Upload
novi-agustina
View
58
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“GIZI BAGI IBU HAMIL”
Disusun Oleh:
Luh Gede Wiwin Witsari D
Naradina Kharisma
Novi Agustina
Nuratiqah
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2013
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok bahasan : Ilmu gizi
Sub pokok bahasan : Gizi bagi ibu hamil
Sasaran : Ibu hamil dan keluarga
Tempat : Ruang tunggu poli KIA KB Puskesmas Kecamatan Tebet
Waktu : 40 menit
Hari / Tanggal : Selasa, 8 Januari 2012
Penyuluh : Co–Asisten (co–ass) Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
Anggota Penyuluhan : 1. Luh Gede Wiwin Witsari Dewi
2. Naradina Kharisma
3. Novi Agustina
4. Nuratiqah
I. Tujuan Penyuluhan
I.1 Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit diharapkan ibu hamil dan keluarga
memahami tentang gizi untuk ibu hamil.
I.2 Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit tentang gizi untuk ibu hamil,
diharapkan ibu hamil dan keluarga mampu:
Menyebutkan pengertian gizi bagi ibu hamil
Menyebutkan manfaat gizi bagi ibu hamil,
Menyebutkan kebutuhan gizi bagi ibu hamil,
Menyebutkan dan mengkonsumsi makanan yang tepat gizi untuk ibu hamil,
Menyebutkan akibat kurang gizi bagi ibu hamil,
Menyebutkan hal yang perlu dilakukan ataupun dihindari selama kehamilan
II. Materi (Terlampir)
2
A. Pengertian gizi bagi ibu hamil
B. Manfaat gizi bagi ibu hamil
C. Kebutuhan gizi bagi ibu hamil
D. Akibat kurang gizi bagi ibu hamil
E. Contoh menu sehari bagi ibu hamil
F. Yang perlu dilakukan dan dihindari selama kehamilan
III. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah yaitu penyajian
penyampaian materi penyuluhan tentang gizi bagi ibu hamil dan di akhir penyuluhan
disediakan waktu untuk tanya jawab
IV. Alat Peraga
Adapun alat peraga yang di gunakan dalam penyamian materi ini adalah :
Poster,
Leaflet,
Pengeras suara
V. Kegiatan Penyuluhan
Susunan Kegiatan Penyuluhan Gizi Untuk Ibu Hamil di Poli KIA KB Puskesmas
Kecamatan Tebet Pada Tanggal
No.Kegiatan
PenyuluhanKegiatan Penyuluh
Kegiatan Ibu Hamil dan Keluarga
Waktu
1. Pendahuluan Salam Memberikan salam Menjawab salam 5 menit Perkenalan Memperkenalkan
anggota penyuluhan Mendengar dan
memperhatikan Tujuan
penyuluhan Menjelaskan tujuan
penyuluhan Mendengar dan
memperhatikan Kontrak waktu
dan stretegi penyuluhan
Memberikan kontrak waktu
Menyepakati
No.Kegiatan
PenyuluhanKegiatan Penyuluh
Kegiatan Ibu Hamil dan Keluarga
Waktu
3
2. Pelaksanaan Pengertian gizi
bagi ibu hamil Menjelaskan tentang
pengertian gizi bagi ibu hamil
Mendengar dan memperhatikan
2 menit
Manfaat gizi bagi ibu hamil
Menjelaskan tentang manfaat gizi ibu hamil
Mendengar dan memperhatikan
3 menit
Kebutuhan gizi ibu hamil
Menjelaskan tentang kebutuhan gizi ibu hamil
Mendengar dan memperhatikan
5 menit
Akibat kekurangan gizi bagi ibu hamil
Menjelaskan akibat kekurangan gizi bagi ibu hamil
Mendengar dan memperhatikan
5 menit
Hal yang perlu dilakukan dan dihindari ibu hamil
Menjelaskan mengenai hal yang perlu dilakukan dan dihindari ibu hamil
Mendengar dan memperhatikan
5 menit
Contoh menu sehari ibu hamil
Menyebutkan dan menjelaskan contoh menu sehari ibu hamil
Mendengar dan memperhatikan
5 menit
3. Penutup Tanya jawab Penyaji memberi
kesempatan ibu hamil dan keluarga untuk bertanya
Mengajukan pertanyaan
5 menit
Evaluasi Penyaji memberikan pertanyaan kepada ibu hamil dan keluarga
Menjawab pertanyaan
3 menit
Salam Penyaji memberikan salam
Menjawab salam 2 menit
VI. Evaluasi
a. Prosedur : Lisan
b. Bentuk Soal : Pertanyaan Langsung
c. Jumlah Soal : 4 soal
Pertanyaan:
