Sejarah terbentuknya Ahmadiyah ( Qadian ) dan Ahmadiyah ( Lahore ) Versi Jemaat Ahmadiyah

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/13/2019 Sejarah terbentuknya Ahmadiyah ( Qadian ) dan Ahmadiyah ( Lahore ) Versi Jemaat Ahmadiyah

    1/22

    The Split and The Truth About The Split

    Perselisihan dan Kebenaran mengenai Perselisihan

    Tinjauan Sejarah 1897-1914

    Tujuan Makalah:

    Pertama: Menyampaikan bukti-bukti bahwa peran Hadhrat Khalifatul Masih II r.a.sebagai Mushlih atau juru Ishlah/yang memperbaiki keadaan jemaat yang sedang

    menghadapi ujian dan goncangan bukanlah terlihat setelah menjadi khalifah melainkan

    semenjak remaja/pemuda ketika belum menjadi Khalifatul Masih; Kedua: Akarperselisihan dalam jemaat ketika pembaiatan Hadhrat Khalifatul Masih II r.a. bukanlah

    sesuatu yang muncul tiba-tiba melainkan sudah terlihat bibitnya ketika pada masa

    Hadhrat Masih Mauud a.s.; Ketiga: Isu atau persoalan penting yang selalu aktual dan

    faktual adalah apa perbedaan antara Muslim Ahmadi dan Muslim bukan Ahmadi?Bagaimana status Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Masih Mauud dan Mahdi? Bagaimana

    dengan orang yang menolak Imam Mahdi dan Masih Mauud? Bagaimana dan sejauh

    mana hubungan dengan pihak yang tidak menerima/tidak baiat kepada Hadhrat Imam

    Mahdi a.s. baik mengkafirkan maupun diam atau simpati?

    I. Kronologis kejadian penting 1897 - 1914

    Tahun Peristiwa

    1897 Konferensi Agama-Agama di Lahore. Khawajah Kamaluddin yang membawa

    undangan dari panitia konferensi kepada Hadhrat Masih Mauud a.s. SetelahHadhrat Masih Mauud a.s. menulis makalah dan mendapat wahyu nubuatan

    keunggulan makalah beliau, beliau memerintahkan Khawajah Kamaluddin agar

    mencetak dan menyebarluaskan selebaran nubuatan/kabar gaib kemenangan tsb.

    Khawajah Kamaluddin enggan dan malu karena merasa makalah tsb kurang

    bermutu. Setelah para anggota Jemaat mengingatkan, selebaran nubuatanditempel di tempat tinggi hingga sulit bagi orang-orang membacanya. (dari

    peristiwa ini terlihat keimanan Khawajah thd kebenaran Hadhrat Masih mauud

    a.s. lemah)

    1905 The Watan, sebuah suratkabar Islam mengirimkan usul dan saran kepada The

    Review of Religion, majalah jemaat agar berhenti memuat berita-berita dan

    akidah-akidah Jemaat serta memuat berita2 dan prinsip-prinsip Islam yang

    umum saja agar diterima dan didukung oleh umat Islam dan jumlah yangberlangganan The Review bertambah banyak. Khawajah Kamaluddin

    terpengaruh dan bersama Maulwi Muhammad Ali mendesak agar usulan The

    Watan disetujui. Usulan diprotes oleh jemaat sehingga usul dilepaskan. Dr.Abdul Hakim yg sekian lama dlm pengaruh menyimpang terpengaruh dan mulaimempertanyakan berbagai akidah Masih Mauud serta berkorespondensi.

    Akhir

    1905

    Hadhrat Masih Mauud a.s. menulis buku Al Wasiyat. Isinya al:

    1. Wahyu/kasyaf tentang wafat beliau as tidak akan lama lagi2. Sunatullah adalah adanya Dua Kudrat. Yang pertama terjadi pada zaman

    Nabi-nabi Allah, yang kedua akan sempurna pada saat Nabi Allah wafat.

  • 8/13/2019 Sejarah terbentuknya Ahmadiyah ( Qadian ) dan Ahmadiyah ( Lahore ) Versi Jemaat Ahmadiyah

    2/22

    Beliau contohkan setelah Rasulullah saw wafat, Hz Abu Bakar ra ditegakkan

    oleh Allah swt menjadi perwujudan kudrat kedua.3. Beliau as membeli tanah seharga 1000 rupees untuk pekuburan Bahisti

    Maqbarah . Menghimbau Jemaat untuk memperluas dan menata areal

    pekuburan dan membuat jembatan kecil dengan jumlah biaya 3000 rupees.

    4.

    Menetapkan syarat yang berhak dikubur di Bahisyti MakbaraahBuat sementara candah ini disampaikan ke Maulvi Hakim Nuruudin. Tetapi

    nanti harus dibentuk Anjuman (Badan) untuk mengatur bagaimana pantasnyapembelanjaan uang yang terkumpul, yang akan datang sewaktu-waktu untuk

    meninggikan kalimah Islam dan guna penyiaran Tauhid.

    Januari

    1906

    Hadhrat Masih Mauud a.s. mendirikan Sadr Anjuman Ahmadiyah

    Ketua : Hz. Maulvi Hakim Nuruddin, Sekretaris : Maulvi Muhammad

    Ali, Anggota : Khawaja Kamaluddin, Maulana Sayyid Muhammad AhsanAmrohi (awal mula baiat beberapa tahun kemudian membatalkan baiat tetapi

    dekat wafat memihak khilafat lagi), Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud

    Ahmad (Mian Mahmud), Khan Shahib Nawab Muhammad Ali Khan, SethAbdur Rahman Madrasi, M.Ghulam Hasan Khan Shahib Peshawari(mertuaMirza Bashir Ahmad baiat pd 1940), Mir Hamid Shah(mula-mula bersama

    MMA tetapi balik ke Huzur II r.a.), Syaikh Rahmatullah, Dr. Mirza Yaqub

    Beg, Dr. Mir Muhammad Ismail, Dr. Syaikh Muhammad Ismail.Tugas utama : Membantu kelancaran pelaksanakan tugas Hz Masih Maud as

    (khususnya pengelolaan tugas kejemaatan dan administrasi keuangan). Maulwi

    Sher Ali, Mirza Bashir Ahmad (keduanya dipilih oleh Huzur I) dan MaulwiSadruddin (pengganti sementara Khawaja Kamaluddin yang sedang di Inggris)

    menjadi anggota Anjuman pada masa Khalifatul Masih I.

    Ket.: huruf tebal ialah yg kemudian tidak baiat/baiat beberapa tahun kemudian

    kepada Huzur II r.a. pada 1914). Dari 15 anggota Anjuman Ahmadiyyah pada1914, hanya 5 orang yang tetap tidak baiatkepada Huzur II r.a. hingga wafat

    mereka.

    1906 Dr. Abdul Hakim mengirim surat pertamanya kepada Hadhrat Masih Mauud

    a.s. tegas-tegas menolak dan mempertanyakan atau mengkritik fatwa/pendapatMasih Mauud sejumlah 9 hal seperti pendakwaan Hadhrat Masih Mauud a.s.,

    sholat di belakang org ghair boleh asal tdk mengkafirkan, dakwah hendaknya

    bertopik yg umum2 saja agar tidak ditentang oleh pihak ghair Ahmadi, usulan ttThe Review oleh the Watan hendaknya diterima, dll. Surat-menyurat

    berlangsung lebih dari sekali. Dalam sebuah surat jawaban oleh Hadhrat Masih

    Mauud a.s.,.Dr. Abdul Hakim dinyatakan keluar dari Jemaat. Pengaruhpemikiran Dr. Abdul Hakim mengakar mendalam dalam sebagian anggotajemaat yang pemukanya ialah Khawajah Kamaluddin. Pemikiran2 Dr. Abdul

    Hakim banyak diadopsi oleh kelompok Lahore.

    1 Maret

    1906

    Edisi Perdana majalah Tashhidhul Adzhaan terbit. Artikel karya Mian

    Mahmud menyebutkan tentang perlunya mematuhi rasul ini yakni Hadhratpendiri Jemaat. Maulwi Muhammad Ali mengulas artikel tersebut dan

  • 8/13/2019 Sejarah terbentuknya Ahmadiyah ( Qadian ) dan Ahmadiyah ( Lahore ) Versi Jemaat Ahmadiyah

    3/22

  • 8/13/2019 Sejarah terbentuknya Ahmadiyah ( Qadian ) dan Ahmadiyah ( Lahore ) Versi Jemaat Ahmadiyah

    4/22

    Desembe

    r 1908

    Dalam kesempatan ceramah Jalsah Salanah, Maulwi Muhammad Ali berulang-

    ulang dan menekankan bahwa penerus Hadhrat Masih Mauud a.s. adalah SadrAnjuman bukan Khalifah. Kelompok/teman2 dekat Maulwi Muhammad Ali

    menghembuskan ide ini kpd peserta jalsah.

