Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN
MIRQOT ILMIYAH AL-ITQON DI WILAYAH
CENGKARENG JAKARTA BARAT 1993-2015.
Di Susun Oleh :
Dwi Septiani
(1112022000040)
DIBAWAH BIMBINGAN :
Drs. H Azhar Shaleh, M.A
Sejarah dan Peradaban Islam
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
2019
BURU~ ••
LEMBARPERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan :
1. Skripsi merupakan hasil karya asli dari saya yang di ujikan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana dalam jenjang
strata satu atau (SI) di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta Syarif
Hidayatullah.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah.
3. Jika di kemudian hari terbukti jika hasil ini bukan basil karya asli saya
atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN syarifHidayatullah Jakarta.
Ciputat, 10 Mei 2019
Dwi Septiani
ii
SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN MIRQOT ILMIY AH AL•
ITQON DI WILA YAH CENGKARENG JAKARTA BARA T 1993-2015
skripsi
Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk Memenubi Salab Satu Syarat
Mendapatkan Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)
Oleh:
Dwi Septiani Nll\f.1112022000040
Pembimbing
Ors. H. r Saleh, M.A
NIP. 1958101 2199203 1 004
PROGAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS
ISLAM NEGRI SYARIF IDDAYATULLAH JAKARTA
1440H/2019 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi ini berjudul SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN
MIRQOT ILMIYAH AL-ITQIN CENGKARENG JAKARTA BARAT 1993-
2015 telah di ajukan dalam sidang munaqasayah Fakultas Adah dan Humaniora UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada 10 Mei 2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah
satu syarat untuk memperolea gelar Sarjaaa Humaaiora (S.Hum) pada program studi
Sej arah dan Peradaban Islam.
Ciputat, 10 Mei 2019
Panitia Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota, Sekertaris Merangkap Anggota,
H. Norhasan, MA NIP: 19690724 199703 1 001
Anggota,
Penguji I Penguji II
~Jf;,I _
Dr. H. Abd. Wahid Hasyim, M.Ag NIP: 19560817 198603 1 006
~
Dr. Parlindungan Siregar, M.Ag NIP: 19590115 199103 1 002
Pembimbing,
Drs. H. ar Saleh.MA NIP: 1958101 2199203 1 004
ABSTRAK
Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah dirintis sejak tahun 1993 dipimpin KH.
Mahfudz Asirun, berawal dari kegiatan ta‟lim dan Madrasah Diniyah, dengan luas
tanah 1.965 Meter. Pada awalnya pondok pesantren tersebut hanya memiliki lima
santri hingga pada tahun 2019 totalnya mencapai 550 orang. Dari Jumlah tersebut
dibagi menjadi beberapa santri (MTS dan MA) dan (MI).
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode Wawancara, dan
,Observasi. Selain itu penulis juga menggunakan pendekataan sosisologi.
Temuan Studi ini mengenai Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon
yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar Jakarta Barat
terutama pada bidang pendidikan kegamaan. Hal tersebut ditandai dengan adanya
lembaga pendidikan yang bersifat umum, sehingga masyarakat sekitar Jakarta
Barat mudah menyekolahkan anak-anaknya, terutama bagi yang kurang mampu,
atau anak yatim dan Pondok Pesantren juga memberikan kontribusi yang sangat
besar terhadap santri-santri yang sebelumnya tidak memiliki bakat hingga
menguasai bidang MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur‟an).
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan Semeta Alam yang telah melinpahkan segala nikmat,
rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW berserta pada keluarga, sahabat serta umat-nya. Rasa syukur dan haru
luar biasa tecurah, akhirnya dengan usaha dan tekad yang sungguh-sungguh penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sejarah Perkembangan Pondok Pesantren
Mirqot Ilmiyah Al-Itqon Di Wilayah Cengkareng Jakarta Barat 1993-2015” Penulis
menyadari selesainya skripsi ini tidak berarti penulisan skripsi ini telah sempurna
melainkan masih memiliki banyak kekurangan.
Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana
humaniora (S.Hum) pada jurusan Sejarah dan Peradaban Islam, Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Sayrif Hidayatullah Jakarta. Saya menyadari tanpa bantuan dari teman-
teman, guru-guru, dosen, keluarga dan lainnya. Saya tidak mampu menyelesaikan skripsi
ini. Untuk itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc, M.A. selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
2. Dr. Saiful Umam, M.A., Ph. D. selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
3. H. Nurhasan, MA, selaku Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Sholikatus Sa‟diyah, M.Pd, selaku Sekertaris Jurusan Sejarah dan Peradaban
Islam, yang selalu memberikan pelayanan kepada mahasiswanya dengan baik.
5. Prof. Dr H. Budi Sulistiono M,Hum selaku pembimbing akademik yang selalu
bimbing, dan mengarahkan saya selama semester 1 sampai dengan selesai.
6. Drs. H. Azhar Saleh, MA selaku pembimbing skripsi yang telah banyak
meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, pengarahan, serta masukan-
masukan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
7. Kepada segenap dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama
menjalani perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Terima Kasih untuk para penguji Bapak dan Bapak yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan skripsi hingga skripsi ini lebih baik.
9. Keluarga, terutama Papah dan Mamah tercinta yang telah mengasuh, membimbing
dengan sabar dan penuh kasih sayang, serta senantiasa memberikan semangat dan
mendoakan. Terima kasih atas semua yang engkau berikan, kasihmu tidak terbalas
oleh apapun.
10. Kepada guruku tercinta Abi Mahfudz Asirun , selaku Pemimpin Pondok Pesantren
Mirqot Ilmiyah Al-Itqon Jakarta Barat yang telah memberikan izin penelitian
penulis, para Ustadz serta guru-guru yang telah menerima kehadiran penulis
dengan hati yang tulus dan ramah, serta menyediakan ruang waktunya selama
proses penulisan skripsi ini, serta ucapan Terima kasih kepada semua keluarga
besar pengurus harian Yayasan Al-itqon.
11. Teman-teman SKI seperjuangan angkatan 2012, yang tidak penulis sebutkan
namanya satu persatu, yang selama ini telah bersama-sama memberikan kenangan
terindah yang tidak akan terlupakan oleh penulis, Semoga kebaikan-kebaikan
yang telah kalian berikan dapat bermanfaat dan mendapatkan balasan serta
limpahkan dari Allah SWT.
12. Teman-teman MAN 11 Jakarta(sahabat) : Sefina Yunia Nashrin S,E, Putri Sekar
dini S,E, Nurhabibah S,Hum, Rahma Amalia S,E, Evi Rafika , Paradita Idriati S.E
M,M.
13. Teman-teman baik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (SKI) : Fitri Mas‟ulah S,Hum,
Muspiroh S,Hum, Restu Diniyati S,Hum, Syifa Manarun Nabila, Ulfa Bughiah
S,Hum, Novi Ayu Khairunnisa, Jumiati S,Hum, Durrotul Muazzah S,Hum, Teti
Nurjannah S,Hum, ka fandi S,Hum, Dliya Mubarokah S,Hum, Rizkia Nurdia
Astuti S,Hum, Rosyana Dewi, Dede Delfia, Khairul Umami S,Hum, Muhammad
Aris Budiman S,Hum, Setyo Hari Karisma S,Hum, Waliman S,Hum, Agidia
Oktavia S,Hum, Ka lilis S,Hum, Ka Fauzan S,Hum, Ka Masitah Jamaludin
S,Hum,Muhammad Syauqi Hadzami S,Hum, Abdul Wahab.
14. Teman-teman SDN Pamulang Permai 1: Sheny Pudjisari S,E.
15. Terima kasih keluarga besar DEMAFAH (Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
adab dan Humaniora).
16. Terima kasih keluarga besar BEMFAH(Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
Adab dan Humaniora).
17. Terima Kasih keluarga besar HMI FAH (Himpunan Mahasiswa Islam Fakultas
Adab dan Humaniora), Bersama kalian kami saling mengenal dan menjadi
keluarga .YAKUSA!!
18. Terima Kasih HMJ SPI(Himpunan Mahasiswa Jurusan Sejarah dan Peradaban
Islam )
19. Terima kasih keluarga besar MENWA UINJKT (Resimen mahasiwa Indonesia).
20. Terima kasih keluarga PASKILAS JKT (Pasukan pengibar Bendera MAN 11
JKT).
21. Terima kasih teman-teman KKN PITAGORAS: Alfiantoro, Fadla Nurmanila S,E
Sy, Nadya Huwaida S,E Sy, Putri Anggraini S,E Sy, Anggun Sukmawati S,E Sy,
Yusuf Kurniawan, Nurcholis, Anisa Rahmah, Merri ,Nanda, Indah Permata Sari
dll.
22. Terima kasih Keluarga Besar Saudi Brother atas support dan doa nya selama ini.
23. Terima kasih Muhammad Azis yang selalu sabar mendampingi saya saat
wawancara, penelitian skripsi ini.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
C. Tujuan Masalah.............................................................................. 4
D. Kegunaan Masalah......................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
F. Kerangka Teori .............................................................................. 5
G. Metode Penelitian .......................................................................... 5
H. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 7
I. Sistematika Penulisan .................................................................... 10
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KELURAHAN DURI
KOSAMBI
A. Letak Geografis Kelurahan Duri Kosambi .................................... 12
B. Jumlah Penduduk .......................................................................... 13
C. Kehidupan Ekonomi ..................................................................... 13
D. Kehidupan Sosial/ Keagamaan ..................................................... 14
E. Kondisi Pendidikan ....................................................................... 16
BAB III PROFIL PESANTREN MIRQOT ILMIYAH AL-ITQON
A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon .. 18
B. Tokoh Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon .................... 30
C. Visi dan Misi Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon......... 31
D. Respon Masyarakat Terhadap Pondok Pesantren Mirqot
Ilmiyah Al-Itqon ............................................................................ 31
BAB IV PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN MIRQOT
ILMIYAH AL-ITQON
A. Bidang Pendidikan ......................................................................... 32
B. Bidang Dakwah.............................................................................. 33
C. Bidang Sosial Keagamaan ............................................................. 34
v
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 37 B. Saran .............................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kepercayaan Masyarakan Duri Kosambi ................................ 13
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan Dan Pekerjaan .......... 15
Tabel 3.1 Struktur Yayasan Mirqot Ilmiyah Al-Itqon ............................. 21
Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Harian Santri Mirqot Ilmiyah Al-Itqon ........ 26
Tabel 3.3 Jumlah santri di Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon . 27
Tabel 3.4 Jumlah santri di Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon
Tahun 27 2006-2015 ................................................................ 27
Tabel 3.5 Kurikulum Madrasah Tsanawiyah 2013/2014 ........................ 27
Tabel 3.6 Kurikulum Umum Madrasah Aliyah 2013/2014 .................... 28
Tabel 3.7 Kurikulum Madrasah Tsanawiyah 2017/2018 ........................ 29
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejarah pesantren memperlihatkan perkembangan yang sangat besar di
Indonesia serta melahirkan berbagai Tokoh-tokoh nasional dari pesantren.Tokoh-
tokoh itu sempat berjuang dalam lembaran sejarah bangsa Indonesia,baik sebagai
pahlawan, ilmuan, pemimpin bangsa dan lainnya.1
Pesantren tidak luput memberi
pelajaran serta pengetahuan kepada santri-santrinya dalam ilmu agama dan ilmu
pengetahuan umum.
Perkembangan pendidikan di pondok pesantren terus mengalami
peningkatan serta adanya kemajuan pesantren dengan seiringnya waktu. Dimana
pesantren ini oleh para ulama indonesia selalu menjadi kajian kajian yang menarik
dalam menghasilkan generasi-generasi yang islam dalam menghadapi perubahan
sosial.2
Tetapi kehidupan di masyarakat, santri sudah di ajarkan untuk hidup
mandiri.
Telah di sampaikan oleh Didin Hafidudin ialah pondok pesantren
mempunyai dua fungsi dan peranan penting, yang pertama : sebagai tempat
tafaqquh fiddien ( pengajaran, pemahaman, dan mendakwahkan ajaran islam
kepada masyarakat).3
Maka dari perkataan tersebut, pondok pesantren mempunyai
peranan penting bagi masyarakat sekitar.
