19
1.1 PENELITIAN MENURUT TUJUAN 1.1.1 Penelitian Murni (Penelitian Dasar) Penelitian murni (penelitian dasar) adalah penelitian yang dilakukan diarahkan sekedar untuk memahami masalah dalam organisasi secara mendalam (tanpa ingin menerapkan hasilnya). Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian ini biasanya dilakukan di laboratorium. Jadi penelitian murni/dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu. 1.1.2 Penelitian Terapan Penelitian terapan adalah penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi masalah-maslah praktis sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, baik secara individual maupun kelompok. Masalah penelitian terapan ditetapkan untuk mencari solusi yang dapat dimanfaatkan manusia. Oleh karena itu, hasil pnelitiannya berupa jawaban nyata dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat yang dituju. Penelitian terapan dalam pendidikan, misalnya, berkaitan dengan peningkatan kualitas strategi, teknik, dan model pembelajaran, atau peningkatan minat dan motivasi belajar siswa. 1.2 PENELITIAN MENURUT METODE 1.2.1 Penelitian Survey 1

sap 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

metodelogi penelitian

Citation preview

Page 1: sap 2

1.1 PENELITIAN MENURUT TUJUAN

1.1.1 Penelitian Murni (Penelitian Dasar)

Penelitian murni (penelitian dasar) adalah penelitian yang dilakukan diarahkan sekedar

untuk memahami masalah dalam organisasi secara mendalam (tanpa ingin menerapkan

hasilnya). Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan

kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian ini biasanya dilakukan di laboratorium. Jadi

penelitian murni/dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu.

1.1.2 Penelitian Terapan

Penelitian terapan adalah penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan informasi yang

dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan

menerapkan, menguji, dan mengevaluasi masalah-maslah praktis sehingga dapat dimanfaatkan

untuk kepentingan manusia, baik secara individual maupun kelompok. Masalah penelitian

terapan ditetapkan untuk mencari solusi yang dapat dimanfaatkan manusia. Oleh karena itu, hasil

pnelitiannya berupa jawaban nyata dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat yang dituju.

Penelitian terapan dalam pendidikan, misalnya, berkaitan dengan peningkatan kualitas strategi,

teknik, dan model pembelajaran, atau peningkatan minat dan motivasi belajar siswa.

1.2 PENELITIAN MENURUT METODE

1.2.1 Penelitian Survey

Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tetapi

data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga

ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis

maupun psikologis. Penelitian survey dilakukan untuk mencari keterangan yang faktual dan

memperoleh fakta dari gejala yang ada. Selain itu, penelitian survey dapat digunakan untuk

mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan

perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara

terstruktur, dan sebagainya. Hasil dari penelitian suvey dipakai untuk pembuatan rencana dan

pengambilan keputusan. Contohnya adalah seorang pengusaha batu baterei yang mengamati

semua faktur penjualan salama satu tahun untuk mengetahui baterei warna apa dan ukuran

manakah yang paling banyak digemari oleh masyarakat.

1

Page 2: sap 2

1.2.2 Penelitian Expostfacto

Penelitian expostfacto adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah

terjadi yang kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat

menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian expostfacto digunakan untuk menyelidiki hubungan

sebab akibat yang mana antarvariabel tidak bisa dimanipulasi oleh peneliti. Penyelidik

mendesain penelitian untuk membandingkan dua atau lebih sample yang memungkinkan

dipelajari setelah perilaku atau kondisi tertentu terjadi. Peneliti tidak memanipulasi apa yang

terjadi pada subjek tetapi peneliti memfokuskan pada apa yang telah terjadi secara berbeda pada

kelompok subjek. Sebagai contoh, penelitian tentang pengaruh kebiasaan membaca orangtua

terhadap minat membaca siswa. Salah satu variabel di atas, yaitu kebiasaan membaca orangtua

tidak bisa dimanipulasi sehingga peneliti melihat pengaruhnya setelah kondisi tersebut terjadi.

1.2.3 Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel

tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Variabel

independennya dimanipulasi oleh peneliti. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan

sebab-akibat dan pengaruh faktor-faktor pada kondisi tertentu. Dalam bentuk yang paling

sederhana, pendekatan eksperimen ini berusaha untuk menjelaskan, mengendalikan, dan

meramalkan fenomena seteliti mungkin. Dalam penelitian eksperimen banyak digunakan model

kuantitatif.

