26
Secara umum, minimal ada tujuh perbedaan antara pembelahan mitosis dan meiosis: Mitosis: - Dapat terjadi pada sel-sel tubuh dan sel kelamin - Satu sel induk menghasilkan dua sel anak - Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induk - Tidak ada perpasangan kromosom (sinapsis) pada profase - Dalam satu siklus, hanya ada satu pembelahan - Sel yang membelah secara mitosis dapat membelah lagi secara mitosis - Tidak ada 'crossing over' antara 'non-sister chromatids' pada profase Meiosis: - Hanya terjadi pada sel-sel kelamin - Satu sel induk menghasilkan empat sel anak - Jumlah kromosom sel anak sama dengan setengah jumlah kromosom sel induk - Kromosom homolog berpasangan (sinapsis) pada profase I - Meiosis terdiri dari dua pembelahan: meiosis I dan meiosis II - Sel yang membelah secara meiosis tidak dapat membelah lagi secara meiosis, tetapi dapat membelah secara mitosis - Terdapat 'crossing over' antara 'non-sister chromatids' pada profase I PENYEIMBANG Meiosis adalah proses seluler yang membelah sel diploid hingga membentuk sel gamet haploid. Meiosis adalah bentuk pembelahan inti yang sangat penting diantara reproduksi seksual organisme. Meiosis terjadi pada organisme ekuariot, yang selnya mengandung jumlah kromosom diploid. Dioploid berarti rangkap, dalam artian bahwa informasi genetik pada salah satu kromosom dapat dijumpai pada bentuk yang sama ( atau termodifikasi) pada kromosom kedua didalam inti.

Secara umum

Embed Size (px)

DESCRIPTION

umum

Citation preview

Page 1: Secara umum

Secara umum, minimal ada tujuh perbedaan antara pembelahan mitosis dan meiosis:

Mitosis:- Dapat terjadi pada sel-sel tubuh dan sel kelamin- Satu sel induk menghasilkan dua sel anak- Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induk- Tidak ada perpasangan kromosom (sinapsis) pada profase- Dalam satu siklus, hanya ada satu pembelahan- Sel yang membelah secara mitosis dapat membelah lagi secara mitosis- Tidak ada 'crossing over' antara 'non-sister chromatids' pada profase

Meiosis:- Hanya terjadi pada sel-sel kelamin- Satu sel induk menghasilkan empat sel anak- Jumlah kromosom sel anak sama dengan setengah jumlah kromosom sel induk- Kromosom homolog berpasangan (sinapsis) pada profase I- Meiosis terdiri dari dua pembelahan: meiosis I dan meiosis II- Sel yang membelah secara meiosis tidak dapat membelah lagi secara meiosis, tetapi dapat membelah secara mitosis- Terdapat 'crossing over' antara 'non-sister chromatids' pada profase I

PENYEIMBANG

Meiosis adalah proses seluler yang membelah sel diploid hingga membentuk sel gamet haploid.

Meiosis adalah bentuk pembelahan inti yang sangat penting diantara reproduksi seksual organisme.

Meiosis terjadi pada organisme ekuariot, yang selnya mengandung jumlah kromosom diploid.

Dioploid berarti rangkap, dalam artian bahwa informasi genetik pada salah satu kromosom dapat dijumpai pada bentuk yang sama ( atau termodifikasi) pada kromosom kedua didalam inti.

Kedua kromosom membentuk pasangan sedemikian yang dinamakan homolog. Sel diploid manusia mengandung 46 kromosom, atau 23 pasang homolog ke 46

kromosom dari zigote terbentuk dari fertilisasi, yang berasal dari sel sperma dan sel telur yang masing-masing gamet memberikan satu anggotanya dari setiap pasangan homolognya.

Pemembelahan meiosis terdiri atas 2 tahap yaitu:

1. Meiosis pertama (I)2. Meiosis kedua (II).

Masing-masing memiliki empat fase

Page 2: Secara umum

1. Profase2. Metafase3. Anafase4. Telofase.

Istirahat antara kedua tahap disebut interkinesis.

Profase meiosis I dibagi atas 5 sub-tahap (LeZy PaDiDi)

1. Leptoten2. Zygoten3. Pakhiten4. Diploten5. Diakinesis.

Pre Meiosis I

Meiosis didahului oleh interfase ketika calon sel kelamin ( Sel induk = 2n / Gametogonium : Spermatogonium / Oogonium ) membelah mitosis , dimana setiap kromosom mengalami proses replikasi.

