12
PROGRAM KERJA & RENCANA INDUSTRI CASSAVA PT. CASSINDO MAKMUR SEJAHTERA Sebagai Motor Penggerak Ekonomi Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) DALAM RANGKA TATA-KELOLA USAHA SINGKONG BERSAMA PETANI ENTRY POINT 1

Sejarah Perusahaan Dan Program PT. Cassindo Makmur Sejahtera

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sejarah PT Cassindo

Citation preview

Page 1: Sejarah Perusahaan Dan Program PT. Cassindo Makmur Sejahtera

PROGRAM KERJA & RENCANA INDUSTRI CASSAVA

PT. CASSINDO MAKMUR SEJAHTERA

Sebagai Motor Penggerak EkonomiMasyarakat Singkong Indonesia (MSI)

DALAM RANGKA TATA-KELOLA USAHA SINGKONG BERSAMA PETANI

ENTRY POINT

MEMBANGUN EKONOMI MASYARAKAT PERDESAAN

1

Page 2: Sejarah Perusahaan Dan Program PT. Cassindo Makmur Sejahtera

LATAR BELAKANG PENDIRIAN PT. CASSINDO (CASSAVA INDONESIA) MAKMUR SEJAHTERA

SINGKONG merupakan Tanaman Pangan dan Tanaman Industri yang sifatnya sangat strategis bagi Indonesia. Komoditi ini mempunyai karakter multipliers effects : dapat dikelola secara menyeluruh mulai dari pohon (menjadi bibit), daun menjadi Tepung makanan ternak, hingga umbinya menjadi produk utama sebagai bahan baku aneka produk pangan, industri, dan bio-ethanol (bio-energi).

Tanaman SINGKONG, adalah tanaman pangan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, memiliki manfaat yang besar baik manfaat ekologi, ekonomi, dan sosial. Manfaat ekologi; SINGKONG menghasilkan Oksigen 0,4 kg/pohon/hari dan setiap pohonnya dapat memberikan 1 orang bernafas. Pohon singkong dapat menyimpan air 25% dari jumlah air yang turun ke bumi lewat hujan, sehingga melalui proses perkolasi dan infliltrasi pohon singkong dapat menyimpan air atau dengan kata lain di kawasan tersebut akan banyak sumber mata air. Sedangkan 75% air yang turun ke bumi tersebut akan diuapkan melalui proses evapotranspirasi ke udara, sehingga melalui proses presipitasi (pengawanan) akan terbentuk banyak awan dan hujan di kawasan tersebut, sehingga terjadi pengkondisian ekosistem yang seimbang, bahkan kawasan tersebut akan 8 x lipat lebih sejuk dibanding tanpa tanaman. Manfaat Ekonomi, SINGKONG dapat menjadi sumber pendapatan TAHUNAN dapat diproduksi setiap hektar menghasilkan 60 - 100 ton, jika harga Rp. 700 per kg, maka setiap hektarnya akan memperoleh pendapatan Rp. 42 jt – Rp. 70 jt. Manfaat sosial, karena singkong dapat memberikan manfaat secara ekologis juga menyerap tenaga kerja, maka singkong akan menjadi perekat hubungan sosial dan masyarakat di kawasan tersebut.

Permasalahan utama pengembangan komoditas ini, yaitu belum dikelola secara profesional dan terpadu. Pola pikir kita masih parsial dan belum menggunakan teknologi tepat guna. Teknologi yang digunakan masih konvensional, belum memanfaatkan teknologi bio-enzym atau mikroba organik yang dapat memacu bekerjanya tanah sebagai media tanam atau sebagai generator ruang dan tanah.

Dalam konteks ini, kami tim profesional lapangan telah melaksanakan pemanfaatan teknologi Nature Bact sebagai pupuk organik dan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) dan berhasil memacu produksi singkong hingga 100 ton/ha serta memacu percepatan petumbuhan pohon singkong di atas rata-rata.