Menurut Sukardi (2003) penelitian eksperimen merupakan metode inti dari penelitian yang

ada. Ini disebabkan dalam metode ini peneliti melakukan penelitian dengan tiga persyaratan yang

dipenuhi. Ketiga persyaratan tersebut, yaitu persyaratan mengontrol, memanipulasi, dan

mengobservasi. Dalam penelitian ini peneliti harus membagi subjek yang diteliti menjadi dua

kelompok, yaitu kelompok yang mendapatkan perlakuan dan kelompok yang tidak memperoleh

perlakuan. Pada penelitian eksperimen terdapat pengujian hipotesis untuk menentukan kondisi

setelah dilakukan manipulasi, misalnya berupa suatu perlakuan.

Contoh :

Pengaruh model pembelajaran interaktif dalam membaca terhadap kemampuan membaca siswa

dalam kondisi dikontrol secara ketat.

2

Page 3: sap 2

Dalam penelitian eksperimen terdapat kelompok yang disebut kelompok eksperimen, yaitu

kelompok yang sengaja dipengaruhi oleh variable-variabel tertentu. Pada contoh ini, kelompok

yang dipengaruhi adalah kelompok yang diberi pembelajaran membaca melalui model interaktif.

Di samping itu adapula kelompok kontrol, yaitu kelompok yang tidak dipengaruhioleh variabrl

itu. Dalam contoh di atas kelompok kontrol adalah siswa ygn tidak dipengaruhi oleh model

interaktif dalam pembelajaran membaca. Adanya kelompok kontrol dimaksudkan sebagai

pembanding sehingga tampak ada atau tidak adanya perubahan yang diakibatkan oleh pengaruh

variabel yang diujicobakan.

1.2.4 Penelitian Naturalistik

Penelitian naturalistik yang sering disebut dengan penelitian kualitatif adalah penelitian

yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alami (sebagai lawannya) dimana peneliti

adalah sebagai instrumen kunci. Contoh : Sesaji terhadap keberhasilan bisnis. Dalam penelitian

naturalistik peneliti tidak membuat perlakukan karena peneliti dalam mengumpulkan data

bersifat emic yaitu berdasarkan pandangan dari sumber data, bukan pandangan peneliti.

1.2.5 Penelitian Kebijakan (Policy Research)

Policy research (penggunaan metode penelitian kebijakan) dimulai karena adanya masalah,

dan masalah ini pada umumnya dimiliki oleh para administrator/manajer atau para pengambil

keputusan pada suatu organisasi. Majchrzak (1984) mendefinisikan policy research adalah suatu

proses penelitian yang dilakukan pada atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang

mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk

bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah. Policy research ini sangat relevan bagi

perencana dan perencanaan. Contoh : penelitian untuk mendapatkan informasi guna menentukan

system penggajian karyawan. Penelitian untuk mendapatkan informasi guna menentukan jenis

barang apa yang perlu diproduksi besar-besaran.

1.2.6 Penelitian Tindakan (Action Research)

Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode

kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktifitas lembaga dapat

3

Page 4: sap 2

meningkat. Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah: 1) situasi, 2) perilaku, 3) organisasi

termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja, dan pranata.

1.2.7 Penelitian Evaluasi

Dalam hal yang khusus, penelitian evaluasi dapat dinyatakan sebagai evaluasi, tetapi dalam

hal ini juga dapat dinyatakan sebagai penelitian. Sebagai evaluasi berarti hal ini merupakan

bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan

dan produk dengan standard an program yang telah ditetapkan. Evaluasi sebagai penelitian

berarti akan berfungsi untuk menjelaskan fenomena.

Terdapat dua jenis dalam penelitian evaluasi yaitu: penelitian evaluasi formatif yang

menekankan pada proses dan evaluasi sumatif yang menekankan pada produk (Kidder 1981:84).

Evaluasi formatif ingin mendapatkan feedback dari suatu aktivitas dalam proses, sehingga

dapat digunakan untuk meningkatkan program atau produk. Evaluasi sumatif menekankan pada

efektivitas pencapaian program yang berupa produk tertentu. Contoh : penelitian untuk

mengevaluasi apakah suatu produk yang direncanakan terjual 95% tercapai atau tidak.