Kata “Pondok Pesantren” yang terdiri dari dua suku kata, yaitu” Pondok”
dan “ Pesantren” kata pondok berasal dari bahasa arab funduqun, yang artinya
hotel atau penginapan. Jadi pondok pesantren merupakan tempat tinggal para
santri yang belajar ilmu agama untuk beberapa tahun, dan juga di ungkapkan oleh
1
H.Amin Haedari, Refleksi Pesantren Otoritik dan Prospektif, (Jakarta: Ciputat
institute,2007) h.10. 2
Mohamad Said dan Juminar Affan, Mendidik dari Zaman ke Zaman, (Bandung: Jemmars,
1987), h.7. 3 Didin Hafidudin, Dakwah Aktual, (Jakarta : Gema Insani P RESS, 1988 ).H.120-121.
1
2
Muhammad Ridwan Lubis yang mengatakan pondok adalah tempat tinggal santri
selama menuntut ilmu.4
Adapun kata pesantren dan santri berasal dari bahasa Tamil yang berarti
“Guru Mengaji “. Sumber lain yang juga mengatakan bahwa kata itu berasal dari
bahasa India, shastri, dari akar kata, shastra yang berarti buku-buku suci dan
mulia, yaitu upaya pemahaman ajaran agama.
Di dalam bukunya, yang berjudul pemikiran “sukarno tentang islam”,
Muhammad Ridwan Lubis mengatakan bahwa pesantren berasal dari sebutan
santri dengan awalan pe dan akhiran an, dengan artian tempat tinggal para santri.
Arti kata santri sendiri bermacam-macam sekalipun terhadap keseragaman
pendapat para ahli dalam mengartikan kata pesantren itu. Namun, juga di peroleh
kesamaan pendapat bahwa kata tersebut mengandung makna yang berhubungan
dengan tugas-tugas suci dan mulia. Yaitu upaya pemahaman ajaran agama islam.
Dengan ajaran agama pasa santri dapat menambah ilmu pengetahuan tentang
ajaran islam.
Seiring berkembangnya zaman pondok pesantren mengalami
pengembangan terutama pondok pesantren modern. Sedangkan untuk pondok
pesantren salafi ini masih memakai sistem wetonan, bandongan.5
Dan
mempelajari materi kitab-kitab kuning.6
Perbedaan dengan pondok pesantren
modern dari segi pengajaran yang mana pondok salafi untuk pengajarannya tidak
menggunakan tingkatan kelas. Untuk pondok pesantren modern dari segi
pengajaran, di samping menggunakan sistem tradisional juga memakai sistem
modern. Untuk sistem modern ini memiliki tahapan-tahapan belajar dari mulai
tingkat kelas satu sampai dengan kelas enam, serta memakai kurikulum untuk
4 Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklopedia Islam, (Jakarta: PT.Ikhtiar Baru Van
Haeve, 1994) h.99 5
Metode wetonan dan bandongan ialah metode pengajaran yang memakai sistem ceramah dimana Kiai membaca kitab dihadapan kelompok santri.
6 Drs . H. M. Sulthon, M pd. Dan Drs. Moh. Khusnurdilo, M Pd. Manajemen Pondok
Pesantren, (Jakarta : Dia Pustaka, 2005)h. 19
3
belajar. Pesantren ini juga mengadakan kegiatan pendidikan formal untuk
memberikan keseimbangan antara tuntutan dunia dan akhirat.7
Awal mula Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al- Itqon, pada tahun
1993 oleh KH. Mahfudz Asirun. Di daerah Duri Kosambi Cengkareng ,Jakarta
Barat. Santri yang belajar dulunya sedikit dan semakin banyaknya waktu jumlah
santri bertambah karena Antusiasme masyarakat terhadap pondok dan mulai
didirikan sebuah lembaga pendidikan dengan nama “ Madrasah Diniyyah Al-
Itqon”. Saat itu Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon dari sebuah Majilis
Talim al-Itqon. Pada tahun berikutnya Madrasah Diniyah Al-Itqon (MI) sebagai
bentuk fondasi awal berdirinya lembaga pendidikan semi-formal.
Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-itqon siriing berjalannya waktu
Madrasah Diniyah maupun Majilis Talim Al-Itqon mereka mempunyai prestasi
yang sangat tinggi. Pada awal itu mulailah santri hanya berjumlah 5 orang tahun
1992. Di sini Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon memiliki kepercayaan
diri untuk membuat pondok.
Pada awal didirikannya Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon oleh
KH. Mahfudz Asirun. Pondok tersebut masih berupa Majelis Talim al-Itqon dan
Madrasah Diniyah. Ketika memasuki tahun 1993 di mulailah pembuatan Pondok
pesantren Mirqot Ilmiyah. Kemudian pada tahun 1994 barulah santri mukmin di
Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon pada berdatangan hingga 54 orang
santri. Akhirnya dibentuklah sistem pengajaran serta dengan di bantunya guru dan
tokoh masyarakat Duri Kosambi, seperti H. Ahmad Ma‟ruf S, Ag, H. Abdul
Mukhtar, S. Pdl, Muhammad Amin S,Ag, Kh. Mahfudz Asirun dan para tokoh
lainnya saling bekerja sama membangun Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-
Itqon hingga saat ini jumlah santri mukin 550 orang santri.8
Pada uraian diatas, maka penulisan merasa terdorong untuk
melakukan suatu kajian tentang Sejarah Perkembangan Pondok Pesantren Mirqot
Ilmiyah di Wilayah Cengkareng Jakarta Barat, disamping itu pondok tersebut
7
“Umi Musyarrofah, Dakwah KH. Hamam Dja‟far dan pondok pesantren pabelan, (Jakarta
: CeQDA, LPJM,2009) h.23. 8
Brosur Profil Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-itqon 2019 h.1
4
mempunyai peranan penting bagi masyarakat sekitar pondok maupun masyarakat
lain.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis akan memberikan batasan kajian
dan rumusan masalah yang akan dibahas oleh penulis agar arah, tujuan dan
sasaran yang ingin disampaikan lebih terarah. Dengan demikian pembahasan
masalah hanya di fokuskan pada Sejarah dan Perkembangan Pondok Pesantren
Mirqot Ilmiyah dan Al-Itqon Di Wilayah Cengkareng Jakarta Barat 1993-2015.
Maka batasan perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Profil Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon ?
2. Bagaimana Perkembangan Pondok Pesantren Mirot Ilmiyah Al-Itqon?
C. Tujuan Masalah
Penelitian dengan tema diatas dalam upaya memahami sejarah
perkembangan pondok pesantren Mirot Ilmiyyah Al-Itqon di Wilayah Cengkareng
tahun 1993-2051 antara lain,Profil Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon
dan Perkembangan Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon.
D. Kegunaan Masalah
1. Pembelajaran bagi penulis dalam mengeksplorasi dan menganalisa serta
menjelaskan Sejarah Perkembangan Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-
Itqon .
2. Pembelajaran dalam memperluas wacana penulis diskhursus dalam hal
Pendidikan.
3. Syarat bagi penulis dalam memperoleh gelar sarjana strata 1.
4. Sumbangan informasi bagi siapa saja yang berhubungan dalam membahas
fokus kajian yang sama dengan saya mengenai Sejarah Perkembangan
Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon di wilayah Cengkareng.
5
E. Manfaat Penelitian
1. Dapat memberikan tambahan pengetahuan sejarah yang pernah terjadi di
lingkup Asia Tenggara.
2. Dapat Mengetahui Profil Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon.
3. Menambah pengetahuan pembaca mengenai khasanah kesejarahan
sehingga dapat mengetahui Sejarah Perkembangan di Pondok Pesantren
Al-Itqon dengan mengkritis dan obyektif.
A. Bagi Penulis
1. Mengetahui tentang Profil Pondok Pesantren Mirot Ilmiyyah Al-Itqon .
2. Memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan tentang Sejarah
Perkembangan Pendidikan di Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon.
3. Dapat menjadi bahan penelitian untuk penelitian atau penulisan
selanjutnya.
F. Kerangka Teori
Pada dasarnya masyarakat pernah mengalami yang dinamakan perubahan.
Adanya perubahan tersebut dapat dilihat apabila melakukan suatu perbandingan
dengan meneliti sekelompok masyarakat pada masa tertentu, lalu kemudian
dibandingkan dengan keadaan masyarakat pada waktu yang lain sebelum atau
sesudah. Proses perubahan yang terjadi secara terus-menerus yang dikatakan oleh
sartono kartodirdjo yang disebut gejala sejarah.
Dapat dijelaskan bahwa gejala sejarah merupakan suatu proses
perkembangan sejarah yang dapat mendefinisikan waktu, tempat, pelaku,
mengapa gejala sejarah itu terjadi dan bagaimana gejala sejarah yang terjadi
sebelumnya, sesudahnya, atau adanya hubungan fungsionalisme dalam satu
sistem.9
9
Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metode Sejarah (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 1992), h. 99.
6
Dari prespektif di atas, maka gejala sejarah bisa dikatakan sebagai suatu
momentum gerakan historis atau lazim disebut dengan perubahan sosial, menurut
sartono kartodirdjo konsep perubahan sosial bertolak dari dua referensi, yaitu :10
a. Dalam dinamika masyarakat menujukan pergerakan dari tingkat
perkembangannya yang terdahulu ke yang kemudian, lazimnya dari
yang sederhana ke yang lebih maju, unsur-unsur mana yang berubah
dan faktor-faktor apakah yang menyebabkan perubahan.
b. b. Dalam beberapa teori, perubahan sosial mempunyai dari yang
sederhana bentuknya ke yang kompleks, artinya perubahan sosial yang
terjadi sering kali mengarah ke arah yang lebih baik.
Studi sejarah perubahan sosial mengkaji berbagai persoalan yang berkaitan
dengan pola, struktur, dan tedensi dalam proses perubahan sosial. Soerjono
sokanto mengatakan bahwa perubahan sosial yaitu sebuah proses perubahan yang
mencakup berbagai fenomena sosial di setiap sisi kehidupan masyarakat.11
Pondok Pesantren berdiri sejak tahun 1993, masih berdiri sampai
sekarang . Namun mereka tidak memperoleh pendidikan agama yang cukup, dan
tidak dapat membaca Al-Qur‟an dengan baik. Suatu hal yang wajar, karena
pendidikan agama di sekolah (MI) terasa sangat minim, kurikulum sekolah formal
itu terdiri dari 70% umum dan hanya 30% agama.Tetapi KH. Mahfudz bertekad
membuka pengajian Al-Qur‟an bagi masyarakat yang di sekitar rumah beliau.
Kemudian dari hari jumlah masyarakat yang belajar Al-Qur‟an semakin
meningkat.
Untuk melihat berbagai perubahan yang terjadi dalam perkembangan yang
ada di Pondok Pesantren Mirot Ilmiyyah Al-Itqon, dibidang pendidikan
khususnya, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah
pendekatan sosiologi. Pendekatan sosiologi dalam hal ini yaitu menggunakan
teori-teori sosiologi, untuk melihat perubahan masyarakat Jakarta Barat dan
Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon. Berkaitan dengan teori perubahan
sosial tersebut peneliti menggunakan teori fungsionalisme struktural yang
10 Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metode Sejarah, h. 99. 11
Soerjono Sokanto, Teori Sosiologi Tentang Perubaahan Sosial (Jakarta: Ghalia, Indonesia, 1983), h. 6.
7
dikembangkan oleh talcot parson dari emile Durkheim. Teori fungsionalisme
struktural adalah sebuah sudut pandang dalam sosiologi yang berupaya
menafsirkan masyarakat sebagai sebuah struktur dengan bagian-bagian yang
saling berhubungan.
Secara kualitatif fungsi dilihat dari segi kegunaan dan manfaat seseorang,
kelompok, organisasi, atau asosiasi tertentu. Menurut teori ini masyarakat
merupakan suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen yang
saling berkaitan dan menyatu dalam keseimbangan perubahan yang terjadi pada
satu bagian yang akan membawa perubahan pula terhadap bagian lain.
Asumsi yang dapat dikatakan bahwa setiap struktur dalam sistem sosial
fungsional terhadap yang lain, sebaliknya kalau tidak berfungsi maka struktur itu
tidak akan ada, hilang dengan sendirinya.12
Teori fungsionalisme struktural dipakai oleh peneliti untuk menganalisis
keberadaan Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon sesuai dengan fungsi yang
dijalankan dan dipenuhinya, permasalahan ini dapat dimulai dari adanya sebuah
adaptasi atau penyesuaian diri yang mengarahkan pada satu tujuan yang sama
dalam perkembangan, kemajuan pendidikan di Jakarta Barat ini.
G. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
jenis metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Taylor adalah
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.7
1. Penentuan Lokasi Penelitian
Penentuan lokasi penelitian di Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah
Al-Itqon yang terletak di Duri kosambi-Cengkareng Jakarta Barat, yaitu
satu-satunya pesantren yang berada di Durikosambi, karena dalam
penelitian ini peneliti ingin mengetahui Sejarah Perkembangan Pondok
Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon dalam sejarah Perkembangan Pondok
12
George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2011), h. 21.
8
Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon di wilayahb Cengkareng Jakarta Barat
1993-2015.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan beberapa tehnik
pengumpulan data, diantaranya :
a. Wawancara
Wawancara dilakukan peneliti secara langsung bertatap muka
dengan orang-orang yang dianggap perlu dan mewakili dalam
penelitian ini. Wawancara ini dimaksudkan untuk menggali
keterangan-keterangan yang mendalam sehingga terkumpul informasi-
informasi yang tidak di dapatkan dari telah kepustakaan.
b. Pengamatan
Melakukan pengamatan langsung ke lapangan baik
berpartisipasi aktif dalam pengamatan Sejarah Perkembangan Pondok
Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-itqon Di wilayah Cengkareng Jakarta
Barat 1993-2051 juga situasi dan kondisi masyarakat sekitarnya,
hingga diperoleh data dari sumbernya.
c. Sumber
Untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan peneltian
ini, selain itu Sumber juga dimaksudkan untuk memperjelas teori yang
digunakan. Sumber yang didapat dari informasi seperti buku-buku,
jurnal, surat kabar dan majalah yang kiranya dapat mendukung
penelitian ini dari segipustaka.
Berdasarkan metode penelitian tersebut di atas penulis berharap
mendapatkan data penelitian yang bersifat deskriptif sehingga penulis
dapat menganalisa dan menelaah lebih dekat, mendalam, megakar dan
menyeluruh, untuk mendapatkan gambaran mengenai peran Pondok
Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon dalam Sejarah Perkembangan
Pendidikan dan Prilaku sosial Kiai, Santri dan Masyarakat di Jakarta
Barat.
9
2. AnalisisData
Data-data yang terkumpul akan dianalisa sesuai dengan jenis data
yang terkumpul, dengan menggunakan analisis kualitatif yaitu penelitian
yang berupaya menarik nilai-nilai dari data lapangan yang ditemui secara
mendalam.
3. Penulisan sejarah
Yaitu menuliskan kembali sejarah masa lampau berdasarkan data
yang diperoleh. Data-data tersebut diperoleh berdasarkan pengujian dan
analisis kritis terhadap. Peristiwa masa lampau yang memperhatikan aspek
kronologis. Lebih jauh lagi, histografi disini merupakan cara penulisan,
pemaparan atau laporan. Hasil penelitian sejarah yang sudah dilakukan.
Oleh karena itu, penelitian berusaha menyajikan fakta sejarah
secara sistematis dan dalam penulisannya disajikan dalam beberapa bab
yang saling terkait satu sama lain agar mudah di pahami oleh pembaca.
Sebagai pedoman dalam tehnik penulis skripsi ini, penulis merujuk pada
buku pedoman penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi) yang
diterbitkan oleh ceqda, UIN Syarif hidayatullah Jakarta.13
H. Tinjauan Pustaka
Hasil Penelitian tentang Pondok Pesantren tentunya bukan hal yang baru.
Dunia pesantren merupakan objek penelitian yang tidak pernah habis. Penelitian
tentang pondok pesantren telah banyak dimuat dalam beberapa buku-buku, jurnal
ilmiah, skripsi, tesis, bahkan disertasi.
Dengan demikian penelitian yang membahas tentang Pondok Pesantren
telah banyak yang meneliti, dan telah ada peneliti-penelitian sebelumnya. Dalam
penyusunan skripsi ini, penulis melakukan tinjauan pustaka di perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, Penulis menemukan beberapa skripsi yang
mengangkat judul seperti di atas yang berkaitan dengan Peranan Pesantren dan
Pengembangan Keeragamaan Masyarakat Duri Kosambi ada beberapa yang sudah
13 Hamid Nasuhi, dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)
(Jakarta: ceqda, UIN Syarif Hidayatullah. 2007), h. 17.
10
mengkaji namun berbeda maksud dan tujuannya, namun dari hasil penelusuran
penulis belum menemukan studi mengenai Sejarah Perkembangan Pondok
Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon di wilayah Cengkareng Jakarta Barat 1993-
2010.
Perbandingan dari skripsi yang dikaji oleh :
Drs. Suhaimi,M,Si 196709061994031002 Dosen Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi kajian tentang pondok pesantren yang sama namun berbeda
judul, ia membahas tentang “peran pesantren al-itqon dalam pengembangan
keberagamaan masyarakat Duri Kosambi” yang menjelaskan bahwa pesantren
membawa misi dakwah, karena didalamnya banyak santri yang datang untuk
mendalami pengetahuan agama agar dikemudian hari mereka dapat menyebar
ajaran Islam kan keseluruh masyarakat.
Drs. Wahidin Saputra, MA 197009031996031001 Guru Besar Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi
“Metode dakwah K.H.Mahfudz Asirun dalam meningkatkan kualitas
keberagamaan santri pondok pesantren al-itqon Duri Kosambi Cengkareng” yang
menjelaskan bahwa tujuan KH. Mafhudz asirun menyebarkan agama melalu
dakwahnya agar para santri memiliki ilmu keagamaan yang lebih baik.
I. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan gambaran terhadap skripsi ini, maka penulis membagi
beberapa bab dengan rincian sebagai berikut:
BAB I Merupakan BAB Pendahuluan yang membahas tentang A. Latar
Belakang Masalah, B. Perumusan Masalah, C. Tujuan dan Manfaat
Penelitian, D. Kerangka Teori, E. Metodologi Penelitian, F.
Tinjauan Pustaka, G. Sistematika Penulisan.
BAB II Merupakan BAB Tentang Gambaran Umum Wilayah Jakarta
Barat, Membahas Tentang, Gambaran Umum Kota Jakarta Barat,
Letak Geografis Kecamatan Cengkareng, dan Kondisi Ekonomi
Masyarakat, Kondisi sosial Masyarakat, Kondisi Pendidikan
Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon .
11
BAB III Merupakan BAB Tentang Sejarah Pondok Pesantren Mirqot
Ilmiyah Al-Itqon, Membahas Tentang A.Gambaran Umum
Pondok Pesantren Mirot Ilmiyyah Al-Itqon, B. Sejarah Berdirinya
Pondok Pesantren, C.Tokoh Pondok Pesantren, D. Misi dan Visi
Pondok Pesantren.
BAB IV Merupakan BAB Tentang Perkembangan Pondok Pesantren Mirot
Ilmiyyah Al-Itqon, Membahas Tentang A. Bidang Pendidikan, B.
Bidang Dakwah, C. Bidang Sosial Keagamaan.
BAB V Merupakan BAB Penutup yang membahas Tentang Kesimpulan
dan Saran.
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH KELURAHAN DURI KOSAMBI
A. Geografi Luas dan Batas Wilayah
Pada awal Kelurahan Duri merupakan 1 (satu) dari 6 (enam)
Kelurahan di Wilayah Kecamatan Cengkareng Kota Administrasi Jakarta Barat
yang luasnya 591 Ha, berdasarkan SK Gubernur KDKI Jakarta Nomor 1251
Tahun 1986 tentang Pemecahan, Penyatuan dan Penentuan Batas Wilayah
Kelurahan DKI Jakarta, maka batas-batas wilayah Kelurahan Duri Kosambi
sebagai berikut : 1
Utara berbatasan langsung dengan Kelurahan Cengkareng Barat,
Kecamatan Cengkareng;
Timur berbatasan langsung dengan Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan
Cengkareng;
Selatan berbatasan langsung dengan Kelurahan Petir, Kecamatan
Cipondoh;
Barat berbatasan langsung dengan Kelurahan Semanan, Kecamatan
Kalideres.
Duri Kosambi di bagi dalam perwilayahan pembangunan yang merupakan
dasar penyusunan pembangunan dan perencanaa strategis dalam program
pembangunan di Wilayah duri Kosambi untuk meningkatkan pertumbuhan
wilayah secara seimbang antara kawasan, dengan memanfaatkan sumber daya
secara optimal dan kesinambungan. Untuk Jumlah yang berada di wilayah Duri
Kosambi pemukian sekarang ini mencapai 467,75 Hektar dengan jumlah sawah
hanya 17 hektar danjumlah 591hektar.
1 Laporan Pelaksanaan Pembinaan Kelurahan
12
13
B. Jumlah Penduduk
Penduduk di kawasan Duri Kosambi menunjukan bahwa penduduk
wilayah ini sekitar 28,199 (dua puluh delapan seratus sembilan puluh sembilan)
jiwa, yang terdiri dari laki-laki berjumlah 23.041(dua puluh tiga ribu empat puluh
satu) jiwa, dan untuk perempuan berjumlah 5.158 (lima ribu seratus lima puluh
delapan) jiwa, Kelurahan Duri Kosambi terdiri dari 15 Rukun Warga (RW) dan
172 Rukun Tetangga (RT). Dan untuk jumlah Kepala Keluarga di Duri Kosambi
berjumlah 92.946 jiwa. Dari Jumlah penduduk di kelurahan Duri Kosambi ini,
berikut adalah kepercayaan yang dianut yaitu : 2
Tabel 2.1
Kepercayaan Masyarakan Duri Kosambi
No Pemeluk Agama Jumlah
1 Islam 60.996 orang
2 Kristen Protestan 8.651 orang
3 Khatolik 7.433 orang
4 Hindu 4.356 orang
5 Budha 3.314 orang
Dari Jumlah yang tertera diatas , maka rata-rata penduduk Kelurahan Duri
Kosambi mayoritas beragama Islam dengan Jumlah 60.996 jiwa dari 84.750 jiwa.
C. Kehidupan Ekonomi
Zaman pembangunan adalah era dari bagian yang berdampak positif bagi
aspek tertentu dan sekaligus negatif untuk aspek lainnya. Nilai dan norma adalah
panduan yang dianut masyarakat, yang akan dapat memberiakn makna dan warna
terhadap perubahan. Artinya, perubahan itu merupakan refleksi nilai atau dengan
perkataan lain, perubahan yang positif-kuantitatif-kualitatif hendaknya merujuk
kepada ukuran-ukuran normatif yang bersumber kepada nilai-nilai mulia.3
Perubahan ini bisa di lihat dari majunya Kelurahan Duri Kosambi.
2 ibid 3
Dr. Ir Ahmad M. Saefuddin, Ekonomi dan Masyarakat dalam Perspektif Islam, (Jakarta: CV Rajawali, 1978)h.1
14
Kelurahan Duri Kosambi di kategorikan ke dalam kategori masyarakat
menengah ke atas. Hal ini dapat terlihat dari berdirinya bangunan- bagunan rumah
mereka yang sudah permanen menggunakan batu bata, oleh masyarakat setempat
disebut rumah gedong, serta sarana prasarana pembangunan yang setiap tahunnya
mengalami perkembangan. Yang dulunya masih sawah sekarang hampir sawah
sudah tinggal sedikit dan Duri Kosambi ini terbilang lokasinya tidak begitu jauh
dengan Ibu Kota Jakarta, Kecamatan Cengkareng mulai berkembang pesat.
Kondisi ini membuat masyarakat mulai terbiasa bekerja keras.
Pertumbuhan ekonomi ini dapat terlihat dengan berdirinya banyak
bangunan-bangunan diantaranya terdapat 20 Supermarket, 90 Toko, 250 Warung,
52 Warung Makan dan 26 bengkel motor serta 3 bengkel mobil.
D. Kehidupan Sosial
Sejak kedatangan Agama Islam ke Indonesia terlihat bahwa masyarakat
Indonesia Sudah mempunyai tata sosial. Mereka hidup alam satu daerah yang
dihubungkan dengan satu pengikat yang bersatukan kehidupan sosial. Menurut
pendapat Biaren de Hans, unsur-unsur pengikat tata kemasyarakatan Indonesia ini
terbagi dalam tiga sistem yaitu:
1. Sistem geneologis yaitu kesatuan hidup kemasyarakatan yang anggota-
anggotanya dihubungkan dengan keturunan daerah seperti Batak,
Minangkabau, dan Bali.