Kebutuhan dalam negeri ketiga jenis komoditas ini sangat tinggi, baik untuk memenuhi kebutuhan pangan, bio-ethanol, yang hingga saat ini pemenuhan kebutuhan dalam negeri masih defisit. Untuk itu, melalui pendirian korporasi ini kami berusaha menyusun Rencana Usaha (Business Plan) untuk pengembangan usaha ke kedepan akan dikembangkan menjadi 10.000 ha, dengan pelaksanaannya secara bertahap mulai dari Pilot Program 500 ha hingga 10.000 ha yang akan melibatkan petani singkong sebagai mitra usaha.

2

Page 3: Sejarah Perusahaan Dan Program PT. Cassindo Makmur Sejahtera

Tata-Kelola Usaha akan dilaksanakan secara Tata-Kelola Usaha Bersama, antara Investor bersama Tim Pengelola (yang tergabung dalam PT. CASSINDO).

Perlu diketahui bahwa proposal ini merupakan “Teladan Program Usaha”, yang selanjutnya akan dikembangkan dalam bentuk Klaster Industri CASSAVA Estate yang dibangun sejak industri hulu hingga hilir.

Demikian pengantar kami, akhir kata semoga Pendirian Korporasi ini dapat dipahami baik oleh perbankan, maupun penyandang dana lainnya untuk direnungkan menjadi suatu pola membangun industri perdesaan.

USULAN PROGRAM TATA-KELOLA USAHA SINGKONG BERSAMA

KONSEP DASAR USAHA1. Membangun ketahanan pangan dan energi hijau dengan memanfaatkan

sumberdaya lahan secara optimum sebagai tanaman pokok dan lahan-lahan terlantar.

2. Membangun kawasan klaster industri singkong melalui sinergi Tata-Kelola Usaha Bersama bekerja sama dengan koperasi, kelompok tani, dan BUMN/BUMD.

3. Mengembangkan aktivitas ekonomi produktif di kawasan pertanian melalui terbentuknya jejaring kerja antara stakeholders kunci yaitu CASSINDO CORPORATION – Koperasi - Perbankan - Pemda yang terintegrasi dengan kemampuan penciptaan teknologi inovatif.

V I S I dan M I S IV I S I :“Menjadi Perusahaan yang khusus mengelola usaha singkong/cassava sehingga menjadi komoditas andalan nasional yang dapat bermitra dan memberdayakan petani dan masyarakat pertanian di Indonesia”.

M I S I :

1. Meningkatkan produksi dan produktivitas hasil usaha singkong secara berkelanjutan

2. Menghasilkan nilai tambah dari hasil singkong secara berkelanjutan3. Menggairahkan sektor usaha pertanian khususnya industri singkong dalam

kerangka pembangunan pertanian berkelanjutan.4. Mampu mengkonversi semua produk singkong sebagai komoditas industri

Pertanian yang mampunyai nilai ekonomis tinggi.

3

Page 4: Sejarah Perusahaan Dan Program PT. Cassindo Makmur Sejahtera

1. Untuk mencapai Singkong Sejahtera Bersama (SSB), maka Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) telah meluncurkan kegiatan Proyek : “ PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI AGRO SINGKONG TERPADU “.

2. Melalui Pengembangan Klaster ini, para petani peserta Klaster dilatih mengolah singkong untuk menghasilkan produk setengah jadi ( chips, gaplek, tepung singkong , tapioka, mocaf dsb) sebagai bahan baku industri lanjutan atau industri derivatif, sehingga petani hanya menjual barang-barang setengah jadi tersebut.

3. Ditargetkan tahun 2015 petani/masyarakat singkong di Indonesia tidak lagi menjual singkong segar lagi dan tidak lagi mempermasalahkan “ harga singkong rendah “, tapi yang menjadi acuan petani “ harga chips, harga tepung, harga tapioka, harga mocaf dsb.

