Upload
siti-istiqomah
View
5
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
dokumen
Citation preview
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DI IRNA BEDAH BOUGENVILLE RSUD Dr. SOETOMO
SURABAYA
Tanggal 21 Oktober 2011
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok Bahasan : Latihan Gerak Aktif dan Pasif Pada Pasien Patah Tulang
Hari, tanggal : Jumat, 21 Oktober 2011
Waktu : 10.00-10.30 WIB
Tempat : IRNA Bedah Bougenville
Sasaran : Keluarga pasien dan pasien di IRNA Bedah Bougenvile
I. ANALISIS SITUASIONAL
Penyuluh :
Mahasiswa profesi FKp UNAIR Angkatan 2007.
Peserta :
Keluarga pasien dan pasien di IRNA Bedah Bougenvile RSU Dr.Soetomo
Surabaya.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan keluarga
pasien dapat mengetahui dan menerapkan tentang latihan gerak otot dan
sendi.
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta mampu :
1) Menyebutkan pengertian latihan gerak aktif dan pasif.
2) Menyebutkan tujuan latihan gerak aktif dan pasif.
1
3) Menyebutkan indikasi dan kontraindikasi latihan gerak aktif dan pasif.
4) Menyebutkan cara melakukan latihan gerak aktif dan pasif
5) Memperagakan cara melakukan latihan gerak aktif dan pasif
IV. MEDIA
1. Flip chart
2. Leaflet
V. METODE
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
VI. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Tahap dan Waktu Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta Pelaksana
1.
Pendahuluan
5 menit
Pembukaan :
1) Mengucapkan salam.
2) Memperkenalkan tim.
3) Menjelaskan tujuan
penyuluhan dan hasil
yang akan diharapkan.
4) Menyebutkan topik yang
akan diberikan.
5) Menyampaikan kontrak
waktu dan mekanisme
penyuluhan.
Mendengarkan dan
menjawab salam.
Moderator
2. Kegiatan inti
15 menit
Pelaksanaan :
1) Menggali pengetahuan
dan pengalaman peserta
tentang latihan gerak
aktif dan pasif pada
Menyampaikan
informasi yang
Penyaji
2
penderita patah tulang.
2) Menjelaskan secara rinci
tentang latihan gerak
aktif dan pasif pada
pasien patah tulang:
a) Pengertian latihan
gerak aktif dan pasif.
b) Tujuan latihan gerak
aktif dan pasif.
c) Kontraindikasi
latihan gerak aktif
dan pasif.
d) Cara melakukan
latihan gerak aktif
dan pasif.
diketahui tentang
latihan gerak aktif
dan pasif pada
pasien patah tulang
dan memperhatikan
penjelasan penyaji
3. Penutup
10 menit
Memberikan kesempatan
bertanya kepada peserta.
Evaluasi :
1) Memberikan pertanyaan
umpan balik (feed back)
kepada peserta.
Terminasi :
1) Memberikan
kesimpulan.
2) Mengucapkan terima
kasih.
3) Mengakhiri pertemuan
dengan mengucapkan
salam dan membagi
leaflet.
Aktif dalam bertanya
dan memperhatikan
penjelasan
Memperhatikan dan
menjawab salam
Moderator
3
u
VII.PENGORGANISASIAN
Pembimbing : Ilya Krisnana, S.Kep., Ns
Moecharom, S.Kep., Ns
Larasati, Amd Kep
Penyaji : Liza Maulida Rozi, S.Kep.
Moderator : Meyta Dwi, S.Kep.
Notulen dan Observer : Meyta Dwi., S.Kep.
Fasilitator : Liza Maulida, S.Kep.
Meyta Dwi Y, S.Kep.
VIII. SETTING
IX. JOB
X.
XI. JOB DESK
Moderator:
1. Membuka dan menutup acara.
2. Memperkenalkan tim.
3. Menjelaskan kontrak waktu dan mekanisme acara.
4. Memberi kesempatan peserta untuk redemonstrasi.
5. Memberikan umpan balik atau feed back
6. Memfasilitasi diskusi.
4
peserta peserta
peserta peserta
Flip chart
Penyaji
Moderator
Observer
fasilitator fasilitator
fasilitatorfasilitator
7. Membuat kesimpulan.
Penyaji:
1. Menggali kemampuan dan pengalaman peserta mengenai topik yang
dibicarakan.
