Upload
trankhanh
View
224
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 ii
Tim Penyunting
Dr. I Wayan Puja Astawa, S.Pd, M.Stat.Sci
Dr. A. A. Istri Rai Sudiatmika, M.Pd
Dr. Ni Made Pujani, M.Pd
Dr. I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si
Dr. Dewa Ketut Sastrawidana, M.Si
Ni Wayan Martiningsih, S.Si, M.Si
Putu Prima Juniartina, S.Pd, M.Pd
Luh Sumartini
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 iii
SAMBUTAN KETUA PANITIA
Puji syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmatNYA seminar nasional MIPA 2016 dapat dilaksanakan. Seminar pada
tahun 2016 ini mengambil tema “peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan
bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa”. Seminar kali ini
menghadirkan tiga pembicara kunci yang masing-masing sangat berpengalaman pada bidang
keilmuannya. Prof. Dr. Ir. Satryo Soemantri Brodjonogoro (mantan dirjen dikti), Prof. Ir.
Yohannes Sardjono, APU (peneliti senior BATAN), dan Prof. Dr. I Wayan Sadia, M.Pd (guru
besar pendidikan Fisika Undiksha).
Tercatat sebanyak 87 abstrak teregistrasi dalam seminar ini di luar ketiga abstrak
pembicara kunci. Peserta seminar berasal dari berbagai universitas di Indonesia yang berasal
dari wilayah Bali, Jawa, Sumatra, Maluku, dan Kalimantan. Peserta seminar merupakan dosen
dan peneliti di perguruan tinggi, guru, dan mahasiswa pascasarjana.
Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan kepada
Rektor Undiksha, pembicara kunci, peserta pemakalah dan non-pemakalah, serta penyunting
yang telah bekerja optimal untuk merampungkan buku kumpulan abstrak ini. Besar harapan
kami agar buku kumpulan abstrak ini dapat menyediakan ringkasan informasi berbagai hasil
penelitian terbaru di bidang MIPA dan pendidikan MIPA. Kami sangat terbuka untuk
menerima saran terkait penyempurnaan buku ini. Terimakasih.
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 iv
DAFTAR ISI
Halaman sampul .................................................................................................................... i
Sambutan Ketua Panitia ........................................................................................................ ii
Daftar Isi ................................................................................................................................ iii
Susunan Acara Seminar Nasional FMIPA Undiksha 2016 ................................................... ix
Jadwal Seminar Makalah Sesi Paralel ................................................................................... x
ABSTRAK MAKALAH PEMBICARA KUNCI (KEYNOTE SPEAKER)
Peranan MIPA dan Pendidikan MIPA yang Inovatif dan Bermuatan Kearifan Lokal
Dalam Memperkuat Jati Diri dan Daya Saing Bangsa .......................................... 1
Peranan Pendidikan MIPA yang Inovatif Dalam Memperkuat Jati Diri dan Daya Saing
Bangsa .................................................................................................................... 2
Status Saat Ini Penelitian dan Pengembangan Boron Neutron Capture Cancer Therapy
di Indonesia ............................................................................................................ 3
ABSTRAK MAKALAH BIDANG PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
Eksplorasi Ethnomathematics Dalam Ajaran Asta Kosala Kosali Untuk Memperkaya
Khasanah Pendidikan Matematika......................................................................... 4
Akrab dengan Matematika, Tanpa Belajar Matematika .................................................. 5
Praktikalitas Modul Analisis Kompleks Berbasis Penemuan Terbimbing ...................... 6
Pengembangan Desain Pembelajaran Berbantuan Pertanyaan What-If dalam Upaya
Meningkatkan Kemampuan Siswa Menangani Permasalahan Matematika
Terbuka .................................................................................................................. 7
Pembelajaran dengan Visual Scaffolding untuk Mengembangkan Kemampuan Siswa
dalam Menyelesaikan Masalah Terbuka Materi Fungsi Kuadrat .......................... 8
Analisis Hubungan Jenis Kelamin, Literasi Matematika, Disposisi Matematika dan
Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik SMA Negeri Di Denpasar ................. 9
Penggunaan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dalam
Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan di Sekolah Dasar ........................... 10
Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Aljabar Linier Melalui
Model Generatif Berbasis Kearifan Lokal Berbantuan Website Khan Academy .. 11
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Berorientasi Masalah
Matematika Tebuka Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari
Kecerdasan Logis Matematis Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Denpasar ………... 12
Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah Matematika Terbuka dengan
Keterampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika
Siswa …………………………………………………………………………….. 13
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika:
Pengetahuan Awal, Apresiasi Matematika, dan Kecerdasan Logis Matematis….. 14
Penerapan Perangkat Perkuliahan Berbasis Masalah Terbuka Untuk Meningkatkan
Kompetensi Utuh Matematika ………………………………………………....... 15
PMRI dan Inkuiri Sebagai Alternatif Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah ………………………………………... 16
Pengembangan Bahan Ajar dengan Pendekatan Induktif-Deduktif untuk
Meningkatkan Hasil belajar Mahasiswa pada Perkuliahan Struktur Aljabar II …. 17
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 v
Meminimalisir Kecemasan Berkomunikasi Siswa Dalam Pembelajaran Matematika
Melalui Penerapan Model B2LS ........................................................................... 18
Peranan Pendidikan Karakter Berorientasi Kearifan Lokal Dalam Pengembangan
Kemampuan Pemecahan Masalah ………………………………………………. 19
IbM Program Derive Bagi Guru Matematika SMA dan SMK Kota Malang ………….. 20
IbM Lambat Bagi Sekolah Dasar ………………………………………………………. 21
Efektivitas Model Pro-BHL dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Fisika Siswa SMAN 4 Singaraja ………………………………………………... 22
Eksplorasi Nilai-nilai Karakter, Sikap Sosial, dan Sikap Spiritual Pada Konsep dan
Prinsip Fisika ……………………………………………………………………. 23
Pengembangan Bahan Ajar Fisika Dengan Setting Model Process Oriented GuidedInquiry Learning .................................................................................................... 24
Pengaruh Model Collaborative Teamwork Learning Terhadap KemampuanPemecahan Masalah Fisika Ditinjau dari Kecerdasan Emosional Siswa .............. 25
Pengembangan Bahan Ajar Fisika Bermuatan Pendidikan Karakter Dengan SettingModel Pembelajaran Kontekstual REACT ............................................................ 26
Komparasi Pengaruh Model PBL dan Discovery Learning Terhadap KemampuanPemecahan Masalah Fisika dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA .......... 27
Peranan Peer Coaching Dalam Peningkatan Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa
Calon Guru Biologi ……………………………………………………………… 28
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam Pembelajaran BiologiBermuatan Kearifan Lokal Terhadap Keterampilan Proses Sains dan KarakterSiswa SMP ............................................................................................................. 29
Implementasi Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) dalam Penulisan RPP danPembelajaran Biologi Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Kuta ....... 30
Membelajarkan Keterampilan Hidup Dalam Bidang Kesehatan Reproduksi UntukMenurunkan Risiko Remaja Mengalami Triad KKR ............................................ 31
Subak Sebagai Media Untuk Pembelajaran Biologi Berbasis Kearifan Lokal ................ 32Pengembangan Modul Pembelajaran IPA (Aspek Biologi) dengan Setting Problem
Based Learning Bermedia Audio-visual untuk Meningkatkan KeterampilanBerpikir Kritis dan Hasil Belajar Kognitif Siswa SMP ......................................... 33
Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Model Pembelajaran Sains
Teknologi Masyarakat Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis
Siswa SMA ……………………………………………………………………… 34
Efektivitas Modul Konsep Asam Basa Berorientasi Keterampilan Generik Sains ......... 35Pengembangan Media Pembelajaran Pure Cartoon Konsep Stoikiometri
Dikolaborasikan Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Dan Hasil Belajar Siswa ………………….. 36
Uji Validasi Buku Panduan Pengelolaan Laboratorium Kimia SMA Berbasis Nilai-
Nilai Kearifan Lokal Trisakti ................................................................................ 37
Implementasi 3RH (Reduce, Reuse, Recycle, Handle) Dalam Manajemen Bahan dan
Limbah Laboratorium Kimia Dasar FMIPA Undiksha Sebagai Upaya Efesiensi
dan Depolutans ………………………………………………………………….. 38
Perancangan dan Validasi Tes Diagnostik Model Mental Kimia Organik ...................... 39
Pengaruh Penggunaan Multimedia Dalam Pembelajaran Kimia Dengan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa
SMA Kelas XI di SMA Negeri 1 Amlapura .......................................................... 40
Profil Model Mental Siswa Tentang Korelasi Struktur Molekul Terhadap Sifat
Senyawa Organik ………………………………………………………………... 41
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 vi
Studi Komparasi Model Inkuiri Terbimbing dan Model 5M Terhadap Aktivitas dan
Penguasaan Konsep Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Asam Basa .......... 42
Hubungan Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Kimia di
SMA N 1 Sawan Tahun Pelajaran 2015/2016 ....................................................... 43
Pengaruh Blended Learning dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Kimia SMA
pada Topik Stoikiometri ………………………………………………………… 44
Perubahan Paradigma Penilaian Hasil Belajar Sebagai Upaya Peningkatan Mutu
Pembelajaran Sains ................................................................................................ 45
Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Kelas dan Kualitas Interaksi Kelas Melalui
Pelaksanaan Lesson Study ...................................................................................... 46
Peningkatan Self Efficacy Guru dan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Pelaksanaan
Lesson Study .......................................................................................................... 47
Pengaruh Model Pembelajaran Experiential terhadap Hasil Belajar Pada Pembelajaran
IPA di SMP Negeri 11 Denpasar ........................................................................... 48
Pengaruh Pembuatan Participatory Video Berbasis Lanskap Budaya Subak Melalui
Model Pembelajaran Salingtemas Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Ditinjau
Dari Kemampuan Kerjasama ……………………………………………………. 49
Pengaruh Model Self-Regulated Learning terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
dan Self-Efficacy Siswa .......................................................................................... 50
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek dan Model Pembelajaran Langsung
Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Kinerja Ilmiah Siswa …………….. 51
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Learning Cycle 5E Untuk
Meningkatkan Ketrampilan Proses dan Pemahaman Konsep IPA ……………… 52
Komparasi Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan Model
Pembelajaran Inkuiri Bebas Terhadap Literasi Sains dan Konsep Diri Siswa ….. 53
Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan
Keterampilan Proses Sains Siswa .......................................................................... 54
Pengaruh Model Siklus Belajar 7E Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan
Keterampilan Proses Sains Siswa .......................................................................... 55
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir
Kritis dan Prestasi Belajar Siswa ………………………………………………... 56
Pengembangan LKS IPA Terintegrasi Siswa SMP Kelas VII Dengan Tema Panas
Bumi dan Lingkunganku ………………………………………………………... 57
Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Komunitas Science Club
untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP ……………….. 58
Efektivitas Buku Teks Pelajaran IPA SMP Berbasis Argumen Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa ................................................................................................ 59
Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Dengan Setting Inquiry
Laboratorium Bermuatan Content Local Genius Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP ……………… 60
Peningkatan Pedagogical Content Knowledge dan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui
Pelaksanaan Lesson Study ………………………………………………………. 61
Komparasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)
dengan Think Pair Share (TPS) dalam Pembelajaran Biologi Terhadap
Pemahaman Konsep dan Efikasi Diri Siswa SMA ……………………………… 62
Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Proses Sains dan
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA …………………………………. 63
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 vii
Pengembangan Perangkat Penilaian Portofolio Untuk Mengukur Keterampilan Proses
IPA Siswa SMP …………………………………………………………………. 64
Komparasi Model Siklus Belajar 5E dan Model Siklus Belajar 7E Terhadap
Pemahaman Konsep IPA dan Sikap Ilmiah Siswa SMP ………………………... 65
ABSTRAK MAKALAH BIDANG MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
Aplikasi Teorema Sisa Cina Untuk Menentukan Nama Hari Pada Kalender Saka dan
Jawa ……………………………………………………………………………... 66
Model Optimasi untuk Mengontrol Banyaknya Kasus Dengue (Data Penyakit Demam
Dengue di Kota Bandung) ………………………………………………………. 67
Dasar-Dasar Pemrograman MCNPX untuk Riset Dasar BNCT ……………………….. 68
Pelabelan Total Super anti Ajaib Sisi - (a, d) Pada Graf Lingkaran Kipas 4Fn ............... 69
Akumulasi Timbal (Pb) dan Struktur Stomata Daun Puring (Codiaeumvariegatum) ..... 70
Karakterisasi Morfologis Trichodermaasperellum isolat JB1 dan Antagonisme
Terhadap Patogen Penyebab Penyakit Rebah Kecambah (Sclerotium rolfsii
Sacc.) Pada Tanaman Tomat ……………………………………………………. 71
Afinitas Spesies Endopsammon di Zone Intertidal Perairan Pantai dalam Kawasan
Taman Nasional Bali Barat ……………………………………………………… 72
Uji Kemampuan Degradasi Minyak Solar Oleh Konsorsium Bakteri Hasil Preservasi
dengan Kombinasi Metode Liofiliasi dan Metode Gliserol …………………….. 73
Identifikasi Larva Nyamuk yang Ditangkap di Peridukan Kabupaten Buleleng ............. 74
Analisis Kualitas Lingkugan Hidup Ditinjau Dari Aspek Abiotik dan Biotic
Environment di Kawasan Wisata Toya Bungkah Kecamatan Kintamani
Kabupaten Bangli ……………………………………………………………….. 75
Potensi Ekstrak Kasar Biji Lamtoro Gung (Leucaena leucocephala) Untuk
Menurunkan Glukosa Darah Tikus Putih ……………………………………….. 76
Analisis Kandungan Kimia Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper Betle) dengan GC-MS …. 77
Adsorpsi Zat Warna Azo Jenis Remazol Brilliant Blue oleh Limbah Daun Ketapang
(Terminalia Catappa.L.) ………………………………………………………… 78
Sintesis Membran Kitosan-Pektin Tertaut Silang Polivinil Alkohol (PVA) dan
Aplikasinya Sebagai Adsorben Zat Warna Azo Jenis Remazol Black B (RBB) … 79
Sintesis dan Analisis Biodiesel dari Minyak Nyamplung (Calophyllum Inophylum L.)
dengan GC-MS ...................................................................................................... 80
Physicochemical and Phytochemical of Garcinia Mangostana L Seed Extract .............. 81
Analisis Kandungan Stok Karbon Organik Tanah Pada Tanah Lahan Pertanian Sawah
dan Holtikultura di Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng ………………… 82
Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Matoa
(Pometia pinnata) Dengan Metode DPPH ……………………………………… 83
Pengaruh Waktu Penyinaran Terhadap Efektivitas Fotodegradasi Fenol dan Nilai
COD Dalam Lindi TPA Bengkala Singaraja Menggunakan Reaktor Fixed BED
TiO2 Batu Apung ................................................................................................... 84
Identifikasi Komponen Ekstrak N-Hexana Dari Biji Lansium Domesticum Varr
Domesticum Dengan GC-MS ………………………………………………………….. 85
Mempelajari Fenomena Absorpsi-Desorpsi Air dari Batu Cadas Abasan di Wilayah
Sangsit Buleleng 86
Penggunaan Membran Selulosa–Etilendiamin Sebagai Matrik Elektoda Enzim Pada
Sistem Biosensor Kolesterol …………………………………………………….. 87
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 viii
Efisiensi Perombakan Warna Air Limbah Tekstil Buatan Yang Diolah Secara Indirect
Electrochemical Oxidation Pada Variasi pH, Konsentrasi Garam dan Beda
Potensial …………………………………………………………………………. 88
Pelatihan Ergo-Entrepreneurship Untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap
Kewirausahaan Pedagang Kuliner di Peliatan Ubud Gianyar Bali ……………... 89
Kompenen Isoflavon Tempe Kacang Merah (Phaseolus vulgaris) Pada Berbagai Lama
Fermentasi ………………………………………………………………………. 90
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 ix
SUSUNAN ACARA SEMINAR NASIONAL FMIPA UNDIKSHA 2016
HARI : SABTU, 30 JULI 2016
TEMPAT : HOTEL INNA GRAND BALI BEACH SANUR
No Kegiatan Waktu (WITA)
1. Registrasi peserta 08.00-08.30
2. Pembukaan:
Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
Laporan Ketua Panitia
Sambutan Rektor Universitas Pendidikan Ganesha
08.30-09.00
3. Coffe break #1 09.00-09.30
4. Seminar Utama:
Pemaparan Materi Oleh Keynote Speaker 1
(Prof. Dr. Ir. Satryo Soemantri Brodjonogoro)
Pemaparan Materi Oleh Keynote Speaker 2
(Prof. Ir. Yohannes Sardjono, APU)
Pemaparan Materi Oleh Keynote Speaker 3
(Prof. Dr. I WayanSadia, M.Pd)
Diskusi
09.30-10.00
10.00-10.30
10.30-11.00
11.00-12.00
5. Istirahat dan Makan Siang 12.00-13.00
6. Seminar Sesi Paralel 13.00-15.00
7. Coffe Break #2 15.15-15.30
8. Seminar Sesi Paralel 15.30-17.00
9. Penutupan 17.00-17.15
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 x
JADWAL SEMINAR MAKALAH SESI PARALEL
RUANG I (SESI I) : MATEMATIKA
No Waktu Nama Instansi Judul Makalah
1. 13.00 – 13.15Agung
Prabowo
Universitas
Jenderal Sudirman
Purwokero
Aplikasi Teorema Sisa Cina Untuk
Menentukan Nama Hari Pada Kalender
Saka dan Jawa
2. 13.15 – 13.30 Benny Yong
Universitas
Katolik
Parahyangan
Bandung
Model Optimasi untuk
Mengontrol Banyaknya Kasus
Dengue (Data Penyakit Demam
Dengue di Kota Bandung)
3. 13.30 – 13.45I Made
Ardana
PSTA BATAN
Yogyakarta
Dasar-dasar Pemrograman MCNPX
Untuk Riset Dasar BNCT
RUANG I (SESI II) : PENDIDIKAN MATEMATIKA
4. 13.45 – 14.00I Gusti Putu
SuhartaUndiksha Singaraja
Akrab dengan Matematika, Tanpa
Belajar Matematika
5. 14.00 – 14.15Jero Budi
Darmayasa
Universitas
Pendidikan
Indonesia Bandung
Eksplorasi Ethnomathematics Dalam
Ajaran Asta Kosala Kosali Untuk
Memperkaya Khasanah Pendidikan
Matematika
6. 14.15 – 14.30I Wayan Puja
AstawaUndiksha Singaraja
Penerapan Perangkat
Perkuliahan Berbasis Masalah
Terbuka Untuk Meningkatkan
Kompetensi Utuh Matematika
7. 14.30 – 14.45I Made
SuarsanaUndiksha Singaraja
Pengembangan Bahan Ajar dengan
Pendekatan Induktif-Deduktif untuk
Meningkatkan Hasil belajar
Mahasiswa pada Perkuliahan Struktur
Aljabar II
8. 14.45 – 15.00
15.00 – 15.15 Coffee Break
RUANG I (SESI III) : PENDIDIKAN FISIKA
9. 15.15 – 15.30 Rai SujanemUniversitas Negeri
Surabaya
Efektivitas Model Pro-BHL dalam
Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Masalah Fisika Siswa
SMAN 4 Singaraja
10. 15.30 – 15.45I Wayan
SantyasaUndiksha Singaraja
Eksplorasi Nilai-nilai Karakter, Sikap
Sosial, dan Sikap Spiritual Pada
Konsep dan Prinsip Fisika
11. 15.45 – 16.00Prabawa, I G.
B. SUndiksha Singaraja
Pengembangan Bahan Ajar Fisika
Dengan Setting Model Process
Oriented Guided Inquiry Learning
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 xi
12. 16.00 – 16.15 Anik Ariani Undiksha Singaraja
Pengaruh Model Collaborative
Teamwork Learning Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah
Fisika Ditinjau dari Kecerdasan
Emosional Siswa
13. 16.15 – 16.30 I. K. Sukarsa Undiksha Singaraja
Pengembangan Bahan Ajar Fisika
Bermuatan Pendidikan Karakter
Dengan Setting Model Pembelajaran
Kontekstual REACT
14. 16.30 – 16.45
I M. A.
Winangun Undiksha Singaraja
Komparasi Pengaruh Model PBL dan
Discovery Learning Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah
Fisika dan Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa SMA
15. 16.45 – 17.00
RUANG II : PENDIDIKAN MATEMATIKA
No Waktu Nama Instansi Judul Makalah
1. 13.00 – 13.15Kristina
Widjajanti
Politeknik Negeri
Malang
Program Derive bagi Guru
Matematika SMA dan SMK Kota
Malang
2. 13.15 – 13.30Mutia Lina
Dewi
Politeknik Negeri
malangIbM Lambat bagi Sekolah Dasar
3. 13.30 – 13.45 K. DelsiSTKIP PGRI
Padang Sumbar
Praktikalitas Modul Analisis Kompleks
Berbasis Penemuan Terbimbing
4. 13.45 – 14.00
I Putu Ade
Andre
Payadnya
Undiksha
Singaraja
Pengembangan Desain Pembelajaran
Berbantuan Pertanyaan What-If dalam
Upaya Meningkatkan Kemampuan
Siswa Menangani Permasalahan
Matematika Terbuka
5. 14.00 – 14.15N. L. T.
