31
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. D DENGAN TUBERKOLOSIS PARU DI RUANG INTERNA RSUD DR.H. MOH ANWAR SUMENEP A. Pengkajian 1. Identitas Pasien Nama : Tn. D Umur : 52 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Agama : islam Pendidikan : SD (tamat) Pekerjaan : Tani Status : Kawin Suku/ bangsa : Madura/ Indonesia Tgl. MRS : 12 - 10- 2015 Tgl. Pengkajian : 13 - 10-2015, jam 08.00 wita Diagnosa medis : TB Paru No. Med. Reg : 21 09 69 2. Riwayat Kesehatan a. Keluhan Utama Batuk berlendir. b. Riwayat Kesehatan Sekarang

Seminar RS TBC

Embed Size (px)

DESCRIPTION

keperawatan

Citation preview

Page 1: Seminar RS TBC

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. D

DENGAN TUBERKOLOSIS PARU DI RUANG INTERNA

RSUD DR.H. MOH ANWAR SUMENEP

A.    Pengkajian

1. Identitas Pasien

Nama : Tn. D

Umur : 52 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : islam

Pendidikan : SD (tamat)

Pekerjaan : Tani

Status : Kawin

Suku/ bangsa : Madura/ Indonesia

Tgl. MRS : 12 - 10- 2015

Tgl. Pengkajian : 13 - 10-2015, jam 08.00 wita

Diagnosa medis : TB Paru

No. Med. Reg : 21 09 69

2. Riwayat Kesehatan

a.       Keluhan Utama

Batuk berlendir.

b.      Riwayat Kesehatan Sekarang

Batuk dialami sejak + 6 bulan yang lalu sebelum masuk rumah sakit, batuk disertai sesak

nafas, keringat dingin pada malam hari dan kelemahan tubuh. Saat dikaji klien mengeluh

batuk berlendir, lendir kental dan berwarna putih, disertai sesak nafas dan aktivitas dibantu

orang lain.

Page 2: Seminar RS TBC

c.       Riwayat Kesehatan Dahulu

Klien belum pernah dirawat di rumah sakit dan baru pertama kali dirawat di rumah sakit.

d.      Riwayat Kesehatan Keluarga

Hanya pasien yang menderita penyakit seperti ini di dalam keluarga. Klien memiliki satu

orang istri dan satu orang anak, tinggal di dalam satu rumah

Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: Sudah meninggal

Page 3: Seminar RS TBC

3. Pengkajian pemenuhan dasar manusia Gordon 11 pola

a.       Persepsi Kesehatan/ Manajemen Kesehatan

Klien menganggap batuk yang dialami selama kurang lebih 6 bulan sebelum masuk rumah

sakit hanya batuk biasa dan menanggulanginya dengan membeli obat di warung. Klien

mempunyai riwayat merokok dan berhenti setelah sakit.

b.      Pola Nutrisi Metabolik

Klien makan 3x sehari,. Klien minum air putih 5-6 gelas /kurang lebih 1500 ml/ hari. BB

sebelum masuk rumah sakit 46 kg, BB setelah sakit 40 kg. Mengalami penurunan BB, nafsu

makan menurun.

c.       Eliminasi

Perkemihan: klien BAK 5-6x sehari, tidak ada kesulitan BAK, konsistensi urine warna

kuning pekat dan bau khas, BAK menggunakan urinal dan dilakukan di tempat tidur.

Pencernaan: klien BAB 1x sehari, tidak ada kesulitan BAB.