    1909 s.d.1911 Dalam beberapa kali kesempatan (Jalsah Salanah), Mian Mahmud berpidatodengan menyebutkan utusan Allah yang datang pada zaman ini dan pentingnyamenerima serta mematuhi beliau a.s. Pidato Miyan Mahmud (dan juga

    penceramah Jalsah lainnya) dimuat oleh suratkabar-suratkabar Jemaat.

    Awal

    Januari1909

    Terjadi diskusi dalam jemaat mengenai ide tsb. Jemaat terbagi 2 kelompok yang

    berbeda. All this time, Hazrat Khalifatul Masih I had no knowledge of thesediscussions, and I too was quite unaware of them. (h. 213) Huzur I r.a. tidak

    mengetahui tentang diskusi tsb begitu jg Mian Mahmud/Huzur II r.a. yang

    tidak menghadiri keseluruhan ceramah jalsah karena ada kepentingan lain.

    1. Sayid Mir Muhammad Ishaq (ipar Hadhrat Masih Mauud as) menulis suratke Khalifatul Masih, agar kepada anggota Jemaat diuraikan perbedaanKhilafat dengan Anjuman disertai argumentasi yang jelas.

    2. Pertanyaan ini diteruskan kepada para tokoh Jemaat, dan harus dijawabtertulis dan dikembalikan kepada beliau segera.

    3. Khalifatul Masih merencanakan untuk mengadakan musyawarah denganpara tokoh Jemaat pada tanggal 31 Januari 1909, untuk membahas topik

    tersebut atas dasar jawaban tertulis para tokoh Jemaat tersebut.

    30

    Januari

    1909

    1. Di Lahore (rumah Khawaja Kamaludin), kelompok Lahore mengadakan

    pertemuan membahas topik Siapa pengganti/penerus Masih Maud as. Peserta

    yang hadir berpendapat Anjuman sebagai pengganti Masih Mauud as, kecuali

    2 orang berpendapat bahwa Khilafat sebagai pengganti/penerus.2. Ketika berita itu sampai di Qadian, Yaqub Ali Irfani, Editor Majalah Al

    Hakam, mengadakan pertemuan di rumahnya dengan topik serupa. 40 peserta

    bertekad melestarikan Khilafat, 2 orang menolak.

    31Januari

    1909

    1. Musyawarah dilakukan di Qadian yang dipimpin oleh Khalifatul Masih,dihadiri oleh 200-250 orang tokoh Jemaat. Para undangan telah hadir pada

    malam sebelumnya. Sholat tahajjud diiringi doa-doa penuh keperihan.Khawajah Kamaluddin dan kawan-kawan girang karena Hadhrat KhalifatulMasih I r.a. datang terlambat mengimami sholat shubuh. Mereka mendapat

    kesempatan mempengaruhi para hadirin. Syaikh Rahmatullah sempat

    menyebut kemurkaanTuhan karena seorang remaja dicadangkan memegangkhilafat.Mereka menaruh harapan Khalifah menyetujui pendapat mereka.Huzur I r.a. menekankan bahwa Khilafat adalah pranata keagamaan. Tanpa

    khilafat, mustahil dapat diraih kemajuan ke depan Diingatkan juga bahwa

    Khalifah adalah pilihan Allah swt, Para anggota Anjuman yang merasa bahwa

    dialah yang membentuk Khilafat adalah tolol dan keblinger, merekahendaknya bertobat. Beliau mempersilakan waktu berbicara pada hadirin.

    Khawajah Kamaluddin berbicara dng ragu2.

  • 8/13/2019 Sejarah terbentuknya Ahmadiyah ( Qadian ) dan Ahmadiyah ( Lahore ) Versi Jemaat Ahmadiyah

    5/22

    2. Beliau menegur M.Muhamad Ali yang mengadakan pertemuan pendahuluan

    di Lahore dan juga menegur Yaqub Ali Irfani yang mengadakan pertemuanserupa tanpa izin Khalifah. Ditekankan bahwa ketika khalifah mengundang ke

    sebuah rapat agar tidak mengadakan rapat lain selain fokus ke rapat yang akan

    diadakan khalifah.

    3. M.Muhamad Ali, Khawaja Kamaludin dan juga Yaqub Ali Irfani,diperintahkan untuk melakukan baiat ulang di tangan Khalifah dan baiat

    ulangpun dilaksanakan dihadapan hadirin.4. Pertemuan selesai. Jemaat merasa bahwa masalah wewenang Khilafat dan

    Anjuman besar telah berhasil dipecahkan

    5. Tetapi, peristiwa ini membuat M.Muhamad Ali tersinggung dan memendam

    amarah semenjak itulah ia jatuh kedalam golongan yang berbeda keyakinandengan Jemaat. M.Muhamad Ali berniat hengkang dari Qadian. Dr.Khalifa

    Rasyiduddin, teman dekatnya melaporkan hal ini kepada Khalifah dan

    memohon Khalifah untuk membujuk M.Muhamad Ali agar tidak

    meninggalkan Qadian. Tetapi Khalifah menolak dan bahkan mengatakan agar

    kalau M.Muhammad Ali mau meninggalkan Qadian, silakan pergi saat itujuga.M.Muhammad Ali akhirnya tidak jadi meninggalkan Qadian, karena

    dibujuk oleh Khawaja Kamaludin.

    SetelahJanuari

    1909

    Khawajah Kamaluddin dan kawan2 memakai taktik baru. Dalam arsip-arsipAnjuman, mereka menggunakan sebutan Presiden/Sadr Anjuman untuk Hadhrat

    Khalifatul Masih I, Hakim Nuruddin r.a. Istilah yang dipakai ialah rekomendasi

    Sadr/ketua Anjuman yang disetujui para anggota Anjuman bukan istilah perintahKhalifah. Taktik ini pun terbongkar dengan karunia Allah.

    Setelah

    Januari1909

    Di Lahore tuduhan-tuduhan dilancarkan kepada Hadhrat Khalifatul Masih I r.a.

    Dibuat pengumuman-pengumuman terbuka agar beliau dipecat dari jabatannyasebagai Khalifah dengan segala cara yang dapat dilakukan.

    Oktober1909

    Kegiatan ini diketahui oleh Khalifatul Masih I r.a. Pada khutbah Idul Fitri, beliaur.a. menyebutkan tentang pentingnya persatuan dan ketaatan kepada Khilafat.

    Beliau r.a. juga mengumumkan pengasingan/boikot kepada mereka yang terlibat

    isu pemakzulan atau pemecatan Khalifah di depan umum. Khawajah

    Kamaluddin dan kawan2 yg terlibat datang kepada Khalifah memohon maaf danbaiat kembali yang kedua kalinya (tidak terhitung baiat pada 1908). Semenjak

    itu Khawajah Sahib dan kawan-kawannya menghindari membicarakan di depan

    umum tentang kedudukan Khilafat. Mereka juga sering sowan kepada

    Khalifatul Masih. Khalifah menganggap mereka benar-benar sudah tobat.

    Akhir

    1909 dst

    Khawajah Kamaluddin termasuk ahli pidato dan pembicara umum yang

    menarik. Ia berpidato di berbagai daerah dengan pendengar dari kalangan yang

    luas Muslim non-Ahmadi. Ia menjadi penceramah yang meninggalkan kesan

    mendalam bagi pendengarnya dan dihormati kaum Muslim secara luas. Iapopuler dan pandai mengiklankan diri dengan berita2 perjalanannya yang

    diterbitkan suratkabar-suratkabar. Ia menghindari pembahasan mengenai pendiri

  • 8/13/2019 Sejarah terbentuknya Ahmadiyah ( Qadian ) dan Ahmadiyah ( Lahore ) Versi Jemaat Ahmadiyah

    6/22

    jemaat. Larangan sholat di belakang imam ghair Ahmadi diremehkannya.

    Menurutnya, itu hanya sementara. Asal orang ghair Ahmadi tidak mencap kafirmaka boleh-boleh saja seorang Ahmadi sholat dibelakangnya.

    Akhir

    1909 s.d.1910

    Beberapa muballigh Ahmadi mengikuti jejak Khawajah Shahib. Mereka mulai

    segan menyebut-nyebut Masih Mauud dalam khotbahnya. Orang-orang Jemaatmempertanyakan Khawajah Kamaluddin yang tidak pernah merujuk kepadaMasih Mauud dalam khotbah-khotbahnya. Timbul pertanyaan mengenai apa

    perbedaan antara Muslim Ahmadi dan Muslim bukan Ahmadi? Bagaimana

    status orang Muslim yang menolak Imam Mahdi dan Masih Mauud?

    Pertengahan dan

    akhir

    1910

    1. Hz. Maulvi Hakim Nuruddin menyampaikan bahwa karena beliau khalifahyang tidak terikat Anjuman maka beliau bukan anggota Anjuman atau Sadr

    Anjuman.

    2. Hadhrat Khalifatul Masih I menunjuk pengganti Sadr/Presiden/ketuaAnjuman adalah Hz.Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad. Usia Hz.Mirza

    Basyiruddin Mahmud Ahmad pada saat itu masih sangat belia, 21 tahun.3. Kerancuan fungsi Khilafat dan Anjuman dapat diselesaikan. Hal inimenambah rasa tidak senang kelompok Lahore (M.Muhamad Alidan kawan-kawannya.

