Sanitasi Rumah Makan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

epid

Citation preview

BAB I

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Hal tersebut sangat bergantung pada kesehatan lingkungan yang ada disekitarnya. Pada hakekatnya, Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula.

Ada pepatah yang mengatakan Men Sano In Corpoe Sano, yang artinya dalam tubuh yang sehat, akan terdapat jiwa yang sehat. Akan tetapi masih banyak juga orang yang sakit dan biasanya karena disebabkan oleh pola hidup mereka sendiri yang kurang baik sehingga dapat melemahkan dan merusak tubuh.

Menurunnya kesehatan lingkungan dapat terjadi dapat disebabkan oleh banyak faktor salah satunya ialah masalah sanitasi atau masalah kebersihan dari lingkungan tersebut dan faktor hygiene. Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Sanitasi juga merupakan suatu usaha pencegahan penyakit yang menitiberatkan kegiatannya pada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Definisi lain dari sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Sedangkan hygiene adalah usaha kesehatan preventif yang menitiberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan individu, maupun usaha kesehatan pribadi hidup manusia.

Bahaya yang ditimbulkan dari kerusakan sanitasi dapat terjadi secara fisik, mikrobiologi dan agen-agen kimia atau biologis dari penyakit terkait. Bahan buangan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan terdiri dari tinja manusia atau binatang, sisa bahan buangan padat, air bahan buangan domestik (cucian, air seni, bahan buangan mandi atau cucian), bahan buangan industri dan bahan buangan pertanian.Faktor yang juga berpengaruh pada kesehatan lingkungan adalah kesehatan di tempat umum. Tempat umum merupakan suatu tempat yang dapat dimasuki oleh setiap orang dan digunakan sebagai tempat untuk beraktifitas baik secara singkat maupun secara terus-menerus. Salah satu tempat umum yang dapat mempengaruhi kesehatan ialah rumah makan, di dalamnya bisa saja terjadi penyebaran penyakit dari pengunjung lainnya, bahan makanannya, atau bahkan lingkungan sekitar rumah makan.Oleh karena itu, dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan lingkungan diharapkan agar kita dapat mencegah atau menanggulangi dari faktor-faktor yang ada. Tidak hanya itu saja, kita juga diharapkan dapat membuat solusi dari masalah yang timbul dari faktor-faktor tersebut.

1.2Tujuan1.Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Epidemologi dan Kesehatan Lingkungan.

2.Untuk menambah pengetahuan tentang sanitasi dan kesehatan lingkungan.

3.Untuk dapat mencegah atau mengatasi masalah lingkungan yang terjadi.

1.3Ruang Lingkup

Sanitasi yang berada di Rumah Makan Pondok Nibung.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA2.1Dasar TeoriRumah makan adalah tempat umum yang fungsi sebagai tempat mengisi tenaga dan juga tempat beristirahat bagi pengunjungnya. Di tempat ini para pengunjung dapat bersantai sambil menikmati hidangan-hidangan makanan yang telah disediakan. Namun, jika rumah makan tersebut tidak memiliki kenyamanan dan kelayakan bagi pengunjung, fungsi rumah makan yang tadinya adalah sebagai tempat mengisi tenaga maka akan berbalik menjadi tempat penyebaran penyakit bagi pengunjung. Kebersihan di Rumah makan sangat penting, mengingat salah satu fungsi dari rumah makan yaitu sebagai tempat menjual makanan dan dihidangkan kepada pembeli. Sebagaimana tempat umum lainnya, rumah makan perlu mendapat pengawasan khusus mengenai keadaan sanitasinya. Bila tidak maka akan menimbulkan hal hal yang tidak diinginkan seperti timbulnya penyakit menular.

Menurut keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/MENKES/SK/Vll/2003 tentang persyaratan hygiene sanitasi rumah makan dan restoran pada pasal (1) terdapat pengertian rumah makan dan restoran. Rumah makan adalah setiap tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya.

2.2. Tujuan Sanitasi Rumah Makan

Adapun tujuan dari sanitasi rumah makan adalah :1. Agar makanan dan minuman yang dihasilkan restoran dan rumah makan dalam keadaan bersih dan aman dikonsumsi2. Mencegah terjadinya gangguan penyakit dan keracunan yang ditimbulkan atau disebabkan oleh pengotoran makanan dan minuman selama proses pengolahan dan penyajian3. Meningkatkan hygiene perseorangan penjamah makanan dan perilaku sehat penjamah makanan2.3. Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah MakanDasar hukum yang digunakan dalam upaya hygiene sanitasi rumah makan dan restoran adalah Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran. Rumah makan/restoran merupakan salah satu jasa boga yang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman bagi kepentingan umum. Menurut Kepmenkes diatas yang dimaksud dengan rumah makan adalah setiap tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Sedangkan yang dimaksud dengan restoran adalah salah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat disebagian atau seluruh bangunan yang permanen dilengkapi dengan peralatanan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian dan penjualan makanan dan minuman bagi umum ditempat usahanya (Depkes, 2003).Upaya-upaya program pengamanan makanan meliputi pengamatan setiap tahap dari rantai peredaran makanan dari petani sampai meja makan guna menurunkan bahaya yang diakibatkan oleh makanan tersebut. Titik kritis dalam kegiatan pengawasan makanan adalah meliputi : 1) seleksi dan penerimaan bahan makanan; 2) penyimpanan, penanganan, dan menyiapkan bahan makanan; 3) memasak dengan efektif; 4) penanganan setelah dimasak, 5) membersihkan dan sanitasi bahan makanan dan makanan jadi, termasuk pelayanan mengkemas makanan; 6) hygiene penjamah; dan 7) pelatihan penjamah makanan. Selain restoran/rumah makan memilki sertifikat laik sehat dan grading, penjamah makanan juga wajib memilki sertifikat kursus penjamah makanan (Depkes, 2003).

