19
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N) KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DI IRNA BEDAH BOUGENVILLE RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA Tanggal 21 Oktober 2011 SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan : Latihan Gerak Aktif dan Pasif Pada Pasien Patah Tulang Hari, tanggal : Jumat, 21 Oktober 2011 Waktu : 10.00-10.30 WIB Tempat : IRNA Bedah Bougenville Sasaran : Keluarga pasien dan pasien di IRNA Bedah Bougenvile I. ANALISIS SITUASIONAL Penyuluh : Mahasiswa profesi FKp UNAIR Angkatan 2007. Peserta: Keluarga pasien dan pasien di IRNA Bedah Bougenvile RSU Dr.Soetomo Surabaya. II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM 1

SAP ROM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dokumen

Citation preview

Page 1: SAP ROM

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DI IRNA BEDAH BOUGENVILLE RSUD Dr. SOETOMO

SURABAYA

Tanggal 21 Oktober 2011

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Latihan Gerak Aktif dan Pasif Pada Pasien Patah Tulang

Hari, tanggal : Jumat, 21 Oktober 2011

Waktu : 10.00-10.30 WIB

Tempat : IRNA Bedah Bougenville

Sasaran : Keluarga pasien dan pasien di IRNA Bedah Bougenvile

I. ANALISIS SITUASIONAL

Penyuluh :

Mahasiswa profesi FKp UNAIR Angkatan 2007.

Peserta :

Keluarga pasien dan pasien di IRNA Bedah Bougenvile RSU Dr.Soetomo

Surabaya.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan keluarga

pasien dapat mengetahui dan menerapkan tentang latihan gerak otot dan

sendi.

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta mampu :

1) Menyebutkan pengertian latihan gerak aktif dan pasif.

2) Menyebutkan tujuan latihan gerak aktif dan pasif.

1

Page 2: SAP ROM

3) Menyebutkan indikasi dan kontraindikasi latihan gerak aktif dan pasif.

4) Menyebutkan cara melakukan latihan gerak aktif dan pasif

5) Memperagakan cara melakukan latihan gerak aktif dan pasif

IV. MEDIA

1. Flip chart

2. Leaflet

V. METODE

Ceramah, diskusi dan tanya jawab

VI. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Tahap dan Waktu Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta Pelaksana

1.

Pendahuluan

5 menit

Pembukaan :

1) Mengucapkan salam.

2) Memperkenalkan tim.

3) Menjelaskan tujuan

penyuluhan dan hasil

yang akan diharapkan.

4) Menyebutkan topik yang

akan diberikan.

5) Menyampaikan kontrak

waktu dan mekanisme

penyuluhan.

Mendengarkan dan

menjawab salam.

Moderator

2. Kegiatan inti

15 menit

Pelaksanaan :

1) Menggali pengetahuan

dan pengalaman peserta

tentang latihan gerak

aktif dan pasif pada

Menyampaikan

informasi yang

Penyaji

2

Page 3: SAP ROM

penderita patah tulang.

2) Menjelaskan secara rinci

tentang latihan gerak

aktif dan pasif pada

pasien patah tulang:

a) Pengertian latihan

gerak aktif dan pasif.

b) Tujuan latihan gerak

aktif dan pasif.

c) Kontraindikasi

latihan gerak aktif

dan pasif.

d) Cara melakukan

latihan gerak aktif

dan pasif.

diketahui tentang

latihan gerak aktif

dan pasif pada

pasien patah tulang

dan memperhatikan

penjelasan penyaji

3. Penutup

10 menit

Memberikan kesempatan

bertanya kepada peserta.

Evaluasi :

1) Memberikan pertanyaan

umpan balik (feed back)

kepada peserta.

Terminasi :

1) Memberikan

kesimpulan.

2) Mengucapkan terima

kasih.

3) Mengakhiri pertemuan

dengan mengucapkan

salam dan membagi

leaflet.

Aktif dalam bertanya

dan memperhatikan

penjelasan

Memperhatikan dan

menjawab salam

Moderator

3

Page 4: SAP ROM

u

VII.PENGORGANISASIAN

Pembimbing : Ilya Krisnana, S.Kep., Ns

Moecharom, S.Kep., Ns

Larasati, Amd Kep

Penyaji : Liza Maulida Rozi, S.Kep.

Moderator : Meyta Dwi, S.Kep.

Notulen dan Observer : Meyta Dwi., S.Kep.

Fasilitator : Liza Maulida, S.Kep.

Meyta Dwi Y, S.Kep.

