Click here to load reader
Upload
ersarizkys
View
240
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
SAP Asma Bronkhial
Citation preview
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan : Asma Bronkhial Bronkhial
Sub pokok bahasan : Pengertian, penyebab dan pencegahan Asma Bronkhial
Sasaran : Ny.O
Hari / Tanggal : Selasa, 7 Juni 2015
Waktu : 20 menit
Tempat : Rumah tinggal keluarga Ny. O
A. Analisa Situasi
Pada saat dilakukan pengkajian keluarga Tn.B khusunya Ny.O kurang mengetahui
penyakit Asma Bronkhial yang di alaminya dan keluarga tidak mengetahui bagaimana
cara merawat keluarga yang mengalamai Asma Bronkhial dan pencegahan terjadinya
kekambuhan Asma Bronkhial.
B. Diagnosa Keperawatan
Pola napas tidak efektif pada keluarga Tn.B khususnya Ny.O berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang memiliki riwayat Asma
Bronkhial.
C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 2x 30 menit diharapkan keluarga
mampu memahami tentang Asma Bronkhial.
2. Tujuan Instruksional Khusus:
Setelah mengikuti penyuluhan Asma Bronkhial selama 1 X 45 menit diharapkan dapat:
a. Klien mampu menjelaskan kembali tentang pengertian Asma Bronkhial
b. Klien mampu menjelaskan kembali tentang penyebab Asma Bronkhial
c. Klien mampu menjelaskan kembali tentang tanda dan gejala Asma Bronkhial
d. Klien mampu menjelaskan kembali tentang pecegahan kekambuhan Asma
Bronkhial
e. Klien mampu menjelaskan kembali tentang penanganan Asma Bronkhial
D. Materi
Terlampir
E. Metode
Ceramah dan tanya jawab
F. Media
Leaflet
G. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
No Kegiatan Penyuluh Klien dan keluarga
1 Pembukaan
(5 menit)
Mengucapkan salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan pendidikan
kesehatan
Menjawab pertanyaan Menerima dengan baik Menyimak dan
memperhatikan2 Kegiatan inti
(20 menit)
Menjelaskan tentang pengertian, penyebab, tanda gejala, pencegahan kekambuhan, penanganan Asma Bronkhial
Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya.
Penyuluh memberikan jawaban terkait dengan materi yang ditanyakan oleh klien.
Mengevaluasi hasil materi yang disampaikan
Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya.
Penyuluh memberikan jawaban terkait dengan materi yang ditanyakan oleh klien
Menyimak dan memperhatikan
Klien mereapon dengan pertanyaan yang baik
Klien mengeti dan memahami jawaban penyuluh.
Klien dapat menjelaskan kembali materi yang disampaikan.
Klien merespon dengan pertanyaan yang baik.
Klien mengerti dan memahami jawaban penyuluh.
Penutup
(5 menit)
Memberikan salam Menjawab salam
H. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan memberikan pertanyaan sebagai berikut:
1. Jelaskan pengertian Asma Bronkhial
2. Sebutkan penyebab Asma Bronkhial
3. Sebutkan tanda dan gejala Asma Bronkhial
4. Sebutkan cara pencegahan kekambuhan Asma Bronkhial
5. Sebutkan cara penanganan Asma Bronkhial
Lampiran Materi
ASMA BRONKHIAL
A. PENGERTIAN
Asma Bronkhial adalah penyakit sukar bernapas yang ditandai adanya penyempitan
saluran napas, napas mencuit-cuit atau bengek.
Asma Bronkhial adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermitten, reversible dimana
trakea dan bronki berespons dalam secara hiperaktif terhadap stimulasi tertentu..
Asma Bronkhial bronchial adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya
respontrakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi
adanyapenyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara
spontan maupun hasil dari pengobatan (The American Thoracic Society).
Asma Bronkhial dimanifestasikan dengan penyempitan jalan nafas, yang
mengakibatkan dispnea, batuk dan mengi. Tingkat penyempitan jalan nafas dapat
berubah baik secara spontan atau karena terapi. Asma Bronkhial berbeda dari penyakit
paru obstruktif dalam hal bahwa Asma Bronkhial adalah proses reversible. (Brunnert &
Suddarth. 2001: 611).