1. Sebutkan pengertian gizi bagi ibu hamil?
2. Sebutkan manfaat gizi bagi ibu hamil?
3. Sebutkan akibat kurang gizi bagi ibu hamil?
4. Sebutkan hal-hal yang perlu dilakukan ataupun dihindari selama kehamilan?
d.
4
DAFTAR PUSTAKA
1. Achadi, E L. Gizi Ibu dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
2007
2. Sophia E. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Available at:
http://medicastore.com/artikel/268/Kebutuhan_Gizi_Ibu_Hamil.html. Accessed on:
December 2012.
3. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil. Available at: http://www.ciebal.com/files/Kebutuhan-
Nutrisi-Ibu-Hamil.pdf. Accesed on: December 2012.
4. Parra, B E. Manjarres. Assessment of nutritional education and iron supplement impact
on prevention of pregnancy anemia. Biomedica. 2005. 25: 211-9.
5. Aritonang E. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bandung: IPB Press. 2009
5
LAMPIRAN
GIZI BAGI IBU HAMIL
A. Pengertian Gizi Ibu Hamil
Gizi ibu hamil adalah zat-zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan kesehatan
ibu hamil serta pertumbuhan dan perkembangan bayi yang di dalam kandungan.1
B. Manfaat Gizi Ibu Hamil
Manfaat gizi bagi ibu hamil diantaranya adalah:2
1. Menjaga kesehatan dan gizi ibu tetap baik
2. Pertumbuhan dan perkembangan dalam kandungan sehingga bayi lahir sehar
3. Sumber tenaga
4. Mempersiapkan produksi ASI
C. Kebutuhan Gizi Pada Ibu hamil1,2,5
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan
energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi
tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya
organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat
gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.
Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal. Kemudian sepanjang
trimester II dan III kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir kehamilan. Energi
tambahan selama trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu seperti penambahan
volume darah, pertumbuhan uterus, dan payudara, serta penumpukan lemak. Selama trimester
III energi tambahan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
Karena banyaknya perbedaan kebutuhan energi selama hamil, maka WHO menganjurkan
jumlah tambahan sebesar 150 Kkal sehari pada trimester I, 350 Kkal sehari pada trimester II
dan III. Di Kanada, penambahan untuk trimester I sebesar 100 Kkal dan 300 Kkal untuk
trimester II dan III. Sementara di Indonesia berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan dan
Gizi ditentukan angka 285 Kkal perhari selama kehamilan. Angka ini tentunya tidak
termasuk penambahan akibat perubahan temperatur ruangan, kegiatan fisik, dan
pertumbuhan. Patokan ini berlaku bagi mereka yang tidak merubah kegiatan fisik selama
hamil.
6
Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar janin yang dikandungnya
memperoleh makanan bergizi cukup. Makanan ibu selama hamil dan keadaan gizi ibu pada
waktu hamil berhubungan erat dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Apabila makanan
yang dikonsumsi ibu kurang dan keadaan gizi ibu jelek maka besar kemungkinan bayi lahir
dengan BBLR. Konsekuensinya adalah bahwa bayi yang lahir kemungkinan meninggal 17
kali lebih tinggi dibanding bayi lahir normal.
Ibu hamil seharusnya memiliki kadar hemoglobin (Hb) > 11 g/dl. Pada saat post partum
minimal harus 10 g/dl. Jika ibu mengalami anemia terutama penyebab yang paling sering
adalah karena kekurangan zat besi (Fe) risiko persalinan yang abnormal akan meningkat,
demikian pula dengan risiko infeksi ibu dan kecenderungan perdarahan yang akan berdampak
pada morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Kondisi anemia kekurangan zat besi puncaknya
sering terjadi pada trimester II dan III. Kondisi tersebut bisa saja disebabkan karena asupan
Fe yang kurang, adanya infeksi parasit dan interval kehamilan yang pendek. Keadaan anemia
seringkali menyebabkan ibu jatuh dalam kondisi mudah lelah, kekuatan fisik menurun,
timbulnya gejala kardiovaskuler, predisposisi infeksi, risiko peripartum blood loss, dan risiko
gangguan penyembuhan luka.
