Upload
bidkum-polda-sulsel
View
269
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
StanleyAdi Prasetyo Polda Sulsel, 18 Juli 2012 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Apa Itu Hak Asasi Manusia? HAM adalahhakseorang manusiayang sangatasasidan tidakbisadiintervensioleh manusiadiluardirinyaatauoleh kelompokatauolehlembaga manapun untukmeniadakannya. manapun untukmeniadakannya. HAM padahakekatnyatelahada sejakseorangmanusiamasih beradadalamkandunganibunya hinggaialahirdansepanjang hidupnyahinggapadasuatusaat iamati.
Citation preview
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
Stanley Adi Prasetyo
Polda Sulsel, 18 Juli 2012
Apa Itu Hak Asasi Manusia?
HAM adalah hak seorangmanusia yang sangat asasi dantidak bisa diintervensi olehmanusia di luar dirinya atau olehkelompok atau oleh lembagamana pun untuk meniadakannya. mana pun untuk meniadakannya.
HAM pada hakekatnya telah adasejak seorang manusia masihberada dalam kandungan ibunyahingga ia lahir dan sepanjanghidupnya hingga pada suatu saatia mati.
Latar Belakang Sejarah HAM
1. Adanya peristiwa penindasan dankesewenang-wenangan.
2. Adanya pengingkaran terhadap amanahrakyat oleh para penguasa.
3. Adanya tindakan zalim dari para3. Adanya tindakan zalim dari parapenguasa terhadap rakyat.
4. Adanya konflik sosial yang mengakibatkan lahirnya korban daripihak yang turut berkonflik maupunyang tidak turut berkonflik.
Proses Kemunculan HAM1. Kesadaran korban utk menuntut dan memperjuangkan
haknya.
2. Kesadaran kalangan di luar korban (terpelajar, bangsawan,
tokoh masyarakat, dll) yang mau ikut memperjuangkan
hak-hak korban.
3. Pengakuan dari segenap pihak yang berkepentingan3. Pengakuan dari segenap pihak yang berkepentingan
dengan masalah HAM (penguasa dan rakyat)
4. Kesadaran untuk mengkodifikasi beragam tuntutan korban
dalam bentuk uu atau peraturan.
5. Keinginan memonitor, mengevaluasi, dan mengoreksi
pelaksanaan uu yang dijalankan negara.
Kitab Hammurabi, ditulis ribuan tahun sebelum Kristus Kitab
yang pertama kali ditulis yang memberikan hak-hak kepada
warga negara (kelas tertentu), terus dipakai sampai zaman
Yunani, Romawi.
Piagam Madinah, sekitar 600 tahun sebelum Magna Charta
Mengatur hubungan antar masyarakat yang sangat majemuk
Tonggak Sejarah HAM Dunia
Mengatur hubungan antar masyarakat yang sangat majemuk
baik dari segi asal keturunan, budaya maupun agama yang
dianut.
Magna Charta, 1215 Ditandatangani Raja John dan para
bangsawan di Inggris. Membatasi kekuasaan negara (raja).
Mengandung beberapa perubahan dalam aturan HAM yang
selama beabad-abad tidak disinggung.
Habeas Corpus Act, 1679 Hak untuk memiliki dasar hukum bagi suatu penahanan, yang juga harus segera diuji di depan pengadilan.
Bill of Rights, 1688 Muncul melalui peristiwa Glorious Revolution. Pertama kali muncul pengertian hak. Berakhirnya kekuasaan mutlak para raja Inggris. House of Lords (Dewan Bangsawan/ majelis tinggi) dan majelis rendah House of Commons (Dewan Rakyat Britania Raya) bersatu membentuk Parlemen Rakyat Britania Raya) bersatu membentuk Parlemen Kerajaan Bersatu.
Pemikiran dan Statemen Leviathan John Lock, 1690Persetujuan rakyat kepada pemerintah berkelanjutan dan bisa ditarik sewaktu-waktu. Negara harus mengutamakan kepentingan rakyat. Pemerintah harus melalui persetujuan rakyat dan komitmen negara harus dalam rangka melindungi kebebasan rakyat.
