17
LAPORAN PRAKTIKUM PROTISTA SARCODINA Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Protista Yang Dibimbing Oleh Ibu Sri Endah Indriwati Disusun oleh: Nama : Indah Syafinatu Zafi NIM : 140341601596 Prodi : S1 Pendidikan Biologi Kls/Off : B/B1 Kelompok : 4

SARCODINA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sarcodina

Citation preview

Page 1: SARCODINA

LAPORAN PRAKTIKUM PROTISTA

SARCODINA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Protista

Yang Dibimbing Oleh

Ibu Sri Endah Indriwati

Disusun oleh:

Nama : Indah Syafinatu Zafi

NIM : 140341601596

Prodi : S1 Pendidikan Biologi

Kls/Off : B/B1

Kelompok : 4

The Learning University UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMJURUSAN BIOLOGI

JANUARI 2015

A. SEJARAH

Page 2: SARCODINA

Rhizopoda Merupakan salah satu filum dari protozoa yang bergerak dan makannya

dengan menggunakan pseudopodia ( kaki semu ). Bersifat amoboid yaitu bentuk tubuh tidak

tetap karena aliran protoplasmanya bersifat pseudopodia (kaki semu). Pseudopodia (Yunani,

pseudes = palsu, pod = kaki) merupakan penjuluran sitoplasma yang terbentuk saat bergerak

untuk mendekati sumber makanan. Pseudopodia dapat muncul dari permukaan sel bagian mana

saja.

Sarcodina merupakan organisme yang melayang maupun menjalar, walaupun pada

beberapa anggota ada yang sesil. Lapisan periplast yang tipis membentuk pseudopodia dan

gerakan amuboid pada spesies yang telanjang. Mungkin terdapat daya penggerak dalam

pembentukan pseudopodia tertentu. Beberapa Sarcodina juga mengalami perkembangan sebagai

flagellata dalam siklus hidupnya. Fase flagellata terjadi selama gamet, ditemukan pada

Foraminifera. Pada beberapa kasus, fase flagellata hanya terlihat sebagai fase aktif kedua pada

siklus hidup yang dimorfik.

Rhizopoda hanya bereproduksi secara aseksual, sedangkan reproduksi secara seksual

tidak diketahui. Rhizopoda bereproduksi secara aseksual melalui berbagai mekanisme

pembelahan sel yang mengarah ke pembelahan mitosis. Namun, tahap-tahap mitosis tidak

tampak dengan jelas. Contohnya, pada proses pembelahan sel terbentuk benang-benang spindel,

tetapi membran inti tidak pernah menghilang selama proses pembelahan. Pembelahan sel diawali

dengan pembelahan inti, selanjutnya membran plasma semakin melekuk ke arah dalam hingga

terbentuk dua sel anakan.

Rhizopoda bersifat heterotrof dan memangsa Protozoa lain, Ciliata, bakteri, maupun alga

uniseluler. Rhizopoda mendekati sumber makanan dengan menjulurkan kaki semu. Kaki semu

akan mengelilingi sumber makanan hingga permukaan membran yang mengelilingi makanan

tersebut bertemu. Dengan demikian, terbentuklah rongga makanan di dalam tubuh Rhizopoda.

Rongga makanan tersebut disebut vakuola makanan. Vakuola makanan akan mencerna

makanan di dalamnya sambil beredar di sitoplasma. Sari makanan hasil pencernaan akan masuk

ke sitoplasma secara difusi, sedangkan sisa-sisa makanan yang tidak tercerna dan berbentuk

padat tetap berada di dalam vakuola. Vakuola yang berisi sisa-sisa makanan padat tersebut

bergerak ke tepi sel. Sesampainya di tepi sel, membran vakuola akan pecah sehingga sisa

makanan padat dapat dikeluarkan dari tubuh. Sementara makanan yang berbentuk cair akan

Page 3: SARCODINA

diatur oleh vakuola kontraktil, yaitu dengan cara berdenyut (mengembang dan mengempis)

untuk memompa cairan ke luar dan sel. (Encyclopedia, 2005)

Berdasar pada pseudopodial, Sarcodina dibedakan menjadi dua kelas, yaitu Actinopoidea

dan Rhizipoidea. Actinopoidea memiliki axopodia sedangkan Rhizopodea memiliki pseudopodia

lain yang bukan termasuk axopodia.