B. KLASIFIKASI ASMA BRONKHIAL
Berdasarkan penyebabnya, Asma Bronkhial bronkhial dapat diklasifikasikan menjadi 3
tipe, yaitu :
1. Ekstrinsik (alergik)
Ditandai dengan reaksi alergik yang disebabkan oleh faktor-faktor pencetus yang
spesifik, seperti debu, serbuk bunga, bulu binatang, obat-obatan (antibiotic
danaspirin) dan spora jamur. Asma Bronkhial ekstrinsik sering dihubungkan
dengan adanyasuatu predisposisi genetik terhadap alergi. Oleh karena itu jika ada
faktor-faktorpencetus spesifik seperti yang disebutkan di atas, maka akan terjadi
serangan Asma Bronkhial ekstrinsik.
2. Intrinsik (non alergik)
Ditandai dengan adanya reaksi non alergi yang bereaksi terhadap pencetus yang
tidak spesifik atau tidak diketahui, seperti udara dingin atau bisa juga disebabkan
oleh adanya infeksi saluran pernafasan dan emosi. Serangan Asma Bronkhial ini
menjadilebih berat dan sering sejalan dengan berlalunya waktu dan dapat
berkembang menjadi bronkhitis kronik dan emfisema. Beberapa pasien akan
mengalami Asma Bronkhial gabungan.
3. Asma Bronkhial gabungan
Bentuk Asma Bronkhial yang paling umum. Asma Bronkhial ini mempunyai
karakteristik dari bentuk alergik dan non-alergik.
C. ETIOLOGI
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan
Asma Bronkhial bronkhial.
1. Faktor predisposisi
Genetik, dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui
bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya
mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. Karenaadanya bakat
alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit Asma Bronkhialbronkhial jika
terpapar dengan foktor pencetus. Selain itu hipersentifisitas saluran pernafasannya
juga bisa diturunkan.
2. Faktor presipitasi
a. Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
- Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan. ex: debu, bulu binatang,
serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi.
- Ingestan, yang masuk melalui mulut. ex: makanan dan obat-obatan.
- Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit. ex: perhiasan, logam
dan jam tangan.
b. Perubahan cuaca
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi Asma
Bronkhial. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu
terjadinyaserangan Asma Bronkhial. Kadang-kadang serangan berhubungan
dengan musim,seperti: musim hujan, musim kemarau, musim bunga. Hal ini
berhubungan dengan arah angin serbuk bunga dan debu.
c. Stress
Stress/ gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan Asma Bronkhial, selain
itu juga bisa memperberat serangan Asma Bronkhial yang sudah ada. Disamping
gejala Asma Bronkhial yang timbul harus segera diobati penderita Asma
Bronkhial yang mengalami stress/gangguanemosi perlu diberi nasehat untuk
menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stressnya belum diatasi maka
gejala Asma Bronkhialnya belum bisa diobati.
d. Lingkungan kerja
Mempunyai hubungan langsung dengan sebab terjadinya serangan Asma
Bronkhial. Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang
bekerja dilaboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas.
Gejala ini membaik pada waktu libur atau cuti.
e. Olah raga/ aktifitas jAsma Bronkhialni yang berat
Sebagian besar penderita Asma Bronkhial akan mendapat serangan jika
melakukan aktifitas jAsma Bronkhialni atau aloh raga yang berat. Lari cepat
paling mudah menimbulkan serangan Asma Bronkhial. Serangan Asma
Bronkhial karena aktifitas biasanya terjadi segera setelah selesai aktifitas tersebut.