Integumen: klien mengatakan sering berkeringat dingin pada malam hari.

d.      Aktivitas dan LatihanAktivitas 0 1 2 3 4

Mandi

Berpakaian

Eliminasi

Mobiliasasi

Pindah

Ambulasi

Ket : 0 : mandiri, 1 : dibantu sebagian, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan alat, 4 :

tidak mampu. Klien mengalami sesak nafas, frekuensi pernafasan 24x/ mnt. Jenis pernafasan

torakul abdominal.

e.     sensori, persepsi dan Kognitif

Page 4: Seminar RS TBC

Klien mengatakan tidak mengerti tentang penyakitnya, kesadaran compos mentis, merespon

terhadap rangsangan nyeri, pendengaran baik, penglihatan baik, pembicaraan terarah dapat

berinteraksi dengan orang lain.

f.       Pola Istirahat dan Tidur

Sebelum sakit : klien beristirahat dengan baik (8 jam), tidak pernah menggunakan obat tidur

Saat dikaji : klien dapat tidur dengan nyaman dan hanya terbangun sesekali ketika batuk.

g.      Konsep Diri

Identitas : klien berjenis kelamin laki-laki.

Harga diri : klien merasa bahwa ia berharga bagi anggota keluarga yang lain dan ingin

segera cepat sembuh.

Ideal diri : klien tidak dapat menjalankan tugasnya sebagai petani karena sakit.

Gambaran diri : klien merasa ia adalah seorang anggota masyarakat yang baik dan kepala

keluarga yang baik.

Peran:klien bekerja sebagai petani dan sebagai kepala keluarga yang baik bagi anggota

keluarganya.

h.      Pola Koping – Intoleransi Stres

Klien mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan dan tim medis tentang kondisi

penyakitnya, tingkat kecemasan ringan dengan tanda-tanda klien menyerahkan

kesembuhannya pada Tuhan Yang Maha Esa dan tim medis, N : 80x/ mnt, R : 22x/ mnt,

ekspresi wajah tampak tenang karena klien percaya ia bisa disembuhkan. Dalam mengatasi

masalah klien sering meminta bantuan orang lain.

i.        Pola Peran – Hubungan

Hubungan klien dengan anggota keluarga berjalan dengan baik. Klien bekerja sebagai

seorang petani, sudah menikah. Klien dapat berinteraksi dengan orang lain baik.

j.        Pola Seksual – Reproduksi

tidak terkaji

k.      Pola Nilai dan Kepercayaan

Klien beragama islam, klien percaya dan yakin pada TYME.

4. Pemeriksaan Fisik

Page 5: Seminar RS TBC

TTV

TD : 130/80 mmHg

N : 80 x/ mnt

R : 24 x/ mnt

SB : 36,5oC

BB : 40 kg

Head to Toe

-          Kepala

Inspeksi : warna rambut hitam, kebersihan terjaga, bentuk kepala bulat

Palpasi : nyeri tekan tidak ada

-          Mata

Inspeksi : sclera tidak ikterus, konjungtiva anemis, pupil bulat

Palpasi : nyeri tekan tidak ada

-          Hidung

Inspeksi : bentuk simetris, sekret tidak ada

Palpasi : nyeri tekan tidak ada

-          Mulut

Inspeksi : bibir tampak kering, gigi berlubang, mukosa lembab, bau mulut tidak ada

