1.1 PENELITIAN MENURUT TUJUAN
1.1.1 Penelitian Murni (Penelitian Dasar)
Penelitian murni (penelitian dasar) adalah penelitian yang dilakukan diarahkan sekedar
untuk memahami masalah dalam organisasi secara mendalam (tanpa ingin menerapkan
hasilnya). Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan
kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian ini biasanya dilakukan di laboratorium. Jadi
penelitian murni/dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu.
1.1.2 Penelitian Terapan
Penelitian terapan adalah penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan informasi yang
dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan
menerapkan, menguji, dan mengevaluasi masalah-maslah praktis sehingga dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan manusia, baik secara individual maupun kelompok. Masalah penelitian
terapan ditetapkan untuk mencari solusi yang dapat dimanfaatkan manusia. Oleh karena itu, hasil
pnelitiannya berupa jawaban nyata dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat yang dituju.
Penelitian terapan dalam pendidikan, misalnya, berkaitan dengan peningkatan kualitas strategi,
teknik, dan model pembelajaran, atau peningkatan minat dan motivasi belajar siswa.
1.2 PENELITIAN MENURUT METODE
1.2.1 Penelitian Survey
Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tetapi
data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga
ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis
maupun psikologis. Penelitian survey dilakukan untuk mencari keterangan yang faktual dan
memperoleh fakta dari gejala yang ada. Selain itu, penelitian survey dapat digunakan untuk
mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan
perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara
terstruktur, dan sebagainya. Hasil dari penelitian suvey dipakai untuk pembuatan rencana dan
pengambilan keputusan. Contohnya adalah seorang pengusaha batu baterei yang mengamati
semua faktur penjualan salama satu tahun untuk mengetahui baterei warna apa dan ukuran
manakah yang paling banyak digemari oleh masyarakat.
1
1.2.2 Penelitian Expostfacto
Penelitian expostfacto adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah
terjadi yang kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian expostfacto digunakan untuk menyelidiki hubungan
sebab akibat yang mana antarvariabel tidak bisa dimanipulasi oleh peneliti. Penyelidik
mendesain penelitian untuk membandingkan dua atau lebih sample yang memungkinkan
dipelajari setelah perilaku atau kondisi tertentu terjadi. Peneliti tidak memanipulasi apa yang
terjadi pada subjek tetapi peneliti memfokuskan pada apa yang telah terjadi secara berbeda pada
kelompok subjek. Sebagai contoh, penelitian tentang pengaruh kebiasaan membaca orangtua
terhadap minat membaca siswa. Salah satu variabel di atas, yaitu kebiasaan membaca orangtua
tidak bisa dimanipulasi sehingga peneliti melihat pengaruhnya setelah kondisi tersebut terjadi.
1.2.3 Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel
tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Variabel
independennya dimanipulasi oleh peneliti. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan
sebab-akibat dan pengaruh faktor-faktor pada kondisi tertentu. Dalam bentuk yang paling
sederhana, pendekatan eksperimen ini berusaha untuk menjelaskan, mengendalikan, dan
meramalkan fenomena seteliti mungkin. Dalam penelitian eksperimen banyak digunakan model
kuantitatif.
Menurut Sukardi (2003) penelitian eksperimen merupakan metode inti dari penelitian yang
ada. Ini disebabkan dalam metode ini peneliti melakukan penelitian dengan tiga persyaratan yang
dipenuhi. Ketiga persyaratan tersebut, yaitu persyaratan mengontrol, memanipulasi, dan
mengobservasi. Dalam penelitian ini peneliti harus membagi subjek yang diteliti menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok yang mendapatkan perlakuan dan kelompok yang tidak memperoleh
perlakuan. Pada penelitian eksperimen terdapat pengujian hipotesis untuk menentukan kondisi
setelah dilakukan manipulasi, misalnya berupa suatu perlakuan.
Contoh :
Pengaruh model pembelajaran interaktif dalam membaca terhadap kemampuan membaca siswa
dalam kondisi dikontrol secara ketat.
