11
CHAPTER III THE DECISION USEFULNESS APPROACH TO FINANCIAL REPORTING Overview Penerapan model nilai sekarang (present value) dalam praktik menghadapi beberapa masalah. Dengan pasti tidaklah mungkin menyajikan satu set lengkap laporan keuangan berbasis nilai sekarang. Ketidak-mampuan untuk menilai seluruh perusahaan berdasar nilai sekarang berarti bahwa konsep laba bersih yang terdefinisi dengan baik secara teoretis tidak ada di dunia nyata yang kompleks. Tujuan bab ini menguraikan apa yang disebut pendekatan pembuatan keputusan yang bermanfaat yaitu pelaporan informasi yang bermanfaat bagi investor yang rasional. Akuntansi kos historis mungkin lebih masuk akal diterapkan, terutama bila dipertimbangkan dari sudut reliabilitas informasi, meskipun informasi keuangan yang dihasilkan

Scott Chapter 3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

financial accounting theory

Citation preview

Page 1: Scott Chapter 3

CHAPTER III

THE DECISION USEFULNESS APPROACH TO FINANCIAL REPORTING

Overview

Penerapan model nilai sekarang (present value) dalam praktik menghadapi beberapa

masalah. Dengan pasti tidaklah mungkin menyajikan satu set lengkap laporan keuangan

berbasis nilai sekarang. Ketidak-mampuan untuk menilai seluruh perusahaan berdasar

nilai sekarang berarti bahwa konsep laba bersih yang terdefinisi dengan baik secara

teoretis tidak ada di dunia nyata yang kompleks.

Tujuan bab ini menguraikan apa yang disebut pendekatan pembuatan keputusan

yang bermanfaat yaitu pelaporan informasi yang bermanfaat bagi investor yang

rasional. Akuntansi kos historis mungkin lebih masuk akal diterapkan, terutama bila

dipertimbangkan dari sudut reliabilitas informasi, meskipun informasi keuangan yang

dihasilkan (informasi kos historis) tidak serelevan pendekatan-pendekatan berbasis

harga pasar atau nilai sekarang dalam menghasilkan nilai wajar (fair value).

Bagaimanakah laporan keuangan berbasis kos historis dapat ditingkatkan

menjadi lebih berguna (useful)? Ini perlu penjelasan konsep decision usefullness, yang

untuk memahaminya perlu pemahaman teori-teori ilmu ekonomi dan keuangan (selain

model nilai sekarang). Selain itu perlu definisi informasi secara tepat. Kemudian, teori-

Page 2: Scott Chapter 3

teori keputusan dan teori-teori pasar modal dapat membantu dalam

pengkonseptualisasian arti informasi laporan keuangan yang berguna.

3.1Pendekatan Decision Usefullness

Pendekatan Decision Usefullness di teori akuntansi berpandangan bahwa “Jika

kita tidak dapat menyususun laporan keuangan yang benar secara teori, sekurang-

kurangnya kita dapat mencoba membuat laporan berbasis kos historis lebih berguna”.

Ini memerlukan perhatian yang lebih mendalam pada pemakai-pemakai laporan

keuangan dan kebutuhan-kebutuhan keputusan mereka, karena dalam kondisi tidak ideal

tidaklah mungkin membaca nilai perusahaan langsung dari laporan-laporan keuangan.

Dalam pengadopsian pendekatan Decision Usefullness, dua pertanyaan utama

berikut harus dijawab.

1. Siapakah pemakai-pemakai laporan keuangan?

Pemakai laporan keuangan bila dikategorikan secara garis besar terdiri dari

investor, pemberi-pinjaman uang, manajer, serikat (union), penetap standar, dan

pemerintah. Kelompok-kelompok ini disebut konstituensi-konstituensi akuntansi.

2. Apakah masalah-masalah keputusan yang dihadapi para pemakai laporan

keuangan?

Dengan pemahaman atas masalah-masalah keputusan, akuntan-akuntan akan

bisa lebih siap untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan informasi berbagai

konstituensi. Laporan-laporan keuangan selanjutnya dapat disusun untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan informasi tersebut. Dengan perkataan lain, pembuatan

laporan-laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik pemakai

laporan tersebut akan memperbaiki kualitas pengambilan keputusan. Dengan cara

ini laporan-laporan keuangan bisa lebih berguna.