Proses ini menyerupai pada replikasi kromososm mitosis. Untuk setiap kromosom, stiap kromatid ( anak) menyerupai sifat genetik yang sama

menambat pada sntromer. Ada sepasang sentriol (pada sel hewan) juga mengalami replikasi untuk membentuk dua

pasang.

Profase IProfase meiosis I dibagi atas 5 sub-tahap: Leptoten, Zygoten, Pakhiten, Diploten, dan Diakinesis.1) Leptoten

Kromatin terpilin menjadi kromosom. Terdapat 2 pasang kromosom homolog

2) Zigoten

Kromosom homolog mengandeng; sebelah berasal dari kromosom induk (kromosom matroklin) dan sebelah lain dari kromosom bapak (kromosom patroklin).

Dibeberapa tempat terjadi persilangan (chiasma; jamak: chiasmata).

3) Pakiten

Kromosom homolog mengandeng rapat sepanjang lengannya, dari pangkal ke ujung terbentuk tetrade.

4) Diploten

Page 3: Secara umum

Setiap kromosom membelah longitudinal membentuk dua kromatid, sentromer masih satu terjadi chiasmata pada beberapa tempat natara kromatid homolog; dari chiasmata timbul crossing over.

5) Diakinesis

Kromosam (kromatid) mencapai pilinan maksimal, sehingga mencapai besar maksimal pula. Kromosom homolog merenggang, nukleus menghilang, selapu inti hancur, sentriol menganda dan setiap pasang menuju kutub berseberangan.

c. Metafase I

Selaput inti menghilang, serat gelondong terbentuk anatara kedua pasang sentriol, yang terdiri dari: mikrotubuli dan mikrofilia. Kromosom (berpasangan homolog) bergerak ke bidang ekuator.

d. Anafase I

Sel memanjang dari kutub ke kutub. Kromosom homolog berpisah ke kutub berseberangan dan kromatid belum terbentuk.

e. Telofase I

Selaput inti terbentuk kembali. Sepasang sentriol berada dipinggir luar selaput. Cytokinesis terjadi, sehingga sel induk menjadi sel anak. Gametosit I pada akhir meiosis I menjadi gametosit II.

2. Meiosis II

Page 4: Secara umum

Gambar 7. Proses Miosis IIa. Profase II

Masanya pendek sekali. Selaput inti hilang. Sentriol mengganda dan menuju ke kutub berseberangan inti. Kromatid disetiap kromosom belum terpia=sah. Sentromer masih satu.

b. Metafase II

Serat gelondong terbentuk antara pasangan sentriol. Kromosom (sepasang kromatid) yang menggatung pada serat gelondong lewat sentromer pindah ke bidang equator.

c. Anafase II

Sel memanjang dari kutub ke kutub menurut poros serat gelondong. Sentromer pada setiap pasangan kromatid membelah sehingga kromatid bersaudara lepas. Kromatid berpisah dan bergerak ke kutub berseberangan.

d. Telofase II

Kromatid terbuka kembali pilinannya, terlepas-lepas, menjadi jala halus: kromatin. Selaput inti terbentuk kembali. Nucleolus muncul, melekat pada kromatin. Terjadi sitokinesis, sehingga dari dua gametaosit II terbentuk 4 gametid. Gametid mengandung kromosom separuh dari sel induk, dari 2N pada gametosit I, menjadi 1N pada gametid.

Dengan proses transformasi gametid nanti akan berubah menjadi gamet, yakni sel benih matang.

Meiosis menghasilkan gamet yang mengandung bahan genetis yang:

1. Separuh dari bahan gametogonium2. Bervariasi, karena terjadinya crossing over pada profase I

KARAKTER MEIOSISMIOSISProfase Sebentar

Tidak ada subfase Hanya sekali Agak lama Dibagi atas subfase pada meiosis I 2x pembelahan Profase II kromatid tidak menggandakan lagi Terbentuknya kromosom Awal profase Pertengahan profase: pakiten Kromosom homolog Tidak bergandeng Bergandengan pada zigoten sampai anafase

meiosis I dan diploidTetrad, synapsis

Page 5: Secara umum

Metafase

Tidak terbentuk Terbentuk pada pakiten dan diploid Sentromer Membagi 2 sehingga kromatid berpisah Metafase I: belum menbagi 2 , Metafase II: membagi 2