Sedangkan persyaratan sanitasi rumah makan/restoran secara lengkap sebagai berikut:1. Air bersih harus sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang berlaku. Jumlahnya cukup memadai untuk seluruh kegiatan dan tersedia pada setiap tempat kegiatan.

2. Pembuangan air limbah. Sistem pembuangan air limbah harus baik, saluran terbuat dari bahan kedap air, tidak merupakan sumber pencemar, misalnya memakai saluran tertutup, septic tank dan riol. Saluran air limbah dari dapur harus dilengkapi perangkap lemak.

3. Toilet. Toilet tidak berhubungan langsung dengan dapur, ruang persiapan makanan, ruang tamu dan gudang makanan. Toilet untuk wanita terpisah dengan toilet untuk pria, begitu juga toilet pengunjung terpisah dengan toilet untuk tenaga kerja. Toilet dibersihkan dengan deterjen dan alat pengering seperti kain pel, tersedia cermin, tempat sampah, tempat abu rokok dan sabun. Lantai dibuat kedap air, tidak licin mudah dibersihkan. Air limbah dibuangkan ke septic tank, riol atau lubang peresapan yang tidak mencemari air tanah. Saluran pembuangan terbuat dari bahan kedap air. Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan bak penampung dan saluran pembuangan. Di dalam kamar mandi harus tersedia bak dan air bersih dalam keadaan cukup dan peturasan harus dilengkapi dengan air yang mengalir.

4. Jamban harus dibuat dengan tipe leher angsa dan dilengkapi dengan air penggelontoran yang cukup serta sapu tangan kertas (tissue). Jumlah toilet untuk pengunjung dan tenaga kerja dapat dilihat pada tabel berikut:

5. Tempat sampah. Tempat sampah dibuat dari bahan kedap air, tidak mudah berkarat, mempunyai tutup dan memakai kantong plastik khusus untuk sisa-sisa bahan makanan dan makanan jadi yang cepat membusuk. Jumlah dan volume tempat sampah disesuaikan dengan produk sampah yang dihasilkan pada setiap tempat kegiatan.

6. Disediakan juga tempat pengumpul sampah sementara yang terlindung dari serangga dan hewan lain dan terletak di tempat yang mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkut sampah.

7. Tempat cuci tangan. Jumlah tempat cuci tangan untuk tamu disesuaikan dengan kapasitas tempat duduk dengan satu tempat cuci tangan untuk 1-60 orang dengan setiap penambahan 150 orang ditambah satu fasilitas ini. Tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun/sabun cair dan alat pengering. Apabila tidak tersedia fasilitas cuci tangan dapat disediakan : sapu tangan kertas yang mengandung alkohol, lap basah dengan dan air hangat. Tersedia tempat cuci tangan khusus untuk karyawan dengan kelengkapan seperti tempat cuci tangan yang jumlahnya disesuaikan dengan banyaknya karyawan yaitu 1 sampai 10 orang, 1 buah; dengan penambahan 1 buah untuk setiap penambahan 10 orang atau kurang. Fasilitas cuci tangan ditempatkan sedemikian rupa sehingga mudah dicapai oleh tamu atau karyawan. Fasilitas cuci tangan dilengkapi dengan air yang mengalir, bak penampungan yang permukaannya halus, mudah dibersihkan dan limbahnnya dialirkan ke saluran pembuangan yang tertutup.

8. Tempat mencuci peralatan terbuat dari bahan yang kuat, aman, tidak berkarat dan mudah dibersihkan. Air untuk keperluan pencucian dilengkapi dengan air panas dengan suhu 40C 80C dan air dingin yang bertekanan 15 psi (1,2 kg/cm2). Tempat pencucian peralatan dihubungkan dengan saluran pembuangan air limbah. Bak pencucian sedikitnya terdiri dari tiga bilik/bak pencuci yaitu untuk mengguyur, menyabun, dan membilas.

9. Tempat pencuci bahan makanan terbuat dari bahan yang kuat, aman, tidak berkarat dan mudah dibersihkan, bahan makanan dicuci dengan air mengalir atau air yang mengandung larutan kalium permangat 0,02%. Tempat pencucian dihubungkan dengan saluran pembuangan air limbah.

