Upload
trinhtuong
View
218
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
DASAR PERTIMBANGAN
1. Produktivitas TPH di rawa masih rendah (< 60% dari potensi), sedangkan lahan irigasi (Jawa) sudah mendekati leveling off
2. Panen raya di lahan rawa berlangsung pada saat off season di berbagai daerah sentra produksi, terutama di Jawa
3. Lahan rawa berpotensi sbg substitusi penurunan luas tanam/ kekeringan akibat El-Nino
4. Lahan rawa potensial cukup luas untuk perluasan areal sawah dimasa y.a.d
PERKEMBANGAN LAHAN RAWA
1. P4S (1969-1984) – berhasil vs gagal menjadi pengalaman pembelajaran
2. Badan Litbang Pertanian (1985-1992) : SWAMPS, ISDP, SUP Sumsel – optimalisasisistem usaha tani
3. PLG 1 juta ha Kalteng (1995-1999): rice estate – dihentikan, revitalisasi & rehabilitasi (2007) -
4. MEEFE – Papua (2007,2014): cooling down
Kebijakan Politik
Lahan Rawa Potensial Tersedia untuk Sawah
Tipologi Lahan Potensi Lahan Tersedia
Total APL HPK HP
Rawa PS Mineral 241.467 103.245 546.066 890.778
Rawa Lebak Mineral 880.025 766.913 1.324.785 2.971.723
Rawa Gambut 90.412 306.402 976.511 1.373.325
Total 1.211.899 1.176.560 2.847.362 5.235.826
Sawah eksisting di Lahan Rawa 1.05 juta ha (BPS, 2014)
Provinsi
Rawa Pasang Surut (ha) Rawa Lehak (ha)
Total (ha) Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D Dangkal Tengahan Dalam
Kalimantan 77,434 139,264 27,317 19,814 180,577 76,292 95,864 616,562
Kalbar 44,724 94,963 11,594 0 1,735 2,191 0 155,207
Kalteng 12,915 0 0 0 147,546 7,341 0 167,802
Kalsel 15,221 41,354 0 19,814 28,602 66,690 95,864 267,545
Kaltim 3,610 2,010 15,723 0 1,211 51 0 22,605
Kaltara 964 937 0 0 1,483 19 0 3,403
Sumatera 52,210 13,214 18,810 66,096 161,878 101,389 6,199 419,616
Jambi 6,497 2,043 577 32,288 24,290 228 1539 67,462
Lampung 17,644 6,517 12,365 0 8,591 8,508 3,078 56,703
Sumsel 15,552 246 106 972 113,381 90,968 108 221,153
Riau 12,517 4,408 5,762 32,836 15,616 1,685 1,474 74,298
Kal + Sum 129,644 152,478 46,127 85,910 342,455 177,681 102,063 1.036.178
LUAS LAHAN SAWAH RAWA EKSISTING
Sumber : BBSDLP, 2014
Rawa Pasang Surut : 414.159 ha
Rawa Lebak: 622.199 ha
Panen Raya Ds Karang Buah, Kab. Batola,Kalsel
Produktivitas :
- 4,5 t GKG/ha (var Margasari)
- 6,7 t GKG/ha (var Inpara2) Intenst. Pertanaman (IP): 200
Hamparan : 5-6 ribu ha
Panen Raya :
•10 Agustus 2015
•Menteri Pertanian
Panen Raya Ds Terusan Mulya, Kab. Kapuas,Kalteng
Panen Raya :
•11 Agustus 2015
• Menteri Pertanian
& KASAD
Produktivitas :
- 7,5 t GKG/ha (var Hibrida
Sembada)
IP : 200
Hamparan : 2 ribu ha
11/10/2015
Irsal Las, 2004
8
Lahan Rawa Lebak Kendala : (a)
Kesuburan & Sifat
Kimia, (b) Tinggi &
lama genangan >>
debit/permukaan
sungai
Pada Kondisi El-Nino
>> lama & tinggi
genangan makin
turun >> lahan
potensial (sesuai)
makin luas
Propinsi
Potensi Lahan
(000 ha)
Normal El-Nino
Sumsel 200.4 368.7
Riau 131.8 113.6
Lampung 79.0 137.9
Kalsel 153.0 181.6
Total 564.2 801.9
Peluang peningkatan
luas tanam 237.7
PELUANG PENINGKATAN LUAS TANAM AKIBAT EL NINO
Panen Raya Ds Hambuku Hulu, Kab. HSU, Polder Alabio, Kalsel
Panen Raya :
• 2 Oktober 2015
• Menteri Pertanian
Produktivitas :
- 6,48 t GKG/ha (var
Mekongga)
IP : 100
Hamparan : 4 ribu ha
TEKNOLOGI EKSISTING
No Komponen Teknologi
1 Varietas Unggul Toleran Asam, Fe, Kekeringan