Anafase

Kromatid Pindah ke kutub berseberangan Anafase I: kromosomhomolog pindah ke kutub berseberangan , Anafase II: kromatid

pindah ke kutub bersebernaga

Telofase

Terbentuk 2 sel anak masing-masing 2 n ( diploid ) Telofase I: terbentuk 2 sel anak masing-masing 2n , Telofase II: terbentuk 4 sel anak

masing-masing 1n ( haploid )

Interkinesis Tidak ada Ada, antara meiosis I dan meiosis II Terjadi pada Jaringan Germinatif sewaktu membentuk sel kelamin ( gamet ) OK

8 KARAKTER MITOSIS

1. berlangsung pada pembentukan sel somatik ( Sel tubuh ) bukan pembentukan sel kelamin2. menghasilkan 2 buah sel anakan yang identik dengan induknya3. melakukan pembelahannya sekali , kemudian istirahat ( interfase)4. antar pembelahan satu dengan yang kedua diselingi dengan fase interfase ( istirahat tidak

membelah )5. Anakan selnya mempunyai jumlah kromosom DIPLOID yang sama dengan induk

sifatnya sama dengan induk ( 2n - 2n )6. anakan sel mempunyai kemampuan membelah lagi, ini tidak terjadi pada anakan sel hasil

miosis Artinya setelah terbentuk anakan sel (G1) maka ia akan bisa membelah lagi setelah mencapai G2

7. pada organisme bisa terjadi pada usia muda , dewasa , ataupun usia tua , yang pada pembelahan miosis hanya bisa terjadi di usia dewasa tidak pada organisme yang usianya muda ( pada bayi)

8. Tahapannya I-P-M-A-T interfase dulu baru PMAT lagi

Tujuan pembelahan mitosis ini ditujukan untuk

pertumbuhan tubuh

Page 6: Secara umum

Perbesaran organ Pembentukan Jaringan Meregenerasi sel yang rusak kemudian menggantinya Membuat Klon hasil yang seragam

Catatan :

Interfase bukan fase pembelahan mitosis karena fase ini emang sel tidak membelah , namun ia melakukakan kegiatan fisiologis kehidupan .

untuk lebih jelas sebagai perbandingan , silahkan baca ini detail JUGA kami sampaikan detail pembelahan miosis sebagai tandingan proses pembentukan sel kelamin. OK

Pengantar

Pertumbuhan dan perkembangan sel tidak lepas dari siklus kehidupan yang dialami sel untuk tetap bertahan hidup.

Siklus ini mengatur pertumbuhan sel dengan meregulasi waktu pembelahan dan mengatur perkembangan sel dengan mengatur jumlah ekspresi atau translasi gen pada masing-masing sel yang menentukan diferensiasinya.

Sel adalah unsur terkecil yang menyusun suatu organisme. Dalam perjalanan hidupnya, sel tidaklah statis, namun ia senantiasa melakukan kegiatan

memperbayak diri Dalam konteks perkembangbiakan pembelahan sel bertujuan agar reproduksi dan embriyogenesis dapat berkelanjutan.

Sel induk gamet (gametogonium) harus terlebih dahulu berploriferasi, setelah itu gametosit mengalami pembelahan reduksi.

Bila pembuahan terjadi, maka embriogenesis terjadi, yang pada prinsipnya berlangsung dengan cara perbanyakan satu sel zygot menjadi ribuan sampai milyaran sel.

Peristiwa tersebut selalu terulang dalam perjalanan hidupnya dan membentuk sebuah siklus yang dinamakan Siklus Sel.

Pertumbuhan dan perkembangan setiap organisme hidup sangatlah bergantung pada pertumbuhan dan perbanyakan sel itu sendiri.

Fase pada siklus sel

1. Fase S (sintesis) Tahap terjadinya replikasi DNA dimana periode S adalah periode aktif mensintesa DNA anak yang disebut Replikasi. Lamanya juga 30-40% dari waktu satu daur pada akhirnya terjadi penggandaan kromatin.

2. Fase M (mitotik)Tahap di mana terjadi pembelahan sel (baik pembelahan biner atau pembentukan tunas). Pembelahan sel menampakkan keaktifan mitosis dan sitokinesis sebagai perubahan yang terus-menerus.

MITOSIS

Mitosis memiliki beberapa fase antara lain: profase, metafase, anafase, dan telofase.

Page 7: Secara umum

Mitosis berasal dari kata mitos yang berarti benang, disebut demikian karena dalam prosesnya terbentuk benang-benang kromosom dalam inti.

Pembelahan semacam ini terjadi pada seluruh jaringan tubuh, baik jaringan somatic (vegetatif) maupun jaringan germinatif (generatif).