10. Fasilitas penyimpanan pakaian (locker) karyawan terbuat dari bahan yang kuat, aman, mudah dibersihkan dan tertutup rapat. Jumlah loker dhsesuaikan dengan jumlah karyawan, dan ditempatkan di ruangan yang terpisah dengan dapur dan gudang serta dibuat terpisah untuk pria dan wanita.

11. Peralatan pencegahan masuknya serangga dan tikus tempat penyimpanan air bersih harus tertutup sehingga dapat menahan masuknya tikus dan serangga termasuk juga nyamuk Aedes aegypti serta albopictus. Setiap lubang pada bangunan harus dipasang alat yang dapat mencegah masuknya serangga (kawat kasa berukuran 32 mata per inchi) dan tikus (teralis dengan jarak 2 cm). Setiap persilangan pipa dan dinding harus rapat sehingga tidak dapat dimasuki serangga.

Upaya-upaya program pengamanan makanan meliputi pengamatan setiap tahap dari rantai peredaran makanan dari petani sampai meja makan guna menurunkan bahaya yang diakibatkan oleh makanan tersebut. Titik kritis dalam kegiatan pengawasan makanan adalah meliputi : 1) seleksi dan penerimaan bahan makanan; 2) penyimpanan, penanganan, dan menyiapkan bahan makanan; 3) memasak dengan efektif; 4) penanganan setelah dimasak, 5) membersihkan dan sanitasi bahan makanan dan makanan jadi, termasuk pelayanan mengkemas makanan; 6) hygiene penjamah; dan 7) pelatihan penjamah makanan. Selain restoran/rumah makan memilki sertifikat laik sehat dan grading, penjamah makanan juga wajib memilki sertifikat kursus penjamah makanan (Depkes, 2003).

Sedangkan persyaratan sanitasi rumah makan/restoran secara lengkap sebagai berikut:

1. Air bersih harus sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang berlaku. Jumlahnya cukup memadai untuk seluruh kegiatan dan tersedia pada setiap tempat kegiatan.

2. Pembuangan air limbah. Sistem pembuangan air limbah harus baik, saluran terbuat dari bahan kedap air, tidak merupakan sumber pencemar, misalnya memakai saluran tertutup, septic tank dan riol. Saluran air limbah dari dapur harus dilengkapi perangkap lemak.

3. Toilet. Toilet tidak berhubungan langsung dengan dapur, ruang persiapan makanan, ruang tamu dan gudang makanan. Toilet untuk wanita terpisah dengan toilet untuk pria, begitu juga toilet pengunjung terpisah dengan toilet untuk tenaga kerja. Toilet dibersihkan dengan deterjen dan alat pengering seperti kain pel, tersedia cermin, tempat sampah, tempat abu rokok dan sabun. Lantai dibuat kedap air, tidak licin mudah dibersihkan. Air limbah dibuangkan ke septic tank, riol atau lubang peresapan yang tidak mencemari air tanah. Saluran pembuangan terbuat dari bahan kedap air. Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan bak penampung dan saluran pembuangan. Di dalam kamar mandi harus tersedia bak dan air bersih dalam keadaan cukup dan peturasan harus dilengkapi dengan air yang mengalir.

4. Jamban harus dibuat dengan tipe leher angsa dan dilengkapi dengan air penggelontoran yang cukup serta sapu tangan kertas (tissue). Jumlah toilet untuk pengunjung dan tenaga kerja dapat dilihat pada tabel berikut:

5. Tempat sampah. Tempat sampah dibuat dari bahan kedap air, tidak mudah berkarat, mempunyai tutup dan memakai kantong plastik khusus untuk sisa-sisa bahan makanan dan makanan jadi yang cepat membusuk. Jumlah dan volume tempat sampah disesuaikan dengan produk sampah yang dihasilkan pada setiap tempat kegiatan.

6. Disediakan juga tempat pengumpul sampah sementara yang terlindung dari serangga dan hewan lain dan terletak di tempat yang mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkut sampah.

7. Tempat cuci tangan. Jumlah tempat cuci tangan untuk tamu disesuaikan dengan kapasitas tempat duduk dengan satu tempat cuci tangan untuk 1-60 orang dengan setiap penambahan 150 orang ditambah satu fasilitas ini. Tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun/sabun cair dan alat pengering. Apabila tidak tersedia fasilitas cuci tangan dapat disediakan : sapu tangan kertas yang mengandung alkohol, lap basah dengan dan air hangat. Tersedia tempat cuci tangan khusus untuk karyawan dengan kelengkapan seperti tempat cuci tangan yang jumlahnya disesuaikan dengan banyaknya karyawan yaitu 1 sampai 10 orang, 1 buah; dengan penambahan 1 buah untuk setiap penambahan 10 orang atau kurang. Fasilitas cuci tangan ditempatkan sedemikian rupa sehingga mudah dicapai oleh tamu atau karyawan. Fasilitas cuci tangan dilengkapi dengan air yang mengalir, bak penampungan yang permukaannya halus, mudah dibersihkan dan limbahnnya dialirkan ke saluran pembuangan yang tertutup.