2. Sistem tertorial yaitu kehidupan masyarakat yang anggotanya dihubungkan
oleh teritorial tertetu seperti masyarakat Jawa, Madura, dan Sunda.
3. Sistem teritorial geneologis yaitu susunan masyarakat ang anggota-
anggotanya dihubungkan oleh kerja sama anatara persaaan keturunan dan
persamaan daerah seperti daerah-daerah yang berada di pinggiran
masyarakat besar yang mengant sistem geneologis di satu pihak dan
kebersamaan teritorial di pihak yang lain seperti masyarakat Melayu,
Lampung dan sebagainya.
15
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebelum Islam datang
masyarakat indonesia sudah mempunyai sistem kemasyarakata tersendiri.4
Masyarakat Duri Kosambi bisa kita lihat rata-rata mereka bekerja sebagai
pedagang dari ABRI/Karyawan Swasta dan Lulusan Tamatan SD, dulu kawasan
Duri Kosambi masih rawa atau sawah , kemudian dibuatnya bangunan rumah
perkampungan warga yang dijadikan tempat usaha dan sekolah.
Untuk mengetahui pekerjaan dan pendidikan masyarakat sekitar Duri
Kosambi bisa kita lihat di table.
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan Dan Pekerjaan
PENDIDIKAN DAN
PEKERJAAN
JENIS KELAMIN
JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN
Jumlah Penduduk 47.914 45.032 92.946
Jumlah Kepala Keluarga 23.041 5.158 28.199
PENDIDIKAN TERTINGGI
a. Tidak Sekolah 2.807 2.751 5.558
b. Belum Tamat SD 6.495 6.366 12.860
c. Tamat SD 8.758 8.584 17.342
d. Tamat SLTP 5.164 5.062 10.226
e. Tamat SLTA 6.392 6.265 12.657
f. Tamat Akademi/P.T 4.612 4.521 9.133
PEKERJAAN
a. Tani 663 650 1.313
b. Kary.Swasta/Pemerintah/ABRI 7.072 6.932 14.004
c. Pedagang 9.656 9.465 19.121
d. Nelayan 4 4 8
e. Buruh Tani 193 189 381
f. Pensiunan 3.444 3.376 6.820
g. Pertukangan 727 713 1.440
h. Pengangguran 3.958 3.879 7.837
i. Fakir Miskin 5.262 5.158 10.420
j. Lain lain 2.867 2.810 5.676
4
Dr. M. Abdul Karim MA, Islam dan Kemerdekaan Indonesia, (Yogyakarta: Sumbangan
Press Yogyakarta, 2005)h.88.
16
Dari sekian banyak masyarakat Duri Kosambi ini mereka rata-rata sebagai
pedagang, karyawan swasta,tani dan pertukangan.
E. Kondisi Pendidikan
Mutu pendidikan Islam di Kelurahan Duri Kosambi sangat meningkat
dengan adanya pondok pesantren dan beberapa tempat pendidikan agama. Dr.
Manfried Ziemek mengatakan bawa “ Pendidikan pesantrenlah yang dapat
membuat orang berlaku tawadhu dan rendah hati, akibat pengaruh pendidikan
seorang Kiai atau Ulama”. Maka terbukti bahwa apa yang diberikan oleh seorang
Kiai mempunyai pengaruh yang sangat kuat dan membekas, sehingga salah satu
keberhasilan pendidikan pesantren adalah tertanamnya sifat gotong-royong,
kerjasama yang baik dalam bidang agama maupun sosial.5
Masyarakat Duri Kosambi mayorritas beragama Islam, Peningkatan dalam
mutu pendidikan Islam di Duri Kosambi meningkat, hal ini dapat dilihat dengan
munculnya Sekolah-Sekolah dan Madrasah.
1. Pendidikan Umum
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakn manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan: proses, cara perbuatan mendidik.6
Pendidikan
meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat
dilihat tetapi lebih mendlam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan
dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk
mengajar kebudayaan melewati generasi. Pendidikan umumnya dibagi
menjadi beberapa tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah
menengah, dan kemudian perguruan tinggi.
a. Tujuan pendidikan pra sekolah yaitu untuk mebantu meletakakan dasar
ke arah perkembangan sikap, pengetahuan keterampilan dan daya cipta
yang diperlukan oleh anak didik dengan lingkungan dan untuk
memperbutuh serta memperkembang selanjutnya.
5 Manfrd Ziemek, Pesantren dan Perubahan Sosial, (Jakarta: P3M, 1986)h.96. 6
http://KamusBahasaIndonesia.org/pendidikan artikel di akses pada tanggal 4 Desember 2017
17
b. Tujuan pendidikan dasar yaitu untuk memberikan bekal kemampuan
dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupan sebagai
pribadi anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia
serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan
menengah.
c. Tujuan pendidikan menengah yaitu untuk meningkatkan kemampuan
siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan
timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya.
d. Tujuan pendidikan tinggi yaitu untuk menyiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang berkemampuan akademi atau
profesioanal yang dapat menerapkan, mengembangkan, atau
menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian.
2. Pendidikan Agama
Dalam ajaran Agama Islam pendidikan mendapat posisi yang
sanagat penting dan tinggi, karena umat Islam selalu mempunyai perhatian
yang tinggi terhadap pelaksaaan pendidikan untuk kepentingan masa
depan umat Islam.7
7 Hanumn Ashrohah, M. Ag. Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: PT LOGOSO Wacana
Ilmu, 1999)h.143.
BAB III
PROFIL PONDOK PESANTREN MIRQOT ILMIYAH AL-ITQON
A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon
Pondok Pesantren Mirqot Imiyah Al-Itqon didirikan secara resmi pada
tahun 1993, meskipun jauh sebelum cikal bakalnya sudah ada dan tumbuh.
Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon berawal dari kegiatan Majilis Ta‟lim
dalam kelompok kecil yang dilakukan oleh KH. Mahfudz Asirun, yang dalam
perkembangan selanjutnya jamaah semakin bertambah. Karena kegiatan Majilis
Ta‟lim itu diselenggarakan selain di rumah orang tua beliau, juga di sebuah
mushallah kecil dikarenakan jumlahnya semakin meningkat maka beliau
memikirkan jalan keluarnya.
Selain itu dunia pendidikan keagamaan bagi anak-anak juga menjadi
pusat perhatian beliau sejak awal, beliau mendirikan suatu lembaga pendidikan
keagamaan yang diberi nama Madrasah Diniyyah Al-Itqon. Penamaan Al-Itqon di
latar belakangi oleh sebuah realita yang ada pada waktu itu bahwa anak-anak yang
sekolah Madrasah di lingkugan Duri Kosambi, kurang dalam ilmu keagamaannya
khususnya dalam membaca Al-Qur‟an. Oleh karena salah satu pengertian dari Al-
Itqon adalah Al-Ihsan (memperbaiki amal), maka beliau berinisiatif untuk
memberikan nama Madrasah Diniyah yang beliau dirikan dengan nama Al-Itqon.
Lembaga Pendidikan keagamaan yang pertama kali adalah Madrasah Diniyyah
Al-Itqon yang saat ini bernama Madrasah Diniyah Takmiyah yang didirikan pada
tahun 1985. Dalam perkembangan Madrasah Diniyyah itu mendapat respon
Positif dan dukungan yang kuat oleh masyarakat, terutama masyarakat Kelurahan
Duri Kosambi yang memang pada umumnya punya Antusiasme yang tinggi
terhadap kehidupan keagamaan.
Sejak didirikan Madrasah Diniyyah Al-Itqon yang telah memiliki alumni
yang meneruskan di berbagai Pondok Pesantren seperti di daerah Sukabumi,
Bekasi, Banten dan lain sebagainya. Setelah mereka menyelesaikan studi di
Pondok Pesantren tersebut, mereka berkiprah dalam dunia profesi yang beragama.
Ada yang menjadi guru, wiraswastawan, dosen, PNS, Profesional swasta, tokoh
18
19
masyarakat, dan sebagainya. Dari bekal ilmu yang mereka peroleh cukup
mewarnai kehidupan keprofesian mereka tersebut sehingga mereka menjadi
profesional yang religius. Karena di Madrasah Diniyah para siwa memperoleh
mata pelajaran dasar keislaman. Diantaranya Akidah/tauhid, Fiqih, Akhlaq,
Nahwu, Sharaf, Tafsir, Ilmu tafsir, Hadits, Mustholah Hadits, Ushul fiqih,
Balaghah, Faraidh, Falaq, dan A‟rud. Setiap mata pelajaran menggunakan buku
ajaran yang berbahasa arab sehingga pada saat yang sama siswa dilatih
kemampuan keterampilan membaca dan memahami (Maharatul Qiraah Wal
Isti‟ab).
Dalam perkembangan selanjutnya kebutuhan masyarakat akan lemabaga
pendidikan keagamaan formal semakin tinggi. Meskipun sudah terdapat Madrasah
Tsanawiyah Swasta lain di daerah Duri Kosambi, pendidikan keagamaan formal
yang kompherensif belum bisa di peroleh kaum remaja. Mereka tentu
membutuhkan pendidikan keagamaan yang mampu membentuk pribadi muslim
yang memiliki kemuliaaan akhlaq, kedalaman ilmu dan kebenaran amal. Dari
sinilah tuntutan pendiri Pondok Pesantren mendapatkan momentumnya, kemudian
di sikapi dengan cerdas oleh KH Mahfudz Asirun.
Pada tahun 1992 beliau berupaya menggalang semua potensi masyarakat
untuk mendirikan pondok pesnatren yang sangat dibutuhkan, dimana Lembaga
Pendidikan di Kecamatan Cengkareng belum ada. Untuk itu, tepatnya pada
tanggal 30 November 1992 didirikanlah Yayasan Islam Al-Itqon yang bertujuan
utama mendirikan dan menyelenggarakan lembaga pendirikan pondok pesantren.
Upaya yang sungguh-sungguh dan penuh keyakinan akan pertolongan Allah itu,
akhirnya membuahkan hasil, yakni terbelinya sebidang tanah 1.968 Meter pada
tanggal 27 November 1992 dan menyusun satu tahun kemudian tepatnya pada
tanggal 20 Januari 1993, mulai dibangun satu unit gedung yang reltif besar. Dari
sinilah kemudian secara resmi didirikan Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-
Itqon.
Sebagai Lembaga pendidikan formal kepesantrenan yang pertama kali di
buka adalah Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTS), penerimaan santri baru bulan
juni 1994, dimana saat itu pembangunan dua lantai dari satu unit gedung sudah
20
dibangun, yang digunakan untuk Asrama Putra, Ruang Kelas, Kantor, dan Ruang
Guru sedangkan Asrama Putri masih menempati gedung Majlis Ta‟lim al-Itqon.
Setelah itu pada tahun 1998 mulai dilakukan upaya rehabilitasi total gedung
Asrama Putri, yang baru bisa diselesaikan pada tahun 2001 yang memiliki tiga
lantai. Dan pada tahun 2015 pembangunan unit gedung kedua terus dilanjutkan
hingga sarana dan prasarana Pondok Pesantren Al-Itqon semakin memadai
disamping fasilitas pembelajaran.
Sejak tahun 1994, Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Al-Itqon
memiliki santri yang beragam, baik sosiologi maupun geografis. Generasi santri
pertama Madrasah Tsanawiyah memang kebanyakan masih memiliki ikatan
kerabatan dengan pimpinan Pondok dan memiliki keterkaitan persahabatan ketika
beliau nyantri di Pondok Pesantren An-Nida Al-Islamy di bekasi yang dipimpin
oleh KH. Mujahirin. Hal ini wajar sebagai sebuah lembaga pendidikan formal
keagamaan yang baru berdiri, yang di sekeliling lingkungannya sudah cukup
lama, terdapat lembaga pendidikan formal lain. Tahun demi tahun santri
Madrasah Tsanawiyah mengalami peningkatan. Setiap tahun Madrasah
Tsanawiyah Al-Itqon melulusan alumninya yang kebanyakan dari mereka ingin
melanjutkan ke jenjang Madrasah Aliyah Al-Itqon. Ini tentu didorong oleh
Antusiasme mereka untuk mempelajari ilmu-ilmu keagamaan yang diajarkan di
Pondok Pesantren Al-Itqon.