2
Dalam penelitian eksperimen terdapat kelompok yang disebut kelompok eksperimen, yaitu
kelompok yang sengaja dipengaruhi oleh variable-variabel tertentu. Pada contoh ini, kelompok
yang dipengaruhi adalah kelompok yang diberi pembelajaran membaca melalui model interaktif.
Di samping itu adapula kelompok kontrol, yaitu kelompok yang tidak dipengaruhioleh variabrl
itu. Dalam contoh di atas kelompok kontrol adalah siswa ygn tidak dipengaruhi oleh model
interaktif dalam pembelajaran membaca. Adanya kelompok kontrol dimaksudkan sebagai
pembanding sehingga tampak ada atau tidak adanya perubahan yang diakibatkan oleh pengaruh
variabel yang diujicobakan.
1.2.4 Penelitian Naturalistik
Penelitian naturalistik yang sering disebut dengan penelitian kualitatif adalah penelitian
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alami (sebagai lawannya) dimana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci. Contoh : Sesaji terhadap keberhasilan bisnis. Dalam penelitian
naturalistik peneliti tidak membuat perlakukan karena peneliti dalam mengumpulkan data
bersifat emic yaitu berdasarkan pandangan dari sumber data, bukan pandangan peneliti.
1.2.5 Penelitian Kebijakan (Policy Research)
Policy research (penggunaan metode penelitian kebijakan) dimulai karena adanya masalah,
dan masalah ini pada umumnya dimiliki oleh para administrator/manajer atau para pengambil
keputusan pada suatu organisasi. Majchrzak (1984) mendefinisikan policy research adalah suatu
proses penelitian yang dilakukan pada atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang
mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk
bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah. Policy research ini sangat relevan bagi
perencana dan perencanaan. Contoh : penelitian untuk mendapatkan informasi guna menentukan
system penggajian karyawan. Penelitian untuk mendapatkan informasi guna menentukan jenis
barang apa yang perlu diproduksi besar-besaran.
1.2.6 Penelitian Tindakan (Action Research)
Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode
kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktifitas lembaga dapat
3
meningkat. Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah: 1) situasi, 2) perilaku, 3) organisasi
termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja, dan pranata.
1.2.7 Penelitian Evaluasi
Dalam hal yang khusus, penelitian evaluasi dapat dinyatakan sebagai evaluasi, tetapi dalam
hal ini juga dapat dinyatakan sebagai penelitian. Sebagai evaluasi berarti hal ini merupakan
bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan
dan produk dengan standard an program yang telah ditetapkan. Evaluasi sebagai penelitian
berarti akan berfungsi untuk menjelaskan fenomena.
Terdapat dua jenis dalam penelitian evaluasi yaitu: penelitian evaluasi formatif yang
menekankan pada proses dan evaluasi sumatif yang menekankan pada produk (Kidder 1981:84).
Evaluasi formatif ingin mendapatkan feedback dari suatu aktivitas dalam proses, sehingga
dapat digunakan untuk meningkatkan program atau produk. Evaluasi sumatif menekankan pada
efektivitas pencapaian program yang berupa produk tertentu. Contoh : penelitian untuk
mengevaluasi apakah suatu produk yang direncanakan terjual 95% tercapai atau tidak.
1.2.8 Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah berkenan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang
berlangsung dimasa lau. Jadi penelitian tidak mungkin lagi mengamati kejadian yang akan
diteliti. Walaupun demikian sumber datanya bias primer, yaitu orng terlibat langsung dalam
kejadian itu, atau sumber-sumber dokumentasi yang berkenen dengan kejadian itu.
Tujuan penelitian sejarah menurut Isaac (1981) adalah untuk merekontruksi kejadian-
kejadian masa lampau secara sistematis dan objektif, melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi
dan sintesa data diperoleh, sehingga dapat diteteapkan fakta-fakta untuk membuat suatu
kesimpulan. Namun demukian kesimpulan yang diperoleh sifatnya masih hipotesis.