Dalam mitosis, karyotipe yang 2 N (diploid) pada sel induk akan tetap 2 N pada sel anak. Mitosis terjadi pada sel jaringan yang selalu bersifat muda dan mampu membelah diri

terus menerus.

Pembelahan (mitosis), memiliki 4 fase yaitu:

Profase (fase awal)

Pada periode ini terjadi perubahan pada nucleus dan sitoplasma. Pada nucleus, nukleuli menghilang. Serabut-serabut kromatin menjadi lebih menggulung rapat dan melipat sehingga kian

pendek dan tebal berubah menjadi kromosom, yang besar dan tampak jelas. Kromosom kemudian berduplikasi menjadi dua kromatid anak yang sama, dan kemudian

bergabung pada sentromer. Spindle mitosis terbentuk di sitoplasma, tersusun dari mikrotubul dan bergabung dengan

protein, tersusun teratur di antara dua sentrosom. Selama profase sentrosom bergerak berlawanan satu sama lain dan nampaknya bergerak

sepanjang permukaan inti melalui pemanjangan berkas mikrotubul diantara dua sentrosom.

Prometafase

Selama prometafase membrane inti terpotong-potong. Mikrotubul dari spindle sekarang dapat masuk ke dalam inti dan berhubungan dengan

kromosom yang telah menjadi lebih padat. Berkas mikrotubul dinamakan serabut spindel, yang meluas dari setiap kutub kea rah

ekuator sel. Setiap kromatid dari kromosom kini memiliki struktur khusus yang dinamakan kinetokor,

yang terletak pada daerah sentromer. Mikrotubul yang menambat pada kinetokor dinamakan mikrotubul-kinetokor. Struktur ini menyebabkan kromosom bergerak. Mikrotubul yang lain, mikrotubul-nonkinetokor, tersusun radier dari kutub menuju ke

ekuator sel tanpa menambat pada kromosom.

Metafase

Sentrosom berada pada kedua kutub sel yang berlawanan. Kromosom berada pada bidang metaphase, bidang yang mempunyai jarak yang sama

antara spindle kedua kutub.

Page 8: Secara umum

Spindel sentromer dari semua kromosom lurus satu sama lain pada bidang metaphase. Untuk setiap kromosom, kinetokor dari permukaan kromatid anak berlawanan kutub sel. Karena itu kromatid yang sama dari setiap kromosom menambat pada mikrotubul-

kinetokor yang tersusun radier dari kutub yang berlawanan dari sel induk. Serat gelendong terbentuk sempurna antara kutub, kromosom menggantung pada serat

gelendong tersebut lewat sentromernya, dan semua bergerak ke bidang ekuator hingga kromosom terletak pada satu bidang datar

Anafase (fase kembalinya kromosom ke kutub bersebrangan.)

Sentromer dari setiap kromosom mengganda, sehingga setiap kromatid memiliki sentromer sendiri-sendiri.

Setiap kromatid sekarang dianggap sebagai calon kromosom. Spindle mulai menggerakkan kromatid menuju kutub sel yang berlawanan. Hal ini dikarenakan mikrotubul kinetokor menambat pada sentromer. Mikrotubul kinetokor memendek ketika kromosom mendekati kutub sel. Pada saat yang bersamaan kutub dari sel juga bergerak lebih jauh. Akhir dari anafase kedua kutub sel sama jaraknya dan merupakan kumpulan dari

kromosom.

Telofase (fase akhir. Pada fase ini sel induk menjadi dua sel anak.)

Pada fase telofase, mikrotubul nonkinetokor selalu memanjang dan anak inti mulai terbentuk pada kedua kutub sel, dan kromosom berada dalam keadaan terhimpun.

Membrane inti terbentuk dari potongan-potongan membrane inti sel induk dan bagian lain dari system endomembran.

Pada fase profase dan prometafase selanjutnya nucleoli nampak kembali dan serabut kromatin dari masing-masing kromosom menjadi kurang erat memilin.

Mitosis merupakan pembelahan dari satu inti menjadi dua inti yang secara genetic sama.

Sitokinesis

Sitokinesis terjadi setelah pembelahan karyokinesis selesai. Kemudian disusul pembentukan sitoplasma bagi tiap inti baru.

1. Fase G (gap) Tahap pertumbuhan bagi sel.2. Fase G0, sel yang baru saja mengalami pembelahan berada dalam keadaan diam atau sel

tidak melakukan pertumbuhan maupun perkembangan. Kondisi ini sangat bergantung pada sinyal atau rangsangan baik dari luar atau dalam sel. Umum terjadi dan beberapa tidak melanjutkan pertumbuhan (dorman) dan mati.