Sejak tahun 1997, Madrasah Aliyah Al-Itqon mulai menerima santri, pada
mulanya santri yang pertama kali di terima Madrasah Tsanawiyah AlItqon. Dalam
perkembangan selanjutnya, tahun demi tahun santri Madrasah Aliyah mengalami
peningkatan. Alumni generasi pertama dari Madrasah Aliyah Al-Itqon, sebagian
melanjutkan studinya, baik ke perguruan tinggi islam maupun keperguruan tinggi
umum, baik yang negeri maupun swasta, dalam negeri dan luar negeri seperti di
Sudan dan Yaman.
Dalam Penyusunan Sistem Organisasi, Administrasi dan Manajemen pun
terus di adakan perbaikan, seiring dengan Orientasi Mirqot Ilmiyah Al-Itqon
untuk Go publik tahun 1994, dilanjutkan dengan pembentukan Lembaga
Pendidikan Formal Madrasah Tsanawiyah Swasta pada tahun 1997 dan Madrasah
21
aliyah pada tahun 1998. Tentunya ini semua terjadi karena adanya kerjasama yang
intens dan solid anatar seluruh jajaran kepengurusan yayasan dan dewan
Masyrifah LN yang mengedepankan musyawarah untukmufakat dalam setiap
pengambilan keputusannya.1
1. Struktur Organisasi
Struktur susunan dewan pengurus Yayasan Pendidikan Pondok
Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon.2
Tabel 3.1
STRUKTUR YAYASAN MIRQOT ILMIYAH AL-ITQON
PembinaYayasan Ustadzah Masyrifah, LN
Sesuai/berdasarkan
Akta Notaris
Ketua Yayasan KH. Mahfudz Asirun
Sekretaris
Yayasan
KH. Ma'ruf Asirun
Bendahara
Yayasan
Ustazah Hj. Halimah
Mudir Ma'had Ust. H. Auzai Anwari, MA
Sekretaris Mudir Ust.Humaidi Hambali, M.Si
Direktur Bidang
Pendidikan
Ust. H. Hasyim Ali
Sekretaris Direktur Bidang
Pendidikan
Ust. H. Abdullah Mukhtar
Direktur Bidang
Sarana Prasarana
Ust. H. Rohbi Syurohbil, MA
Sekretaris Bidang Sarana
Prasarana
..............
MA Kepala H. Fahrurrozi, MA
Waka. Kurukulum
Ahmad Zupar, B. HSc
Waka. Kesiswaan Ikhwanuddin, S. Ag
Waka Sarana Pra Sarana
Kepala TU Muhammad Yasir
/2019
1 Data dari Kantor Pondok Pesantren Mirqot Ialmiyah Al-Itqon, pada tanggal 9/maret
2 Data di ambil dari kantor Tata Usaha Yayasan Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-
Itqon,02/April/2019
22
Staf TU Nurman, S.TH.I
MTs
Kepala
H. Muhammad Amin, S. Ag
Waka. Kurikulum Aswad, S. Ag
Waka. Kesiswaan
Ust. Muhammad Tohir, S. Ag
Waka Sarana Pra Sarana
Kepala TU
Staf TU
Diniyah Kepala Ust. Haitami Waka. Kurikulum
Waka. Kesiswaan
Waka Sarana Pra Sarana
Kepala TU
Staf TU
Rubath Lurah Fadlillah Kepala Asrama Pa Saepullah
Kepala Asrama Pi Nafi'ah
Anggota Ahmad Baidhowi
Kepala TU Lukmanul Hakim
Staf TU
Wali Kelas 7A HIBATULLAH 7B Sutisna, S.Ag
7C
SITI NAZIYAH, S.Pd
7D
Khiyaroh Khalil, S.Ag
8A
H. Mursyahid, LN, S.Ag
8B
Muhammad Sahal, S.Pd.I
8C
Hj. Ulfiatul Abidah, LC
8D HJ. ROHANAH
9A Hasan Basri, S.Pd
9B AHMAD SYAFE'IH
9C
MILA ZULFIAH, S.PD
9D Nurhayati, S. EI
10A Arih Suroih 10B Jaelani, LN, S Pd.I
23
10C
H. Ahmad Muhajirin, S.Pd
11A Mulya Rahman, S.Pd
11B (PR) Hamdani, SE
11C (PR) Drs. H. Abd Latief
12A Moh. Yazid , SS
12B Ariyadih, S.Pd
KEPANITIAAN PSB Ikhwanuddin, S. Ag Muhammad Thohir,
S. Ag
Muhammad Yasir
Nurman, S.Th.I
Ahmad Haitami
Arih Syuroih
Ali Zainal Abidin
Nafi'ah, Amd
UTS DAN UAS Hamdani, SE Nurhayati, SE
Hibatullah Ahmad Syafeih,
S.Pd.I
Arih Syuroih
Siti Naziah, S.Pd.I
Ummu Athiyah
Kayyis Syamilah
STUDY TOUR Mulya Rahman, S.Pd Hj. Aan Kurniasih,
S.Pd.I
Hamdani, SE
Drs. H. Abd Latief
H. Mursyahid, LN, S.Ag
Muhammad Sahal, S.Pd.I
Hj. Ulfiatul Abidah, LC
HJ. ROHANAH
Wisuda & Tour Moh. Yazid , SS
24
Ariyadih, S.Pd
Hasan Basri, S.Pd
AHMAD SYAFE'IH
MILA ZULFIAH, S.PD
Nurhayati, S. EI
FAMILY GATHERING
IKHWANUDDIN, S.Ag
Nurman, S.Th.I
Muhammad Yasir
Ahmad Haitami Ustzh. Hj. Halimah
Nafi'ah, Amd
2. Sarana dan Prasarana
Sejarah awal berdirinya Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon
tahun 1993 saran dan prasarana yang berada di pondok pesantren pada saat
itu diantaranya hanya terdapat gedung MTS,MA dan Tata Usaha. Seiring
dengan berkembangnya Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon sarana
dan prasarana pondok terus di tingkatkan seperti didikannya Gedung
Asrama Putra dan Putri, Masjid, Perpustakaan, Laboratorium untuk santri
belajar di tahun 2005/2006. Untuk sarana dan fasilitas yang dimiliki
Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon diantaranya : 3
1. Gedung Permanen berlantai 3
2. Asrama Putra dan Asrama Putri
3. Masjid dan Majelis
4. Lapangan dan fasilitas Olahraga
5. Laboratorium Komputer
6. Perpustakaan
7. Toko Kitab dan Perlengkapan Sekolah/Madrasah
8. Kantin Santri.
3 Brosur Profil Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon 2019 h.3
25
3. Sistem Pendidikan
Program yang di terapkan di Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-
Itqon adalah pola pendidikan dengan Sistem Boarding School. Yakni
keterpaduan antara pendidikan formal dan pendidikan non formal dengan
masa belajar selama 6 tahun. Dalam pendidikan formal mengadopsi
multiple intelligence dengan mengacu pada strandar kurikulum
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementrian Agama, serta
mengedepankan ciri khas Ilmu Al-Qur‟an, Sains, Teknologi dan Bahasa
dengan sistem keseimbangan.
Kegiatan Mirqot Ilmiyah Al-Itqon (Non-Fomal) pada umumnya
sama saja dngan kegiatan-kegiatan yang dilakukan berbagai pondok
pesantren. Mereka belajar kitab menggunakan kitab-kitab klasik, dimana
kebanyakan kitab klasik itu hasil karya dari ulma-ulama terdahulu dari
berbagai ilmu.
Berikut kitab-kitab yang di ajarkan di Pesantren Mirqot Ilmiyah
Al-Itqon yaitu:4
1. Ushul Tafsir
2. Tafsir
3. Ushul Fiqih
4. Balaghah
5. Faraidl
6. Tauhid
7. Fiqih
8. Akhlaq
9. Al-Qur‟an
10. Tashawwuf
11. Nahwu
12. Sharaf
13. Mushthalahul Hdits
14. Hadits
4
Ibid h.4
26
15. Mantiq
16. Falak
17. „Arudl
Dari semua pelajaran yang di ajarkan di Pondok Pesantren Mirqot
Ilmiyah Al-Itqon maka santri diharapkan dapat mengamalkan ilmunya di
masyarakat luas, dengan kepribadian yang berakhlakul karimah serta
keperibadian yang tangguh dan mandiri.
Untuk memperlancar kegiatan di pondok pesantren, maka Pondok
Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon membuat jadwal aktivitas keseharian
santri, untuk mengatur kegatan dan mendisiplinkan para santri.
Tabel 3.2
Jadwal Kegiatan Harian Santri Mirqot Ilmiyah Al-Itqon
WAKTU KEGIATAN
03.30 Bangun Tidur, Tahajjud dan sholat subuh
05.00- 06.00
Kajian Kitab Kuning (Rubathiyah)
06.00- 07.00
Sarapan & Persiapan Sekolah
07.00- 12.00
Belajar di Sekolah
12.40- 13.30
Sholat Dzuhur, Makan Siang dan Istirahat
13.30- 15.00
Kajian Kitab Kuning (diniyah)
15.00- 17.30
Makan Sore, Persiapan Sholat Maghrib, Zikir bersama
18.30- 19.30
Kajian Kitab Kuning (Rubathiyah)
19.30- 22.30
Sholat Isya & Belajar Malam
22.30 Istirahat
27
Tabel 3.3
Jumlah santri di Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon yaitu:
Tahun 2001-2005
NO TINGKAT L P JUMLAH
1 MTS 175 142 317
2 MA 111 125 235
JUMLAH TOTAL 286 266 552
Tabel 3.4 Tahun 2006-2015
No. Tingkat L P Jumlah
1 Mts 159 141 300
2 Ma 118 143 261
Jumlah Total 277 284 561
4. Kurikulum Umum yang digunakan oleh Pondok Sebagai berikut:
Tabel 3.5
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah 2013/2014
No MP Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9
1 Qur'an Hadits 2 2 2
2 AA 2 2 2
3 Fikih 2 2 2
4 SKI 2 1 1
5 PKN 2 1 1
6 BI 4 4 4
7 BA 4 5 4
8 Eng 4 4 4
9 Matematika 4 4 5
10 IPA 4 4 4
11 IPS 4 4 4
12 Seni 1 1 1
13 Penjas 2 2 2
14 TIK 2 1 2
Sub Total 39 37 38
15 Mulok* 6 8 7
Total 45 45 45
28
Tabel 3.6
Kurikulum Umum Madrasah Aliyah 2013/2014
MATA PELAJARAN Kelas
10 11 12
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama Islam
a Al-Qur'an Hadis 2 2 2 b Akidah Akhlak 1 1
c Fikih 2 2 2 d Sejarah Kebudayaan Islam 2 1 2
2
Pedidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
1
1
1
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Bahasa Arab 2 2 3
5 Matematika 4 4 4
6 Sejarah Indonesia 1 2 2
7 Bahasa Inggris 3 3 4
Kelompok B (Wajib)
1 Seni Budaya 1 1
2
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2
2
2
3 Prakarya dan Kewirausahaan 1 1
Jumalah Jam Kelompok A dan B Per Minggu
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
1 Geografi 3 3 2
2 Sejarah 1 1
3 Sosiologi 3 3 2
4 Ekonomi 3 3 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat
Bahasa Asing
IPA terpadu
TIK 2
Jumlah JTM 36 36 36
29
5. Kurikulum yang digunakan oleh Pondok Sebagai berikut:
Tabel 3.7
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah 2017/2018
TA'LIM BA'DA ASHAR
No KELAS WAKTU KITAB/KEGIATAN PENGAJAR TEMPAT
1 7A/7B
15.30-
17.00
Perhiasan Bagus Ust. M. Hafni
Asrama
2 7C/7D Ustz. Awwaliya H
3
8A/8B
Washoyal Aba'Lil
Abna
Ust. Hafidz Fadilah Abdul
4 8C/8D Ustdz. Nafi'ah
5 10A
Risalatus Soum Ust. Ahmad Baidhowi
6 10B/10C Ust. M. Sahal
7 11A/11B
Sullamut Taufiq Ust. Ahmad Haytami
8 11C Ustz. Hj. Masyrifah
Tabel 3.8 Kurikulum Umum Madrasah Aliyah 2017/2018
TA'LIM BA'DA TARAWIH
No KELAS WAKTU KITAB/KEGIATAN PENGAJAR TEMPAT
1 7A/7B
21.00-
22.30
Irsyadul Anam
Ust. Fikri
Asrama
2 7C/7D
Ustz. Eva Fatimah
3 8A/8B
Washoyal Aba'ILi
Ust. Hafidz Fadhilah Abdul
4 8C/8D
Ustz. Hj. Ulfiatul Abidah
5 10A
Qotrul Ghoits
Ust. Ahmad Baidhowi
6 10B/10C
Ustz. Hj. Mawaddah
7 11A/11B Qomi'ut Thugyan Ahmad Haytami
8 11C
Sullamut Taufiq
Ustz. Hj. Masyrifah
6. Prestasi Santri
a. Juara I Tafsir Qur‟an Tingkat Nasional, Nusa Tenggara Timur, Tahun
2011
b. Juara I Lomba Kaligrafi (Putra dan Putri) Se-Jakarta Barat, Tahun
2011
30
c. Juara I Musabaqoh Qiroatul Kutub (Tingkat Wustho dan Ulya) Se-
DKI Jakarta , Tahun 2010
d. Juara I Lukis Kaligrafi Putri Tingkat Nasional POSPENAS V di
Surabaya,Tahun 2010
e. Juara I Lomba Kaligrafi (Cabang Lukis, hiasan Mushaf, dan Kolase)
antar PonPes Se-DKI Jakarta, Tahun 2010
B. Tokoh Pondok Pesantren Mirot Ilmiyah Al-Itqon
KH Mahfudz Asirun adalah salah satu santri Lulusan pondok An-Nida
Al-Islamy dari tahun 1972-1985, beliau dicintai gurunya yang bernama KH.