    18

    Novembe

    r 1910

    Khalifatul Masih jatuh dari kuda, dan menderita parah pada muka dan kepala.

    Setelah diperiksa, Huzur I r.a. menanyakan sakitnya dan kalau parah, beliau

    ingin perintah-perintah beliau didiktekan/ditulis. Mirza Yaqub Beg yangmemeriksa menyampaikan kepada beliau r.a. bahwa lukanya tidak berbahaya.

    Novembe

    r 1910

    1. Mirza Yaqub Beg segera menemui Khawajah Kamaluddin dan MaulwiMuhammad Ali mengenai luka Huzur I r.a.2. Khawaja Kamaludin, M.Muhamad Ali, Dr.Mirza Yaqub Beg, M.Sadrudinmenemui Hz.Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad. Mereka berbicara

    masalah sakitnya Khalifah yang parah dan melemah, menyatakan bahwa

    yang pantas sebagai pengganti Khalifah adalah Hz.Mirza Basyirudin

    Mahmud Ahmad dan menyatakan bahwajangan ada penggantian sebelum

    anggota Lahore tiba di Qadian???.

    3. Hz Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad mengatakan bahwa menurut parasahabat Rasul saw adalah haram membicarakan pengganti khalifah,sementara khalifah masih hidup.

    Januari1911 Khalifah menulis surat di amplop isinya Sesuai teladan Abu Bakar, baiatlahkepada orang yang tertulis dalam amplop ini, Mahmud Ahmad. Amplop ini

    diserahkan kepada Syekh Muhamad Taimur. Amplop wasiat yang diamanatkan

    kepada Syekh Muhammad Taimur ditarik kembali oleh Huzur I r.a. setelahkesehatan beliau membaik.

    Pebruari

    1911

    Hz.Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad pada tanggal 20an bermimpi melihat

    istana yg sedang direnovasi dan diperbesar. Dengan seizin Khalifah beliau

  • 8/13/2019 Sejarah terbentuknya Ahmadiyah ( Qadian ) dan Ahmadiyah ( Lahore ) Versi Jemaat Ahmadiyah

    7/22

    mendirikan Ansharullah. Beliau dituduh oleh kelompok Lahore menggalang

    dukungan untuk mengganti Khalifah.

    SesudahPebruari

    1911

    Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad r.a. melihat dalam kasyafKhawajah Kamaluddin telah keliru karena ia menganggap roti kering sebagai

    kue tart dan menawarkannya kepada masyarakat. Guna meng-ishlah/memperbaikinya karena pengaruhnya telah mengena kepada sebagianAhmadi, sebagaimana beliau r.a. berkhotbah pada 27 Maret 1910, pada bulan

    April 1911 beliau mengupas kekafiran orang yang menolak Imam Zaman/Imam

    Mahdi dalam majalah Tashhidhul Adzhan (bukanlah perkara enteng bagi siapasaja yang menolak atau meremehkan utusan Allah). Artikel tersebut telah

    diperiksa oleh Khalifatul Masih I r.a. sebelum diterbitkan.

    1912 Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad r.a. naik haji ke Makkah bersama

    Sayyid Abdul Muhyi Arabi dan Mir Nasir Nawab Sahib, kakek beliau dari ibu.

    Selama 20 hari berada di Makkah. Mir Nasir menyampaikan bahwa Khalifatul

    Masih I mengijinkan Ahmadi sholat di belakang orang Muslim non-Ahmadi lalusholat lagi setelahnya. Setelah beberapa kali sholat dibelakang imam ghair, Mian

    Mahmud merasa sakit lalu karena segan meminta Sayyid menanyakan lagiapakah Mir Nasir mendengar langsung dari Huzur I r.a. memerintahkan

    demikian atau kabar dari orang lain. Mir Nasir menjawab itu bukan perintah

    umum tetapi beliau mendengar Huzur I r.a. berkata kepada beberapa Ahmadi

    saja. Mian Mahmud akhirnya mendirikan sholat berjamaah sendiri baik di rumahpenginapan maupun di depan Kabah.Sejumlah kaum Muslim mengikuti sholat

    berjamaah tersebut. Setelah pulang dari Makkah, hal itu ditanyakan lagi kepada

    Huzur I r.a. yang menjawab bahwa itu hanya ijin bagi beberapa Ahmadi yglemah yang mengajukan permohonan saja. Seorang abang dari Ahmadi yang

    mengajukan permohonan juga mengajukan permohonan serupa tetapi tidakdijinkan. Dalam The Truth about the Split, Huzur II r.a. menyampaikan bahwa

    fatwa Hadhrat Khalifatul Masih I r.a. bukan berfatwa tetapi memberi toleransikepada ahmadi yang lemah, penakut dan berkali-kali mengajukan ijin. Fatwa

    Hadhrat Masih Mauud a.s. bersifat umum dan diatas atau tidak bisa dibatalkan

    oleh pendapat Khalifatul Masih.

    April1912

    Hz.Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad menjadi perwakilan/utusan PusatQadian guna mengunjungi ke madrasah-madrasah Arab dan membuat rencana

    guna pembentukan Madrasah Ahmadiyah. Beliau menyampaikan ceramah-

    ceramah di Lucknow, Benares dan Cownpore. Beberapa anggota Jemaat

    menginginkan beliau r.a. meniru Khawajah Sahib yakni menghindari membahasmengenai Hadhrat Masih Mauud guna menarik hati kaum Muslim. Mian

    Mahmud menyatakan pidato saya bukan untuk mencari tepuk tangan tetapi

    menyampaikan kebenaran. Hal sebaliknya terbukti, kaum Muslim yang hadirjustru bertepuk tangan dan bahkan ada yang mencium tangan beliau r.a.

    Pertengah

    an akhir

    Khawajah Kamaluddin ditinggal wafat istrinya. Khawajah mengajukan

    permohonan keliling India. Di Bombay/Mumbai, Khawajah bertemu seorang

  • 8/13/2019 Sejarah terbentuknya Ahmadiyah ( Qadian ) dan Ahmadiyah ( Lahore ) Versi Jemaat Ahmadiyah

    8/22

    1912 Ahmadi kaya raya yang sedang mencari orang yang cocok mengurus bisnisnya

    di Inggris. Khawajah ditawarkan sejumlah uang + biaya perjalanan asal maumengurus bisnisnya tersebut.

    Setelah

    September 1912

    Hadhrat Khalifatul Masih I r.a. berpesan kepada Khawajah yang mau berangkat

    ke Inggris agar mengabdikan diri untuk agama sesuai kemampuan yang terbaik.Dengan menyembunyikan/mengaburkan fakta yg sebenarnya, KhawajahKamaluddin menulis di suratkabar Zamindar bahwa ia telah meninggalkan

    semua pekerjaan dan berangkat ke Inggris untuk tabligh/menyebarkan firman

    Allah. Dari Inggris Khawajah berkali-kali mengirim surat permohonan kepadaHuzur I r.a. agar diijinkan sholat dibelakang Imam non-Ahmadi. Huzur I r.a.

    menjawab: Biarkan ia... Kawan2 Khawajah mengirim kabar bahwa Huzur I

    r.a. memberi ijin padahal itu bukan ijin. Seorang bangsawan Inggris, Lord

    Headley yang telah masuk Islam beberapa puluh tahun sebelumnya dan jarangsholat bersama orang Islam lainnya serta seorang wanita Inggris istri pria kaya

    Muslim dari India ditemui oleh Khawajah Kamaluddin. Keislaman mereka

    diberitakan seolah-olah karena peran Khawajah-lah yang berdakwah kepadamereka. Khawajah menjadi bertambah populer.

    19 Juni

    1913

    Hz.Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad r.a. dengan seijin Khalifatul Masih I r.a.

    menerbitkan suratkabar Al Fadhl. Penerbitan suratkabar dilatarbelakangi oleh

    banyaknya Ahmadi yang berlangganan suratkabar non-Ahmadi Al-Hilalguna

    meminimalisir efek buruk secara pemikiran dari isi tulisan Al-Hilal.

    akhir Juni

    1913

    M.Muhamad Alidkk menerbitkan majalah Paigham Sulh yang dijadikan sebagai

    corong pemikiran kelompok Lahore. Paigham Sulh cenderung mendekat kepada

    kaum Muslimin umum dengan cara: 1. Menyebut Khalifatul Muslimin kepada

    Sultan Turki; 2. menyebut Mirza Shahib alaihir rohmah kepada HadhratPendiriJemaat bukan Hadhrat Masih Mauud a.s.; 3. mendukung/membenarkan kaum

    Muslimin ketika mrk menuntut pemerintah karena masjid Cownpore dipugar

    kamar kecilnya oleh pemerintah.

    Pertengah

    an akhir1913

    Karena isinya yang cenderung menyerang dan bersifat mendua, Huzur I r.a.

    menjuluki Paigham Sulh atau Piagam Perdamaian menjadi Paigham JangPiagam perang. Huzur I r.a. juga menolak dikirimi lagi suratkabar tersebut.

