Upload
rya-shishukadora-bq
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Penyakit hipertensi
Sasaran : Keluarga Tn. A
Tempat : Rumah Tn. A
Hari / tanggal : Kamis, 24 Oktober 2013
Waktu : 30 menit
Tujuan instruksional umum
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan
mampu mengenal penyakit hipertensi dan dapat melakukan
perawatan terhadap penderita penyakit hipertensi.
Tujuan instruksional khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan
mampu:
- Menyebutkan pengertian hipertensi
- Menyebutkan penyebab hipertensi
- Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
- Menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya
komplikasi.
- Menyebutkan sumber makanan/minuman yang dapat
meningkatkan Tekanan Darah serta sumber
makanan/minuman yang dapat menurunkan Tekanan Darah
Sasaran :
Anggota Keluaga Tn. A
Materi :
Penyakit Hipertensi
Metode :
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab
Media
Leaflet
Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
Semua anggota keluarga Tn.A hadir / ikut dalam
kegiatan penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di rumah Tn.A
2. Evaluasi proses
Semua anggota keluarga antusias terhadap materi
penyuluhan
Keluarga tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan
selesai
Keluarga terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
3. Evaluasi hasil
Anggota keluarga mengerti tentang penyakit
hipertensi, dapat menyebutkan pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, hal – hal yang memperberat
penyakit hipertensi. Menyebutkan upaya untuk
mencegah terjadinya komplikasi. Menyebutkan sumber
makanan/minuman yang dapat meningkatkan Tekanan
Darah serta sumber makanan/minuman yang dapat
menurunkan Tekanan Darah.
KEGIATAN PENYULUHAN
No WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1. 3 menit Pembukaan : Membuka kegiatan
dengan mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan
dari penyuluhan Menyebutkan materi
yang akan diberikan
Menjawab salam
Mendengarkan Memperhatikan
Memperhatikan
2. 15 menit Pelaksanaan : Menjelaskan tentang
pengertian penyakit hipertensi
Menjelaskan tentang hal-hal baik penyebab, tanda-tanda dan gejala penyakit hipertensi
Memberi kesempatan kepada peserta untuk
Memperhatikan
Memperhatikan
Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan
Memperhatikan
bertanya Menjelaskan hal-hal
yang berhubungan dengan pencegahan terjadinya hipertensi
Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya
Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan
3. 10 menit Evaluasi : Menanyakan kepada
peserta tentang materi yang telah diberikan, dan reinforcement kepada ibu yang dapat menjawab pertanyaan.
Menjawab pertanyaan
4. 2 menit Terminasi : Mengucapkan
terimakasih atas peran serta peserta.
Mengucapkan salam penutup
Mendengarkan
Menjawab salam
HIPERTENSI
A. PENGERTIAN
Pengertian Hipertensi adalah tekanan darah
sistolik 140 mmHg dan tekanan darah diastolik 90
mmHg, atau bila pasien memakai obat anti hipertensi.
(Kapita Selekta Kedokteran, 2001).
B. JENIS HIPERTENSI
1. Hipertensi Ringan: jika tekanan darah diastoliknya
90- 104 mmHg
2. Hipertensi Sedang: jika tekanan darah diastoliknya
105-114 mmHg
3. Hipertensi Berat: jika tekanan darah diastoliknya
> 115 mmHg
C. PENYEBABNYA
1. Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak
diketahui penyebabnya atau disebut juga hipertensi
idiopatik. Terdapat sekitar 95 % kasus .
2. Hipertensi skunder atau hipertensi renal, penyebab
spesifiknya diketahui terdapat sekitar 5 % kasus.
D. EFEK HIPERTENSI
Efek letal dari hipertensi terutama disebabkan oleh tiga
hal berikut :
1. Kelebihan beban kerja pada jantung, yang menimbulakan
perkembangan awal dari penyakit jantung kongestif,
penyakit jantung koroner atau keduanya, yang
seringkali menyebabkan kematian akibat serangan
jantung.
2. Tekanan yang tinggi seringkali menyebabkan robeknya
pembuluh darah utama di otak, yang diikuti oleh
kematian pada sebagian besar otak, keadaan ini disebut
infark serebral, yang secara klinis dikenal dengan
nama “ stroke “. Bergantung pada bagian otak mana yang
terkena, stroke dapat menyebabkan kelumpuhan,
kebutaan, demensia, atau berbagai gangguan otak yang
serius lainnya.