2. Menyampaikan materi.
Notulen dan observer :
1. Mengobservasi jalannya acara.
2. Menulis pertanyaan dan jawaban.
Fasilitator :
1. Memfasilitasi peserta saat proses penyuluhan.
2. Memfasilitasi peserta dalam diskusi.
XII. EVALUASI
a. Evaluasi struktur
1. Kesiapan SAP.
2. Kesiapan media dan tempat.
3. Peserta yang hadir minimal 70% dari jumlah peserta diundang.
4. Pengorganisasian dilakukan 1 hari sebelumnya.
b. Evaluasi proses
1. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktunya.
2. Kegiatan berjalan sesuai dengan POA.
3. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job desk.
4. Peserta antusias terhadap penyuluhan yang dilakukan.
5. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai.
6. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan diskusi.
c. Evaluasi hasil
1. Peserta mampu memahami maksud dan tujuan dari diadakannya
penyuluhan latihan gerak aktif dan pasif.
2. Peserta mengetahui pokok masalah yang telah di diskusikan yaitu
tentang latihan gerak aktif dan pasif.
3. Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan.
4. Peserta mampu memperagakan latihan gerak aktif dan pasif.
5
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PKRS DENGAN TEMA
LATIHAN GERAK AKTIF DAN PASIF PADA PASIEN PATAH TULANG
DI IRNA BEDAH BOUGENVILE RSUD Dr.SOETOMO SURABAYA
TANGGAL 21 OKTOBER 2011
Evaluasi Struktur Evaluasi Proses Evaluasi Hasil
1.2.
dan tempat3.
hadir lebih dari 70% dari jumlah peserta yang diundang
4.dilakukan 1 hari sebelumnya
1. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktunya
2. Kegiatan berjalan sesuai dengan POA
3. Peserta antusias terhadap penyuluhan yang dilakukan
4. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job desk
5. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
6. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan diskusi
1. Peserta mampu memahami maksud dan tujuan dari diadakannya penyuluhan tentang latihan gerak aktif dan pasif pada pasien patah tulang.
2. Peserta menge-tahui pokok masalah yang telah di diskusikan yaitu tentang latihan gerak aktif dan pasif pada pasien patah tulang.
3. Peserta menjawab pertanyaan yang diberikan dengan benar.
4. Peserta mampu memperagakan latihan gerak aktif dan pasif.
Lain-lain :
Catatan : berilah tanda centang (√) bila tindakan dilakukan
Observer
Meyta Dwi., S.Kep.
6
DAFTAR HADIR KEGIATAN PKRS DENGAN TEMA
LATIHAN GERAK AKTIF DAN PASIF PADA PASIEN PATAH TULANG
DI IRNA BEDAH BOUGENVILE RSUD Dr.SOETOMO SURABAYA
TANGGAL 21 OKTOBER 2011
No Nama Tanda tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
7
MATERI
A. Definisi ROM
Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa
otot dan tonus otot dan sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan ataupun
untuk menyatakan batas gerakan sendi yang abnormal.
B. Jenis ROM
1. ROM Pasif
Latihan ROM pasif adalah latihan ROM yang di lakukan pasien
dengan bantuan perawat setiap-setiap gerakan. Indikasi latihan pasif
adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan
mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang
gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan
paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, 2008). Rentang gerak pasif ini
berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan
menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat
dan menggerakkan kaki pasien.
2. ROM Aktif
Latihan ROM aktif adalah Perawat memberikan motivasi, dan
membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri
sesuai dengan rentang gerak sendi normal. Hal ini untuk melatih
kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-
ototnya secara aktif
C. Tujuan ROM
1. Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot
2. Memelihara mobilitas persendian
3. Merangsang sirkulasi darah
4. Mencegah ke lainan bentuk
8
D. Perinsip Dasar Latihan ROM
1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari
2. ROM di lakukan perlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien,
diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring. Dengan instruksi
perawat atau fisioterapi.