    Nov.

    1913

    Dua selebaran tanpa nama penulis berjudul Izharul Haq no. 1 dan Izharul Haq

    no. 2 terbit dan beredar. Isinya mengenai pengelolaan Jemaat harus menurut

    demokrasi, pemujaan orang suci, orang yang menerima baiat/Khalifah I bukan

    orang yang tepat, Khalifah menghinakan orang2 terkemuka Jemaat. IzharulHaqq menyebutkan orang yang cocok menjadi Khalifah setelah Huzur I r.a. ialah

    Maulwi Muhammad Ali namun namun keluarga Masih Mauud mendekati

    Khalifah agar hal itu digagalkan dan menonjolkan Mirza Mahmud Ahmad,keluarga Masih Mauud menjadi beban keuangan Anjuman dst.

    15Januari

    1914

    Khalifah memberi catatan tahun lalu ada orang dungu yang mencoba memecahbelah Jemaat dan merendahkan fungsi Khilafat. Tetapi Allah menyelamatkan

    Jemaat.

  • 8/13/2019 Sejarah terbentuknya Ahmadiyah ( Qadian ) dan Ahmadiyah ( Lahore ) Versi Jemaat Ahmadiyah

    9/22

    4 Maret

    1914

    Khalifah menulis wasiat, bahwa pengganti beliau seharusnya orang yang saleh,

    akhlak baik, terpelajar dan bersabar terhadap para sahabat Masih Mauud as.Wasiat dibacakan oleh M.Muhamad Ali kemudian diserahkan ke Nawab

    Muhamad Ali Khan.

    13 Maret1914 Khalifah wafat dalam usia 73 tahun.1. M.Muhamad Ali menemui Hz Mirza Basyirudin Mahmud Ahmad.Diusulkan, perlu diskusi dan keputusan yang bulat tentang penerus Hz Masih

    Mauud as. Perlu waktu 4-5 bulan, baru diambil keputusan. Huzur menolak

    dengan alasan tidak praktis2. M.Basyirudin Mahmud Ahmad mengatakan, dia akan bersedia baiat kepada

    orang yang diusulkan M.Muhamad Ali, sebagai Khalifah. M.Muhamad Ali

    menolak usul itu. Perundingan macet

    3. Hz.Mirza Basyirudin Mahmud Ahmad berembuk dengan 60 para tokohJemaat terkemuka. Disepakati Khalifah harus segera dipilih dan memimpin

    shalat jenazah Khalifah I

    14 Maret

    1914

    1. Beredar brosur yang telah disiapkan kelompok Lahore, bahwa:Penggantisejati Hz Masih Mauud adalah Sadr Anjuman, Khalifah bukan jabatan danMirza Basyirudin Mahmud Ahmad tidak memenuhi syarat sebagai Khalifah

    sesuai wasiat Khalifatul Masih I.

    2. Sore hari, sekitar 1500 s.d. 2000 orang Jemaah berkumpul dan mendesakagar Khalifah harus tetap dipilih. Calon Khalifah bisa dipilih dari anggotayang netral bukan golongan Lahore atau kawan dekat Mian Mahmud. Jika

    tidak ada, dipilih dari kelompok Lahore, asal tetap menyandang nama

    Khalifah. M.Muhamad Ali membuat surat mengundang Hz.MirzaBasyirudin Mahmud Ahmad. Huzur ditemani Sayid Muhammad Ahsan,

    Khan Muhamad Ali Khan, Khalifah Rasyiduddin. Dijelaskankeputusan/sikap tentang Khilafat dan siap baiat ditangan khalifah kelompok

    Lahore. M.Muhamad Ali menolak. Perundingan macet.3. Huzur kembali ke Masjid Nur. Anggota Jemaat sudah menunggu. Khan

    Muhamad Ali Khan berdiri dan membacakan wasiat Khalifah I. Para hadirin

    bergumam menyebut nama Hz Mirza Basyirudin Mahmud Ahmad. SayidMuhamad Ahsan Amrohi kemudian bicara, bahwa dia disebut sebagai salah

    satu malaikat oleh Hz Masih Mauud as, beliau katakan bahwa Hz Mirza

    Basyirudin Mahmud Ahmad layak menjadi Khalifatul Masih II.4. M.Muhamad Ali dan Mir Hamid Sayid berebut berbicara. Yaqub Ali Irfani

    berdiri dan berkata, tidak guna lagi membuang-buang waktu dan meminta

    Huzur untuk mengambil baiat anggota Jemaat. Huzur meminta Sayid SarwarShah mengambil teks baiat. Baiat dilakukan.5. Shalat jenazah Khalifatul Masih I dipimpin oleh Khalifah II.

    22 Maret

    1914

    Maulwi Muhammad Ali menyatakan pemilihan Khalifah di Qadian oleh

    sekumpulan jemaat (1500 s.d 2000 lebih) tidak sah karena tidak mencerminkan

    pendapat dan saran jemaat secara luas. Lewat surat dan pengumuman disuratkabar, MMA mengundang jemaat untuk mendiskusikannya. Menurut

  • 8/13/2019 Sejarah terbentuknya Ahmadiyah ( Qadian ) dan Ahmadiyah ( Lahore ) Versi Jemaat Ahmadiyah

    10/22

    informasi Paigham Sulh (suratkabar golonganLahore) 110 orang berkumpul di

    Lahore yang mana berasal kota itu dan 42 orang dari luar Lahore umumnyamewakili pribadi bukan jemaat. (apakah yang hadir tersebut mewakili jemaat

    secara lebih luas?)

    Maret1914 Seluruh anggota Jemaat di desa Qadian kecuali 4 atau 5 orang telah baiat.

    Maret

    1914

    Terdengar khabar Maulwi Muhamad Ali dilempari batu-batuan oleh 3 atau 4

    orang anak berumur 5 s.d. 7 tahun setelah sholat Jumat. Huzur II r.a.Dalam kesempatan daras Quran menyampaikan kepada Jemaat walaupun

    pelakunya anak-anak, orangtua mrk akan didatangi dan dimintai

    pertanggungjawabannya dengan memberi sanksi/hukuman.

    Maret/Ap

    ril 1914

    Terdengar kabar Maulwi Muhammad Ali akan pergi dari Qadian ke Lahore

    dengan alasan takut tinggal di Qadian. Huzur II r.a. mengirim Dr. Rashid-ud-Dindatang menemuinya dng pesan Khalifah bertanggungjawab penuh menjamin

    keamanannya, Huzur II r.a. juga mengirim surat berisi serupa bahkan Huzur II

    r.a. ditemani 2 org sahabat mengunjunginya agar membuang jauh-jauhpemikiran pergi dari Qadian. Maulwi Muhammad Ali menyatakan terimakasihatas perhatian dan jaminan tsb. Dengan alasan meneruskan penerjemahan al-

    Quran, Maulwi Muhammad Ali membawa property jemaat seperti mesin ketik,

    buku-buku dll seharga 3000 rupees.

    Maret/Ap

    ril 1914

    M.Muhamad Ali dan kelompoknya membentuk Gerakan Ahmadiyah dengan

    Anjuman Ishaat Islam Ahmadiyyah. Dia sendiri menjadi Amir. Markas

    kelompok ini ada di kota Lahore. Catatan : Fungsi dan wewenang keamiran,

    sama besar dengan fungsi dan wewenang khalifah sebagaimana diuraikanKhalifatul Masih I r.a.

    April dst

    1914

    Maulwi Muhammad Ali dan kawan-kawan melebih-lebihkan peristiwa

    pelemparan batu oleh anak-anak menjadi: Keamanan saya terancam di Qadian

    sehingga saya perlu pergi keluar dari Qadian. Kawan-kawan Maulwi menyebarisu: Orang-orang Qadian telah melempari batu kepada Maulwi Shahib,

    alhamdu lillaah mata beliau tidak terluka. Dll.

    Beberapa

    bulansetelah

    April

    1914

    Setelah pembaiatan sekitar 2000 orang kepada Hadhrat Khalifatul Masih II r.a.

    di Qadian pada April 1914, prioritas utama pekerjaan ialah menerangkankejadian yang sebenarnya kepada jemaat di luar Qadian, Punjab dan seantero

    Hindustan yang kebanyakan tidak mengetahui hal yang sebenarnya. Walaupun

    bilangannya kecil, kelompok Lahore mempunyai pengaruh yang cukup luas diluar Qadian. Dari Qadian, surat-surat kabar, majalah-majalah dan plakat yangtidak terhitung banyaknya dicetak dan disebarluaskan ke seluruh negeri, utusan-

    utusan dari Qadian dikirim ke berbagai daerah untuk memberi penerangan

    kejadian yang sebenarnya dan menjelaskan ajaran-ajaran Masih Mauud serta

    mengumpulkan mereka ketangan Khilafat. Melalui kerja keras siang dan malamhasilnya 95 persen jemaat berkumpul kembali dibawah panji Hadhrat Khalifatul

    Masih II r.a. Allaahu Akbar!!

