Upload
fahruddin-abubakar-hassan
View
39
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Sejarah Pemik
Citation preview
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM
Silabi Matakuliah
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Pendahuluan
Perekonomian dalam Lintasan Sejarah (Peta besar sejarah Ekonomi sejak zaman filsuf [Hellenisme] sampai sekarang);
Ekonomi Arab pra Islam
Islam dan perkembangan pemikiran Ekonomi (Bisnis);
Sistem Aktivitas Ekonomi dan Bisnis Masa Rasulullah;
Sistem Aktivitas Ekonomi dan Bisnis Masa Khulafa Ar-Rasyidun;
Sejarah Peradaban dan Pemikiran Ekonomi (Bisnis): Periode Awal (Klasik);
Sejarah Peradaban dan Pemikiran Ekonomi (Bisnis): Periode Kedua;
Sejarah Peradaban dan Pemikiran Ekonomi (Bisnis): Periode Ketiga;
Sejarah Peradaban dan Pemikiran Ekonomi (Bisnis): Periode Kontemporer;
Pemikiran Hukum Ekonomi dan Bisnis Syariah di Indonesia
REFERENSIEuis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam dari Klasik hingga KontemporerAdiwarman A. Karim, Sejerah Pemikiran Ekonomi Islam Islam,MB Hendrie Anto, Pengantar Ekonomika Mikro IslamAA. Islahi, The History of Islamic Economic Thought: Subjective SurveyPETA PEMIKIRAN EKONOMI
KRONOLOGI PEMIKIRAN EKONOMI DI DUNIA
GREAT GAP
Josep Schumpeter: Terjadi Great Gap dalam sejarah pemikiran ekonomi selama 500 tahun, yaitu masa yang dikenal sebagai the dark agesPemikir ekonomi pertama kali timbul di Yunani Kuno (abad 4 SM) dan bangkit kembali pada abad 13 M di tangan pemikir skolastik Thomas AquinasMasa kegelapan di Barat, terjadi masa keemasan IslamAlur sejarah dapat digambarkan sebagai berikut:Perkembangan Ekonomi Islam
Garis Besar Periodisasi Sejarah Pemikiran Ekonomi
SM 1M 13 M 18 M
The Wealth
Adam Smith
Pemikiran Dark Age
YunaniTak Ada Karya Pemikiian Ekonomi? Pemikiran
Thomas Aquinas,dll
Bibel
PERIODISASI PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM
7M 11M 13 M 19 M 22M
Al-Ghazali, Waliullah
QURAN Ibn Rushd, M Iqbal Zarqa
& Rasul Hanifa, SyafiI Ibn Taymiyah M Abduh Baqr ashadr
Abu Yusuf, Ibn Khaldun Siddiqie
Hanbali, Mawardi, Khursyid ahmad
Farabi Umer Chapra
Perkembangan Ekonomi Islam
KRONOLOGI SEJARAH EKONOMI ISLAM
KonvensionalPeriodisasiIslamFilsof:Hammurabi (1700 SM)Xenophone (440-355 SM)Plato (427 357 SM)Aristoteles (350 SM)Sebelum MasehiBibleAbad ke-1 s/d 5 tidak ditemukan penulisan tentang ekonomiAbad ke 5 s/d 11 tidak ditemukan penulisan tentang ekonomi dari pemikir konvensional, tetapi ditemukan lebih dari 15 penulisan tentang ekonomi dari pemikir Islam Al-Quran dan Sunnah Fase Pertama: peletakan dasasr pemikiran (s/d 450H/1058M), di antara: Zaid bin Husen bin Ali; Abu Yusuf; Abu Ubayd al-Qasim; Ahmad bin Hanbal; Abu Jafar al-Dawudi; Ibn MaskawihKRONOLOGI SEJARAH EKONOMI ISLAM
KonvensionalPeriodisasiIslamSkolastikSt. Thomas AquinasSt. Albertus MagnusAbad ke-11 s/d 15Fase Kedua (1058-1446M)Al-Ghazali; Al-Mawardi; Ibn Hazm; Al-Tusi; al-Kasani; al-Razi; Ibn Qayim; Ibn Taymiyah; Ibn Khaldun; Al-MaqriziEra Merkantilisme:Jean Bodin; Thomas Mun; David HumeAbad ke 15 20Tidak ditemukan penulisan tentang ekonomi dari pemikir IslamFase Ketiga (1446 1932 M)Paham Fisiokratis:Francis QuesnayTidak ditemukan penulisan tentang ekonomi dari pemikir IslamPaham KlasikAdam Smith (1723 1790)Ditemukan penulisan ekonomi dari seorang penulis IslamShah Wali Allah (1703 1762)KRONOLOGI SEJARAH EKONOMI ISLAM