3. Fase G1, sel eukariot mendapatkan sinyal untuk tumbuh, antara sitokinesis dan sintesis.4. Fase G2, pertumbuhan sel eukariot antara sintesis dan mitosis.

Page 9: Secara umum

Fase tersebut berlangsung dengan urutan S > G2 > M > G0 > G1 > kembali ke S. Dalam konteks Mitosis, fase G dan S disebut sebagai Interfase.

MIOSIS (PEMBELAHAN REDUKSI)

Selain mitosis terdapat juga meiosis, yaitu bentuk pembelahan inti yang sangat penting diantara reproduksi seksual organisme.

Meiosis terjadi pada organisme ekuariot, yang selnya mengandung jumlah kromosom diploid.

Diploid berarti rangkap, dalam artian bahwa informasi genetik pada salah satu kromosom dapat dijumpai pada bentuk yang sama ( atau termodifikasi) pada kromosom kedua didalam inti.

Kedua kromosom membentuk pasangan sedemikian yang dinamakan homolog. Sel diploid manusia mengandung 46 kromosom, atau 23 pasang homolog ke 46

kromosom dari zigote terbentuk dari fertilisasi, yang berasal dari sel sperma dan sel telur yang masing-masing gamet memberikan satu anggotanya dari setiap pasangan homolognya.

Pemembelahan meiosis terdiri atas 2 tahap yaitu:

1. Meiosis pertama (I)2. Meiosis kedua (II).

Masing-masing tahapan meiosis memiliki ke-4 fase: profase, metafase, anafase, dan telofase. Istirahat antara kedua tahap disebut interkinesis.

Profase meiosis I dibagi atas 5 sub-tahap: leptoten, zigoten, pakiten, diloten, dan diakinesis.

Meiosis I

Meiosis didahului oleh sel induk kelamin berupa sel tubuh ( 2n) dimana setiap kromosom mengalami proses replikasi.

Proses ini menyerupai pada replikasi kromososm mitosis. Untuk setiap kromosom, stiap kromatid ( anak) menyerupai sifat genetik yang sama

menambat pada sntromer. Ada sepasang sentriol (pada sel hewan) juga mengalami replikasi untuk membentuk dua

pasang.

Profase I

Profase meiosis I dibagi atas 5 sub-tahap: leptoten, zigoten, pakiten, diloten, dan diakinesis.

Page 10: Secara umum

1. Leptoten2. Zygoten3. Pakhiten4. Diploten5. Diakenesis

1. Leptoten Kromatin terpilin menjadi kromosom. Terdapat 2 pasang kromosom homolog2. Zigoten Kromosom homolog mengandeng; sebelah berasal dari kromosom induk

(kromosom matroklin) dan sebelah lain dari kromosom bapak (kromosom patroklin). Dibeberapa tempat terjadi persilangan (chiasma; jamak: chiasmata)

3. Pakiten Kromosom homolog mengandeng rapat sepanjang lengannya, dari pangkal ke ujung terbentuk tetrade.

4. Diploten Setiap kromosom membelah longitudinal membentuk dua kromatid, sentromer masih satu terjadi chiasmata pada beberapa tempat natara kromatid homolog; dari chiasmata timbul crossing over.

5. Diakinesis Kromosam (kromatid) mencapai pilinan maksimal, sehingga mencapai besar maksimal pula. Kromosom homolog merenggang, nukleus menghilang, selapu inti hancur, sentriol menganda dan setiap pasang menuju kutub berseberangan.

Metafase I

Selaput inti menghilang, serat gelondong terbentuk anatara kedua pasang sentriol, yang terdiri dari: mikrotubuli dan mikrofilia.

Kromosom (berpasangan homolog) bergerak ke bidang ekuator.

Anafase I

Sel memanjang dari kutub ke kutub. Kromosom homolog berpisah ke kutub berseberangan dan kromatid belum terbentuk.

Telofase I

Selaput inti terbentuk kembali. Sepasang sentriol berada dipinggir luar selaput. Cytokinesis terjadi, sehingga sel induk menjadi sel anak. Gametosit I pada akhir meiosis I menjadi gametosit II.

Meiosis II

Profase II

Masanya pendek sekali.

Page 11: Secara umum

Selaput inti hilang. Sentriol mengganda dan menuju ke kutub berseberangan inti. Kromatid disetiap kromosom belum terpia=sah. Sentromer masih satu.