  • 8/13/2019 Sejarah terbentuknya Ahmadiyah ( Qadian ) dan Ahmadiyah ( Lahore ) Versi Jemaat Ahmadiyah

    11/22

    II. Isyu yang dilemparkan Gerakan Lahore setelah tahun 19141. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. adalah serupa dengan Nabi Isa a.s. Ada

    golongan maghdhuubi alaihim atau yang dimurkai seperti Yahudi karena

    menentang keras pada beliau yaitu umat Islam umumnya. Golongan dhoolliin,

    yang sesat seperti Nashrani karena melebih-lebihkan kedudukan beliau yangmuhaddats/mujaddid/nabi zilli menjadi nabi betul-betul ialah golonganAhmadiyyah Qadian. Adapun golongan yang diberi nikmat adalah Ahmadiyyah

    Lahore. (Penyerupaan/persamaan dengan antara Al-Masih I dan Al-Masih II

    bukan berarti semua yang terjadi diantara pengikut keduanya sama persis dalamkadar dan jumlahnya. Ada Petrus dan Yudas namun ada Sayyid Abdul Latif r.a.

    yang jauh lebih setia pada Al-Masih II dibanding mereka berdua kepada Al-Masih

    I. Berkeyakinan bahwa pendiri Jemaat a.s. adalah nabi yang tidak membawa

    Syariat dan mengikuti Syariat Hadhrat Khoatamun Nabiyyin s.a.w. bukanlahtindakan/sikap berlebih-lebihan. Muhammad Zahuruddin adalah contoh orang

    yang mengaku Ahmadi pada masa Huzur I r.a. dan Huzur II r.a. namun berlebihan

    dalam memandang Hadhrat Masih Mauud a.s. sebagai nabi pembawa syariat barudan Qiblat baru. Pokok perselisihan pada masa pengikut awal Nabi Isa a.s.

    bukanlah penuhanan terhadap beliau namun bagaimana berhubungan dengan

    pihak yang menolak. Pada waktu itu belum diperselisihkan tentang ketuhanan.

    Paulus, Barnabas dan kawan-kawan cenderung melonggarkan ikatan-ikatansyariat agar orang2 beriman dan simpati kepada Nabi Isa a.s. Hal yang sama

    dilakukan oleh kelompok Lahore)

    2. Penerus Masih Mauud as adalah Sadr Anjuman Ahmadiyah karena Anjumandidirikan oleh Masih Mauud as. Khilafat dibuat sesaat setelah Masih Mauud as

    wafat. (isu ini juga dihembuskan kpd anggota2 Jemaat sebelum 1914). Mereka

    terpengaruh dengan ide demokrasi parlementer dimana Perdana Menteri atauPresiden tunduk kepada Parlemen/wakil-wakil rakyat. Presiden atau Perdana

    Menteri diangkat dan bisa dipecat oleh Parlemen dan dalam mengambil kebijakan

    harus semufakat atau disetujui parlemen.

    3. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad adalah Masih Mauud dan Mujadid abad 14, tidakmengaku sebagai Nabi atau Rasul. Pendawaan nabi/Rasul hanya dibuat-buat olehHz.Mirza Basyirudin Mahmud Ahmad. (Faktanya hadits riwayat Muslim

    menyebutkan Nabiyullooh isa s.a.w. wa ashhaabuhu Nabi Allah Isa s.a.w.

    dan para sahabatnya..)

    4. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad berpendapat bahwa Nabi Muhammad saw adalahNabi terakhir dan mengartikan Khataman Nabiyin sebagai Nabi terakhir. Mereka

    juga beralasan perpecahan ditimbulkan oleh Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud

    Ahmad r.a. yang mengangkat ayahnya menjadi nabi.

    5. Hadhrat Mirza Basyirudin Mahmud Ahmad mengkafirkan mereka yang tidakmengakui dawa Hz.Mirza Ghulam Ahmad as. (Mereka terpengaruh gerakan PanIslamic yang bertujuan, semua orang Islam harus tinggal damai, dan segala

  • 8/13/2019 Sejarah terbentuknya Ahmadiyah ( Qadian ) dan Ahmadiyah ( Lahore ) Versi Jemaat Ahmadiyah

    12/22

    pertikaiaan/perselisihan pendapat/keyakinan harus dihilangkan serta bersatu

    hendaknya diatas sebuah podium yang sama. Dampak dari hal ini Jemaat harus

    berkompromi demi persatuan kaum Muslimin termasuk dalam hal-hal yangprinsipil, pokok dan penting secara keimanan. Huzur II r.a. sebenarnya setuju

    dalam hal sosial politik hendaknya umat Islam bersatu dengan definisi Muslim

    yang lebih luas yaitu siapa saja yang mengaku Muslim. Namun demikian secaraakidah, penerimaan seseorang kepada Imam Mahdi termasuk sangat esensial danmenentukan kemusliman dan keimanan seseorang karena secara langsung

    berkaitan dengan aplikasi rukun iman: iman kepada para malaikat, iman kepada

    nabi-nabi dan syahadat/persaksian akan kerasulan Hadhrat Muhammad s.a.w.berarti harus menerima dan bersaksi akan kebenaran sabda-sabda beliau s.a.w.)

    6. Pemilihan Khalifatul Masih II r.a. adalah sebuah konspirasi/persekongkolanpengurus Jemaat pendukung Mian Mahmud Shahib. (Pihak Lahore menuduhMajlis Anshorullah-lah yang berada dibalik persekongkolan menaikan Mian

    Mahmud. Tuduhan ini dibantah oleh anggota majlis Anshorullah yang tidak baiat

    dan berpihak kepada Maulwi Muhammad Ali. Dari antara mereka ada ygdemikian adil dan jujurnya sehingga bersaksi bahwa selama menjadi anggota

    Anshorullah tidak pernah ada pembicaraan mengenai khilafat dan pencalonan

    ornag tertentu agar menjadi khalifah.)

    7. Pihak Lahore mengkritik Mirza Basyirudin Mahmud Ahmad ketika beliaumendakwakan sebagai Muslih Mauud. (Kritik khas kelompok Lahore tentang

    tidak benarnya Mushlih Mauud ialah Huzur II r.a. tertusuk lehernya dan jarakwaktu pendakwaan sebagai Mushlih Mauud pada Pebruari 1944 s.d. kewafatan

    1965 tidak sampai 23 tahun.(faktanya tidak terputus urat nadinya/tidak meninggal,

    jarak waktu pendakwan 23 tahun untuk pendakwaan kerasulan/mamuriyyat)

    III.Pertanyaan untuk Gerakan Lahore1. Dalam Al Wasiyat yang dikarang Hz Mirza Ghulam Ahmad tahun 1905,

    beliau menulis tentang qudrat kedua yang akan sempurna manakala beliau

    as pergi (wafat) (Al Wasiyat, hal. 18). Qudrat-us-tsani sempurna dalam

    bentuk Khilafat yang terbentuk setelah beliau as wafat. Sedangkan Anjumanada/dibentuk pada saat beliau as hidup dan memang dibentuk oleh beliau as

    sendiri. Tafsir kelompok Lahore bahwa Kudrat kedua adalah pertolongan

    Tuhan jg tidak tepat mengingat pertolongan Tuhan senantiasa turun sebelum

    wafatnya Hadhrat Masih Mauud.

    2. Jika fungsi Hz.Mirza Ghulam Ahmad adalah Mujadid abad 14, siapa Mujadidabad 15 ? (mereka berkilah kemujadidan beliau a.s. hingga 1000 tahun lebih

    walaupun hadits Abu Daud menyebutkan miatin sanatin seratus tahun)

    3. Mengapa masalah kenabian Hz. Mirza Ghulam Ahmad tidak pernah diangkatpada saat beliau as masih hidup? Juga tidak dimunculkan pada saat KhalifatulMasih I masih ada? Mengapa baru dihembuskan setelah tahun 1914, ketika

  • 8/13/2019 Sejarah terbentuknya Ahmadiyah ( Qadian ) dan Ahmadiyah ( Lahore ) Versi Jemaat Ahmadiyah

    13/22

    mereka membentuk Gerakan Lahore? Mengapa justru masalah

    khilafat/kepemimpinan setelah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad dan masalah

    bagaimana berhubungan dengan non Ahmadi yang diperselisihkan pada masasebelum perpecahan/pengunduran diri mereka dari Jemaat Ahmadiyyah? Adakah

    bukti tertulis dan faktual yang menyebutkan para sahabat Hadhrat Mirza Ghulam

    Ahmad, Masih Mauud bersepakat bahwa kenabian beliau adalah zilli/bayangandan muhaddats sehingga waktu itu tidak dipermasalahkan?

    4. Kalau Hz. Mirza Ghulam Ahmad as tidak mendakwakan sebagai Nabi/Rasul,sedangkan Allah swt menyapa beliau sebagai Nabi/Rasul dalam wahyuYaAhmad, engkau telah dijadikan Rasul (Tadzkiratus-syahadatain hal. 486)

    . juga Ya.. Nabi, beri makanlah (orang) yang lapar dan susah (Al Hakam 2

    Januarin 1908). Apakah M.Muhamad Ali dan kelompok Lahore lebih faham

    dibanding Allah swt?