Penelitian sejarah terutama dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang : kapan
kejadian itu berlangsung, siapa pelakunya, dan bagaimana prosesnya. Contohnya: penelitian
untuk mengetahui perkembangan bisnis di Indonesia antara tahun 1600-1945.
4
1.3 PENELITIAN MENURUT TINGKAT EKSPLANASI
Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat eksplanasi
adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta
hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
1.3.1 Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat
penelitian dilakukan (Suharsimi Arikunto, 2005 : 234). Penelitian ini bertujuan menjelaskan
fenomena dengan menggunakan angka-angka untuk mencandrakan karakteristik individu atau
kelompok. Penelitian deskriptif menilai sifat dari kondisi-kondisi yang tampak. Tujuan penelitian
dibatasi untuk menggambarkan karakteristik sesuatu sebagaimana adanya.
Penelitian deskriptif adalah penelitian tentang fenomena yang terjadi pada masa sekarang.
Prosesnya berupa pengumpulan dan penyusunan data, serta analisis dan penafsiran data tersebut.
Penelitian deskriptif dapat bersifat komparatif dengan membandingkan persamaan dan
perbedaan fenomena tertentu; analitis kualitatif untuk menjelaskan fenomena dengan aturan
berpikir ilmiah yang diterapkan secara sistematis tanpa menggunakan model kuantitatif; atau
normatif dengan mengadakan klasifikasi, penilaian standar norma, hubungan dan kedudukan
suatu unsur dengan unsur lain.
Dalam penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi
hanya menggambarkan “apa adanya” tentang suatu variabel, gejala, atau keadaan. Memang ada
kalanya dalam penelitian ini ingin juga membuktikan dugaan tetapi tidak terlalu lazim. Yang
umum adalah bahwa penelitian deskriptf tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis.
Contoh :
Peneliti mengamati bahwa di kelurahan tempat mereka tinggal terdapat banayak sekali
anak-anak kecil berjualan di terminal bus dan di stasiun. Peneliti yang kebetulan seorang guru
bertanya dalam hati kapan anak-anak ini sekolah karena menurut perkiraanya mereka masih
dalan usia sekolah dasar. Di dalam benak guru peneliti ini berjejal pertanyaan mengenai nasib
anak-anak kecil yang disangka terpaksa berjualan seperti itu.
Penelitian yang dilakukannya merupaka penelitian deskriptif karena :
5
a. Penelitian ini tidak bermaksud untuk menguji hipotesis tetapi hanya ingin mengetahui
keadaan tentang anak-anak kecil yang berjualan tersebut misalnya:
Apakan anak-anak kecil itu sekolah?
Jika tidak apa sebabnya, dan bagaimanakah masa depan mereka?
Jika bersekolah lalu kapan mereka ini belajar, atau bagaimana mereka membagi
waktu?
b. Peneliti tidak ingin menghubungkan variabel yang satu dengan variabel yang lain, tetapi
hanya ingin mengetahui keadaan masing-masing variabel secara lepas.
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini barangkali dapat digunakan untuk merancang
pendirian sekolah dengan pendekatan non tradisional, misalnya belajar dengan modul.
Dalam sistem modul; anak-anak dapat belajar dalam waktu yang tidak terikat oleh jadwal
waktu. Modul yang harus dipelajari dapat dipinjam dan dipelajari kapan saja, di mana
saja sehingga walaupun berjualan merea masih dapat belajar.
1.3.2 Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnya
masih sama dengan penelitian variabel mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu, atau
dalam waktu yang berbeda. Di dalam penelitian komparatif, peneliti melakukan penyelidikan
apakah terdapat perbedaan antara dua atau lebih kelompok terhadap fenomena yang sedang
dipelajai. Seperti dalam penelitian deskriptif, dalam penelitian ini tidak ada manipulasi atau
kontrol langsung terhadap hal yang diteliti.