KonvensionalPeriodisasiIslamNeo Klasik/KapitalismeThomas R MalthusDavid RicardoJean Batiste SayJohn S. MillSosialismeRobert OwenKomusnisme:Karl MarxFrederich EngelsNeo Kapitalisme:Alfred W. MarshalIrving FisherJohn M. KeynesAlvin H HasenDitemukan penulisan tentang ekonomi dari seorang pemikir IslamJamaluddin al-Afghani (1897)KRONOLOGI SEJARAH EKONOMI ISLAM
KonvensionalPeriodisasiIslamSimon KuznetJohn R. HickJohn K. GalbraitV. LeninPaul SamuelsonWalt W. RostowMilton FreidmanAbad ke-20Muhammad IqbalYusuf QardawiKhurshid AhmadM. Omer ChapraDll.MELACAK PEMIKIRAN EKONOMI
Berangkat dari Plato, Socrates, Aristoteles, kita mengenai ekonomi perubahan masyarakat tradisional ke modern
Instrumen ekonomi adalah produksi, bukan uang.
Uang = ayam betina yang tidak bertelur, sehingga dalam ekonomi tidak perlu adanya bunga
Setelah revolusi industri, mualailah masuknya ahli ilmu eksakta ke dalam disiplin ilmu ekonomi
PRAKTEK EKONOMI ARAB PRA ISLAM
TRADISI DAN PRAKTEK EKONOMI PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW
Sistem Ekonomi Nabi Muhammad SAWUntuk memahami sistem ekonomi Nabi Muhammad SAW praktek ekonomi yang dilakukan beliauAda dua periode:Masa sebelum kenabianSetelah kenabianMasa sebelum kenabianMuhammad SAW sebagai pedagang Masa setelah kenabian: sebagai kepala negara membuat kebijakan kenegaraanMuhammad SAW sebagai Pedagang
Muhammad SAW sebagai pedagang yang terpercaya (al-Amin) dan jujur (ash-shiddiq)Implikasi al-Amin & ash-Shiddiq:Semakin banyaknya para pemilik modal memberi kesempatan berdagang kepada beliau dengan memodalinya Khadijah binti KhuwailidSetelah menikah dengan Khadijah, Muhammad SAW tetap menjalankan usaha perdagangannya. Ia menjadi manajer sekaligus mitra dalam usaha dagang isterinya.Melakukan perjalanan dagang di semenanjung Arab dan negeri-negeri perbatasan Yaman, Bahrain, Irak, dan Syiria.Terlibat dalam urusan dagang besar di fistival dagang Ukaz dan Dzul Majaz selama musim haji, Pada musim lain sibuk mengurus perdagangan grosir di pasar-pasar kota MekahMuhammad SAW melakukan hampir semua urusan dagang melalui agen-agennya dan hanya sedikit sekali bertindak sebagai agen untk para pedagang lain.Kadang ia mengambil pinjaman berdasarkan gadai, membeli barang dengan tunai, dan dengan pinjaman Transaksi dagang banyak dilakukan sebelum diangkat sebagai NabiMuhammad SAW sebagai Kepala Negara
Ketika Nabi hijrah ke Madinah, penduduk Madinah kemudian mengangkatnya sebagai kepala negara dan sekaligus sebagai pemimpin agamaSebagai kepala negara ia membuat kebijakan tentang:Membangun masjid sebagai Islamic CentreMenjalin ukhuwah islamiyah antara kaum Muhajirin dengan kaum AnsharMenjalin kedamaian dalam negaraMengeluarkan hak dan kewajiban bagi warga negaranyaMembuat konstitusi negaraMenyusun sistem pertahanan negaraMeletakkan dasar-dasar keuangan negara mendirikan Baitul MalPrinsip-prinsip kebijakan ekonomi Nabi Muhammad SAW:Prinsip-prinsip kebijakan ekonomi Nabi Muhammad SAW
Allah SWT adalah penguasa tertinggi sekaligus pemlik absolut seluruh alam semestaManusia hanyalah khalifah Allah SWT di muka bumi, bukan pemilik yang sebenarnyaSemua yang dimiliki dan didapatkan manusia adalah seizin Allah SWT. Oleh karena itu, manusia yang kurang beruntung mempunyai hak atas sebagian kekayaan yang dimiliki manusia lain yang lebih beruntungKekayaan harus berputar dan tidak boleh ditimbunEksploitasi ekonomi dalam segala bentuknya termasuk riba harus dihilangkanMenerapkan sistem warisan sebagai media redistribusi kekayaan Menetapkan kewajiban bagi seluruh individu, termasuk orang-orang miskin.TRADISI DAN PRAKTEK EKONOMI PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW
Baitul Mal: Bendahara Negara mengatur pemasukan dan pengeluaran negara kebijakan fiskalPemasukan negara:Kharaj pajak terhadap tanah: ditentukan berdasarkan tingkat produktivitas, jenis tanaman, jenis irigasiZakat dalam bentuk uang tunai, hasil peternakan, hasil pertanianKhums pajak proporsional sebesar 20%; Syiah: semua pendapatan; Sunni: hasil rampasan perang (kecuali Imam Abu Ubaid: barang temuan dan barang tambangJizyah pajak bagi orang non muslim sebagai ganti layanan sosial-ekonomi, perlindungan keamanan dari negara IslamPenerimaan lain: kafarat dan harta waris dari orang yang tidak memiliki ahli warisTRADISI DAN PRAKTEK EKONOMI PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW
Pengeluaran negaraPenyebaran IslamPertahanan dan keamananPembangunan infrastrukturPengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaanPenyediaan fasilitas/layanan kesejahteraan sosialDampak ekonominya:Penyebaran Islam kenaikan agregat demand dan supply. Selain itu juga meningkatkan pendapatan Baitul Mal pendapatan masyarakat meningkatPendapatan meningkat meningkatkan MPC (Marginal Propensity to Consume) MPS (Marginal Propensity to Save) juga meningkat meningkatkan tingkat investasi (dalam jangka panjang) Pendapatan Nasional meningkat secara keseluruhanTRADISI DAN PRAKTEK EKONOMI PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW
Kebijakan Fiskal dan Menoter pada masa Nabi MuhammadKebijakan FiskalPeningkatan pendapatan nasional dan tingkat partisipasi kerja, melalui: muzaraah, musaqat & mudharabahKebijakan pajak: kharaj, khums, zakatAnggaran: pengaturan APBN (cermat, efektif, dan efisien)Kebijakan fiskal khusus: minta bantuan kepada muslim kaya secara sukarelaKebijakan MoneterPenetapan uang dinar dan dirham sebagai mata uang sah negara face valueFungsi uang untuk transaksi, kemudian untuk precautionary (jaga-jaga)TRADISI DAN PRAKTEK EKONOMI PADA MASA KHULAFA AL RASYIDIN
Masa pemerintahan Abu Bakar ash-ShiddiqPembagian tanah taklukanMengambil alih tanah orang yang murtad untuk kepentingan umat IslamPembagian harta Baitul Mal dengan prinsip kesamarataan Implikasi ekonomi kebijakan: peningkatan agregate demand dan agregate supply :meningkatkan total pendapatan nasionalMemperkecil jurang pemisah antara orang yang kaya dengan yang miskinTRADISI DAN PRAKTEK EKONOMI PADA MASA KHULAFA AL RASYIDIN
Masa pemerintahan Umar ibn al-KhatabPendirian Lembaga Baitul Mal, diikuti dengan pendirian beberapa departemen:Departemen pelayanan MiliterDepartemen Kehakiman dan EksekutifDepartemen Pendidikan dan Pengembangan IslamDepartemen Jaminan SosialKlasifikasi dan Alokasi Pendapatan Negara:Pendapatan zakat dan ushr (pajak tanah) dibagi ke 8 ashnafPendapatan khums dan sedekah dibagi kepada mereka yang mencari kesejahteraanPendapatan kharaj, fai, jizyah, ushr (pajak perdagangan) dan sewa tanah untuk membayar dana pensiun dan dana bantuan serta menutupi biaya operasional administrasi, kebutuhan militerPendapatan lain untuk membayar para pekerja, pemeliharaan anak terlantarTRADISI DAN PRAKTEK EKONOMI PADA MASA KHULAFA AL RASYIDIN
