6
A. Pengertian sedekah B. Anjuran bersedekah Allah swt berfirman : 267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Firman allah di surah lain : kamu sekali – kali tidak smapai kepada kebajikan ( yang sempurna ), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan , maka sesungguhnya allah mengetahuinya ( QS. Ali Imran (3): 92 ) Rasulullah bersabda , tidak ada seorang hamba muslim yang bersedekah dari penghasilan yang baik, sementara Allah tidak menerima kecuali yang baik saja, kecuali Allah akan mengambinya dengan tangan kanan-Nya, lalu merawatnya sebagaimana salah seorang kalian merawat anak kudanya. Dalam hadis lain rasulullah saw pernah ditanya, sedekah bagamana yang paling afdhal ? beliau menjawab, “ bersedakahlah selagi kau sehat dan bersemangat, masih mengharapkan kebertahanan ( benda yang kau sedekahkan ) dan menghawatirkan kehilangannya, dan tidak menunda-nundanya hingga nyawa sampai tenggorokan lalu

sedekah fajrin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dakwah

Citation preview

Page 1: sedekah fajrin

A. Pengertian sedekah

B. Anjuran bersedekah Allah swt berfirman :

267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

Firman allah di surah lain : kamu sekali – kali tidak smapai kepada kebajikan ( yang sempurna ), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan , maka sesungguhnya allah mengetahuinya ( QS. Ali Imran (3): 92 )

Rasulullah bersabda , tidak ada seorang hamba muslim yang bersedekah dari penghasilan yang baik, sementara Allah tidak menerima kecuali yang baik saja, kecuali Allah akan mengambinya dengan tangan kanan-Nya, lalu merawatnya sebagaimana salah seorang kalian merawat anak kudanya.

Dalam hadis lain rasulullah saw pernah ditanya, sedekah bagamana yang paling afdhal ? beliau menjawab, “ bersedakahlah selagi kau sehat dan bersemangat, masih mengharapkan kebertahanan ( benda yang kau sedekahkan ) dan menghawatirkan kehilangannya, dan tidak menunda-nundanya hingga nyawa sampai tenggorokan lalu baru kau katakan untuk fulan segini dan untuk fulan si fulan segini, padahal ia telah milik si fulan”.

Terkait firman allah swt :

C. Keutamaan sedekah Umar bin abdul aziz mengatakan : “ salat mengantarkan mu setengah jalan, puasa mengantarkanmu ke depan pintu Al – malik ( sang maha raja ), dan sedekah memasukkan mu ke hadapan – Nya “.

Ibnu mas’ud menuturkan : syahdan, ada seorang laki – laki yang beribadah kepada allah selama tujuh puluh tahun, kemudian ia melakukan perbuatan zina, maka Allah pun meghapus seluruh amalnya. Setelah itu ia berpapasan dengan seorang fakir miskin, lalu memberi sedekah kepadanya berupa roti, maka allah pun mengampuni dosanya dan memulihkan kembali pahala ibadah tujuh puluh tahunnya.

Page 2: sedekah fajrin

Ubaid bin umar mrngatakan : “ pada hari kiamat kelak manusia di kumpulkan dalam kondisi lapar yang belum pernah mereka alami sebelumnya, haus yang belum pernah mereka alami sebelumnya, telanjang yang belum pernah mereka alami sebeumnya. Maka, barang siapa memberi makan ( orang ) demi Allah, maka Allah akan mengenyangkannya, barang siapa memberi minum ( orang ) demi Allah, maka Allah akan meminuminya, dan barang siapa memberi sandang ( orang ) demi Allah maka Allah akan membusanainya. “

Perhatikan keutamaan sedekah dan buah implikasinya. Jadi, tidak seyogianya seorang bersikap bakhil dan enggan bersedekah, bahkan di anjurkan agar ia tidak melewatkan satu hari pun tanpa sedekah. Sebab tidak ada hari di mana seorang hamba jelang paginya kecuali ada dua malaikat di dalamnya. Salah satunya berkata, “ Ya Allah, berilah ganti kepada orang yang berinfak.” Yang lain menukas, “ Ya Allah, berilah kebinasaan bagi orang yang enggan berinfak.”

Bahwa kenggangan berinfak dan bersedekah dapat menjadi faktor penyebab kebinasaan harta benda. Barang siapa yang enggan berinfak/bersedekah sementara kekayaannya secara lahiriah tidak binasa, maka ia sebenarnya binasa keminiman manfaat harta tersebut baginya, baik di dunia maupun di akhiratnya. Hal itu lebih dahsyat dari pada kebinasaan lahiriah yang di tandai dengan hilangnya kekayaan.

Seorang tokoh saleh mengatakan : jangan pernah kau tinggalkan sedekah hanya karna takut jatuh miskin atau berkurang kekayaanmu, sebab nabi telah bersabda , “ tiadalah harta berkurang karna sedekah.” Jadi, bersedekah justru menghasilkan kekayaan dan kelapangan rezki, menepis jauh – jauh segala bentuk kekurangan dan kebutuhan. Sebaliknya, enggan bersedekah mengundang ke fakiran dan melenyapkan kekayaan.

Allah swt berfirman :

QS.As – saba’ (34): 3939. Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya.