3. Tekanan yang tinggi hampir selalu menyebabkan berbagai
perdarahan pada ginjal, yang menimbulkan kerusakan
pada area ginjal, dan akhirnya terjadi gagal ginjal,
air kencing bercampur darah dan kematian. (Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran, 1997)
E. FAKTOR RESIKO HIPERTENSI
Faktor resiko hipertensi adalah faktor yang bila
semakin banyak menyertai penderita maka dapat menyebabkan
orang tersebut akan menderita tekanan darah tinggi yang
lebih berat lagi. Ada faktor resiko yang dapat dihindari
atau dirubah dan ada juga yang tidak dapat dihindari.
Faktor resiko yang tidak dapat dihindari atau dirubah
adalah keturunan/genetik, suku bangsa dan umur. Berbagai
macam faktor resiko yang dapat dihindari karena dapat
memperberat keadaan hipertensi antara lain makanan yang
mengandung lemak dan kolesterol tinggi, garam, makanan
asin atau yang diasinkan, daging kambing, buah durian,
minuman alkohol yang berlebihan, makanan dan minuman yang
mengandung bahan pengawet, rokok, kopi, kegemukan
(obesitas) dan stress (MKI. 2000 : 58).
F. GEJALA HIPERTENSI
Ada gejala yang tidak boleh diabaikan oleh penderita
tekanan darah tinggi karena gejala tersebut berhubungan
dengan organ-organ yang menderita kerugian karena
hipertensi yang tidak terkendali, antara lain :
serangan pusing,
kekakuan,
kehilangan keseimbangan,
sakit kepala pagi hari,
penglihatan yang memburuk, semuanya secara bersama-
sama menunjukkan adanya masalah dengan peredaran
darah di otak.
Kelumpuhan anggota badan, khususnya sebelah badan
atau salah satu bagian muka, atau salah satu
tangan, atau kemampuan berbicara menurun dapat
menjadi tanda peringatan adanya stroke.
Terengah-engah pada waktu bekerja, dengan rasa
sakit pada dada yang menjalar ke rahang, lengan,
punggung atau perut bagian atas, menjadi tanda
permulaan nyeri dada.
Susah nafas dapat menjadi tanda yang berkaitan
dengan tekanan darah tinggi kegagalan jantung.
Sering bangun setiap malam untuk buang air kecil
dan lebih banyak serta lebih sering mengeluarkan
urine siang hari dapat menjadi tanda pertama
gangguan ginjal (Tom Smith. 1986 : 144).
G. PENANGGULANGAN HIPERTENSI
Penanggulangan hipertensi secara garis besar dapat dibagi
menjadi dua jenis yaitu penatalaksanaan non farmakologis
dan farmakologis. Pengobatan non farmakologis sama
pentingnya dengan pengobatan farmakologis, terutama pada
hipertensi ringan, diantaranya:
Menurunkan berat badan
Olahraga secara teratur
Mengurangi konsumsi daging untuk mencegah
kolesterol berlebih.
Mengurangi asupan garam
Menghindari merokok, minum alkohol, hiperlipedemia
dan stress (MKI. 2000 : 60).
H. MAKANAN YANG DIANJURKAN
Sayur-sayuran hijau
Buah-buahan
Ikan laut
Telur boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam 1
minggu
Daging ayam ( jangan dengan kulitnya karena banyak
mengandung lemak).
I. MAKANAN YANG DIHINDARI
Makanan yang diawetkan : Chicken nugets, mie,
minuman kaleng dll.
Daging-daging warna merah segar seperti hati ayam,
sosis sapi, daging sapi, daging kambing
J. PENGOBATAN TRADISIONAL UNTUK HIPERTENSI
1. Buah Ketimun
2. Buah Belimbing
3. Daun Seledri
Cara Membuat obat tradisional dari buah ketimun dan
belimbing :
1. ½ kg buah ketimun / belimbing cuci hingga bersih
2. Kupas kulitnya kemudian diparut
3. Saring airnya dengan menggunakan kain atau penyaring
4. Setelah disaring kemudian diminum
5. Lakukan setiap hari kurang lebih 1 kg untuk 2 kali
minum.