Masa pemerintahan Umar ibn al-KhatabKebijakan lainnya:Kepemilikan tanah tanah taklukan tidak dibagi kepada kaum muslimin, tetapi membiarkan tanah tersebut tetap berada pada pemiliknya dengan syarat membayar kharaj dan jizyahZakat zakat dari kuda, karet, dan maduUshr pajak pedagang yang memasuki wilayah kekuasaan IslamMata uang bobot mata uang dinar seragam yaitu satu mistqal = 20 qirat atau 100 grain barley; dirham perak seberat 14 qirat atau 70 grain barley.TRADISI DAN PRAKTEK EKONOMI PADA MASA KHULAFA AL RASYIDIN
Masa pemerintahan Usman ibn AffanKebijakan ekonomi pengembangan sumber daya alam: Pembuatan saluran airPembangunan jalanPembentukan organisasi kepolisian yang permanen untuk mengamankan jalur perdaganganMembangun armada laut supremasi kelautan di wilayah MediteraniaKebijakan lainnya:Mempertahankan sistem pemberian bantuan dan santunan serta memberikan sejumlah besar uang kepada masyarakat secara berbeda (prinsip keutamaan)Pengelolaan zakat terdapat pendelegasian kewenangan menaksir harta yang dizakati kepada pemiliknya masing-masing mengurangi penyelewengan oknum pengumpul zakatTRADISI DAN PRAKTEK EKONOMI PADA MASA KHULAFA AL RASYIDIN
Masa pemerintahan Ali Ibn ThalibKebijakan ekonomi:Memberhentikan para pejabat korupMembuka kembali lahan perkebunan yang telah diberikan kepada orang-orang kesayangan UsmanMendistribusikan pendapatan pajak tahunan sesuai dengan ketentuan yang dibuat oleh Umar ibn al-KhatabPendistribusian harta baitul mal:Prinsip pemerataan memberikan santunan yang sama kepada setiap orang tanpa memandang status sosial atau kedudukannya dalam IslamKebijakan pencetakan mata uang koin atas nama negara IslamTRADISI DAN PRAKTEK EKONOMI PADA MASA UMAYYAH
Beberapa khalifah termasyhur pada masa Umayah, adalah:Muawiyah ibn Abi Sofyan kebijakannya:Mendirikan dinas pos dengan berbagai fasilitasnyaMenertibkan angkatan perangMencetak mata uang Mengembangkan jabatan sebagai jabatan profesionalPemberian gaji tetap kepada para tentaraPembentukan tentara profesionalPengembangan birokasi pengumpulan pajak dan administrasi politikAbdul Malik ibn Marwan kebijakannya:Penerbitan dan pengaturan uang dalam masyarakat Islam, sebagai repon atas permintaan pihak Romawi untuk menghapus kalimat Bismillahirrahmanirrahim pada mata uang yang berlakuMenjatuhkan hukuman tazir kepada mereka yang melakukan pencetakan mata uang di luar percetakan negaraTRADISI DAN PRAKTEK EKONOMI PADA MASA UMAYYAH
Beberapa khalifah termasyhur pada masa Umayah, adalah:Umar ibn Abdul Aziz kebijakannya: Menyerahkan hartanya dan keluarganya yang tidak wajar kepada Baitul MalMemprioritaskan pembangunan dalam negeri dari para perluasan ke luar negeriMengurangi beban pajak yang dipungut kepada kaum NasraniPenghapusan pajak bagi kaum Muslimin, Membuat aturan takaran dan timbanganMembasmi cukai dan kerja paksaMemperbaiki tanah pertanianPenggalian sumur-sumurPembuatan jalanKebijakan otonomi daerahSemua kebijakannya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhanTRADISI DAN PRAKTEK EKONOMI PADA MASA ABBASIYAH
Ahmad Syalabi membagi masa pemerintahan Bani Abbasiyah menjadi tiga periode, yaitu:Periode Pertama (132 H 232H) kekuasaan berada di tangan khalifah penuhPeriode Kedua (232 H 590 H) kekuasaan politik berpindah ke tangan golongan Turki, Bani Buwaih, Bani SaljuqPeriode Ketiga (590 H 656 H) kekuasaan kembali ke tangan khalifah, tetapi hanya di Baghdad dan sekitarnyaKeemasan masa ini dicapai pada periode pertama landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuanTRADISI DAN PRAKTEK EKONOMI PADA MASA ABBASIYAH