Di sebutkan pula dalam hadits qudsi : “ hai ibnu adam, berinfaklah, niscaya engkau di beri anugrah infak.

D. Hukum sedekah Sedekah hukumnya sunnah mu’akkadah, berdasarkan sejumlah ayat dan hadis. Namun ia juga bias menjadi haram jika pemberi sedekah tahu atau menduga kuat bahwa penerimanya akan membelanjakan uang hasil sedekah tersebut untuk hal – hal yang jahat, bobrok, dan maksiat kepada Allah swt.

Di waktu lain, sedekah bias menjadi wajib jika pemberi sedekah mendapati seorang yang benar – benar dalam kondisi kritis dan membutuhkan sedekahnya, dan si pemberi sedekah memiliki persediaan yang melebihi kebutuhan pokok. Dalam kondisi darurat ( kritis ) ini, ia wajib bersedekah demi mempertahankan nyawa orang yang ditemuinya dan demimenjaga keselamtannya dari kebinasaan ( kematian ). Jika nafsu dirinya tidak mengzinkannya untuk memberikan sedekah tersebut demi mendekatkan diri kepada Allah dan mencari keridhaan – Nya,

Page 3: sedekah fajrin

maka hendaklah ia memberi kompensasi dengan imbalan tertentu. Bahkan, dalam kondisi nyaris mati,orang yang terdesak kebutuhan ini boleh “ memerangi “ orang yang membawa bekal jika memang ia menolak memberinya sedikit saja bekal yang ia bawa dan tidak berdosa dengan tindakan tersebut . jika ia membunuh karena terdesak kelaparan, maka dosanya di bebankan kepada penduduk kawasan tempat kejadian perkara .

E. Sedekah dengan sesuatu yang baik ( thayyib )Thayyib adalah sesuatu yang baik dan disukai. Lawan katanya adalah uruk dan di benci. Allah swt memerintahkan untuk berinfak dengan sesuatu yang baik dan melarang untuk memilih barang – barang yang sudah buruk untuk diinfakkan. Allah swt berfirman :

267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

QS. Al – baqarah (2): 267 )

Dengan bahasa lain, berinfaklah dari harta kekayaanmu yang masih baik, dan jangan pilih barang yang sudah buruk untuk diinfakkan tanpa mengikutkan yang masih baik. Ini merupakan larangan membatasi sedekah/infak hanya dengan barang yang sudah buruk. Yang di maksud al – khabits ( yang buruk ) disini bukan barang haram, karna memang barang seperti sama sekali tidak boleh di sedekahkan.

Hal ini perlu di renungkan, mengingat seseorang tidak menerima hadiah barang yang berkualitas rendah kecuali dengan memicingkan mata dan meremehkan pemberi hadiah, sebab menghadiahi orang dengan barang yang berkualitas rendah mengindikasikan kekurang hormatan pemberi hadiah pada orang yang dihadiahinya. Apa yang di curahkan di jalan Allah dan demi meraih keridhaan – Nya itulah yang kelak bakal di berika kepadanya. Jadi, seorang mukmin harus mengambil sedekah dari barang terbia yang di milikinya agar layak di terima.

Penulis Fath al – muin mengatakan : bersedekah beberapa sen dan baju bekas yang sudah lusuh tidak dapat di sebut dengan sebagai bersedekah dengan barang yang berkualitas rendah ( ar – radi ), sebab yang di maksud adalah barang yang berkualitas rendah berdasarkan ‘urf ( adat ), misalnya gabah yang berkutu dan kurma murahan. Ibnu hajar dan lainnya menyatakan bahwa sunnah hukumnya bersedekah dengan baju yang masih baru selama ia memiliki baju yang lain.

Meski demikian, tidak seyogianya seorang muslim meremehkan sedekah dengan sesuatu yang sedikit jumlahnya ( al – qalil ) dan tidak menganggap rendah suatu amal, meski semudah

Page 4: sedekah fajrin

apa pun. Ali bin abi thalib mengatakan, “ jangan memberi sesuatu yang sedikit, dari pada tidak sama sekali.’’

Diriwayatkan ibnu al – Mubarak dari ikrimah secara mursal, “ sedekah kalian meskipun hanya dengan sebutir kurma, sebab ia dapat menghilangkan rasa lapar orang.’’ Ia pun dapat memadamkan dosa sebagaimana air yang dapat memadamkan api.

Allah swt berfirman :

7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya.

8. dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula

Beersedekah dengan sesuatu yang sedikit namun di lakukan oleh orang yang serba kekurangan dan membutuhkan jauh lebih afdhal di sisi allah dari pada sedekah dalam jumlah banyak dari orang kaya raya dan berharta melmpah. Nabi saw bersabda, “ satu dirham bias mendahului seribu dirham.” Beliau ditanya, “ bagaimana bias demikian?” beliau jawab, “ ada seorang yang tidak memiliki uang lagi kecuali hanya tnggal dua dirham. Sebaliknya ada seorang bersedekah 100 dirham dari harta kekayaan yang melimpah ruah, maka1 dirham infak orang miskin bias lebih afdhal dari pada seratus dirham sedekah orang kaya.