VIII. SETTING

IX. JOB

X.

XI. JOB DESK

Moderator:

1. Membuka dan menutup acara.

2. Memperkenalkan tim.

3. Menjelaskan kontrak waktu dan mekanisme acara.

4. Memberi kesempatan peserta untuk redemonstrasi.

5. Memberikan umpan balik atau feed back

6. Memfasilitasi diskusi.

4

peserta peserta

peserta peserta

Flip chart

Penyaji

Moderator

Observer

fasilitator fasilitator

fasilitatorfasilitator

Page 5: SAP ROM

7. Membuat kesimpulan.

Penyaji:

1. Menggali kemampuan dan pengalaman peserta mengenai topik yang

dibicarakan.

2. Menyampaikan materi.

Notulen dan observer :

1. Mengobservasi jalannya acara.

2. Menulis pertanyaan dan jawaban.

Fasilitator :

1. Memfasilitasi peserta saat proses penyuluhan.

2. Memfasilitasi peserta dalam diskusi.

XII. EVALUASI

a. Evaluasi struktur

1. Kesiapan SAP.

2. Kesiapan media dan tempat.

3. Peserta yang hadir minimal 70% dari jumlah peserta diundang.

4. Pengorganisasian dilakukan 1 hari sebelumnya.

b. Evaluasi proses

1. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktunya.

2. Kegiatan berjalan sesuai dengan POA.

3. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job desk.

4. Peserta antusias terhadap penyuluhan yang dilakukan.

5. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai.

6. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan diskusi.

c. Evaluasi hasil

1. Peserta mampu memahami maksud dan tujuan dari diadakannya

penyuluhan latihan gerak aktif dan pasif.

2. Peserta mengetahui pokok masalah yang telah di diskusikan yaitu

tentang latihan gerak aktif dan pasif.

3. Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan.

4. Peserta mampu memperagakan latihan gerak aktif dan pasif.

5

Page 6: SAP ROM

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PKRS DENGAN TEMA

LATIHAN GERAK AKTIF DAN PASIF PADA PASIEN PATAH TULANG

DI IRNA BEDAH BOUGENVILE RSUD Dr.SOETOMO SURABAYA

TANGGAL 21 OKTOBER 2011

Evaluasi Struktur Evaluasi Proses Evaluasi Hasil

1.2.

dan tempat3.

hadir lebih dari 70% dari jumlah peserta yang diundang

4.dilakukan 1 hari sebelumnya

1. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktunya

2. Kegiatan berjalan sesuai dengan POA

3. Peserta antusias terhadap penyuluhan yang dilakukan

4. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job desk

5. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai

6. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan diskusi

1. Peserta mampu memahami maksud dan tujuan dari diadakannya penyuluhan tentang latihan gerak aktif dan pasif pada pasien patah tulang.

2. Peserta menge-tahui pokok masalah yang telah di diskusikan yaitu tentang latihan gerak aktif dan pasif pada pasien patah tulang.

3. Peserta menjawab pertanyaan yang diberikan dengan benar.

4. Peserta mampu memperagakan latihan gerak aktif dan pasif.

Lain-lain :

Catatan : berilah tanda centang (√) bila tindakan dilakukan

Observer

Meyta Dwi., S.Kep.

6

Page 7: SAP ROM

DAFTAR HADIR KEGIATAN PKRS DENGAN TEMA

LATIHAN GERAK AKTIF DAN PASIF PADA PASIEN PATAH TULANG

DI IRNA BEDAH BOUGENVILE RSUD Dr.SOETOMO SURABAYA

TANGGAL 21 OKTOBER 2011

No Nama Tanda tangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

7

Page 8: SAP ROM

MATERI

A. Definisi ROM              

Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk

mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan

menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa

otot dan tonus otot dan sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan ataupun

untuk menyatakan batas gerakan sendi yang abnormal.

B. Jenis ROM

1.  ROM Pasif

Latihan ROM pasif adalah latihan ROM yang di lakukan pasien

dengan bantuan perawat setiap-setiap gerakan. Indikasi latihan pasif

adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan

mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang

gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan

paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, 2008). Rentang gerak pasif ini

berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan

menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat

dan menggerakkan kaki pasien.