Rahmawati
Undiksha
Singaraja
Pembelajaran dengan Visual
Scaffolding untuk Mengembangkan
Kemampuan Siswa dalam
Menyelesaikan Masalah Terbuka
Materi Fungsi Kuadrat
6. 14.15 – 14.30Made Widya
Suryaprani
Undiksha
Singaraja
Analisis Hubungan Jenis Kelamin,
Literasi Matematika, Disposisi
Matematika dan Prestasi Belajar
Matematika Peserta Didik SMA
Negeri Di Denpasar
7. 14.30 – 14.45Ratih Ayu
Apsari
Undiksha
Singaraja
Penggunaan Pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia
(PMRI) dalam Pembelajaran
Penjumlahan dan Pengurangan di
Sekolah Dasar
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 xii
8. 14.45 – 15.00I Putu Pasek
Suryawan
Undiksha
Singaraja
Peningkatan Hasil Belajar
Mahasiswa Pada Mata Kuliah
Aljabar Linier Melalui Model
Generatif Berbasis Kearifan
Lokal Berbantuan Website Khan
Academy
15.00 – 15.15 Coffee Break
9. 15.15 – 15.30Ni Komang
Wirasti
Undiksha
Singaraja
Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Pemecahan Masalah
Berorientasi Masalah Matematika
Tebuka Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Ditinjau Dari
Kecerdasan Logis Matematis Siswa
Kelas X SMA Negeri 2 Denpasar
10. 15.30 – 15.45Ni Kadek
Suryantini
Undiksha
Singaraja
Pembelajaran Matematika Berbasis
Masalah Matematika Terbuka dengan
Keterampilan Metakognitif Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar
Matematika Siswa
11. 15.45 – 16.00I Putu Eka
Irawan
Undiksha
Singaraja
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika: Pengetahuan Awal,
Apresiasi Matematika, dan Kecerdasan
Logis Matematis
12. 16.00 – 16.15Ni Putu Dian
Primasari
Undiksha
Singaraja
PMRI dan Inkuiri Sebagai Alternatif
Pembelajaran untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis dan
Pemecahan Masalah
13. 16.15 – 16.30I Made
Ardana
Undiksha
Singaraja
Meminimalisir Kecemasan
Berkomunikasi Siswa Dalam
Pembelajaran Matematika Melalui
Penerapan Model B2LS
14. 16.30 – 16.45Ni Nyoman
Parwati
Undiksha
Singaraja
Peranan Pendidikan Karakter
Berorientasi Kearifan Lokal Dalam
Pengembangan Kemampuan
Pemecahan Masalah
15. 16.45 – 17.00I Nengah
Suparta
Undiksha
Singaraja
Pelabelan Total Super anti Ajaib Sisi -
(a, d) Pada Graf Lingkaran Kipas 4Fn .
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 xiii
RUANG III : BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI
No Waktu Nama Instansi Judul Makalah
1. 13.00 – 13.15 Susi SulistianaUniversitas
Terbuka Jakarta
Akumulasi Timbal (Pb) dan Struktur
Stomata Daun Puring
(Codiaeumvariegatum)
2. 13.15 – 13.30
I Wayan
Suanda & Ni
Wayan
Ratnadi
IKIP PGRI
Denpasar
Karakterisasi Morfologis
Trichodermaasperellum isolat JB1 dan
Antagonisme Terhadap Patogen
Penyebab Penyakit Rebah Kecambah
(Sclerotium rolfsii Sacc.) Pada
Tanaman Tomat
3. 13.30 – 13.45 JumrodahIAIN
Palangkaraya
Peranan Peer Coaching Dalam
Peningkatan Keterampilan Dasar
Mengajar Mahasiswa Calon Guru
Biologi
4. 13.45 – 14.00
Ida Bagus
Jelantik
Swasta
Undiksha
Singaraja
Afinitas Spesies Endopsammon di
Zone Intertidal Perairan Pantai dalam
Kawasan Taman Nasional Bali Barat
5. 14.00 – 14.15 N. P. RistiatiUndiksha
Singaraja
Uji Kemampuan Degradasi Minyak
Solar Oleh Konsorsium Bakteri Hasil
Preservasi dengan Kombinasi Metode
Liofiliasi dan Metode Gliserol
6. 14.15 – 14.30
Ni Luh Putu
Manik
Widiyanti
Undiksha
Singaraja
Identifikasi Larva Nyamuk yang
Ditangkap di Peridukan Kabupaten
Buleleng
7. 14.30 – 14.45Nyoman
Wijana
Undiksha
Singaraja
Analisis Kualitas Lingkugan Hidup
Ditinjau Dari Aspek Abiotik dan Biotic
Environment di Kawasan Wisata Toya
Bungkah Kecamatan Kintamani
Kabupaten Bangli
8. 14.45 – 15.00 I.A.P. SuryantiUndiksha
Singaraja
Potensi Ekstrak Kasar Biji Lamtoro
Gung (Leucaena leucocephala) Untuk
Menurunkan Glukosa Darah Tikus
Putih
15.00 – 15.15 Coffee Break
9. 15.15 – 15.30I Gusti Ngurah
Yuda Pranata
Undiksha
Singaraja
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing dalam Pembelajaran
Biologi Bermuatan Kearifan Lokal
Terhadap Keterampilan Proses Sains
dan Karakter Siswa SMP
10. 15.30 – 15.45Ni Wayan Emi
Sulandari
Undiksha
Singaraja
Implementasi Pendekatan Ilmiah
(Scientific Approach) dalam Penulisan
RPP dan Pembelajaran Biologi
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMA
Negeri 1 Kuta
11. 15.45 – 16.00Desak Made
Citrawathi
Undiksha
Singaraja
Membelajarkan Keterampilan Hidup
Dalam Bidang Kesehatan Reproduksi
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 xiv
Untuk Menurunkan Risiko Remaja
Mengalami Triad KKR
12. 16.00 – 16.15Putu Budi
Adnyana
Undiksha
Singaraja
Subak Sebagai Media Untuk
Pembelajaran Biologi Berbasis
Kearifan Lokal
13. 16.15 – 16.30I Wayan
Adnyana
Undiksha
Singaraja
Pengembangan Modul Pembelajaran
IPA (Aspek Biologi) dengan Setting
Problem Based Learning Bermedia
Audio-visual untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil
Belajar Kognitif Siswa SMP
14. 16.30 – 16.45Pradnyandari.
N.W.I
Undiksha
Singaraja
Pengembangan Modul Pembelajaran
Biologi Berbasis Model Pembelajaran
Sains Teknologi Masyarakat Untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa SMA
15. 16.45 – 17.00I Made
Sutajaya
Undiksha
Singaraja
Pelatihan Ergo-Entrepreneurship
Untuk Meningkatkan Pengetahuan dan
Sikap Kewirausahaan Pedagang
Kuliner di Peliatan Ubud Gianyar Bali
RUANG IV : KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA
No Waktu Nama Instansi Judul Makalah
1. 13.00 – 13.15Fatma Al
Hamid
Universitas
Patimura
Pengembangan Media Pembelajaran
Pure Cartoon Konsep Stoikiometri
Dikolaborasikan Dengan Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Untuk Meningkatkan Keterampilan
Proses Dan Hasil Belajar Siswa
2. 13.15 – 13.30I Nyoman
Sudyana
Universitas
Palangka
Raya
Efektivitas Modul Konsep
Asam Basa Berorientasi
Keterampilan Generik Sains
3. 13.30 – 13.45
I Gusti
Lanang
Wiratma
Undiksha
Singaraja
Uji Validasi Buku Panduan
Pengelolaan Laboratorium Kimia SMA
Berbasis Nilai-Nilai Kearifan Lokal
Trisakti
4. 13.45 – 14.00I Dewa Putu
Subamia
Undiksha
Singaraja
Implementasi 3RH (Reduce, Reuse,
Recycle, Handle) Dalam Manajemen
Bahan dan Limbah Laboratorium
Kimia Dasar FMIPA Undiksha
Sebagai Upaya Efesiensi dan
Depolutans
5. 14.00 – 14.15 I Wayan SujaUndiksha
Singaraja
Perancangan dan Validasi Tes
Diagnostik Model Mental Kimia
Organik
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 xv
6. 14.15 – 14.30I Made Ary
Sudiatmika
Undiksha
Singaraja
Pengaruh Penggunaan Multimedia
Dalam Pembelajaran Kimia Dengan
Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Terhadap Hasil
Belajar Siswa SMA Kelas XI di SMA
Negeri 1 Amlapura
7. 14.30 – 14.45
I Gusti
Ngurah Bayu
Sucitra
Undiksha
Singaraja
Profil Model Mental Siswa Tentang
Korelasi Struktur Molekul Terhadap
Sifat Senyawa Organik
8. 14.45 – 15.00
I Made
Wirahadi
Kusuma
Undiksha
Singaraja
Studi Komparasi Model Inkuiri
Terbimbing dan Model 5M Terhadap
Aktivitas dan Penguasaan Konsep
Kimia Siswa SMA Pada Pokok
Bahasan Asam Basa
15.00 – 15.15 Coffee Break
9. 15.15 – 15.30Nyoman Ayu
Amardini
Undiksha
Singaraja
Hubungan Kecerdasan Emosional dan
Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar
Kimia di SMA N 1 Sawan Tahun
Pelajaran 20152016
10. 15.30 – 15.45 I Made KirnaUndiksha
Singaraja
Pengaruh Blended Learning dan Gaya
Belajar Terhadap Hasil Belajar Kimia
SMA pada Topik Stoikiometri
11. 15.45 – 16.00
Ni Putu
Rahayu
Kusuma
Pratiwi
Undiksha
Singaraja
Analisis Kandungan Kimia Ekstrak
Daun Sirih Hijau (Piper Betle) dengan
GC-MS
12. 16.00 – 16.15I Nyoman
Sukarta
Undiksha
Singaraja
Adsorpsi Zat Warna Azo Jenis
Remazol Brilliant Blue oleh Limbah
Daun Ketapang (Terminalia Catappa.
L.)
13. 16.15 – 16.30Ni Putu Sri
Ayuni
Undiksha
Singaraja
Sintesis Membran Kitosan-Pektin
Tertaut Silang Polivinil Alkohol
(PVA) dan Aplikasinya Sebagai
Adsorben Zat Warna Azo Jenis
Remazol Black B(RBB)
14. 16.30 – 16.45I Wayan
Muderawan
Undiksha
Singaraja
Sintesis dan Analisis Biodiesel dari
Minyak Nyamplung (Calophyllum
Inophylum L.) dengan GC-MS
15. 16.45 – 17.00Ni Putu Novi
Puspitadewi
Undiksha
Singaraja
Physicochemical and Phytochemical of
Garcinia Mangostana L Seed Extract
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 xvi
RUANG V : KIMIA DAN PENDIDIKAN IPA
No Waktu Nama Instansi Judul Makalah
1. 13.00 – 13.15 Kadek YulianiUndiksha
Singaraja
Analisis Kandungan Stok Karbon
Organik Tanah Pada Tanah Lahan
Pertanian Sawah dan Holtikultura di
Kecamatan Sukasada Kabupaten
Buleleng
2. 13.15 – 13.30Ni Wayan
Martiningsih
Undiksha
Singaraja
Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Etanol Daun
Matoa (Pometia pinnata) Dengan
Metode DPPH
3. 13.30 – 13.45Ni Wayan
Yuningrat
Undiksha
Singaraja
Pengaruh Waktu Penyinaran
Terhadap Efektivitas Fotodegradasi
Fenol dan Nilai COD Dalam Lindi
TPA Bengkala Singaraja
Menggunakan Reaktor Fixed BED
TiO2 Batu Apung
4. 13.45 – 14.00Gede Billy
Oktavio Putra
Undiksha
Singaraja
Identifikasi Komponen Ekstrak N-
Hexana Dari Biji Lansium
Domesticum Varr Domesticum
Dengan GC-MS
5. 14.00 – 14.15 I Wayan KaryasaUndiksha
Singaraja
Mempelajari Fenomena Absorpsi-
Desorpsi Air dari Batu Cadas Abasan
di Wilayah Sangsit Buleleng
6. 14.15 – 14.30
I Nyoman Tika
& I.Gusti Ayu
Tri Agustiana
Undiksha
Singaraja
Penggunaan Membran Selulosa–
Etilendiamin Sebagai Matrik
Elektoda Enzim Pada Sistem
Biosensor Kolesterol
7. 14.30 – 14.45I Dewa Ketut
Sastrawidana
Undiksha
Singaraja
Efisiensi Perombakan Warna Air
Limbah Tekstil Buatan Yang Diolah
Secara Indirect Electrochemical
Oxidation Pada Variasi pH,
Konsentrasi Garam dan Beda
Potensial
8. 14.45 – 15.00
15.00 – 15.15 Coffee Break
9. 15.15 – 15.30K. D. H.
Gunawan
Undiksha
Singaraja
Peningkatan Pedagogical Content
Knowledge dan Kualitas
Pembelajaran IPA Melalui
Pelaksanaan Lesson Study
10. 15.30 – 15.45Ayu Sri
Widyantini
Undiksha
Singaraja
Komparasi Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Head
Together (NHT) dengan Think Pair
Share (TPS) dalam Pembelajaran
Biologi Terhadap Pemahaman
Konsep dan Efikasi Diri Siswa SMA
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 xvii
11. 15.45 – 16.00 SurayanahUndiksha
Singaraja
Pengaruh Model Problem Based
Learning Terhadap Keterampilan
Proses Sains dan Kemampuan
Pemecahan Masalah Siswa SMA
12. 16.00 – 16.15 Dewanti, B. AUndiksha
Singaraja
Pengembangan Perangkat Penilaian
Portofolio Untuk Mengukur
Keterampilan Proses IPA Siswa SMP
13. 16.15 – 16.30 D. D. JayanthiUndiksha
Singaraja
Komparasi Model Siklus Belajar 5E
dan Model Siklus Belajar 7E
Terhadap Pemahaman Konsep IPA
dan Sikap Ilmiah Siswa SMP
14. 16.30 – 16.45
I Wayan
Redhana &
Nyoman Diah
Devi Bestari
Undiksha
Singaraja
Efektivitas Buku Teks Pelajaran IPA
SMP Berbasis Argumen dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
15. 16.45 – 17.00 Siti MaryamUndiksha
Singaraja
Kompenen Isoflavon Tempe Kacang
Merah (Phaseolus vulgaris) Pada
Berbagai Lama Fermentasi
RUANG VI : PENDIDIKAN IPA
No Waktu Nama Instansi Judul Makalah
1. 13.00 – 13.15I Wayan
Subagia
Undiksha
Singaraja
Perubahan Paradigma Penilaian Hasil
Belajar Sebagai Upaya Peningkatan
Mutu Pembelajaran Sains
2. 13.15 – 13.30I Nengah
Gunada
Undiksha
Singaraja
Peningkatan Kemampuan Pengelolaan
Kelas dan Kualitas Interaksi Kelas
Melalui Pelaksanaan Lesson Study
3. 13.30 – 13.45I Made Ardi
Bayu Saputra
Undiksha
Singaraja
Peningkatan Self Efficacy Guru dan
Kualitas Pembelajaran IPA Melalui
Pelaksanaan Lesson Study
4. 13.45 – 14.00Rikardus
Herak
Undiksha
Singaraja
Pengaruh Model Pembelajaran
Experiential terhadap Hasil
Belajar Pada Pembelajaran IPA
di SMP Negeri 11 Denpasar
5. 14.00 – 14.15Thalia
Prasetya
Undiksha
Singaraja
Pengaruh Pembuatan Participatory
Video Berbasis Lanskap Budaya Subak
Melalui Model Pembelajaran
Salingtemas Terhadap Hasil Belajar
Siswa SMA Ditinjau Dari Kemampuan
Kerjasama
6. 14.15 – 14.30
I Kadek Yudi
Wihardi
Marditha
Undiksha
Singaraja
Pengaruh Model Self-Regulated
Learning terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah dan Self-Efficacy
Siswa
7. 14.30 – 14.45Ni Made
Putri Ariasih
Undiksha
Singaraja
Pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Proyek dan Model
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 xviii
Pembelajaran Langsung Terhadap
Kemampuan Berpikir Kreatif dan
Kinerja Ilmiah Siswa
8. 14.45 – 15.00Ni Kadek
Pujiastuti
Undiksha
Singaraja
Pengembangan Lembar Kerja Siswa
(LKS) Berbasis Learning Cycle 5E
Untuk Meningkatkan Ketrampilan
Proses dan Pemahaman Konsep IPA
15.00 – 15.15 Coffee Break
9. 15.15 – 15.30Putra, I K. A.
E
Undiksha
Singaraja
Komparasi Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Dengan Model Pembelajaran Inkuiri
Bebas Terhadap Literasi Sains dan
Konsep Diri Siswa
10. 15.30 – 15.45
I Gusti Ayu
Putu Adi
Laksmidewi
Undiksha
Singaraja
Pengaruh Model Problem Based
Learning Terhadap Keterampilan
Berpikir Kritis dan Keterampilan
Proses Sains Siswa
11. 15.45 – 16.00Putu Ayu
Wulandari
Undiksha
Singaraja
Pengaruh Model Siklus Belajar 7E
Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis
Dan Keterampilan Proses Sains Siswa
12. 16.00 – 16.15N.
Ramadiyanti
Undiksha
Singaraja
Pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Proyek Terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis dan
Prestasi Belajar Siswa
13. 16.15 – 16.30Kadek Ayu
Sri Wahyuni
Undiksha
Singaraja
Pengembangan LKS IPA Terintegrasi
Siswa SMP Kelas VII Dengan Tema
Panas Bumi dan Lingkunganku
14. 16.30 – 16.45Made Krisna
Wisesa Yuda
Undiksha
Singaraja
Pengembangan Modul Pembelajaran
Berbasis Proyek dalam Komunitas
Science Club untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
SMP
15. 16.45 – 17.00K S. K.
Wardani
Undiksha
Singaraja
Pengembangan Perangkat
Pembelajaran IPA Terpadu Dengan
Setting Inquiry Laboratorium
Bermuatan Content Local Genius
Untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep dan Keterampilan Proses Sains
Siswa SMP
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016
ABSTRAK MAKALAH PEMBICARA KUNCI
(KEYNOTE SPEAKER)
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 1
Peranan MIPA dan Pendidikan MIPA yang Inovatif danBermuatan Kearifan Lokal Dalam Memperkuat Jati Diri dan
Daya Saing Bangsa
Satryo Soemantri Brodjonegoro
Wakil Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI)
Email : [email protected]
AbstrakIlmu pengetahuan mempunyai tiga karakter sebagai berikut: 1) ilmu pengetahuan sebagaimetoda atau alat mencari solusi dari berbagai permasalahan kehidupan kita, 2) Ilmupengetahuan sebagai kerangka berpikir yang menjadi pengangkat derajat dan kapabilitasmanusia, 3) Ilmu pengetahuan sebagai budaya yang memberikan landasan nilai bagi peradabanmanusia. Dalam makalah ini akan dibahas secara rinci ketiga karakter ilmu pegetahuan tersebutyang menunjukkan keterkaitan satu sama lain, hal ini menunjukkan pentingnya ilmupengetahuan dalam memajukan suatu bangsa.
Kata-kata Kunci : kearifan lokal, jati diri, daya saing bangsa
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 2
Peranan Pendidikan MIPA yang Inovatif Dalam MemperkuatJati Diri dan Daya Saing Bangsa
I Wayan Sadia
Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha
Email : [email protected]
AbstrakPerubahan tatanan dunia global dalam kemasan WTO, AFTA, APEC dan sebagainya memaksabangsa Indonesia untuk aktif di dalamnya. Sebagai bagian dari tatanan dunia baru di eraglobalisasai, Indonesia dituntut untuk mampu menyiapkan sumber daya manusia yangberkualitas, memiliki jati diri dan daya saing yang akan memainkan peran sebagai ujung tombakdalam persaingan antar bangsa-bangsa di dunia. Tanpa memiliki kemampuan bersaing dankeunggulan kompetetif dengan bangsa-bangsa lain, maka Indonesia hanya akan menjadi pasaryang empuk bagi Negara-negara maju. Atas dasar realitas tersebut dan tantangan masa depanbangsa, maka penyiapan tenaga kerja yang berkualitas dan professional sudah menjadikebutuhan yang tidak bias ditawar lagi. Dalam rangka penyiapan sumber daya manusia yangberkualitas dan berdaya saing, Kementrian Pendidikan Nasional telah mencanangkan visinya:Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untukmemberdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitassehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Visi tersebutlebih menekankan pada pendidikan yang tranformatif, yang menjadikan pendidikan sebagaimotor penggerak perubahan masyarakat untuk berkembang menuju masyarakat maju. Pada eraglobalisasi dewasa ini, tranformasi itu berjalan dengan sangat cepat dan menuju masyarakatberbasis pengetahuan (knowledge based society). Dalam masyarakat yang berbasis pengetahuan,peranan ilmu matematika dan ilmu pengetahuan alam (MIPA) dan teknologi menjadi sangatdominan. Oleh karena itu, maka pendidikan MIPA perlu diinovasi agar dapat berkontribusisecara signifikan dalam menyiapkan tenaga kerja yang professional, mandiri dan berdaya saing.Pendidikan MIPA yang inovatif pada hakekatnya dapat digunakan untuk membekali subyekdidik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan proses, tetapi juga dapat digunakan untukmenanamkan sikap dan nilai. Jadi, pendidikan MIPA yang inovatif dapat digunakan untukmembangun insan cerdas yang mencakup cerdas spiritual, cerdas sosial/emosional, cerdasintelektual, dan cerdas kinestika. Pendidikan MIPA yang inovatif dapat diaktualisasikan dalambentuk model-model belajaran berbasis masalah, model pembelajaran kontekstual, modelpembelajaran sains-teknologi-masyarakat (STM), model pembelajaran inkuiri, model siklusbelajar, model pembelajaran pemecahan masalah, model pembelajaran berbasis proyek, modelpembelajaran kooperatif dan sebagainya. Setiap fase pembelajaran dari masing-masing modelpembelajaran MIPA yang inovatif tersebut akan memberi peluang bagi peserta didik untukmenjadi cerdas, mandiri, dan berdaya saing.