Ide Thomas Jefferson, 1776. Menyerukan agar manusia menuntut hak-haknya yang tak dapat dicabut sebagai karunia Tuhan. Misal, hak hidup, hak untuk bebas, hak untuk bahagia.
Ide Thomas Paine, 1776. Menyatukan Perdebatan tentang HAM. Menyalakan Revolusi Amerika lewat pamflet Common Sense. Membantu Jefferson merancang Declaration of Independent. Menyatakan pemerintah Declaration of Independent. Menyatakan pemerintah harus melindungi kebebasan individu.
Konstitusi Amerika, 1789. Mengakomodir hak-hak yang tak dapat dicabut. Konggres harus memberi kebebasan rakyat untuk mengamalkan agama secara bebas. Tapi perlindungan dari perbudakan dan kerja paksa tidak ditambahkan dalam konstitusi Amerika hingga 1865
Perjanjian Berlin, 1885. Menghapus perdagangan budak antar
negara. Tapi, perdagangan budak tingkat lokal masih
dibiarkan. Kovenan Anti Perbudakan mulai berlaku tahun
1926. Perbudakan baru berakhir tahun 1970 saat Oman
mengumumkan penghapusan status perbudakan secara
formal.
Perang Amerika vs Spanyol, 1898. Perang terjadi karena adanya
penindasan yang dilakukan pemerintah Spanyol di Kuba
terhadap rakyatnya. Kuba adalah jajahan Spanyol. Peristiwa
ini dilatari oleh berkembangnya inisiatif hak untuk
melakukan intervensi kemanusiaan
Rancangan Deklarasi HAM dan Warganegara oleh Jefferson, 1789. Deskripsi rinci tentang hak-hak alami yang tidak dapat dicabut dan bersifat sakral yang dapat diajukan warga negaran dan Lafayette.
Konstitusi Perancis, 1791. Penyediaan bantuan bagi masyarakat miskin, pendidikan gratis bagi publik. Isyarat awal kemunculan hak ekosob.
Kasus Marbury vs Madison, 1803. Marshall, Kepala Mahkamah Kasus Marbury vs Madison, 1803. Marshall, Kepala Mahkamah Agung, memberikan HAM di Amerika dengan seperangkat kekuatan untuk mendukung peradilan yang independen.
Pemikiran Bentham, Abad XIX. Semua hak harus dibatasi hukum. Hak-hak alami sebagian tidak dijamin lagi pada abad XIX hingga paruh pertama abad XX.
Konferensi di St Petersburg dan Haque tentang aturan perang, 1868, 1899,1907. Melarang penggunaan gas beracun, bahan peledak, peluru dum-dum dalam peperangan. Aturanperang itu dimasukan ke dalam bahasa kemanusiaan lewatpengaruh Palang Merah Internasional yang berdiri tahun1863 oleh Henri Dunant.
Perjanjian Versailles dan Piagam Liga Bangsa-Bangsa (LBB). Pasal 23 Piagam LBB tentang perlakuan yang adil terhadaporang-orang pribumi di suatu wilayah perwalian. Pascaorang-orang pribumi di suatu wilayah perwalian. PascaPerang Dunia I klausul minoritas dimasukkan sekutu dalamperjanjian dengan musuh-musuhnya. Tapi, tahun 1939 Komisi untuk kaum minoritas dibubarkan.
Pengadilan Sandiwara ala Stalin, 1936-1938. Teror terbesarStalin terhadap penentangya, 6 juta orang Yahudi jadikorban dalam peristiwa Holocaust.
Tak satupun catatan tentang HAM pada abad XXI dapatmengabaikan pengadilan-pengadilan sandiwara di Moskow.
Proposal Haiti di LBB,1934. Proposal ini menjamin HAM kelompok etnis minoritas di LBB.
HG Wells, 1939. Mendorong diadopsinya Deklarasi HAM oleh parlemen. Deklarasi yang berisi 9 prinsip pendek tentang HAM. Tatanan Dunia Baru, Prinsip-prinsip Fundamental. Buku H.G. Wells on the Rights of Man.Memasukkan hak-hak ekonomi sosial.