IKHTISAR

Para akuntan telah mengadopsi pendekatan Decision Usefullness untuk

pelaporan keuangan sebagai reaksi atas ketidak-mungkinannya menyusun laporan

keuangan yang benar secara teoretis. Namun begitu, pendekatan Decision Usefullness

menimbulkan masalah pengidentifikasian pemakai-pemakai laporan keuangan, dan

Page 3: Scott Chapter 3

pemilihan informasi yang mereka butuhkan untuk pembuatan keputusan-keputusan

yang baik. Akuntan-akuntan telah berketetapan bahwa investor-investor adalah

konstituensi pemakai utama, dan menilik pelbagai teori dalam ilmu ekonomi dan

keuangan, terutama teori-teori keputusan dan investasi, untuk memahami jenis

informasi laporan keuangan yang dibutuhkan oleh para investor.

3.2Teori Keputusan Single-Person

Teori ini merupakan dasar untuk memahami bagaimana individu-individu

membuat keputusan-keputusan rasional di bawah kondisi ketidakpastian. Teori ini

memungkinkan seseorang untuk mengapresiasi konsep informasi, yang memungkinkan

pembuat-pembuat keputusan memahami untuk memperkuat keyakinan-keyakinan

subjektif mereka tentang imbalan-imbalan (payoffs) di masa datang akibat keputusan-

keputusan mereka.

Teori Keputusan Single-Person berpandangan bahwa seseorang harus membuat

keputusan-keputusan dalam kondisi ketidakpastian. Teori ini menganggap bahwa

probabilitas kondisi tidak lagi objektif seperti dalam kondisi ideal, dan menetapkan

suatu prosedur formal di mana seseorang bisa membuat keputusan-keputusan terbaik,

dengan pemilihan dari satu set alternatif-alternatif. Prosedur-prosedur tersebut

memerlukan tambahan informasi yang harus diperoleh untuk merevisi penilaian

subjektif pembuat keputusan tentang probabilitas apa yang mungkin terjadi setelah

keputusan dibuat (yakni probabilitas kondisi-state of nature). Teori keputusan relevan

untuk akuntansi, karena laporan-laporan keuangan memberi informasi tambahan yang

berguna untuk kebanyakan keputusan-keputusan.

3.2.1 Sistem Informasi

Sistem Informasi merupakan tabel yang memberikan kondisi atas tiap

kemungkinan kejadian, probabilitas obyektif dari tiap pos kejadian LK. Laporan

keuangan yang sangat informatif, dan sistem informasi yang mendasari mereka, sering

disebut transparan, tepat, atau kualitas tinggi, karena mereka menyampaikan banyak

informasi kepada investor. Tingkat keinformatifan tergantung pada relevansi dan

keandalan laporan keuangan.

Page 4: Scott Chapter 3

Mengapa informasi laporan-laporan keuangan penting? Agar berguna informasi

laporan-laporan keuangan harus dapat membantu memprediksi return investasi yang

akan diterima. Dengan akuntansi kos historis, laporan-laporan keuangan tidak dapat

menunjukkan nilai harapan yang akan diterima secara langsung. Namun begitu, laporan-

laporan keuangan akan masih berguna bagi investor sejauh laporan-laporan keuangan

tersebut memungkinkan suatu prediksi bahwa good news (GN) atau bad news (BN)

yang dikandungnya akan terjadi (persist) di masa yang akan datang.

3.3.3 Definisi Informasi

Teori keputusam dan konsep informativeness memberikan dasar untuk bisa

mendefinisi informasi. Informasi adalah bukti yang memiliki potensi untuk

mempengaruhi keputusan seseorang.

Sebagai catatan:

1. Definisi di atas adalah: definisi ex ante. Syarat penting bagi bukti supaya disebut

informasi adalah sekurang-kurangnya ada bukti yang diterima sehingga keyakinan

cukup terpengaruh, dan dengan demikian keputusan yang optimal akan berubah.