Mujahirin Amsor Adari kecerdasannya dalam menimba ilmu menjadi contoh ,
karena dengan bekal ilmu yang beliau miliki seperti ilmu Nahwu, Fiqih,
Tasawwuf, Hadits, Tafsir menjadikan bekalnya dalam berdakwah dan beliau juga
menjadi santri kesayangan dari KH. Mujahirin Amsori Adari setelah beliau
meniba ilmu di pondoknya.
Beliau pulang kekampung halamannya yang berada di daerah Duri
Kosambi Cengkareng, Jakarta Barat dan disanalah beliau mendirikan Pondok
Pesantren Al-Itqon yang beliau cita-citakan sejak dahulu. Setelah kepulangannya
masyarakat sekitar banyak yang berminat ingin di ajarkan ilmu oleh beliau yang
dimulai pada ruang tamu rumahnya yang di ikuti oleh para bapak-bapak
sekitarnya, kemudian berkat bantuan dan ijin allah swt beliau dapat mendirikan
Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon pada tahun 1993.5
Beliau memiliki istri yang bernama Hj. Aan Kurniasih dan memiliki enam
orang anak yaitu:
1. Auzai Anwari ( Sudah Menikah )
2. Ulfi Abidah ( Sudah menikah )
3. Rohbie Surohbil ( Sudah Menikah )
4. Kayyis Syamilah ( Sudah Menikah )
5. Alby Sarah ( Mahasiswi UIN jakarta )
6. Dail Rosiqin ( Masih 11 tahun ).
5 http://youtu.be/6BCljdR0YM4 menjelaskan tentang Potret ulama KH Mahfudz Asirun
selaku Pengasuh Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon,Jakarta Barat.
31
C. Visi dan Misi Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon
1. Visi
Visi Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al Itqon
adalah “MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG MENERAPKAN AJARAN
ISLAM SESUAI DENGAN AQIDAH AHLUS SUNAH WAL JAMAAH”
2. Misi
Misi Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al Itqon adalah :
1) Membentuk kader ulama yang menguasai ajaran Islam
2) Membentuk generasi yang berilmu amaliyah, beramal ilmiyah,
berakhlaqul karimah dan beraqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah.
D. Respon Masyarakat Terhadap Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-
Itqon
Menurut pendapat masyarakat Duri Kosambi yang tinggal di sekitar
Pondok mereka sangat antusiasme dalam berdirinya pondok karena memberi
dampak positif bagi masyarakat baik anak-anak maupun orang tua serta
lingkungan. Selain memberikan wadah untuk menuntut ilmu pondok Al-Itqon
ini juga sering mengadakan kegiatan membersihkan lingkungan
masjid,mengadakan pengajian seperti shalawat dari rumah keruma.
BAB IV
PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN MIRQOT
ILMIYAH AL-ITQON
A. Bidang Pendidikan
Pendidikan merupakan unsur yang sangat penting bagi kehidupan suatu
bangsa. Dengan adanya pendidikan dapat kita ketahui bagaimana kemajuan dan
perkembangan dalam suatu bangsa. Maka hal ini pendidikan sangat diperlukan
dalam aspek kehidupan mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat
dimana kelak seorang anak akan menjadi anggota masyarakat serta sebagai
penyelenggara pendidikan sehingga dapat membawa perubahan khususnya
perubahan lingkungan sekitar masyarakat.
Maka di adakan Kegiatan seperti berikut:1
1. Qiro‟at Sa‟bah atau Qiro‟at tujuh adalah macam cara membaca Al-Qur‟an
yang berbeda. Disebut Qiro‟at tujuh karena ada tujuh imam Qiro‟at yang
terkenal masyhur masing-masing memiliki langgam bacaan tersendiri.
Tiap imam Qiro‟at memiliki dua orang murid yang bertindak sebagai
perawi. Tiap perawi tersebut juga memiliki perbedaan cara membaca Al-
Qur‟an,sehingga ada empat belas cara membaca Al-Qur‟an yang masyhur.
Perbedaan cara membaca itu sama sekali bukan dibuat-buat oleh imam
Qira‟at maupun oleh perawinya. Cara membaca tersebut merupakan ajaran
Rasulullah dan memang seperti itulah Al-Qur‟an diturunkan. Di pondok
Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon yang menjadi mata pelajaran favorit
yaitu Qiro‟at Sab‟ah yang diajarkan langsung oleh pimpinan.
2. Musabah Tilawah Qur‟an (MTQ) adalah lomba membaca Al-Qur‟an
dengan lagu. Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon sangat berperan
penting dalam lomba MTQ.
1
Wawancara pribadi dengan Ustadz H. Auzai Anwari , Lc. MA, selaku Anak ke-2 dari
KH Mahfudz Asirun “Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon”, Jakarta Barat 01 April 2019.
32
33
B. Bidang Dakwah
Arti dakwah menurut pandangan beberapa pakar atau ilmuan adalah
Sebagai berikut:
1. Pendapat Bakhial Khauli, dakwah adalah satu proses menghidupkan
peraturan-peraturan Islam dengan maksud tujuan memindahkan umat dari
satu keadaan kepada keadaan lain.
2. Pendapat Syekh Ali Mahfudz, dakwah adalah mengajak manusia untuk
mengajarkan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat
baik dan mendpat kebahagiaan di dunia dan akhirat. Pendapat ini juga
selaras dengan pendapat Al-Ghazali bahwa amr ma‟aruf nahi munkar
adalah inti gerakan dakwah dan penggerak dalam dinamika masyarakat
Islam.
Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa, metode dakwah
ialah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang da‟I kepada mad’u untuk
mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang. Hal ini mengadung
arti bahwa pendekatan harus bertumpu pada suatu pandangan human oriented
menempatkan penghargaan yang mulia atas diri manusia2
Sumber metode dakwah yang terdapat di dalam Al-Qur‟an menunjukan
ragam yang banyak, misalnya “hikamah nasihat yang bener dan disuksi” (Q.S.al-
ANahl:125). Dari sumber metode itu tumbuh metode-metode yang merupakan
operasionalisasinya yaitu dakwah dengan lisan, tulisan, seni dan bil-hal. Dakwah
dengan lisan berupa ceramah, seminar, symposium, diskusi, khutbah dan lain-lain.
Dakwah dengan tulisan berupa buku, majalah, surat kabar, spanduk, pamplet,
lukisan dan lain-lain. Dakwah bil-hal berupa perilaku yang sopan sesuai dengan
ajaran Islam, memelihara lingkungan, mencari nafkah dengan tekun, ulet, sabar,
semangat, kerja keras, menolong sesama manusia, misalnya mendirikan rumah
sakit, mendirikan pusat-pusat pencaharian nafkah contohnya pabrik, pusat
perbelanjaan dan lain-lain.3
2 M.Munir, S. Ag, MA, Metode Dakwah (Jakarta: Fajar Interpratama Offset,2006)h.7. 3
Wardi Bachitar, Metodologi Penelitian Dakwah, (Pamulang: Logos wacana Ilmu,1997)h.35.
34
Dakwah merupakan kewajiban atas semua umat Islam, bukan semata-mata
tugas kiai saja, tetapi seluruh elemen yang ada di pesantren, Pondok Mirqot
Ilmiyah Al-Itqon masih selalu mengadakan kegiatan dakwah dengan mengadakan
Majlis Ta‟lim yang dilakukan setiap malam sabtu dan pengajian rutin yang
dilakukan oleh para ibu-ibu setiap hari jumat yang diikuti oleh masyarakat sekitar
pondok pesantren. Dalam hal ini supaya ibu-ibu sekitar bisa mendapatkan ilmu
atau wawasan tentang agama Islam. Dan juga ada dakwah untuk para santri.
Setelah kelas tiga pondok, mereka harus terjun langsung kemasyarakat untuk
mengajarkan ilmu yang mereka dapat selama belajar di Pondok Pesantren Mirqot
Ilmiyah Al-Itqon.
Kegiatan ini dinamakan Majelis Ta‟lim Al-Itqon yang di cetuskan oleh
pemimpin pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon pada tahun1994. Tujuan
kegiatan ini mengenalkan Mirqot Ilmiyah Al-Itqon kepada masyarakat luas dan
menyampaikan pesan dari Al-Qur‟an kepada masyarakat tentang Qira‟at
Mutawatir.4
Dan juga untuk para guru-guru yang mengajar di Pondok Pesantren
Mirqot ilmiyah Al-Itqon juga ikut dalam bidang dakwah yaitu dana sosial untuk
membantu santri yatim, dana ini di dapat dari hasil guru-guru yang mengajar di
pondok pesantren. Dengan gaji mereka di potong beberapa persen untuk para
santri yatim dan tidak mampu.
C. Bidang Sosial/Keagamaan
Hubungan pondok pesantren dengan masyarakat sekitar tentunya sangat
berbeda-beda engan fungsi dan peranan pesantren serta kegitan-kegiatan yang
dilakukan pondok pesantren. Peranan aktif yang telah di lakukan di Mirqot
Ilmiyah Al-itqon di tengah-tengah masyarkat sering sebagai pusat pendidikan
agama Islam dan juga aspek sosial yang mampu mendorong masyarakat sekitar
lingkungan pondok pesantren.
Peranan pesantren memberikan distribusi dalam pengetahuan di
masyarakat sekitar pondok. Sebagai mahluk hidup, manusia tentunya saling
4
Wawancara pribadi dengan Ustadz Fadillah, selaku pengurus pondok Bidang Tata
Usaha Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon, Jakarta Barat 01 April 2019.
35
tolong menolong sesama manusia dan bekerjasama antara manusia dalam hal
kebaikan. Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon tidak hanya berfungsi
sebagai lembaga agama saja, tetapi juga sebagai lembaga sosial yang berusaha
memecahakan masalah-masalah kemasyarakatan para santri juga dilatih untuk
hidup bermasyarakat sebagaimana layaknya mereka dibimbing untuk dapat
mengetahui keadaan masyarakat tersebut. Secara tidak langsung mereka dituntut
untuk terjun langsung ke masyarakat untuk beradaptasi, kegiatan ini sudah
diterapkan di Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon merupakan pesantren
yang aktif dalam bidang sosial kemasyarakat. Selain secara turun kelapangan
untuk mengajarkan tentang ilmu yang telah di pelajari di pondok pesantren
tersebut dan memberikan berbagai bantuan kepada masyarakat yang bersifat
materi ataupun non-materi.