D. TANDA DAN GEJALA
Biasanya pada penderita yang sedang bebas serangan tidak ditemukan gejala klinis, tapi
pada saat serangan penderita tampak bernafas cepat dan dalam, gelisah, duduk dengan
menyangga ke depan, serta tanpa otot-otot bantu pernafasan bekerja dengan keras. Gejala
klasik dari Asma Bronkhial bronkial ini adalah
- Sesak nafas
- Mengi ( whezing )
- Batuk
pada sebagian penderita ada yang merasa nyeri di dada. Gejala-gejala tersebut tidak
selalu dijumpai bersamaan. Pada serangan Asma Bronkhial yang lebih berat , gejala-
gejala yang timbul makin banyak, antara lain :
- Silent chest
- Sianosis
- Gangguan kesadaran
- Hyperinflasi dada
- Takikardi
- Pernafasan cepat dangkal
E. Penyebab kekambuhan Asma Bronkhial
Kekambuhan Asma Bronkhial terjadi karena terpapar faktor pencetus, yaitu :
1. Emosi ( keadaan sedih, banyak pikiran, kaget)
2. Cuaca ( hujan, udara dingin, udara terlalu panas)
3. Infeksi ( flu, nyeri tenggorokan)
4. Udara kotor ( asap dapur, asap rokok, asap obat nyamuk ,debu rumah, kapuk, bulu
kucing, kecoa, dll)
5. Makanan (coklat, kacang tanah, es, bumbu masak, tomat, minyak goreng, dll)
F. LANGKAH MENGATASI ASMA BRONKHIAL
Prinsip umum pengobatan Asma Bronkhial adalah :
1. Menghilangkan obstruksi jalan nafas dengan segara.
2. Mengenal dan menghindari fakto-faktor yang dapat mencetuskan serangan Asma
Bronkhial
3. Memberikan penerangan kepada penderita ataupun keluarganya mengenai penyakit
Asma Bronkhial, baik pengobatannya maupun tentang perjalanan penyakitnya
sehingga penderita mengerti tujuan penngobatan yang diberikan dan bekerjasama
dengan dokter atau perawat yang merawatnnya. Pengobatan pada Asma Bronkhial
bronkhial terbagi 2, yaitu:
a. Pengobatan non farmakologik:
- Memberikan penyuluhan
- Menghindari faktor pencetus
- Pemberian cairan
- Fisiotherapy
- Beri O2 bila perlu.
b. Pengobatan farmakologik :
- Bronkodilator : obat yang melebarkan saluran nafas. Terbagi dalam 2
golongan :
- Simpatomimetik/ andrenergik (Adrenalin dan efedrin)
Nama obat : Orsiprenalin (Alupent), Fenoterol (berotec), Terbutalin
(bricAsma Bronkhial). Obat-obat golongan simpatomimetik tersedia dalam
bentuk tablet, sirup, suntikan dan semprotan. Yang berupa semprotan: MDI
(Metered dose inhaler). Ada juga yang berbentuk bubuk halus yang dihirup
(Ventolin Diskhaler dan BricAsma Bronkhial Turbuhaler) atau cairan
broncodilator (Alupent, Berotec, brivAsma Bronkhial serts Ventolin) yang
oleh alat khusus diubah menjadi aerosol (partikel-partikel yang sangat halus )
untuk selanjutnya dihirup.
- Santin (teofilin)
Nama obat : Aminofilin (Amicam supp), Aminofilin (Euphilin Retard),
Teofilin (Amilex), Efek dari teofilin sama dengan obat golongan
simpatomimetik, tetapi cara kerjanya berbeda. Sehingga bila kedua obat ini
dikombinasikan efeknya saling memperkuat. Cara pemakaian : Bentuk
suntikan teofillin / aminofilin dipakai pada serangan Asma Bronkhial akut,
dan disuntikan perlahan-lahan langsung ke pembuluh darah. Karena sering
merangsang lambung bentuk tablet atau sirupnya sebaiknya diminum
sesudah makan. Itulah sebabnya penderita yang mempunyai sakit lambung
sebaiknya berhati-hati bila minum obat ini. Teofilin ada juga dalam bentuk
supositoria yang cara pemakaiannya dimasukkan ke dalam anus. Supositoria
ini digunakan jika penderita karena sesuatu hal tidak dapat minum teofilin
(misalnya muntah atau lambungnya kering).
- Kromalin
Kromalin bukan bronkodilator tetapi merupakan obat pencegah serangan
Asma Bronkhial. Manfaatnya adalah untuk penderita Asma Bronkhial alergi
terutama anak- anak. Kromalin biasanya diberikan bersama-sama obat anti
Asma Bronkhial yang lain, dan efeknya baru terlihat setelah pemakaian satu
bulan.
- Ketolifen
Mempunyai efek pencegahan terhadap Asma Bronkhial seperti kromalin.
Biasanya diberikan dengan dosis dua kali 1mg / hari. Keuntungnan obat ini
adalah dapat diberika secara oral.