2
Sekresi liur berlangsung terus-menerus dan dapat ditingkatkan oleh refleks Secara rerata, sekitar 1 sampai 2 liter liur dikeluarkan setiap hari, berkisar dari laju basal spontan terus-menerus sebesar 0,5 ml/menit hingga laju aliran maksimal sekitar 5 ml/menit sebagai respons terhadap rangsangan kuat misalnya menghisap jeruk. Sekresi basal liur yang terus-menerus tanpa rangsangan yang jelas ditimbulkan oleh stimulasi konstan tingkat rendah oleh ujung-ujung saraf paarsimpatis yang berakhir di kelenajr liur. Sekresi basal ini penting untuk menjaga mulut dan tenggorokan selalu basah. Selain sekresi terus-menerus tingkat rendah ini, sekresi liur dapat ditingkatkan oleh dua jenis refleks liur, refleks liur sederhana dan terkondisi. Refleks liur sederhana dan terkondisi Refleks liur sederhana terjadi ketika kemoreseptor dan reseptor di dalam rongga mulut berespons terhadap keberadaan makananan. Pada pengaktifan, reseptor-reseptor ini menghasilkan impils serat-serat saraf aferen yang membawa informasi ke pusat liur, yang terletak di medullabatang otak, seperti semua pusat otak yang mengontrol aktivitas pencernaan. Pusat liur, selanjutnya, mengirim impuls melalui saraf otonom ekstrinsik ke kelenjar liur untuk meningkatkan sekresi liur. Tindakan kedokteran gigi mendorong sekresi liur tanpa adanya makanan karena manipulasi ini mengaktifkan reseptor tekanan di mulut. Pada refleks liur terkondisi, atau di dapat, saliva terjadi tanpa stimulasi oral. Hanya berpikir, melihat, mencium, atau mendengar pembuatan makanan yang lezat memicu saliva melalui refleks ini. Kita semua pernah mengalami “liur menetes” ketika mengantisipasi sesuatu yang lezat untuk dimakan. Ini adalah respons yang dipelajari berdasarkan pengalaman sebelumnya. Sinyal yang berasal dari mulut dan secara mental dikaitkan dengan kenikmatan makan bekerja melalui korteks serebri untuk merangsang pusat liur di medulla. Pengaruh otonom pada sekresi liur Pusat liur mengontrol derajaat pengeluaran liur melaui saraf otonom yang menyarafi kelenjar liur. Tidak seperti sistem saraf

sekresi liur3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sekresi liur

Citation preview

Page 1: sekresi liur3

Sekresi liur berlangsung terus-menerus dan dapat ditingkatkan oleh refleks

Secara rerata, sekitar 1 sampai 2 liter liur dikeluarkan setiap hari, berkisar dari laju basal spontan terus-menerus sebesar 0,5 ml/menit hingga laju aliran maksimal sekitar 5 ml/menit sebagai respons terhadap rangsangan kuat misalnya menghisap jeruk. Sekresi basal liur yang terus-menerus tanpa rangsangan yang jelas ditimbulkan oleh stimulasi konstan tingkat rendah oleh ujung-ujung saraf paarsimpatis yang berakhir di kelenajr liur. Sekresi basal ini penting untuk menjaga mulut dan tenggorokan selalu basah. Selain sekresi terus-menerus tingkat rendah ini, sekresi liur dapat ditingkatkan oleh dua jenis refleks liur, refleks liur sederhana dan terkondisi.

Refleks liur sederhana dan terkondisi

Refleks liur sederhana terjadi ketika kemoreseptor dan reseptor di dalam rongga mulut berespons terhadap keberadaan makananan. Pada pengaktifan, reseptor-reseptor ini menghasilkan impils serat-serat saraf aferen yang membawa informasi ke pusat liur, yang terletak di medullabatang otak, seperti semua pusat otak yang mengontrol aktivitas pencernaan. Pusat liur, selanjutnya, mengirim impuls melalui saraf otonom ekstrinsik ke kelenjar liur untuk meningkatkan sekresi liur. Tindakan kedokteran gigi mendorong sekresi liur tanpa adanya makanan karena manipulasi ini mengaktifkan reseptor tekanan di mulut.

Pada refleks liur terkondisi, atau di dapat, saliva terjadi tanpa stimulasi oral. Hanya berpikir, melihat, mencium, atau mendengar pembuatan makanan yang lezat memicu saliva melalui refleks ini. Kita semua pernah mengalami “liur menetes” ketika mengantisipasi sesuatu yang lezat untuk dimakan. Ini adalah respons yang dipelajari berdasarkan pengalaman sebelumnya. Sinyal yang berasal dari mulut dan secara mental dikaitkan dengan kenikmatan makan bekerja melalui korteks serebri untuk merangsang pusat liur di medulla.

Pengaruh otonom pada sekresi liur

Pusat liur mengontrol derajaat pengeluaran liur melaui saraf otonom yang menyarafi kelenjar liur. Tidak seperti sistem saraf otonom di tempat lain di tubuh, respons simpatis dan parasimpatis di kelenjar liur tidak antagonistik. Baik stimulasi simpatis maupun parasimpatis meningkatkan sekresi liur tetapi jumlah, karakteristik, dan meknaismenya berebeda. Stimulasi parasimpatis, yang memiliki efek dominan dalam sekresi liur, menghasilkan liur yang segera keluar, encer, jumlahnya banyak, dan kaya enzim. Stimulasi simpatis, sebailknya, menghasilkan liur dengan volume terbatas, kental, dan kaya mukus. Karena stimulasi simpatis menhasilkan lebih kering daripada biasanya selama keadaan-keadaan dimana sistem simpatis dominan, mislanya situasi penuh stres. Karena itu, orang sering merasa mulutnya kering karena rasa cemas ketika akan berpidato.

Sekresi liur dalah satu-satunya sekresi pencernaan yang seluruhya berada di bawah kontrol saraf. Semua sekresi pencernaan lainnya diatur oleh refleks sistem saraf dan hormon.

Page 2: sekresi liur3

Gambar kontrol sekresi liur

Korteks serebri Masukan lain

Pusat liur di medulla

Reseptor tekanan dan kemoreseptor

di mulut

Saraf otonom

Kelenjar liur

Sekresi liur