10

Click here to load reader

Sap Rumah Sehat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ds

Citation preview

Page 1: Sap Rumah Sehat

SATUAN ACARA PENYULUHAN

RUMAH SEHAT

Masalah : Kesehatan Lingkungan

Topik : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Subtopik : Rumah Sehat

Sasaran : Keluarga Tn.X

Waktu/Jam : 30 menit/ 10.00 s/d 10.30

Hari/tanggl : Sabtu,

Tempat : Rumah keluarga Tn.X

Penyuluh : Kelompok 2

A. Tujuan

1. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )

Setelah mendapatkan penyuluhan tentang Rumah Sehat, diharapkan Tn.

Hendra dan keluarga dapat mengetahui dan memahami tentang manfaat

Rumah Sehat serta mau melaksanakan penyuluhan dengan membuat

rumahnya lebih sehat.

2. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )

a. Peserta dapat menjelaskan pengertian Rumah Sehat

b. Peserta dapat menjelaskan Fungsi Sumah Sehat

c. Peserta dapat menjelaskan syarat-syarat Rumah Sehat.

B. Materi

1. Pengertian Rumah Sehat

2. Fungsi Rumah Sehat

3. Syarat-syarat Rumah Sehat

C. Media

1. Leaflet

Page 2: Sap Rumah Sehat

2. Power Point

D. Metode

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Tanya jawab

E. Pelaksanaan

No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi

1. Pembukaan 2 menit Mengucap salam Memperkenalkan

diri

Menjawab salam, mendengarkan

2. Inti 10 menit

Menjelaskan tentang pengertian Rumah Sehat.

Menjelaskan tentang fungsi

Menjelaskan syarat-syarat Rumah Sehat.

Mendengarkan dan memperhatikan.

3. Diskusi dan tanya jawab

5 menit Diskusi dan tanya jawab Peserta bertanya dan memperhatikan.

4. Penutup 3 menit Menyimpulkan hasil penyuluhan.

Memberi saran-saran.

Memberi salam

Mendengarkan dan menjawab salam.

F. Daftar Pustaka

Budiman Chandra.2007. Pengantar Kesehatan Lingkugan. Jakarta:EGC.

Depkes RI – Ditjen PPM dan PL (2003) Pedoman Teknis Penilaian Rumah

Sehat.

Depkes RI – Ditjen PPM dan PL (2002) Pedoman Teknis Penilaian Rumah

Sehat.

http://www.mikirbae.com/2014/12/membuat-saringan-air-sederhana.html

Page 3: Sap Rumah Sehat

Kepmenkes RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999 ttg Persyaratan Kesehatan

Perumahan.

Mahfoedz, Irham.2008, Menjaga Kesehatan Rumah Dari Berbagai

Penyakit. Jogyakarta.

Munif Arifin, 2009. Rumah Sehat dan Lingkunganya. diakses dari

environmentalsanitation.wordpress.com. Diakses pada tanggal 29

Desember 2015

Sanropie, D. 1991. Pengawasan Penyeharan Lingkungan Pemukiman.

Jakarta: Dirjen PPM dan PLP.

Soedjajadi Keman, Kesehatan Lingkungan Pemukiman.

http://library.unair.ac.id/download/fkm/fkm-soedjajadikeman.ppt.

Universitas Air Langga, 2006.

Subarnas, Nandang. 2007. Terampil Berkreasi. Jakarta: PT. Grafindo

Media Pratama

UU RI No.4 Tahun 1992 ttg Perumahan dan Pemukiman.

G. Evaluasi

Metode Evaluasi : Post TestJenis pertanyaan : TerbukaWaktu : Setelah dilakukan penyuluhanSoal dan Petunjuk jawaban : 1. Sebutkan pengertian rumah sehat

2. Sebutkan Fungsi Rumah Sehat3. Sebutkan Syarat-syarat rumah sehat

Page 4: Sap Rumah Sehat

Lampiran Materi

Pengertian Rumah Sehat

Rumah adalah struktur fisik atau bangunan sebagai tempat berlindung,

dimana lingkungan dari struktur tersebut berguna untuk kesehatan jasmani dan

rohani serta keadaan sosialnya baik untuk kesehatan keluarga dan individu

(WHO dalam Keman, 2005).

Rumah sehat merupakan bangunan tempat tinggal yang memenuhi

syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air

bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi

yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak

terbuat dari tanah (Depkes RI, 2003).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rumah sehat adalah bangunan

tempat berlindung dan beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga

yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga

seluruh anggota keluarga dapat bekerja secara produktif. Oleh karena itu,

keberadaan perumahan yang sehat, aman, serasi, teratur sangat diperlukan

agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik.

Fungsi Rumah

Menurut Suhadi (2007) yang dikutip dari Azwar fungsi rumah bagi manusia

adalah :

a. Sebagai tempat untuk melepaskan lelah, beristirahat setelah penat

melaksanakan kewajiban sehari-hari.

b. Sebagai tempat untuk bergaul dengan keluarga atau membina rasa

kekeluargaan bagi segenap anggota keluarga yang ada.

c. Sebagai tempat untuk melindungi diri dari bahaya yang datang

mengancam.

d. Sebagai lambang status sosial yang dimiliki yang masih dirasakan hingga

saat ini.

e. Sebagai tempat untuk meletakan atau menyimpan barang-barang berharga

yang dimiliki, yang terutama masih ditemui pada masyarakat pedesaan.