FD Roosevelt, 1939. Menyampaikan empat kebebasan FD Roosevelt, 1939. Menyampaikan empat kebebasan dasar. Kebebasan berbicara, kebebasan beragama, kebebasan dari kemiskinan, kebebasan dari rasa takut.
Piagam PBB, 1944. Negara besar sepakat mendorong pemajuan HAM dan kebebasan fundamental. Piagam pertama yang menjadikan HAM sebagai masalah global. Ikrar Piagam PBB sebatas memajukan HAM, bukan menjamin sebagai masalah hukum bagi warga negara.
Deklarasi Universal HAM (DUHAM), 10 Desember 1948.
Ikrar penghargaan terhadap HAM. Ditandatangani 48 anggota
Majelis Umum PBB pada 10 Desember 1948.
Teks modern pertama tentang HAM.
Dilatarbelakangi oleh beragam kekejaman terhadap manusia
yang terjadi di berbagai negara, Soviet, Jerman, Jepang, dll.
HAM Modern
yang terjadi di berbagai negara, Soviet, Jerman, Jepang, dll.
Memberikan mekanisme legal untuk menantang kedaulatan
negara yang secara internal bersifat represif.
Tidak hanya mengandung nilai-nilai liberal Barat karena
DUHAM juga menjamin hak ekosob.
Martabat sebagai kata kunci dalam Mukadimah DUHAM.
Periode Zaman Penjajahan (1908- 1945) : upayamewujudkan kemerdekaan Indonesia agar bisaterbebas dari imperialisme dan kolonialisme
Periode Pemerintahan Orde Lama (1945-1966) : upaya mewujudkan demokrasi
Sejarah HAM di Indonesia
upaya mewujudkan demokrasi
Periode Pemerintahan Orde Baru (1966-1998) : upaya melawan rezim Soeharto yang otoriterdan militeristik
Periode Pemerintahan Orde Reformasi (1998-kini) : penegakan demokrasi dan upayapemenuhan hak ekosob
Definisi HAM menurut
Pasal 1 UU 39 Th 1999
HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan YME dan manusia sebagai mahluk Tuhan YME dan merupakan anugerahNya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Prinsip HAM
Universalitas
Martabat manusiaSaling berkaitan &
bergantung
Tanggungjawab negara
Prinsip HAM
Kesetaraan
Non-diskriminasi
Tak bisa dibagi
Tak dapat dicabut
Pemahaman yang
sama
Rujukan Utama HAM
Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia
DUHAM dalam rumusan Rene Cassin
Hak Sipil (Psl 1-11): Biarkan saya menjadi diri
saya sendirisaya sendiri
Hak Sosial (Psl 12-17): Jangan campuri urusan
kami
Hak Politik (Psl 18-21): Biarkan kami turut
berpartisipasi
Hak Ekonomi & Budaya (Psl 22-27): Beri kami
mata pencaharian
Bangunan Instrumen HAM
Kewajiban Negara
Pasal 28-30
Ratifikasi UU Nasional
K
o
n
v
e
n
s
i
I
n
t
.
l
K
o
n
v
e
n
s
i
I
n
t
.
l
K
o
n
v
e
n
s
i
I
n
t
.
l
K
o
n
v
e
n
s
i
I
n
t
.
l
Kovenan Hak Ekosob 1976Kovenan Hak Sipol 1976
Hak Ekonomi & Bud
(Pasal 22-27)
Hak Politik
(Pasal 18-21)
Hak Sosial
(Pasal 12-17)
Hak Sipil
(Pasal 1-11)
Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia Sedunia
K
o
n
v
e
n
s
i
I
n
t
.
l
K
o
n
v
e
n
s
i
I
n
t
.
l
K
o
n
v
e
n
s
i
I
n
t
.
l
K
o
n
v
e
n
s
i
I
n
t
.
