Seminar 2 Neurologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

neurologi susunan saraf

Citation preview

  • SEMINAR 2KELOMPOK 3

    MODUL NEUROLOGI2015

  • Nama Anggota1. Adinda Elvira(03013006)2. Ayu Fitriah(03013034)3. Efi Purwanti(03013066)4. Karina Pathya(03013106)5. Naufal Rizky Perdana(03013140)6. Sarah Putriana Fabiola(03013176)7. Wenny Oktavia(03013204)8. I Wayan Mudita(03013230)9. Yanti Puspitasari(03013260)

  • Laki-laki dengan kelumpuhan dan tidak bisa berbicaraSeorang pria 50 th dibawa ke IGD oleh istrinya dengan keluhan lumpuh sisi kanan dan tidak bisa bicara. Sejak tadi pagi istri pasien membangunkan untuk bekerja, tetapi pasien hanya diam saja di tempat tidur dan tidak menjawab pertanyaan istrinya, menurut istrinya pasien hanya menggerakkan lengan kirinya, tubuh sisi kanan tampak tidak bergerak. Tidak ada keluhan sakit kepala yang berat maupun muntah-muntah sebelumnya. Pasien adalah sorang perokok sejak muda kurang lebih 1 bungkus per hari, menderita darah tinggi dan kencing manis sejak 10 th yang lalu, berobat tidak teratur.pada pemeriksaan didapatkan keadaan umum sakit sedang, kesadraan pasien buka mata hanya diam saja, tidak menjawab pertanyaan dan tidak melaksanakan perintah dokter. Tekanan darah 165/100 mmHg, nadi 84x/menit, jantung : batas jantung melebar kekiri, SI-II normal. Paru : suara nafas vesikuler. Abdomen : hepar dan lien tak teraba, bising usus normal. Pada pemeriksaan neurologi diadapatkan pupil isokor 3/3 mm, refleks cahaya +/+, tanda rangsal meningeal (-). Parese N.VII dan N.XII kanan tipe sentral.Motorik

    Refleks bicep,triceps,patella dan achilles : /N, Refleks babinski, chaddock : +/-Fungsi luhur : kesan afasia global

    1111555511115555

  • Klarifikasi IstilahAphasia kehilangan kemampuan untuk berbicara dan mengerti pembicaraan karena kelainan pada otak.

    Pupil isokor pupil yang ukurannya sama(normal)

    Kencing manis/Diabetes Melitus gangguan metabolisme yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi.

  • Rumusan MasalahPria 50 th lumpuh sisi kanan dan tidak bisa bicaraRPS : perokok sejak mudadarah tinggikencing manis sejak 10 tahun yang laluBatas jantung melebar kekiriParese N.VII & XII kanan tipe sentral

  • Pria 50 tahunPerokokDMHipertensiSTROKEKelumpuhan sisi kanan dan tidak bisa bicaraVaskularisasi otakKlasiikasi PrognosisetiologiGejala klinisTatalaksanaPatofisiologi

  • Tujuan PembelajaranMengetahui dan memahami anatomi vaskularisasi otakMengetahui dan memahami definisi strokeMengetahui dan memahami etiologiMengetahui dan memahami faktor resikoMengetahui dan memahami klasifikasi strokeMengetahui dan memahami patofisiologi strokeMengetahui dan memahami gejal klinis strokeMengetahui dan memahami penegakan diagnosisMengetahui dan memahami tatalaksanaMengetahui komplikasiMengetahui prognosis

  • ANATOMI VASKULARISASI OTAK

    Darah mengalir ke otak melalui 2 arteri :Arteri karotis internaArteri vertebralis

  • ANATOMI VASKULARISASI OTAKCABANG ARTERI KAROTIS INTERNA:A. Cerebri anterior A. Cerebri mediaA. Communicans posteriorA. Choroidea anterior

    Arteri vertebralis kiri dan kanan A.Basilaris pada mesensefalon berubah jadi A. Cerebri PosteriorCABANG ARTERI VERTEBRALIS :A. Cerebri PosteriorA. Spinalis anteriorA. Spinalis posterior

  • DEFINISIStroke adalah gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dgn tanda dan gejala klinik baik fokal maupun global yang berkembang cepat (dalam detik atau menit)

  • EpidemiologiStroke penyebab kematian ketiga tersering di negara maju.85% iskemik, 10% perdarahan intraserebral, 5% perdarahan subarachnoid

  • EtiologiTrombosisEmbolismeHipertensi yang menimbulkan perdarahan intraserebral dan ruptur aneurisme sakular. Stroke biasanya disertai satu atau beberapa penyakit lain seperti hipertensi, penyakit jantung, peningkatan lemak dalam darah, diabetes mellitus atau penyakit vascular perifer.