1.2.8 Penelitian Sejarah

Penelitian sejarah berkenan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang

berlangsung dimasa lau. Jadi penelitian tidak mungkin lagi mengamati kejadian yang akan

diteliti. Walaupun demikian sumber datanya bias primer, yaitu orng terlibat langsung dalam

kejadian itu, atau sumber-sumber dokumentasi yang berkenen dengan kejadian itu.

Tujuan penelitian sejarah menurut Isaac (1981) adalah untuk merekontruksi kejadian-

kejadian masa lampau secara sistematis dan objektif, melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi

dan sintesa data diperoleh, sehingga dapat diteteapkan fakta-fakta untuk membuat suatu

kesimpulan. Namun demukian kesimpulan yang diperoleh sifatnya masih hipotesis.

Penelitian sejarah terutama dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang : kapan

kejadian itu berlangsung, siapa pelakunya, dan bagaimana prosesnya. Contohnya: penelitian

untuk mengetahui perkembangan bisnis di Indonesia antara tahun 1600-1945.

4

Page 5: sap 2

1.3 PENELITIAN MENURUT TINGKAT EKSPLANASI

Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat eksplanasi

adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta

hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.

1.3.1 Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat

penelitian dilakukan (Suharsimi Arikunto, 2005 : 234). Penelitian ini bertujuan menjelaskan

fenomena dengan menggunakan angka-angka untuk mencandrakan karakteristik individu atau

kelompok. Penelitian deskriptif menilai sifat dari kondisi-kondisi yang tampak. Tujuan penelitian

dibatasi untuk menggambarkan karakteristik sesuatu sebagaimana adanya.

Penelitian deskriptif adalah penelitian tentang fenomena yang terjadi pada masa sekarang.

Prosesnya berupa pengumpulan dan penyusunan data, serta analisis dan penafsiran data tersebut.

Penelitian deskriptif dapat bersifat komparatif dengan membandingkan persamaan dan

perbedaan fenomena tertentu; analitis kualitatif untuk menjelaskan fenomena dengan aturan

berpikir ilmiah yang diterapkan secara sistematis tanpa menggunakan model kuantitatif; atau

normatif dengan mengadakan klasifikasi, penilaian standar norma, hubungan dan kedudukan

suatu unsur dengan unsur lain.

Dalam penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi

hanya menggambarkan “apa adanya” tentang suatu variabel, gejala, atau keadaan. Memang ada

kalanya dalam penelitian ini ingin juga membuktikan dugaan tetapi tidak terlalu lazim. Yang

umum adalah bahwa penelitian deskriptf tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis.

Contoh :

          Peneliti mengamati bahwa di kelurahan tempat mereka tinggal terdapat banayak sekali

anak-anak kecil berjualan di terminal bus dan di stasiun. Peneliti yang kebetulan seorang guru

bertanya dalam hati kapan anak-anak ini sekolah karena menurut perkiraanya mereka masih

dalan usia sekolah dasar. Di dalam benak guru peneliti ini berjejal pertanyaan mengenai nasib

anak-anak kecil yang disangka terpaksa berjualan seperti itu.

Penelitian yang dilakukannya merupaka penelitian deskriptif karena :

5

Page 6: sap 2

a. Penelitian ini tidak bermaksud untuk menguji hipotesis tetapi hanya ingin mengetahui

keadaan tentang anak-anak kecil yang berjualan tersebut misalnya:

Apakan anak-anak kecil itu sekolah?

Jika tidak apa sebabnya, dan bagaimanakah masa depan mereka?

Jika bersekolah lalu kapan mereka ini belajar, atau bagaimana mereka membagi

waktu?

b. Peneliti tidak ingin menghubungkan variabel yang satu dengan variabel yang lain, tetapi

hanya ingin mengetahui keadaan masing-masing variabel secara lepas.

Informasi yang diperoleh dari penelitian ini barangkali dapat digunakan untuk merancang

pendirian sekolah dengan pendekatan non tradisional, misalnya belajar dengan modul.

Dalam sistem modul; anak-anak dapat belajar dalam waktu yang tidak terikat oleh jadwal

waktu. Modul yang harus dipelajari dapat dipinjam dan dipelajari kapan saja, di mana

saja sehingga walaupun berjualan merea masih dapat belajar.