Abu Jafar Al-ManshorMeletakkan dasar-dasar pemerintahan yang baikPengendalian harga dilakukan oleh kepala jawatan pos untuk melaporkan harga pasaran di setiap bahan makanan dan barang lainnyaAl-MahdiKebijakan yang menguntungkan rakyat banyak, seperti: membangun tempat persinggahan para musyafir haji; pembuatan kolam-kolam air bagi kafilah dagang Mengembalikan harta rampasan kepada pemiliknyaPeningkatan ekonomi terjadi sejak terjadi peningkatan sektor pertanian dan pertambangan serta perdaganganTRADISI DAN PRAKTEK EKONOMI PADA MASA ABBASIYAH
Harun al-RasyidPembentukan wazir yang mengepalai Diwan, yaitu:Diwan al-Khazanah bertugas mengurus seluruh perbendaharaan negaraDiwan al-Azra bertugas mengurus kekayaan negara yang berupa hasil bumiDiwan Khazain as-Syiasah bertugas mengurus perlengkapan angkatan perangSumber pendapatan negara meliputi: Kharaj, jizyah, zakat, fai, ghanimah, usyr dan harta lain, seperti: wakaf, sedekah, dan harta warisan Pada masa Harun al-Rasyid pendapatan Baitul Mal dialokasikan untuk riset ilmiah dan penterjemahan buku-buku Yunani disamping untuk biaya pertahanan dan angaran rutin pegawaiTRADISI DAN PRAKTEK EKONOMI PADA MASA ABBASIYAH
Harun al-RasyidPemerintahan Harun al-Rasyid sangat memperhatikan masalah pajak Qadi Abu Yusuf menyusun kitab al-KharajDalam pemungutan al-Kharaj, para Khalifah Abbasiyah melakukannya dengan tiga cara:Al-Muhasabah atau penaksiran luas areal tanah dan jumlah pajak yang harus dibayar dalam bentuk uangAl-Muqasamah atau penetapan jumlah tertentu (persentase) dari hasil yang diperolehAl-Muqathaah atau penatapan pajak hasil bumi terhadap para jutawan berdasarkan persetujuan antara pemerintah dengan yang bersangkutanDinasti Abbasiyah lebih menekankan pada perkembangan peradaban dan kebudayaan islam, termasuk kehidupan ekonomi daripada perluasan wilayahPEMIKIRAN PARA TOKOH KLASIK TENTANG EKONOMI
Pemikir Ekonomi Islam Zaid bin Husen bin Ali (80-120 H/699-738 M)
Pemikir Ekonomi Islam Abu Hanifah (80-150 H/699-767 M)
Abu Hanifah adalah fukaha terkenal dan seorang pedagang dari Kufah yang saat itu merupakan pusat aktivitas perdagangan dan perekonomian.Salah satu transaksi yang sangat populer pada masa Abu Hanifah adalah Salam.Salam adalah menjual barang yang akan dikirimkan kemudian sedangkan pembayaran dilakukan secara tunai pada waktu akad disepakati.Abu Hanifah mengusulkan agar rincian jenis komoditi, mutu, kuantitas, waktu dan tempat pengiriman barang dinyatakan jelas dalam akadPemikir Ekonomi Islam Asy Syaibani (132-189 H/750-804 M)
Salah satu rekan sejawat Abu Yusuf dalam mazhab Hanafiyah adalah Muhammad bin Hasan asy-Syaibani.Asy Syaibani menyusun risalah kecil yang berjudulal-Iktisab fi ar-Rizq al-Mustathabmembahas pendapatan dan belanja rumah tangga.Asy Syaibani menguraikan perilaku konsumsi seorang muslim yang baik serta keutamaan orang yang suka berderma dan tidak suka meminta-minta.Asy Syaibani membagi pekerjaan jadi 4 jenis: ijarah(sewamenyewa),tijarah(perdagangan), ziraah(pertanian), danshinaah(industri).Pemikir Ekonomi Islam Abu Ubaid (150-224 H)
Nama lengkap Abu Ubaid: al-Qasim bin Sallam bin Miskin bin Zaid al-Harawi al-Azadi al-Baghdadi. Ia lahir pada 150 H di Harrah, Khurasan.Abu Ubaid adalah ahli hadis (muhaddits), ahli fiqh (fuqaha), menjabatqadidi Tarsus, sering menangani kasus pertanahan dan perpajakan.Karya Abu Ubaid yang fenomenal adalahKitab Al Amwal,yang dianggap lebih kaya dibandingKitab Al Kharajkarya Abu Yusuf.Fokus Abu Ubaid lebih tertuju pada permasalahan terkait standar etika politik suatu pemerintahan daripada teknik efisiensi pengelolaannya.Pemikir Ekonomi Islam Yahya bin Umar (213-289 H)
Nama lengkap Yahya bin Umar: Abu Bakar Yahya bin Umar bin Yusuf al-Kannani al-Andalusi, lahir pada 213 H, dibesarkan di Kordova, Spanyol.Karya Yahya bin Umar yang terkenal adalah kitabal-Muntakhabah fi Ikhtishr al-Mustakhrijah fi al-Fiqh al-Mlikidan kitabAhkm al-Sq.Menurut Yahya bin Umar, ketakwaan kepada Allah swt adalah asas dalam perekonomian Islam, dan menjadi pembeda dengan ekonomi konvensional.Fokus perhatian Yahya ibn Umar tertuju pada hukum-hukum pasar yang terefleksikan dalam pembahasan tentangtasir(penetapan harga).Pemikir Ekonomi Islam Al Mawardi (364-450 H / 9741058 M)
Al Mawardi Abu al-Hasan Ali bin Muhammad bin Habib al-Mawardi al-Basri asy-Syafii lahir di kota Basrah pada tahun 364 H (974 M).Pemikiran ekonomi al-Mawardi ada pada tiga buah karya tulisnya, yaituKitabAdab ad-Dunya wa ad-Din,al-Hawidanal-Ahkam as-Sulthaniyyah.Al Mawardi memaparkan perilaku ekonomi muslim serta jenis mata pencaharian utama, yaitu pertanian, peternakan, perdagangan, dan industri.DalamKitab al-Hawi, di salah satu bagiannya, al-Mawardi secara khusus membahas tentang mudharabah dalam pandangan berbagai mazhab.Pemikir Ekonomi Islam Ibnu Miskawaih (w. 421 H/1030 M)
Salah satu pandangan Ibn Miskawaih yang terkait dengan aktivitas ekonomi adalah tentang pertukaran dan peranan uang.Ibnu Miskawaih menyatakan bahwa manusia merupakan makhluk sosial dan tidak bisa hidup sendiri.Menurut Ibnu Miskawaih, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia harus bekerja sama dan saling membantu dengan sesamanya.Menurut Ibnu Miskawaih, manusia akan saling mengambil dan memberi. Konsekuensinya, mereka akan menuntut suatu kompensasi yang pantasPemikir Ekonomi Islam Al Ghazali (451-505 H/1055/1111 M)
Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Tusi al-Ghazali lahir di Tus, sebuah kota kecil di Khurasan, Iran.Sejak kecil, al-Ghazali tumbuh dan berkembang dalam asuhan seorang sufi, setelah ayahnya yang juga seorang sufi meninggal dunia.Pemikiran ekonomi al-Ghazali dituangkan dalam:Ihya Ulum al-Din,al-Mustashfa,Mizan al-Amal, danal-Tibr al-Masbuk fi Nasihat al-Muluk.Fokus utama perhatian al-Ghazali tertuju pada perilaku individual yang dibahas secara rinci dengan rujukan yang komprehensif.Rujukan al-Ghazali: Quran, Sunnah, Ijma Sahabat/Tabiin serta sufi: Junaid al-Baghdadi, Dzun Nun al-Mishr dan Harits bin Asad al-Muhasibi.Pemikir Ekonomi Islam Ibnu Taimiyah (w. 728 H/1328 M)
Taqiyuddin Ahmad bin Abdul Halim atau Ibnu Taimiyah lahir di kota Harran pada tanggal 22 Januari 1263 M (10 Rabiul Awwal 661 H).Ibnu Taimiyah berasal dari keluarga berpendidikan tinggi. Ayah, paman dan kakeknya merupakan ulama besar Mazhab Hanbali dan penulis buku.Ekonomi Ibnu Taimiyah:MajmuFatawa Syaikh al-Islam,as-Siyasah asy-Syariyyah fi Ishlah ar-Rai wa ar-Raiyah, al-Hisbah fi al-Islam.Fokus perhatian Ibnu Taimiyah terletak pada masyarakat, fondasi moral dan bagaimana mereka harus membawakan dirinya sesuai dengan syariah.Ibnu Taimiyah mendiskusikan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan perilaku ekonomi individu dalam konteks hidup bermasyarakat.Pemikir Ekonomi Islam Ibnu Khaldun (732808 H / 13321406 M)