Berdasarkan program Klaster tersebut, maka Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) mulai tahun 2012 meluncurkan : “ GERAKAN NASIONAL SINGKONG SEJAHTERA BERSAMA ATAU GERNAS SSB “ , Phase I , 5 Tahun , mulai tahun 2012 ,dengan target :

1. Th. 2012 : Sosialisasi GERNAS SSB keseluruh Kab/Kota yang telah ada MSI-nya.

2. Pembangunan Training Center Klaster Industri Singkong Terpadu dalam hal ini dilaksanakan oleh PT. Cassindo Makmur Sejahtera di Kawasan Cariu-Jonggol Jawa Barat.

3. Th. 2013 : Pelaksanaan 150 Klaster di 50 Kab/Kota yang telah ada MSI-nya di 16 Propinsi. Biaya diperlukan bagi 150 Klaster a’Rp 12 Milyar = Rp 1,8 Triliyun, melibatkan 18.000 KK petani ( 1 Klaster = 120 KK petani) atau mensejahterakan 72.000 orang ( 1 KK terdiri dari 4 orang, Bapak, Ibu, dan 2 orang anak.

4

Page 5: Sejarah Perusahaan Dan Program PT. Cassindo Makmur Sejahtera

4. Th. 2014 : Pelaksanaan 10 x 150 Klaster = 1500 Klaster ( bibit dari 1 Ha tanaman singkong bisa ditanam di 10 Ha lahan ). Biayanya: 150 Klaster peserta awal biaya sendiri; 150 Klaster dari perguliran; 150 Klaster APBD; yang 7x150 Klaster non APBN/APBD. Melibatkan petani 180.000 KK atau mensejahterakan 720.000 orang (1 KK = 4 orang);

5. Th. 2015 : Pelaksanaan 2X 1500 Klaster = 3000 Klaster a’ 120 KK = 360.000 KK atau mensejahterakan : 360.000 x 4 orang = 1.440.000 orang.

6. Th. 2016 : sama dengan tahun 2015, pelaksanaan 3000 klaster dengan 360.000 KK dan mensejahterakan 1.440.000 orang. Luasan areal tanaman singkong : 3000 Klaster a’300 Ha = 900.000 Ha a’100 Ton singkong = 90 juta Ton singkong atau 30 Juta Ton Chips a Rp 2000/Kg pada tingkat petani, akan beredar uang : Rp 60 T. Bila ditambah uang dari penjualan pakan ternak 30 Ton/Ha x 900.000 Ha x Rp 1000 = Rp 27 T; ditambah lagi hasil penjualan pupuk organik a’10 Ton/Ha x 900.000 Ha x Rp 300/Kg = Rp 2,7 T. Total uang beredar dilingkungan petani saja : Rp 60 T + Rp 27 T + Rp 2,7 T = Rp 89,7 Triliyun ( dari dana awal APBN : 1,8 T dan APBD Rp 1,8 T atu Total dana awal Rp 3,6 Triliyun ).

7. Jadi pada tahun 2015 dan th.2016 dana beredar di lingkup petani peserta klaster di seluruh Kabupaten/Kota di 33 Provinsi , masing-masing sebesar Rp 89,7 Triliyun.

ASUMSI ( lanjutan ) :

1 klaster min.: 300 Ha;

1 KK petani : 2,5 Ha

1 Klaster : 120 KK petani

1 KK petani : 4 orang (ayah,ibu 2 anak );

Jumlah tanaman : 10.000 tanaman/Ha;

Produksi : 100 Ton/Ha ;

Rendemen : 3 Kg singkong = 1 Kg Chips kering 12-13% tebal 3 mm;

Rendemen : 1 Kg Chips = 0,8 Kg Tepung/mocaf

5

Page 6: Sejarah Perusahaan Dan Program PT. Cassindo Makmur Sejahtera

Tujuan

1. Memberikan Nilai Tambah pada petani melalui industri pengolahan primer singkong

2. Produk yang dihasilkan oleh petani adalah Chips Singkong yang bisa disimpan 6 bulan (Kekeringan 12%-13%)

3. Mensejahterakan semua pemangku kepentingan singkong / Klaster.

Target :

