14
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERAWATAN LUKA PERINIUM PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN III RUANG DAHLIA RUMAH SAKIT DAERAH Dr. SOEBANDI Di Susun oleh kelompok 7: Tutik Winarsih Dewi Nurfita Sari Renol Ferdianata M. Kamilul Khoir Siti sulaiha PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SAP PLP

Embed Size (px)

Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERAWATAN LUKA PERINIUM PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN IIIRUANG DAHLIA RUMAH SAKIT DAERAH Dr. SOEBANDI

Di Susun oleh kelompok 7: Tutik Winarsih Dewi Nurfita Sari Renol Ferdianata M. Kamilul Khoir Siti sulaiha

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATANUNIVERSITAS BONDOWOSO2015SATUAN ACARA PENYULUHAN

Judul / Pokok Bahasan: Perawatan Luka PeriniumSub Judul /Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian perawatan luka perinium 2. Tujuan perawatan luka perinium 3. Lingkup perawatan perinium 4. Waktu yang tepat untuk perawatan luka perinium 5. penatalaksanaan luka perinium 6. Dampak perawatan luka peeriniumWaktu : 09.00 wib 09.30 wibSasaran: pasien dan keluarga pasien di ruang dahlia Rumah Sakit Daerah Dr. soebandi - Jember1. TujuanPenyuluhan UmumSetelah diberikan penyuluhan, ibu mampu melakukan perawatan perineum dan vulva secara mandiri sehingga resiko infeksi dapat terhindari.

2. Tujuan Penyuluhan KhususSetelah diberikan penyuluhan, diharapkan ibu dapat :1) mengetahui pengertian dari perawatan perineum.2) mengetahui tujuan dilakukan perawatan perineum.3) mengetahui lingkup perawatan luka perineum.4) mengetahui waktu yang tepat untuk perawatan luka perineum.5) mengetahui penatalaksanaan luka perineum.6) mengetahui dampak dari perawatan perineum.

3. Materi1) Pengertian dari perawatan perineum2) Tujuan dilakukan perawatan perineum3) Lingkup perawatan luka perineum4) Waktu yang tepat untuk perawatan luka perineum5) Penatalaksanaan luka perineum6) Dampak dari perawatan perineum4. Kegiatan penyuluhanNOWAKTUTAHAPANJENIS KEGIATAN

PenyusunKlien

12 menitPembukaaanMengucapkan salamMenjawab salam

22 menitMenjelaskan kegiatan yang akan di lakukanMenjelaskan tujuanMenyimak

313 menitKegiatan intiPembacaan materiMemperhatikan

410 menitevaluasiBertanya hasil, penjelasan materi.Menjawab

53 menitpenutupMemberikan kesimpulan dan mengucapkan salamMemperhatikan dan menjawab

5. Media Laeflet6. MetodeCeramah dan tanya jawab7. Evaluasia.Sebutkan pengertian perawatan luka perinium!b.Jelaskan tujuan dilakukan perawatan perinium!c.Sebutkan penatalaksanaan luka perinium!d.jelaskan dampak dari perawatan perinium!Materi PenyuluhanPerawatan Luka Perinium