-          Leher

Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid

-          Thorax/ dada

Inspeksi : simetris kiri dan kanan

Palpasi : stem fremitus kiri dan kanan

Perkusi : sonur kiri dan kanan

Auskultasi : ronchi +/ +, wheezing +/ +

-          Abdomen

Inspeksi : datar

Palpasi : lemas, nyeri tekan tidak ada, tidak ada massa

Perkusi : tidak kembung

Page 6: Seminar RS TBC

Auskultasi : bising usus normal

-          Ekstremitas

Atas : akral hangat, tidak ada oedem, tangan kanan terpasang infuse NaCl

0,9% 20 tt/ mnt

Bawah : akral hangat, tidak ada odem

5. Pemeriksaan Penunjang

a.       Pemeriksaan laboratorium tgl. 8-8-2008

Jenis Hasil Normal

HB

Eritrosit

Leukosit

Trombosit

GDS

Ureum

Creatinin

Asam urat

Protein total

Albumin

5,7 g/ dL

2,03 uL

7400 uL

230.000 uL

67 mg/ dL

31 mg/ dL

1,1 mg/ dL

8,5 mg/ dL

7,6 mg/ dL

2,2 mg/ dL

13-17 g/ dL

4,20-5,40 uL

5.000-10.000 uL

150.000-450.000 uL

110-160 mg/ dL

10-50 mg/ dL

0,6-1,1 mg/ dL

2,4-7,0 mg/ dL

6,6-8,3 mg/ dL

3,7-5,3 mg/ dL

b.      Foto thorax

Hasil : tampak TB Paru

c.       Sputum BTA

Pemeriksaan sputum BTA 3x positif Mycobakterium Tuberkolosis

6. Terapi

IVFD NaCl 0,9 % 1500 ml/24 jam

Novaldo 1x 1000 mg/ 2ml

Page 7: Seminar RS TBC

Pantoprazol 1x 40 mg

Ranitidine 2 x 2ml

Phytonadion 2 x 2 ml

7. Klasifikasi Data

DS : - klien mengeluh batuk berlendir

- klien mengeluh sesak nafas

- klien mengeluh aktivitasnya perlu bantuan orang lain

- klien mengeluh mengalami penurunan nafsu makan

- klien mengeluh mengalami penurunan berat badan

- klien mengatakan tidak mengerti tentang penyakitnya

DO : - TTV

TD : 130/80 mmHg N : 80 x/ mnt

RR : 30 x/ mnt SB : 36,5oC

- auskultasi paru ronchi +/ +, wheezing +/ +

- aktivitas dibantu orang lain

- BAB dan BAK dilakukan di tempat tidur

- terpasang infuse di lengan kanan NaCl 0,9%

- BB sebelum sakit : 46 kg, BB sesudah sakit : 40 kg

- pendidikan klien tamat SD

Page 8: Seminar RS TBC

ANALISA DATA

N

o

Data Etiologi Masalah

1 : - klien mengeluh batuk

berlendir

- klien mengeluh sesak

nafas

: - TTV

TD : 130/80 mmHg

N : 80 x/ mnt

R : 30 x/ mnt

SB : 36,5oC

- auskultasi paru ronchi +/

+

- sputum kental

Peningkatan produksi

sputum

Bersihan jalan

nafas tidak efektif

2 : - klien mengatakan

aktivitasnya dibantu

- terpasang IVFD dextrose

5% di lengan kanan

Kelemahan tubuh Intoleransi aktivitas

3 : - klien mengeluh

mengalami penurunan nafsu

makan

- klien mengeluh

mengalami penurunan berat

badan

: - BB sebelum sakit : 46

kg, BB sesudah sakit : 40 kg

Nafsu makan menurun Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

4 : - klien mengatakan tidak Kurang informasi Kurang

Page 9: Seminar RS TBC

N

o

Data Etiologi Masalah

mengerti tentang penyakitnya

: - pendidikan klien tamat

SD

tentang penyakitnya pengetahuan

Prioritas Masalah :

1.      Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d peningkatan produksi sputum

2.      Intoleransi aktivitas b/d kelemahan tubuh dan proses pengobatan

3.      Ketidakseimbangan nutrisi b/d penurunan nafsu makan

4.      Kurang pengetahuan tentang penyakitnya b/d kurangnya informasi

Page 10: Seminar RS TBC

ASUHAN KEPERAWATAN

N

oDiagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi

1 Bersihan jalan nafas

tidak efektif b/d

produksi sputum

berlebih ditandai dengan

:

: - klien mengeluh

batuk berlendir

- klien mengeluh

sesak nafas

: - TTV

TD : 130/80mmHg

N : 80 x/ mnt

R : 30 x/ mnt

SB : 36,5oC

- auskultasi paru

ronchi +/ +

- sputum kental

Bersihan jalan

nafas kembali

efektif setelah

diberikan tindakan

keperawatan

selama 3x24 jam

dengan kriteria

hasil:

-      batuk berlendir

berkurang atau

hilang

-      sekret encer

-      tanda-tanda vital

dalam putus

normal

-      ronchi -/-

1.    Kaji fungsi

pernafasan seperti

bunyi, kecepatan dan

irama setiap jam

06.00, 12.00, 18.00

setiap hari

2.    Observasi tanda-

tanda vital setiap jam

06.00, 12.00, 18.00

setiap hari

1.   Penurunan fungsi

nafas dapat

menunjukkan

ketidakmampuan

untuk membersihkan

jalan nafas.