Nama lengkap Ibn Khaldun: Abdurrahman Abu Zaid Waliuddin ibn Khaldun. Ia lahir di Tunisia pada awal Ramadhan 732 H atau 27 Mei 1332 M.Ibn Khaldun berasal dari Hadramaut, Yaman, terkenal sebagai keluarga yang berpengetahuan luas dan berpangkat, dan pejabat tinggi negara.Pada masa Ibn Khaldun, dunia timur diperintah oleh seorang teknokrasi aristokratik internasional yang menumbuh suburkan seni dan sains.Ibn Khaldun menjalani pensiunnya di Galat Ibn Salamah dan mulai menulis sejarah dunia denganMuqaddimahsebagai volume pertamanya.Pemikir Ekonomi Islam Asy Syatibi (W. 790 H/1388 M)
Asy-Syatibi bernama lengkap Abu Ishaq bin Musa bin Muhammad al-Lakhmi al-Gharnati asy-Syatibi, dari suku Arab Lakhmi, besar di Granada.Asy-Syatibi mengemukakan konsepmaqashid al-syariah.Tujuan syariah menurut asy-Syatibi adalah kemaslahatan umat manusia.Asy-Syatibi menjelaskan bahwa syariah berurusan dengan perlindunganmashalih, baik dengan cara yang positif, maupun dengan cara preventif.Menurut Asy-Syatibi, syariah melenyapkan unsur apa pun yang yang secara aktual atau potensial merusakmashalih.Pemikir Ekonomi Islam Al Maqrizi (845 H/1441 M)
Nama lengkap al-Maqrizi: Taqiyuddin Abu al-Abbas Ahmad bin Ali bin Abdul Qadir al-Husaini. Ia lahir di Kairo, pada 766 H (1364-1365 M).Al-Maqrizi melakukan studi khusus tentang uang dan kenaikan harga yang terjadi secara periodik dalam keadaan kelaparan dan kekeringan.Menurut Al-Maqrizi, penyebab utama inflasi: penyebab alamiah (natural inflation) dan penyebab kesalahan manusia (human-error inflation).PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM KONTEMPORER
TOKOH LUAR NEGERI
Muhammad Nejatullah SiddiqiMuhammad Abdul MannanMuhammad Umar ChapraKhursyid AhmadMonzer KahfMetwaly (Mutawali)TOKOH DALAM NEGERI
Ahmad Muflih SaifuddinMuhammad Syafii AntonioAdiwarman Azwar KarimIwan TriyuwonoSofyan Safri HarahapMunrokhim MisanamMuhammadMetodologi
Penelitian Sejarah
Meneliti sejarah sama dengan membuka lembaran peta kehidupan
Metode berarti cara, jalan, petunjuk pelaksanaan, atau petunjuk teknis.
Metodologi berarti ilmu (logi) yang membahas tentang jalan (science methods)
Metodologi
Penelitian
Penelitian berarti penyelidikan yang seksama dan teliti terhadap suatu masalah, digunakan untuk mendukung atau menolak suatu teori.
Sejarah
Sejarah (history, trkh) berarti masa lampau umat manusia.Bagi Ibn Khaldun, sejarah tidak sekedar informasi-informasi dan catatan-catatan kronologis. Tetapi, sejarah adalah kritik terhadap fakta-fakta dan kajian terhadap sebab-sebab kemunculannya. Maka diperlukan diskusi dan pembahasan secara ilmiah.Pembatasan menyangkut dimensi waktu (berdasarkan kategori waktu tertentu)
Pembatasan menyangkut peristiwa (perilaku manusia)
Pembatasan menyangkut tempat (tempat tertentu)
Pembatasan menyangkut seleksi (keterkaitan dalam dinamika sejarah)
Sejarah
Metode Penelitian Sejarah
Penyelidikan atas suatu masalah dengan mengaplikasikan jalan pemecahannya dari perspektif sejarah.Seperangkat aturan atau prinsip sistematis untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah secara efektif, menilainya secara kritis, dan mengajukan sintesis dari hasil-hasil yang dicapai dalam bentuk tertulis.Metode Penelitian Sejarah
Metode sejarah yang digunakan tergantung dari sumber sejarah yang digunakan (sumber tertulis, sumber material, dan tradisi).
Pendekatan yang paling tepat untuk mendeskripsikan dan menganalisis masa lalu adalah menggunakan metode historis (history approach) dan tergolong dalam desain penelitian kepustakaan.
