Upload
ngocong
View
214
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Sambutan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BadanPerencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)
1. Prioritas Pembangunan Tahun 20122. Peningkatan dan Perluasan Program-Program Pro-Rakyat (Klaster-4)
Disampaikan dalam acaraTemu Konsultasi Triwulanan I Tahun 2011
Bappenas, 10 Maret 2011
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
1
REVITALISASI MUSRENBANG:Dasar Pemikiran
1. Perencanaan dan anggaran negara harus dikendalikan oleh tujuan yang akan dicapai (policy driven), dengan mempertimbangkan ketersediaan anggaran (budget driven). Pemerintah perlu bekerja keras mengoptimalkan semua sumber daya untuk mencapai tujuan pembangunan.
2. Teknis perencanaan dan anggaran adalah memastikan tujuan dan sasaran pembangunan nasional dapat dicapai dengan langkah mengoptimalikan seluruh sumber daya (pemerintah, perbankan dan swasta); dan meningkatkan efisiensi, efektivitas dan keadilan alokasi pengeluaran pemerintah, penyaluran kredit perbankan dan investasi swasta.
3. Revitalisasi Musrenbang perlu ditempatkan dalam kerangka optimalisasi sumberdaya (pemerintah, perbankan dan swasta) untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan nasional, dan memperbaiki teknis perencanaan dan anggaran.
4. Oleh sebab itu, Revitalisasi Musrenbangnas harus dilakukan dalam seluruhtahapan perencanaan dan penganggaran.
3
REVITALISASI MUSRENBANG:Proses/Rangkaian Pelaksanaan
PRA-RAKOR
BANGPUS
Menetapkan masukan Isu Strategis sebagai basis pembahasan sinkronisasi pusat daerah
TRIWULANAN IPUSAT DAERAH
Menghasilkan masukan Isu Strategis sebagai basis pembahasan sinkronisasi pusat-daerah
RAKORBANGPUS
SEB Pagu Indikatif 2012dan perkiraan alokasidana dekon/TP Kementerian/LembagaPer Provinsi
RATEK K/L
Menghasilkanmasukan untukRancangan Renja K/L
MUSRENBANGPROV
Menghasilkan UPPD
Persandingan UPPD &
Renja K/L
Untuk masukan penajaman Renja K/L
PRA-MUSREN
BANGNAS
1. Membahas Sinkronisasi Pusat Daerah by Isu Strategis.
2. Per wilayah/hari
MUSRENBANGNAS
Menajamkan Kesepakatan Pusat Daerah
PASCA MUSREN
BANGNAS
Pertemuan Bappenas – K/L membahas masukan RKP 2012 hasil MusrenbangnasContoh Isu Strategis:
• Ketahanan Pangan• Kemiskinan• Interregional Connectivity Rangkaian Musrenbangnas
FORUM KONSULTASI PUBLIK/FGD
Menjaring aspirasi publik untuk dibahas dalam pra musrenbangnas
4
DIRECTIVE PRESIDEN (RAKER 10 JANUARI 2011)UNTUK PELAKSANAAN RKP 2011
1. Mengatasi kenaikan harga pangan dan energi;2. Pelaksanaan APBN secara tepat dan efektif;3. Terealisasikannya pembangunan infrastruktur dan listrik;4. Penciptaan iklim investasi yang baik;5. Pengurangan penyimpangan dan korupsi;6. Penertiban praktek usaha pertambangan dan kehutanan
yang ilegal dan merusak lingkungan;7. Pengikisan dan pencegahan politik uang;8. Pelaksanaan program pro-rakyat dan pelayanan
masyarakat;9. Peningkatan bantuan dan perlindungan tenaga kerja;10. Kesiagaan dan kesigapan bencana di Daerah dan Pusat.
Butir yang berwarna merahmasih relevan untuk dipertimbangkan bagi pelaksanaan RKP 2012
5
ISU PEMBANGUNAN
• Memperkuat ketahanan pangan (menjaga ketersediaan bahan pokok) dan energi;
• Masih diperlukan percepatan pengurangan kemiskinan;
• Diperlukan upaya untuk meningkatkan keterlibatan dari semua pemangku kepentingan dalam pembangunan (keadilan, pemerataan, dan rasa memiliki ) inclusive development;
• Perlu meningkatkan added value pemanfaatan potensi dan peluang: SDA, bonus demography, relokasi industri, pasar domestikyang besar;
• Pembangunan berkelanjutan (pro-environment).
6
• Perekonomian nasional memiliki daya tahan relatif baik namun perlu tumbuh lebih cepat– Selama krisis finansial global 2008/2009, laju
pertumbuhan ekonomi nasional merupakan tertinggi ketiga setelah China dan India
– Namun dalam masa pemulihan pascakrisis, peningkatan laju pertumbuhan ekonomi kita lebih rendah dari negara-negara tetangga mengindikasikan kurangnya daya saing dalam memanfaatkan pulihnya permintaan ekspor global
7
PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI
• Pertumbuhan Output Nasional (PDB) diiringi pula dengan Pertumbuhan Tingkat Pengeluaran Rumah Tangga (proxy tingkat pendapatan), namun Tingkat Kesejahteraan Masyarakat masih rentan terhadap gejolak Harga (Inflasi).