1.3.2 Penelitian Komparatif

Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnya

masih sama dengan penelitian variabel mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu, atau

dalam waktu yang berbeda. Di dalam penelitian komparatif, peneliti melakukan penyelidikan

apakah terdapat perbedaan antara dua atau lebih kelompok terhadap fenomena yang sedang

dipelajai. Seperti dalam penelitian deskriptif, dalam penelitian ini tidak ada manipulasi atau

kontrol langsung terhadap hal yang diteliti.

Contoh :

Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan jenis karangan antara siswa laki-laki

dan perempuan; perbandingan tingkat pemahaman wacana antara anak yang membaca

dengan menggunakan musik dan anak yang membaca tanpa mendengarkan musik.

1.3.3 Penelitian Asosiatif/hubungan

Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan

antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang

dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

6

Page 7: sap 2

1.4 PENELITIAN MENURUT JENIS DATA DAN ANALISIS

1.4.1 Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data kuantitatif (data yang

berbentuk angka atau data yang diangkakan). Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional ,

karena metode ini sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai

metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode

ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, obyektif, terukur, rasional,

dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat

ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut kuantitatifkarena data

penelitiannya berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Jadi, metode kuantitatif

merupakan metode yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik

pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah diterapkan.

1.4.2 Penelitian kualitatif

Penelitian kualitatif adalah peneltian yang menggunakan data kualitatif (data yang

berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar). Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai

metode baru karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena

berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik,

karena proses penelitian lebih bersifat seni ( kurang terpola) dan disebut sebagai metode

interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang

ditemukan di lapangan. Jadi metode penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang digunakan untuik meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya

adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel

sumber data dilakukan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif,

dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

7

Page 8: sap 2

1.5 MACAM-MACAM DATA PENELITIAN

1.5.1 Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya

a. Data Primer

Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti

perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21

untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.

a. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian.

Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan

berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya

adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau

majalah.

1.5.2 Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data

a. Data Internal

Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi

secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.

b. Data Eksternal

Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar

organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen,

tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.

1.5.3 Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya

a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya

adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-

lain.

b. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung

makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan,

anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.

8

Page 9: sap 2

1.5.4 Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data

a. Data Diskrit

Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan

ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.

b. Data Kontinyu

Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada

nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih,

kira-kira, dan sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk

kurang lebih 850 ton.

1.5.5 Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya

a. Data Cross Section

Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya

laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004,

dan lain sebagainya.

b. Data Time Series / Berkala

Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau

periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar

dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut

jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.

1.5.6 Data Berdasarkan Skala

a. Data Nominal, adalah data yang termasuk ke dalam data kualitatif, dan hanya

mempunyai satu kategori, sehingga tidak menunjukkan tingkatan. Contoh : data tentang

jenis kelamin, agama, suku bangsa.

b. Data Ordinal, adalah data yang termasuk ke dalam data kualitatif yang jenjangnya lebih

tinggi dari data nominal. Data ordinal sudah menunjukkan lambing dan jenjang atau

tingkatan lebih besar atau lebih kecil. Contohnya : tingkat pendidikan.

c. Data Interval, adalah data yang termasuk ke dalam data kuantitatif yang berupa angka,

dapat bertingkat / berjenjang, dapat menujukkan peringkat (makin besar bilangan makin

9

Page 10: sap 2

tinggi peringkatnya). Contohnya : Jumlah pengeluaran mahasiswa akuntansi FEB Unud

tiap bulannya

< Rp 100.000 2

Rp 100.000 -  Rp 500.000 4

>Rp 500.000 10

d. Data Rasio, adalah data yang dapat menyatakan sebagai peringkat, menyatakan jarak,

dan mempunyai titik nol sebagai titik mutlak, dan dioperasikan secara matematik.

Contohnya : pendapatan, tinggi badan.

1.6 PENELITIAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Penelitian pada dasarnya merupakan penelitian yang sistematis dengan tujuan untuk

memperoleh pengetahuan yang bemanfaat untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan

masalah dalam kehidupan sehari-hari (Indriantoro & Supomo, 1999: 16). Pengertian atau definisi

penelitian bisnis secara khusus juga dikemukakan. Mereka mengatakan bahwa penelitian bisnis

adalah suatu proses sistematis dan obyektif yang meliputi pengumpulan, analisis data untuk

membantu pengambilan keputusan bisnis (Zikmund, 2000: 5). Suatu penelitian sistematis yang

memberikan informasi untuk menuntun keputusan bisnis (Cooper & Emory, 1995: 11).

