi distal atau distolateral kuku. Proses ini menjalar ke proksimal dan di bawah kuku terbentuk sisa kuku yang rapuh. Kalau proses brjalan terus, maka permukaan kuku bagian distal akan hancur dan yang terlihat hanya kuku rapuh yang menyerupai kapur.

2. Leukonikia tricofitaKelainan kuku pada bentuk ini merupaka leukonikia atau keputihan di permukaan kuku yang dapat dikerok untuk di buktikan adanya elemen jamur.

3. Bentuk subungual proksimalisBentuk ini mulai dari pangkal kuku bagian proksimal tertama menyerang kuku dan membentuk gamabaran klinis yang khas, yaitu terlihat kuku di bagaian distal masih utuh, sedangkan bagian proksimal rusak.

DIAGNOSA BANDING

Tidaklah begitu sukar untuk menentukan tine corporis pada umumnya, namun ada beberapa penyakit kulityang dapat mericuhkan diagnosis itu, misalnya dematitis seboroika, psoriasis, dan ptiriasis rosea. Kelainan kulit pada dermatitis seboroika selain dapat menyerupai tine corporis biasanya dapat terlihat pada tempat-tempat predileksi, misalnya di kulit kepala atau sclap, lipatan-

Page 2: Sambungan Tinea Pedis

lipatan kulit misalnya , belakang telinga, daerah nasolabial, dan sebagainya.

Psoriasis dapat dikenal dari kelainan kulit pada tempat predileksi, yaitu daerah ekstensor, misalnya lutut, siku dan punggung.Kulit kepala berambut juga sering terkena penyakit ini. Adanya lekukan-lekukan pada kuku dapat pula menolong untuk menetukan diagnosis. Pitriasis Rosea, yang di distribusi kelainan kulitnya simetris dan terbatas pada tubuh dan bagian proksimal anggota badan, sukar dibedakan dengan tinea korporis tanpa herald patch yang dapat membedakan penyakit ini dengan tinea korporis. Pemeriksaan labor yang dapat memastikan diagnosisnya. Tine korporis kadang sukar dibedakan dengan dermatitis seboroika pada sela paha. Lesi-lesi ditempat predileksi sangat menolong menentukan diagnosis.

Psoariasis pada sela paha dapat menyerupai tinea cruris. Lesi-lesi pada psoariasis biasanya lebih merah, skuama lebih banyak dan lamelar. Ada nya lesi psoariasis pada tempat lain dapat membantu diagnosis. Candidosis pada daerah lipat paha mempenyai konfigurasi hen anf chicken. Kelainan ini biasanya basah dan berkrusta. Pada wanita ada atau tidak fluor albus dapat membantu pengarahan diagnosis. Pada penderita-penderita diabetes mellitus, candidosis merupakan penyakit yang sering dijumpai.

Eritrasma merupakan penyakit tersering berlokalisasi di sela paha. Efloresensi yang sama yaitu eritema dan skuama, pada seluruh lesi merupakan tanda – tanda khas penyakit ini. Pemeriksaan dengan lampu wood dapat menolong adanya fluoresensi merah ( coral red )