Contoh :
Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan jenis karangan antara siswa laki-laki
dan perempuan; perbandingan tingkat pemahaman wacana antara anak yang membaca
dengan menggunakan musik dan anak yang membaca tanpa mendengarkan musik.
1.3.3 Penelitian Asosiatif/hubungan
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang
dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
6
1.4 PENELITIAN MENURUT JENIS DATA DAN ANALISIS
1.4.1 Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data kuantitatif (data yang
berbentuk angka atau data yang diangkakan). Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional ,
karena metode ini sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai
metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode
ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, obyektif, terukur, rasional,
dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat
ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut kuantitatifkarena data
penelitiannya berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Jadi, metode kuantitatif
merupakan metode yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah diterapkan.
1.4.2 Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif adalah peneltian yang menggunakan data kualitatif (data yang
berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar). Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai
metode baru karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena
berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik,
karena proses penelitian lebih bersifat seni ( kurang terpola) dan disebut sebagai metode
interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang
ditemukan di lapangan. Jadi metode penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang digunakan untuik meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya
adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel
sumber data dilakukan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif,
dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
7
1.5 MACAM-MACAM DATA PENELITIAN
1.5.1 Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
a. Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti
perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21
untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
a. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian.
Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan
berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya
adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau
majalah.
1.5.2 Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data
a. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi
secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
b. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar
organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen,
tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
1.5.3 Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya
a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya
adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-
lain.
b. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung
makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan,
anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.
8
1.5.4 Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data
a. Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan
ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.
b. Data Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada
nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih,
kira-kira, dan sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk
kurang lebih 850 ton.
1.5.5 Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya
a. Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya
laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004,
dan lain sebagainya.
b. Data Time Series / Berkala
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau
periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar
dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut
jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.
1.5.6 Data Berdasarkan Skala
a. Data Nominal, adalah data yang termasuk ke dalam data kualitatif, dan hanya
mempunyai satu kategori, sehingga tidak menunjukkan tingkatan. Contoh : data tentang
jenis kelamin, agama, suku bangsa.
b. Data Ordinal, adalah data yang termasuk ke dalam data kualitatif yang jenjangnya lebih
tinggi dari data nominal. Data ordinal sudah menunjukkan lambing dan jenjang atau
tingkatan lebih besar atau lebih kecil. Contohnya : tingkat pendidikan.
c. Data Interval, adalah data yang termasuk ke dalam data kuantitatif yang berupa angka,
dapat bertingkat / berjenjang, dapat menujukkan peringkat (makin besar bilangan makin
9
tinggi peringkatnya). Contohnya : Jumlah pengeluaran mahasiswa akuntansi FEB Unud
tiap bulannya
< Rp 100.000 2
Rp 100.000 - Rp 500.000 4
>Rp 500.000 10
d. Data Rasio, adalah data yang dapat menyatakan sebagai peringkat, menyatakan jarak,
dan mempunyai titik nol sebagai titik mutlak, dan dioperasikan secara matematik.
Contohnya : pendapatan, tinggi badan.
1.6 PENELITIAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Penelitian pada dasarnya merupakan penelitian yang sistematis dengan tujuan untuk
memperoleh pengetahuan yang bemanfaat untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari (Indriantoro & Supomo, 1999: 16). Pengertian atau definisi
penelitian bisnis secara khusus juga dikemukakan. Mereka mengatakan bahwa penelitian bisnis
adalah suatu proses sistematis dan obyektif yang meliputi pengumpulan, analisis data untuk
membantu pengambilan keputusan bisnis (Zikmund, 2000: 5). Suatu penelitian sistematis yang
memberikan informasi untuk menuntun keputusan bisnis (Cooper & Emory, 1995: 11).