Kata-kata Kunci: Pendidikan MIPA, jati diri, daya saing
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 3
Status Saat Ini Penelitian dan Pengembangan Boron Neutron
Capture Cancer Therapy di Indonesia
Prof. Ir. Yohannes Sardjono, APU
Pusat Sains dan Teknologi Akselerator-BATAN, Yogyakarta
Email : [email protected]
Abstrak
Kanker adalah tumor ganas yang tumbuh akibat pembelahan sel yang tidak terkontrol. World
Health Organization (WHO) memproyeksikan bahwa pada tahun 2030 jumlah penderita kanker
di Indonesia sangat tinggi dan pengobatannya hingga sampai saat ini belum menjangkau sampai
sel akar kanker. Untuk itu perlu dikembangkan suatu metode pengobatan kanker yang mampu
menjangkau hingga ke akar-akar sel kanker, salah satunya adalah metode BNCT (Boron
Neutron Capture Cancer Therapy). BNCT adalah terapi kanker yang mempunyai empat
keunggulan yaitu Boron bukan merupakan unsur yang toxic, hanya Boron di lokasi kanker yang
teraktivasi oleh neutron, sinar alfa yang dipancarkan oleh Boron yang teraktivasi hanya
mempunyai jangkauan dalam orde beberapa micro meter sehingga terapi kanker hanya pada
tingkat sel, Boron yang teraktivasi mempunyai umur paro beberapa nano detik. Keberhasilan
aplikasi sistem BNCT ditentukan oleh ketersediaan senyawa Boron dan sumber neutron.
Senyawa Boron dipilih senyawa analog kurkumin berupa senyawa fitokimia yang telah
diketahui berpotensi sebagai senyawa antikanker terutama kanker payudara yang dapat
mengenali target HER-2 secara spesifik. Sedang sumber neutronnya adalah Accelerator Driven
Compact Neutron Generator (CNG) yang sudah proven dan lebih fleksibel untuk digunakan di
rumah sakit. Untuk riset dasar BNCT, digunakan fasilitas reaktor Nuklir (reaktor Kartini) di
Pusat Sains dan Teknologi Akselerator (PSTA) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan
secara paralel dikembangkan komponen kandungan lokal CNG berbasis pengalaman pembuatan
dan pengoperasian Generator Neutron PSTA-BATAN. Pengembangan teknologi dan aplikasi
BNCT dilakukan bersama mitra konsorsium lokal dan mitra konsorsium internasional. Tahap
pertama program pengembangan BNCT adalah persiapan pengujian senyawa Boron dari NHK
di reaktor Kartini PSTA-BATAN dan secara paralel mengembangkan analog kurkumin yang
tersubstitusi karboranil sebagai senyawa boron BNCT melalui sintesis kondensasi karbonil aldol
dilanjutkan pengujian in vitro dan in vivo tanpa sistem BNCT dan tahap kedua dengan sistem
BNCT serta tahap ketiga direncanakan uji klinis. Pengembangan sistem BNCT dilakukan di
reaktor Kartini dan CNG dengan metode Monte Carlo yang terintegrasi dalam computer code
MCNP (Monte Carlo N Particle). Pengembangan CNG difokuskan pada peningkatan
kandungan lokal komponen sumber ion RF, generator RF dan target Deuterium. Melalui
penelitian ini dapat diperoleh senyawa analog kurkumin sebagai senyawa boron BNCT yang
belum teruji pada istem BNCT dan komisioningnya sistem BNCT skala kecil di reaktor Kartini.
Pada tahun kedua didapatkan senyawa analog kurkumin yang teruji secara in vitro dan in vivo
yang terintegrasi dengan sistem BNCT di reaktor Kartini dan menyiapkan dokumen integrasi
sistem BNCT dengan CNG serta Deatail Engineering Design (DED) komponen lokal sumber
ion RF, generator RF dan target Deuterium. Tahun ketiga didapatkan senyawa analog kurkumin
teruji klinik untuk kanker payudara dengan sistem BNCT dengan CNG. Pengembangan teknik
terapi kanker ini merupakan kelengkapan dari pengembangan teknik diagnose menggunakan
Tomografi Emisi Positron (PET). Radio nuklida F-18 yang digunakan sebagai pemancar
positron dibuat dengan menggunakan cyclotron yang saat ini sedang dikembangkan di PSTA
BATAN.
Kata-kata Kunci: BNCT, Reaktor Kartini, Senyawa Boron, CNG dan Kanker payudara
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016
ABSTRAK MAKALAH BIDANG PENDIDIKAN MATEMATIKA
DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 4
Eksplorasi Ethnomathematics Dalam Ajaran Asta Kosala KosaliUntuk Memperkaya Khasanah Pendidikan Matematika
Jero Budi Darmayasa
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Email : [email protected]
AbstrakAsta Kosala Kosali merupakan gabungan dari Asta Kosala dan Asta Kosali. Asta Kosala adalahnama Lontar/Buku tentang ukuran membuat menara atau bangunan tinggi, wadah, bade,usungan mayat. Sedangkan, Asta Kosali adalah nama Lontar/Buku tentang ukuran membuatrumah. Terdapat berbagai konsep matematika yang termuat dalam ajaran tersebut, baikmatematika sekolah ataupun matematika lanjut. Ajaran yang termuat dalam Asta Kosala Kosalimelekat dalam aktivitas sehari-hari masyarakat Bali, baik Bali Mula maupun Bali padaumumnya. Ajaran tersebut sangat banyak diterapkan dalam bidang perumahan dan sistem religi.Oleh karena itu, ajaran yang temuat dalam Asta Kosala kosali termasuk dalam kajianantropologi budaya. Ukuran-ukuran yang dipakai dalam ajaran Asta Kosala Kosalimenggunakan ukuran yang ada pada bagian-bagian tubuh manusia, seperti depa, cengkang,tampak, dan lain sebagainya. Memperhatikan kemajuan teknologi saat ini, maka ukuran tersebutdapat dimodelkan menggnakan pemodelan matematika. Ketika suatu ajaran dalam Asta KosalaKosali dipandang sebagai irisan dari bidang ilmu antropologi budaya dan matematika danpemodelan matematika maka ajaran itu disebut dengan Ethnomathematics. Setelah dilakukaneksplorasi, beberapa Ethnomathematics dalam ajaran yang termuat dalam Asta Kosala-kosalidiantaranya tentang ukuran saka (pilar) yang berkatian dengan konsep regresi linier bergandaatau fungsi linier, ukuran pekarangan rumah yang berkaitan dengan konsep perkalian dan bentukpersegi panjang, banyaknya likah atau banyaknya Iga-iga yang berkaitan dengan konsepmodulo, serta ukuran-ukuran pada Saka (pilar) yang berkaitan dengan pecahan dan diagonal.Sebagai bagian dari pelestarian budaya dan pengembangan pendidikan matematika, sangatmemungkinkan untuk memilah dan memetakan Ethnomathematics yang telah dieksplorasikedalam konsep matematika sekolah dan dilanjutkan dengan mengembangkan perangkatpembelajaran yang berkualitas sehingga dapat memperkaya khasanah pendidikan matematika diIndonesia dan dunia.
Kata-kata Kunci: Ethnomathematics, Asta Kosala Kosali, Budaya, Matematika Sekolah
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 5
Akrab dengan Matematika, Tanpa Belajar Matematika
I Gusti Putu Suharta
Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
Email : [email protected]
AbstrakUngkapan “tiada hari tanpa matematika” nampaknya tepat digunakan untuk menunjukkanbahwa matematika digunakan dalam semua aspek kehidupan manusia. Dalam hidupkemasyarakatan sering kita jumpai ada orang tidak mempunyai pengetahuan matematika formalakan tetapi sangat akrab dengan matematika atau dapat menggunakan ide-ide matematikadengan baik. Misalnya Tukang Ukir, Tukang Bangunan, Penyususn Kalender Bali, Pedagang,dll. Praktek-praktek matematika seperti ini dinamakan Etnomatematika. Pada awalnya istilahEtnomatematika digunakan untuk praktek-praktek matematika orang buta huruf atau orang“primitif”, kemudian konsep etno berkembang lebih luas yaitu mencakup semua kelompokbudaya seperti jargon, kode, simbol, mitos, cara, penalaran, dan pengambilan keputusan.Etnomatematika Tukang Ukir Bali menggunakan kesamaan, pergeseran, dan perputaran ;Etnomatematika Tukang Bangunan Bali menggunakan ukuran tubuh seperti lengkat, nyari, rai;sedangkan Etnomatematika Penyusun Kalender Bali menggunakan pengulangan dan pertemuan.
Kata-kata Kunci: Etnomatematika, Tukang Ukir, Tukang Bangunan, Penyusun Kalender
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 6
Praktikalitas Modul Analisis Kompleks Berbasis PenemuanTerbimbing
K. Delsi1*, Anny Sovia2, & Yulyanti Harisman3
STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang1*, 2, 3
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul berbasis penemuan terbimbing yangpraktis pada perkuliahan Analisis Kompleks. Jenis penelitian ini adalah pengembangan denganmenggunakan model 4D, yaitu define, design, develop, dan dessiminate. Penelitian inimembahas tentang tahap develop, yakni praktikalitas modul. Instrumen yang digunakan adalahangket dan pedoman wawancara. Angket diberikan kepada enam orang mahasiswa dengansebelas butir pertanyaan yang ditinjau dari aspek kemudahan dalam penggunaan, waktu,kemudahan interpretasi, dan ekivalensi dengan bahan ajar lain. Pedoman wawancara terdiri darisebelas item dengan aspek yang sama pada instrumen angket praktikalitas. Data yang diperolehberupa data kuantitatif (angket) dan kualitatif (hasil wawancara). Data kuantitatif dianalisisdengan mencari presentase masing-masing item pada angket. Diperoleh rata-rata pada aspekkemudahan dalam penggunaan modul sebesar 4,3 yang termasuk dalam kategori sangat praktis.Aspek waktu diperoleh 3,5 dikategorikan sangat praktis. Aspek kemudahan interpretasidiperoleh 4,08 dikategorikan sangat praktis. Aspek ekivalensi dengan bahan ajar yang laindiperoleh 4,41 dikategorikan sangat praktis. Secara keseluruhan diperoleh rata-rata 4,07 yangartinya modul Analisis Kompleks berbasis penemuan terbimbing sangat praktis. Selain itu,untuk mendukung data praktikalitas dilakukan wawancara dengan mahasiswa, data ini dianalisisdengan teknik deskriptif. Hasil wawancara secara keseluruhan diperoleh informasi bahwamahasiswa mudah dalam menggunakan modul, waktu yang dibutuhkan dalam menggunakanmodul relatif singkat, dan modul dapat digunakan sebagai sumber belajar. Ada beberapa revisiyang dilakukan pada modul berdasarkan saran mahasiswa, seperti memperbaiki penulisan,memperinci materi, dan menambahkan contoh soal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa modul
berbasis penemuan terbimbing pada perkuliahan Analisis Kompleks sudah praktis digunakan.
Kata-kata Kunci: Praktikaliras, Modul, Analisis Kompleks, Penemuan Terbimbing
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 7
Pengembangan Desain Pembelajaran Berbantuan PertanyaanWhat-If dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa
Menangani Permasalahan Matematika Terbuka
I Putu Ade Andre Payadnya1*, I Nengah Suparta2, & Gede Suweken3
Program Studi S2 Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*
Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja2, 3
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan teori pembelajaran lokal materi luas daerahlingkaran. Penelitian menitikberatkan pada peningkatan kemampuan siswa menanganipermasalahan matematika terbuka. Sebagai bantuan, dalam pembelajaran disertai pertanyaanwhat-if untuk mengembangkan pemikiran siswa. Penelitian ini menggunakan metode designresearch dengan tiga tahapan yang meliputi penelitian awal, implementasi dan analisisretrospektif. Aktivitas pembelajaran disusun berdasarkan prinsip-prinsip permasalahanmatematika terbuka. Implementasi pembelajaran dilakukan di Kelas VIII SMP Negeri 1Singaraja Tahun Pelajaran 2015/2016. Data terkait dengan aktivitas dan strategi yang digunakansiswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan selama pembelajaran berlangsungdikumpulkan melalui jawaban tertulis siswa di LKS, hasil post-test, wawancara dan observasi.Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif. Lintasan pembelajaran daripenelitian desain ini memiliki tahapan sebagai berikut: (1) menghitung luas daerah gambardanau menggunakankertas berpetak, (2) menghitung luas daerah lingkaran menggunakan kertasberpetak , (3) menemukan nilai π dan rumus luas daerah lingkaran, (4) menyelesaikan berbagai permasalahan matematika terbuka. Temuan yang diperoleh peneliti adalah dimana siswa sempatkesulitan menemukan metode lain dan banyak variasi jawaban siswa yang tidak diprediksisebelumnya. Siswa sudah mampu melakukan reasoning dengan baik meskipun masih ada yangkurang efektif. Pemahaman siswa pada permasalahan matematika terbuka meningkat. Penelitimementingkan aspek keterhubungan dan realitas sajian dalam lintasan pembelajaran.
Kata-kata Kunci: Luas Daerah Lingkaran, Permasalahan Matematika Terbuka, Pertanyaan What-If, TeoriPembelajaran Lokal
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 8
Pembelajaran dengan Visual Scaffolding untukMengembangkan Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan
Masalah Terbuka Materi Fungsi Kuadrat
N. L. T. Rahmawati1*, I. N. Suparta2, & G. Suweken3
Program Studi S2 Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*
Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja2, 3
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk merancang suatu lintasan pembelajaran dengan visual scaffoldingpada materi fungsi kuadrat. Peneliti menitikberatkan pada kemampuan siswa menyelesaikanmasalah terbuka. Pembelajaran ini disertai dengan penggunaan media pembelajaran geogebrauntuk membantu siswa mengeksplorasi konsep fungsi kuadrat. Penelitian ini menggunakandesign research dengan tiga tahapan yang meliputi penelitian awal, implementasi dan analisisretrospektif. Data terkait dengan aktivitas dan strategi yang digunakan siswa dalammenyelesaikan masalah yang diberikan selama pembelajaran berlangsung dikumpulkan melaluijawaban tertulis siswa di LKS, hasil post test, wawancara dan observasi yang kemudiandianalisis secara deskriptif. Rumusan akhir lintasan pembelajaran dari penelitian desain inimemiliki tahapan sebagai berikut : (1) mengeksplorasi karakteristik grafik fungsi kuadratdengan memanipulasi media visual, (2) mengeksplorasi titik potong grafik fungsi kuadratdengan memanipulasi media visual, (3) mengeksplorasi titik puncak grafik fungsi kuadratdengan memanipulasi media visual, (4) menemukan kemungkinan jawaban permasalahan openended dengan memanipulasi media visual. Dari temuan yang diperoleh, dapat disimpulkanpembelajaran dengan menggunakan visual scaffolding dapat membantu siswa mengembangkankemampuan menyelesaikan permasalahan open ended.
Kata-kata Kunci: fungsi kuadrat,permasalahan open ended, visual scaffolding
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 9
Analisis Hubungan Jenis Kelamin, Literasi Matematika,Disposisi Matematika dan Prestasi Belajar Matematika Peserta
Didik SMA Negeri Di Denpasar
Made Widya Suryaprani
Program Studi S2 Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
Email : [email protected]
AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis hubungan dan besar hubungan antara jeniskelamin, literasi matematika, dan disposisi matematika terhadap prestasi siswa di kelas X SMANegeri se–Denpasar. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri se–Denpasar. Sampel yang digunakan terdiri dari empat sekolah dengan perwakilan satu sekolahsetiap kecamatan di Denpasar. Penelitian ini merupakan path analysis yang merupakan teknikstatistik yang digunakan menguji hubungan langsung dan tak langsung antara dua atau lebihvariabel. Instrumen pengambilan data menggunakan angket disposisi, dokumetasi, dan tesliterasi matematika yang kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi. Berdasarkanpustaka yang ada kemampuan literasi matematika siswa dan laki laki memiliki perbedaansignifikan. Begitu juga disposisi matematika siswa pria lebih baik dari siswa perempuan. Hal inierat kaitannya dengan prestasi belajar matematika siswa itu sendiri. Jenis kelamin berpengaruhlangsung terhadap prestasi matematika dan juga tidak langsung di lihat dari kemampuan literasidan disposisi matematikanya.
Kata-kata Kunci : Literasi Matematika, Disposisi Matematika, Jenis Kelamin, dan Prestasi Siswa
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 10
Penggunaan Pendekatan Pendidikan Matematika RealistikIndonesia (PMRI) dalam Pembelajaran Penjumlahan dan
Pengurangan di Sekolah Dasar
Ratih Ayu Apsari1*, I Gusti Putu Suharta2, & Sariyasa3
Jurusan Pendidikan Matematika, UniversitasPendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
AbstrakPembelajaran penjumlahan dan pengurangan merupakan salah satu bahasan matematika awalyang dipelajari siswa di sekolah dasar. Keterampilan siswa dalam menjumlah danmengurangkuantitas merupakan dasar yang penting agar siswa mampu bermatematika di jenjang mapunmateri yang lebih kompleks. Sayangnya, seringkali pembelajaran penjumlahan danpenguranganini mengalami masalah dimana siswa sering tidak memahami prosedur yang digunakan,sehingga sebatas menghapal dan berujung pada kesalahan penggunaan prosedur. Masalah keduayang teramati adalah siswa mengesampingkan esensi penting dari proses tersebut yangmelibatkan suatu kepekaan bilangan (number sense). Melihat fenomena tersebut, dalampenelitianini didesain sebuah lintasan pembelajaran untuk materi penjumlahan dan pengurangandengan menggunakan pakem-pakem Pendidikan Matematika Realistik Indonesia, denganharapan siswa dapat belajar materi ini dengan lebih bermakna. Metode penelitian yangdigunakan adalah design research dengan tiga tahapan yang meliputi: preliminary design,teaching experiment dan retrospective analysis. Penelitian dilakukan di kelas V SD LabUndiksha tahun pelajaran 2015/2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melaluipembelajaran yang dilakukan siswa belajar penjumlahan dan pengurangan dengan lebihbermakna sehingga mampu mengembangkan kepekaan bilangan sesuai dengan tingkatanpendidikannya.
Kata-kata Kunci: penjumlahan, pengurangan, design research, PMRI
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 11
Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata KuliahAljabar Linier Melalui Model Generatif Berbasis Kearifan
Lokal Berbantuan Website Khan Academy
I Putu Pasek Suryawan1* & I Gusti Nyoman Yudi Hartawan2
Jurusan Pendidikan Matematika, FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah AljabarLinier melalui implementasi Model Generatif berbasis kearifan lokal berbantuan videopembelajaran pada website Khan Academy. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelasyang melibatkan subjek sebanyak 30 orang mahasiswa kelas II B Jurusan PendidikanMatematika Undiksha tahun 2015. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, sertarefleksi. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasilanalisis, didapatkan hasil belajar Aljabar Linier mahasiswa mengalami peningkatan secara rata-rata dari siklus I yang mencapai 72,33 menjadi 78,57 pada siklus II dan tergolong baik. Cakupannilai A dan B pada siklus I mencapai 83,33% dan meningkat hingga mencapai 90,00% padasiklus II. Persentase kelulusan mencapai 96,67% pada siklus I dan mencapai hingga 100% padasiklus II. Berdasarkan hasil tersebut penelitian ini tergolong berhasil, yaitu terjadi peningkatanhasil belajar mahasiswa melalui Model Generatif berbasis kearifan lokal berbantuan video padawebsite Khan Academy.
Kata-kata Kunci : model generatif, kearifan lokal, khan academy,
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 12
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Pemecahan MasalahBerorientasi Masalah Matematika Tebuka Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari KecerdasanLogis Matematis Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Denpasar
Ni Komang Wirasti1*, I Nengah Suparta2, & Sariyasa3
Program Studi S2 Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*
Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja2, 3
Email : [email protected]
AbstraksTujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah antarasiswa yang belajar dengan model pembelajaran pemecahan masalah berorientasi masalahmatematika terbuka dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran pemecahan masalah; (2)mengetahui ada tidaknya interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan logis matematisterhadap kemampuan pemecahan masalah.Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2015/2016yang terdistribusi dalam sepuluh kelas. Sampel ditentukan dengan teknik cluster randomsampling, diperoleh siswa pada kelas X IPA 1, X IPA 2, dan X IPA 5 sebagai kelompokeksperimen dan X IPA 3, X IPA 4, dan X IPA 6 sebagai kelompok kontrol. Hasilnya dianalismenggunakan analisis varian dua jalur (anava dua arah).Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalahantara siswa yang belajar dengan model pembelajaran pemecahan masalah berorientasi masalahmatematika terbuka dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran pemecahan masalah; (2)terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dan kecerdasan logis matematisterhadap kemampuan pemecahan masalah.
Kata-kata Kunci : model pembelajaran, pemecahan masalah, masalah matematika terbuka, kemampuanpemecahan masalah, kecerdasan logis matematis.
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 13
Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah MatematikaTerbuka dengan Keterampilan Metakognitif UntukMeningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa
Ni Kadek Suryantini1*, I Nengah Suparta2, & I G P Sudiarta3
Program Studi S2 Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*
Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja2, 3
Email : [email protected]
AbstrakPelajaran matematika diberikan kepada siswa untuk semua jenjang pendidikan formal dengantujuan agar siswa dapat bernalar, berpikir secara logis, analitis, kritis, kreatif serta mandiri. Halini dapat ditumbuhkembangkan dengan pembelajaran matematika berbasis masalah matematika.Pembelajaran matematika dan kemampuan pemecahan masalah mempunyai keterkaitan yangsangat erat. Masalah dalam matematika dapat berupa masalah tertutup dan masalah terbuka.Pada artikel ini akan difokuskan pada pembelajaran berbasis masalah matematika terbuka.Tujuan dari pembelajaran matematika berbasis masalah matematika terbuka ialah untukmembantu mengembangkan kegiatan kreatif dan kemampuan berpikir matematis siswa dalampemecahan masalah. Pembelajaran matematika yang berorientasi pada pengembangan masalahmatematika terbuka, yang disusun sedemikian rupa sehingga masalah tersebut memiliki lebihdari satu jawaban yang benar, dengan lebih dari satu prosedur dan argumentasi pula. Faktorkognitif juga berpengaruh terhadap kesuksesan siswa, diperlukan kemampuan untuk mengontrolkognitif yang disebut kemampuan metakognitif. Secara ringkas metakognitif dapat diistilahkansebagai thinking about thinking. Guru diharapkan dapat meningkatkan kemampuan metakognitifsiswa melalui keterampilan metakognitif. Dari paparan sebelumnya diharapkan bahwapembelajaran berbasis masalah terbuka dan keterampilan metakognitif akanber kontribusi positifterhadap prestasi belajar matematika siswa. Dalam artikel ini dibahas penerapan pembelajaranberbasis masalah yang dikombinasikan dengan keterampilan metakognitif untuk meningkatkanprestasi belajar matematika siswa.