A. Kelas Actinopodea

Kelas Actinopodea merupakan kelas yang anggotanya berupa organisme sesil dan

melayang terbesar, walaupun terdapat fase flagelata pada beberapa genus. Kelas ini terbagi

menjadi tiga ordo, antara lain (1) Helioflagellida, dengan 1 atau lebih flagel yang salah satunya

merupakan bentuk tetap atau karakteristik yang dominan pada siklus hidup, (2) Heliozoida,

dengan fase flagellata yang jarang dan pada sitoplasma bagian dalam tidak dipisahkan dari

daerah luar oleh central capsule, dan (3) Radiolaria, central capsule merupakan karakteristik dan

memiliki struktur skeletal lebih tinggi dari Heliozoida.

Subdivisi heliozoida didasarkan pada ada tidaknya elemen skeletal dan strukturnya.

Berdasarkan dasar tersebut, maka dikelompokkan menjadi tiga subordo, yaitu (1)

Actinophrydina, tipe telanjang, (2) Acantocystidina, dengan adanya kapsul gelatin yang

memisahkan elemen skeletal, dan (3) Desmothoracina, terdiri dari beberapa pori-pori.

Radiolaria dibagi menjadi empat ordo berdasarkan pada struktur kerangka dan persebaran

pori-pori pada kapsulanya: (1) Actipylina (“Acantharia”), dengan kerangka terdiri dari

radial spine yang masuk ke dalam pusat kapsula untuk berkumpul di tengah tubuh. (2)

Peripylina (“Spumellaria”), sering tanpa kerangka atau satu terbatas untuk memutuskan

hubungan ektrakapsuler dan kurang umumnya dengan kulit yang berlubang; bentuk yang

tidak teratur di pusat kapsula menunjukkan satu bentuk persebaran pori-pori; (3)

Monopyla (“Nasselaria”), dengan kapsul pusat yang tebal yang pori-porinya terbatas pada

satu tempat, atau lempeng pori-pori, dan Tripylina (Phaeodaria), kapsul pusal memiliki

satu atau dua asesori besar yang terbuka.

B. Kelas Rhizopodea

Kelas ini pergerakannya menggunakan lobopodia, filopodia, atau myxopodia bukan

axopodia. Terbagi menjadi lima ordo yaitu Proteomyxida (biasanya membentuk filopodia yang

tipis dan kecil kadang mirip dengan axopodia), Mycetozoida (pergerakannya mengikuti gerakan

protoplasmic, kadang membentuk sebuah pseudoplasmodium), Amoebida (bentukan telanjang

Page 4: SARCODINA

dan biasanya membentuk lobopodia), Testacida (membentuk filopodia atau lobopodia pada

genus yang berbeda), dan Foraminifera (biasanya membentuk myxopodia). (Hall, 1961)

B. PERTANYAAN

1) Apa yang membedakan antara satu kelas dengan kelas yang lain pada filum Sarcodyna?

2) Bagaimana cara mendapatkan makanan dari filum sarcodyna?

3) Bagaimana reproduksi dari filum sarcodina?

4) Bagaimana cara gerak anggota filum Sarcodina?

C. PREDIKSI

1) Yang membedakan adalah bentuk dan pseudopodianya.

2) Cara mendapatkan makanan adalah dengan memakan protozoa lain.

3) Reproduksi dari sarcodina adalah dengan cara aseksual.

4) Cara gerak anggota filum Sarcodina menggunakan Pseudopodia.

D. DASAR PREDIKSI

1) Berdasar pada pseudopodia, Sarcodina dibedakan menjadi dua kelas, yaitu Actinopoidea

dan Rhizipoidea. Actinopoidea memiliki axopodia sedangkan Rhizopodea memiliki

pseudopodia lain yang bukan termasuk (Hall, 1961).

2) Rhizopoda bersifat heterotrof dan memangsa Protozoa lain, Ciliata, bakteri, maupun alga

uniseluler. Rhizopoda mendekati sumber makanan dengan menjulurkan kaki semu. Kaki

semu akan mengelilingi sumber makanan hingga permukaan membran yang mengelilingi

makanan tersebut bertemu. (Encyclopedia, 2005)

3) Rhizopoda bereproduksi secara aseksual melalui berbagai mekanisme pembelahan sel yang

mengarah ke pembelahan mitosis. Namun, tahap-tahap mitosis tidak tampak dengan jelas.