l
Hak Sipil
Biarkan saya menjadi diri saya sendiri
Hak Sosial
Jangan campuri urusan kami
Hak Ekonomi Beri kami mata pencaharian
1. Hak atas persamaan (tiap orang terlahir merdeka dan memiliki
persamaan martabat dan hak)
2. Hak atas kebebasan dari diskriminasi dan perbedaan perlakuan
dalam bentuk apapun
3. Hak atas kehidupan, kebebasan, dan keselamatan sebagai individu
4. Hak untuk bebas dari perbudakan dan perhambaan
5. Hak untuk bebas dari penyiksaan, perlakuan, dan penghukuman
secara keji yang merendahkan martabat kemanusiaan
6. Hak diakui sebagai manusia pribadi di depan hukum
7. Hak atas persamaan di dpn hukum
8. Hak atas pemulihan hak yang efektif oleh pengadilan yang kompeten
9, Kebebasan dari penangkapan, penahanan, atas pengasingan
sewenang-wenang
10. Hak atas pemeriksaan yang adil dan berkeadilan yang terbuka oleh
12. Hak utk bebas dari intervensi sewenang-wenang atas kebebasan
pribadi, keluarga, rumah, dan hubungan surat-menyurat serta dr serangan
terhdp kehormatan dan nama baik
13. Hak utk bebas bergrk dan bertempat tinggal dalam batas-batas setiap
negara, meninggalkan negaranya, termasuk kembali ke negaranya sendiri
14. Hak atas suaka di negeri lain
15. Hak atas kewarganegaraan dan hak menggantinya
16. Hak utk menikah dan membangun keluarga
17. Hak memiliki harta
22. Hak atas jaminan sosial
23. Hak atas pkj.an, pilih pkj.an, syarat kerja, lindung dr pengangguran,
upah yg adil dan layak, serta pendirian dan keanggotaan Serikat Pekerja
Hak Politik Biarkan kami turut berpartisipasi
10. Hak atas pemeriksaan yang adil dan berkeadilan yang terbuka oleh
pengadilan yg independen serta tak memihak
11. Hak atas praduka tak bersalah sampai terbukti bersalah
18. Hak atas kebebasan pikiran, hati nurani, dan beragama atau
kepercayaan
19. Hak utk bebas menyatakan pendapat, informasi, dan ekspresi
20. Hak berkumpul dan berserikat secara damai
21. Hak berpartsps dalam pem. dan pemilu serta hak atas yan umum
upah yg adil dan layak, serta pendirian dan keanggotaan Serikat Pekerja
24 Hak atas istirahat dan liburan
25. Hak atas standar hidup yg layak, termsk makanan, pakaian,
perumahan, pelayanan kesehatan, pelayanan sosial, hak atas jaminan
sosial saat menganggur, sakit, m,enyandang ketuaan, menjadi janda, lanjut
usia, atau kekuarangan penghasilan, hak ibu dan anak mendapatkan
perawatan dan bantuan khusus
26. Hak mendapatkan pendidikan; orang tua memiliki hak pertama untuk
memilih jenis pendidikan untuk anaknya
27. Hak berpartisipasi dalam kehidupan budaya masyarakat setempat,
menikmati seni serta menyenyam kemajuan dan manfaat iptek
Kewajiban Negara Kita semua butuh satu atap untuk membuat semuanya bersatu
28. Hak atas ketertiban dan tatanan sosial dan internl yh menjamin hak dan kebebasan dlm deklarasi ini
29. Setiap anggota mempunyai kewajiban terhadap masyarakat setempat yang memungkinkan ia utk mengembangkan kepribadiannya scr bebas dan
penuh
30. Hak utk bebas dari: keterlibatan ngr, kelompok, atau sesorg yang dpt merusak hak dan kebebasan dala, deklarasi ini
Instrumen HAM Internasional
DUHAM Instrumen
ICCPRInstrumen Khusus
Hardlaw
C AT CMWCRC
CEDAWCERDGenosida
S
e
j
u
m
l
a
h
h
a
r
d
l
a
w
l
a
i
n
n
y
a
Piagam PBB
1945
19