4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari,
lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-
bagian
yang di curigai mengalami proses penyakit. Kecuali ada kontraindikasi
seperti fraktur servikal.
6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau
perawatan rutin telah di lakukan.
E. Manfaat ROM
1. Meningkatkan mobilisasi sendi
2. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
3. Meningkatkan massa otot
4. Mengurangi kehilangan tulang
5.Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan
pergerakan
6. Mengkaji tulang sendi, otot
7. Mencegah terjadinya kekakuan sendi
8. Memperlancar sirkulasi darah
9 Memperbaiki tonus otot
9
F. Gerakan ROM
1. Siku
Fleksi : Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan
sendi bahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150°
Ektensi : Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150°
2. Lengan bawah
Supinasi : Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan
menghadap ke atas, rentang 70-90°
Pronasi : Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke
bawah, rentang 70-90°
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
3. Pergelangan tangan
Fleksi : Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan
bawah, rentang 80-90°
Ekstensi : Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan, lengan
bawah berada dalam arah yang sama, rentang 80-90°
Hiperekstensi : Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh
mungkin, rentang 89-90°
Abduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang 30°
Adduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari, rentang
30-50°
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
10
4. Jari- jari tangan
Fleksi : Membuat genggaman, rentang 90°
Ekstensi : Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90°
Hiperekstensi : Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin,
rentang 30-60°
Abduksi : Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain,
rentang 30°
Adduksi : Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
5. Ibu jari
Fleksi : Mengerakan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan,
rentang 90°
Ekstensi : menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang 90°
Abduksi : Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°
Adduksi : Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°
Oposisi : Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan
yang sama
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
6. Pinggul
Fleksi : Mengerakan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120°
Ekstensi : Menggerakan kembali ke samping tungkai yang lain, rentang
90-120°
Hiperekstensi : Mengerakan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50°
Abduksi : Menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang 30-
50°
Adduksi : Mengerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika
mungkin, rentang 30-50°
Rotasi dalam : Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain, rentang 90°
11
Rotasi luar : Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain, rentang 90°
Sirkumduksi : Menggerakan tungkai melingkar
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
7. Lutut
Fleksi : Mengerakan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130°
Ekstensi : Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
8. Mata kaki
Dorsifleksi : Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas,
rentang 20-30°
Flantarfleksi : Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke
bawah, rentang 45-50°
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
9. Kaki
Inversi : Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10°
Eversi : Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
10. Jari-Jari Kaki
Fleksi : Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60°
Ekstensi : Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°
Abduksi : Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain, rentang 15°
Adduksi : Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
G. Indikasi
1. Stroke atau penurunan tingkat kesadaran.
2. Kelemahan otot.
3. Fase rehabilitasi fisik
12
4. Klien dengan tirah baring lama
H. Kontra Indikasi
1. Trombus/emboli pada pembuluh darah
2. Kelainan sendi atau tulang
3. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung)
I. Perhatian
1. Monitor keadaan umum klien dan tanda-tanda vital sebelum dan setelah latihan §
Tanggap terhadap respon ketidak nyamanan klien
2. Ulangi gerakan sebanyak 3 kali
DAFTAR PUSTAKA
Adypurwoko. 2011. Latihan ROM dan Manfaat Latihan Otot. Diakses dari
http://adypurwoko.blogspot.com/2010/12/latihan-rom-dan-manfaat-
latihan-otot.html#!/2010/12/latihan-rom-dan-manfaat-latihan-
otot.html pada tanggal 17 Oktober 2011 jam 19.00
Kandra. 2008. Fraktur dan ROM. Diakses dari
http://kandrawilko.blogspot.com/2009/01/fraktur-dan-rom.html pada
tanggal 17 Oktober 2011 jam 19.25
Jackson. 2009. Movement disorders in spinal cord injury: range of motion (rom)
exercises: passive stretching (upper extremity). Diakses dari
http://calder.med.miami.edu/pointis/upper.html pada tanggal 17
Oktober 2011 jam 19.30
13