Sedangkan bagi janin kondisi kekurangan Fe hingga < 9 g/dl meningkatkan risiko
persalinan preterm, intrauterine growth retardation (IUGR), dan intrauterine fetal death
(IUFD). Plasenta pun terkena imbasnya yaitu bisa mengalami hipoksia kronik dan
angiogenesis. Hipotesis Baker mengatakan bahwa terdapat hubungan antara gangguan pada
plasenta dan pertumbuhan janin yang mempengaruhi risikoberkembangnya penyakit pada
janin tersebut setelah dewasa seperti timbulnya penyakit kardiovaskuler dan diabetes
mellitus.
Vitamin A untuk ibu dan bayi berguna sebagai imunomodulator bagi kekebalan mukosa.
Namun penggunaanya tidak boleh terlampau banyak. Suplemen vitamin A tidak boleh
melebihi dosis yang telah direkomendasikan dalam Recommended Dietary Allowance yaitu
sejumlah > 15.000 IU/hari. Konsumsi yang terlalu banyak akan meningkatkan risiko cacat
bawaan janin.
Kebutuhan kalium dan fosfor umumnya pada ibu hamil tidak meningkat. Namun jika
diet kalsium rata-rata kurang dari yang dianjurkan untuk orang sehat dan normal yaitu
sejumlah < 600 per hari ditakutkan akan meningkatkan risiko terjadinya pre eklampsia dan
kualitas bayi yang menurun. Namun hal ini masih menjadi perdebatan pula tentang
kebenarannya.
7
Zinc, termasuk mineral yang penting dikonsumsi oleh ibu. Diet rendah zinc akan
meningkatkan risiko janin lahir prematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan. Zinc
ditengarai mampu meningkatkan berat lahir dan lingkar kepala. Untuk itu, konsumsi Zinc
paling tidak harus sudah dimulai sejak hamil 19 minggu dengan dosis 15 mg/hari.
Jika mengamati suplemen ibu hamil, beberapa komponen diantaranya adalah asam folat,
AA DHA, FOS (Prebiotik) dan Ginger. Kekurangan Asam folat kurang dari 0,24 mg/hari
pada kehamilan < 28 minggu akan meningkatkan risiko cacat pada janin, persalinan kurang
bulan, serta berat bayi lahir rendah, misalnya meningocele. Defisiensi asam folat juga
mengganggu pertumbuhan sistem saraf pusat, jika terjadi gangguan pada hari ke-16 pasca
fertilisasi akan berdampak pada pembentukan kepala yang terjadi pada hari ke-22 hingga 26
sehingga bisa terjadi encephali, bayi tanpa tempurung kepala dan otak. Hal tersebut juga bisa
berdampak pada gangguan pembentukan tulang belakang sehingga janin bisa menderita spina
bifida.
Pada ibu yang mengalami kondisi defisiensi asam folat disertai dengan defisiensi vitamin
B6, B12, penyakit ginjal, hati, serta minum obat-obatan akan terjadi hiperhomosisteinemia.
Keadaan ini berpotensi menyebabkan berbagai cacat bawaan seperti kelainan jantung,
pembuluh darah, kelainan saraf pusat, abortus, prematuritas, solusio plasenta, janin mati
dalam kandungan (IUFD), pre-eklamsia, maupun eklamsia. Pencegahan yang bisa dilakukan
adalah dengan pemenuhan kebutuhan vitamin B6, B12 dan asam folat selama hamil.
Kebutuhan asam folat untuk wanita tidak hamil adalah sebesar 100 mg/hari sedangkan untuk
wanita hamil adalah berkisar antara 500 - 1000 mg/hari. Bagi ibu-ibu yang pernah melahirkan
bayi dengan kelainan saraf pusat dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat dengan dosis
4000 mg (4 mg)/hari mulai 1 bulan sebelum hamil sampai dengan usia hamil 3 bulan.