8. Tempat mencuci peralatan terbuat dari bahan yang kuat, aman, tidak berkarat dan mudah dibersihkan. Air untuk keperluan pencucian dilengkapi dengan air panas dengan suhu 40C 80C dan air dingin yang bertekanan 15 psi (1,2 kg/cm2). Tempat pencucian peralatan dihubungkan dengan saluran pembuangan air limbah. Bak pencucian sedikitnya terdiri dari tiga bilik/bak pencuci yaitu untuk mengguyur, menyabun, dan membilas.

9. Tempat pencuci bahan makanan terbuat dari bahan yang kuat, aman, tidak berkarat dan mudah dibersihkan, bahan makanan dicuci dengan air mengalir atau air yang mengandung larutan kalium permangat 0,02%. Tempat pencucian dihubungkan dengan saluran pembuangan air limbah.

10. Fasilitas penyimpanan pakaian (locker) karyawan terbuat dari bahan yang kuat, aman, mudah dibersihkan dan tertutup rapat. Jumlah loker dhsesuaikan dengan jumlah karyawan, dan ditempatkan di ruangan yang terpisah dengan dapur dan gudang serta dibuat terpisah untuk pria dan wanita.

11. Peralatan pencegahan masuknya serangga dan tikus tempat penyimpanan air bersih harus tertutup sehingga dapat menahan masuknya tikus dan serangga termasuk juga nyamuk Aedes aegypti serta albopictus. Setiap lubang pada bangunan harus dipasang alat yang dapat mencegah masuknya serangga (kawat kasa berukuran 32 mata per inchi) dan tikus (teralis dengan jarak 2 cm). Setiap persilangan pipa dan dinding harus rapat sehingga tidak dapat dimasuki serangga.2.5 Sanitasi MakananSanitasi makanan adalah suatu usaha pencegahan yg menitikberatkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu atau merusak kesehatan mulai dari sebelum makan dan minum, diproduksi sampai siap untuk dikonsumsi oleh konsumen.Tujuan dari usaha sanitasi makanan dan minuman adalah:1. Menjamin keamanan dan kebersihan makanan dan minuman agar konsumen terhindar dr penyakit

2. Melakukan usaha pencegahan agar konsumen tidak dirugikan oleh makanan dan minuman tsb.

Faktor-faktor yg mempengaruhi makanan adalah:

1. Lingkungan fisik ( air, tanah, udara, sinar matahari, suhu, kelembapan, dll )

Air : proses pengolahan makanan ( kualitas makanan )

Tanah : mengandung mikroorganisme dan mineral ( kontaminasi )

Udara : pengaruh air dan tanah

2. Lingkungan kimia ( peptisida, food additive dan logam )

Peptisida : jumlah tertentu ( keracunan )

Food additive : memperbaiki warna, cita rasa, bentuk, tekstur atau memperpanjang masa simpan.

Logam : kontaminasi penggunaan peralatan selama proses makan dipelayanan makanan.

3. Lingkungan biologi/jasad renik, tumbuhan, hewan serta manusia.

Jasad renik : bakteri, protoxoa, virus.

Tumbuhan : jamur beracun.

Hewan : insekta

Manusia/sumber penyebaran : stephylococus. Salmonella, perfroegens, dan enterococus.Peranan makanan terhadap penyebaran penyakit makanan adalah:1. Agen ( penyebab )

Mengandung bahan-bahan penyebab langsung penyakit ( alamiah terdapat jemur beracun, tempe bongkrek, singkong, dll )

2. Vehicle ( pembawa )

Tercemar bahan berbahaya ( parasit, mikroorganisme, zat kimia )3. Media ( perantara )

Kontaminasi jumlah biakan dlm suhu dan waktu yg cukup lama shg media pertumbuhan mikroorganisme/kuman berbahaya cepat tumbuh.BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI3.1 Waktu Pelaksanaan

Hari dan tanggal: Kamis, 19 November 2013Waktu Pelaksanaan : Pukul 17.00 WITA s/d selesai.3.2 Lokasi PengamatanLokasi pengamtan makalah sanitasi tempat umum ini adalah rumah makan Pondok Nibung, jalan pramuka 6, Samarinda.3.3 Gambaran umum lokasiLokasi pengamatan terletak di jalan pramuka 6 Samarinda. Lokasi ini adalah salah satu rumah makan yang terdapat di jalan pramuka dengan luas lokasi kira-kira sebesar 15x35 m atau 525 m2. Terdiri atas 5 bangunan, bangunan pertama digunakan sebagai tempat penjualan makanan, bangunan kedua sampai keempat yang juga merupakan bangunan terbesar digunakan sebagai tempat makan, dan bangun terakhir digunakan sebagai tempat tinggal dari pengelola sekaligus pemilik rumah makan.