2. ROM Aktif

Latihan ROM aktif adalah Perawat memberikan motivasi, dan

membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri

sesuai dengan rentang gerak sendi normal. Hal ini untuk melatih

kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-

ototnya secara aktif

C. Tujuan ROM

1. Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot

2. Memelihara mobilitas persendian

3. Merangsang sirkulasi darah

4. Mencegah ke lainan bentuk

8

Page 9: SAP ROM

D. Perinsip Dasar Latihan ROM

1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari

2. ROM di lakukan perlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien

3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien,

    diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring. Dengan instruksi

perawat atau fisioterapi.

4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari,

    lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.

5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-

bagian   

    yang di curigai mengalami proses penyakit. Kecuali ada kontraindikasi

seperti fraktur servikal.

6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau

    perawatan rutin telah di lakukan.

E. Manfaat ROM

1.  Meningkatkan mobilisasi sendi

2.  Memperbaiki toleransi otot untuk latihan

3.  Meningkatkan massa otot

4.  Mengurangi kehilangan tulang

5.Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan

pergerakan

6. Mengkaji tulang sendi, otot

7. Mencegah terjadinya kekakuan sendi

8. Memperlancar sirkulasi darah

9 Memperbaiki tonus otot

9

Page 10: SAP ROM

F. Gerakan ROM

1. Siku

Fleksi : Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan

sendi bahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150°

Ektensi : Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150°

2. Lengan bawah

Supinasi : Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan

menghadap ke atas, rentang 70-90°

Pronasi : Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke

bawah, rentang 70-90°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

3. Pergelangan tangan

Fleksi : Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan

bawah, rentang 80-90°

Ekstensi : Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan, lengan

bawah berada dalam arah yang sama, rentang 80-90°

Hiperekstensi : Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh

mungkin, rentang 89-90°

Abduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang 30°

Adduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari, rentang

30-50°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

10

Page 11: SAP ROM

4. Jari- jari tangan

Fleksi : Membuat genggaman, rentang 90°

Ekstensi : Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90°

Hiperekstensi : Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin,

rentang 30-60°

Abduksi : Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain,

rentang 30°

Adduksi : Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

5. Ibu jari

Fleksi : Mengerakan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan,

rentang 90°

Ekstensi : menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang 90°

Abduksi : Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°

Adduksi : Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°

Oposisi : Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan

yang sama

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

6. Pinggul

Fleksi : Mengerakan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120°

Ekstensi : Menggerakan kembali ke samping tungkai yang lain, rentang

90-120°

Hiperekstensi : Mengerakan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50°

Abduksi : Menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang 30-

50°

Adduksi : Mengerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika

mungkin, rentang 30-50°

Rotasi dalam : Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain, rentang 90°

11

Page 12: SAP ROM

Rotasi luar : Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain, rentang 90°

Sirkumduksi : Menggerakan tungkai melingkar

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

7. Lutut

Fleksi : Mengerakan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130°

Ekstensi : Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

8. Mata kaki

Dorsifleksi : Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas,

rentang 20-30°

Flantarfleksi : Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke

bawah, rentang 45-50°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

9. Kaki

Inversi : Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10°

Eversi : Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

10. Jari-Jari Kaki

Fleksi : Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60°

Ekstensi : Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°

Abduksi : Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain, rentang 15°

Adduksi : Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali

G. Indikasi

1. Stroke atau penurunan tingkat kesadaran.

2. Kelemahan otot.

3. Fase rehabilitasi fisik

12

Page 13: SAP ROM

4. Klien dengan tirah baring lama

H. Kontra Indikasi

1. Trombus/emboli pada pembuluh darah

2. Kelainan sendi atau tulang

3. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung)

I. Perhatian

1. Monitor keadaan umum klien dan tanda-tanda vital sebelum dan setelah latihan §

Tanggap terhadap respon ketidak nyamanan klien

2. Ulangi gerakan sebanyak 3 kali

DAFTAR PUSTAKA

Adypurwoko. 2011. Latihan ROM dan Manfaat Latihan Otot. Diakses dari

http://adypurwoko.blogspot.com/2010/12/latihan-rom-dan-manfaat-

latihan-otot.html#!/2010/12/latihan-rom-dan-manfaat-latihan-

otot.html pada tanggal 17 Oktober 2011 jam 19.00

Kandra. 2008. Fraktur dan ROM. Diakses dari

http://kandrawilko.blogspot.com/2009/01/fraktur-dan-rom.html pada

tanggal 17 Oktober 2011 jam 19.25

Jackson. 2009. Movement disorders in spinal cord injury: range of motion (rom)

exercises: passive stretching (upper extremity). Diakses dari

http://calder.med.miami.edu/pointis/upper.html pada tanggal 17

Oktober 2011 jam 19.30

13