Rekomendasi yang dianjurkan CDC tahun 1992 terbagi dalam dosis profilaksis 0,4 mg / hari
untuk wanita usia reproduksi serta dosis 4 mg / hari mulai 1 bulan sebelum rencana
kehamilan sampai dengan trimester 1, untuk wanita dengan risiko terjadinya kecacatan syaraf
janin. Asam folat banyak terdapat pada kacang-kacangan dan buah-buahan. Namun dalam
makanan ini keadaan bahan asam folat yaitu poliglutamat, bersifat tidak stabil. Mengonsumsi
suplemen asam folat, karena dalam suplemen ia berbentuk monoglutamat yang lebih stabil.
Lemak yang baik bagi pertumbuhan janin adalah jenis LC PUFA (long chain poly-
unsaturated fatty acid) yang terdiri dari asam amino, DHA dan asam lemak tak jenuh yang
diperlukan untuk pembentukan otak, hati dan retina. Dengan cukupnya zat-zat tersebut
diharapkan bayi akan lahir dalam usia cukup bulan. AA dan DHA berperan dalam
pembentukan membran sel, endothel, serta jaringan saraf. Pada kehamilan bermanfaat untuk
8
mencapai berat lahir yang optimal, mencukupkan usia kehamilan dan mencegah
preeklampsia. Pada ibu menyusui juga bermanfaat untuk mencapai tumbuh kembang bayi
yang optimal.
Salah satu komposisi suplemen ibu hamil yaitu Zingiber officinale yang di Indonesia
dikenal dengan nama jahe. Bahan ini sebenarnya masih dipertanyakan efek terapeutiknya.
Menurut Tyler dan Foster, 1996, fungsinya saat ini merupakan obat herbal untuk
memperbaiki distress saluran pencernaan. Misalnya untuk mengurangi insiden mual dan
muntah selama kehamilan. Menurut Backon 1991, jahe meningkatkan aktivitas tromboksan
sintetase yang berdampak pada testosteron – binding, memodifikasi sex steroid dependent
serta diferensiasi otak janin. Namun hal tersebut masih dipertanyakan pula oleh para ahli.
Efek jahe tersebut tergantung pula pada dosis dan durasi konsumsinya.
Salah satu lagi bahan yang bermanfaat bagi ibu hamil adalah prebiotik. Bahan berasal
dari jenis fruktoolgisakarida (FOS), tidak dihidrolisis maupun diabsorbsi di saluran cerna
bagian atas. Memiliki mekanisme kerja merangsang pertumbuhan bakteri komensal dalam
kolon (Bifidobacteria dan Lactobacillus), merubah mikroflora menjadi bermanfaat, menjaga
kesehatan usus, menambah jumlah spesimen saccharolitic serta mengurangi mikroorgansime
yang patogen. Oligosakarida dalam makanan diubah mnejadi fruktosa kemudian dibuah lagi
mnejadi fruktooligosakarida (FOS) sehingga berfungsi sebagai prebiotik. Prebiotik ini juga
berfungsi untuk melindungi mukosa saluran cerna dari infeksi, menurunkan pH usus,
menekan pertumbuhan bakteri patogen, menghasilkan vitamin K, mengaktifkan fungsi usus,
maupun menstimulasi respon imun.
D. Akibat Kurang Gizi Pada Ibu Hamil
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik
pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.3,4
1. Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara
lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena
penyakit infeksi.4 Kekurangan asupan gizi pada trimester I dikaitkan dengan tingginya
kejadian bayi lahir prematur, kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat
bayi. Sedangkan kekurangan energi terjadi pada trimester II dan III dapat
menghambat pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai usia kehamilannya.
Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia, selain kelainan bawaan pada
bayi, dan keguguran.
9
2. Terhadap Perslinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit
dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan,
serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir
dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang terbilang paling sering dialami saat
hamil. Gangguan ini membuat ibu mengalami anemia alias kekurangan sel darah merah.
Selain dari suplemen, juga dari bahan makanan yang disantapnya. ibu hamil tak dianjurkan
mengonsumsi suplemen multivitamin karena kelebihan vitamin A dan D dosis tinggi dalam
tubuh justru dapat menimbulkan penumpukan yang berefek negatif. Suplemen dalam bentuk
jejamuan juga tidak dianjurkan jika kebersihan dan keamanan bahannya tidak terjamin.