Rumah makan ini telah berdiri sejak tahun 2010, letak bangunan lebih tinggi di banding dengan sekitarnya. Bagian samping kanan, kiri dan belakang berbatasan langsung dengan rumah warga, sedangkan untuk bagian depannya berbatasan dengan jalan pramuka 6. Letaknya yang lebih tinggi menjadikan poin lebih untuk rumah makan ini karena terbebas dari banjir mengingat sering terjadinya banjir di daerah jalan pramuka.

Rumah makan ini biasanya ramai pada pukul 12.00-17.00 atau pada saat jam-jam istirahat. Selain dijadikan rumah makan, tempat ini juga biasa digunakan sebagai tempat berkumpulnya beberapa orang untuk bersantai dan melepas penat. Dari tiga bangunan yang digunakan sebagai tempat makan, masing-masing terdapat 3 4 sekat meja makan. Metode penyajian yang digunakan pada rumah makan ini adalah metode lesehan. Tiap sekatnya dapat menampung sekitar 7 hingga 10 orang.Pondok nibung memiliki 4 dapur yang tersusun sejajar pada bangunan depan dan dengan menu yang berbeda-beda pula. 3 dapur digunakan untuk menyediakan menu makanan dan 1 dapur digunakan untuk menyediakan minuman. Menu yang di tawarkan diantaranya: ayam gepuk, ayam kremes, ayam kecap, nasi goreng, ikan bakar, ayam bakar, soto, rawon, dan lain-lain untuk makanan. Sedangkan untuk minuman: es teh, es jeruk, capucino, aneka juice, es teler, dan air mineral.Pondok nibung tidak dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap dan kurang memadai misalnya saja tidak tersedianya tempat pencucian tangan, tidak tersedianya tempat pembuangan sampah, tidak tersedianya tisu untuk setiap meja, dan tidak tersedianya locker untuk para pegawai disana. Namun pondok nibung di lengkapi dengan 1 toilet dan lampu penerangan 1 disetiap sekat tempat makan, serta lahan parkir yang cukup luas untuk ukuran kendaran bermotor.BAB IV

PEMBAHASANMenurut keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/MENKES/SK/Vll/2003 tentang persyaratan hygiene sanitasi rumah makan dan restoran pada pasal (1) terdapat pengertian rumah makan dan restoran. Rumah makan adalah setiap tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya.

Berdasarkan hasil pengamatan yang saya lakukan, sanitasi Pondok nibung berdasarkan persyaratan hygiene sanitasi rumah makan adalah:1. Lokasi Syarat: Rumah makan tidak berada pada arah angin dan pada jarak lebih dari 100 meter dari sumber pencemaran debu, asap, bau dan cemaran lain.

Pondok nibung: untuk tempat makan di rumah makan pondok nibung terletak cukup baik, walaupun berada pada jarak kurang dari 100 meter dari sumber pencemaran karena letaknya yang diapit dengan rumah warga pada bagian kanan, kiri, dan belakang.2. BangunanSyarat: Harus terpisah dengan tempat tinggal termasuk tempat tidur, kokoh/kuat/permanen, rapat serangga dan tikus.Pondok nibung: bangunannya terpisah dari rumah pengelola, untuk tempat makan rumah makan ini menggunak konsep tempat terbuka. Bahan utama dari rumah makan ini adalah kayu.3. Pembagian Ruang Syarat: Terdiri dari dapur dan ruang makan, ada toilet, ada gudang bahan makanan, ada ruang karyawan, ada ruang administrasi, dan ada gudang peralatan.Pondok nibung: Terdiri dari dapur dan ruang makan, ada toilet, untuk gudang bahan makanan atau tempat menyimpan bahan makanan dari masing-masing dapur hanya menyimpan pada kulkas pendingin.4. Lantai Syarat: Harus bersih, kedap air, tidak licin, rata, kering, konus (tidak membentuk sudut mati).Pondok nibung: lantai untuk dapur terdiri dari beton dengan dinding triplek, sedangkan untuk tempat makan hanya berbahan kayu dan tikar.5. Dinding Syarat: Harus kedap air, rata, bersih.

Pondok nibung: Dinding pondok nibung sudah memenuhi syarat yang baik yaitu kedap air, rata, dan bersih.

6. Ventilasi Syarat: Tersedia dan berfungsi baik, menghilangkan bau tak enak, cukup menjamin rasa nyaman.Pondok nibung: Ventilasi di pondok nibung hampir tidak ada karena konsep rempat makan yang terbuka7. Pencahayaan / Penerangan Syarat: Tersebar merata disetiap ruangan, intensitas cahaya 10 fc, tidak menyilaukanPondok nibung: pencahayaan di Pondok nibung ini kiranya sudah cukup baik karena tidak menyilaukan dan tersebar merata di setiap ruangan. Untuk Pondok nibung bagian samping pada malam hari hanya diberi pencahayaan beberapa lampion karena memang merupakan konsep dari Pondok nibung bagian samping yaitu kafe. 8. Atap Syarat: Tidak menjadi sarang tikus dan serangga, tidak bocor, cukup landai.Pondok nibung: Untuk atap Pondok nibung cukup baik karena tidak menjadi sarang tikus dan serangga, tidak bocor dan cukup landai.9. Langit-langit Syarat: Tinggi minimal 2,4 meter, rata dan bersih, tidak terdapat lubang-lubang.Pondok nibung: langit-langit Pondok nibung rata dan cukup bersih dan tidak terdapat lubang-lubang.

