SEER, EER, HSPF, dan COP.docx

Embed Size (px)

Citation preview

S.E.E.R. atau Seasonal Energy Efficiency Ratio, adalah penilaian efisiensi, yang mengindikasikan kuantitas total BTU dari pendinginan yang diperoleh untuk setiap watt input energi listrik dari sebuah AC (air conditioner), diatur untuk efek pola penggunaan musiman. SEER adalah penilaian efisiensi standar satu-satunya yang wajib diumumkan untuk setiap system pendinginan perumahan yang dijual di Amerika. Kategori AC perumahan melingkupi semua pendinginan yang membutuhkan kapasitas di bawah 65,000 BTU.Sebagai contoh, sebuah AC yang diukur untuk kpaasitas pendinginannya 12,000 BTU/hr. dengan nilai SEER 12. Nilai efisiensinya diperkirakan memerlukan 1,000 Watt daya listrik per jam saat waktu running, saat pemakaian dirata-rata sepanjang musim berbeda saat pengoperasiannya. Ini dihitung dengan membagi total kapasitas dengan nilai efisiensinya.

Sebagai contoh, misalkan terdapat AC central dengan 36000 BTU/H (3 ton), dan nilai SEER 11, dan direncanakan berjalan selama 8 jam setiap hari untuk 4 bulan pada musim panas (diasumsikan musim panas sekitar 4 bulan, dan 1 bulan ada 30 hari). Biaya listik dalam kWh di daerah tersebut sekitar $0.06. Selama 4 bulan, AC central berjalan 960 jam.4 bulan x 30 hari/bulan x 8 jam/hari = 960 jamAC central itu akan menghasilkan sekitar 34,560,000 BTU selama 4 bulan36,000 BTU/h x 960h = 34,560,000 BTUAC central dengan nila SEER 11 akan memakan daya 3,141,818 Watt.h selama 4 bulan34,560,000 BTU / 11 BTU/W.h = 3,141,818 W.hBerapa banyak energi listrik yang digunakan AC central 36,000 BTU/h per jamnya? Yaitu dengan membagi 36,000 BTU/h dengan 11 SEER (BTU/W.h) = sekitar 3272.73 Watt. Dibutuhkan biaya sekitar $188.51 untuk menjalankan AC central tersebut dengan biaya listrik dalam kWh-nya sekitar $0.06 selama 4 bulan.36,000 BTU/hr x 960 hours / 11 SEER = 3141818.2$0.06 kilowatt-hour/1000 watts/kilowatt = 6x10^ (-5)(3141818.2) X (6x10^ (-5)) =$188.51 untuk menjalankan AC central selama 4 bulan.

Saat factor musim dieliminasi dari rumus yang sama, maka nilai efisiensinya disebut E.E.R. (Energy Efficiency Ratio). EER adalah pengukuran kapasitas pendinginan untuk sebuah unit (dalam BTU/h) dibagi energi listrik yang dipakai (dalam Watt) pada temperature spesifik 95F. EER lebih ketat dalam menguji efisiensi, karena didasarkan dari setting tetap kondisi operasi, daripada merata-rata penggunaan sepanjang berbagai kondisi musim. Kondisi tes setting ini didasarkan pada ARI standards 210/240. Rumusnya:

Sebagai contoh, misalkan terdapat AC window yang memiliki kapasitas pendinginan 11,000 BTU/h dan suhu luar ruangan 95F. Unit window ini memakan daya listrik 1000 watt; maka nilai EER-nya 11. Semakin tinggi nilai EER, semakin sedikit energi yang dibutuhkan sehingga biaya pemakaian listrik semakin sedikit pula.

H.S.P.F atau Heating Seasonal Performance Factor, tidak lain, adalah nilai efisiensi, yang mengindikasikan kuantitas total BTU pemanasan yang diperoleh untuk setiap watt input energi listrik dari pompa kalor, disesuaikan dengan efek dari pola penggunaan musiman. HSPF adalah satu-satunya nilai efisiensi standar yang wajib diumumkan untuk setiap system pendinginan perumahan yang dijual di Amerika. Pompa kalor energi efisiensinya dinilai dengan dua hal: HSPF adalah pengukuran efisiensi energi panas pompa selama pemanasan pada satu musim dan efisiensi pendinginan pompa kalor diukur dengan SEER selama pendinginan pada satu musim. Rumusnya:

Untuk pompa kalor, saat faktor musim dieliminasi, nilai efisiensi disebut C.O.P. (Coefficient of Performance). Seperti EER, COP adalah cara yang lebih ketat untuk mengukur efisiensi, didasarkan pada setting tetap kondisi operasi, daripada merata-rata penggunaan kondisi penggunaan sepanjang berbagai musim. Rumusnya: