Upload
dinhnguyet
View
254
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KETAHANAN KELUARGA. SEJARAH PERKEMBANGAN KONSEP DAN UKURAN,
LANDASAN UNTUK MEMAHAMI INSTRUMEN DIAGNOSTIK
PROF. DR. IR. EUIS SUNART I, M.SI
MUNCULNYA PERHATIAN TTG KETAHANAN KELUARGA
Terdapat gap antara harapan dan kenyataan, banyak Keluarga rentan
Kajian terkait ketahanan keluarga, dengan beragam label “healthy family”, “SUCCESSFUL FAMILY”, “Strong Family”, “Family Strength”, “Family Resilience”
Di Indonesia: termaktub dlm UU No 10 Th 1992
Belum ada turunan konsepnya sampai 1997
BKKBN : Program Ketahanan Keluarga dalam Kedeputian KSPK
1997-2001: Sunarti melakukan kajian ttg Ketahanan Keluarga dan Perumusanukurannya
2013: KPPPA mengeluarkan Permen 06/2013 ttg Pembangunan KetahananKeluarga
PENGUKURAN
• PEM BERIAN NILAI TERHADAP ASPEK, OBJEK, ATAUKEJADIAN M ELALUI SUATU ATURAN TERTENTU
• BERTUJUAN UNTUK KATEGORISASI ATAU KLASIFIKASI
AKTIVITAS POKOK PROSES PENGUKURAN
1. DIM ENSI VARIABEL PENELITIAN
2. PERUM USAN UKURAN DIM ENSI
3. T INGKAT UKURAN YANG DIGUNAKAN
4. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR
KOMPONEN, UKURAN, INDIKATOR
KETAHANAN KELUARGA
Tahap Perumusan Ukuran Ketahanan Keluarga
2. Formulasi konsep operasional ketahanan keluarga
4. Ukuran ketahanan keluarga
Test reliabilitas dan validitas
Pengembangan kuesioner Sistem skoring
3. Perumusan Variabel Ketahanan keluarga
1. Kajian Pustaka
Konsep Pengukuran,
validitas dan reliabilitas
• Keluarga sehat
• Keluarga sukses
• Fungsi keluarga
KAJIAN PUSTAKA
1 . TEORI KELUARG A STRUKTURAL FUNGSION AL : APLIK ASI TEORI
SOSIOLOGI YANG MENGAKUI KERAG AM AN SEBAG AI DASAR
TERCIPTANYA STRUKTUR .
KELUARG A SEBAG AI S ISTEM YANG HARMONIS , BERKELAN JU TAN ,
DAN SENANTI AS A MENUJU KESEIMBANG AN , MEMIL IK I STRUKTUR
DAN PEMBAGI AN PERAN DAN TUGAS, SERTA FUNGSI YANG
MELEKAT.
2 . PENELIT I AN KELUARG A SUKSES, KELUARG A SEHAT, KELUARG A
TAH AN
3 . DEFIN IS I KETAH AN AN KELUARG A ( UU NO 10 TH 1992 / NO 52 / 2009 ) :
“K ONDI S I DI NAM I K S UAT U K E L UAR G A YANG M E M I L I KI K E UL E TAN DAN
K E TANG G UHAN S E R TA M E NG ANDUNG K E M AM PUAN F I S I K - M AT E RI AL DAN
PS I K I S M E NTAL S PI R I T UAL G UNA HI DUP M ANDI R I DAN M E NG E M BANG K AN
DI R I DAN K E L UAR G ANYA UNT UK HI DUP HAR M ONI S DAN M E NI NG K AT KAN
K E S E J AHT E R AAN L AHI R DAN BAT HI N”
DEFINISI KETAHANAN KELUARGA
UU no 10 Th 1992 / UU No 52 thn 2009 :
“Kondisi Dinamik Suatu Keluarga yang memiliki keuletandan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik-material dan psikis mental spiritual guna hidup mandiri danmengem bangkan diri dan keluarganya untuk hidupharmonis dan meningkatkan kesejahteraan lahir danbathin”
UU No 10/1992 amandement UU NO 52/2009
Dijabarkan dalam PP No 21 Thn 1994
6
1. Adaptasi 1. Komunikasi 1. Komunikasi 1. Komunikasi
2. Penetapan 2. Dorongan berprestasi 2. Kesejahteraan 2. Penghargaan
tujuan 3. Komitmen keluarga 3. Komitmen 3. Kesadaran
3. Integrasi 4. Orientasi Agama 4. Penghargaan Keunggulan
4. Latency 5. Hubungan Sosial 5. Waktu 4. Kesehatan
6. Kemampuan adaptasi kebersamaan
7. Penghargaan 6. Pengelolaan
8. Peran jelas masalah
9. Waktu kebersamaan
Achord et al. 3) McCubbin 4)Talcott Parson 1) Krysan & Zill 2)
Komponen Ketahanan Keluarga
Sumber:
1) ; Hamilton (1983)
2) ; Krysan & Zill (1990)
3) ; Achord et al. (1996)
4) ; Mc Cubbin, Hamilton & Anne I. Thompson (1997)
Kerangka Fikir Komponen Ketahanan Keluarga
Ketahanan
Keluarga
Komponen
Keluaran
(Output)
Kesejahteraan
fisik-sosial-
Psikologis
Komponen
Masukan
(Input)
Sumber
Daya
Keluarga
Komponen
Proses
Masalah &
Penanggulangan
Masalah
STRUKTUR PEUBAH KETAHANAN KELUARGA
INPUT
PROSES
OUTPUT
Sumber Daya Fisik
SumberDaya Non Fisik
Masalah Keluarga
Penanggulangan
Masalah Keluarga
Kesejahteraan Fisik
Kesejahteraan Sosial
Kesejah. Psikologis
KETAHANAN
KELUARGA
•Pendapatan/kapita
•Aset keluarga
Sumber
Daya Fisik
Sumber
Daya Non
Fisik
INPUT •Pend. Suami-istri
•Penetapan tujuan
•Peran yang jelas
•Dukungan utk maju
•Komunikasi
•Waktu kebersamaan
•Nilai agama
•Perkawinan
•Keluarga
•Keluhan kesehatan
•Ekonomi
•Pengasuhan anak
•Kehilangan (pekerjaan,
kematian
Masalah
Keluarga
Penanggul
Masalah
Keluarga
PROSES
•Umum
•Langsung
•Dukungan kel.
•Dukungan sosial
Pemenuhan Pangan,
Sandang, Papan,
pelayanan Kesehatan
Pend. anak
•Kesal/Cemas/Takut
•Perasaan bersalah
•Marah
•Kepuasan
•Harapan Masa Datang
•Konsep diri
•Kepedulian suami
Kesejah.
Fisik
Kesejah.
Psikologis
OUTPUTKesejah.
Sosial
•Partisipasi
•Self Esteem
•Jiwa sosial
HASIL VALIDASI KONSTRAK
KETAHANAN FISIK
MASALAH KELUARGA FISIK, PENANGGULANGAN MASALAH
FISIK, KESEJAHTERAAN FISIK, KESEJAHTERAAN SOSIAL
FISIK, SUMBERDAYA FISIK
KETAHANAN PSIKOLOGIS
KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS, MASALAH KELUARGA NON
FISIK
KETAHANAN SOSIAL
SUMBERDAYA NON FISIK, PENANGGULANGAN MASALAH
NON FISIK, KESEJAHTERAAN SOSIAL NON FISIK
Confirmatory Factor
Analisys
Goodness of fit statistics
Minimum fit function chi-square = 0.00 (p=1.00) (df=0)
Normal Theory weighted least square chi-square=0.00 (p=1.00)
The Model is saturated, The Fit Is Perpect!
Ketahanan
Fisik
2.64
Ketahanan
Psikologis
1.79
Ketahanan
Sosial5.29
Ketahanan
Keluarga
0.58*
0.38*
1.00
8.39
LINGKUP KETAHANAN KELUARGA
KETAHANAN FISIK EKONOMIKetahanan fisik berkaitan dengan kemampuan ekonomi keluarga yaitu kemampuan anggota keluarga dalam memperoleh sumberdaya ekonomi dari luar sistem keluarga untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, perumahan, pendidikan dan kesehatan.
Keluarga dikatakan telah memiliki ketahanan fisik apabila memiliki pendapatan per kapita yang melebihi dari kebutuhan fisik minimum (sandang, pangan, papan) dan atau lebih dari satu orang keluarga bekerja dan memperoleh sumberdaya ekonomi melebihi kebutuhan fisik dan kebutuhan perkembanganseluruh anggota keluarga.
KETAHANAN SOSIALMerupakan kekuatan keluarga dalam penerapan nilai agama, pemeliharaan ikatan dan komitmen, komunikasi efektif, pembagian dan penerimaan peran, penetapan tujuan serta dorongan untuk maju, yang akan menjadi kekuatan dalam menghadapi masalah keluarga serta memiliki hubungan sosial yang positif.
Ketahanan sosial terdiri dari sumberdaya non fisik, mekanisme penanggulangan masalah yang baik, berorientasi terhadap nilai-nilai agama, efektif dalam berkomunikasi, senantiasa memelihara dan meningkatkan komitmen keluarga, memelihara hubungan sosial, serta memiliki penanggulangan krisis ataumasalah.
KETAHANAN PSIKOLOGISKemampuan anggota keluarga untuk mengelola emosinya sehingga menghasilkan konsep diri yang positif dan kepuasan terhadap pemenuhan kebutuhan dan pencapaian tugas perkembangan keluarga. Kemampuan mengelola emosi dan konsep diri yang baik menjadi kunci dalam menghadapi masalah-masalah keluarga yang bersifat non fisik (masalah yang tidak berkaitan dengan materi seperti masalah kesalahpahaman, konflik suami dan istri, dsb).
