42
SELAMAT PAGI SEMINAR HKN

Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke 50.

Citation preview

Page 1: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

SELAMAT PAGISEMINAR HKN

Page 2: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

OBESITAS DAN INFERTILITAS

Dr I Nyoman Rudi Susantha SpOG(K)

Page 3: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas
Page 4: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

apakah obesitas itu??

Obesitas adalah KELEBIHAN LEMAK

TUBUH• >> Seseorang dianggap menderita

kegemukan (obese) bila indeks massa tubuh (IMT), yaitu ukuran yang diperoleh dari hasil pembagian berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter, lebih dari 30 kg/m2.

Page 5: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

BMI(Body Mass Index)BMI = (BB) / [(TB) x (TB)]Misalnya: BB = 45 kg dan TB = 165 cm, maka

BMI = (45) / [(1.65) * (1.65)] = 16.5

BMI < 18.5 = berat badan kurang (underweight)

BMI 18.5 - 24 = normal

BMI 25 - 29 = kelebihan berat badan (overweight)

BMI >30 = obesitas

Page 6: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

Overweight, obesity

INSIDEN

38% hispanic

48% afrika, amerika

31% kulit putih

Page 7: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

DUA MASALAH

Page 8: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

+ INFERTILITAS

?

?

Page 9: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas
Page 10: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

Klasifikasi obesitas

Secara umum obesitas diklasifikasikan menjadi : Perifer Sentral

Berdasarkan Penyebabnya : Eksternal Internal

Page 11: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

Dampak Psikologis Obesitas

Isolasi sosial Perasaan minder Depresi Kecemasan

Page 12: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas
Page 13: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

Bagaimana obesitas terjadi??

• FAKTOR PENGENDALIASUPAN ENERGI

STRUKTUR GENETIKDIET

PENGELUARAN ENERGI

OLAHRAGA

Page 14: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

Gaya hidupBanyak faktor

90% obesitas terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat.

Salah satu faktornya adalah karena asupan makanan yang melebihi

kebutuhan tanpa diimbangi aktivitas yang cukup, atau istilah

kerennya, sedentary lifestyle (gaya hidup tanpa banyak bergerak).

Page 15: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas
Page 16: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

Faktor genetik

Sebanyak 25-35 %.

jika ada anggota keluarga Anda yang memiliki riwayat obesitas, maka Anda memiliki risiko yang lebih tinggi menderita obesitas dibandingkan dengan mereka

yang tidak.

Page 17: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

Faktor lain

Obat depresi

Faktor usia.

Saat usia Anda bertambah, maka

kinerja sistem metabolisme Anda

akan menurun. Hal ini menyebabkan lemak menjadi lebih cepat

tersimpan.

Page 19: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

APA YG MENARIK PADA GAMBAR INI?APA MASALAHNYA ?

SULIT HAMILKAH?

Disfungsi ovulasi di tandai menstruasi

yang irreguler

30-47% wanita obese mengalami

menstruasi ireguler

Page 20: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

Bulu dada Chin hair

AcneHirsutism

Page 21: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

Weight increases

Inherited defectsIn insulin action

Insulin receptordisorder

LH increasesFSH decreases

Insulinincreases

IGFBP-1decreases

SHBGdecreases

Androstenedioneincreases

Testosteroneincreases

Estroneincreases

FollicularAtresia

Free testosterone

increases

Free estradiolincreases

Hirsutism

Endometrialcancer

Theca(IGFR)

Page 22: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

22

THECA INTERNA

Figure 3. Diagram of two-cell-two-gonadotropin concept of follicle estrogen production. (From Erickson. Reproduced with permission)

Page 23: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

Subcapsular folicular cysts

Stromal Hypertrophy

Ovarium Polikistik

Page 24: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

Gejala klinis dan penanda biokimiawi resistensi insulin

• Obesitas (IMT>27 Kg/m2) • Waist to hip ratio (WHR) > 0.85 • Lipatan kulit subskapula > 50 mm• Akantosis nigrikans • Kadar insulin puasa > 30 mU/liter

(>10.2) • Glukosa puasa : insulin puasa < 4.5

(<10) • Kadar trigliserida serum > 5.5

mmol/liter• Amenorea

Achantosis nigricans

Page 25: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas
Page 26: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

26

Teori terjadinya resistensi insulin dan sindrom ovarium polikistik

Obat-obatan(kortikosteroid, diuretik tiazid)

ResistensiInsulin

Hiperinsulinemia

Perubahan metabolismeHormon steroid

Sindrom ovarium polikistik:Akne, hirsutisme, hiperandrogenisme (meningkatkan resistensi insulin), infertilitas