1. Pendapatan Petani Peserta Klaster Rp 5 juta – Rp 15 Juta/Bulan.

2. Semua Pemangku Kepentingan Persingkongan Indonesia SEJAHTERA.

3. SINGKONG SEJAHTERA BERSAMA ( SSB ) TERCAPAI

PELAKSANAAN KLASTER INDUSTRI DI TINGKAT PETANI

1. Setiap petani menanam singkong Darul Hidayah/Manggu, 10 bulan dengan luas 2.500 m2/bulan.

2. Setiap 20 petani dikelompokan menjadi 1 kelompok sehingga dari 1 klaster 300 ha dengan 120 Petani akan terdapat 6 kelompok petani

3. Setiap kelompok dilengkapi dengan 1 Slicer/Pemotong dan 1 Dryer/ Pengering

4. Biaya 1 ha untuk menghasilkan 32 ton chips diperhitungkan Rp 24 Juta, sehingga biaya produksi 8 ton chips dari 2.500 m2 lahan yaitu Rp 6 Juta

5. Pada Bulan Ke 11 Setiap kelompok akan menghasilkan singkong : 20 x 2.500 m2 x 100 ton/ha = 500 ton singkong = 160 ton chips atau setiap petani memproduksi 8 ton chips

6. Harga chips Rp 2.000/Kg maka setiap petani akan menerima Rp 16 Juta dan pendapatan bersihnya menjadi Rp 16 juta – Rp 6 Juta = Rp 10 Juta

7. Apabila biaya hidup petani Rp 2 juta/bulan/KK maka penghasilan bersih petani Rp 10 Juta – Rp 2 Juta = Rp 8 juta.

6

Page 7: Sejarah Perusahaan Dan Program PT. Cassindo Makmur Sejahtera

PELAKSANAAN KLASTER INDUSTRI DI TINGKAT PETANI

1. Pabrik pengolahan tepung Tapioka berkapasitas 40 ton Tapioka /hari

2. Pabrik membeli chips dari 6 kelompok tani/1 Klaster sebanyak 6 x 160 ton chips/Kelompok tani = 960 ton chips @ Rp 2.300,00/Kg = Rp 2.208.000.000 atau Rp 2,208 M

3. Biaya pengolahan Tapioka @ Rp 400/Kg maka untuk pengolahan 960 ton chips untuk dijadikan Tapioka = 960 ton x 0,8 x 400 = Rp 307.200.000,00

4. Biaya produksi 768 ton Tapioka (960 ton chips x 0,8 ) menjadi Rp 2,208 M + Rp 307.200.000 = Rp 2.515.200.000,00

5. Apabila Biaya Pemasaran Rp 100/Kg atau 768 ton x Rp 100/Kg = Rp 76,8 Juta, maka harga pokok penjualan Rp 2.592.000.000

6. Apabila Indofood membeli Tapioka dengan harga Rp 3.500/Kg maka akan diterima : 768 ton x Rp 3.500 = Rp 2.688.000.000,00

7. Keuntungan pabrik sebelum pajak Rp 2.688.000.000 - Rp 2.592.000.000 = Rp 96.000.000/Bulan atau Rp 1.152.000.000/tahun

MANFAAT KLASTER INDUSTRI SINGKONG

1. Proyek pembangunan industri agro singkong terpadu terorganisir dan terukur;

2. Nilai Tukar Petani relatip tinggi dan stabil;

3. Petani dan pengusaha (pemilik pabrik) berkedudukan sama;

4. Dengan adanya klaster maka suply produk ke pabrik dan ke pembeli akhir (Misalnya Indofood ) terjamin kontinyu dan kwalitas terkontrol

KEUNTUNGAN BAGI PETANI

1. Petani mendapat nilai tambah yang konkrit dengan penghasilan antara Rp 5 Juta – Rp 15 Juta/Bulan

2. Pasar bagi produk yang dihasilkan (chips) terjamin

3. Pengetahuaan dan keterampilan, dalam mengeloh singkong menjadi chips, meningkat

4. Kehidupan petani membaik, semakin sejahtera7

Page 8: Sejarah Perusahaan Dan Program PT. Cassindo Makmur Sejahtera

KEUNTUNGAN BAGI PABRIK/INDUSTRI

1. Biaya Produksi industri dalam hal ini Tepung Tapioka dan Tepung Mocaf dapat ditekan karena hanya menepung chips dan mengepak Tapioka.