Masa nifas (puerpurium) dimulai sejak plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu. Puerpurium (nifas) berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang normal (Ambarwati dan Wulandari, 2010).Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alatalat kandungan kembali seperti pra hamil (Rustam Mochtar, 2002).Masa nifas atau post partum disebut juga puerpurium yang berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Puer yang artinya bayi dan Parous berarti melahirkan. Nifas yaitu darah yang keluar dari rahim karena sebab melahirkan atau setelah melahirkan (Anggraeni, 2010).Masa nifas (Puerperium) adalah mulai partus selesai, dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genetalia baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. (Prawirohardjo, 2005).Jadi masa nifas adalah masa yang dimulai dari plasenta lahir sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, dan memerlukan waktu kira-kira 6 minggu.A. Pengertian Perawatan Luka PerineumPerawatan adalah proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia (biologis, psikologis, sosial dan spiritual) dalam rentang sakit sampai dengan sehat (Aziz, 2004). Perineum adalah daerah antara kedua belah paha yang dibatasi oleh vulva dan anus (Danis, 2000). Post Partum adalah selang waktu antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil (Mochtar, 2002). Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil.B. Tujuan Perawatan PerineumTujuan perawatan perineum menurut Hamilton (2002), adalah mencegah terjadinya infeksi sehubungan dengan penyembuhan jaringan.Sedangkan menurut Moorhouse et. al. (2001), adalah pencegahan terjadinya infeksi pada saluran reproduksi yang terjadi dalam 28 hari setelah kelahiran anak atau aborsi.Tujuan perawatan luka perineum menurut APN adalah sebagai berikut:a. Menjaga agar perineum selalu bersih dan kering.b. Menghindari pemberian obat trandisional.c. Menghindari pemakaian air panas untuk berendam.d. Mencuci luka dan perineum dengan air dan sabun 3 4 x sehari.C. Bentuk Luka PerineumBentuk luka perineum setelah melahirkan ada 2 macam yaitu :1. RuptureRupture adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya jaringan secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat proses persalinan. Bentuk rupture biasanya tidak teratur sehingga jaringan yang robek sulit dilakukan penjahitan. (Hamilton, 2002).2. EpisotomiEpisiotomi adalah sebuah irisan bedah pada perineum untuk memperbesar muara vagina yang dilakukan tepat sebelum keluarnya kepala bayi (Eisenberg, A., 1996).Episiotomi, suatu tindakan yang disengaja pada perineum dan vagina yang sedang dalam keadaan meregang. Tindakan ini dilakukan jika perineum diperkirakan akan robek teregang oleh kepala janin, harus dilakukan infiltrasi perineum dengan anestasi lokal, kecuali bila pasien sudah diberi anestasi epiderual. Insisi episiotomi dapat dilakukan di garis tengah atau mediolateral. Insisi garis tengah mempunyai keuntungan karena tidak banyak pembuluh darah besar dijumpai disini dan daerah ini lebih mudah diperbaiki (Jones Derek, 2002).Menurut Syaifuddin (2007) indikasi episiotomi adalah: a. Penyebab Maternal 1) Partus precipitatus yang tidak dikendalikan dan tidak ditolong, 2) Pasien tidak mampu berhenti mengejan, 3) Partus diselesaikan secara tergesa-gesa dengan dorongan fundus yang berlebihan, 4) Edema dan kerapuhan pada perineum. b. Faktor Janin 1) Bayi besar, 2) Posisi kepala yang abnormal, 3) Kelahiran bokong, 4) Ekstraksi forsep yang sukar 5) Distosia bahu.D. Lingkup Perawatan Lingkup perawatan perineum ditujukan untuk pencegahan infeksi organ-organ reproduksi yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme yang masuk melalui vulva yang terbuka atau akibat dari perkembangbiakan bakteri pada peralatan penampung lochea (pembalut) (Feerer, 2001). Sedangkan menurut Hamilton (2002), lingkup perawatan perineum adalah 1. Mencegah kontaminasi dari rektum 2. Menangani dengan lembut pada jaringan yang terkena trauma3. Bersihkan semua keluaran yang menjadi sumber bakteri dan bau. E. Waktu PerawatanMenurut Feerer (2001), waktu perawatan perineum adalah 1. Saat mandi Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut, setelah terbuka maka ada kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang tertampung pada pembalut, untuk itu maka perlu dilakukan penggantian pembalut, demikian pula pada perineum ibu, untuk itu diperlukan pembersihan perineum. 2. Setelah buang air kecil Pada saat buang air kecil, pada saat buang air kecil kemungkinan besar terjadi kontaminasi air seni padarektum akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri pada perineum untuk itu diperlukan pembersihan perineum.3. Setelah buang air besar.Pada saat buang air besar, diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran disekitar anus, untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus ke perineum yang letaknya bersebelahan maka diperlukan proses pembersihan anus dan perineum secara keseluruhan.F. Penatalaksanaan Perawatan Perineum1. Persiapana. Ibu Pos PartumPerawatan perineum sebaiknya dilakukan di kamar mandi dengan posisi ibu jongkok jika ibu telah mampu atau berdiri dengan posisi kaki terbuka.b. Alat dan bahanAlat yang digunakan adalah botol, baskom dan gayung atau shower air hangat dan handuk bersih. Sedangkan bahan yang digunakan adalah air hangat, pembalut nifas baru dan antiseptik (Fereer, 2001).2. PenatalaksanaanPerawatan khusus perineal bagi wanita setelah melahirkan anak mengurangi rasa ketidaknyamanan, kebersihan, mencegah infeksi, dan meningkatkan penyembuhan dengan prosedur pelaksanaan menurut Hamilton (2002) adalah sebagai berikut: 1. Ganti pembalut wanita yang bersih setiap 4-6 jam. Letakkan dengan baik sehingga tidak bergeser.2. Lepaskan pembalut dari muka ke belakang untuk menghindari penyebaran bakteri dari anus ke vagina.3. Alirkan atau bilas dengan air hangat atau cairan antiseptik area perineum setelah buang air kecil atau besar. Keringkan dengan kain pembalut atau anduk dengan cara tepuk-tepuk, selalu dari arah muka ke belakang.4. Jangan dipegang sebelum area tersebut pulih.5. Rasa gatal pada area sekitar jahitan normal dan merupakan tanda penyembuhan. Namun, untuk meredakan rasa tidak enak, atasi dengan merendam air hangat atau kompres dingin dengan kain pembalut yang telah di dinginkan.6. Berbaring pada sisi tubuh, hindari berdiri atau duduk lama, untuk mengurangi tekanan pada daerah tersebut,7. Lakukan latihan kegel sesering mungkin guna merangsang peredaran darah disekitar perineum. Dengan demikian, akan mempercepat penyembuhan dan memperbaiki otot-otot.8. Jangan terkejut jika anda tidak merasakan apa-apa saat pertama kali berlatih karena area tersebut akan tebal setelah persalinan. Dan pulih secara bertahap dalam beberapa minggu.Parameter yang digunakan dalam evaluasi hasil perawatan adalah:1. Perineum tidak lembab 2. Posisi pembalut tepat 3. Ibu merasa nyaman G. Dampak Dari Perawatan Luka PerineumPerawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan hal berikut ini :1. InfeksiKondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum. 2. KomplikasiMunculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir.3. Kematian ibu post partumPenanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian pada ibu post partum mengingat kondisi fisik ibu post partum masih lemah (Suwiyoga, 2004).

DAFTAR PUSTAKALadewig,Praticia W,dkk.2006.Buku Saku Asuhan Ibu & Bayi Baru Lahir.Jakarta:EGC.Stright, Barbara R.2004.Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir.Jakarta:EGC.WHO.2003.Perawatan Ibu dan Bayi.Jakarta:EGC.Danuatmaja,Bonny dkk.2003.40 Hari Pasca Persalinan.Jakarta:Puspa Swara.Wheeler,Linda.2004.Asuhan Perinatal&Pascapartum.Jakarta:EGC