KehamilanPenuaan

Predisposisi genetik

Target baru untuk terapiSindrom ovarium polikistik

Target tradisional untuk terapiSindrom ovarium polikistik

Gaya hidup(kurang olah raga, merokok)

Obesitas abdominal atas

Meningkatnya simpanan lemak

Perubahan metabolisme lipoprotein dan kolesterol

Page 27: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas
Page 28: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

28

Figure 5. Proposed mechanism for the pathogenesis of PCO

Page 29: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

29

Ovarium

Hipotalamus-Pituitari

Sekresi LHSekresi FSH

AnovulasiKronis

MaturasiFolikel

StimulasiStroma & Teka

AromatisasiEkstraglandulerJaringan

adiposa

Obesitas Ekses Androgen

Androgen Adrenal

SekresiAndrogen Ovarium

Estrogen Siklik(Estradiol)

Estrogen Asiklik(Estron) Kadar FSH

Plasma

Kadar LHPlasma

Page 30: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas
Page 31: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas
Page 32: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

EFEK PADA WANITA?Lini pertama penanganan •GANGGUAN HAID

weight loss •HIRSUTISM

lifestyle modification •PENINGKATAN DOSIS OBAT PERANGSANG TELUR

Penurunan BB 5%-10% menyebabkan ovulasi sekitar 60% pada wanita obese •KEGAGALAN KEHAMILAN

Page 33: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

PENANGANAN

PENURUNAN BERAT BADAN

Sama dengan pasangan infertil lainnya

Induksi ovulasi

Page 34: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas
Page 35: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

SUKSMA

Page 36: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas
Page 37: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas
Page 38: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

38

Ovulation Initiation: Clomiphene CitrateLH FSH

Prolactin NormalTestosterone

DHEAS

OligoovulationAnovulation, adequate cervice mucousInfertility, adequate Semen analysisNegative history for peritoneal factor

Clomiphene citrate, 50 mg/dBasal body temperature chart

Clomiphene dosage 50 mg d each month

Normal appearing ovulationAdd 0.5-1 mg dexamethasone or 5-10 mg prednisone/d

Inadequate ovulation Testosterone

+/or DHEASNormal DHEAS+ or testosterone

Inadequateovulation

Inadequateovulation

LH-FSHratio

Normal LH-FSH ratio

Switch toFSH

Switch toHMG

Ultrasound-d 12-17HCG

Normal Appearing ovulation Prostcoital test

Normal Abnormal

Continue dosage x 3 cycles

Hysterosalpingogram

Add low dosage estrogen d 10-17

Continue dosage x 3 cycles

LaparoscopyNo

Conception

Normal Abnormal

No conception

Page 39: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

39

EVALUATION FOR PLYCYSTIC OVALY SYNDROME

Plycystic Ovaly Syndrome

Verify diagnosis

Determine principal manifestation to be considered for treatment

Orgoamenorrhea

Contraception desired

Contraception not desired

Oralcontraceptives

Progesterone withdrawal

q 1-2 months

Oral contraceptives Corticosteroids Spironolactone

Cyproterone acetate?GnRH agonists?

Follow-up care in 6 months

FollowRepeat androgens depilation

Hirsutism Infertility

InfertilityHirsutism

ObesityOligomenorrhea

Ovarian enlargement

LH, FSHDHEA-STestosteroneProlactin

Ovulationinduction

Page 40: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas
Page 41: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

LEPTIN

Leptin ditemukan sekitar tahun 1994.

Leptin merupakan salah satu hormon yang berperan dalam regulasi nafsu makan serta asupan makanan, pola penyimpanan jaringan adiposa, dan terjadinya resistensi insulin.

Setelah ditemukannya leptin , telah dilakukan penelitian tentang grelin, insulin, oreksin, PYY 3-36, kolesistokinin, adiponektin, dan juga mediator lainnya

Page 42: Seminar Kesehatan mengenai Obesitas Dan Infertilitas

Adipokin adalah mediator yang dihasilkan oleh jaringan adiposa; diduga, mereka terlibat dalam berbagai penyakit yang terkait dengan kegemukan.

Leptin dan grelin dianggap saling melengkapi dalam memengaruhi nafsu makan, dengan grelin dihasilkan oleh lambung untuk mengontrol nafsu makan jangka pendek (yaitu makan ketika lambung kosong dan berhenti ketika lambung penuh)

Leptin dihasilkan oleh jaringan adiposa untuk memberi sinyal penyimpanan lemak dalam tubuh, dan menjadi perantara kontrol nafsu makan jangka panjang (yaitu, makan lebih banyak ketika cadangan lemak sedikit dan makan lebih sedikit ketika cadangan lemak banyak).