2. Terjaminnya pasokan bahan baku chips singkong secara teratur setiap bulan.

3. Pasar Tapioka yang dihasil terjamin karena telah di tetapkan pembelinya melalui mekanisme MSI (MoU antara MSI dengan Calon pembeli/salah satunya Indofood)

4. Keuntungan pabrik Tapioka terjamin dan terukur setiap bulannya (Sekitar Rp 96 Juta/Bulan).

1. Masyarakat Umum :

a. Konsumen diuntungkan yaitu semakin tersediannya pangan yang diperlukan

b. Pedagang terkait / Exportir terkait diuntungkan karena tersedianya produk berbasis singkong seperti chips, taipoka, mocaf dsb.. Yang dapat diperdagangkan termasuk diexport (memberikan pendapatan kepada para pedagang dan para exportir terkait

c. Anggota DPR/DPD/DPRD secara tidak langsung menerima keuntungan yaitu dapat memakmurkan masyarakat yang diwakilinya didaerah pemilihan masing-masing

d. Kelompok Peneliti/pendidik/Pengamat/LSM secara tidak lamgsung juga akan mendapat manfaat dan keuuntungan sesuai bidang masing-masing terkait dengan bidang persingkongan

2. Perbankan/Investor :

Secara langsung akan mendapat keuntungan berupa : Bunga Bank dan keuntungan usaha.

KEUNTUNGAN BAGI PEMERINTAH & PEMERINTAH DAERAH

1. Pemerintah : Tujuan pembangunan nasional meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani tercapai, terbuka lapangan kerja di perdesaan (terutama menyerap tenaga buruh tani dan pemuda/pemudi tani), jumlah orang miskin di perdesaan menurun, Kriminalitas di perdesaan menurun, disversifikasi pangan nasional akan tercapai.

8

Page 9: Sejarah Perusahaan Dan Program PT. Cassindo Makmur Sejahtera

2. Pemerintah Daerah : Petani dan keluarganya sejahtera, masyarakat desa sejahtera, ketahanan daerah tersebut semakin kuat, diversifikasi pangan didaerah tersebut dapat dilaksanakan, PAD dan PBB serta pendapatan lain semakin meningkat, kriminalista di perdesaan menurun, pengangguran dan kemiskinan di perdesaan menurun

RENCANA KERJA TRAINING CENTER DI KAWASAN JONGGOL

TAHAP-1 : PLOT KEBUN PERCONTOHAN 125 HA

Pelaksana dan pengelola Training Center adalah PT. Cassindo Makmur Sejahtera yang bekerjasama dengan pemilik lahan, dan Investor.PT. Cassindo Makmur Sejahtera adalah bagian dari Konsorsium Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) dan bekerja sebagai corporate partnership/kemtraan dengan Pemilik lahan dan investor, serta petani. PT. Cassindo Makmur Sejahtera disamping sebagai lembaga produksi juga berperan sekaligus menjadi Off-Taker produk singkong yang diproduksi.Kawasan Pilot Program dicari area yang dekat dengan Jakarta dan memiliki akses jalan yang baik.Pola kerjasama adalah Frofit Sharing diatur kesepakatan kedua belah Pihak ( usulan ini 60 : 40 untuk Investor : Pengelola)Analisa Pembiayaan dan Pendapatan terlampir

TAHAP-2 : PRODUKSI & INDUSTRI

Pembangnan kemitraan dengan petani akan dilaksanakan di seluruh kawasan Jawa Barat dengan membangun kerjasama antara PT. CMS dengan koperasi Pandawa Lima Pembangunan pabrik/industri tepung Tapioka dan tepung Mocaf atau Modified Starch

9