    I V. Ruya dan Pendapat Masih Mauud as tentang Maulvi Muhammad Ali1. Dari antara jemaatkuMaulwi Muhammad Ali, MAadalah salah seorang dari yang

    terbaik dan salah seorang dari sahabat-sahabat yang tertulus. Disamping

    kemampuannya yang lain ia baru saja lulus ujian ilmu hukum (Majmuuah

    Isytihaaraat, 9 Agustus 1899 vol. VIII hal. 47, lihat The Ahmadiyyah Movement,hal XIII)

    2. Saya sangat bahagia tentang ini bahwa pemuda jujur lain telah memasukigerakan kita dengan karunia Allah, itulah sahabat tersayang saya MaulwiMuhammad Ali, MA, advokat. Dalam dirinya saya melihat ada tanda-tanda

    istimewa (Majmuuah Isytihaaraat, 4 Oktober 1899 vol. VIII hal. 68)

    3. Aap bhi salih the, our neik iraadah rakhte the aao hamaree saath beth jao;(Tadzkirah, Asy-syirkatul Islamiyah, Rabwah 1969, hal. 518, wahyu turun padaJuni 1904. You werealso righteous and hadpious intensions. Come and visit by

    us. Artinya: Tuan dulu juga saleh dan jujur. Marilah kesini dan duduklah

    bersama kamiPerihal ini dijelaskan oleh Huzur II r.a.: In my opinion the person at the root of

    these dissensions is Khwaja Kamaluddin who has attained great fame because of

    his connection with Woking Mission. Maulvi Muhammad Ali is only a disciplewho joined Khawajah Sahib a long time after. (Hadhrat Khalifatul Masih II r.a.

    dalam the Truth about the Split)

    I do think, however, that during the lifetime of the Promised Messiah there was

    not much slackening of faith in Maulvi Muhammad Ali. (The Truth about theSplit h. 209)

    4. Lahoreme eik besyarem he (hal. 704, wahyu turun 13 Maret 1907).Di Lahore ada satu yang tidak bermalu

    5. Wahyu tentang Qadian tahun 1891; Ukhrija minhul yaziidiyyuuna (Yazid-Yazid akan dikeluarkan daripadanya /Qadian).

    Catatan : Yazid bin Muawiyah dan kelompoknya berperan atau bertanggungjawab

    atas penzaliman yang menimpa para ahlul bait/keluarga Nabi s.a.w. Puluhan

  • 8/13/2019 Sejarah terbentuknya Ahmadiyah ( Qadian ) dan Ahmadiyah ( Lahore ) Versi Jemaat Ahmadiyah

    14/22

    keluarga nabi s.a.w. seperti Husein r.a. terbunuh pada jamannya oleh anak-anak

    buahnya. Ia merusak sistem Khilafat dan mengangkat dirinya sebagai khalifah.

    6. Inni maaka wa maa ahlika Sesungguhnya Aku bersamamu dan bersamakeluargamu.

    7. Phir is ke bad eik kitab mujh ko di gai jis nisbat yeh bat liya gaya keh yeh tafsirQuran he jis ko Ali rodhiyalloohu anhu ne talif kiya he. Aur ab Alirodhiyalloohu anhu woh tafsir tujh ko deta he. Falhamdulillah ala dzalika(Barahin Ahmadiyah, hal 503, Tadzkirah hal. 21-22).

    Sesudah ini sebuah buku diberikan kepadaku, yang dikatakan, bahwa itu adalah

    tafsir Quran Suci karya Ali ra dan Ali ra memberikan tafsir Quran itu kepadaku.Segala puji bagi Allah.Ruya ini menerangkan tentang Ali bin Abi Thalib ra, Siti

    Fatimah ra, Hasan ra dan Husen ra. Kelompok Lahore menambahkan kalimat

    MUHAMMAD, sehingga menjadi Muhammad Ali. Sehingga seolah-olah ruya ini

    ditujukan kepada Muhammad Ali.

    Alhamdu lillaahi robbil aalamiin

    Kemang, 13-19 Pebruari 2010

    Yang dhoif,

    Dildaar Ahmad

    Makalah in i takkan bisa disusun tanpa karunia All ah, jazaahumulloh kepada:

    1. Hz Mirza Ghulam Ahmad a.s. penulisAl Wasiat (terjemahan Abdul Wahid HA), PB.Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Jakarta, 1981.

    2. Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad r.a. penulis The Truth about the Split(Ainah Shadaqat),terbitan 1965

    3. Naskah terjemahan bapak R. Yogaswara tentang The Truth about the Split (AinahShadaqat), Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad r.a.

    4. Hadhrat Mirza Bashir Ahmad, M. A. penulis Permulaan Pertentangan dalam MasaKhilafat Kedua,Majalah Sinar Islam Oktober 1956

    5. Muhammad Zafrulla Khan penulis Ahmadiyyat The Renaissance of Islam, TabshirPublications, London, 1978.

    6. Sinar Islam, Maret 1980, Sinar Islam, April 1980, Sinar Islam, September 1980dan Sinar Islam, Februari 1983.

    7. Bpk. Mahmud Mubarik/Ekki (Anshor Bandung Tengah) penulis Khilafat atauAnjuman, Makalah 2004

    8. Ahmadiyya Anjuman Ishaati Islam, Lahore,Muhammad Ali The Great Missionaryof Islam, 1966.

  • 8/13/2019 Sejarah terbentuknya Ahmadiyah ( Qadian ) dan Ahmadiyah ( Lahore ) Versi Jemaat Ahmadiyah

    15/22

    Al-afdholu lil mutaqoddimiin:

    Pena Muhammad Ali ada Arsy Tuhan

    Hazrat Khalifatul MasihKembali pada tarbiyat = pendidikan.

    Akhir 1914, khawajah pulang dari Inggris.

    The Split and The Truth About The Split

    Tinjauan Sejarah 1908-1914

    I. Kronoligis kejadian penting 1905 - 1914

    Tahun Peristiwa

    1897

    Akhir 1905 Masih Mauud as menulis buku Al Wasiyat. Isinya al:

    5. Wahyu/kasyaf tentang wafat beliau as tidak akan lama lagi6. Sunatullah adalah adanya Dua Kudrat. Yang pertama terjadi

    pada zaman Nabi-nabi Allah, yang kedua akan sempurna pada saat

    Nabi Allah wafat. Beliau contohkan setelah Rasulullah saw wafat,

  • 8/13/2019 Sejarah terbentuknya Ahmadiyah ( Qadian ) dan Ahmadiyah ( Lahore ) Versi Jemaat Ahmadiyah

    16/22

    Hz Abu Bakar ra ditegakkan oleh Allah swt menjadi perwujudan

    kudrat kedua7. Beliau as membeli tanah seharga 1000 rupees untuk pekuburan

    Bahisti Maqbarah . Meminta kepada Jemaat untuk memerluas

    dan menata areal pekuburan dan membuat jembatan kecil dengan

    jumlah biaya 3000 rupees.8. Menetapkan syarat yang berhak dikubur di Bahisyti Makbaraah9. Buat sementara candah ini disampaikan ke Maulvi Hakim

    Nuruudin. Tetapi nanti harus dibentuk Anjuman (Badan) untuk

    mengatur bagaimana pantasnya pembelanjaan uang yang

    terkumpul, yang akan datang sewaktu-waktu untuk meninggikan

    kalimah Islam dan guna penyiaran Tauhid.

    Januari 1906 Masih Mauud as mendirikan Sadr Anj uman Ahmadiyah(SAA).

    Ketua : Hz. Maulvi Hakim NuruddinSekretaris : Maulvi Muhammad AliAnggota : Khawaja Kamaluddin, Maulana Syed Muh.Ahsan

    Amrohi, Mirza Basyiruddin Mahmiud Ahmad, NawabM.Ali Khan, Seth Abd.Rahman, M.Ghulam Hasan Khan,Mir Hamid Shah, Syaikh Rahmat Ullah, Dr. MirzaYaqub Beg, Dr. Mir Muhammad Ismail, Dr. Sykh

    Muhammad Ismail.Tugas utama : Membantu kelancaran pelaksanakan tugas Hz Masih

    Maud as (khususnya pengeloaan tugas kejemaatan dan

    administrasi keuangan) .

    26 Mei 1908 Masih Mauud as wafat di Lahore, jenazah dibawa ke Qadian

    27 Mei 1908 1. Maulvi Hakim Nuruddin dipilih sebagai Khalif atul Masih.

    2. Seluruh anggota Jemaat melakukan baiat di tangan Khalifatul

    Masih3. Kemudian, beliau ra memimpin shalat jenazah dan penguburan Hz.

    Masih Mauud as.

    Mei 1908 1. M.Muhamad Ali dan Khawaja Kamaluddin menemui Hz.Mirza

    Bashiruddin Mahmud Ahmad. Membicarakan topik pembagian

    wewenang antara Khilafat dan Anjuman. Muhamad Ali danKhawaja Kamaluddin berpendapat bahwa telah terjadi kesalahan

    tentang lembaga khilafat. Tugas Khalifah hanyalah menjadi Imamshalat, memimpin shalat jenazah, menerima baiat, memberinasihat/khutbah pernikahan. Pengendalian dan wewenang

    operasional Jemaat ada ditangan Anjuman.