• Persentase Penduduk Miskin Terus Menurun, namun masih jauh dari target 8.2 persen pada tahun 2014.
• Tingkat pengangguran terbuka juga terus menurun, namun Kategori Setengah Pengangguran dan Pekerja Informal masih relatif tinggi .
• Peran Investasi (PMTB) dalam menggerakkan perekonomian belum sepulih pada level pra krisis 1997/1998 .
• Dari sisi Sektor Produksi, pertumbuhan lebih digerakkan oleh sektor-sektor Padat Modal (Keuangan, Telekomunikasi)
8
KUALITAS PERTUMBUHAN
• Pemerataan Hasil Pembangunan menunjukkan adanya Perbaikan, hal ini ditunjukkan oleh berkurangnya Kesenjangan Indeks Pembangunan Manusia Antardaerah (diukur dari standar deviasi tertimbang).
• Namun Pemusatan Kegiatan Ekonomi masih belum berkurang secara signifikan.
• Pertumbuhan Ekonomi Daerah masih tidak merata.• Masih perlu upaya mendorong Aglomerasi Ekonomi di
luar Jakarta dan Jawa untuk meningkatkan kelaikan Investasi di bagian timur yang kaya sumber daya alam.
9
PEMERATAAN PEMBANGUNAN DAERAH
10
DISTRIBUSI OUTPUT REGIONAL (PDRB) MENURUT PULAU (BPS, 2009)
DISTRIBUSI INVESTASI MENURUT PULAU (BKPM, 2009)
Visi RPJMN 2010 – 2014“Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan”
2014 menjadi kekuatan ekonomi 14 besar di duniaPDB nominal: US$ 1,206 B
PDB nominal/kapita: US$ 4,803; Pertumbuhan Ekonomi: 6,3 – 6,8 %
2010PemulihanPerekonomianNasional danPemeliharaanKesejahteraanRakyat
2011Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkeadilan Didukung Pemantapan Tata Kelola dan Sinergi Pusat-Daerah
20122013Penguatan DayaSaingPerekonomianMelalui Peningkatan Kemampuan Inovasi dan SDM Berkualitas
2014Pencapaian Pertumbuhan Ekonomi yang Tinggi Berbasis Ekonomi Domestik yang Kuat dan Tegaknya Pilar Demokrasi
?6,2%
X,X : Pertumbuhan Ekonomi
6,3%
? %
12
TEMA RKP 2012
“Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkeadilan bagi
Peningkatan Kesejahteraan Rakyat”.
Perluasan: Upaya untuk memperluas basis pertumbuhan, baik secara sektor maupun wilayah, danmempercepat terjadinya perubahan struktur ekonomi
13
UPAYA PELAKSANAAN RKP 2012 DENGAN 4 TRACK STRATEGY
11 PRIORITAS NASIONAL + 3
PerluasanKesempatan
Kerja(PRO-JOB)
PenurunanKemiskinan(PRO-POOR)
MemperluasPertumbuhan
Ekonomi(PRO-GROWTH)
Green Economy(PRO-
ENVIRONMENT)
FOKUS KEGIATAN
14
DUAL TRACK STRATEGY:Sinkronisasi Master Plan Economy dengan Four Track Strategy
15
PerluasanKesempatan
Kerja(PRO-JOB)
PenurunanKemiskinan(PRO-POOR)
PeningkatanKesejahteraan
Rakyat(GROWTH with
EQUITY)
Program Bantuan
Sosial BerbasisKeluarga(Klaster I)
Program-2Pemberdayaan
Masyarakat(Klaster II)
Program-2Pemberdayaan
Usaha MikroDan Kecil
(Klaster III)
6 Program Pro-Rakyat(Klaster IV)
MemperluasPertumbuhan
Ekonomi(PRO-GROWTH)
Green Economy(PRO-
ENVIRONMENT)
MASTER PLANECONOMY
DUALTRACK
FOUR TRACK STRATEGY
PENURUNAN KEMISKINAN
1. MELALUI “MEKANISME EKONOMI”
EKONOMI TUMBUH, LAPANGAN KERJA TER-CIPTA
DGN BEKERJA, SESEORANG DAPAT PENGHA-SILAN ~KEMISKINAN BERKURANG
2. MELALUI FASILITASI & BANTUAN PEMERINTAH
PROGRAM 3 KLASTER (SUDAH BERJALAN) PENINGKATAN & PERLUASAN 3 KLASTER YG ADA
17
3 KLASTER PROGRAM PRO-RAKYAT
o BOSo JAMKESMASo BLT *o PKHo RASKINo BANTUAN SOSIALo BANTUAN BENCANAo DLL.