Tahapan Penelitian Sejarah
Penentuan Topik Penelitian
Heuristik
Verifikasi
Aufassung (Intepretasi)
Darstellung (Historiografi)
1. Penentuan Topik Penelitian
Topik penelitian adalah masalah atau objek yang harus dipecahkan atau diatasi melalui penelitian ilmiah.Topik diabstraksikan dengan judul yang terdiri dari:Masalah atau objek penelitian Subjek sejarah Lokasi atau daerah Waktu terjadinya peristiwa sejarahMisalnya, Baitu Mal di Madinah Masa Kepemimpinan Rasulullah Saw2. Heuristik
Heuristik berasal dari kata Yunani heurishein, artinya memperoleh. Heuristik merupakan suatu ketrampilan dalam menemukan, menangani, dan memperinci bibliografi atau mengklasifikasikan dan merawat catatan-catatan. Sejarawan harus mencari sumber primer yaitu sumber yang disampaikan oleh saksi mata.Dokumen asli yaitu arsip-arsip asli.Wawancara dengan saksi mata.3. Verifikasi
Verifikasi adalah kritik untuk memperoleh keabsahan sumber data penelitian sejarah, meliputi:Keaslian sumber (otentitas): kapan sumber dibuat? Di mana sumber dibuat? Siapa yang membuat? Dari bahan apa sumber dibuat? Apakah sumber itu dalam bentuk asli?Kesahihan sumber (kredibilitas): Apakah nilai bukti ada di dalam sumber? Apakah sumber memberikan kebenaran informasi?4. Teknik Interpretasi
Interpretasi atau penafsiran sejarah disebut juga dengan analisis sejarah. Analisis sejarah bertujuan melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah dan bersama-sama dengan teori-teori disusunlah fakta tersebut ke dalam interpretasi yang menyeluruh. Teknik interpretasi dapat menggunakan analisis dan sintesis. Interprestasi sejarah dilakukan dengan mengerti tentang faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya peristiwa. Selain itu, interprestasi dapat dilakukan dengan cara membandingkan data.Teknik Interpretasi Sejarah
Observer : peneliti
Aktor: tokoh yang diteliti
Situation: keadaan sekitar actor
Action : perilaku atau kegiatan actor dan sekitarnya
Intended: hasil sesuai dengan yang diharapkan
Unintended: hasil tidak sesuai dengan yang diharapkan
Observer
Actor (s)
Interpretation of Situation
Action
Intended
Unintended Counsequences
Skema teknik interprestasi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Peneliti (observer) dapat melakukan interprestasi langsung terhadap masing-masing objek interprestasi secara terpisah. Dengan kata lain, peneliti dapat menginterprestasikan peristiwa (action) tanpa harus meninjau siapa pelaku peristiwa tersebut, begitu juga sebaliknya.
Peneliti dapat melakukan interprestasi secara berantai dari dari objek ke objek. Pada skema di atas ditunjukkan bahwa peneliti disarankan mengawali interprestasi dengan objek pelaku (subjek). Kemudian dilanjutkan dengan mendiskripsikan dan menganalisis situasi (situation) lalu dilanjutkan pada interprestasi peristiwa atau kejadian (action). Setelah proses interprestasi tersebut dilakukan dengan benar, maka peneliti akan mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan (intended). Seandainya peneliti tidak mendapatkan hasil yang optimal atau tidak sesuai dengan tujuan (unintended), maka interprestasi dapat diulangi langsung dari situasi.
Teknik Interpretasi Sejarah
Analisis sejarah yaitu data sejarah yang sudah ada diurai dengan rinci. Lebih dikenal sebagai proses deduktif yaitu pembahasan dari hal yang bersifat umum menuju pembahasan yang bersifat khusus.
Sintesis sejarah yaitu mengumpulkan beberapa data sejarah dan menjadikannya dalam kategori tertentu. Lebih akrab dengan sebutan proses induktif yaitu pembahasan dari hal-hal yang bersifat khusus dan bertemu pada satu titik yang bersifat umum.
Teknik Interpretasi Sejarah
5. Historiografi
Historiografi merupakan cara penulisan, pemaparan, atau pelaporan hasil penelitian sejarah yang telah dilakukan.Syarat umum historigrafi diantaranya:Sesuai dengan standar baku penulisan laporan penelitian.Terpenuhinya kesatuan sejarah (kronologis).Menjelaskan dengan argumentasi meliputi bukti-bukti sejarah dan detail fakta yang akurat.Daftar Pustaka