2.   Penyimpangan

normal TTV

menunjukkan

perubahan status

pasien.

13-10-15, jm.08.00

1.   Melakukan

pengkajian frekuensi

pernafasan 30x/ mnt,

iramanya teratur,

terdengar ronchi dan

jenis pernafasan

torakal abdominal

13-10-15, jm.12.00

2.   Mengukur TTV

TD : 130/80mmHg

N : 84 x/ mnt

R : 30 x/ mnt

SB : 36,2oC

- Mengawasi klien

minum obat codein 1

tablet dan cefixime 1

tablet

: - klien mengatakan

sesak berkurang

setelah diatur pada

posisi semi fowler

- klien mengatakan

sputum yang keluar

banyak

: - TTV

TD : 130/80mmHg

N : 82 x/ mnt

R : 26 x/ mnt

SB : 36,2oC

A : masalah belum

teratasi

: - kaji fungsi

pernafasan setiap jam

06.00, 12.00, 18.00

- observasi TTV

Page 11: Seminar RS TBC

N

oDiagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi

3.    Atur posisi klien

dengan posisi semi

fowler setiap kali klien

merasa sesak nafa

4.    Ajarkan teknik nafas

dalam dan batuk

efektif pada pertemuan

pertama

5.    Anjurkan pasien

untuk gunakan teknik

batuk efektif setiap

3.   Posisi membantu

ekspansi paru dan

menurunkan upaya

pernafasan.

4.   Memaksimalkan

ventilasi dan

meningkatkan gerakan

sekret ke dalam jalan

nafas besar sebagai

mudah dikeluarkan

5.   Melatih pasien untuk

dapat belajar

mengatasi batuk yang

dialaminya.

13-10-15, jm.12.15

3.   Merubah posisi tidur

klien dari tidur satu

bantal menjadi posisi

semi fowler

13-10-15, jm.13.15

4.   Mengajarkan teknik

nafas dalam dan batuk

efektif pada klien

13-10-15, jm.13.30

5.   Menganjurkan pasien

untuk gunakan teknik

batuk efektif setiap

batuk

13-10-15, jm.13.45

6.   Menganjurkan

setiap 8 jam

- pertahankan posisi

tidur semi fowler

- anjurkan klien

untuk minum air putih

yang banyak

- anjurkan klien

untuk tetap

menggunakan teknik

batuk efektif setiap

batuk

Page 12: Seminar RS TBC

N

oDiagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi

ingin batuk

6.    Anjurkan klien untuk

meningkatkan asupan

cairan sedikitnya

2.500 ml/ hari

7.    Kolaborasi beri obat

sesuai instruksi dokter

6.   Pemasukan cairan

yang banyak

membantu

mengencerkan sekret.

7.   Beri obat dengan

teratur mempercepat

proses penyembuhan

keluarga dan klien

untuk memenuhi

asupan cairan yang

cukup bagi klien

dengan minum air

putih yang banyak +

2500 ml/ hari

13-10-15, jm.18.00

7.   Memberikan obat

sesuai instruksi

Menganjurkan klien

untuk minum obat

tablet secara teratur

dan tidak boleh

berhenti

2 Intoleransi aktivitas b/d

kelemahan tubuh dan

proses penyakit ditandai

dengan :

: - klien mengatakan

Klien dapat

beraktivitas dengan

baik dengan

kriteria hasil :