10. Pintu Syarat: Rapat serangga dan tikus, menutup dengan baik dan membuka arah luar, terbuat dari bahan yang kuat dan mudah dibersihkan.

Pondok nibung: Pintu Pondok nibung sekiranya sudah memenuhi syarat yang baik karena rapat serangga dan tikus, menutup dengan baik dan membuka arah luar, terbuat dari bahan yang kuat dan mudah dibersihkan.

11. Air bersih Syarat: Jumlah mencukupi, tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna, angka kuman tidak melebihi nilai ambang batas, kadar bahan kimia tidak melebihi nilai ambang batas.

Pondok nibung: Pondok nibung memiliki pasokan air bersih yang kurang sehingga itu yang menyebebkan kurang dilengkapinya pondok nibung.12. Pembuangan air limbah Syarat: Air limbah mengalir dengan lancar, terdapat grease trap, saluran kedap air dan saluran tertutup. Pondok nibung: Air limbah bekas cuci piring di nibung mengalir dengan lancar dan langsung dibuang ke saluran selokan utama.13. Toilet Syarat: Bersih, letaknya tidak berhubungan langsung dengan dapur atau ruang makan, tersedia air bersih yang cukup tersedia sabun dan lap pengering, toilet untuk pria terpisah dengan wanita.Pondok nibung: letak toilet pada Pondok nibung terletak di belakang dapur walaupun begitu tidak berhubungan langsung dengan dapur atau ruang makan. Hanya terdapat 1 toilet, dan kondisinya pun bisa dikatakan kurang layak.14. Tempat sampah Syarat: Sampah diangkut tiap 24 jam, disetiap ruang penghasil sampah tersedia tempat sampah, dibuat dari bahan kedap air dan mempunyai tutup, kapasitas tempat sampah terangkat oleh seorang petugas sampah.Pondok nibung: Pondok nibung tidak memiliki tempat sampah15. Tempat cuci tangan Syarat: Tersedia air cuci tangan yang mencukupi, tersedia sabun dan alat pengering/lap, jumlah cukup untuk pengunjung dan karyawan.

Pondok nibung: pondok nibung tidak memiliki fasilitas ini.16. Tempat mencuci peralatan Syarat: Tersedia air dingin dan panas yang cukup, terbuat dari bahan yang kuat, aman dan halus, terdiri dari tiga bilik/bak pencuci.Pondok nibung: tempat mencuci peratan di Pondok nibung hanya menggunakan baskom yang berisi air bersih.17. Tempat pencuci bahan makanan Syarat: Tersedia air pencuci yang cukup, terbuat dari bahan yang kuat, aman dan halus, air pencuci yang dipakai mengandung larutan cuci hama.Pondok nibung: tempat mencuci bahan makanan pada Pondok nibung juga dengan menggunakan baskom yang berisi air bersih.

18. Locker karyawanSyarat: Tersedia locker karyawan dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan, dan mempunyai tutup rapat, jumlahnya cukup, letak locker dalam ruang tersendiri, locker untuk karyawan pria dan wanita terpisah.Pondok nibung: Pondok nibung memiliki karyawan, wanita dan pria. Ada beberapa karyawan yang tinggal di sana dan memiliki kamar sendiri dan ada juga yang tidak. Untuk karyawan yang tidak tinggal di sana, tidak memiliki locker karyawan hanya menitipkan barangnya pada kamar karyawan yang tinggal di sana.

19. Peralatan pencegah masuknya serangga dan tikus Syarat: Setiap lubang ventilasi dipasang kawat kassa serangga, dipasang terali tikus, persilangan pipa dan dinding ditutup rapat, tempat tandon air mempunyai tutup dan bebas jentik nyamuk.Pondok nibung: Pada setiap ventilasi di Pondok nibung tidak dipasang kawat kassa dan tidak dipasang terali tikus, tetapi tandon air mempunyai tutup sehingga bebas dari jentik nyamuk.

20. Ruang makan Syarat: Perlengkapan ruang makan selalu bersih,ukuran ruang makan minimal 0,85 m2 perkursi tamu, pintu masuk buka tutup otomatis, tersedia fasilitas cuci tangan yang memenuhi estetika, tempat peragaan makanan jadi tertutup.Pondok nibung: perlengkapan ruang makan di Pondok nibung cukup bersih dan tempat peragaan makanan jadi tertutup, hanya saja pada ruang makan Pondok nibung bagian samping, mejanya berdebu karena terletak dekat sekali dengan jalanan.21. Gudang makanan Syarat: Tidak terdapat bahan lain selain bahan makanan, tersedia rak-rak penempatan bahan makanan sesuai dengan ketentuan, kapasitas gudang cukup memadai, rapat serangga dan tikus.