Kata-kata Kunci: Pembelajaran berbasis masalah matematika terbuka, Keterampilan metakognitif,Prestasi belajar matematika siswa
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 14
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan PemecahanMasalah Matematika: Pengetahuan Awal, Apresiasi
Matematika, dan Kecerdasan Logis Matematis
I Putu Eka Irawan,1*, I G P Suharta2, & I Nengah Suparta3
Program Studi S2 Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1,2,3
Email :[email protected]
AbstrakKemampuan memecahkan masalah matematika dengan menggunakan pemahaman sebelumnyaatau kajian-kajian yang relevan secara logis dan teliti untuk menghadapi situasi yang tidak rutin.Para guru cenderung hanya menyoroti tentang metode pembelajaran yang digunakan untukmeningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Akan tetapi ada faktor-faktorlain yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematika siswa terutama faktorinternal seperti kemampuan pengetahuan awal, apresiasi matematika, dan kecerdasan logismatematis. Pengetahuan awal mempermudah dan membantu siswa untuk menguasai materipokok. Apabila pengetahuan awal dapat dimanfaatkan dengan baik dalam memahami materibaru, maka akan berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika. Apresiasimatematika dapat menimbulkan gairah dan perhatian serius dalam belajar matematika. Gairahdan perhatian serius dalam belajar matematika dapat meningkatkan kemampuan pemecahanmasalah matematika. Kecerdasan logis matematis membuat siswa dapat mengaitkan informasi-informasi yang terdapat dalam masalah dengan metode-metode yang tepat untuk menyelesaikanmasalah matematika dan dalam melakukan perhitungan matematis. Sehingga kecerdasan logismatematis sangat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematika. Pengetahuanawal, apresiasi matematika, dan kecerdasan logis matematis dapat mempengaruhi kemampuanpemecahan masalah matematika pada siswa. Jadi apabila guru ingin meningkatkan kemampuanpemecahan masalah matematika pada siswa, guru dapat memperhatikan bahkan dapatmelakukan upaya-uaya untuk meningkatkan pengetahuan awal, apresiasi matematika dankecerdasan logis matematis. Berdasarkan pemikiran yang dipaparkan di atas ini, akan sangatbermanfaat untuk memantapkan pengetahuan awal, apresiasi matematika, dan kecerdasan logismatematis untuk memulai pembelajaran matematika dalam rangka meningkatkan kemampuanpemecahan masalah matematika siswa.
Kata-kata Kunci: pengetahuan awal, apresiasi matematika, kecerdasan logis matematis, kemampuanpemecahan masalah matematika
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 15
Penerapan Perangkat Perkuliahan Berbasis Masalah TerbukaUntuk Meningkatkan Kompetensi Utuh Matematika
I Wayan Puja Astawa
Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
Email : [email protected]
AbstrakKompetensi atau kemampuan utuh matematika yang meliputi lima standar matematika belumbanyak dielaborasi dalam satu proses perkuliahan dengan menggunakan perangkat perkuliahanyang sesuai. Oleh karena itu, penerapan perangkat perkuliahan berbasis masalah terbuka perludilakukan untuk meningkatkan kompetensi utuh matematika sesuai standar NCTM. Perangkatperkuliahan berbasis masalah terbuka diterapkan pada mahasiswa Jurusan PendidikanMatematika Universitas Pendidikan Ganesha yang mengambil mata kuliah geometri analitikbidang. Penelitian dilakukan mengikuti alur penelitian tindakan kelas. Tindakan utama adalahkegiatan perkuliahan yang menggunakan lembar kerja mahasiswa berbasis masalah terbuka danpertanyaan-pertanyaan terbuka dalam diskusi. Lembar tugas matematika juga memuat masalahterbuka yang digunakan untuk mengevaluasi kompetensi utuh matematika. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa penggunaan perangkat perkuliahan berbasis masalah terbuka mampumeningkatkan kompetensi utuh matematika meliputi kompetensi komunikasi matematika,koneksi, representasi, penalaran dan bukti, dan pemecahan masalah. Kompetensi komunikasimatematika meningkat sebesar 2,3%, kompetensi representasi sebesar 2,5%, kompetensipenalaran dan bukti sebesar 5,9%, dan kompetensi pemecahan masalah sebesar 4,75%.Kompetensi koneksi relatif tetap karena hanya terjadi perubahan sebesar 0,01%. Di samping itu,peningkatan kompetensi matematika juga terjadi pada penyelesaian tugas matematika yangmenurut pengalaman sulit dipecahkan.
Kata-kata Kunci : perangkat perkuliahan, masalah matematika terbuka, kompetensi utuh matematika
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 16
PMRI dan Inkuiri Sebagai Alternatif Pembelajaran untukMeningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemecahan
Masalah
Ni Putu Dian Primasari
Program Studi Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana Universitas PendidikanGanesha Singaraja
Email : [email protected]
AbstrakPada umumnya, prestasi matematika siswa di Indonesiakurang menggembirakan. Kemampuanberpikir kritis dan pemecahan masalah sebagai tujuan utama pembelajaran matematika,teridentifikasi sangat lemah. Oleh karena itulah diperlukan alternatif pembelajaran yang tepat.Dalam tulisan ini akan dipaparkan dua tipe pembelajaran yaitu pembelajaran denganPendidikanMatematika Realistik Indonesia (PMRI) dan Pembelajaran Inkuiri.PendidikanMatematika Realistik Indonesia (PMRI) merupakan pembelajaran yang bertitik tolak pada halnyata dan pernah dialami serta dibayangkan oleh siswa sedangkan pembelajaran Inkuirimerupakan kegiatan pembelajaran yang meletakkan dan mengembangkan cara berfikir ilmiahdimana siswa mengasimilasi suatu konsep atau prinsip, misalnya mengamati, menggolongkan,membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, dan membuat kesimpulan dan sebagainya. MelaluiPMRI siswa belajar membuat hubungan antara pengetahuan yang telah dimilikinya denganpengetahuan yang akan dipelajarinya, oleh karena itu penting bahwa konteks yang digunakanadalah konteks yang telah dipahami atau dapat dibayangkan oleh siswa sehingga mampumenghasilkan modelnya sendiri dan menggunakan model yang dibuatnya tersebut untukmenyelesaikan masalah yang dihadapinya. Melalui pembelajaran Inkuiri yang mengembangkancara berpikir ilmiah tentunya akan melatih siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkanmasalah matematika. Berdasarkan pemaparan ini maka upaya yang dapat dilakukan oleh guruuntuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa melaluipenerapan pembelajaran yang tepat yaitu PMRI dan pembelajaran Inkuiri.
Kata-kata Kunci : PMRI, Inkuiri, Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Matematika.
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 17
Pengembangan Bahan Ajar dengan Pendekatan Induktif-Deduktif untuk Meningkatkan Hasil belajar Mahasiswa pada
Perkuliahan Struktur Aljabar II
I Made Suarsana
Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Universitas
Email : [email protected]
AbstrakTujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar untukperkuliahan Struktur Aljabar II dengan pendekatan induktif-deduktif. Penelitian ini adalahpenelitian pengembangan dengan merujuk pada model 4-D versinya Dick & Carry (Santyasa,2009) yang meliputi beberapa fase seperti: 1) fase define; 2) fase design; 3) fase development ;dan 4) fase disseminate. Pada tahun pertama ini penelitian telah dilakukan sampai pada tahapdevelopment yaitu hingga dilakukan validasi draft diktat hingga dihasilkan prototipe diktat. Datadikumpulkan dengan lembar validasi/penilaian kelayakan isi dan penyajian diktat. Datadianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil validasi diktatstruktur aljabar menunjukkan bahwa 1) dari segi kelayakan isi diktat berkategori baik, dan 2)dari segi penyajian juga berkategori baik sehingga secara keseluruhan dapat dikatakan bahwadiktat telah valid. Berdasarkan masukan deskriptif dan koreksi validator selanjutnya dilakukanpenyempurnaan sehingga melalui penelitian ini telah dihasilkan sebuah prototipe. Tahappenelitian pengembangan lanjutan berupa uji coba terbatas dan tahap diseminasi belumdilakukan mengingat keterbatasan waktu.
Kata-kata Kunci: pendekatan induktif-deduktif, struktur aljabar, hasil belajar
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 18
Meminimalisir Kecemasan Berkomunikasi Siswa DalamPembelajaran Matematika Melalui Penerapan Model B2LS
I Made Ardana
Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Undiksha, Singaraja
Email : [email protected]
AbstrakSalah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah kecemasan berkomunikasi.Kecemasan berkomunikasi mempunyai pengaruh langsung yang negatif terhadap hasil belajarmatematika siswa. Disamping itu, Efeknya penting dipertimbangkan melalui variabel motivasiberprestasi untuk hasil belajar matematika siswa. Sementara itu model B2LS merupakan salahsatu model yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Sehubungan dengan itu, dipandangperlu melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana model B2LS dapatmeminimalisirkecemasan berkomunikasi siswa dalam pembelajaran matematika. Penelitian inimelibatkan 71 orang siswa sekolah dasar di Singaraja. Data penelitian terdiri dari: datakecemasan berkomunikasi, data keterlaksanaan model B2LS, dan data hasil belajar matematikasiswa yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Temuan penelitian menunjukkanbahwamodel B2LS merupakan model pembelajaran yang dapat meminimalisir secara efektifkecemasan berkomunikasi siswa dalam pembelajaran matematika melalui: (1) pemanfaatan ZPDsiswa, (2) scaffolding, dan (3) budaya lokal (konsepsi jengah).
Kata-kata Kunci: kecemasan, ZPD, scaffolding,jengah
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 19
Peranan Pendidikan Karakter Berorientasi Kearifan LokalDalam Pengembangan Kemampuan Pemecahan Masalah
Ni Nyoman Parwati
Jurusan Pendidikan Matematika,Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
Email : [email protected]
abstrakTujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peranan pendidikan karakter berbasis kearifanlokal dalam pengembangan kemampuan pemecahan masalah matematika. Penelitian tindakankelas ini dilaksanakan di kelas VIII A2 SMPN 6 Singaraja tahun ajaran 2014/1015. Penelitianini dilaksanakan dalam tiga siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu:perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Data yangdikumpulkan berupa data kemampuan pemecahan masalah matematika, proses peningkatankemampuan pemecahan masalah matematika melalui pembelajaran dengan penerapanpendidikan karakter berorientasi kearifan lokal Bali, dan sikap siswa terhadap matematika.Instrumen pengumpulan data menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah matematika,lembar observasi kemampuan pemecahan masalah matematika berorientasi karakter, dan angketsikap terhadap matematika. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian adalah pada siklusIII sebanyak 86% siswa mencapai kemampuan pemecahan masalah dengan kriteria minimalbaik. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa semakin baik dari siklus ke siklus.Sikap siswa terhadap matematika dengan kategori positif sebanyak 89%.
Kata-kata Kunci: pendidikan karakter, kearifan lokal, kemampuan pemecahan masalah.
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 20
IbM Program Derive Bagi Guru Matematika SMA dan SMKKota Malang
Kristina Widjajanti1*, Moh. Hartono2, & Utami Retno Pudjowati3
Politeknik Negeri Malang, Malang1*,2,3
Email : [email protected]
AbstrakBanyak siswa kesulitan dalam penyelesaian matematika. Guru harus memberikan pelbagaimetode mengajar yang menarik dan tidak membosankan. Salah alternatifnya adalahpembelajaran matematika berbasis komputer. Permasalahannya adalah semua sekolah menengahdi Malang tidak mempunyai software untuk matematika. Oleh karena itu guru-gurunyamembutuhkan pelatihan pembelajaran berbasis komputer. Program Derive adalah salah satusoftware yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan matematika. Inti kegiatan Iptekbagi Masyarakat (IbM) ini adalah 2 guru matematika SMAN 9 dan 2 guru SMKN 2 mengikutiToT, serta 16 guru matematika dari pelbagai SMA dan SMK Kota Malang mengikuti pelatihanProgram Derive. Hasil kegiatan diperoleh semua peserta sependapat Program Derive sangatmenarik dan bermanfaat. Peserta akan mengiinformasikan pada kelompok guru matematika(MGMP) dan mengenalkan Derive pada siswanya.
Kata-kata Kunci: metode, pembelajaran, program derive
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 21
IbM Lambat Bagi Sekolah Dasar
Mutia Lina Dewi1*, Arif Rahman Hakim2, & Fauziah Shanti CSM3
Politeknik Negeri Malang, Malang1*, 2, 3
Email : [email protected]
AbstrakBanyak siswa mempunyai anggapan bahwa matematika adalah mata pelajaran yang paling sulit.Hal ini dikarenakan matematika adalah ilmu yang abstrak. Oleh karena itu diperlukan metodemengajar matematika yang menyenangkan, sehingga siswa menyukai matematika dan mudahmemahami konsep matematika.Penggunaan alat peraga edukatif merupakan salah satu metodeyang membuat siswa senang, bisa belajar sambil bermain.Sayangnya, tidak semua sekolahmampu menyediakan sarana belajar yang memadai. Guru mengajarkan matematika yang abstraktanpa bantuan benda kongkret, sehingga sulit bagi siswa memahami konsep matematika.SDNegeri 1 dan 2 yang lokasinya di Desa Buntaran Tulungagung adalah sekolah pemerintah(gratis) yang rata-rata kemampuan siswanya rendah, sarana pembelajarannya sangat minim dankurang diminati. Orang tua lebih memilih sekolah swasta (Madrasah Ibtidaiyah) yang sarananyalengkap, SPP nya mahal, serta sumbangan gedungnya besar. Oleh karena itu diperlukan inovasipembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dan menambah wawasan guru. Hasilkegiatan adalah kedua sekolah diberi alat peraga matematika lengkap (Labmat) dan guru diberipelatihan penggunaan alat peraga.
Kata-kata Kunci: kesulitan, alat peraga, pelatihan
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 22
Efektivitas Model Pro-BHL dalam Meningkatkan KemampuanPemecahan Masalah Fisika Siswa SMAN 4 Singaraja
Rai Sujanem1*, Budi Jatmiko2, & Sri Poedjiastoeti3
Universitas Negeri Surabaya, Surabaya1*, 2, 3
Email : [email protected]
AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model Pro-BHL untuk meningkatkankemampuan pemecahan masalah Fisika siswa SMA Negeri 4 Singaraja dalam pembelajaranfisika. Model Pro-BHL adalah model Problem based-hybrid learning atau pembelajaran hybridberbasis masalah. Pembelajaran hybrid adalah pembelajaran kombinasi tatap muka dan online.Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah model Pro-BHL yang diujicobakan kepada siswakelas X SMAN 4 Singaraja. Efektivitas model Pro-BHL digambarkan berdasarkan datapeningkatan kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran fisika. Penelitian inimenggunakan desain eksperimental pre-test dan post-test. Untuk mendeskripsikan peningkatankemampuan pemecahan masalah siswa dilakukan dengan uji-t berpasangan dan gainternormalisasi (N-gain). Penggunaan uji-t berpasangan dimaksudkan untuk mengetahuisignifikansi peningkatan tersebut, sedangkan penggunaan N-gain dimaksudkan untukmengetahui kategori peningkatan kemampuan pemecahan masalah. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa melalui uji-t berpasangan, model Pro-BHL secara signifikan dapatmeningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa pada tingkat signifikansi α = 0,05. Hasil analisis N-gain menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswatermasuk kategori sedang dengan N-gain = 0,50. Berdasarkan peningkatan kemampuanpemecahan masalah siswa, dapat disimpulkan bahwa model Pro-BHL efektif untukmeningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa Negeri 4 Singaraja dalam pembelajaranfisika.
Kata kunci: model Pro-BHL, kemampuan pemecahan masalah
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 23
Eksplorasi Nilai-nilai Karakter, Sikap Sosial, dan SikapSpiritual Pada Konsep dan Prinsip Fisika
I Wayan Santyasa
Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
Email : [email protected]
AbstrakKurikulum fisika SMA umumnya kurang diminati siswa, disebabkan karena lebih berfokus padaaspek matematika, sedikit penekanan konsep dan prinsip, dan tidak ada penanaman nilai-nilaikarakter, sikap sosial, dan sikap spiritual. Oleh sebab itu, eksplorasi nilai-nilai karakter, sikapsosial, dan sikap spiritual bermuatan kearifan lokal bangsa pada konsep dan prinsip fisikamenjadi masalah penting untuk dikaji. Metode yang digunakan adalah R&D model AM3PU3.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan karakter, sikap sosial, dan sikapspiritual yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasionaldieksplorasi pada konsep dan prinsip satuan, vektor, kelembaman, gerak, gesekan, kemagnetan,elastisitas, kelistrikan, dan atom. Nilai-nilai karakter mencakup religius, jujur, toleransi, disiplin,kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial,tanggung jawab. Sikap sosial mencakup sadar akan badan material, menghargai perbedaan,kebersamaan. Sikap spiritual mencakup upaya melawan kemalasan, kesadaran badanimmaterial, memahami kecukupan, pandai bersyukur, mengagumi kebesaran Tuhan.
Kata-kata Kunci: konsep dan prinsip fisika, nilai-nilai karakter, sikap sosial, sikap spiritual, kearifan lokal
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 24
Pengembangan Bahan Ajar Fisika Dengan Setting ModelProcess Oriented Guided Inquiry Learning
Prabawa, I G. B. S1*, Suma, K2, & Pujani, N M3
Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam, Program Pascasarjana Universitas PendidikanGanesha, Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
AbstrakRendahnya keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkanbahan ajar fisika dengan setting model POGIL yang valid, praktis, dan efektif untukmeningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Pengembangan bahan ajar mengacu padamodel pengembangan 4-D yang terdiri dari define, design, develop, dan dissemination. Tahappengembangan hanya dilakukan sampai tahap develop. Data dikumpulkan dengan menggunakanlembar validasi, lembar observasi, angket, dan tes. Metode analisis data dilakukan dengananalisis deskriptif kuantitatif terhadap validitas dan kepraktisan bahan ajar. Efektivitas bahanajar dilakukan dengan one way pretest posttest nonequivalent control group design. Datadianalisis secara deskriptif dan pengujian hipotesis dengan ANAKOVA dan Uji LSD. Hasilpenelitian menunjukan: (1) bahan ajar dinyatakan sangat valid dengan skor rata-rata 3,95, (2)bahan ajar dinyatakan sangat praktis dengan skor rata-rata 3,84, (3) terdapat perbedaanketerampilan berpikir kritis antara siswa yang belajar dengan MBAPOGIL, MPOGILBAK danMBAK (F=82,788 dan p<0,05). Hasil uji LSD menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritissiswa yang belajar menggunakan MPOGILBAK lebih tinggi dibandingkan MPOGILBAK danMBAK (∆µ1>LSD1=3,484>3,169 dan ∆µ2>LSD2= 18,634>3,118). Berdasarkan hasil penelitiandapat disimpulkan bahwa bahan ajar fisika dengan setting model POGIL telah memenuhikriteria valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis.
Kata-kata Kunci: POGIL, keterampilan berpikir kritis, bahan ajar
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 25
Pengaruh Model Collaborative Teamwork Learning TerhadapKemampuan Pemecahan Masalah Fisika Ditinjau dari
Kecerdasan Emosional Siswa
Anik Ariani1*, I Wayan Sadia2, & Ketut Suma3
Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Pascasarjana, UniversitasPendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3
Email :
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) perbedaan kemampuan pemecahan masalahfisika antara kelompok siswa yang belajar dengan Model Collaborative Teamwork Learning(MCTL) dan kelompok siswa yang belajar dengan Model Pembelajaran Konvensional (MPK),(2) pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan kecerdasan emosional siswa terhadapkemampuan pemecahan masalah fisika siswa, (3) perbedaan kemampuan pemecahan masalahfisika antara siswa yang belajar dengan MCTL dan kelompok siswa yang belajar dengan MPKuntuk kelompok siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi, (4) perbedaan kemampuanpemecahan masalah fisika antara siswa yang belajar dengan MCTL dan kelompok siswa yangbelajar dengan MPK untuk kelompok siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah. Jenispenelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan Posttest Only Non-Equivalent Control Group Design. Populasi penelitian siswa kelas X SMA Negeri 6 Denpasartahun pelajaran 2015/2016 terdiri dari 8 kelas dengan jumlah 288 siswa. Sampel penelitian 4kelas (X3, X5, X7 dan X8) dengan jumlah 141 orang siswa yang dipilih dengan teknik simplerandom sampling. Data kemampuan pemecahan masalah fisika dikumpulkan dengan teskemampuan pemecahan masalah fisika. Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif danuji ANAVA 2 jalur. Hasil penelitian menunjukkan, (1) terdapat perbedaan kemampuanpemecahan masalah fisika antara kelompok siswa yang belajar dengan MCTL dan kelompoksiswa yang belajar dengan MPK (F = 4,644; p<0,05, (2) terdapat pengaruh interaksi antaravariabel-variabel model pembelajaran dan variabel-variabel kecerdasan emosional terhadapkemampuan pemecahan masalah fisika (F = 38,806; p<0,05), (3) terdapat perbedaankemampuan pemecahan masalah antara kelompok siswa yang mengikuti MCTL dan kelompoksiswa yang mengikuti MPK pada kecerdasan emosional tinggi (F = 61,661; p<0,05, (4) terdapatperbedaan kemampuan pemecahan masalah fisika antara kelompok siswa yang mengikutiMCTL dan kelompok siswa yang mengikuti MPK pada kecerdasan emosional rendah (F =19,415; p<0,05).