Berdasarkan beberapa definisi penelitian yang diungkapkan sebelumnya dapat diambil
kesimpulan bahwa penelitian bisnis merupakan suatu proses pengumpulan, pencatatan, dan
analisis data yang sistematis untuk pengambilan kesimpulan yang objektif dalam rangka
membantu dalam pembuatan keputusan-keputusan bisnis. Perhatian utama dalam penelitian
bisnis adalah proses perubahan pembuatan keputusan yang selama ini dilakukan berdasarkan
intuisi menjadi pengambilan keputusan yang berdasarkan pada proses investigasi yang dilakukan
secara sistematis dan objektif.
1.6.1 Proses Berpikir
Penelitian digambarkan sebagai suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu teka-teki. Bagi
seorang peneliti, teka-teki merupakan masalah-masalah yang dapat diatasi atau diselesaikan
melalui penalaran. Setiap saat kita melakukan penalaran dengan tingkat keberhasilan yang
berbeda dan mengkomunikasikan pengertian itu dalam bahasa sehari-hari, atau dalam kasus-
kasus khusus, dalam bentuk logis dan simbolis. Penyampaian pengertian itu melalui dua cara
10
yaitu eksposisi atau argumentasi. Eksposisi terdiri dari pernyataan-pernyataan deskriptif yang
sekadarnya saja dan mempunyai alasan-alasan. Argumentasi memungkinkan kita untuk
menjelaskan, mengartikan, membela, menantang, dan menjajaki pengertian yang disampaikan.
Hasil penelitian harus dijelaskan dengan argumen yang dapat diterima. Ada dua jenis bentuk
argumen yang sangat penting dalam penelitian yaitu deduksi (deduction) dan induksi (induction).
1.6.2 Deduksi
Deduksi merupakan proses pengambilan kesimpulan sebagai akibat dari alasan-alasan yang
diajukan berdasarkan hasil analisis data. Proses pengambilan kesimpulan dengan cara deduksi
didasari oleh alasan-alasan yang benar dan valid. Proses pengambilan kesimpulan berdasarkan
alasanalasan yang valid atau dengan menguji hipotesis dengan menggunakan data empiris
disebut proses deduksi (deduction) dan metodenya disebut metode deduktif (deductive method)
dan penelitiannya disebut penelitian deduktif (deductive research). Proses deduksi selalu
digunakan pada penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif (scientific).
1.6.3 Induksi
Induksi didefinisikan sebagai proses pengambilan kesimpulan (atau pembentukan
hipotesis) yang didasarkan pada satu atau dua fakta atau bukti-bukti. Pendekatan induksi sangat
berbeda dengan deduksi. Tidak ada hubungan yang kuat antara alasan dan konklusi. Proses
pembentukan hipotesis dan pengambilan kesimpulan berdasarkan data yang diobservasi dan
dikumpulkan terlebih dahulu disebut proses induksi (induction process) dan metodenya disebut
metode induktif (inductive method) dan penelitiannya disebut penellitian induktif (inductive
research). Dengan demikian pendekatan induksi mengumpulkan data terlebih dahulu baru
hipotesis dibuat jika diinginkan atau konklusi langsung diambil jika hipotesis tidak digunakan.
Proses induksi selalu digunakan pada penelitian dengan pendekatan kualitatif (naturalis).
Penalaran induksi merupakan proses berpikir yang berdasarkan kesimpulan umum pada kondisi
khusus. Kesimpulan menjelaskan fakta sedangkan faktanya mendukung kesimpulan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Prof. DR. Sugiyono.2014 Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Edisi 18. Bandung CV Alfabeta
http://marsability.blogspot.co.id/2012/07/jenis-jenis-penelitian_04.html (Diakses pada tanggal 12
September 2015)
https://shendud.wordpress.com/pendidikan/jenis-jenis-penelitian/ (Diakses pada tanggal 12 September
2015)
http://www.organisasi.org/1970/01/klasifikasi-jenis-dan-macam-data-pembagian-data-dalam-
ilmu-eksak-sains-statistik-statistika.html (Diakses pada tanggal 12 September 2015)
http://henrich27.blogspot.co.id/2013/09/jenis-jenis-metode-penelitian.html (Diakses pada tanggal 12
September 2015)
12