-      Klien dapat

1.    Monitor derajat

mobilitas dengan

menggunakan skala

ketergantungan

1.   Untuk mengetahui

tingkat

ketergantungan

13-10-15, jm.08.00

1.   Melakukan observasi

derajat ketergantungan

pada klien. mandi = 4,

berpakaian = 4,

: - klien mengeluh

belum bisa sepenuhnya

beraktivitas masih

terbatas pada

mobilisasi

Page 13: Seminar RS TBC

N

oDiagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi

aktivitasnya dibantu

: - BAB dan BAK

dilakukan di tempat

tidur

- terpasang infus

NaCl 0,9 % di lengan

kanan

beraktivitas secara

mandiri

-      BAB dan BAK

dilakukan sendiri

di toilet

2.    Bantu pasien dalam

pemenuhan kebutuhan

berdasarkan tingkat

ketergantungannya

3.    Anjurkan klien untuk

beraktivitas secara

bertahap

2.   Memenuhi

kebutuhan sehari-hari

klien

3.   Melatih klien untuk

tidak tergantung dan

eliminasi = 3,

mobilisasi = 2, pindah

= 4, ambulasi = 4, naik

tangga = 4. Hasil :

terjadi ketergantungan

13-10-15, jm.08.10

2.   Membantu pasien

dalam eliminasi BAK

dengan menyediakan

urinal dan pispot pada

saat BAB

13-10-15, jm.08.15

3.   Menganjurkan klien

untuk bisa melakukan

mobilisasi miring kiri,

miring kanan dan

duduk secara mandiri

tanpa bantuan orang

- klien mengeluh

merasa lelah

: - klien belum bisa

melakukan seluruh

aktivitas

- BAB dan BAK di

tempat tidur

A : masalah belum

teratasi

: - bantu klien dalam

pemenuhan kebutuhan

- anjurkan klien

untuk beraktivitas

secara mandiri

Page 14: Seminar RS TBC

N

oDiagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi

4.    Beri reinforcement

positif terhadap tingkat

keberhasilan klien

secara bertahap bisa

mandiri

4.   Pujian

membangkitkan

semangat pasien

untuk bisa mandiri

lain. Hasil : klien bisa

melakukan mobilisasi

miring kiri dan miring

kanan

13-10-15, jm.08.15

4.   Memberikan pujian

pada klien karena

klien sudah bisa

mobilisasi secara

mandiri

3 Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan b/d produksi

sputum dan anoreksia

Menunjukkan

peningkatan nutrisi

dengan kriteria

hasil :

1.    Catat nutrisi klien

pada penerimaan, BB,

turgor kulit, adanya

1.   Berguna dalam

mendefinisikan

derajat masalah dan

14-10-15, jm.08.00

1.   Mencatat status

nutrisi klien, hasil

nutrisi pasien kurang

: - klien mengatakan

sudah bisa makan

walaupun masih dalam

porsi

Page 15: Seminar RS TBC

N

oDiagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi

ditandai dengan :

: - klien mengeluh

mengalami penurunan

nafsu makan

- klien mengeluh

mengalami penurunan

berat badan

: - BB sebelum sakit :

46 kg, BB sesudah

sakit : 40 kg

-      Peningkatan BB

-      Bebas tanda

malnutrisi

riwayat mual muntah

atau tidak

2.    Awasi masukan

makanan dan cairan.