Kata-kata Kunci: model collaborative teamwork learning, kecerdasan emosional, kemampuan pemecahanmasalah
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 26
Pengembangan Bahan Ajar Fisika Bermuatan PendidikanKarakter Dengan Setting Model Pembelajaran Kontekstual
REACT
I. K. Sukarsa1*, I. W. Sadia2, & I. N. Tika3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar fisika bermuatan pendidikan karakterdengan setting model pembelajaran kontekstual REACT yang valid, praktis, dan efektif untukmeningkatkan karakter dan keterampilan berpikir kritis siswa. Pengembangan perangkatpembelajaran mengacu pada model pengembangan 4-D yang terdiri dari define, design, develop,dan dissemination. Tahap pengembangan hanya dilakukan sampai tahap develop. Datadikumpulkan dengan tes, angket, lembar observasi, dianalisis secara statistic deskriptif. Hasilpenelitian menunjukan (1) bahan ajar dinyatakan sangat valid dengan skor rata-rata 3,84, (2)bahan ajar dinyatakan sangat praktis dengan skor rata-rata 3,71, (3) bahan ajar dinyatakanefektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dengan thitung sebesar 14,07 (thitung >ttabel), (4) bahan ajar dinyatakan efektif untuk meningkatkan karakter siswa dengan nilaiperkembangan karakter siswa mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil penelitian dapatdisimpulkan bahwa bahan ajar fisika bermuatan pendidikan karakter dengan setting modelpembelajara kontekstual REACT telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif untukmeningkatkan karakter dan keterampilan berpikir kritis.
Kata-kata Kunci: bahan ajar, pendidikan karakter, kontekstual REACT
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 27
Komparasi Pengaruh Model PBL dan Discovery LearningTerhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika dan
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
I M. A. Winangun1*, I W. Sadia2, I W. Suastra3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected],
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kemampuan pemecahan masalah fisikadan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang belajar dengan PBL, discovery learning, danmodel pembelajaran langsung. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desainposttest only control group. Populasi penelitian adalah siswa kelas X MIA SMA Negeri 1Amlapura tahun pelajaran 2015/2016. Sampel penelitian adalah siswa kelas X MIA 3, X MIA 4,dan X MIA 5. Data yang diperoleh dianalisis dengan MANOVA. Hasil analisis, menunjukkan:(1) Terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan pemecahan masalah fisika danketerampilan berpikir kritis siswa yang belajar dengan PBL, discovery learning, dan modelpembelajaran langsung (F=19,742; p<0,05). (2) Terdapat perbedaan yang signifikankemampuan pemecahan masalah fisika antara kelompok siswa yang belajar dengan PBL,discovery learning, dan model pembelajaran langsung (F=16,479; p<0,05). (3) Terdapatperbedaan yang signifikan keterampilan berpikir kritis siswa antara kelompok siswa yangbelajar dengan PBL, discovery learning, dan model pembelajaran langsung (F=12,442; p<0,05).
Kata-kata Kunci: PBL, discovery learning, kemampuan pemecahan masalah, keterampilan berpikir kritis
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 28
Peranan Peer Coaching Dalam Peningkatan KeterampilanDasar Mengajar Mahasiswa Calon Guru Biologi
Jumrodah1* & Atin Supriatin2
Jurusan Pendidikan MIPA IAIN Palangkaraya1*, 2
Email : [email protected]
AbstrakPenelitain ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan peer coaching dalammeningkatkan keterampilan dasar mengajar calon guru biologi IAIN Palangkaraya. Subyekdalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Tadris Biologi IAIN Palangkaraya yangsedang menempuh mata kuliah Praktik Mengajar 2. Penelitian ini merupakan penelitiantindakan kelas dengan prosedur penelitian meliputi: (1) perencanaan (planning); (2)pelaksanaan tindakan (action); (3) observasi (observation); dan (4) refleksi (reflection). Teknikpengumpul data yaitu alat perekam, observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitianmenunjukan bahwa: (1) mahasiswa calon guru biologi pada umumnya telah menunjukkan usahauntuk memanfaatkan kesempatan dalam membuka dan menutup pelajaran guna memfasilitasisiswa dalam belajar. Dalam membuka pelajaran, para calon guru telah berusaha untuk menggalipengetahuan awal siswa. Meskipun demikian dalam membuka pelajaran seringkali para calonguru tersebut masih belum mampu membangkitkan motivasi para siswa. Di akhir pelajaran paracalon guru telah berusaha untuk menarik kesimpulan dan memberikan tugas. Meskipundemikian, hal-hal tersebut dilakukan dengan sangat tergesa-gesa dan kurang terencana denganbaik karena faktor penghambatnya adalah waktu yang di gunakan untuk menutup pelajaransangat singkat karena ingin pulang, hal ini disebabkan siswa sudah tidak konsentrasi lagi untukmendengarkan pernyataan guru dan melaksanakan evaluasi pembelajaran; (2) Pada pelaksanaanproses pembelajaran, Mahasiswa calon guru biologi telah berusaha untuk menggunakan mediapembelajaran, tetapi belum kreatif masih monoton dengan buku pegangan guru.
Kata-kata Kunci: Peer Coaching, Keterampilan Dasar Mengajar
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 29
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalamPembelajaran Biologi Bermuatan Kearifan Lokal Terhadap
Keterampilan Proses Sains dan Karakter Siswa SMP
I Gusti Ngurah Yuda Pranata
Program Studi Pendidikan IPA, Progaram Pascasarjana, Univesitas Pendidikan Ganesha,Singaraja
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) perbedaan keterampilan proses sains dankarakter siswa antara kelompok siswa yang belajar dengan inkuiri terbimbing dan kelompoksiswa yang belajar dengan model pengajaran langsung, (2) perbedaan keterampilan proses sainsantara kelompok siswa yang belajar dengan inkuiri terbimbing dan kelompok siswa yang belajardengan model pengajaran langsung, (3) perbedaan karakter siswa antara kelompok siswa yangbelajar dengan inkuiri terbimbing dan kelompok siswa yang belajar dengan model pengajaranlangsung.Jenis penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan non equivalentpostest only control group design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 304 siswa dansampel penelitian yang digunakan adalah 76 siswa. Data dikumpulkan dengan tes keterampilanproses sains dan lembar observasi karakter siswa. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisisdeskriptif dan analisis statistik menggunakan analisis MANOVA. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa. (1) terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal keterampilan prosessains dan karakter siswa antara kelompok siswa yang belajar dengan model inkuiri terbimbingdan siswa yang belajar dengan model pengajaran langsung (F = 1,114; p<0,05), (2) terdapatperbedaan yang signifikan dalam hal keterampilan proses sains antara siswa yang belajardengan inkuiri terbimbing dan kelompok siswa yang belajar dengan model pengajaran langsung(F = 8,443; p<0,05), (3) terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal karakter siswa antarasiswa yang belajar dengan inkuiri terbimbing dan kelompok siswa yang belajar dengan modelpengajaran langsung (F = 223,287; P<0,05), selanjutnya analisis LSD menunjukkan bahwamodel pembelajaran inkuiri terbimbing lebih unggul dibandingkan dengan model pengajaranlangsung baik dalam keterampilan proses sains dan karakter siswa.
Kata-kata Kunci: Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Keterampilan Proses Sains dan Krakter siswa.
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 30
Implementasi Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) dalamPenulisan RPP dan Pembelajaran Biologi Berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Kuta
Ni Wayan Emi Sulandari1*, Ni Putu Ristiati2, & Gusti Agung Nyoman Setiawan3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pendekatan ilmiah dalampenulisan RPP dan pembelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Kuta. Data dikumpulkan denganempat teknik yaitu angket, checklist, observasi, dan wawancara. Dalam penelitian ini melibatkansatu orang guru Biologi sebagai informan. Fokus dalam penelitian ini adalah (1) kesesuaianantara langkah-langkah pembelajaran yang dirancang dalam RPP dengan deskripsi langkahpembelajaranyang tercantum pada Permendikbud No. 103 Tahun 2014, (2) kesesuaian antarapelaksanaan pembelajaran dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah dirancang dalamRPP, (3) kendala yang dialami oleh guru Biologi dalam mengimplementasikan pendekatanilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendekatan ilmiah dalam penulisanRPP dan pembelajaran Biologi masih belum diterapkan secara optimal. Hal ini ditunjukkan dariadanya beberapa deskripsi kegiatan belajar pada Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 yangtidak direncanakan dalam RPP sehingga perencanaan pembelajaran masih kurang variatif.Selama proses pembelajaran terdapat aktivitas yang tidak sesuai dengan perencanaannya dalamRPP. Hal ini memberikan gambaran bahwa guru kurang memperhatikan langkah-langkahpembelajaran yang telah direncanakan. Kendala yang dialami guru dalam mengimplementasikanpendekatan ilmiah adalah (1) kurangnya pemahaman guru mengenai konsep kurikulum 2013;(2) kesalahan konsep guru dalam pembelajaran(3) jumlah siswa yang banyak dalam saturombongan belajar; (4) pembagian alokasi waktu yang kurang tepat; (5) rendahnya antusiasmesiswa dalam belajar, dan (6) kurangnya pemanfaatan sumber belajar dan mediapembelajaran.Berdasarkan pembahasan dan simpulan, saran yang dapat diajukan adalah (1)perlu diadakannya pelatihan rutin dan evaluasi bagi guru tentang implementasi kurikulum 2013;(2) perlu ditingkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung keberlangsunganpembelajaran.
Kata-kata Kunci: pendekatan ilmiah, RPP, proses pembelajaran, kurikulum 2013
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 31
Membelajarkan Keterampilan Hidup Dalam Bidang KesehatanReproduksi Untuk Menurunkan Risiko Remaja Mengalami
Triad KKR
Desak Made Citrawathi
Dosen Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
Email : [email protected]
AbstrakRemaja dekade tahun 2000an ini sangat berbeda dengan remaja generasi sebelumnya. Arusinformasi telah merubah (meliberalisasi) cara berpikir, cara bersikap, dan cara bertindak pararemaja berkaitan dengan seksualitas. Remaja saat ini menghadapi masalah kesehatan reproduksidan seksualitas yang disebut dengan risiko Tiga Ancaman Dasar Kesehatan Reproduksi Remaja(Triad KRR) yang meliputi seksulitas, HIV/AIDS, dan Napza. Risiko Triad KRR yang dihadapiremaja adalah (1) meningkatnya jumlah remaja dengan HIV/AIDS, (2) kehamilan yang tidakdiinginkan, dan (3) penyalahgunaan Napza. Agar remaja mampu menghadapi risiko TRIADKRR, maka remaja perlu dibantu dan difasilitasi dengan berbagai keterampilan, di antaranyaketerampilan hidup dalam bidang kesehatan reproduksi remaja. Keterampilan hidup dalambidang KRR, antara lain adalah: (1) keterampilan memecahkan masalah dan mengambilkeputusan, (2) keterampilan berpikir (berpikir positip), (3) keterampilan komunikasiinterpersonal, (4) keterampilan menjaga kesehatan fisik, (5) keterampilan bersikap tegas, (6)keterampilan mempercayai dan menghargai diri sendiri, dan (7) keterampilan menghadapi stres.Keterampilan hidup tersebut dapat dilatih dan ditingkatkan melalui proses pembelajaran. Untukitu, remaja (siswa) perlu diberikan pendidikan kesehatan reproduksi sedini mungkin denganmenggunakan strategi yang tepat dan sesuaikan dengan tahap perkembangannya serta situasiyang dihadapi remaja.
Kata-kata Kunci: Keterampilan hidup, Triad Kesehatan Reproduksi Remaja
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 32
Subak Sebagai Media Untuk Pembelajaran Biologi BerbasisKearifan Lokal
Putu Budi Adnyana
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Undiksha, Singaraja
Email : [email protected]
AbstrakSubak adalah organisasi pengairan tradisional yang merupakan salah satu kearifan masyarakatBali dalam menjaga keselarasan hubungan dengan alam. Subak sebagai kultural heritagedilandasi oleh filosofi “Tri Hita Karana” hubungan yang harmonis dan serasi sesama “krama”(warga), lingkungan, dan Tuhan yang Maha Esa. Penelitian tentang subak telah banyakdilakukan, secara umum menunjukkan bahwa subak memiliki kearifan lokal yang berdampakpada kelestarian alam. Salah satu kearifan lokal dari subak adalah kearifan ekologi yangtercermin dari: 1) sistem irigasi subak dengan landskap sawah yang berundak-undak mengikutigaris kontur, 2) adanya awig-awig pembagian air dan pola tanam, dan 3) sistem pengendalianhama melalui sistem ritual. Pengetahuan tentang kearifan ekologi subak sangat pentingdiberikan pada siswa, karena kearifan ekologi menjadi dasar yang menuntun masyarakatberperilaku yang harmonis dengan lingkungan. Untuk itu, subak dapat dijadikan media untukmemhami konten biologi. Konsep-konsep biologi yang dapat dipelajari adalah: 1) komponenekosistem, 2) rantai dan jaring-jaring makanan, 3) interaksi antara komponen biotik dan abiotikdalam ekosistem sawah, 4) konservasi tanah, 5) sistem irigasi, 6) pola tanam, 7) biodiversitasdan 7) sistem pengendalian hama melalui sistem ritual. Dengan menggunakan subak sebagaimedia dalam pembelajaran biologi berbasis kearifan lokal, siswa akan mendapatkanpembelajaran yang otentik dan akan semakin memahami budayanya. Hal ini akan dapatmembuat pembelajaran menjadi bermakna.
Kata-kata Kunci: subak, media, pembelajaran biologi, kearifan lokal
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 33
Pengembangan Modul Pembelajaran IPA (Aspek Biologi)dengan Setting Problem Based Learning Bermedia Audio-visual
untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan HasilBelajar Kognitif Siswa SMP
I Wayan Adnyana1*, Ida Bagus Putu Arnyana2, & Ida Bagus Jelantik Swasta3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja1*, 2, 3
Email :
AbstrakTujuan penelitian ini untuk menghasilkan modul pembelajaran IPA dengan setting ProblemBased Learning media audio-visual yang memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif untukmeningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa SMP. Perangkat pembelajarandikembangkan dengan menggunakan model 4-D. Unsur-unsur pengembangan model 4-Dmeliputi: 1) define; 2) design; 3) develope; and 4) disseminate. Penelitian ini dilakukan dalamtiga tahapan yaitu define, design, develope, sedangkan tahap disseminate tidak dilakukan. Jenispenelitian ini termasuk penelitian pengembangan dengan rancangan penelitian pengembangan 4-D dan untuk menguji efektivitas menggunakan Pre-experimental dengan One-group pretest-posttest design. Subjek dalam penelitian ini adalah dosen, guru dan siswa yang terlibat dalampengembangan modul. Objek penelitiannya adalah modul pembelajaran IPA. Data dalampenelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan lembar validasi modul, lembar observasiketerlaksanaan pembelajaran, angket respon guru terhadap modul, angket respon siswa terhadapmodul, tes keterampilan berpikir kritis, dan tes hasil belajar. Data dianalisis untuk validitas dankepraktisan modul pembelajaran IPA secara deskriptif kuantitatif dan efektifitas keterampilanberpikir kritis dan hasil belajar siswa dianalisis menggunakan Paired Sample T-Test. Hasilpenelitian adalah: 1) modul pembelajaran yang dikembangkan memperoleh skor rata-rata 4,16dengan kategori valid; 2) keterlaksanaan modul pembelajaran memenuhi kriteria praktis denganmemperoleh skor rata-rata 3,99, skor rata-rata respon guru memperoleh skor 4,30 dengankategori sangat praktis dan respon siswa memperoleh skor 4,13 dengan kategori praktis, 3)modul pembelajaran memenuhi kriteria efektifitas berdasarkan hasil uji coba, yang dapatditunjukkan dengan rata-rata nilai tes hasil belajar siswa sebesar 80,45 dan berdasarkan uji tdiperoleh nilai t hitung (11,80) > t tabel (2,02). Sementara itu untuk nilai rata-rata keterampilanberpikir kritis siswa sebesar 79,60 dan berdasarkan uji t di peroleh nilai t hitung (12,89) > t tabel(2,02). Berdasarkan temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran IPA(aspek biologi) yang dikembangkan memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif untukmeningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.
Kata-kata Kunci: modul pembelajaran IPA, Problem Based Learning, keterampilan berpikir kritis, hasilbelajar
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 34
Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis ModelPembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Pradnyandari. N.W.I 1*, Arnyana. I. B. P2, & Setiawan, I.G.A.N3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected].
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul pembelajaran biologi berbasis modelpembelajaran sains teknologi dan masyarakat yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektifuntuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMA. Jenis penelitian ini termasukpenelitian pengembangan. Untuk menguji efektivitas modul menggunakan rancangan penelitianPre-experimental dengan desain penelitian One-group pretest-posttest design. Pengembanganmodul pembelajaran menggunakan model 4-D menurut Tiagarajan dkk meliputi : 1) define; 2)design; 3) develop; dan 4) disseminate. Dalam penelitian ini hanya dilakukan 3 tahapan yaitudefine, design, dan develop, sedangkan tahap disseminate tidak dilakukan karena keterbatasanwaktu. Hasil penelitian yang diperoleh produk yang dikembangkan telah memenuhi syaratvaliditas dengan skor rata-rata 4,23 dengan kategori sangat valid. Produk yang dikembangkantelah memenuhi syarat kepraktisan dengan skor rata-rata keterlaksanaan modul pembelajarandari empat kali pertemuan sebesar 4,25 dengan kategori sangat praktis, respon guru terhadapketerlaksanaan modul pembelajaran yang dikembangkan memperoleh skor rata-rata 4,4 yangtermasuk dalam kategori sangat praktis, dan skor rata-rata respon siswa terhadap keterlaksanaanmodul pembelajaran yang dikembangkan adalah 4,08 berada pada kategori praktis. Produk yangdikembangkan telah memenuhi syarat efektivitas untuk meningkatkan keterampilan berpikirkritis dengan nilai rata-rata tes keterampilan berpikir kritis 85,92 dengan kriteria tuntas dan hasiluji t memperoleh p value < 0,05 menunjukkan modul dapat meningkatkan keterampilan berpikirkritis secara signifikan. Dengan demikian modul pembelajaran yang dikembangkan dapatmeningkatkan keterampilan berpikir kritis dari segi validitas, kepraktisan dan efektivitas.
Kata-kata Kunci : modul pembelajaran, sains teknologi dan masyarakat, keterampilan berpikir kritis
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 35
Efektivitas Modul Konsep Asam BasaBerorientasi Keterampilan Generik Sains
I Nyoman Sudyana1* & Deklin Frantius2
Program Studi Pendidikan Kimiam Universitas Palangka Raya, Palangka Raya 1*, 2,Jl. Yos Sudarso, Kalimantan Tengah
Email : [email protected]
AbstrakKemampuan kimia dasar mahasiswa Jurusan PMIPA FKIP Universitas Palangka Raya masihrendah. Mempelajari kimia dasar memerlukan keterampilan konsistensi logika, inferensi logika,hubungan sebab akibat, kerangka logika, pemahaman skala, pemodelan, maupun bahasasimbolik.Keterampilan tersebut tercakup dalam komponen Keterampilan Generik Sains (KGS)yang dikemas dalam bentuk modul dalam konsep asam-basa.Uji efektivitas modul yangdihasilkan dilakukan di Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Palangka Raya. Modelpenelitian yang digunakan adalah pra eksperimental dengan desain one group pretest-postestonly. Efektivitas modul ditinjau dari jumlah lulus,n-gain score,dan uji-t hasil belajar mahasiswa.Jumlah mahasiswa yang lulus meningkat: dari 3,5% menjadi 95,3%; n-gain score: 0,58; dan uji-t: 0,00. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa modul efektif digunakan sebagaibahan ajar alternatif.
Kata-Kata Kunci: efektivitas modul, hasil belajar, keterampilan generik sains
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 36
Pengembangan Media Pembelajaran Pure Cartoon KonsepStoikiometri Dikolaborasikan Dengan Model Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan ProsesDan Hasil Belajar Siswa
Fatma Al Hamid1* & Yance Manoppo2
Pendidikan Kimia, Universitas Pattimura, Ambon1*, 2
Email : [email protected]
AbstrakAlasan yang mendasari penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa karena kurangnyaminat dan motivasi belajar terhadap konsep kimia terutama konsep yang abstrak dan banyakhitungannya, salah satunya adalah stoikiometri, sehingga penelitian pengembangan ini bertujuanuntuk meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar siswa melalui pengembangkan mediapembelajaran pure cartoon konsep stoikiometri yang dikolaborasikan dengan modelpembelajaran inkuiri terbimbing. Tahap pertama penelitian adalah pengembangan perangkatpembelajaran dan tahap kedua adalah ujicoba perangkat tersebut pada siswa kelas X SMAPertiwi (uji coba I dan II). Uji coba perangkat menggunakan One Group Pre-test and Post-testDesign. Instrumen penelitian yaitu validasi perangkat pembelajaran, pengamatan keterlaksanaanpembelajaran dan aktivitas siswa, angket respon siswa dan tes hasil belajar kognitif produk danproses. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian adalah : 1. perangkatpembelajaran yang dikembangkan berkategori baik dan reliabel, 2. RPP yang dibuat dapatterlaksana dengan baik, 3. aktivitas siswa sangat positif dalam pembelajaran, 4. respon siswaterhadap pembelajaran sangat positif, 5. hasil belajar kognitif produk dan proses siswamenunjukkan ketuntasan KKM; hasil belajar afektif siswa berkategori baik, 6. peningkatanketerampilan proses siswa berada pada kategori gain tinggi. Hasil penelitian menunjukkanbahwa media yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan keterampilan proses dan hasilbelajar siswa.
Kata-kata Kunci:Pure cartoon, Inkuiri Terbimbing, Keterampilan Proses, Hasil Belajar.