2. Definisi di atas adalah: spesifik-seseorang. Reaksi seseorang akan sumber informasi

yang sama akan berbeda dengan orang lain. Probabilita yang dipegang masing-

masing orang sebelum menerima informasi pasti berbeda, demikian juga probabilita

posterior, sehingga keputusan akan berbeda, bahkan jika menerima bukti yang

sama.

3. Definisi di atas harus diinterpretasi bebas kos. Sumber informasi mungkin memiliki

potensi untuk mempengaruhi keputusan seseorang, tetapi jika terlalu mahal tidaklah

mungkin akan digunakan. Laporan keuangan adalah informasi yang cost-effective,

karena terdapat potensi pemakainya dalam jumlah besar.

4. Bahwa penerimaan informasi seseorang dan perubahan keyakinan berikutnya adalah

sesungguhnya suatu proses berkelanjutan. Karena itu diharapkan bahwa dengan

pemberian informasi yang relevan dan reliabel, maka laporan keuangan akan

melanjutkan peranannya sebagai sumber informasi penting.

Page 5: Scott Chapter 3

3.3.4 Kesimpulan

Teori keputusan adalah penting karena dapat membantu memahami mengapa

informasi adalah jenis komoditi yang besar kekuatannya—dapat mempengaruhi

tindakan-tindakan yang diambil oleh para investor. Akuntan-akuntan, yang

mempersiapkan kebanyakan dari informasi yang dibutuhkan investor-investor, perlu

untuk memahami peran kuat ini.

3.4 The Rational, Risk-Averse Investor

Dalam teori keputusan, konsep individu rasional berarti bahwa dalam

mengambil keputusan, tindakan yang dipilih adalah salah satu yang menghasilkan

utilitas tertinggi yang diharapkan. Ini berarti bahwa individu dapat mencari informasi

tambahan yang berkaitan dengan keputusan, menggunakannya untuk merevisi

probabilitas negara dengan cara teorema bayes. Kami menekankan bahwa teori

keputusan yang dijelaskan di atas adalah model pengambilan keputusan rasional.

Perhatikan juga bahwa menghindari risiko individu trade off pengembalian yang

diharapkan dan risiko. Model penghindaran risiko, teori keputusan menggunakan

perangkat dari fungsi utilitas, yang berkaitan jumlah hasil untuk utilitas pembuat

keputusan untuk jumlah tersebut.

3.5 The Principle of Portofolio Diversification

Investor individu biasanya dianggap tidak mau mengambil resiko. Akibatnya,

untuk hasil yang diharapkan dari investasi yang diberikan investor rasional

menginginkan risiko serendah mungkin atau, secara ekuivalen, untuk risiko tertentu,

menginginkan hasil yang diharapkan setinggi mungkin. Salah satu cara investor dapat

menurunkan risiko untuk hasil yang diharapkan adalah dengan menerapkan strategi

diversifikasi, yaitu, untuk berinvestasi dalam portofolio sekuritas. Prinsip diversifikasi

portofolio menunjukkan bahwa beberapa, tapi tidak semua, resiko dapat dihilangkan

dengan strategi investasi yang tepat. Diversifikasi portofolio akan mengurangi risiko.

Pengurangan risiko ini terjadi karena state untuk perusahaan secara spefisik telah

disebar dalam berbagai sekuritas. Kontributor yang masih ada terhadap risiko adalah

faktor ekonomi.

Page 6: Scott Chapter 3

3.6 The Optimal Investment Decision

Perlu dipahami mengapa jumlah yang sama diinvestasikan dalam portofolio

dapat menghasilkan risiko yang lebih rendah daripada jika diinvestasikan dalam sebuah

perusahaan tunggal untuk tingkat pengembalian diharapkan yang sama. Portofolio pasar

mencakup semua aset yang tersedia untuk investasi dalam perekonomian. Sebagai hal

praktis, portofolio pasar biasanya diambil sebagai semua sekuritas yang diperdagangkan

di bursa saham utama.