E. Menu Sehari untuk ibu hamil
Pola Makan1,5
Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi sedikitnya dua gelas susu sehari atau kalau tidak,
santaplah hasil produksi ternak lainnya. Ingat, keanekaragaman bahan makanan merupakan
kunci dari menu makanan bergizi seimbang. Kebutuhan kalori mudah didapat dari tambahan
porsi biji-bijian, sayuran, buah dan susu rendah lemak. Jika ibu baru mengonsumsi menu
bergizi setelah beberapa minggu kehamilan, diharapkan keterlambatannya tidak melampui
masa trimester II yang merupakan masa pertumbuhan janin terbesar
Bagi ibu hamil sebenarnya tidak ada makanan yang benar-benar harus dihindari, kecuali
alkohol. Namun bila ibu mengalami keluhan mual-muntah, maka ia tidak
dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dapat merangsang keluhan mual-muntahnya.
Contohnya adalah durian. Jika tidak ada keluhan, buah ini boleh dikonsumsi selama hamil
asalkan jumlahnya wajar, yaitu sekitar 35 gram dalam sehari.
10
Olahan apa pun seperti makanan yang dibakar boleh saja disantap asalkan benar-benar
matang dan tidak dikonsumsi bagian gosongnya. Selanjutnya, apabila ibu hamil telah
mengonsumsi menu makanan sesuai anjuran, maka camilan tanpa kalori boleh-boleh saja
dikonsumsi seperti agar-agar, gelatin dan sejenisnya. Selain alkohol, kopi juga tidak
dianjurkan diminum selama hamil karena kurang mengandung zat gizi dan kemungkinan
memberikan efek negatif walau hal ini masih diperdebatkan. Merokok aktif maupun pasif
juga harus dihentikan karena berkaitan dengan tingginya risiko keguguran, bayi lahir
meninggal, lahir prematur, ataupun lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2.500 gram.
Menu Sehari Ibu Hamil3,5
Menu makanan untuk ibu hamil pada dasarnya tidak banyak berbeda dari menu sebelum
hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan berarti dalam pengaturan menu makanan selama
hamil. Nah, berikut bahan makanan yang dianjurkan dalam sehari:
Kelompok bahan makanan: Porsi:
roti, serealia, nasi dan mi 6 piring/porsi
Sayuran 3 mangkuk
Buah 4 potong
susu, yogurt, dan atau keju 2 gelas
daging, ayam, ikan, telur dan kacang-
kacangan3 potong
lemak, minyak 5 sendok teh
Gula 2 sendok makan
11
Berikut tabel contoh menu makanan dalam sehari bagi ibu hamil
Bahan
makanan
Porsi hidangan
sehari
Jenis hidangan
Nasi 5 + 1 porsi Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan ikan/
daging 1 potong sedang (40 gram), tempe 2 potong
sedang (50 gram), sayur 1 mangkok dan buah 1
potong sedang
Makan selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong
sedang
Makan siang: nasi 3 porsi (300 gram), dengan lauk,
sayur dan buah sama dengan pagi
Selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Makan malam: nasi 2,5 porsi (250 gram) dengan
lauk, sayur dan buah sama dengan pagi/siang
Selingan: susu 1 gelas
Sayuran 3 mangkuk
Buah 4 potong
Tempe 3 potong
Daging 3 potong
Susu 2 gelas
Minyak 5 sendok teh
Gula 2 sendok makan
Variasikan menu tersebut dengan bahan makanan penukarnya sebagai berikut:
* 1 porsi nasi (100 gram) dapat ditukar dengan:
Roti 3 potong sedang (70 gram), kentang 2 biji sedang (210 gram), kue kering 5 buah
besar (50 gram), mi basah 2 gelas (200 gram), singkong 1 potong besar (210 gram),
jagung biji 1 piring (125 gram), talas 1 potong besar (125 gram), ubi 1 biji sedang (135
gram)
* 1 potong sedang ikan (40 gram) dapat ditukar dengan:
1 potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok makan teri kering (20 gram), 1 potong
sedang ayam tanpa kulit (40 gram), 1 buah sedang hati ayam (30 gram), 1 butir telur ayam
negeri (55 gram), 1 potong daging sapi (35 gram), 10 biji bakso sedang (170 gram) dan
lainnya.