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 37
Uji Validasi Buku Panduan Pengelolaan Laboratorium KimiaSMA Berbasis Nilai-Nilai Kearifan Lokal Trisakti
I Gusti Lanang Wiratma
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Undiksha Singaraja Bali
Email : [email protected]
AbstrakTelah dilakukan penelitian pengembangan buku panduan pengelolaan laboratorium kimia SMAberbasis nilai-nilai kearifan lokal Trisakti masyarakat Bali. Salah satu nilai-nilai kearifan lokalmasyarakat Bali yang berhubungan dengan pengelolaan alam sehingga tercipta keseimbangandan keharmonisan adalah konsep Trisakti. Trisakti merupakan konsep pengaturan alam secaraseimbang antara kekuatan penciptaan atau pengadaan (utpti), pemeliharaan dan penggunaan(stiti), serta pemusnahan (pralina) untuk hal-hal yang sudah tidak berguna. Penelitian diawalidengan analisis pelaksanaan pengelolaan laboratorium kimia SMA yang ada saat ini. Studi inidilakukan dengan metode kualitatif dengan teknik analisis interpretatif. Temuan hasil penelitianini dipakai landasan untuk menyusun draft buku panduan laboratorium kimia SMA berbasiskearifan lokal Trisakti. Draft buku panduan ini telah dilakukan uji validasi dengan melibatkandua orang ahli isi, satu orang praktisi, dan satu orang ahli bahasa. Metode penelitian menerapkanprinsip penelitian dan pengembangan (research & develompent). Hasil validasi ahli materi danpraktisi menyatakan bahwa buku panduan tergolong dalam kategori sangat baik dengan sedikitperbaikan. Selain itu, hasil validasi ahli bahasa menyatakan bahwa secara umum buku panduantersebut sudah bagus dari sisi keterbacaan, namun ada sedikit revisi dalam kosa kata. Hasilpenelitian ini menghasilkan model panduan pengelolaan laboratorium kimia SMA berdasarkankonsep Trisakti dalam bentuk buku.
Kata-kata Kunci: buku panduan, pengelolaan laboratorium kimia, kearifan lokal Trisakti.
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 38
Implementasi 3RH (Reduce, Reuse, Recycle, Handle) DalamManajemen Bahan dan Limbah Laboratorium Kimia DasarFMIPA Undiksha Sebagai Upaya Efesiensi dan Depolutans
I Dewa Putu Subamia
Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Mipa Undiksha, Singaraja
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan kimia dan mengurangipotensi timbulnya polutan (depolutansi) yang dihasilkan dari aktivitas di Laboratorium KimiaDasar FMIPA Undiksha menuju laboratorium yang efektif, efisien, serta berwawasan greenchemistry. Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian tindakan (ActionResearch) yaitu suatu proses yang dilalui oleh peneliti un t uk menangani p e rmasa lahan(d i Lab ora to r ium Kimi a Dasa r ) . Metode yang akan dilakukan adalah implementasi3RH (Reduce, Reuse, Recycle, dan Handle) dalam manajeman bahan dan penanganan limbahLaboratorium Kimia Dasar FMIPA Undiksha. Data yang dikumpulkan adalah berkaitan denganinventori bahan kimia, identifikasi jumlah pengunaan bahan kimia pada prosedur yang sudahada, serta jumlah kuantitas timbulan limbah laboratorium selama kurun waktu 1 (satu)semester, dan data hasil penerapan metode 3RH. Dengan memakai data skunder dan dataprimer yang diperoleh dilakukan analisis deskriptif komparatif implementasi 3 R H d a l a mmanajemen bahan kimia dan manajemen limbah laboratorium. Hasil penelitian ini adalahpenerapan metode 3RH ((Reduce, Reuse, Recycle, dan Handle) dapat menekan penggunaanbahan-bahan kimia untuk keperluan praktikum di laboratorium Kimia Dasar hingga 60-95%dan mengurangi timbulan polutan dari hasil aktivitas laboratorium kimia.
Kata-kata Kunci: depolutansi, efisiensi, manajemen bahan, 3RH
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 39
Perancangan dan Validasi Tes DiagnostikModel Mental Kimia Organik
I Wayan Suja
Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Ganesha
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat tes diagnostik model mental kimiaorganik. Penelitian dilakukan melalui empat tahap, mengadopsi desain penelitian pengembanganperangkat pembelajaran 4-D (define, design, develop, and disseminate). Kualitas perangkat tesyang dihasilkan ditentukan berdasarkan validitas (teoritis dan empiris) serta reliabilitasnya.Validasi oleh tim pakar menunjukkan nilai CVR seluruh butir soal tersebut = 1. Hasil uji cobamenunjukkan, butir-butir soal tersebut tergolong valid (rxy = 0,584 – 0,676) dan reliabilitasnyatergolong sangat tinggi (r11 = 0,649). Data tersebut menunjukkan perangkat tes tersebut layakdigunakan untuk mengukur model mental mahasiswa tentang korelasi struktur dan sifat senyawaorganik.
Kata-kata Kunci: model mental, mahasiswa calon guru, struktur dan sifat.
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 40
Pengaruh Penggunaan Multimedia Dalam Pembelajaran KimiaDengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Kelas XI di SMA Negeri 1Amlapura
I Made Ary Sudiatmika1, I Wayan Subagia2*, & I Wayan Muderawan3
Jurusan Pendidikan Kimia, UniversitasPendidikanGanesha1, 2*, 3
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskirpsikandanmenjelaskan perbedaan hasil belajar kimiaantara kelompok siswa yang menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL)denganmultimedia dan tanpa multimedia. Penelitian ini dilakukan pada pokok bahasan materisistem koloid. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen semu denganrancangan The Macthing-Only Posttest-OnlyControl Group Design. Penelitian ini dilakukan diSMA Negeri 1 Amlapura tahun ajaran 2015/2016. Objek penelitian ini adalah hasil belajar siswaranah kognitif . Data hasil belajar siswa dianalisis menggunakan uji statistikindependentsamplet-test.Hasiluji t-test menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,007, yangartinya terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar kimia antara kelompok siswa yangmenggunakan PBL dengan multimedia dantanpa multimedia. Siswa yang menggunakan PBLdengan multimedia memilikihasilbelajar yang lebihbaikdibandingkantanpa multimedia denganrerata nilai posttest masing-masing kelas yaitu 81,54 dan 77,03.
Kata-kata Kunci:hasil belajar, multimedia, problem basedlearning (PBL).
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 41
Profil Model Mental Siswa Tentang Korelasi Struktur MolekulTerhadap Sifat Senyawa Organik
I Gusti Ngurah Bayu Sucitra1, I Wayan Muderawan2, & Frieda Nurlita3*
Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1, 2, 3*
Email : [email protected]
AbstrakPemahaman siswa SMA terkait dengan hubungan struktur molekul dengan sifat senyawa organiksangat rendah. Sejauh ini, belum ada penelitian terkait dengan model mental siswa dalampembelajaran kimia di Bali. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untukmendeskripsikan dan menjelaskan model mental siswa dalam memahami hubungan strukturterhadap sifat senyawa organik. Subjek dalam penelitian ini adalah 74 orang siswa kelas XI IPAdi SMA Laboratorium Undiksha Singaraja pada tahun ajaran 2015/2016. Data dikumpulkanmelalui tes diagnostik model mental berbentuk pilihan ganda dua tingkat, yang terdiri atas bagianisi dan bagian alasan. Analisis data dilakukan secara deskriptif interpretatif denganmengelompokkan jawaban siswa berdasarkan kemiripannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwamodel mental siswa dalam memahami hubungan struktur terhadap sifat senyawa organik adalah1,35% model mental ilmiah (Scientifically Correct, SC) dan 98,65% model mental alternatif, yangterdiri atas 5,53% model mental tipe NR (No Response); 42,57% tipe SM (SpecificMisconception); dan 50,54% tipe PC (Particially Correct). Secara umum, siswa belum dapatmemahami hubungan struktur terhadap sifat senyawa organik yang mencakup representasi ketigalevel kimia berserta interkoneksinya. Hal ini diperkuat dengan rerata hasil belajar siswa hanyamencapai 21,47 dari skala 100.
Kata-kata Kunci: model mental, tes diagnostik, struktur molekul, senyawa organik
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 42
Studi Komparasi Model Inkuiri Terbimbing dan Model 5MTerhadap Aktivitas dan Penguasaan Konsep Kimia Siswa SMA
Pada Pokok Bahasan Asam Basa
I Made Wirahadi Kusuma1*, I Wayan Redhana2, & I Nyoman Tika3
Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis perbedaan penguasaan konsep kimia antarasiswa yang belajar dengan mengikuti model inkuiri terbimbing dan model 5M. (2)mendeskripsikan aktivitas siswa yang belajar dengan mengikuti model inkuiri terbimbing danmodel 5M. Penelitian dilaksanakan di SMA N 1 Singaraja tahun pelajaran 2015/2016 denganpopulasi siswa kelas XI MIA yang berjumlah 304 orang. Sampel penelitian ini adalah siswakelas XI MIA 5 sebagai kelompok eksperimen, serta kelas XI MIA 7 sebagai kelas kontrol.Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan nonequivalent pre-tes post-testonly control group design. Instrumen pengambilan data berupa tes penguasaan konsep kimiasiswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah ANAKOVA. Hasil penelitian menunjukkanbahwa: (1) terdapat perbedaan penguasaan konsep kimia antara siswa yang belajar denganmengikuti model inkuiri terbimbing dan siswa yang belajar dengan mengikuti model 5M. (2)aktivitas siswa yang belajar dengan mengikuti model inkuiri terbimbing lebih baik dibandingkandengan siswa yang belajar dengan mengikuti model 5M.
Kata-kata Kunci: Model inkuiri terbimbing, Model 5M, Penguasaan konsep kimia siswa.
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 43
Hubungan Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar denganHasil Belajar Kimia di SMA N 1 Sawan Tahun Pelajaran
20152/016
Nyoman Ayu Amardini1*, I Wayan Subagia2, & I Nyoman Tika3
Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1, 2, 3*
Email : [email protected]
AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan (1) hubungankecerdasan emosional dengan hasil belajar kimia; (2) hubungan motivasi belajar dengan hasilbelajar kimia; dan (3) hubungan kecerdasan emosional dan motivasi belajar dengan hasil belajarkimia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan dilaksanakan di SMA N 1 Sawantahun pelajaran 2015/2016 dengan populasi penelitian siswa kelas XI IPA yang berjumlah 82orang. Jenis penelitian ini adalah korelasi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar kimiadengan koefesien korelasi sebesar 0,672. (2)Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasibelajar dengan hasil belajar kimia dengan koefesien korelasi sebesar 0,758. (3)Terdapathubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dan motivasi belajar dengan hasil belajarkimia berkolerasi sebesar 0.802. Hubungan kecerdasan emosional dan motivasi belajarberpengaruh 64.3% dengan hasil belajar kimia, 35.7% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktoryang tidak diteliti. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar sangat banyak sepertifasilitas, kemandirian, perhatian, minat dan bakat. Kecerdasan emosional dan motivasi belajaradalah dua faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar, diantara faktor-faktor yang lainnya.
Kata-kata Kunci : hasil belajar, kecerdasan emosional, motivasi belajar
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 44
Pengaruh Blended Learning dan Gaya Belajar Terhadap HasilBelajar Kimia SMA pada Topik Stoikiometri
I Made Kirna
Dosen Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNDIKSHA, Singaraja
Email : [email protected]
AbstrakPerangkat pembelajaran berupa konten online yang didesain untuk mendukung pembelajarankimia menggunakan pendekatan sainstifiks telah dikembangkan. Penelitian kuasi eksperimenini bertujuan untuk menjelaskan efektivitas Blended Learning (BL) menggunakan konten onlineyang dikembangkan dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa SMA pada topik stoikiometridilihat dari dua dimensi gaya belajar, yaitu verbal-visual dan aktif-reflektif. Penelitiandilaksanakan di kelas X SMAN 4 Singaraja pada tahun 2016. Dua kelas dipilih berdasarkankesetaraan skor prates yang melibatkan total siswa sebanyak 52 orang (25 laki-laki dan 27perempuan). Siswa kelompok eksperimen diberikan pembelajaran menggunakan modeldiscovery learning secara BL, sedangkan kelompok kontrol diberikan pembelajaranmenggunakan model pembelajaran discovery learning secara tatap muka. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa (1) model discovery learning yang disampaikan secara BL lebih ungguldalam meningkatkan hasil belajar, (2) tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswadilihat dari gaya belajar verbal-visual maupun dilihat dari gaya belajar aktif-reflektif, dan (3)tidak ada pengaruh interaktif strategi penyampaian model discovery learning dan gaya belajarverbal-visual terhadap hasil belajar. BL menggunakan konten online yang dikembangkanefektif dalam meningkatkan hasil belajar kimia dan adaptif bagi siswa yang memiliki gayabelajar verbal-visual maupun aktif-reflektif.
Kata-kata Kunci: blended learning, discovery learning, gaya belajar, pembelajaran kimia
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 45
Perubahan Paradigma Penilaian Hasil Belajar Sebagai UpayaPeningkatan Mutu Pembelajaran Sains
I Wayan Subagia
Dosen Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Pendidikan Ganesha
Email : [email protected]
AbstrakPenilaian hasil belajar merupakan salah satu simpul vital pendidikan dan pembelajaran yangberdampak pada peningkatan mutu pembelajaran sains. Mutu penilaian hasil belajar sains yangrendah disebabkan oleh mutu pembelajaran sains yang rendah. Peningkatan mutu pembelajaransains dapat dilakukan dengan mengubah paradigma penilaian hasil belajar. Makalah inibertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan perubahan paradigma penilaian hasil belajarsebagai upaya peningkatan mutu pembelajaran sains. Metode yang digunakan untuk membedahpersoalan tersebut adalah metode refleksi pengalaman empiris pelaksanaan penilaian dalampembelajaran sains saat ini dan interpretasi teoretis hakikat sains dan pembelajarannya. Hasilkajian ini merekomendasikan perubahan paradigma penilaian hasil belajar sains yang terdiriatas: penilaian hasil belajar sains secara komprehensif, otentik, dan berkelanjutan. Penilaiankomprehensif adalah penilaian hasil belajar sains yang lengkap sesuai dengan hakikat sains danranah penilaian hasil belajar. Penilaian otentik adalah penilaian yang dilakukan sesuai dengahkegiatan pembelajaran yang dilakukan, misalnya penilaian sikap dan keterampilan saatpelaksanaan pembelajaran, penilaian penguasaan materi pelajaran dan produk hasil belajarlainnya setelah kegiatan pembelajaran. Penilaian berkelanjutan adalah penilaian yang dilakukansecara terus-menerus selama pembelajaran berlangsung.
Kata-kata Kunci: paradigma, penilaian hasil belajar, pembelajaran, sains
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 46
Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Kelas dan KualitasInteraksi Kelas Melalui Pelaksanaan Lesson Study
I Nengah Gunada1*, Ketut Suma2, & Ni Made Pujani3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Ganesha1*, 2, 3
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan: 1) kualitas pelaksanaan lesson study; 2) peningkatankemampuan pengelolaan kelas guru IPA dan kualitas interaksi kelas. Subjek penelitian iniadalah 2 guru IPA dan satu buah kelas VIII di SMP Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran2015/2016. Objek penelitian adalah kemampuan pengelolaan kelas, kualitas interaksi kelas, dankualitas lesson study. Jenis penelitian ini adalah case study dengan analisis deskriftif kualitatif.Kualitas lesson study, diperoleh melalui observasi plan, do, dan see. Kemampuan pengelolaankelas (KPK) dan kualitas interaksi kelas (KIK) diperoleh dengan angket, observasi, danwawancara. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Kualitas pelaksanaan lesson study sangat baik. 2)Terdapat peningkatan kemampuan pengelolaan kelas guru IPA dan kualitas interaksi kelas diSMP Negeri 6 Singaraja sebelum dan setelah lesson study.
Kata-kata Kunci: Interaksi Kelas, Lesson Study, Pengelolaan Kelas.
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 47
Peningkatan Self Efficacy Guru dan Kualitas Pembelajaran IPAMelalui Pelaksanaan Lesson Study
I Made Ardi Bayu Saputra1*, Ketut Suma2, & Ni Made Pujani3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Ganesha1*, 2, 3
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) kualitas pelaksanaan lesson study, (2)peningkatan self efficacy guru, dan (3) peningkatan kualitas pembelajaran IPA. Penelitian inimerupakan penelitian dengan pendekatan studi kasus. Metode penelitian yang digunakan adalahdeskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru IPA SMP Negeri 4 Singaraja yangberjumlah 4 orang. Objek Penelitian ini adalah kualitas pelaksanaan lesson study, self efficacyguru, dan kualitas pembelajaran IPA. Data dikumpulkan dengan kuesioner, observasi, danwawancara. Triangulasi dilakukan untuk keabsahan dan keajegan data. Hasil penelitianmenunjukkan (1) kualitas pelaksanaan lesson study di SMP Negeri 4 Singaraja berkualifikasisangat baik, (2) self efficacy guru IPA mengalami peningkatan dari sebelum lesson study dengannilai rata-rata 65,26 yang berada pada kualifikasi cukup dan setelah lesson study dengan nilairata-rata 85,15 yang berada pada kualifikasi sangat baik (nilai gain 0,60), dan (3) kualitaspembelajaran IPA mengalami peningkatan dari sebelum lesson study dengan nilai rata-rata57,55 dan setelah pelaksanaan lesson study yaitu sebesar 82,55 setelah lesson study (nilai gain0,58).
Kata-kata Kunci: Kualitas pembelajaran, Lesson Study, self efficacy guru
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 48
Pengaruh Model Pembelajaran Experiential terhadap HasilBelajar Pada Pembelajaran IPA di SMP Negeri 11 Denpasar
Rikardus Herak1*, Ida Bagus Putu Arnyana2, & I Wayan Subagia3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha1*, 2, 3
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan perbedaan hasil belajar aspekpengetahuan dan keterampilan antara siswa yang belajar dengan model pembelajaranexperiential dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung. Penelitian inimerupakan kuasi eksperimen dengan rancangan Pretest Posttest Non-equivalent Control GroupDesign. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Denpasar tahunpelajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil random sampling, terpilih kelas VIII F sebagai kelaseksperimen dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol. Data yang diperoleh kemudian dianalisisdengan analisis deskriptif dan analisis multivariat. Hasil analisis menunjukkan bahwa: 1)terdapat perbedaan hasil belajar aspek pengetahuan dan keterampilan antara siswa yang belajardengan model pembelajaran experiential dan siswa yang belajar dengan model pembelajaranlangsung; 2) terdapat perbedaan hasil belajar aspek pengetahuan antara siswa yang belajardengan model pembelajaran experiential dan siswa yang belajar dengan model pembelajaranlangsung; 3) terdapat perbedaan hasil belajar aspek keterampilan antara siswa yang belajardengan model pembelajaran experiential dan siswa yang belajar dengan model pembelajaranlangsung.
Kata-kata Kunci: Model Pembelajaran experiential, hasil belajar, pengetahuan, keterampilan
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 49
Pengaruh Pembuatan Participatory Video Berbasis LanskapBudaya Subak Melalui Model Pembelajaran Salingtemas
Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Ditinjau Dari KemampuanKerjasama
ThaliaPrasetya1*, Ni PutuRistiati2, & I Wayan Subagia3
Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja1*, 2, 3
Email :[email protected],
AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan perbedaan hasilbelajar antara siswa yang membuat participatory video (PV) berbasis lanskap budaya subakmelalui model pembelajaran salingtemas (sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat) dengansiswa yang tanpa membuat PV berbasis lanskap budaya subak melalui model pembelajaransaling temas serta mendeskripsikan dan menjelaskan pengaruh interaksi antara modelpembelajaran dan kemauan kerjasama terhadap hasil belajar siswa. Data dianalisis dengan ujianalisis varians (ANAVA) dan dilanjutkan uji Scheffe jika ditemukan pengaruh interaksi. Darianalisis data, diperoleh nilaiFtabel atau 40,934 > 3,924 yang menunjukkan adanya perbedaan hasilbelajar antara siswa membuat PV berbasis lanskap budaya subak melalui model pembelajaransalingtemas dengansiswa yang tanpa membuat PV berbasis lanskap budaya subak melalui modelpembelajaran saling temas dan hasil uji juga menunjukkan adanya pengaruh pembuatan PVberbasis lanskap budaya subak melalui model pembelajaran salingtemas dan kemauankerjasama terhadap hasil belajar siswa dengan diperkuat nilai Ftabel atau 13,154 > 3,924. Darihasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembuatan PV berbasis lanskap budaya subak dapatmeningkatkan hasil belajar serta membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Kata-kata kunci: participatory video, subak, salingtemas, hasilbelajar
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 50
Pengaruh Model Self-Regulated Learning terhadap KemampuanPemecahan Masalah dan Self-Efficacy Siswa
I Kadek Yudi Wihardi Marditha1*, Ketut Suma2, & A. A. I. A. Rai Sudiatmika3
Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja1*, 2, 3
Email :[email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kemampuan pemecahan masalah danself-efficacy antara kelompok siswa yang belajar menggunakan model self-regulated learningdan kelompok siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran langsung (directinstruction), untuk menganalisis perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara kelompoksiswa yang belajar menggunakan model self-regulated learning dan kelompok siswa yangbelajar menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction) dan untuk menganalisisperbedaan self-efficacy antara kelompok siswa yang belajar menggunakan model self-regulatedlearning dan kelompok siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran langsung (directinstruction). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu (quasi eksperiment)dengan desain pretest-posttest nonequivalent control group design. Variabel terikat dalampenelitian ini yaitu kemampuan pemecahan masalah dan self-efficacy sedangkan variabel bebasdengan dua level yaitu model self-regulated learning dan model pembelajaran langsung (directinstruction). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 1Sukawati Tahun Ajaran 2015/2016 dengan jumlah 376 siswa. Sampel ditentukan dengan teknikgroup random sampling sehingga diperoleh 40 siswa sebagai kelas kelas eksperimen dan kelas40 siswa sebagai kelas kontrol. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes kemampuanpemecahan masalah dan kuisioner self-efficacy. Pengujian dalam penelitian ini menggunakananalisis MANOVA. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu 1) terdapat perbedaan kemampuanpemecahan masalah dan self-efficacy siswa antara yang belajar dengan model self-regulatedlearning dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung (F = 24,495; p<0,05);2) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara kelompok model self-regulatedlearning dan kelompok model pembelajaran langsung (F = 33,236; p<0,05); 3) terdapatperbedaan self-efficacy antara kelompok model self-regulated learning dan kelompok modelpembelajaran langsung (F = 23,739; p<0,05). Berdasarkan uji LSD diperoleh kemampuanpemecahan masalah dan self-efficacy yang dicapai oleh siswa yang belajar dengan menggunakanmodel self-regulated learning lebih baik dibandingkan dengan siswa yang belajar denganmenggunakan pembelajaran langsung.