1948 Utama
ICESCR
Instrumen RekomendatifSoftlaw
C AT CMWCRC
Pedoman
Riyadh
Aturan
Beijing
Deklarasi
Wina
Prinsip
Paris
Sejumlah softlaw lainnya
CERD Konvensi Internasional ttg Penghapusan Diskriminasi
Rasial
CAT Konvensi Internasional Menentang Penyiksaan
CMW Konvensi Internasional ttg Hak-Hak Pekerja Migran
CEDAW Konvensi Internasional ttg Penghapusan
Diskriminasi Terhdap perempuan
CRC Konvensi Internasional ttg Hak Anak
Instrumen HAM Nasional
UU 39/1999
ttg HAM
UU yang merupakan tindak lanjut
ratifikasi kovenen internasional
KI ttg Hak
Pol Perempuan
KI ttg PenghapusanDiskriminasi
Thp Perempuan
Kepres No 36
UU No 7
Th 1984
UU No 68
Th 1958
Tap MPR No
17 /1998
UUD 1945
UU lain
UU 26/2000
KI ttg Hak Anak
KI Anti Apartheid
dalam Olahraga
KI Melawan
Penyiksaan dan
Huk Kejam Lain
KI Penghapusan
Diskriminasi Rasial
KI ttg Hak Ekosob
KI ttg Hak Sipol
UU No 11
Th 2005
UU No 12
Th 2005
UU No 29
Th 1999
UU No 5
Th 1998
Kepres No 48
Th 1993
Kepres No 36
Th 1990
58 Komponen Hak Asasi
2. Hidup
3. Kebebasan dan
keamanan diri
12. Perlindungan dari4. Perlindungan dari per-
1. Non-diskriminasi9. Perlindungan dari pe
nangkapan, penahanan
atau pengasingan
11. Praduga tak
bersalah
10. Akses pengadilan In
dependen & t. memihak
18. Perkawinan atas dsr
persetujuan bersama
17. Perlindungan dan
bantuan dari keluarga
20. Kebebasan pemikir
19. Hak setara lelaki &
peremp dlm perkawinan27. Pekerjaan
28. Tiada kerja wajib
26. Jaminan sosial
25. Partisipasi
dalam pemerintahan
12. Perlindungan dari
hkm stl kejadian
4. Perlindungan dari per-
budakan&penghambaan
5. Perlindungan
dari penyiksaan
6. Pribadi hukum
7. Perlindungan yang
setara dari hukum
8. Pertolongan
secara hukum
16. Menikah dan
bentuk keluarga
13. Privasi, keluarga,
rmh dan korespondensi
14. Kebebasan pindah
tmpt & bertmpt tinggal
15. Kewarganegaraan
21. Kebebasan opini
dan berpendapat
22. Kebebasan pers
23. Kebebasan
berserikat
24. Kebebasan
berorganisasi
20. Kebebasan pemikir
an, keyakinan & agama
32. Standar kehidupan
yang layak
29. Kondisi kerja yang
adil dan baik
30. Serikat buruh
31. Istirahat, wkt luang
dan hari libur yg dibayar
28. Tiada kerja wajib
atau paksa
58 Komponen Hak Asasi
34. Partisipasi dlm
kehidupan budaya
35. Menentukan nasib
sendiri
44. Pengusiran org asing 36. Perlindungan & ban
33. Pendidikan41. Pendidikan dasar
wajib
43 Perlindungan dr
pemenjaraan krn utang
42. Perlakuan yg manusi
awi saat hilang kebbsan50. Demokrasi
49. Akses kpd
layanan publik
52. Perlindungan thd
51. Ptsps dlm kehidupan
bdy & ilmu pengetahuan
58. Larangan terhdp
praktek apartheid
57. Larangan
hukuman mati
44. Pengusiran org asing
hanya atas dsr hukum
36. Perlindungan & ban
tuan kepada anak-anak
37. Bebas dari rasa
lapar
38. Kesehatan
39. Suaka
40. Kepemilikan48. Perlindungan kepa
da anak-anak
45. Lrngan propaganda
perang & diskriminasi
46. Budaya minoritas
47. Tiada pemenjaraan
krn plgrn kewjban sipil
53. Ketertiban inter.nsl
& sos utk penuhi hak
54. Penentuan nasib
sendiri secara politis
55. Penentuan nasib
sendiri scr ekonomis
56. Hak-hak perempuan
52. Perlindungan thd
Hak milik intelektual
Hak Non-Derogable
Merupakan elemen HAM yang tak boleh
dikurangi/ditunda dalam keadaan apa
pun dan oleh siapa pun.