* 1 mangkuk (100 gram) sayuran,
Di antaranya buncis, kol, kangkung, kacang panjang, wortel, labu siam, sawi, terong dll
12
* 1 potong buah,
Seperti 1 potong besar papaya (110 gram), 1 buah pisang (50 gram), 2 buah jeruk manis
(110 gram), 1 potong besar melon (190 gram), 1 potong besar semangka (180 gram), 1
buah apel (85 gram), 1 buah besar belimbing (140 gram), 1/4 buah nenas sedang (95
gram), 3/4 buah mangga besar (125 gram), 9 duku buah sedang (80 gram), 1 jambu biji
besar (100 gram), 2 buah jambu air sedang (110 gram), 8 buah rambutan (75 gram),2 buah
sedang salak (65 gram), 3 biji nangka (45 gram), 1 buah sedang sawo (85 gram), dan
lainnya.
* 2 potong sedang tempe (50 gram) dapat ditukar dengan:
Tahu 1 potong besar (110 gram), 2 potong oncom kecil (40 gram), 2 sendok makan kacang
hijau (20 gram), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gram), 2 sendok makan kacang merah
segar (20 gram), 2 sendok makan kacang tanah (15 gram), 1,5 sendok makan kacang mete
(15 gram), dan lainnya.
* 1 gelas susu susu sapi (200 cc) dapat ditukar dengan:
4 sendok makan susu skim (20 gram), 2/3 gelas yogurt nonfat (120 gram), 1 potong kecil
keju (35 gram), dan lainnya
* Minyak kelapa 1 sendok teh (5 gram) dapat ditukar dengan:
avokad 1/2 buah besar (60 gram), 1 potong kecil kelapa (15 gram), 2,5 sendok makan
kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas santan (40 gram), dan lainnya.
* Gula pasir 1 sendok makan (13 gram) ditukar dengan:
1 sendok makan madu (15 gram)
F. Hal yang Harus Dilakukan dan Dihindari Ibu Hamil3,4,5
1. Pilihlah makanan segar atau setidaknya makanan beku. Sebaiknya jangan memilih
makanan kaleng atau makanan kemasan yang mengandung banyak pengawet dan
bahan tambahan. Buah dan sayur harus dicuci dengan baik untuk menghilangkan
residu pestisida
13
2. Kukus, bakar, atau panggang makanan. Sebaiknya jangan menggoreng makanan.
Memasak di oven microwave juga menjaga gizi karena waktu memasaknya yang
lebih sebentar
3. Beli dan gunakan makanan segar esegera mungkin. Jangan memasak bahan makanan
segar terlalu lama agar gizi tidak berkurang
4. Hindari alkohol, minuman keras, dan obat-obatan (kecuali diresepkan dokter). Jamu
sebaiknya dihindari kecuali dokter menyarankan untuk menggunakannya. Bebrapa
jenis jamu dapat memyebabkan keguguran, dan ada pula jamu yang mengandung
bahan kimia aktif. Adalah sangat penting untuk menghindari obat-obatan dan alkohol
pada minggu-minggu merencanakan kehamilan
5. Banyak meminum cairan – jus buah segar atau air – tapi hindarilah minuman soda atau
minuman ringan yang tinggi kadar gula atau kimiawinya. Kurangi minum teh atau
kopi. Kopi bebas kafein juga tidak dianjurkan karena dapat mengandung sisa bahan
kimia yang digunakan untuk menghilangkan kafein tersebut
6. Gantilah cemilan seperti kripik atau kue dengan buah dan sayuran segar
7. Pastikan anda mengkonsumsi makanan tinggi serat untuk menghindari sembelit
(masalah umum pada kehamilan). Serat dapat dijumpai dalam beras merah, roti,
serealia, kacang-kacangan,sayur-sayuran, dan buah-buahan
8. Janganlah merokok. Penelitian membuktikan bahwa ibu yang merokok melahirkan
bayi dengan berat badan rendah, atau bahkan mengalami keguguran. Merokok
menyebabkan janin kekurangan oksigen, sementara nikotin dalam rokok adalah zat
kimia yang sangat beracun. Karenanya, ibu mesti menghindari tempat yang
mengandung banyak asap rokok, agar tidak menjadi korban perokok pasif. Jangna
takut untuk menasehati orang-orang di sekitar untuk tidak merokok di saat ibu berada
di ruangan yang sama, karena ibu sedang hamil.
14