Page 5: Sap Rumah Sehat

Persyaratan Rumah Sehat

Persyaratan rumah sehat menurut Winslow dan APHA yang dikutip

(Ircham Machfoedz, 2008) adalah sebagai berikut :

a. Memenuhi kebutuhan physiologis, yang meliputi :

1. Rumah tersebut harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat

dipelihara atau dipertahankan temperatur lingkungannya. Sebaiknya

temperatur udara dalam ruangan harus lebih rendah paling sedikit

4°C dari temperatur udara luar untuk daerah tropis. Umumnya

temperatur kamar 22°C - 30°C sudah cukup segar.

2. Rumah tersebut harus terjamin pencahayaannya yang dibedakan

atas cahaya matahari (penerangan alamiah) serta penerangan

dari nyala api lainnya (penerangan buatan). Semua penerangan

ini harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu gelap atau

tidak menimbulkan rasa silau.

3. Rumah tersebut harus mempunyai ventilasi yang sempurna sehingga

aliran udara segar dapat terpelihara. Luas lubang ventilasi tetap,

minimum 5% dari luas lantai ruangan, sedangkan luas lubang

ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup) minimum 5% luas

lantai sehingga jumlah keduanya menjadi 10% dari luas lantai.

4. Ruangan. Ini diatur sedemikian rupa agar udara yang masuk tidak

terlalu deras dan tidak terlalu sedikit.

5. Rumah tersebut harus dapat melindungi penghuni dari gangguan

bising yang berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan

kesehatan baik langsung maupun dalam jangka waktu yang relatif

lama. Gangguan yang dapat muncul antara lain gangguan fisik

seperti kerusakan alat pendengaran dan gangguan mental seperti

mudah marah dan apatis.

6. Rumah tersebut harus memiliki luas yang cukup untuk aktivitas dan

untuk anak- anak dapat bermain. Hal ini penting agar anak mempunyai

kesempatan bergerak, bermain dengan leluasa di rumah agar

Page 6: Sap Rumah Sehat

pertumbuhan badannya akan lebih baik, juga agar anak tidak bermain

di rumah tetangganya, di jalan atau tempat lain yang membahayakan.

b. Memenuhi kebutuhan psychologis, yang meliputi :

1. Cukup aman dan nyaman bagi masing-masing penghuni Adanya

ruangan khusus untuk istirahat bagi masing-masing penghuni, seperti

kamar tidur untuk ayah dan ibu. Anak-anak berumur di bawah 2

tahun masih diperbolehkan satu kamar tidur dengan ayah dan ibu.

Anak-anak di atas 10 tahun laki-laki dan perempuan tidak boleh

dalam satu kamar tidur. Anak-anak di atas 17 tahun mempunyai

kamar tidur sendiri.

2. Ruang duduk dapat dipakai sekaligus sebagai ruang makan

keluarga, dimana anak-anak sambil makan dapat berdialog langsung

dengan orang tuannya.

3. Dalam memilih letak tempat tinggal, sebaiknya di sekitar tetangga yang

memiliki tingkat ekonomi yang relatif sama, sebab bila bertetangga

dengan orang yang lebih kaya atau lebih miskin akan menimbulkan

tekanan batin. Dalam meletakkan kursi dan meja di ruangan jangan

sampai menghalangi lalu lintas dalam ruangan.

4. W.C. (Water Closet) dan kamar mandi harus ada dalam suatu

rumah dan terpelihara kebersihannya. Biasanya orang tidak senang

atau gelisah bila terasa ingin buang air besar tapi tidak mempunyai

W.C. sendiri karena harus antri di W.C. orang lain atau harus buang

air besar di tempat terbuka seperti sungai atau kebun.

5. Untuk memperindah pemandangan, perlu ditanami tanaman hias,

tanaman bunga yang kesemuanya diatur, ditata, dan dipelihara secara

rapi dan bersih, sehingga menyenangkan bila dipandang.

c. Mencegah penularan penyakit, yang meliputi.

1. Penyediaan Air Bersih yang memenuhi syarat kesehatan

2. Bebas dari kehidupan serangga dan tikus

3. Pembuagan sampah

4. Pembuangan air limbah.

Page 7: Sap Rumah Sehat

5. Pembuangan Tinja

6. Bebas pencemaran makanan dan minuman.

d. Mencegah terjadinya kecelakaan yaitu rumah harus dibangun sedemikian

rupa sehingga dapat melindungi penghuni dari kemungkinan terjadinya

bahaya atau kecelakaan. Termasuk dalam persyaratan ini antara lain

bangunan yang kokoh, tangga yang tidak terlalu curam dan licin,

terhindar dari bahaya kebakaran, alat-alat listrik yang terlindung, tidak

menyebabkan keracunan gas bagi penghuni, terlindung dari

kecelakaan lalu lintas, dan lain sebagainya (Azwar, 1990; CDC, 2006;

Sanropie, 1991).