Contohnya, pada proses pembelahan sel terbentuk benang-benang spindel, tetapi membran

inti tidak pernah menghilang selama proses pembelahan. Pembelahan sel diawali dengan

pembelahan inti, selanjutnya membran plasma semakin melekuk ke arah dalam hingga

terbentuk dua sel anakan. (Encyclopedia, 2005)

4) Sarcodina adalah protozoa yang bergerak menggunakan pseudopodia (kaki semu).

Pseudopodia merupakan penjuluran protoplasma sel. (Bimbie.com)

Page 5: SARCODINA

Kaki semu ini merupakan perluasan protoplasma sehingga dapat bergerak di permukaan.

(academia).

E. GAMBAR SKET HASIL PENGAMATAN

No Gambar Keterangan

1. Memiliki bentuk tubuh yang berubah-ubah

Bergerak maju mundur dan sangat lambat

Tidak berwarna

Hidup soliter

Jumlah saat ditemukan = 1

Habitat air tawar

Ditemukan pada air sawah bagian atas hari

ke-6 dengan nutrisi selada

2. Memiliki bentuk tubuh yang berubah-ubah

Bergerak sangat lambat sehingga sulit

dikenali

Tidak berwarna

Hidup soliter

Jumlah saat ditemukan = 1

Habitat air tawar

Ditemukan pada air kolam tugu bagian atas

hari ke-7 nutrisi seleda

3. Memiliki bentuk tubuh yang berubah-ubah

Bergerak maju mundur dan sangat lambat

Tidak berwarna

Hidup soliter

Jumlah saat ditemukan = 1

Habitat air tawar

Ditemukan pada air sawah bagian tengah hari ke-5 nutrisi selada dan pada Air tugu bagian dasar hari ke-7 nutrisi beras

Page 6: SARCODINA

4. Memiliki bentuk tubuh yang berubah-ubah

Bergerak sangat lambat

Tidak berwarna

Hidup soliter

Jumlah saat ditemukan = 1

Habitat air tawar

Ditemukan pada air sawah bagian atas hari

ke-5 nutrisi selada

5. Memiliki bentuk tubuh yang berubah-ubah

Bergerak bergetar dan bergerak seperti orang

yang sedang jumping

Tidak berwarna

Hidup soliter

Jumlah saat ditemukan = 1

Habitat air tawar

Ditemukan pada air kolam tugu bagian dasar hari ke-5 nutrisi seledri dan pada air kolam tugu bagian dasar hari ke-7 nutrisi seledri

F. DESKRIPSI HASIL PENGAMATAN

No Gambar Sket Keterangan Deskripsi

1. Difflugia corona * Memiliki bentuk tubuh yang

berubah-ubah

Bergerak maju mundur dan

sangat lambat

Tidak berwarna

Hidup soliter

Jumlah saat ditemukan = 1

Habitat air tawar

Ditemukan pada air sawah

Page 7: SARCODINA

bagian atas hari ke-6 dengan

nutrisi selada

2. Difflugia limnetica Memiliki bentuk tubuh yang

berubah-ubah

Bergerak sangat lambat

sehingga sulit dikenali

Tidak berwarna

Hidup soliter

Jumlah saat ditemukan = 1

Habitat air tawar

Ditemukan pada air kolam

tugu bagian atas hari ke-7

nutrisi seleda

3. Amoeba guttula* Memiliki bentuk tubuh yang

berubah-ubah

Bergerak maju mundur dan

sangat lambat

Tidak berwarna

Hidup soliter

Jumlah saat ditemukan = 1

Habitat air tawar

Ditemukan pada air sawah

bagian tengah hari ke-5 nutrisi

selada dan pada Air tugu

bagian dasar hari ke-7 nutrisi

beras

4. Amoeba proteus* Memiliki bentuk tubuh yang

berubah-ubah

Bergerak sangat lambat

Tidak berwarna

Hidup soliter

Page 8: SARCODINA

Jumlah saat ditemukan = 1

Habitat air tawar

Ditemukan pada air sawah

bagian atas hari ke-5 nutrisi

selada

5. Paulinella

chromatophora

Memiliki bentuk tubuh yang

berubah-ubah

Bergerak bergetar dan

bergerak seperti orang yang

sedang jumping

Tidak berwarna

Hidup soliter

Jumlah saat ditemukan = 1

Habitat air tawar

Ditemukan pada air kolam tugu bagian dasar hari ke-5 nutrisi seledri dan pada air kolam tugu bagian dasar hari ke-7 nutrisi seledri