    2. Hz. Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad menjawab, kalaulah maumerumuskan batas wewenang khalifah, seyogyanya dilakukansebelum diadakan pemilihan Khalifah. Sedangkan saat itu karena

    mereka berdua dan juga diri beliau sendiri telah baiat di tangan

    Khalifah, maka adalah kewajiban semua untuk taat dalam segala hal

    kepada Khalifah.3. Khawajah Kamaluddin akhirnya mengalihkan pembicaraan ke topik

    lain.

  • 8/13/2019 Sejarah terbentuknya Ahmadiyah ( Qadian ) dan Ahmadiyah ( Lahore ) Versi Jemaat Ahmadiyah

    17/22

    Awal Januari

    1909

    4. Sayid Muhammad Ishaq (ipar .Masih Mauud as) menulis surat keKhalifatul Masih, agar kepada anggota Jemaat diuraikanperbedaan Khilafat dengan Anjuman disertai argumentasi yang

    jelas.

    5. Pertanyaan ini diteruskan kepada para tokoh Jemaat, dan harusdijawab tertulis dan dikembalikan kepada beliau segera.6. Khalifatul Masih merencanakan untuk mengadakan musyawarahdengan para tokoh Jemaat pada tanggal 31 Januari 1909, untukmembahas topik tersebut atas dasar jawaban tertulis para tokoh

    Jemaat tersebut.

    30 Januari 1909 1. Di Lahore (rumah Khawaja Kamaludin), kelompok Lahore

    mengadakan pertemuan membahas topik Siapa pengganti/penerus

    Masih Maud as. Peserta yang hadir berpendapat Anjuman sebagaipengganti Masih Mauud as, kecuali 2 orang berpendapat bahwa

    Khilafat sebagai pengganti/penerus.

    2. Ketika berita itu sampai di Qadian, Yaqub Ali Irfani, Editor MajalahAl Hakam, mengadakan pertemuan di rumahnya dengan topikserupa. 40 peserta bertekad melestarikan Khilafat, 2 orang menolak.

    31 Januari 1909 1. Musyawarah dilakukan di Qadian yang dipimpin oleh Khalifatul

    Masih, dihadiri oleh 250 orang tokoh Jemaat.

    Beliau menekankan bahwa Khilafat adalah pranata keagamaan.

    Tanpa khilafat, mustahil dapat diraih kemajuan ke depan Diingatkanjuga bahwa Khalifah adalah pilihan Allah swt, Para anggota

    Anjuman yang merasa bahwa dialah yang membentuk Khilafat

    adalah tolol dan keblinger, mereka hendaknya bertobat. Beliaumempersilakan waktu bertanya pada hadirin. Tidak ada seorangpun

    yang bertanya.2. Beliau menegur M.Muhamad Ali yang mengadakan pertemuan

    pendahuluan di Lahore dan juga menegur Yaqub Ali Irfani yangmengadakan pertemuan serupa tanpa izin Khalifah.

    3. M.Muhamad Ali, Khawaja Kamaludin dan juga Yaqub Ali Irfani,

    diperintahkan untuk melakukan baiat ulang di tangan Khalifah danbaiat ulangpun dilaksanakan dihadapan hadirin.

    4. Pertemuan selesai. Jemaat merasa bahwa masalah wewenang

    Khilafat dan Anjuman besar telah berhasil dipecahkan5. Tetapi, peristiwa ini membuat M.Muhamad Ali tersinggung dan

    memendam amarah.M.Muhamad Aliberniat hengkang dari Qadian.

    Dr.Khalifa Rasidudin, teman dekatnya melaporkan hal ini kepadaKhalifah dan memohon Khalifah untuk membujuk M.Muhamad Aliagar tidak meninggalkna Qadian. Tetapi Khalifah menolak dan

    bahkan mengatakan agar kalau M.Muhammad Ali mau

    meninggalkan Qadian, silakan pergi saat itu juga.M.Muhammad Ali

    akhirnya tidak jadi meninggalkan Qadian, karena dibujuk olehKhawaja Kamaludin

    Oktober 1909 Khalifatul Masih berkhutbah pada Idul Fitri tentang pentingnya

  • 8/13/2019 Sejarah terbentuknya Ahmadiyah ( Qadian ) dan Ahmadiyah ( Lahore ) Versi Jemaat Ahmadiyah

    18/22

    persatuan dan ketaatan kepada Khilafat

    Pertengahan

    1910

    4. Hz. Maulvi Hakim Nuruddin mengundurkan diri sebagai PresidenAnjuman Ahmadiyah.

    5. Dalam proses musyawarah Anjuman ditetapkan pengganti atauPresiden Anjuman adalah Hz.Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad.

    Usia Hz.Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad pada saat itu masihsangat belia, 21 tahun.6. Kerancuan fungsi Khilafat dan Anjuman dapat diselesaikan.4. Hal ini menambah rasa tidak senang kelompok Lahore

    (M.Muhamad Alidan kawan-kawannya

    18 November

    1910

    Khalifatul Masih jatuh dari kuda, dan menderita parah pada muka dan

    kepala.

    November 1910 4. Khawaja Kamaludin, M.Muhamad Ali, Dr.Mirza Yaqub Beg,M.Sadrudin menemui Hz.Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad.Mereka berbicara masalah sakitnya Khalifah, menyatakan bahwa

    yang pantas sebagai pengganti Khalifah adalah Hz.Mirza

    Basyirudin Mahmud Ahmad dan menyatakan bahwa jangan adapenggantian sebelum anggota lahore tiba di Qadian.5. Hz Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad mengatakan bahwa

    menurut para sahabat Rasul saw adalah haram membicarakan

    pengganti khalifah, sementara khalifah masih hidup.

    Januari 1911 Khalifah menulis surat di amplop isinya Sesuai teladan Abu Bakar,baiatlah kepada oarng yang tertulis dalam amplop ini, Mahmud

    Ahmad. Amplop ini diserahkan kepada Syekh Muhamad

    Taimur.amplop wasiat di Syekh Muhammad Taimur ditarik kembali.

    Januari 1911 Setelah kesehatan membaik, wasiat diatas ditarik kembali dan

    dimusnahkan beliau.

    Februari 1911 Hz.Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad, dengan seizin Khalifah

    mendirikan Majelis Ansharullah. Beliau dituduh oleh kelompokLahore menggalang dukungan untuk mengganti Khalifah

    19 Juni 1913 Hz.Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad, mendirikan Ansharullahmenerbitkan majalah Al Fazal

    10 Juli 1913 M.Muhamad Alimenerbitkan majalah Paigham Sulh yang dijadikan

    sebagai corong pemikiran kelompok Lahore

    15 Januari 1914 Khalifah memberi catatan, tahun lalu ada orang dungu yang mencoba

    memecah belah Jemaat dan merendahkan fungsi Khilafat. Tetapi Allah

    swt menyelamatkan Jemaat

    4 Maret 1914 Khalifah menulis wasiat, bahwa pengganti beliau seharusnya orangyang saleh, akhlak baik, terpelajar dan bersabar terhadap para sahabat

    Masih Mauud as. Wasiat dibacakan oleh M.Muhamad Ali kemudiandiserahkan ke Nawab Muhamad Ali Khan.

    13 Maret 1914 Khalifah wafat dalam usia 73 tahun.

    4. M.Muhamad Ali menemui Hz Mirza Basyirudin Mahmud Ahmad.Diusulkan, perlu diskusi dan keputusan yang bulat tentang penerusHz Masih Mauud as. Perlu waktu 4-5 bulan, baru diambil

  • 8/13/2019 Sejarah terbentuknya Ahmadiyah ( Qadian ) dan Ahmadiyah ( Lahore ) Versi Jemaat Ahmadiyah

    19/22

    keputusan. Huzur menolak dengan alasan tidak praktis

    5. M.Basyirudin Mahmud Ahmad mengatakan, dia akan bersediabaiat kepada orang yang diusulkan M.Muhamad Ali, sebagai

    Khalifah. M.Muhamad Ali menolak usul itu. Perundingan macet

    6. Hz.Mirza Basyirudin Mahmud Ahmad berembuk dengan 60 paratokoh Jemaat terkemuka. Disepakati Khalifah harus segera dipilihdan memimpin shalat jenazah Khalifah I

    14 Maret 1914 6. Beredar brosur yang telah disiapkan kelompok Lahore, bahwapengganti sejati Hz Masih Mauud adalah Sadr Anjuman

    7. Khalifah bukan jabatan8. Mirza Basyirudin Mahmud Ahmad tidak memenuhi syarat sebagai

    Khalifah sesuai wasiat Khalifatul Masih I

    9. Sore hari, sekitar 1000 orang lebih Jemaah berkumpul danmendesak agar Khalifah harus tetap dipilih

    10.Calon Khalifah bisa dipilih dari anggota yang netral11.Jika tidak ada, dipilih dari kelompok Lahore, asal tetap

    menyandang nama Khalifah.12.M.Muhamad Ali membuat surat mengundang Hz.MirzaBasyirudin Mahmud Ahmad. Huzur ditemani Sayid Muhamad

    Ahsan, Khan Muhamad Ali Khan, Khalifah Rasyidin. Dijelaskan

    keputusan/sikap tentang Khilafat dan siap baiat ditangan khalifahkelompok Lahore.