Keluarga dikatakan memiliki ketahanan psikologi apabila anggota keluarga memiliki konsp diri dan emosi yang positif. Syarat utama untuk tercapainya ketahanan psikologis adalah kepribadian yang matang dan kecerdasan emosi pasangan suami dan istri.
KOMPONEN INPUT KKKomponen ini meliputi dari sumberdaya keluarga termasuk nilai dan tujuan yang menjadi dasar keluarga. Sumberdaya keluarga memiliki makna sebagai sumber dari kekuatan, potensi dan kemampuan keluarga untuk mencapai suatu manfaat atau tujuan. Sumberdaya keluarga merupakan apa yang dimiliki dan dikuasai individu dalam keluarga baik bersifat fisik-material maupun non fisik yang dapat diukur maupun tidak dapat diukur, sumber daya ekonomi manusia, maupun lingkungan di sekitar keluarga untuk mencapai tujuan keluarga itu sendiri. Contohnya: keahlian yang dimiliki anggota keluarga, lingkungan yang memadai (lingkungan yang kondusif).
KOMPONEN PROSES KKKomponen ini merupakan proses bagaimana keluarga mengelola sumberdaya keluarga, masalah yang dihadapi dan penanggulangan masalah keluarga. Manajemen sumberdaya keluarga merupakan pengelolaan keluarga atas sumberdaya keluarga (baik yang dimiliki atau yang bisa diakses keluarga) seperti bagaimana mengelola waktu dalam keluarga, pembagian tugas dalam keluarga. Komponen proses merupakan bagaimana keluarga dapat mengatur masalah yang dihadapi sehingga tidak menganggu kestabilan keluarga.
KOMPONEN OUTPUT KKOutput dari ketahanan keluarga adalah kesejahteraan keluarga, yaituterpenuhinya kebutuhan fisik dan non fisik keluarga, kebutuhan dasar danperkembangan keluarga.
Demikian halnya bisa dibagi menurut kesejahteraan fisik-ekonomi, kesejahteraan social, dan kesejahteraan psikologis
Diukur secara Subjektif dan objektif
PENGERTIAN
KESEJAHTERAAN : KONDISI TERPENUHINYA KEBUTUHAN DASAR DAN PENGEMBANGAN
Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atasperkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual, dan materiil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antar anggotadan antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.
Keluarga Sejahtera : Kondisi dimana keluarga dapat memenuhikebutuhannya
APA MAKNA HIRARKI KEBUTUHAN MASLOW INI ?
SELF ACTUALIZATION
ESTEEM
BELONGNESS & LOVE
SAFETY
PHYSIOLOGICAL NEED
5
4
3
2
1
KEBUTUHAN VERSUS KEINGINAN
KEBUTUHAN
KEINGINAN
PENGUKURAN KESEJAHTERAAN
OBJEKTIF:
SUBJEKTIF:
[Image Info] www.wizdata.co.kr - Note to customers : This image has been licensed to be used within this PowerPoint template only. You may not extract the image for any other use.
UKURAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
KESEJAHTERAAN OBJEKTIF
tingkat kesejahteraan indIvidu/keluarga hanya diukur secara rata2 dgn patokantertentu, baik ukuran ekonomi, sosial maupun ukuran lainnya. Dgn kata lain,tingkat kesejahteraan keluarga diukur dgn pendekatan yg baku, contoh:frekuensi makan dan densitas perumahan
KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF
Miligan et al (2006) menyatakan kesejahteraan dgn pendekatan subjektif diukurdr tingkat kebahagiaan & kepuasan yg dirasakan oleh individu/keluarga sendiri,dan bukan oleh keluarga lain.
HUBUNGAN KESEJAHTERAAN OBJEKTIF DAN SUBJEKTIF
Besar Keluarga
Kesejahteraan
Objektif
Kesejahteraan
Subjektif
Lama Pendidikan
Istri
Lama Pendidikan
Suami
Akses, Sumber,
Jenis Informasi
-0,320**
0,339*
0,267**
0,139**
0,478**
0,245*
0,423**
-0,260A
L
KO
KS
- 0,260
0,119**
0,266*
The Vicious Cycle of Poverty and Malnutrition (Modified from World Bank, 2002a; Bhagwati and others, 2004).
Income poverty
Frequent
infections
Hard physical
laborFrequent
pregnancies
Large
families
Malnutrition
Indirect loss in
productivity from poor
cognitive development
and schooling
Loss in resources from
increased health care
costs of ill health
Direct loss in
productivity from
poor physical
status
Low
food
intake
Tekanan Ekonomi, kualitas perkawinan, dan pengasuhan anak (Sunarti, E. 2006)