G. PENETAPAN HASIL KLASIFIKASI

1. Pada sampel air sawah bagian atas hari ke-6 dengan nutrisi selada, ditemukan anggota

filum Sarcodina dengan karakteristik bentuk tubuhnya berubah-ubah, ciri khususnya

yaitu bergerak maju mundur dan sangat lambat, tidak berwarna, hidup soliter, jumlah

pada saat ditemukan yaitu satu. Habitatnya di air tawar. Berdasarkan karakteristik

tersebut, maka organisme ini digolongkan kedalam famili Difflugiidae. Organisme ini

tergolong dalam spesies Difflugia corona.

2. Pada sampel air kolam tugu bagian atas hari ke-7 dengan nutrisi seledri, ditemukan

anggota filum Sarcodina dengan karakteristik bentuk tubuhnya berubah-ubah, ciri

khususnya yaitu tidak bergetar dan tidak bergerak, tubuhnya seperti memiliki rongga,

tidak berwarna, hidup soliter, jumlah pada saat ditemukan yaitu satu. Habitatnya di air

tawar. Berdasarkan karakteristik tersebut, organisme ini termasuk dalam famili yang

Page 9: SARCODINA

sama dengan organisme yang pertama, yaitu Difflugiidae yang memiliki ruang kosong

didalam tubunya. Organisme ini termasuk dalam spesies Difflugia limnetica.

3. Pada sampel air sawah bagian tengah hari ke-5 dengan nutrisi selada dan dan air tugu

bagian dasar hari ke-7 dengan nutrisi beras, ditemukan anggota filum Sarcodina dengan

memiliki karakteristik bentuk tubuhnya berubah-ubah, ciri khususnya yaitu bergerak

maju mundur dan sangat lambat, bentuknya bulat tidak sempurna, tidak berwarna, hidup

soliter, jumlah pada saat ditemukan yaitu satu. Habitatnya di air tawar. Berdasarkan

karakteristik tersebut, organisme ini tergolong dalam famili Amoebidae dan termasuk

dalam spesies Amoeba guttula.

4. Pada air sawah bagian atas hari ke-5 dengan nutrisi selada, ditemukan anggota filum

Sarcodina dengan karakteristik bentuk tubuhnya berubah-ubah, ciri khususnya bergerak

amoeboid, tidak berwarna, hidup soliter, jumlah pada saat ditemukan yaitu satu.

Habitatnya Hidup di alam bebas maupun parasit pada organisme lain . Berdasarkan

karakteristik tersebut, organisme ini tergolong dalam famili Amoebidae karena bergerak

amoeboid dan termasuk dalam spesies Amoeba proteus.

5. pada air kolam tugu bagian dasar hari ke-5 dan ke-7 dengan nutrisi seledri, ditemukan

anggota filum sarcodina dengan memiliki karakteristik bentuk tubuhnya seperti

mentimun, ciri khususnya yaitu bergetar dan bergerak seperti orang yang sedang

jumping, tubuhnya berisi, tidak berwarna, hidup soliter, jumlah pada saat ditemukan yaitu

satu. Habitatnya di air tawar. Berdasarkan cirri-cirinya, organism tergolong dalam family

Paulinella dan termasuk dalam spesies Paulinella chromatophora.

H. RINGKASAN HASIL BELAJAR

Dari berbagai pembahasan materi tentang pengamatan filum Sarcodina, dapat

disimpulkan sebagai berikut.

Bahwa filum sarcodina ini bentuk tubuhnya bisa berubah-ubah sesuai dengan

keadaannya. Dan filum ini reproduksinya hanya dengan cara aseksual saja namun seksualnya

masih belum diketahui. Makanan dari anggota filum sarcodina ini sendiri ialah protozoa lain,

sarcodina mendekati mangsanya lalu ia akan menutupi dengan kaki semunya, lalu setelah itu

maka makanannya akan di proses masuk ke dalam vakuola makanan yang dimiliki oleh

Page 10: SARCODINA

sarcodina.Sarodina ini tersendiri ternyata dapat menyebabkan berbagai macam penyakit yang

dapat menyerang manusia contohnya adalah kerusakan jaringan pada usus.