Pondok nibung: Tidak memiliki gudang makanan, bahan-bahan makanan yang akan diolah hanya disimpan di kulkas.

22. Bahan makanan Syarat: Kondisi fisik baik, angka kuman dan bahan kimia makanan memenuhi persyaratan yang ditentukan, bahan makanan berasal dari sumber resmi, bahan makanan kemasan terdaftar pada Depkes. RIPondok nibung: bahan makanan yang akan diolah dibeli dan dipilih dengan baik sehingga mutu dan kualitasnya cukup terjamin. Bahan makanan kemasan seperti sosis terdaftar pada Depkes RI.

23. Makanan jadi Syarat: Kondisi fisik makanan jadi baik, angka kuman dan bahan kimia makanan memenuhi persyaratan yang ditentukan, makanan jadi kemasan tidak ada tanda-tanda kerusakan dan terdaftar pada Depkes. RI.Pondok nibung: Kondisi fisik makanan yang diolah di Pondok nibung sangat baik dan bersih.24. Proses pengolahan Syarat: Tenaga pengolah memakai pakaian kerja dengan benar dan cara kerja yang bersih, pengambiakan makanan jadi menggunakan alat yang khusus, menggunakan peralatan dengan benar.Pondok nibung: Tenaga pengolah makanan di Pondok nibung tidak mengenakan pakaian seragam yang khusus tetapi setiap tenaga pengolah mengenakan celemek saat memasak. Dan semua tenaga pengolah makanan menggunakan peralatan memasak dengan benar.25. Penyimpanan bahan makanan Syarat: Suhu dan kelembaban penyimpanan sesuai dengan persyaratan jenis makanan, ketebalan penyimpanan sesuai dengan persyaratan jenis makanan, penempatan terpisah dengan makanan jadi, tempat bersih dan terpelihara, disimpan dalam aturan sejenis dan disusun dalam rak-rak.

Pondok nibung: Penyimapanan bahan makanan sebelum diolah disimpan di kulkas sedangkan makanan yang telajdi disimpan di tempat yang tertutup, bersih dan terpelihara.

26.Penyimpanan makanan jadi Syarat: Suhu dan waktu penyimpanan dengan persyaratan jenis makanan jadi, cara penyimpanan tertutup.Pondok nibung: Seperti yang telah dijelaskan di atas, makanan yang telah jadi disimpan pada suhu yang benar dan diletakkan di tempat yang tertutup, bersih dan terpelihara.27. Cara Penyajian Syarat: Suhu penyajian makanan hangat tidak kurang dari 600C, pewadahan dan penjamah makanan jadi menggunakan alat yang bersih, cara membawa dan penyajian makanan dengan tertutup, penyajian makanan harus pada tempat yang bersih.

Pondok nibung: Cara penyajian makanan di Pondok nibung sudah baik karena pewadahan dan penjamah makanan jadi menggunakan alat yang bersih, cara membawa dan penyajian makanan dengan tertutup, penyajian makanan harus pada tempat yang bersih.28. Ketentuan peralatan Syarat: Cara pencucian, pengeringan dan penyimpanan memenuhi persyaratan agar selalu dalam keadaan bersih sebelum digunakan, peralatan dalam keadaan baik dan utuh, peralatan makan dan minum tidak boleh mengandung angka kuman yang melebihi nilai ambang batas yang ditentukan, permukaan alat yang kontak langsung dengan makanan tidak ada sudut mati dan halus, peralatan yang kontak langsung dengan makanan tidak mengandung zat beracun.Pondok nibung: cara pencucian peralatan di Pondok nibung tergolong kurang steril karena hanya tidak dicuci dengan air mengalir dan hanya menggunakan baskom yang berisi air.29. Pengetahuan/sertifikat hygiene sanitasi makananSyarat: Pemilik/pengusaha pernah mengikuti kursus/temu karya, supervisor pernah mengikuti kursus, semua penjamah makanan pernah mengikuti kursus, salah seorang penjamah pernah mengikuti kursus.Pondok nibung:

30. Pakaian kerjaSyarat: Bersih, tersedia pakaian kerja seragam 2 stel atau lebih, penggunaan khusus waktu kerja saja, lengkap dan rapi.Pondok nibung: Pondok nibung tidak memiliki seragam kerja.31. Pemeriksaan kesehatanSyarat: Karyawan/penjamah 6 bulan sekali check up kesehatan, pernah divaksinasi chotypha/thypoid, bila sakit tidak bekerja dan berobat ke dokter, memiliki buku kesehatan karyawan.

Pondok nibung: Tidak pernah melakukan check up kesehatan karyawan dan tidak memiliki buku kesehatan karyawan.

32. Personal hygiene Syarat: Setiap karyawan/penjamah makanan berperilaku bersih dan berpakaian rapi, setiap mau kerja cuci tangan, menutup mulut dengan sapu tangan bila batuk-batuk atau bersin, menggunakan alat yang sesuai dan bersih bila mengambil makanan.