    13.M.Muhamad Ali menolak. Perundingan macet.14.Huzur kembali ke Masjid Nur. Anggota Jemaat sudah menunggu.15.Khan Muhamad Ali Khan berdiri dan membacakan wasiat

    Khalifah I. Para hadirin bergumam menyebut nama Hz Mirza

    Basyirudin Mahmud Ahmad. Sayid Muhamad Ahsan kemudian

    bicara, bahwa dia disebut sebagai salah satu malaikat oleh HzMasih Mauud as, beliau katakan bahwa Hz Mirza Basyirudin

    Mahmud Ahmad layak menjadi Khalifatul Masih II.

    16.M.Muhamad Ali dan Mir Hamid Sayid berebut berbicara. YaqubAli Irfani berdiri dan berkata, tidak guna lagi membuang-buang

    waktu dan meminta Huzur untuk mengambil baiat anggota Jemaat.

    17.Huzur meminta Sayid Sarwar Shah mengambil teks baiat. Baiatdilakukan

    18.Shalat jenazah dipimpin oleh Khalifah II.

    Maret 1914 Terdengar khabar M.Muhamad Ali akan hengkang dari Qadian keLahore dengan alasan keamanan terancam. Huzur datang menemuinyadan menjamin keamanan tetapi ybs, menolak dan tetap pergi ke

    Lahore.

    Maret 1914 M.Muhamad Ali dan kelompoknya membentuk Gerakan Ahmadiyah

    dengan dia sendiri menjadi Amir.

    Catatan : Fungsi dan wewenang keamiran, sama besar dengan fungsidan wewenang khalifah sebagaimana diuraikan Kahlifatul Masih I

  • 8/13/2019 Sejarah terbentuknya Ahmadiyah ( Qadian ) dan Ahmadiyah ( Lahore ) Versi Jemaat Ahmadiyah

    20/22

    V. Isyu yang dilemparkan Gerakan Lahore setelah tahun 19148. Penerus Masih Mauud as adalah Sadr Anjuman Ahmadiyah karena Anjuman

    didirikan oleh Masih Mauud as. Khilafat dibuat sesaat setelah Masih Mauud as

    wafat

    9. Mirza Ghulam Ahmad adalah Masih Mauud dan Mujadid abad 14, tidakmengaku sebagai Nabi atau Rasul. Pendawaan nabi/Rasul hanya dibuat-buat olehHz.Mirza Basyirudin Mahmud Ahmad

    10. Mirza Ghulam Ahmad berpendapat bahwa Nabi Muhammad saw adalahNabi terakhir dan mengartikan Khataman Nabiyin sebagai Nabi terakhir

    11. Mirza Basyirudin Mahmud Ahmad mengkafirkan mereka yang tidakmengakui dawa Hz.Mirza Ghulam Ahmad as.

    12. M.Muhamad Ali mengkritik Mirza Basyirudin Mahmud Ahmad ketikabeliau mendakwakan sebagai Muslih Mauud as.

    VI. Pertanyaan untuk Gerakan Lahore5. Dalam Al Wasiyat yang dikarang Hz Mirza Ghulam Ahmad tahun 1905,

    beliau menulis tentang qudrat kedua yang akan sempurna manakala beliau

    as pergi (wafat) (Al Wasiyat, hal. 18).Qudrat-us-sani sempurna dalam bentuk Khilafat yang terbentuk setelah beliauas wafat. Sedangkan Anjuman ada/dibentuk pada saat beliau as hidup dan

    memang dibentuk oleh beliau as sendiri.

    6. Jika fungsi Hz.Mirza Ghulam Ahmad adalah Mujadid abad 14, siapa Mujadidabad 15 ?

    7. Mengapa masalah kenabian Hz. Mirza Ghulam Ahmad tidak pernah diangkatpada saat beliau as masih hidup? Juga tidak dimunculkan pada saat Khalifatul

    Masih I masih ada? Mengapa baru dihembuskan setelah tahun 1914, ketika

    mereka membentuk Gerakan Lahore.

    8. Kalau Hz. Mirza Ghulam Ahmad as tidak mendakwakan sebagai Nabi/Rasul,sedangkan Allah swt menyapa beliau sebagai Nabi/Rasul dalam wahyu

    YaAhmad, engkau telah dijadikan Rasul (Tadzkiratus-syahadatain hal. 486). juga Ya.. Nabi, beri makanlah (orang) yang lapar dan susah (Al Hakam 2

    Januarin 1908). Apakah M.Muhamad Ali dan kelompok Lahore lebih faham

    dibanding Allah swt?

  • 8/13/2019 Sejarah terbentuknya Ahmadiyah ( Qadian ) dan Ahmadiyah ( Lahore ) Versi Jemaat Ahmadiyah

    21/22

    VII.Perkembangan Ahmadiyah dibawah KhilafatDerap maju Ahmadiyah dibawah Khilafat. Sampai saat ini berhasil menyebarkan

    Islam di 5 benua (lebih dari 100 negara, mendirikan mesjid, rumah sakit,menterjemahkan Al-Quran dalam berbagai bahasa, program MTA) .

    VI I I . Ruya Masih Mauud as tentang Maulvi Muhammad Ali8. Dari antara jemaatkuMaulwi Muhammad Ali, MAadalah salah seorang dari yang

    terbaik dan salah seorang dari sahabat-sahabat yang tertulus. Disampingkemampuannya yang lain ia baru saja lulus ujian ilmu hukum (Majmuuah

    Isytihaaraat, 9 Agustus 1899 vol. VIII hal. 47, lihat The Ahmadiyyah Movement,

    hal XIII)

    9. Saya sangat bahagia tentang ini bahwa pemuda jujur lain telah memasukigerakan kita dengan karunia Allah, itulah sahabat tersayang saya Maulwi

    Muhammad Ali, MA, advokat. Dalam dirinya saya melihat ada tanda-tandaistimewa (Majmuuah Isytihaaraat, 4 Oktober 1899 vol. VIII hal. 68)

    10. Aap bhi salih the, our nek iraadah rakhte the aaohamaree saath bethjao; (Tadzkirah, Alsyirkatul Islamiyah, Rabwah 1969, hal. 518, wahyu turun

    pada Juni 1904.

    You werealso righteous and hadpious intensions. Come and visit by us.

    Tuan dulu juga saleh dan jujur. Marilah kesini dan duduklah bersama kami

    11. Lahore eik besyarem he (hal. 704, wahyu turun 13 Maret 1907).Di Lahore ada satu yang tidak bermalu

    12. Wahyu tentang Qadian tahun 1891; Ukhrija minhul yaziidi yuuna(Yazid-Yazid akan dikeluarkan daripadanya /Qadian).Catatan : Yazid bin Muawiyah merusak sistem Khilafat dan mengangkat dirinya

    sebagai khalifah.

    6. Phir bad is ke ek kitab mugh ko di gai jis nisbat yeh batlya gaya keh yeh tafsirQuran he jis ko Ali ra ne talif kya he. Aur ab Ali ra who tafsir tujh ko deta he.

    Falhamdulillah ala dzlika (Barahimm Ahmadiyah, hal 503, Tadzkirah hal. 21-

    22).

    Sesudah ini sebuah buku diberikan kepadaku, yang dikatakan, bahwa itu adalahtafsir Quran Suci karya Ali ra dan Ali ra memberikan tafsir Quran itu kepadaku.

    Segala puji bagi Allah.

    Ruya ini menerangkan tentang Ali bin Abi Thalib ra, Siti Fatimah ra, Hasan radan Husen ra.

  • 8/13/2019 Sejarah terbentuknya Ahmadiyah ( Qadian ) dan Ahmadiyah ( Lahore ) Versi Jemaat Ahmadiyah

    22/22

    Kelompok Lahore menambahkan kalimat MUHAMMAD, sehingga menjadi

    Muhammad Ali. Sehingga seolah-olah ruya ini ditujukan kepada MuhammadAli.

    Jakarta, Agustus 2004

    Mahmud Mubarik

    Referensi :

    1. Al Wasiat, Hz Mirza Ghulam Ahmad (terjemahan Abdul Wahid HA), PB. JemaatAhmadiyah Indonesia, Jakarta, 1981.

    2.

    Ahmadiyyat The Renaissance of Islam, Muhammad Zafrulla Khan, TabshirPublications, London, 1978.

    3. Muhammad Ali The Great Missionary of Islam, Ahmadiyya Anjuman Ishaati Islam,Lahore, 1966.

    4. Sinar Islam, Maret 1980.5. Sinar Islam, April 1980.6. Sinar Islam, September 1980.7. Sinar Islam, Februari 1983.