Sarcodina atau Rhizopoda merupakan salah satu filum dari protozoa yang bergerak dan

makan dengan menggunakan pseudopodia (kaki semu). Pseudopodia merupakan penjuluran

sitoplasma yang terbentuk saat bergerak untuk mendekati sumber makanan. Berdasar pada

pseudopodia, Sarcodina dibedakan menjadi dua kelas, yaitu Actinopoidea dan Rhizipoidea.

Actinopoidea memiliki axopodia sedangkan Rhizopodea memiliki pseudopodia lain yang bukan

termasuk axopodia. Kelas Actinopodea terbagi menjadi tiga ordo, antara lain (1) Helioflagellida,

(2) Heliozoida, dan (3) Radiolaria. Kelas Rhizopodea pergerakannya menggunakan lobopodia,

filopodia, atau myxopodia bukan axopodia. Terbagi menjadi lima ordo yaitu Proteomyxida,

Mycetozoida, Amoebida, Testacida, dan Foraminifera.

I. APLIKASI HASIL BELAJAR

Pada filum Sarcodina ini ternyata anggota-anggotanya memiliki peranan dalam kehidupan kita,

seperti peran menguntungkan dan merugikan, contohnya yaitu :

Peran Menguntungkan

1. Foraminifera memiliki peran penting sebagai bioindikator. Foraminifera digunakan oleh

peneliti sebagai penciri lingkungan pengendapan, yaitu tipe perairan. Sebagai contoh perairan

dangkal, perairan payau, laut dalam, abisal, batial, dan lain-lain. Fosil Foraminifera berguna

untuk biostratigrafi dan secara akurat dapat memberikan tanggal relatif terhadap batuan. Para

industri minyak sangat bergantung pada mikroorganisme seperti foram untuk menemukan

deposit minyak potensial. Foraminifera digunakan sebagai penunjuk dalam ekspolrasi minyak

bumi dimulai sejak perang dunia pertama, pada saat revolus industri dimulai pada saat itu pula

dunia membutuhkan sumber minyak untuk berbagai aktivitas ekonomi, serta untuk

menghubungkan umur bebatuan sedimen di bagian-bagian dunia yang berbeda (Campbell,

2012)

2. Radiolaria merupakan organisme laut bertubuh bulat hampir seperti bola yang terbuat dari

zat kitin dan stonsium sulfat. Radiolarian yang mati akan mengedap yang disebut lumpur

radiolarian yang digunakan sebagai bahan penggosok serta bahan peledak (Anonym, 2015).

Peran merugikan :

Page 11: SARCODINA

1. Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan kerusakan jaringan

pada usus dan diare, Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab

disentri tetapi efeknya tidak lebih parah dari Entamoeba histolytica

2. Entamoeba gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia, ada disela-sela gigi atau di leher

gigi, tenggorokan, dan tonsil. Tidak bersifat patotenik akan tetapi dapat memperparah

terjadinya radang gusi.

Perlunya pengetahuan bagi kita untuk mengetahui segala jenis anggota filum sarcodina yang

dapat mengganggu kesehatan manusia. Oleh karena itu, dibutuhkannya untuk hidup lebih sehat

agar tidak mudah diserang oleh anggota dari filum sarcodina ini.

J. PERTANYAAN BARU

1. Apakah vakuola makanan pada amoeba bisa mengalami kerusakan pada fungsinya?

Tidak, karena vakuola makanan ini sendiri seperti bersifat elastis jadi dia akan

menyesuaikan dengan aa yang akan dicernanya.

2. Apakah pseudopodia pada sarcodina mengalami pembelahan sel?

K. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Protista. (online)( http://www.academia.edu/4815208/Protista) diakses 27 Januari

2015

Encyclopedia. 2005. Sarcodina. (online) (http://www.encyclopedia.com/topic/Sarcodina.aspx ), akses pada tanggal 27 Januari 2015.

Hall, R.P. 1961. Protozoology. New York Unversity: Prentiice Hall, INC. Englewood Cliffs. N.J. Charles E. Tuttle company, Tokyo