Hak Non-Derogable (P 28i UUD
1945, P 4 UU 39 Th 1999)
1. Hak untuk hidup
2. Hak untuk tidak disiksa
3. Hak kebebasan pribadi, pikiran, dan hatinuraninurani
4. Hak beragama
5. Hak untuk tidak diperbudak
6. Hak untuk diakui sebagai pribadi danpersamaan di hadapan hukum
7. Hak untuk tak dituntut atas dasar hukumyang berlaku surut
Kewajiban Negara
Charles Malik (Lebanon)
mengklasifikasikan Psl 28-30 DUHAM
sebagai kewajiban negara yang menjadi
payung dari semua pasal yang ada payung dari semua pasal yang ada
dalam DUHAM.
Merumuskannya dalam kata kunci kita
butuh satu atap untuk membuat
semuanya menjadi menjadi satu
Negara Sebagai Pemangku
Kewajiban
Dalam hukum HAM, negara c.q. pemerintah
mempunyai kedudukan sebagai pemangku
kewajiban (duty bearer). Kewajiban yang
diemban negara terdiri atas tiga bentuk, yaitu diemban negara terdiri atas tiga bentuk, yaitu
menghormati (to respect), melindungi (to protect)
dan memenuhi (to fulfil). Kewajiban untuk
menghormati (obligation to respect) adalah
kewajiban negara untuk menahan diri untuk tidak
melakukan intervensi, kecuali atas hukum yang
sah (legitimate)
26
Alur Hukum HAM
Hukum HAM
Pemangku KewajibanPemangku HAM
Individu Negara
To FulfilTo protectTo respect
OmmissionCommission
DIMENSI-DIMENSI HAK ASASI MANUSIA
PENGHORMATAN (tidak
ada gangguan dalam pelaksanaan hak)
PERLINDUNGAN
(mencegah pelanggaran oleh pihak ke tiga)
PEMENUHAN (penyediaan
sumberdaya dan hasil-hasil kebijakan)
Hak-hak
sipil dan
politik
Pemerintah harus
mengupayakan adanya
hukum yang melindung
warganegara agar tidak
terjadi penyiksaan,
penahanan sewenang-
wenang, pengadilan yang
tidak adil, intimidasi ,
Pemerintah harus
mengupayakan tindakan untuk
mencegah pelaku non-negara
melakukan pelanggaran seperti
penganiayaan, penyiksaan,
penyerangan dan intimidasi
pada kelompook warganagera ,
Pemerintah harus melakukan
investasi dalam bidang
kehakiman, penjara, kepolisian
dan serta alokasi sumberdaya
untuk peningkatan pemahaman
masyarakat akan persoalan HAM,
pendirian LBH untuk memberitidak adil, intimidasi ,
pencabutan hak pilih.
Hulkum yang menjamin
kebebasan beragama
pada kelompook warganagera ,
memberikan perlindungan
kepada kelompok minoritas
pendirian LBH untuk memberi
bantuan hukum kepada
masyarakat marginal
Hak-hak
ekonomi,
sosial dan
budaya
Pemerintah harus
mengupayakan hukum yang
melindungi warganegara
dari diskriminasi . Termasuk
diskriminasi dalam
bidang kesehatan,
pendidikan dan
kesejahteraan
Pemerintah harus melakukan
tindakan untuk mencegah
pelaku non-negara berperilaku
diskriminatif kepada kelompok
marginal/minoritas termasuk
pembatasan akses dalam
bidang kesehatan, pendidikan
serta bidang kesejahteraan
lainnya
Pemerintah harus melakukan
upaya pemenuhan hak
warganegara secara progresif;
Investasi di bidang kesehatan,
pendidikan dan bidang
kesejahteraan lainnya serta
alokasi sumberdaya untuk
peningkatan kapasitas masyarakat
dalam memahami persoalan
HAM
Terima Kasih