Metafase II

Serat gelondong terbentuk antara pasangan sentriol. Kromosom (sepasang kromatid) yang menggatung pada serat gelondong lewat sentromer

pindah ke bidang equator.

Anafase II

Sel memanjang dari kutub ke kutub menurut poros serat gelondong. Sentromer pada setiap pasangan kromatid membelah sehingga kromatid bersaudara lepas. Kromatid berpisah dan bergerak ke kutub berseberangan.

Telofase II

Kromatid terbuka kembali pilinannya, terlepas-lepas, menjadi jala halus: kromatin. Selaput inti terbentuk kembali. Nucleolus muncul, melekat pada kromatin. Terjadi sitokinesis, sehingga dari dua gametaosit II terbentuk 4 gametid. Gametid (spermatisd , ootid) mengandung kromosom separuh dari sel induk, dari 2N

pada gametosit I, menjadi 1N pada gametid. Dengan proses transformasi gametid nanti akan berubah menjadi gamet, yakni sel benih

matang.

Meiosis menghasilkan gamet yang mengandung bahan genetis yang:

1. Separuh dari bahan gametogonium

2. Bervariasi, karena terjadinya crossing over pada profase I

Page 12: Secara umum

Proses Spermatogenesis :

Spermatogonium berkembang menjadi sel spermatosit primer. Sel spermatosit primer bermiosis menghasilkan spermatosit sekunder, spermatosit

sekunder membelah lagi menghasilkan spermatid, spermatid berdiferensiasi menjadi spermatozoa masak.

Bila spermatogenesis sudah selesai, maka ABP testosteron (Androgen Binding Protein Testosteron) tidak diperlukan lagi, sel sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberi umpan balik kepada hipofisis agar menghentikan sekresi FSH dan LH.

Spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper.

Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai semen atau air mani.

Pada waktu ejakulasi, seorang laki-laki dapat mengeluarkan 300 - 400 juta sel spermatozoa.

Spermatogenesis, artinya proses pembentukan sperma. Proses ini terjadi di dalam alat

genital pria, yakni testis. Pembentukan sperma ini dimulai pada saat pubertas, ketika

produksi hormon gonadotropin sudah cukup maksimal untuk merangsang pembentukan

spermatozoa.

SPERMATOGENESIS Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di dalam tubula seminiferus pada testes. Dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :

1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara langsung. Serta merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) untuk memacu spermatogonium untuk melakukan spermatogenesis.

2. Hormon LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh sekresi testosterone (yaitu suatu hormone sex yang penting untuk perkembangan sperma).

Spermatogenesis berlangsung selama 74 hari sampai terbentuknya sperma yang fungsional. Sperma ini dapat dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak ada batasan waktu, kecuali bila terjadi suatu kelainan yang menghambat penghasilan sperma pada pria.

Page 13: Secara umum

Bagan/skema spermatogenesis yang terjadi didalam testis

Penjelasan tahapan spermatogenesis :Pada testis, spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus.

Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon sperma (spermatogonium/spermatogonia) yang berjumlah ribuan.

Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis kemudian mengakhiri sel somatisnya membentuk spermatosit primer yang siap miosis.

Spermatosit primer (2n) melakukan pembelahan meiosis pertama membentuk 2spermatosit sekunder (n)

Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis kedua, menghasilkan 2 spermatid yang bersifat haploid. (n)

Keempat spermatid ini berkembang menjadi sperma matang yang bersifat haploid yang semua fungsional , yang berbeda dengan oogenesis yang hanya 1 yang fungsional.

Sperma yang matang akan menuju epididimis , kemudian ke vas deferens- vesicula seminalis - urethra dan berakhir dengan ejakulasi

Page 14: Secara umum

Setiap proses spermatogenesis memerlukan waktu 65-75 hari.

Struktur sperma matang terdiri dari kepala, leher, bagian tengah, dan ekor. Kepala sperma tebal mengandung inti haploid yang ditutupi badan khusus yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim Hyaloronidase / Protease yang membantu sperma menembus sel telur. Bagian tengah sperma mengandung mitokondria spiral yang berfungsi menyediakan energi untuk gerak ekor sperma. Setiap melakukan ejakulasi, seorang laki-laki mengeluarkan kurang lebih 400 juta sel sperma.

Pada pria dewasa, sperma dibuat terus menerus di dalam testis (buah zakar).Proses pembuatan sperma disebut spermatogenesis.

Sel yang belum terspesialisasi memerlukan waktu sekitar 72-74 hari untuk berkembang menjadi sel sperma yang matang.

Dari testis kiri dan kanan, sperma bergerak ke dalam epididimis (suatu saluran berbentuk gulungan yang terletak di puncak testis menuju ke testis belakang bagian bawah) dan disimpan di dalam epididimis sampai saat terjadinya ejakulasi .Jadi epididimis ini agar sperma menjadi matang / mature sehingga siap bergerak ke vas deferens .

Dari epididimis, sperma bergerak ke vas deferens dan duktus ejakulatorius. Di dalam duktus ejakulatorius, cairan yang dihasilkan oleh vesikula seminalis , kelenjar prostata dan bulbo uretra ditambahkan pada sperma sehinngga sperma dinamai dengan semen ( benih), yang kemudian mengalir menuju ke uretra dan dikeluarkan ketika ejakulasi.

Jalur sperma

Page 15: Secara umum

Kesuburan seorang pria ditentukan oleh kemampuannya untuk mengantarkan sejumlah sperma yang normal ke dalam vagina wanita.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi spermatogenesis sehingga bisa terjadi kemandulan:

1. Peningkatan suhu di dalam testis akibat demam berkepanjangan atau akibat panas yang berlebihan bisa menyebabkan berkurangnya jumlah sperma, berkurangnya pergerakan sperma dan meningkatkan jumlah sperma yang abnormal di dalam semen.Pembentukan sperma yang paling efsisien adalah pada suhu 33,5° (lebih rendah dari suhu tubuh). Testis bisa tetap berada pada suhu tersebut karena terletak di dalam skrotum (kantung zakar) yang berada diluar rongga tubuh.

2. Faktor lain yang mempengaruhi jumlah sperma adalah pemakaian marijuana atau obat-obatan (misalnya simetidin, spironolakton dan nitrofurantoin).

3. Penyakit serius pada testis atau penyumbatan atau tidak adanya vas deferens (kiri dan kanan) bisa menyebabkan azospermia (tidak terbentuk sperma sama sekali.

4. Varikokel merupakan kelainan anatomis yang paling sering ditemukan pada kemandulan pria. Varikokel adalah varises (pelebaran vena) di dalam skrotum.Varikokel bisa menghalangi pengaliran darah dari testis dan mengurangi laju pembentukan sperma.

5. Ejakulasi retrograd terjadi jika semen mengalir melawan arusnya, yaitu semen mengalir ke dalam kandung kemih dan bukan ke penis.Kelainan ini lebih sering ditemukan pada pria yang telah menjalani pembedahan panggul (terutama pengangkatan prostat) dan pria yang menderita diabetes.Ejakulasi retrograd juga bisa terjadi akibat kelainan fungsi saraf.

OOGENESIS

Page 16: Secara umum

Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum. Pembentukan sel telur berlangsung di ovarium. Tidak seperti pada pria, tahap awal produksi sel telur pada wanita sudah berlangsung

sebelum dia lahir Wanita hanya mengeluarkan satu sel telur saja selama waktu tertentu(siklus). Pada janin wanita usia 20 minggu, proses diatas mencapai puncaknya dan terbentuk

sekitar 4 juta oosit.  Pada saat dilahirkan, jumlah oosit yang tersisa kira-kira 1 – 2 juta.  Masing – masing akan mulai menjalani langkah pertama pembelahan meiotik dan

kemudian berhenti. Tidak terjadi perkembangan lebih lanjut bertahun – tahun sampai bayi tersebut

mendapatkan kematangan seksual dan oosit primer mulai berkembang, biasanya hanya satu oosit primer yang mengalami perkembangan sampai matur.  

Oosit primer tumbuh membesar dan menyelesaikan pembelahan meiotik pertama untuk membentuk oosit sekunder yang besar dan polar body yang kecil . 

Polar Body pertama tidak menjalani pembelahan meiotik II, proses ini terjadi pada oosit sekunder sebagai metafase meiosis II dan kemudian proses berhenti.

Proses meiosis II akan berlangsung secara sempurna hanya bila terjadi fertilisasi. Masuknya sperma akan mengawali perjalanan proses meiosis tersebut.