Kata-kata Kunci: model self-regulated learning, kemampuan pemecahan masalah, self-efficacy
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 51
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek dan ModelPembelajaran Langsung Terhadap Kemampuan Berpikir
Kreatif dan Kinerja Ilmiah Siswa
Ni Made Putri Ariasih1*, Ida Bagus Putu Arnyana2, & I Wayan Sadia3
Program Studi Pendidikan IPA Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3
Email :[email protected]
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kreatif dankinerja ilmiah antara siswa yang mengikuti model pembelajaran berbasis proyek dengansiswa yang mengikuti model pembelajaran langsung pada siswa kelas XII IPA SMANegeri 8 Denpasar secara terpisah maupun simultan. Populasi dalam penelitian iniadalah semua siswa kelas XII IPA SMA Negeri 8 Denpasar yang berjumlah 240 orangyang tersebar dalam enam kelas pararel. Karena semua kelas memiliki kemampuan awalyang relatif sama maka pemilihan sampel bisa dilakukan dengan teknik randomsampling. Data dikumpulkan dengan tes dan dianalisis dengan MANOVA. Hasilanalisis menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif dankinerja ilmiah siswa antara yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaranberbasis proyek dan langsung pada siswa kelas XII IPA SMA Negeri 8 Denpasardengan F-Wilks' Lambda = 18,362: dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05;(2) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa antara yang mengikutipembelajaran dengan model pembelajaran berbasis proyek dan langsung pada siswakelas XII IPA SMA Negeri 8 Denpasar dengan F hitung = 11,569: dengan nilaisignifikansi yang lebih kecil dari 0,05, dan (3) terdapat perbedaan kinerja ilmiah siswaantara yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis proyek danlangsung pada siswa kelas XII IPA SMA Negeri 8 Denpasar dengan F hitung = 32,088:dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan pada temuan-temuantersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek danmodel pembelajaran langsung berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif dankinerja ilmiah siswa.
Kata-kata Kunci: Model pembelajaran berbasis proyek, model pembelajaran langsung, berpikir kreatifdan kinerja ilmiah
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 52
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis LearningCycle 5E Untuk Meningkatkan Ketrampilan Proses dan
Pemahaman Konsep IPA
Ni Kadek Pujiastuti
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini merupakan pengembangan lembar kerja siswa berbasis learning cycle 5Edilakukan sebagai upaya mengatasi permasalahan khususnya media pembelajaran sebagai salahsatu alat pembelajaran di sekolah. Media pembelajaran yang digunakan belummengimplementasikan model pembelajaran inovatif dalam proses pembelajaran sehinggaberdampak kurang optimalnya pada ketrampilan proses siswa dan pemahaman konsep IPAsiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan lembar kerja siswa sebagai mediapembelajaran berupa LKS siswa dan LKS pegangan guru pada materi getaran dan gelombangbunyi yang memenuhi criteria valid, praktis, dan efektif. Dengan menggunakan lembar kerjasiswa berbasis learning cycle 5E maka ketrampilan proses dan pemahaman konsep IPA siswamengalami peningkatan menjadi lebih baik. Pengembangan lembar kerja siswa inimenggunakan model 4-D yang terdiri dari 4 tahap utama yaitu: define, design, develop, dandisseminate. Pengembangan lembar kerja siswa hanya dilakukan pada tahap develop. Metodepenelitian dilakukan dengan analisis deskriptif dengan menggunakan parameter validitas LKS,kepraktisan LKS, dan analisis uji-t untuk aspek keefektifan LKS. Hasil penelitian ini diperolehbahwa: 1) validitas LKS 3,70 termasuk katagori valid. 2) nilai kepraktisan: keterlaksanaan LKS3,53, respon guru 3,70, respon siswa 3,72 dengan katagori sangat praktis, 3) kefektifan LKSdengan nilai ketrampilan proses dari kelima aspek yang diteliti diperoleh skor 84,8 dengankatagori baik dan nilai pemahaman konsep IPA siswa diperoleh skor rata-rata 81,50, simpanganbaku 4,68 dan nilai uji-t adalah 12,84 dengan katagori paham. Berdasarkan temuan hasilpenelitian dapat disimpulkan lembar kerja siswa memenuhi kriteria valid, praktis dan efektifdalam meningkatkan ketrampilan proses dan pemahaman konsep IPA siswa, sehingga dapatdigunakan dalam lingkup yang lebih luas.
Kata-kata Kunci: Lembar Kerja Siswa (LKS), model pembelajaran learning cycle 5E, ketrampilan proses,pemahaman konsep IPA
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 53
Komparasi Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri TerbimbingDengan Model Pembelajaran Inkuiri Bebas Terhadap Literasi
Sains dan Konsep Diri Siswa
Putra, I K. A. E1*, Sadia, I W2, & Sudiatmika, A. A. I. A. R3
Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam, Program Pascasarjana, Universitas PendidikanGanesha, Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
AbstrakTujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis perbedaan literasi sains dan konsep diri siswaantara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri terbimbing, model pembelajaraninkuiri bebas, dan model pembelajaran langsung, (2) menganalisis perbedaan literasi sainsantara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri terbimbing, model pembelajaraninkuiri bebas, dan model pembelajaran langsung,dan (3) menganalisis perbedaan konsep dirisiswa antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri terbimbing, model pembelajaraninkuiri bebas, dan model pembelajaran langsung. Penelitian ini merupakan eksperimen semudengan rancangan nonequivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian iniadalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Kintamani Tahun pelajaran 2015/2016 (n = 280),dengan sampel sebanyak 105 siswa yang terbagi kedalam tiga kelas. Pemilihan sampelberdasarkan teknik simple random sampling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakanstatistik deskriptif dan MANOVA satu jalur. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan hasil sebagaiberikut. (1) terdapat perbedaan literasi sains dan konsep diri siswa antara kelompok siswa yangyang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing, siswa yang belajar dengan modelpembelajaran inkuiri bebas, dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung(F=7,169; p<0,05). (2) ) terdapat perbedaan literasi sains antara kelompok siswa yang yangbelajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing, siswa yang belajar dengan modelpembelajaran inkuiri bebas, dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung(F=10,006; p<0,05). (3) ) terdapat perbedaan konsep diri siswa antara kelompok siswa yangyang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing, siswa yang belajar dengan modelpembelajaran inkuiri bebas, dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung(F=11,975; p<0,05). Berdasarkan uji LSD yang dilakukan, diperoleh bahwa literasi sains dankonsep diri siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baikdibandingkan kelompok siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran inkuiri bebas danmodel pembelajaran langsung.
Kata-kata Kunci: inkuri terbimbing, inkuiri bebas, konsep diri, literasi sains
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 54
Pengaruh Model Problem Based Learning TerhadapKeterampilan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Sains
Siswa
I Gusti Ayu Putu Adi Laksmidewi1*, Ketut Suma2 & I Wayan Suastra3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha1*, 2, 3.
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pada keterampilan berpikir kritis danketerampilan proses sains siswa antara siswa yang diajar dengan menggunakan model problembased learning dan model pembelajaran direct instruction. Penelitian ini adalah quasiexperimental research yang digunakan posttest only control group desain. Populasi adalahsiswa kelas VIII dari SMPN 1 Kediri. Secara total, ada 410 siswa sebagai populasi, sedangkansampel adalah 60 siswa. Data dianalisis secara deskriptif dan analisis MANOVA denganmenggunakan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (LSD). Nilai yang signifikan adalah 0,05. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa (1) ada model berpengaruh signifikan keterampilan berpikirkritis dan keterampilan proses sains siswa bersama-sama (F = 1.498, p <0,05). Artinya,kemampuan berpikir kritis dan keterampilan proses fisika bersama-sama menunjukkanperbedaan yang signifikan antara model pembelajaran. (2) Pengaruh model pada keterampilanberpikir kritis siswa (F = 5,831, p <0,05). Artinya, kemampuan berpikir kritis menunjukkanperbedaan yang signifikan antara dua model. Dan LSD di 7.62, nilai signifikan kurang dari 0,05,yang menunjukkan nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis yang berbeda secara signifikanantara model. (3) Pengaruh model keterampilan proses sains siswa (F = 192,579, p <0,05).Artinya, keterampilan proses sains menunjukkan perbedaan yang signifikan antara dua model.Dan LSD di 2,36, nilai signifikan lebih kecil dari 0,05, yang menunjukkan nilai rata-rataketerampilan proses sains yang berbeda secara signifikan antara model.
Kata-kata Kunci: model problem based learning, keterampilan berpikir kritis, keterampilan proses sains
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 55
Pengaruh Model Siklus Belajar 7E Terhadap KeterampilanBerpikir Kritis Dan Keterampilan Proses Sains Siswa
Putu Ayu Wulandari1*,.I Wayan Sadia2, & Ketut Suma3
Program Studi, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Pascasarjana, UniversitasPendidikan Ganesha1*, 2, 3
Email : [email protected]
AbstrakTujuan penelitian ini adalah menganalisis 1) perbedaan keterampilan berpikir kritis danketerampilan proses antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus 7E dan modelpembelajaran langsung, 2) perbedaan keterampilan berpikir kritis antara kelompok siswa yangbelajar dengan model siklus 7E dan model pembelajaran langsung, 3) perbedaan keterampilanproses antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus 7E dan model pembelajaranlangsung. Penelitian ini tergolong eksperimen semu dengan rancangan posttest only controlgroup design. Populasi adalah siswa kelas VIII SMPN 3 Ubud yang terdiri dari 231 siswa,sedangkan sampel yang digunakan sebanyak 66 siswa. Data dianalisis secara deskriptif danmenggunakan analisis MANOVA dengan menggunakan uji lanjut LSD dengan taraf signifikansi0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritisdan keterampilan proses siswa yang belajar dengan model siklus 7E dan model pembelajaranlangsung (F = 1140,458b, p <0,05), (2) tidak terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritissiswa yang belajar dengan siklus 7E dan model pembelajaran langsung (F = 4,067, p <0,05)karena setelah dilakukan uji lanjut nilai LSD lebih besar dari ∆µ ( 7,66468 > 6,768 ), (3) terdapat perbedaan keterampilan proses siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E danmodel pembelajaran langsung (F = 268,910, p <0,05), perbedaan skor rata-rata keterampilanproses sains antara model siklus belajar 7E dan model pembelajaran direct instruction adalah∆µ = [µ(MSB7E)-µ(MPDI)] = 17,021. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Skor ∆µ lebih besar dari batas penolakan LSD sebesar 2,270519.].
Kata-kata kunci: model siklus belajar 7E, keterampilan berpikir kritis, keterampilan proses sains.
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 56
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek TerhadapKeterampilan Berpikir Kritis dan Prestasi Belajar Siswa
N. Ramadiyanti1*, I. W. Muderawan2, & I. W. Tika3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan:(1) perbedaan keterampilan berpikirkritis dan prestasi belajar antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaranberbasis proyek dan model pembelajaran langsung, (2) perbedaan ketrampilan berpikir kritisantara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran berbasis proyek dan modelpembelajaran langsung, (3) perbedaan prestasi belajar antara kelompok siswa yang belajardengan model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran langsung. Penelitian inimenggunakan rancangan post-test only control group design. Data dikumpulkan dengan tesketerampilan berpikir kritis dan tes prestasi belajar. Data yang diperoleh dianalisis secarastatistik deskriptif dan MANOVA satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapatperbedaan ketrampilan berpikir kritis dan prestasi belajar, antara kelompok siswa yang belajardengan model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran langsun (F=59,161;p<0,05),(2) terdapat perbedaan ketrampilan berpikir kritis antara kelompok siswa yang belajardengan model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran langsung (F=15,100;p<0,05), (3) terdapat perbedaan prestasi belajar antara kelompok siswa yang belajar denganmodel pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran langsung (F= 67,849; p<0,05).
Kata-kata Kunci: pembelajaran berbasis proyek, keterampilan berpikir kritis, dan prestasi belajar
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 57
Pengembangan LKS IPA Terintegrasi Siswa SMP Kelas VIIDengan Tema Panas Bumi dan Lingkunganku
Kadek Ayu Sri Wahyuni
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja
Email : [email protected],
AbstrakPembelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama (SMP) merujuk pada pedoman kurikulumtahun 2013 terdapat beberapa perubahan diantara adalah konsep pembelajarannyadikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science atau “IPA Terpadu” bukan sebagaipendidikan disiplin ilmu. Tetapi faktanya memperlihatkan proses pembelajaran IPA di SMPNegeri 12 Denpasar dilaksanakan belum terpadu, dengan alasan bahan ajar IPA Terpadu belumada. Selama ini bahan ajar yang digunakan belum mampu mengintegrasikan antara konsep danmaterinya pada siswa sehingga karena alasan tersebut diduga masih banyak ditemukan hasilbelajar siswa yang masih kurang dari KKM yaitu 75. Tujuan penelitian ini adalah untukmenentukan niali validitas, kepraktisan, dan keefektivan dari LKS IPA terintegrasi yang teahdikembangkan. Jenis penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan. Modelpengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model 4D yang telah dimodifikasimenjadi 3D, yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan(development). Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian iniadalah lembar validitas, angket repon guru dan siswa, serta lembar tes pemahaman konsep.Tehnik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis validitas, analisis kepraktisan,dan analisis keefektivan. Hasil uji validitas, kepraktisan, dan efektivitas LKS dianalisis secarakuantitatif dan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) nilai validitas LKSIPA terintegrasi adalah 3,59 dengan kategori sangat valid, (2) kepraktisan IPA terintegrasi dapatdilihat dari nilai rata-rata respon guru terhadap LKS IPA terintegrasi adalah 3,67 dengankategori sangat praktis, serta nilai rata-rata respon siswa terhadap LKS IPA terintegrasi sebesar3,32 dengan kategori praktis, dan (3) keefektivan IPA terintegrasi dapat dilihat dari nilaipemahaman konsep siswa berada dalam kategori sangat baik dengan persentase 89,47% siswamampu menguasai materi dengan sangat baik. Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkanbahwa LKS IPA terintegrasi memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif sehingga dapatdiimplemantasikan di sekolah.
Kata-kata Kunci : LKS, IPA terintegrasi, panas bumi dan lingkunganku
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 58
Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek dalamKomunitas Science Club untuk Meningkatkan Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa SMP
Made Krisna Wisesa Yuda1*, I Wayan Sadia2, & I Wayan Suastra3
Program Studi Pendidikan IPA. Program Pascasarjana. Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja1*, 2, 3
Email :[email protected]
AbstrakPenelitian ini dilatar belakangi oleh ekstrakurikuler yang dilaksanakan pada setiap sekolah tidakterdapat pedoman untuk mengelola kelas. Kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler sering hanyadiisi dengan pembahasan soal-soal olimpiade sains. Siswa hanya memiliki prestasi aspekpengetahuan, namun tidak terfasilitasi untuk psikomotor dan afektif. Kegiatan ilmiah tidakterlihat dalam kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler sains. Peneliti menanggapi permasalahanini dengan mengembangkan modul pembelajaran berbasis proyek dalam komunitas science clubuntuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMP. Jenis penelitian ini adalahpenelitian pengembangan untuk menghasilkan produk berupa modul pembelajaran berbasisproyek dalam komunitas science club yang memenuhi kriteria validitas, kepraktisan, danefektivitas. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII ekstrakurikuler sains di SMPNegeri 1 Negara. Validitas modul diperoleh melalui penilaian oleh para ahli dan praktisi denganskor rata-rata 4,40. Tingkat kepraktisan modul diperoleh dari keterlaksanaan modul (skor rata-rata 4,38 tergolong sangat praktis), respon guru (skor rata-rata 4,54 tergolong sangat praktis),dan respon siswa (skor rata-rata 4,40 tergolong sangat praktis). Efektivitas modul diperolehdengan uji-t terhadap hasil pretest dan posttestdengan taraf signifikansi untuk seluruh pengujianadalah 0,05. Hasil uji-t menunjukkan t = 16,67 dan t tabel 1,69. Nilai t > t tabel menunjukkanmodul pembelajaran ini efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMP.Hasil penelitian menunjukkan modul termasuk dalam kriteria valid dan sangat praktis. Hasil uji-t menunjukkan nilai t hitung > t tabel . Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilaipretest dan posttest keterampilan berpikir kritis siswa. Hal ini menunjukkan modul memenuhikriteria efektivitas dan layak digunakan dalam pembelajaran.
Kata-kata Kunci: modul pembelajaran berbasis proyek, science club, keterampilan berpikir kritis.
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 59
Efektivitas Buku Teks Pelajaran IPA SMP Berbasis ArgumenDalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
I Wayan Redhana1* & Nyoman Diah Devi Bestari2
Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2
Email :[email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan 1) perbedaan hasil belajarsiswa yang menggunakan buku teks pelajaran IPA kurikulum 2013 dan buku teks pelajaran IPASMP berbasis argumen. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangannonequivalent pretest-postest control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelasVII di SMP Negeri 4 Singaraja yang terdiri atas 12 kelas. Sampel penelitian diambil denganteknik clusterrandom sampling. Sampling menghasilkan dua kelas kelas VII A1 dan kelas VIIA2.Kedua kelas ini diundi untuk menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasilpengundian adalah kelas VII A1 sebagai kelas eksperimen, sedangkan kelas VII A2 sebagaikelas kontrol. Pada kelas eksperimen diterapkan buku teks pelajaran IPA SMP berbasisargumen, sedangkan pada kelas kontrol diterapkan buku teks pelajaran IPA kurikulum 2013.Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajarsiswa kelas eksperimen berbedasignifikan dengan skor rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol. Dari skor rata-rata hasil belajarsiswa tampak bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik daripada hasil belajar siswakelas kontrol.
Kata-kata Kunci: argumen, buku teks pelajaran IPA, hasil belajar
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 60
Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu DenganSetting Inquiry Laboratorium Bermuatan Content Local GeniusUntuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan
Proses Sains Siswa SMP
K S. K. Wardani1*, I W. Sadia2, & I W. Suastra3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran IPA dengan setting modelpembelajaran inquiry laboratorium bermuatan content local genius yang valid, praktis, danefektif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan proses siswa. Pengembanganperangkat pembelajaran mengacu pada model pengembangan 4-D yang terdiri dari define,design, develop, dan disseminate. Tahap pengembangan hanya dilakukan sampai tahap develop.Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar validasi, lembar observasi, angket, dan tes.Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif terhadap validitas dan kepraktisanperangkat pembelajaran. Efektivitas perangkat pembelajaran dilakukan dengan one grouppretest posttest design. Efektivitas perangkat pembelajaran dianalisis dengan uji t pihak kanan.Hasil penelitian menunjukan (1) perangkat pembelajaran dinyatakan sangat valid dengan skorrata-rata 3,82, (2) perangkat pembelajaran dinyatakan sangat praktis dengan skor rata-rata 3,71,(3) perangkat pembelajaran dinyatakan efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep sainsdengan thitung sebesar 17,45 (thitung > ttabel), dengan gain score sebesar 0,61 dan perangkatpembelajaran dinyatakan efektif untuk meningkatkan keterampilan proses sains dengan thitung
sebesar 16,75 (thitung > ttabel), dengan gain score sebesar 0,35. Berdasarkan hasil penelitian dapatdisimpulkan bahwa perangkat pembelajaran IPA dengan setting model pembelajaran inquirylaboratorium bermuatan content local genius telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektifuntuk meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains siswa.
Kata-kata Kunci: inquiry laboratorium, content local genius, pemahaman konsep, keterampilan proses
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 61
Peningkatan Pedagogical Content Knowledge dan KualitasPembelajaran IPA Melalui Pelaksanaan Lesson Study
K. D. H. Gunawan1*, I W. Sadia2, & I K. Suma3
Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan: 1) kualitas pelaksanaan lesson study, 2) peningkatanpengetahuan pedagogical content knowledge guru IPA antara sebelum dan sesudah pelaksanaanlesson study, dan 3) peningkatan kualitas pembelajaran IPA antara sebelum dan sesudahpelaksanaan lesson study. Jenis penelitian ini merupakan studi kasus yang dianalisis secaradeskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru IPA SMP Negeri 1 Singaraja yangberjumlah 3 orang. Objek Penelitian ini adalah pengetahuan PCK guru IPA dan kualitaspembelajaran IPA. Data dikumpulkan dengan observasi, tes, dan wawancara. Hasil penelitianmenunjukkan: 1) kualitas lesson study berada pada kualifikasi sangat baik; 2) terjadipeningkatan pengetahuan PCK guru IPA antara sebelum dan sesudah pelaksanaan lesson study;3) terjadi peningkatan kualitas pembelajaran guru IPA antara sebelum dan sesudah pelaksanaanlesson study.