KLASTER PERTAMA
KLASTER KEDUA
KLASTER KETIGA
BANTUAN LANGSUNGMASYARAKAT (BLM)
PNPM MANDIRI
KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)
18
KLASTER 4:6 Program-program Baru
1. PROGRAM RUMAH SANGAT MURAH2. PROGRAM KENDARAAN ANGKUTAN UMUM MURAH
3. PROGRAM AIR BERSIH UNTUK RAKYAT4. PROGRAM LISTRIK MURAH & HEMAT
5. PROGRAM PENINGKATAN KEHIDUPAN NELA-YAN6. PROGRAM PENINGKATAN KEHIDUPAN MASYA-RAKAT
PINGGIR PERKOTAAN
19
1. PROGRAM RUMAH MURAH DAN RUMAH SANGAT MURAH
1. Program Rumah Sangat Murah
Untuk Rakyat Sangat Miskin & Miskin
HARGA Rp 5.000.000,- SAMPAI Rp 10.000.000,-
Dana Bantuan Pemerintah, Bumn Dan CSR Swasta
Bisa Konsep Rumah Singgah “Sementara”
Jika Sudah Siap Menuju Rumah Murah
Jumlah ___ Juta Rumah
2. Program Rumah Murah
Untuk Rakyat Berpenghasilan Rendah (Tmsk Petani Penggarap, Nelayan Dan
Buruh Kelas Bawah)
HARGA Rp 20.000.000,- SAMPAI Rp 25.000.000,-
Pembelian Kredit Sangat Lunak
Pemerintah Bantu Sebagian Biaya Pembeli-an
Jumlah ___ Juta Rumah
CATATAN :
DISAIN KHUSUS MASS PRODUCTION
20
2. PROGRAM KENDARAAN ANGKUTAN UMUM MURAH
DIUTAMAKAN ANGKUTAN UMUM PERDESAAN (KECAMATAN)
UTK PENUMPANG & BARANG (PERTANIAN RAKYAT)
HARGA SEKITAR Rp ___ JUTA
SUMBER ENERGI LISTRIK (SWITCH DIESEL/GAS)
SISTEM KREDIT
DISAIN KHUSUS
JOINT PRODUCTION DGN PEMILIK TEKNOLOGI
21
3. PROGRAM AIR BERSIH UNTUK RAKYAT
ATASI KRISIS AIR DI DAERAH TANDUS & SULIT AIR
SASARAN : TIDAK ADA LAGI KRISIS AIR TH 2025
PADUAN PROYEK PU & PNPM
ALOKASI APBN Rp ___ TRILIUN / TAHUN
22
4. PROGRAM LISTRIK MURAH DAN HEMAT
MENGURANGI SECARA SIGNIFIKAN PENGGUNA-AN BBMSEBAGAI SUMBERDAYA LISTRIK POSI-TIF BAGIPENGURANGAN SUBSIDI
PROGRAM (MASS PRODUCTION) PENGADAAN “BOHLAMHEMAT-MURAH, UTK RUMAH TANGGA
PERLUASAN ENERGI SURYA, MELALUI TEKNOLOGITERKINI YG RELATIF MURAH
PERCEPATAN ELEKTRIFIKASI DESA JANGAN BUSINESSAS USUAL
23
5. PROGRAM PENINGKATAN KEHIDUPAN NELAYAN
PEMBUATAN RUMAH SANGAT MURAH
PEKERJAAN ALTERNATIF & TAMBAHAN BAGI KELUARGA NELAYAN
SKEMA UMK & KUR
PEMBANGUNAN SPBU SOLAR
PEMBANGUNAN COLD STORAGE ANGKUTAN UMUM MURAH
FASILITAS SEKOLAH & PUSKESMAS
FASILITAS BANK “RAKYAT”
24
6. PROGRAM PENINGKATAN KEHIDUPAN MASYARAKAT PINGGIR PERKOTAAN
PEMBANGUNAN RUMAH SANGAT MURAH
UMK & KUR PEKERJAAN
UPAYA RELOKASI JIKA KONDISI SANGAT BURUK (PINGGIR SUNGAI, DLL)
FASILITAS KHUSUS UTK SEKOLAH & PUSKESMAS
25
MULAI TAHUN 2012 KEDEPAN
EMPAT KLASTERPENGURANGAN KEMISKINAN DAN
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Pemerintah Menjalankan Kebijakan dan Program
26
SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL
• Pertama, rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 – 6,8 persen per tahun, yang diharapkan sebelumtahun 2014 pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 7 (tujuh) persen per tahun;
• Kedua, inflasi diharapkan dapat terkendali pada kisaran4 – 6 persen per tahun;
• Ketiga, tingkat pengangguran dapat diturunkan menjadi5 – 6 persen pada akhir tahun 2014; serta
• Keempat, tingkat kemiskinan dapat ditekan menjadi 8 –10 persen pada akhir tahun 2014.
28
SINERGI PUSAT DAN DAERAH
(i) kerangka perencanaan kebijakan; (ii) kerangka regulasi; (iii) kerangka anggaran; (iv) kerangka kelembagaan dan aparatur daerah; dan (v) kerangka pengembangan wilayah.
29
Oleh karena itu, perlu dilakukan sinergi pusat dan daerah dalammensinkronisasikan kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan dengan mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya yang terbatas.