• Margasari, Inpara 2,3, dan 4 • Inpari 17
2 Tata Air Mikro • SISTAK (Sistem Satu Arah ) • Tabat Konservasi
3 Penyiapan Lahan dan Pengolahan Tanah
• Hand Tracktor
4 Tanam dan alat • Tabela (drum seeder Jarwo) • Tranplanter (Jarwo)
5 Pemupukan berimbang • PUTR • DSS Pemupukan, • Katam Rawa
6 Panen dan Pasca Panen (menggunakan Alat Mesin)
• Combine Harvester • Pedal Threser
TEKNOLOGI TERSEDIA
A. Optimalisasi lahan:
1. Peningkatan produktivitas pada lahan sawah rawa eksisting, terutama lahan dengan produktivitas < 4 ton/ha
2. Peningkatan IP (IP100 – IP200 atau IP200 – IP300 pada lahan Rawa Pasang Surut Tipe B daa lahan Rawa Lebak Dangkal
B. Eksistensifikasi:
1. Permanen pada lahan rawa yang sudah direklamasi dan terlantar
2. Insidentil (kondisi El-Nino) pada lahan rawa Lebak Tengahan
STRATEGI PENGEMBANGAN LAHAN RAWA
Musim Rawa pasang surut Rawa lebak
Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D Dangkal Tengahan Dalam
MH PADI PADI PADI - PADI - -
MK PADI PAJALE JALE - PAJALE PADI -
Keterangan: - = Tidak direkomendasikan
MH = Musim Hujan, MK = Musim Kemarau
SKENARIO OPTIMALISASI LAHAN RAWA (Pola Tanam)
PAKET OPTIMALISASI LAHAN RAWA
1. Penyediaan/bantuan benih: Inpara, Margasari, Inpari 17)
2. Perbaikan Tata Air Mikro (TAM)
3. Penyediaan pupuk (N, P, K)
4. Bantuan Alsintan (tractor, transplanter, drum seeder/tabela, combine harvester, thresher, drier)
5. Pendampingan penerapan teknologi (pupuk berimbang, jarwo, dll)
KONTRIBUSI OPTIMALISASI LAHAN RAWA
Parameter Rawa Pasang Surut Rawa Lebak
Jumlah Kalimantan Sumatera Kalimantan Sumatera
Luas (Ha) 263,829 150,150 352,733 269,466 1,036,178
Peningkatan provitas
(ton GKP) 263,829 150,150 529,100 404,199 1,347,278
Peningkatan IP (ton
GKP) 527,658 300,300 846,559 646,718 2,321,236
Total Tambahan
Produks (ton GKP) 791,487 450,450 1,375,659 1,050,917 3,668,513
Asumsi:
1. Peningkatan provitas dari 4 menjadi 5 ton/ha (PS), dan 4,5 mejadi 6 ton/ha (Lebak).
2. Peningkatan IP dari 1,1 menjadi 1,5 (PS dan Lebak)
Perangkat DSS Pemupukan
website BALITTRA
(www.BALITTRA.litbang.deptan.go.id)
BIOTARA, BIOSURE, PUGAM. BIOTARA merupakan pupuk hayati yang terdiri
dari konsorsia mikroba dekomposer (Trichoderma sp), pelarut-P (Bacillus sp), dan
penambat N (Azospirillium sp) yang dapat meningkatkan hasil padi dan
mengefisienkan penggunaan pupuk NPK,
Katam (Kalender Tanam) Lahan Rawa
Katam rawa menggambarkan potensi pola tanam padi, berdasarkan
potensi dan dinamika iklim dan air. Katam rawa paduan informasi waktu
tanam dan informasi lainnya seperti varietas unggul, rekom pupuk, dan
pengendalian OPT merupakan pedoman.
Web interaktif situs Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian (http://katam.litbang.deptan.go.id).
PENUTUP
1. Lahan rawa sangat potensial untuk mendukung pencapaian ketersediaan pangan nasional dan kedaulatan pangan masa depan, baik melalui optimalisasi lahan (OPLA) sawah rawa eksisting, maupun secara ekstensifikasi lahan rawa yang sudah direklamasi dan terlantar.
2. Kontribusi lahan rawa dari optimalisasi lahan sekitar 3,67 juta ton GKP, terdiri dari peningkatan providuktivtas sekitar 1,35 juta ton GKP, dan peningkatan IP sekitar 2,32 juta ton GKP.
3. Rekomendasi paket OPLA meliputi penyediaan benih bermutu VUB, perbaikan TAM, bantuan pupuk, bantuan Alsintan dan pendampingan teknologi.