Berdasarkan beberapa definisi penelitian yang diungkapkan sebelumnya dapat diambil

kesimpulan bahwa penelitian bisnis merupakan suatu proses pengumpulan, pencatatan, dan

analisis data yang sistematis untuk pengambilan kesimpulan yang objektif dalam rangka

membantu dalam pembuatan keputusan-keputusan bisnis. Perhatian utama dalam penelitian

bisnis adalah proses perubahan pembuatan keputusan yang selama ini dilakukan berdasarkan

intuisi menjadi pengambilan keputusan yang berdasarkan pada proses investigasi yang dilakukan

secara sistematis dan objektif.

1.6.1 Proses Berpikir

Penelitian digambarkan sebagai suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu teka-teki. Bagi

seorang peneliti, teka-teki merupakan masalah-masalah yang dapat diatasi atau diselesaikan

melalui penalaran. Setiap saat kita melakukan penalaran dengan tingkat keberhasilan yang

berbeda dan mengkomunikasikan pengertian itu dalam bahasa sehari-hari, atau dalam kasus-

kasus khusus, dalam bentuk logis dan simbolis. Penyampaian pengertian itu melalui dua cara

10

Page 11: sap 2

yaitu eksposisi atau argumentasi. Eksposisi terdiri dari pernyataan-pernyataan deskriptif yang

sekadarnya saja dan mempunyai alasan-alasan. Argumentasi memungkinkan kita untuk

menjelaskan, mengartikan, membela, menantang, dan menjajaki pengertian yang disampaikan.

Hasil penelitian harus dijelaskan dengan argumen yang dapat diterima. Ada dua jenis bentuk

argumen yang sangat penting dalam penelitian yaitu deduksi (deduction) dan induksi (induction).

1.6.2 Deduksi

Deduksi merupakan proses pengambilan kesimpulan sebagai akibat dari alasan-alasan yang

diajukan berdasarkan hasil analisis data. Proses pengambilan kesimpulan dengan cara deduksi

didasari oleh alasan-alasan yang benar dan valid. Proses pengambilan kesimpulan berdasarkan

alasanalasan yang valid atau dengan menguji hipotesis dengan menggunakan data empiris

disebut proses deduksi (deduction) dan metodenya disebut metode deduktif (deductive method)

dan penelitiannya disebut penelitian deduktif (deductive research). Proses deduksi selalu

digunakan pada penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif (scientific).

1.6.3 Induksi

Induksi didefinisikan sebagai proses pengambilan kesimpulan (atau pembentukan

hipotesis) yang didasarkan pada satu atau dua fakta atau bukti-bukti. Pendekatan induksi sangat

berbeda dengan deduksi. Tidak ada hubungan yang kuat antara alasan dan konklusi. Proses

pembentukan hipotesis dan pengambilan kesimpulan berdasarkan data yang diobservasi dan

dikumpulkan terlebih dahulu disebut proses induksi (induction process) dan metodenya disebut

metode induktif (inductive method) dan penelitiannya disebut penellitian induktif (inductive

research). Dengan demikian pendekatan induksi mengumpulkan data terlebih dahulu baru

hipotesis dibuat jika diinginkan atau konklusi langsung diambil jika hipotesis tidak digunakan.

Proses induksi selalu digunakan pada penelitian dengan pendekatan kualitatif (naturalis).

Penalaran induksi merupakan proses berpikir yang berdasarkan kesimpulan umum pada kondisi

khusus. Kesimpulan menjelaskan fakta sedangkan faktanya mendukung kesimpulan.

11

Page 12: sap 2

DAFTAR PUSTAKA

Prof. DR. Sugiyono.2014 Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Edisi 18. Bandung CV Alfabeta

http://marsability.blogspot.co.id/2012/07/jenis-jenis-penelitian_04.html (Diakses pada tanggal 12

September 2015)

https://shendud.wordpress.com/pendidikan/jenis-jenis-penelitian/ (Diakses pada tanggal 12 September

2015)

http://www.organisasi.org/1970/01/klasifikasi-jenis-dan-macam-data-pembagian-data-dalam-

ilmu-eksak-sains-statistik-statistika.html (Diakses pada tanggal 12 September 2015)

http://henrich27.blogspot.co.id/2013/09/jenis-jenis-metode-penelitian.html (Diakses pada tanggal 12

September 2015)

12