Awasi pengeluaran

urine, keringat

timbang BB setiap hari

3.    Anjurkan klien

makan dalam porsi

sedikit tapi sering

dengan makanan

TKTP

pilihan intervensi

yang tepat

2.   Berguna mengukur

keefektifan nutrisi dan

dukungan cairan

3.   Memaksimalkan

masukan nutrisi

sebagai kebutuhan

energi

dari kebutuhan, BB

saat masuk : 40 kg,

turgor kulit baik, mual

muntah tidak ada,

nafsu makan menurun

14-10-15, jm.08.058

2.   Mengganti cairan

infuse dari NaCl 0,9%

diganti dextrose 5% 20

gtt/ mnt, BB : 40 kg

14-10-15, jm.08.10

3.   Menganjurkan klien

untuk makan sedikit

tapi sering

12-8-08, jm.12.00

: - porsi makan

dihabiskan

- frekuensi makan

meningkat

- BB 40 kg

A : masalah teratasi

sebagian

: - awasi masukan dan

pengeluaran

- timbang BB setiap

hari

- menganjurkan

klien untuk tetap

mempertahankan

masukan nutrisi

Page 16: Seminar RS TBC

N

oDiagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi

4.    Kolaborasi ahli gizi

komposisi diit

Pagi : bubur dan telur,

Siang : nasi, telur/

ikan, sayur, sup, buah,

Sore : ekstra telur,

Malam : nasi, telur/

ikan, sayur

4.   Memberikan bantuan

dalam perencanaan

diit dengan nutrisi

yang adekuat

4.   Mengawasi pola

makan pasien, hasil

klien menghabiskan

makanannya, porsi

makan sedikit

4 Kurang pengetahuan

tentang penyakitnya b/d

kurangnya informasi

ditandai dengan :

: - klien mengatakan

tidak mengerti tentang

penyakitnya

: - tingkat pendidikan

klien tamat SD

Klien mengerti

tentang

penyakitnya

setelah diberikan

penyuluhan dengan

kriteria hasil :

-      Klien

mengungkapkan

pemahaman

tentang penjelasan

yang diberikan

1.    Kaji pengetahuan

klien tentang penyakit

TBC yang dialaminya

2.    Jelaskan pada klien

pentingnya perawatan

dan pengobatan di

rumah sakit

1.   Belajar tergantung

pada emosi dan

kesiapan fisik

2.   Perawatan

pengobatan di rumah

sakit penting untuk

14-10-15, jm.08.00

1.   Mengukur

kemampuan klien

untuk belajar, hasil

klien mau diberikan

penyuluhan

14-10-15, jm.08.20

2.   Memberikan

penyuluhan kepada

klien dan keluarga

: - klien dan keluarga

mengatakan mengerti

tentang penyakit yang

diderita

: - klien dapat

menjelaskan kembali

pentingnya putus obat

dan akibat putus obat

A : masalah teratasi

: - anjurkan klien dan

keluarga berobat

Page 17: Seminar RS TBC

N

oDiagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi

-      Klien dapat

menjelaskan

kembali secara

umum penjelasan

yang diberikan

3.    Jelaskan pada klien

tentang proses

penyakit, pengobatan

dan pencegahan

4.    Jelaskan pada klien

dan keluarga tentang

dosis obat, frekuensi,

alasan pengobatan

lama dan akibat putus

obat

mengurangi

komplikasi

3.   Memberikan

pengetahuan pada

klien tentang

penyakitnya

4.   Mencegah pasien

putus obat, dan

meningkatkan kerja

sama dalam

pengobatan

tentang pentingnya

perawatan di rumah

sakit

14-10-15, jm.09.00

3.   Memberikan

penyuluhan pada klien

dan keluarga tentang

penyakit yang diderita

klien

14-10-15, jm.09.30

4.   Menjelaskan pada

klien dan keluarga

tentang pentingnya

pengobatan dan

dampak berhenti

secara teratur dan tidak

boleh putus obat

Page 18: Seminar RS TBC

N

oDiagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi

minum obat yaitu

pengobatan dimulai

dari pertama dan

penyakit yang diderita

bisa bertambah parah.

Page 19: Seminar RS TBC
Page 20: Seminar RS TBC
Page 21: Seminar RS TBC

DAFTAR PUSTAKA

Rencana  Asuhan Keperawatan, EGC. 1999 : Jakarta.Marilynn Doenges. Rencana Asuhan Keperawatan, EGC. 2001 : Jakarta.

Arif Mansjoer, dkk. Kapita Selekta Jilid I, EGC. 1999 : Jakarta.

Arjatmo Tjokronegoro, Prof, dr. Ilmu Penyakit Dalam. Balai Penerbit FKUI. 2001

Page 22: Seminar RS TBC

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.D DENGAN TB PARU DI RUANG INTERNA RSUD DR.H. MOH ANWAR

SUMENEP

Oleh :

Kelompok Ruang Interna

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS WIRARAJA

SUMENEP

2015