Ovulasi pada wanita berhubungan dengan siklus yang dikontrol oleh hormon(FELP) Pada manusia dan primate siklus reproduksinya disebut siklus menstruasi. Sedangkan

pada mamalia lain disebut estrus. Mesntruasi dapat diartikan sebagai luruhnya ovum yang tidak dapat dibuahi beserta

lapisan dinding uterus (endometrium) yang terjadi secara periodik. (28 hari sekali)  Darah menstruasi sering disertai jaringan-jaringan epithel rahim darah yang luruh karena

berkurangnya progesteron. Oogeneis terjadi di ovarium. Di ovarium ini telah tersedia calon-calon sel telur (oosit

primer) yang terbentuk sejak bayi lahir Oogonium ( diploid stem cell ) mengalami pembelahan mitosis untuk menghasilkan

oogonium lain dan oosit primer Ketika masa puber, oosit primer melakukan pembelahan meiosis menghasilkan

oosit sekunder dan badan polar pertama (polosit primer). Proses ini dipengaruhi oleh FSH (Folicel Stimulating Hormon)..

- Proses oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :

Page 17: Secara umum

1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.dan merangsang folicle menghasilkan estrogen

2. Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.dan menghentikan LH

3. Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum).dan merangsang keluarnya progesteron

4. Hormon Progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LHdan membuat endometrium menebal membentuk pembuluh darah , menguatkan endometrium

keempat hormon yang bekerja berurutan itu saya singkat dengan FELP me ( me=menstruasi)Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah sel ovum setelah masa menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang matang Karena sudah tidak dihasilkannya hormone, sehingga berhentinya siklus menstruasi sekitra usia 45-50 tahun.Nah sekarang tentu kalian sudah bisa menyimpukan dihati masing-masing kan tentang persamaan dan perbedaan antara Spermatogenesis dan Oogenesis, berapa kali pembelahannya, lalu berapa sel anak (hasil ) yang fertil ?Berikut perbandingan spermatogtenesis dan Oogenesis

Page 18: Secara umum

Proses Spermatogenesis :Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :

1.  Spermatocytogenesis

Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi spermatosit primer.

Spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi (membelah) dengan cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer. Spermatogonia yang bersifat diploid (2n atau mengandung 23 kromosom berpasangan), berkumpul di tepi membran epitel germinal yang disebut spermatogonia tipe A. Spermatogonia tipe A membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah beberapa kali membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi spermatosit primer yang masih bersifat diploid

Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder.

2.  Tahapan MeioisSpermatosit primer menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan segera mengalami meiosis I menghasilkan spermatosit sekunder yang n kromosom (haploid). Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara meiosis II membentuk empat buah spermatid yang haploid juga.

Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang lengkap terpisah, tapi masih berhubungan lewat suatu jembatan (Interceluler bridge). Dibandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang gelap.

3. Tahapan SpermiogenesisMerupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa (sperma) masak. Ketika spermatid dibentuk pertama kali, spermatid memiliki bentuk seperti sel-sel epitel. Namun, setelah spermatid mulai memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk yang terdiri dari kepala dan ekor.

1.  Sel-Sel Kelamin PrimordialSel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri (dalam kandungan). Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara bersama-sama membentuk folikel primordial.

2.  Folikel PrimordialFolikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan sebanyak 200.000 buah. Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan

Page 19: Secara umum

intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.

3.  Oosit PrimerInti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang disebut DNA.

4.  Pembelahan Meiosis PertamaMeiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang masing-masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel yang lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan polar primer ini dapat membelah diri dan secara normal akan mengalami degenerasi.Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit sekunder dan badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya.

5.  Oosit SekunderPembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus zona pellucida oosit. Oosit sekunder membelah membentuk ootid yang akan berdiferensiasi menjadi ovum dan satu badan polar lagi, sehingga terbentuk tiga badan polar dan satu ovum masak, semua mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi. Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan embrional.

PERBEDAAN SPERMATOGENESIS DAN OOGENESIS

No Spermatogenesis Oogenesis1. Pembelahan meiosisnya terjadi secara

simetrisPembelahan meiosinya terjadi secara asimetris

2. Spermatogenesis terjadi tanpa henti Oogenesisnya mempunyai periode istirahat yang penjang

3. Menghasilkan 4 sel sperma fungsional Menghasilkan satu sel telur fungsional dan 2 sel polosit

4. Sel-sel asal sperma berkembang terus dan membelah sepanjang hidup laki- lak, sehingga jumlahnya akan selalu bertambah

Ovariumnya mengandung semua sel yang akan berkembang menjadi sel telur, sehingga jumlahna akan selalu berkurang

PERSAMAAN SPERMATOGENESIS DAN OOGENESISspermatogenesis adalah pembentukn gamet jantan. oogenesis pembentukan gamet betina. scara umum prosesnya sama yaitu melalui mitosis dan miosis.

Page 20: Secara umum