3.7 Portfolio Risk

Prinsip diversifikasi mengarah ke ukuran risiko penting dari keamanan dalam

teori investasi. Beta mengukur gerakan antara perubahan harga security dan perubahan

nilai pasar dari portofolio pasar. Beta merupakan konsep penting dan berguna dalam

akuntansi keuangan. Beta merupakan konsep yang penting dalam akuntansi keuangan

karena beta menunjukkan risiko suatu perusahaan. Memahami beta perusahaan sama

dengan memahami risiko perusahaan tersebut yang merupakan basis pengetahuan

penting bagi akuntan. Selain itu, beta telah banyak digunakan dalam studi empiris

tentang manfaat informasi akuntansi keuangan. Tuntutan terhadap pelaporan risiko

perusahaan juga menunjukkan bahwa beta sangat berperan dalam akuntansi keuangan. 

Ketika biaya transaksi tidak diabaikan, keputusan investasi yang optimal investor

menghindari risiko adalah untuk membeli sekuritas yang relatif sedikit, daripada

portofolio pasar. dengan cara ini, sebagian besar manfaat dari diversifikasi dapat

dicapai, dengan biaya yang wajar. Informasi tentang pengembalian sekuritas yang

diharapkan dan beta berguna bagi investor tersebut. ini memungkinkan mereka untuk

menilai keuntungan yang diharapkan dan keberisikoan berbagai portofolio bahwa

mereka mungkin mempertimbangkan. mereka kemudian dapat memilih portofolio yang

memberikan mereka yang paling mereka sukai risk-return tradeoff, tunduk pada tingkat

biaya transaksi yang mereka bersedia untuk menanggung.

3.8 The Reaction of Professional Accounting Bodies to The Decision Usefulness

Approach

Page 7: Scott Chapter 3

Badan penyusun standar telah mengadopsi decision usefulness approach dalam

penyusun standar. Hal ini terbukti dari kerangka konseptual yang dihasilkan badan

tersebut, misalnya:

SFAC 1, tentang tujuan pelaporan keuangan, menunjukkan bahwa teori

pengambilan keputusan diterapkan terhadap pelaporan dan akuntansi keuangan.

Single person decision theory menyediakan pemahaman akan kebutuhan

informasi bagi investor yang tidak menyukai risiko dan investor yang rasional.

Teori ini menjelaskan bahwa investor yang tidak menyukai risiko dan rasional

membutuhkan informasi yang dapat membantu mereka menilai return

diharapkan dan risiko return diharapkan tersebut.

SFAC 2, tentang karakteristik kualitatif informasi akuntansi, menggunakan the

decision usefulness approach dengan menyediakan karakteristik informasi

akuntansi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Dua karakteristik

informasi akuntansi yang utama adalah relevansi dan reliabilitas. Informasi yang

relevan adalah informasi yang memiliki kapasitas untuk mempengaruhi

keyakinan investor tentang return masa depan. Informasi yang reliabel adalah

informasi yang disajikan secara jujur, precise, dan bebas dari bias.

3.9 Conclusions on Decision Usefulness

Pendekatan kegunaan keputusan terhadap pelaporan keuangan menyiratkan

bahwa akuntan perlu memahami masalah keputusan pengguna laporan keuangan. Teori

keputusan Single-person dan spesialisasi untuk keputusan investasi portofolio

memberikan pemahaman tentang kebutuhan rasional, risiko yang dihindari investor.

Laporan keuangan merupakan sumber informasi penting dan biaya-efektif bagi investor,

meskipun mereka tidak melaporkan secara langsung pada hasil investasi masa depan.

Mereka menyediakan sistem informasi yang dapat membantu investor untuk

memprediksi kinerja perusahaan di masa depan, yang, pada gilirannya, memprediksi

hasil investasi di masa depan.

Lembaga penetapkan standar akuntansi utama seperti IASB dan FASB telah

mengadopsi pendekatan kegunaan keputusan. Dibuktikan oleh kerangka konseptual

mereka, yang menunjukkan pengakuan yang jelas tentang peran pelaporan keuangan

dalam memberikan informasi yang relevan dan dapat diandalkan bagi investor.

Page 8: Scott Chapter 3