Dalam hal ini Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon terdapat
beberapa kegiatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat sekitar
diantaranya :5
1. Pemberian santunan anak yatim dan fakir miskin.
Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pengalaman terhadap ajaran Islam
(Al-Qur‟an dan Sunnah). Sumbangan serta santunan yang diberikan
kepada anak yatim dan fakir miskin yang membutuhkan. Kegitan ini rutin
di lakukan di Pondok Pesantren Mirqot llmiyah Al-Itqon setahun sekali
pas satu muharram dan belum lama ini milad pondok juga memberikan
santunan kepada anak yatim. Sumbangan ini yang diberikan kepada
mereka berupa sembako dan uang.
2. Pemotongan Hewan Qurban
Kegiatan ini dilakukan pada hari Raya Idul Adha. Mirqot Ilmiyah
Al-Itqon selalu mengadakan pembagian hewan qurban tersebut. Untuk
pemotongan hewan qurban Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-itqon
melibatkan santri, Para alumni, dewan pengurus dan masyarakat sekitar.
Ini aalah bukti bahwa Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-itqon peduli
5 Wawancara pribadi dengan Ustadz Fadillah, selaku pengurus pondok Bidang Tata
Usaha Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon, Jakarta Barat 14 Mei 2019.
36
kepada masyarakat sekitar. Dengan memberikan hewan qurban,
diharapkan masyarakat menyadari pentingnya hidup berbagi, rukun dan
tidak membeda-bedakan kelas serta hidup harmonis.
3. Menerima Titipan Zakat,Infak dan Shodaqoh.
Kegiatan ini dilakukan setiap saat. Adapun zakat fitri ini dilakukan
setahun sekali pada bulan suci Ramadhan. Zakat, Infak, dan Shodaqoh
tersebut kemudian disalurkan kepada masyarakat yang berhak
menerimanya.
4. Shalawatan
Kegiatan ini dilakukan setiap ada panggilan pengajian dari rumah
warga bagi para santri yang dapat mengikutinya harap menghadiri acara
tersebut biasanya dilakukan oleh para santri laki-laki.
5. Kerja bakti
Kegiatan ini dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan baik
diluar pondok maupun di dalam pondok, yang dilakukan oleh santri dan
masyarakat disetiap hari libur.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas penulisan menyimpulkan sebagai berikut :
1. Pendiri nama Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-itqon dimulai tahun
1993 oleh KH. Mahfudz Asirun, seorang Ulama DKI Jakarta kampung
Duri Kosambi, Cengkareng Jakarta Barat. Beliau merasa prihatin di
lingkungan sekitar Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-itqon masih
banyak yang buta baca akara Al-Qur‟an dan sebagian dari masyarakat ada
yang tidak mampu dalam hal agama dan adanya anak yatim, sehingga
pimpinan tergerak untuk mendirikan Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah
AL-itqon yang menampung anak-anak kurang mampu serta anak yatim
sehingga mereka dapat bersekolah di Mirqot Ilmiyah Al-itqon.
2. Perkembangan Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon di Duri
Kosambi, Jakarta Barat, terkini mengalami kemajuan yang sangat pesat,
dengan bertambahnya santri yang masuk ke pesantren, anak-anak MI,
MTS dan MA yang belajar di Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon.
Dan dalam Segi sarana dan prasarana pun mengalami perkembangan
dengan berdirinya gedung sekolah dan asrama para santri putra-putri,
masjid,laboratorium, perpustakaan dan ruang guru.
3. Metode yang diterapkan di Mirqot Ilmiyah Al-Itqon berupa pola
pendidikan terpadu dengan sistem Bording School. Yakni keterpaduan
antara pendidikan formal dan pendidikan non formal kepesantrenan
dengan masa belajar selama 6 tahun. Pendidikan formal mengadopsi
multiple intelligence dengan mengacu pada standar kurikulum
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Agama serta
adanya kajian kitab diluar jam sekolah biasanya di lakukan ba‟da Zuhur
dan ba‟da isya di asrama masing-masing baik putri maupun putra yang di
bimbing oleh ustad dan ustadzah, di pondok ini mengedepankan Ilmu Al-
Qur‟an, Sains, Teknologi dan umum.
37
38
4. Bahasa dengan sistem yang berkesinambungan. Pondok Pesantren Mirqot
Ilmiyah Al-Itqon hingga saat ini sudah banyak memberikan prestasi-
prestasi kepada msayarakat maupun santri sendiri terutama dalam lomba
MTQ maupun yang lainnya. Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-itqon
sudah mendapat MTQ tingkat Nasional.
B. Saran
a. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut terkait dengan perkembangan
kemajuan Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon yang meneruskan
penelitian ini.
b. Diharapkan dengan adanya penelitian ini secara tertulis bisa memberikan
informasi tentang lembaga pendidikan Islam yang ada di Jakarta Barat.
DAFTAR PUSTAKA
Foto :
Dokumentasi Pribadi Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon Ust. Fadhilah
Buku:
Azra, Azumardi, 1990/1411 H.”Ulama,Politik,dan Moernisasi”dalam Ulumul
Qur‟an, No.7,Vol.II, Bandung : Mizan.
Billah,1985.”Pikiran Awal pengembangan Pesantren”,dalam M.Dawam Rahardjo
(ed), Pergulatan Dunia Pesantren,Membangun dari Bawah. Jakarta :
P3M.
Bruinessen , Martin Van,1995. “Kitab Kuning, Pesantren, dan Tarekat”. Mizan,
Bandung.
Bruinessen, Martin Van .,1992. “ Pesantren dan Kitab Kuning : Pemeliharaan
dan Kesinambungan Tradisi Pesantren “Ulumul Qur’an”. Mizan :
Bandung.
Departemen Agama .,1977. “Buku-buku yang digunakan di Pondok Pesantren”.
Jakarta : Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur Keagamaan ,
Departemen Agama RI.
Dhofier, Zamakhasyari, 1994. “Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan
Hidup Kyai”. LP3ES, Jakarta.
Dhofier,Zamakhsyari,”Peran Pesantren dan Pengembangan
Masyarakat”,makalah t.t
Fadli HS ,Ahmad,2011.”Ulama Betawi : studi tentang jaringan ulama betawi dan
kontribusinya terhadap perkembangan Islam abad 19 dan 20”. Jakarta :
Manhalun Nasyi‟in Press.
Hiroko Horikoshi,1987.”Kyai dan Perubahan Sosial”.Jakarta : P3M.
Junus, Mahmud.,1960.”Sedjarah Perdidikan Islam di Indonesia”. Djakarta :
Pustaka Mahmudia.
39
40
Kuntowijoyo,.1991. “Peranan Pesantren dalam Pembangunan Desa : Potret
Sebuah Dinamika” , dalam Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi
.Mizan : Bandung..
Madjid, Dr Nurcholish .,1997. “Bilik-Bilik Pesantren : sebuah Potret
Perjalanan”. Paramadina : Jakarta.
Mas‟udi, Masdar F.,1985 .”Mengenal Pemikiran Kitab Kuning“ dalam M. Dawam
Rahardjo (Ed.), Pergaulan Dunia Pesantren : Membangun Dari Bawah
.Jakarta:P3M .
Mochtar ,Affandi,1995. “Literatur Dars dalam Tradisi Pendidikan Islam Klasik
“. Jurnal Ilmiah LEKTUR Pendidikan Islam. LKPPI, Fak.Tarbiyah IAIN
Cirebon.
Mujib , Ahmad, Arif fahmi,2006. “Landasn Etika Belajar Santri” , Jakarta.
Nama dan Data Potensi Pondok Pesantren Seluruh Indonesia.,1984/1985.
Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Negara Agama Islam,Depag :
Jakarta.
Nurcholish Madjid,1985.”Merumuskan kembali Tujuan Pendidikan Pesantren”,
dalam M.Dawam Rahardjo (ed), Pergulatan Dunia Pesantren,Membangun
dari Bawah. Jakarta :P3M.
Prasodjo,S. (ed) .,1974.”Profil Pesantren”.Jakarta: LP3ES.
Semardi, Mulyanto.,1978. “Sejarah Singkat Pendidikan Islam di Indonesia 1945-
1975”. Jakarta : Penerbit CV. Dharma Bakti.
Sirry,Mun‟im A.,1995. “Sejarah Fiqih Islam”, Risalah Gusti,Surabaya.
Steenbrink, Karel .A,.1974. “Pesantren,Madrasah,Sekolah; Pendidikan Islam
dalan Kurun Moderen”.LP3ES:Jakarta.
Sudjono Prasodjo.,1982. “Profil Pesantren”, Jakarta : LP3S.
Sukamto,1999.”Kepemimpinan Kiai Dalam Pesantren”.Pustaka : Jakarta.
Wahab ,Rochidin., 2004.“Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia”.Bandung :
Alfabeta,CV.
41
Wahjoetomo,1997.”Perguruan Tinggi Pesantren ,Pendidikan Alternatif Masa
Depan”,Jakarta : Gema Insani Press.
Yunus,H. Mahmud.,1979. “Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia”. Cetakan ke-
2. Jakarta : Mutiara.
Ziemek, Manfred, 1986.”Pesantren Dalam Perubahan Sosial”. Jakarta: P3M.
Web :
- POTRET ULAMA KH MAHFUD ASIRUN “Pengasuh Pondok Pesantren AL-
Itqon”.
http://youtu.be/6BCcljdR0YM4
- Profile “Pondok Pesantren Al-Itqon”, Jakarta Barat.
http://youtu.be/guC123shsbg
- Kegiatan Santri “Pondok Pesantren Al-Itqon”, Jakarta Barat.
http://youtu.be/Ym4OdnHRbRc
- Latihan Qariah Santriwati “Pondok Pesantren Al-Itqon”, Jakarta Barat.
http://youtu.be/p9BhlFgrtOK
- Para Dewan Guru “Pondok Pesantren Al-Itqon”, Jakarta Barat.
http://youtu.be/_q-OiA0Zq3l
- Majelis Ta’lim Kaum Ibu “Pondok Pesantren Al-Itqon”, Jakarta Barat.
http://youtu.be/KdXDEz2ah0U
42
Nama : Ustd. Fadhilah
Jabatan : Bagian Administrasi/ Alumni Mirqot Ilmiyah Al-Itqon
Tempat : Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon
Hari/Tanggal : Senin, 25 Febuari 2019
Jam : 14.05 PM
1. Kurikulum yang digunakan tahun berapa ?
Jawab :
Kurikulum yang digunakan pondok itu tahun 2003 namun pondok
juga menggunakan kurikulum dari Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan dan Kementrian Agama 2013/2014.
2. Apa saja Sarana dan Prasarana yang terdapat disini ?
Jawab :
Untuk sarana prasarana dan fasilitas Pondok Pesantren Mirqot
Ilmiyah Al-Itqon diantaranya seperti:
1. Gedung permanen lantai 3
2. Asrama Putra yang berada di depan masjid
3. Asrama Putri yang berada di depan sekolah
4. Masjid yang berada didekat rumah KH. Mahfudz Asirun
5. Toko kitab yang berada di depan sebelah kanan pntu masuk pondok
6. Kantin yang berada di dalam Asrama
7. Perpustakaan yang masih dalam perbaikan
8. Laboratorium Komputer yang bearada di dekat Ruang tata usaha lantai 1
43
Nama : Ustd. H. Auzai Anwari,Lc.MA
Jabatan : Anak Kedua dari Kiai Mahfudz Asirun
Tempat : Di kediaman Rumah Ustd. H. Auzai Anwari ,Lc.MA(5km dekat
Pondok Pesantren)
Hari/Tanggal : Senin,01 April 2019
Jam : 13.56 PM
1. Berapa Jumlah Santri di Ponpes? Baik Laki maupun Perempuan
MTS/MA ?
Jawab :
Jumlah santri semakin meningkat dari tahun ketahun dari tahun
1994-1998 hanya 5 orang, kemudian memasuki tahun 1999-2000
berjumlah 54 orang. Lalu 2001-2005 jumlah siswa 552 orang Dan tahun
ajaran 2006-2015 siswa bertambah menjadi 561 orang.