Pondok nibung: Setiap karyawan/penjamah makanan di Pondok nibung berperilaku bersih dan berpakaian rapi walaupun tidak berseragam dan menggunakan alat yang sesuai dan bersih bila mengambil makanan.33. Dapur

Syarat:

1. Ruangan dan lingkungan dapur bersih,tidak dekat dengan pembuangan sampah,tidak dekat tumpukan barang bekas,tidak banyak lalat,semut(serangga),tikus,hewan peliharaan.2.Ada pembuangan air kotor,yaitu limbah rumah tangga dengan kasa penutup jalan tikus,penyaring lemak dan dibersihkan secara teratur.pembuangan air lancar dan tidak ada air tergenang.3. Kontruksi bangunan memenuhi syarat sanitasi.4. Lantai rata, halus, kedap air, tahan asam, kuat, tidak licin, tidak berlubang, mudah dibersihkan, pada pertemuan lantai tidak terdapat sudut mati.Kantin pramuka:

1. Dapur cukup sedikit berantakan di karenakan ukuran dapur yang tidak terlalu luas.

2. Ada pembuangan air kotor, pembuangan air lancar dan tidak tergenang dan terlihat adanya genangan air limbah karena saluran pembungan langsung mengarah ke selokan utama.

3. Konsutrusi bangunan belum memenuhi syarat sanitasi

4. Lantai bersih dan tidak licin.Variabel-variabel yang belum terpenuhi hygiene sanitasi rumah makan Pondok Nibung adalah :1. Lokasi rumah makan dekat dengan sumber pencemaran yaitu debu dari jalan2. Belum memiliki gudang bahan makanan dan gudang peralatan makanan3. Ventilasi kurang memadai dan tidak ditutup kain kassa sehingga memungkinkan serangga masuk ke dalamnya.4. Toilet pria dan wanita tidak dipisah5. Belum memiliki tempat cuci tangan

6. Belum memiliki tempat cuci peralatan

7. Belum memiliki tempat cuci bahan makanan

8. Belum melakukan pemeriksaan kesehatan pada karyawanPermasalahan yang ada pada Kantin Pramuka adalah: a. Masih kurangnya kualitas atau kelayakan hygiene sanitasi rumah makan Pondok Nibung dan masih banyak fasilitas yang kurang lengkap.b. Masih rendah/kurangnya pengetahuan karyawan terhadap hygiene sanitasi rumah makan.Pemecahan masalah yang harus dilakukan adalah: a. Perlu ditingkatkan mutu atau kelayakan hygiene sanitasi rumah makan dan fasilitasnya juga perlu ditingkatkan agar pengunjung menjadi lebih tertarik dan lebih merasa nyaman.b. Perlu diadakan pelatihan untuk karyawan/penjamah makanan agar lebih mengerti dan paham mengenai hygiene.BAB VPENUTUP5.1 Kesimpulana. Rumah makan Pondok Nibung belum memenuhi syarat hygiene sanitasi rumah makan maka perlu ditingkatkan lagi hygiene dan fasilitasnya.

b. Yang belum terpenuhi pada hygiene sanitasi rumah makan Kantin Pramuka adalah :1. Lokasi rumah makan dekat dengan sumber pencemaran yaitu debu dari jalan2. Lantai tidak konus3. Belum memiliki gudang bahan makanan dan gudang peralatan makanan4. Ventilasi kurang memadai dan tidak ditutup kain kassa sehingga memungkinkan serangga masuk ke dalamnya.5. Toilet pria dan wanita tidak dipisah6. Belum memiliki tempat cuci tangan

7. Belum memiliki tempat cuci peralatan

8. Belum memiliki tempat cuci bahan makanan

9. Ruang makan bagian samping tidak higenis karena dekat dengan jalanan

10. Belum melakukan pemeriksaan kesehatan pada karyawan5.2 Saran1. Sebaiknya diadakan pelatihan untuk karyawan mengenai hygiene yang harus di penuhi oleh rumah makan.2.Perlunya peningkatan kualitas sanitasi dan hygiene pada rumah makan Pondok Nibung, agar pengenjung dapat lebih tertarik untuk ke rumah makan itu sendiri.DAFTAR PUSTAKA

1. Ain_Jie. 2009. Pengertian Hygiene dan Sanitasi. http://ain-hygiene.blogspot.com/2009/08/pengertian-hygiene-sanitasi.html. Diakses pada tanggal 17 Desember 2013.

2. Depkes. 2003. Http://inspeksisanitasi.blogspot.com/2012/05/persyaratan-sanitasi-rumah-makan-dan.html?m=1. Diakses pada tanggal 19 Desember 2013.3. Notoadmojo, Soekidjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta: Jakarta.4. Purnawijayanti, H.A. (2001) Sanitasi Higiene dan Keselamatan Kerja dalam Pengolahan Makanan. Kanisius: Yogyakarta.