  • Faktor Risiko Stroke

  • KLASIFIKASI STROKEStroke hemoragikStroke Iskemi(Non-hemoragik)(20%)IntracerebralsubarachnoidEmbolikTrombotik

  • Stroke Non HemoragikEtiologi:Ekstravaskuler - anoksia anoksik, karena pO2 rendah - anoksia anemik - anoksia histotoksiVaskuler Anoksia iskemik, karena aliran darah serebral menurun. Lebih berat karena ada akumulasi produk metabolik dan penurunan PH

  • Stroke HemoragikPerdarahan intraserebral ( hipertensi )Perdarahan subarachnoid ( aneurysma )

  • Perdarahan intraserebral Etiologi :Terutama hipertensi, hipertensi yang berlangsung lama

    Perdarahan subarachnoid Etiologi: 95% karena pecahnya aneurysma berry, terutama di biforkatio cabang utama pembuluh serebralAktivitas yang menyebabkan peninggian TIK yang mendadak, akan menyebabkan pecahnya aneurysma.

  • Patofisiologi

  • Gejala Klinis

  • Gambaran klinis infark trombosis serebralRiwayat serangan iskemia sementara / TIA , defisit neurologi yang revelsibelProgesi bertahap dalam beberapa menit / beberapa jamPenyakit kardiovaskuler arteriosklerosisHipertensi , DM CT scan : hipodensitas

  • Gambaran klinis stroke emboliAritmla atau infark jantungDalam beberapa detik/menitCT scan : hipodensitas

  • Gambaran klinis perdarahan subarakhoidTiba-tiba sakit kepala hebatKaku kudukPecah anuerisma , dapat berulangCT scan : hiperdensitas dalam sisterna basalisCairan serebrospinal : berdarahPerdarahan subhialoid ( di bawah retina )

  • Gambaran klinis perdarahan karena AVMStroke mendadak pada usia mudaBisa ada riwayat kejangCT scan : hiperdensitas , gambaran AVMCairan serebrospinal : berdarah

  • Penegakan DiagnosisANAMNESISGejala mendadak pada saat awal, onset, dan aktivitas saat serangan.Deskripsi gejala yang muncul, serta kelanjutannya Gejala penyerta Ada tidaknya risk factor stroke.

  • Pemeriksaan Fisik

    Vital signs.Periksa kepala dan leher :Cedera kepala akibat jatuhBruit karotisPeningkatan JVPPemeriksaan fisik secara umum.

  • Pemeriksaan neurologis :

    Pemeriksaan Kesadaran

    Pemeriksaan nervus kranialis

    Pemeriksaan kaku kuduk (biasa + pada perdarahan subarachnoid)

    Pemeriksaan motorik, reflex, sensorik

    Pemeriksaan fungsi kognitif sederhana (ada atau tidaknya afasia atau dengan mini mental state examination/MMSE saat di ruangan)

  • Pemeriksaan PenunjangEKG.

    Laboratorium.

    Foto toraks untuk melihat kardiomegali tanda hipertensi (risk factor stroke).

    CT Scan/MRI :Hipodens stroke iskemikHiperdens stroke hemoragik.

    Transcranial Doppler (TCD) dan doppler karotis melihat penyumbatan dan patensi dinding pembuluh darah (risk factor stroke).

    Analisis LCS jika perlu.

  • CT Scan StrokeStroke Iskemik vs Stroke Hemoragik

  • DiagnosisDiagnosis Klinis : hemiparesis kanan, afasia global, paresis N.VII dan N.XII tipe sentral (stroke non hemoragik)

    Diagnosis Topis : hemisfer sinistra serebri

    Diagnosis Etiologis : Diabetes Melitus, hipertensi

    Diagnosis Patologis : iskemia/infark otak kiri

  • Tatalaksana umumPerbaiki ABC ( airway, breathing, circulation)Posisi tidurKandung kemih kosongkanSuhu tubuh NutrisiKeseimbangan cairan dan elektrolit, pemberian cairan intravenaMobilisasi dan rehabilitasi

  • Tata laksana khusus1.STROKE ISKEMIKPosisi tidur 30Gula darah diturunkan (jika DM) Turunkan TD bila TD > 200/140 mmHgStroke akut3-4 jam beri r-TPA i.v
  • Tata laksana khusus2.STROKE HEMORAGIK- Mengobati penyebab- Menurunkan tekanan tinggi intra kranial- Neuroprotektor

  • Komplikasi DekubitusCerebral udemAkibat penurunan ATP pada pompa Na/K, akibat penurunan suplai darah ke otak. Mengakibatkan Na intasel semakin banyak dan menarik air ke parenkim otakPneumonia aspirasiAtrofi ototshock

  • ReferensiMutaqqin A. Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan,2008.Jakarta : Salemba Medika : Hal 234-244Lai YC, Manninen PF. Anesthesia for Cerebral Aneurysms : a comparison between interventional neurology and surgery. Can J Anaesth.2001 : 391-395

    *