2. Kegiatan apa saja yang dilakukan Pondok Untuk Masyarakat ?
Jawab:
Kegiatan Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon yang mungkin
berhubungan langsung dengan masyarakat sebagai berikut:
1. Pemberian Santunan Anak Yatim dan Fakir Miskin
2. Pemotongan Hewan Qurban
3. Menerima Penitipan Zakat, Infak dan Shodaqoh
4. Membersihkan lingkungan atau Kerja Bakti
5. Adanya pengajian dari rumah kerumah (Shalawat).
44
Nama : Rafiul kamil
Jabatan : Bidang Administrasi Kelurahan Duri Kosambi
Tempat : Kantor Kelurahan Duri Kosambi
Hari/Tanggal : Senin,01 April 2019
Jam : 16.00 PM
1. Berapa Jumlah Penduduk Duri Kosambi ?
Jawab :
Jumlah Penduduk Kelurahan Duri kosambi berdasarkan kepala
keluarga berjumlah 28.199 jiwa diantaranya laki-laki 23.041 jiwa dan
perempuan 5.158 jiwa, yang terdiri dari 15 Rukun Warga dan 172 Rukun
Tetangga dan rata-rata disana adalah warga negara Indonesia asli.
2. Berapa Jumlah Penduduk Kepercayaan Masyarakat Duri kosambi ?
Jawab :
Jumlah Penduduk berdasarkan agama atau kepercayaan di daerah
Duri Kosambi yang beragama Islam berjumlah 60.996 orang, Kristen
Protestan 8.651 orang, Khatolik 7.433 orang, Hindu 4.356 orang dan
Budha 3.314 orang. Dari total penduduk berdasarkan kepercayaan yang
rata-rata mayoritas beragama Islam.
3. Bagaimana Kondisi Pendidikan Masyarakat Duri Kosambi ?
Jawab :
Kondisi Pendidikan Masyarakat Duri Kosambi dalam segi
Pendidikan Agama sangatlah kurang maka dari itu dibuatlah Pondok
Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon agar anak-anak dapat memperdalam
Pelajaran Agama Islam melalui Majelis,kajian kitab dan mata pelajaran
yang ada pada saat belajar dipondok, karena sebagian dari Masyarakat
disini rata-rata hanya lulusan tamatan SD saja.
4. Bagaimana Kondisi Ekonomi Masyarakat Duri Kosambi ?
Jawab :
Pertumbuhan ekonomi ini dapat dilihat dari sekitar Kelurahan Duri
Kosambi lumayan meningkat dengan adanya banyak bangunan-bangunan
yang berdiri diantaranya terdapat 20 Supermarket, 90 Toko, 250 Warung,
45
52 Warung Makan dan 26 bengkel motor serta 3 bengkel mobil. Yang
memang disana rata-rata berprofesi sebagai pedagang di daerah Duri
Kosambi.
46
Nama : Ustd. Rohbie Surohbil
Jabatan : Anak Ke Tiga dari KH. Mahfudz Asirun
Tempat : Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon
Hari/Tanggal : Senin, 13 Mei 2019
Jam : 15.00 PM
1. Bagaimana Awal Mula Sejarah Pondok dari 1993-2015?
Jawab:
Awal Mula Pondok Pesantren Mirqot Imiyah Al-Itqon didirikan secara
resmi pada tahun 1993, yang berawal dari kegiatan Majilis Ta‟lim dalam
kelompok kecil yang dilakukan oleh KH. Mahfudz Asirun, yang dalam
perkembangan selanjutnya jamaah semakin bertambah.
Selain itu dunia pendidikan keagamaan bagi anak-anak juga menjadi
pusat perhatian beliau sejak awal, beliau mendirikan suatu lembaga
pendidikan keagamaan yang diberi nama Madrasah Diniyyah Al-Itqon.
Penamaan Al-Itqon di latar belakangi oleh sebuah realita yang ada pada
waktu itu bahwa anak-anak yang sekolah Madrasah di lingkugan Duri
Kosambi, kurang dalam ilmu keagamaannya khususnya dalam membaca Al-
Qur‟an. Oleh karena salah satu pengertian dari Al-Itqon adalah Al-Ihsan
(memperbaiki amal), maka beliau berinisiatif untuk memberikan nama
Madrasah Diniyah yang beliau dirikan dengan nama Al-Itqon. Lembaga
Pendidikan keagamaan yang pertama kali adalah Madrasah Diniyyah Al-
Itqon yang saat ini bernama Madrasah Diniyah Takmiyah yang didirikan pada
tahun 1985. Dalam perkembangan Madrasah Diniyyah itu mendapat respon
Positif dan dukungan yang kuat oleh masyarakat, terutama masyarakat
Kelurahan Duri Kosambi yang memang pada umumnya punya Antusiasme
yang tinggi terhadap kehidupan keagamaan.
Pada tahun 1992 beliau berupaya menggalang semua potensi masyarakat
untuk mendirikan pondok pesnatren yang sangat dibutuhkan, dimana
Lembaga Pendidikan di Kecamatan Cengkareng belum ada. Untuk itu,
tepatnya pada tanggal 30 November 1992 didirikanlah Yayasan Islam Al-
Itqon yang bertujuan utama mendirikan dan menyelenggarakan lembaga
47
pendirikan pondok pesantren. Upaya yang sungguh-sungguh dan penuh
keyakinan akan pertolongan Allah itu, akhirnya membuahkan hasil, yakni
terbelinya sebidang tanah 1.968 Meter pada tanggal 27 November 1992 dan
menyusun satu tahun kemudian tepatnya pada tanggal 20 Januari 1993, mulai
dibangun satu unit gedung yang reltif besar. Dari sinilah kemudian secara
resmi didirikan Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon.
Sebagai Lembaga pendidikan formal kepesantrenan yang pertama kali
di buka adalah Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTS), penerimaan santri baru
bulan juni 1994, dimana saat itu pembangunan dua lantai dari satu unit
gedung sudah dibangun, yang digunakan untuk Asrama Putra, Ruang Kelas,
Kantor, dan Ruang Guru sedangkan Asrama Putri masih menempati gedung
Majlis Ta‟lim al-Itqon. Setelah itu pada tahun 1998 mulai dilakukan upaya
rehabilitasi total gedung Asrama Putri, yang baru bisa diselesaikan pada
tahun 2001 yang memiliki tiga lantai. Dan pada tahun 2015 pembangunan
unit gedung kedua terus dilanjutkan hingga sarana dan prasarana Pondok
Pesantren Al-Itqon semakin memadai disamping fasilitas pembelajaran.
2. Kendala apa saja yang terjadi saat perkembangan pondok dari tahun ke
tahun?
Jawab:
Karena Pondok hanya menerima santri terbatas jika santri dari luar
yang datang untuk mendaftar harus melewati tahapan-tahapan seleksi yang
mengikuti aturan pada pondok Mirqot Ilmiyah Al-Itqon.
3. Mata pelajaran Apa saja yang dipelajari dalam Kurikulum Pondok?
Jawab:
Berikut ini adalah kitab-kitab yang diajarkan pada Pondok Pesantren
Mirqot Ilmiyah Al-Itqon , sebagai berikut:
1. Ushul Fiqih
2. Tafsir
3. Balaghah
4. Faraidl
5. Tauhid
48
6. Fiqih
7. Akhlaq
8. Al-Qur‟an
9. Tashawwuf
10. Nahwu
11. Sharaf
12. Muthalahul Hadits
13. Hadits
14. Mantiq
15. Falaq
16. Arudl.
49
Nama : Ustadzah Tri rahayu
Jabatan : Alumni Pondok 2018/Masyarakat
Tempat : Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon
Hari/Tanggal : Senin, 13 Mei 2019
Jam : 16.00 PM
1. Respon Masyarakat terhadap Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon?
Jawab:
Menurut pendapat Tri Rahayu, sebagai masyarakat sekitar pondok ia
memandang pondok sangatlah baik dan berperan juga dalam pendidikan
dilingkungannya, karena dengan adanya pondok masyarakat mengetahui
ilmu agama, lebih mencintai al-qur‟an,lingkungan dan menghindari
kegiatan yang memang tidak perlu diadakan di lingkungan sekitar pondok
atau Duri Kosambi seperti acara musik 17agustus. Santripun memiliki sifat
yang baik,sopan ,berakhakul kharim serta taat dalam menjalankan ibadah
baik sholat 5 waktu dan juga lebih mencintai al-Qur‟an dengan mengikuti
kajian atau majelis ta‟lim yang biasanya diadakan setelah ba‟da zuhur dan
Isya. Yang di ajarkan oleh para Ustadzah atau Ustadz yang ada di Pondok
Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon.
.
50
51
52
53
Gambar
Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon tahun 1993
Kelurahan Duri Kosambi Kecamatan Cengkareng Kota Jakarta Barat
54
Gambar
KH Mahfudz Asirun
Pimpinan Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Duri Kosambi
Cengkareng-Jakarta Barat
55
Gambar
Ust. H. Fakhrurrazi.MA
Kepala Madrasah Aliyah Al-Itqon Duri Kosambi
Cengkareng-Jakarta Barat
56
Gambar
Ust. H. Moh Amin
Kepala Madrasah Tsanawiyah Al-Itqon Duri Kosambi
Cengkareng- Jakarta Barat
57
Gambar
Ust. Rohbie Surohbil
Kepala Madrasah Diniyah Al-Itqon Duri Kosambi
Cengkareng- Jakarta Barat
58
Gambar
Kajian Bulanan Majalis Al-Ilmi Al-Ittihad
dilakukan oleh Bapak-bapak Duri Kosambi
Setelah Ba‟da Subuh.
59
Gambar
Asrama Putra
Yang memiliki 1 gedung 3 lantai yang dulunya adalah 3 kontrakan pintu yang
sekarang sudah di perbaiki bangunanya, berada di depan masjid jami al-ittihad
60
Gambar
Aula Santri
Tempat ini biasa digunakan untuk kajian kitab ba‟da Isya
yang berada di dalam Asrama putra.
61
Gambar
Asrama Putri
Yang meiliki 1 gedung 4 lantai 1 balkon yang berada di depan Pondok Pesantren.
62
Gambar
Aula Santriwati
Tempat ini biasa digunakan untuk kajian kitab ba‟daAshar
di dalam Asrama putri
63
Gambar
Masjid jami Al-Ittihad
Tempat untuk KH.Mahfudz Asirun berdakwah serta tempat beribadah
para santri dan masyarakat, tidak jauh dari Pondok Pesantren.
64
Gambar
Ruang Lab Komputer
Tempat para santri mencari data melalui internet atau
untuk ujian pelajaran Komputer.
65
Gambar
Ruang Kelas
Tempat untuk siswa belajar
66
Gambar
Kantin
Tempat santri membeli makanan, dan kebutuhan lainnya.
67
Gambar
Toko Kitab
Tempat jual beli alat ATK dan kitab serta buku umum para santri
68
Gambar
Pemotongan Hewan Qurban 2018
Kegiatan ini dilakukan pada saat Idul Adha di Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah
Al-Itqon Jakarta Barat
69
Gambar
Pengurus Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon (Putra)
Fadlilah (Lurah Pondok 2018)
Muhammad Reza (Pengurus Pondok 2018)
Ahmad Junaedi (Laundry Pondok)
LukmanHakim (Sekertaris Pondok 2018)
70
Gambar
Kajian kitab Qomi‟ut Thugyan ba‟da ashar di Pondok
Bersama Ustd. Ahmad Haytami (bagian Tata Usaha)
71
Gambar
Pengurus Pondok dan Santriwati Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon (perempuan)
Utadzah Ayu Wulandari (Pengurus Pondok 2019)
Nallusya‟fa‟ah (santri IPS)
Wardah Humayroh (santri IPS)
Ustazah Nafi‟ah (Pengurus Pondok 2018)
Fadla Naylatus Rizki (Santri IPS) Najmah
Fil Nawal (Santri IPS)
72
Gambar
Kajian Kitab Wahoyal Aba‟Lil Abna di Asrama Putri
Bersama Ustazah Nafi‟ah (Pengurus Pondok 2019)
73
Gambar
Bersama Anak KH. Mahfudz Asirun dan Lurah Pondok
Ustad. Fadililah (Lurah Pondok 2019)
Ustad. H. Auzai Anwari, Lc.MA (Anak Kedua Kiai)
74
Gambar
Masyarakat
Ustadzah Tri Rahayu (alumni Pondok Mirqot Ilmiyah Al-Itqon 2019)