Kata-kata Kunci: kualitas pembelajaran, lesson study, pedagogical content knowledge (PCK)
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 62
Komparasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NumberedHead Together (NHT) dengan Think Pair Share (TPS) dalam
Pembelajaran Biologi Terhadap Pemahaman Konsep danEfikasi Diri Siswa SMA
Ayu Sri Widyantini1*, Ni Putu Ristiati2, & I Gusti Agung Nyoman Setiawan3
Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) perbedaan pemahamaman konsep dan efikasidiri siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan siswa yangbelajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS, (2) perbedaan pemahaman konsepyang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan siswa yang belajardengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS, (3) perbedaan efikasi diri siswa yang belajardengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan siswa yang belajar dengan modelpembelajaran kooperatif tipe TPS. Jenis penelitian ini termasuk kuasi eksperimen denganrancangan penelitian pretest posttest control group design. Sampel penelitian ini adalah semuasiswa kelas X3 dan X5 SMA N 1 Sukawati tahun ajaran 2015/2016. Pengambilan kelaspenelitian berdasarkan teknik simple group random sampling. Data yang diperoleh dianalisisdengan statistik deskriptif dan MANOVA satu jalur. Hasil analis menyatakan sebagai berikut:(1) terdapat perbedaan pemahaman konsep dan efikasi diri siswa antara siswa yang belajardengan model pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan siswa yang belajar dengan modelpemebelajaran kooperatif tipe TPS (F=3,830; p<0,05), (2) terdapat perbedaan pemahamankonsep dan antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengansiswa yang belajar dengan model pemebelajaran kooperatif tipe TPS (F=4,437; p<0,05), (3)terdapat perbedaan efikasi diri siswa antara siswa yang belajar dengan model pembelajaranKooperatif tipe NHT dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipeTPS (F=4,942; p<0,05)
Kata-kata Kunci: model pembelajaran kooperatif tipe NHT, model pembelajaran kooperatif tipe TPS,pemahaman konsep, efikasi diri
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 63
Pengaruh Model Problem Based Learning TerhadapKeterampilan Proses Sains dan Kemampuan Pemecahan
Masalah Siswa SMA
Surayanah1*, I W. Sadia2, I W. Suastra3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan keterampilan proses sains dankemampuan pemecahan masalah antara kelompok siswa yang belajar dengan model PBL danmodel pembelajaran konvensional. Penelitian ini tergolong eksperimen semu pada siswa kelas XSMA N 1 Seririt tahun pelajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil uji kesetaraan kelas, digunakanrancangan eksperimen post test only control group design untuk dua kelompok sampel. Datayang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan MANOVA. Hasil penelitianmenunjukkan: (1) terdapat perbedaan keterampilan proses sains dan kemampuan pemecahanmasalah antara kelompok siswa yang belajar dengan model problem based learning dan modelpembelajaran konvensional (F=70,253;p<0,05), (2) terdapat perbedaan keterampilan prosessains antara kelompok siswa yang belajar dengan model problem based learning dan modelpembelajaran konvensional (F=102,174;p<0,05), (3) terdapat perbedaan kemampuan pemecahanmasalah antara kelompok siswa yang belajar dengan model problem based learning dan modelpembelajaran konvensional (F=31,00;p<0,05). Uji lebih lanjut dengan LSD menunjukkan bahwaketerampilan proses sains dan kemampuan pemecahan masalah pada kelompok siswa denganmodel problem based learning lebih baik dari pada kelompok siswa dengan model pembelajarankonvensional (>LSD).
Kata-kata Kunci: kemampuan pemecahan masalah, keterampilan proses sains, model pembelajarankonvensional, dan model problem based learning.
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 64
Pengembangan Perangkat Penilaian Portofolio UntukMengukur Keterampilan Proses IPA Siswa SMP
Dewanti, B. A1*, Suastra, I. W2, & Sudiatmika, A. A. I. A. R3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat penilaian portofolio yang layak danefektif dalam mengukur keterampilan proses IPA siswa SMP. Penelitian ini merupakan jenispenelitian R & D yang dirancang dengan model pengembangan 4D. Dalam menguji efektifitasperangkat yang dikembangkan, penelitian menggunakan desain one group pre-test post-test.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perangkat penilaian portofolio keterampilan prosesIPA memenuhi kategori valid (dengan nilai rata-rata kevalidan 2,88 berdasarkan uji validasiahli) dan seluruh butir pada tiap instrumen valid karena memiliki nilai r hitung>r tabel(berdasarkan uji validasi konstruk), (2) perangkat penilaian portofolio keterampilan proses IPAmemenuhi kategori praktis (dengan nilai rata-rata kepraktisan 2,88) yang artinya perangkatpenilaian tersebut mudah digunakan dalam kegiatan pembelajaran, (3) terdapat perbedaan nilaiketerampilan proses IPA siswa saat sebelum dan sesudah diukur menggunakan perangkatpenilaian portofolio (nilai Sig (2-tailed) 0,00 < 0,05). Berdasarkan temuan tersebut dapatdisimpulkan bahwa perangkat penilaian portofolio yang digunakan untuk mengukurketerampilan proses IPA siswa SMP telah layak dan efektif digunakan dalam kegiatanpembelajaran IPA.
Kata-kata Kunci: penilaian, portofolio, keterampilan proses IPA
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 65
Komparasi Model Siklus Belajar 5E dan Model Siklus Belajar7E Terhadap Pemahaman Konsep IPA dan Sikap Ilmiah Siswa
SMP
D. D. Jayanthi1*, N. P. Ristiati2, & I. G. A. N. Setiawan3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengomparasi perbedaan pemahaman konsep IPA dan sikapilmiah antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 5E dengan kelompoksiswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E, (2) mengomparasi perbedaan pemahamankonsep IPA antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 5E dengankelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E, (3) mengomparasi perbedaansikap ilmiah antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 5E dengankelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E. Jenis penelitian ini termasukeksperimen semu dengan rancangan penelitian pretest posttest control group design. Populasipenelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 10 Denpasar tahun pelajaran2015/2016. Pengambilan kelas penelitian berdasarkan teknik simple random sampling. Sampelyang terpilih adalah siswa kelas VIIA sebagai kelompok yang dibelajarkan dengan model siklusbelajar 5E dan siswa kelas VIIB sebagai kelompok yang dibelajarkan dengan model siklusbelajar 7E. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes pemahaman konsep IPA dan kuesionersikap ilmiah. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan MANOVA satujalur. Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan pemahaman konsep IPAdan sikap ilmiah antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 5E dengankelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E (F = 4,297; p<0,05). (2) terdapatperbedaan pemahaman konsep IPA antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklusbelajar 5E dengan kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E (F = 4,057;p<0,05). (3) terdapat perbedaan sikap ilmiah antara kelompok siswa yang belajar dengan modelsiklus belajar 5E dengan kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E (F=5,305; p<0,05).
Kata-kata Kunci: model siklus belajar 5E, model siklus belajar 7E, pemahaman konsep IPA, sikap ilmiah
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016
ABSTRAK MAKALAH BIDANG MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 66
Aplikasi Teorema Sisa Cina Untuk Menentukan Nama HariPada Kalender Saka dan Jawa
Agung Prabowo1, Sugiyanto2, & Indar Tri Wahyuni3
Jurusan Matematika, FMIPA Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah1*
SMA Negeri 1 Kebumen, Jawa Tengah2
SMA Negeri 2 Kebumen, Jawa Tengah3
Email : [email protected]
AbstrakArtikel ini menjelaskan penggunaan Teorema Sisa Cina untuk menghasilkan tiga buah modelmatematika. Metode penelitian dilakukan melalui kajian pustaka dan data-data prasasti. Ketigamodel matematika yang diperoleh digunakan untuk menentukan kombinasi nama hari dari duajenis wewaran, sebelum atau sesudah 8 Juli 1633 AD (Anno Dominica) sehingga model yangdiperoleh dapat digunakan untuk mengoreksi atau menentukan kebenaran data-data yangterpahat pada berbagai prasasti di Indonesia, baik yang bertarikh Saka atau Jawa (AnnoJavanica). Dari 24 buah prasasti yang dianalisis, 23 prasasti terbukti benar dalam menuliskannama hari-harinya. Satu prasasti tidak lengkap menuliskan data yang diperlukan.
Kata-kata Kunci: Kalender Jawa, Kalender Saka, prasasti, Teorema Sisa Cina
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 67
Model Optimasi untuk Mengontrol Banyaknya Kasus Dengue(Data Penyakit Demam Dengue di Kota Bandung)
Benny Yong 1* & Liem Chin2
Prodi Matematika, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung1*, 2
Email : [email protected]
AbstrakKota Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia dengan jumlah penderita penyakitdemam dengue cukup banyak. Kecamatan-kecamatan yang ada di kota Bandung memilikitingkat risiko terserang penyakit demam dengue yang berbeda-beda dan bersifat relatiftergantung pada keadaan lingkungan, perilaku penduduk, jumlah penduduk, dan faktor lainnya.Untuk mengatasi masalah penyakit demam dengue di Indonesia, telah puluhan tahun dilakukanberbagai upaya pemberantasan vektor nyamuk, tetapi hasilnya belum optimal. Upaya yangdilakukan oleh dinas kesehatan kota Bandung melalui pengasapan mempunyai kendala dalamhal dana yang terbatas. Hal ini menyebabkan dinas kesehatan selektif dalam melakukanpengasapan, yaitu hanya dilakukan untuk lokasi-lokasi tertentu saja. Akibatnya, banyakkecamatan yang tidak tertangani dengan baik oleh dinas kesehatan karena tidak meratanyakegiatan pencegahan penyebaran penyakit ini. Untuk itu, perlu adanya alokasi proporsi danayang tepat dan sesuai untuk tiap kecamatan agar hasil penanganan penyakit demam dengue dikota Bandung dapat dilakukan secara optimal. Pada penelitian ini, akan diterapkan modeloptimasi untuk menentukan besarnya alokasi dana dan banyaknya vaksin yang harus diberikanpada tiap kecamatan di kota Bandung agar banyaknya orang yang menderita penyakit demamdengue dapat berkurang secara maksimal. Beberapa kendala akan dimasukkan pada model inidan solusi numerik akan diselesaikan dengan metode Newton dan generalized reduced gradient.Hasil yang diharapkan adalah proporsi dana dan proporsi vaksin yang diberikan pada tiapkecamatan di kota Bandung sesuai dengan tingkat risiko penyebaran penyakit demam dengue ditiap kecamatan tersebut sehingga penanganan penyakit ini dapat dilakukan secara optimal.
Kata-kata Kunci: dengue, Bandung, metode Newton, generalized reduced gradient
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 68
Dasar-Dasar Pemrograman MCNPX untuk Riset Dasar BNCT
I Made Ardana1* & Y. Sardjono2
Pusat Sains dan Teknologi Akselerator-Badan Tenaga Nuklir Nasional1*, 2
Jl. Babarsari Kotak Pos 6101ykbb, Yogyakarta, 55281
Email :[email protected]
AbstrakMonte Carlo N Particle eXtended (MCNPX) adalah sebuah perangkat lunak untuk analisatransfer radiasi berbasis Monte Carlo yang secara umum didesain untuk tujuan mensimulasikanjejak berbagai tipe partikel dengan jangkauan energi yang luas. Metode Monte Carlo dapatdigunakan untuk mensimulasikan interkasi partikel dengan materi yang dilewatinya.Kemungkinan terjadinya interaksi tiap partikel dengan materi disimulasikan secara acak. MonteCarlo mendapatkan hasil perhitungannya dengan cara menyimulasikan setiap partikel danmerekam beberapa aspek (tally) dari setiap partikel yang disimulasikan. Tally memiliki tujuanperhitungan numerik sesuai dengan kode tally yang digunakan. Beberapa jenis tally denganfungsinya masing-masing, diantaranya adalah tally F1, F2, F4, F5a, F6, F7, dan F8. Simulasimetode Monte Carlo dilakukan dengan menggunakan komputer digital karena diperlukanjumlah percobaan (iterasi) yang cukup banyak dengan struktur dasar kode pemrograman dapatdiekspresikan dalam bentuk cell card, surface card, dan data card. Salah satu aplikasi MCNPXadalah untuk mensimulasikan pemodelan kolimator untuk memperoleh desain kolimator neutronyang sesuai untuk sistem Boron Neutron Capture Therapy (BNCT).
Kata-kata Kunci : Kolomator neutron, Monte Carlo N Particle eXtended (MCNPX), tally, cell card,surface card, data card
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 69
Pelabelan Total Super anti Ajaib Sisi - (a, d) Pada Graf
Lingkaran Kipas 4Fn
I N. Suparta1 & I K.G. Doni Merta Marantika2
Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia1*, 2
Email: [email protected]
AbstrakSebuah graf G(V, E) adalah himpunan verteks V yang tidak kosong bersama dengan himpunansisi E dari G. Misalkan kardinalitas dari V adalah |V| dan dari E adalah |E|. Graf lintasan dan graflingkaran dengan n buah verteks masing-masing dinotasikan dengan Pn dan Cn. Graf Kipas Fn
merupakan graf yang dibentuk dari penjumlahan graf lintasan Pn dan graf komplit K1, dengan K1
sebagai pusat graf kipas Fn. Mudah memahami bahwa graf kipas Fn mempunyai (n +1) titik dan(2n – 1) sisi. Graf 4-Lingkaran Kipas 4Fn adalah empat buah graf kipas Fn, n bilangan bulatpositif, dimana setiap titik pusat dari Fn merupakan verteks dari graf lingkaran C4. Misalkan a dnd bilangan bulat dengan a> 0 dan d ≥ 0. Pelabelan total super anti ajaib sisi-(a, d) disingkat (a,d)-PTSAAS dari sebuah graf G(V, E) dengan |V| = p dan |E| = q, adalah sebuah pemetaan satu-satu f dari V ke himpunan p,...3,2,1 dan dari E ke himpunan qpppp ,...,3,2,1
sedemikian hingga himpunan bobot sisi GEuvvfuvfuf : sama dengan
dqadadaa 1,,2,, . Pada makalah ini dikonstruksi pelabelan total super anti ajaib
sisi-(a, d) pada Graf 4-Lingkaran Kipas 4Fn untuk d = 1.
Kata-kata Kunci : Pelabelan Total Super Anti Ajaib Sisi-(a, d), Graf Kipas, Graf 4-Lingkaran Kipas
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 70
Akumulasi Timbal (Pb) dan Struktur Stomata Daun Puring(Codiaeumvariegatum)
Susi Sulistiana1* & Ludivica Endang Setijorini2
Jurusan Biologi FMIPA-UT, Jakarta1*, 2
Email : [email protected]
AbstrakPlants have the ability effectively to address or eliminate air pollution that occurred in the city,one of which is a croton plant. Stomata is one of the lines used plants to interact with theirenvironment, which is one of the entry of pollutants, especially as the track of airbornepollutants. To reinforce the effect of the accumulation of lead on the leaves of croton plant hasbeen done in previous studies by Sulistiana and Setijorini (2014), that of 18 samples obtained 13cultivars croton plant have morphology types and shapes of leaves that are different from thecontent of the absorption of lead (Pb) different similarly, it is necessary to further study theanatomical observations croton plant leaves. The study aims to compare the structure of stomatabetween cultivars croton and prove a link between the accumulation of lead (Pb) with thestructure of the leaf stomata of some cultivars croton. Research materials used are fresh leavesfrom 13 cultivars planted croton plants in Batan Indah Housing, District Kademangan, SouthTangerang. Observation of the structure of the leaf stomata done by making preparationsparadermal. The parameters observed in the study include the number of stomata, the number ofcells of the epidermis, stomata length, stomata width, stomatal index and stomatal density. Theresults obtained is the positive correlation between the levels of Pb with the structure of the leafstomata croton cultivars through parameter-parameters were observed mainly in the number ofstomata, the width of the stomata, stomatal index and stomatal density.
Kata-kata Kunci: lead (Pb), leaves, stomata, croton cultivars
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 71
Karakterisasi Morfologis Trichodermaasperellum isolat JB1 danAntagonisme Terhadap Patogen Penyebab Penyakit RebahKecambah (Sclerotium rolfsii Sacc.) Pada Tanaman Tomat
I Wayan Suanda1* & Ni Wayan Ratnadi2
Prodi Pend. Biologi FPMIPA IKIP PGRI Bali1*
Guru SMP Negeri 11 Denpasar2
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi morfologis Trichoderma asperellumisolat JB1 dan daya antagonisme terhadap patogen penyebab penyakit rebah kecambah(Sclerotiumrolfsii Sacc.). Penelitian dilakukan di Laboratorium Hama dan Penyakit TumbuhanFakultas Pertanian, Universitas Udayana. Variabel observasi yang karakteristik makroskopik,termasuk warna koloni dan bentuk, dan karakteristik mikroskopis, termasuk bentuk konidiofor,fialid dan konidia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Trichoderma asperellumisolat JB1secara in vitro mampu menghambat Sclerotiumrolfsii penyebab penyakit rebah kecambah padatanaman tomat sebesar 95,45%.
Kata-kata Kunci:Karakterisasi,Trichoderma asperellum isolat JB, daya hambat, Sclerotiumrolfsii.
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 72
Afinitas Spesies Endopsammon di Zone Intertidal PerairanPantai dalam Kawasan Taman Nasional Bali Barat
Ida Bagus Jelantik Swasta
Jurusan Budidaya Kelautan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
Email : [email protected]
AbstrakKomunitas endopsammon memiliki keanekaragaman yang cukup tinggi. Dari seluruh spesiesyang ada, banyak diantaranya membentuk asosiasi dan memiliki relung yang tumpang tindih.Hal ini manarik untuk dipelajari, terutama terkait dengan seberapa jauh asosiasi dan tumpangtindih relung yang terjadi, serta faktor-faktor apa yang mempengaruhinya. Penelitian inidilakukan di zone intertidal perairan pantai dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat yangmana sampel substratnya diambil di 25 titik dengan menggunakan core, sedangkan ekstraksiendopsammonnya dilakukan dengan teknik pembasuhan. Data ragam dan kemelimpahanendopsammon yang didapat dianalisis dengan menghitung indek tumpang tindih relung denganmenggunakan rumus Pianka Overlap dan General Overlap, menghitung tingkat asosiasi spesiesdengan menggunakan rumus Indek Jaccard dan distribusi Chi Square, serta mengalisis adatidaknya hubungan tingkat kekerabatan dengan tingkat asosiasi dan tumpang tindih relungdengan menggunakan rumus anava satu arah. Adapun hasil yang didapat adalah ; 1) jumlah jenisendopsammon yang ada di zone intertidal Taman Nasional Bali Barat adalah 147 spesies; 2)terdapat tumpang tindih relung dan asosiasi diantara spesies-spesies endopsammon yang ada dizone intertidal dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat ; 3) tingkat kekerabatan diantaraspesies endopsammon memiliki pengaruh terhadap tingkat tumpang tindih relung dan tingkatasosiasi diantara spesies endopsammon yang ada.
Kata-kata Kunci : endopsammon, afinitas spesies, Taman Nasional Bali Barat.
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 73
Uji Kemampuan Degradasi Minyak Solar Oleh KonsorsiumBakteri Hasil Preservasi dengan Kombinasi Metode Liofiliasi
dan Metode Gliserol
N. P. Ristiati1*, Sanusi M2, & I M. G. P. Putra3
Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan kadar Asam n-Oktanoat yangdihasilkan oleh konsorsium bakteri pendegradasi minyak solar hasil preservasi, (2) volumekonsorsium bakteri hasil preservasi yang optimum dalam menghasilkan Asam n-Oktanoat, dan(3) genus bakteri hidrokarbonoklastik yang mampu bertahan hidup setelah masa preservasi.Penelitian eksperimental ini menggunakan rancangan the randomized posttest only controlgroup design dengan 8 kali pengulangan pada kelompok perlakuan volume 10 ml, 20 ml, dan 30ml konsorsium bakteri pendegradasi minyak solar. Populasi penelitian ini adalah konsorsiumbakteri pendegradasi minyak solar hasil preservasi menggunakan kombinasi metode liofilisasidan metode gliserol. Sampel penelitian adalah cuplikan 5 ml media degradasi minyak solar darimasing-masing unit percobaan. Analisis data menggunakan Uji Anava satu arah dengan tarafsignifikansi 5%. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh Fhitung (32,615) < Ftabel (3,466) dannilai signikansi 0,000 < 0,05 . Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan kadar Asam n-Oktanoat yang dihasilkan oleh konsorsium bakteri pendegradasi minyak solar hasil preservasi.Volume 30 ml konsorsium bakteri pendegradasi minyak solar hasil preservasi adalah volumeoptimum dalam menghasilkan Asam n-Oktanoat. berdasarkan hasil identifikasi isolat bakteri,ditemukan empat genus bakteri, yaitu: Neisseria (isolat A dan D), Pseudomonas (isolat B danE), Acinetobacter (isolat C), dan Halomonas (isolat F).
Kata-kata Kunci : konsorsium, bakteri pendegradasi solar, Asam n-Oktanoat
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 74
Identifikasi Larva Nyamuk yang Ditangkap di Peridukan diKabupaten Buleleng
Ni Luh Putu Manik Widiyanti1*, I Ketut Artawan2, & Ni Putu Sri Ratna Dewi3
Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas MIPA Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3
Email : manikwidiyanti @gmail.com
AbstrakNyamuk merupakan salah satu serangga yang sangat menggangu bagi manusia maupun hewanmelalui gigitannya. Selain menyebabkan rasa gatal nyamuk juga dapat berperan sebagai vektorpenyakit. Jumlah jenis nyamuk yang pernah dilaporkan ada di Indonesia diperkirakan lebih dari457 jenis nyamuk dan 18 marga. Jenis-jenis tersebut didominasi oleh marga Aedes, Anopheles,dan Culex yang mencapai 287 jenis. Keberadaan vektor di lingkungan di kabupaten Bulelengjuga menentukan kesehatan masyarakat di kabupaten ini terutama yang hubungannya denganpenyakit yang ditularkan oleh vektor nyamuk. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasilarva nyamuk yang ditangkap di lingkungan kabupaten Buleleng Provinsi Bali. Rancanganpenelitian adalah penelitian deskriptif. Hasil penelitian mendapatkan larva nyamuk yangditangkap di perindukan dan diidentifikasi yaitu : Culex quinquefasciatus, Aedes aegipty,Anopheles sp dan Culex visnui.
Kata-kata kunci : Identifikasi, larva nyamuk, kabupaten Buleleng
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 75
Analisis Kualitas Lingkugan Hidup Ditinjau Dari Aspek Abiotikdan Biotic Environment di Kawasan Wisata Toya Bungkah
Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli
Nyoman Wijana
Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas MIPA Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja
Email : [email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) kualitas lingkungan hidup ditinjau dari aspekAbiotic and Biotic (AB) Environment di kawasan wisata Toya Bungkah, dan (2) sumber dampakdari perubahan kualitas lingkungan hidup di kawasan tersebut. Penelitian ini dilakukan padakawasan hutan wisata dan Galian C. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif. Populasidalam penelitian ini adalah seluruh komponen lingkungan hidup yang meliputi komponenabiotic dan komponen biotic. Komponen abiotic pada kawasan wisata alam hutan meliputitekstur tanah dan kemiringan lahan, sedangkan komponen biotic meliputi crown cover, densitas,dan stratifikasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara sistematik sampling. Datadianalisis secara statistik ekologi dan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)Kualitas lingkungan hidup ditinjau dari aspek Abiotc dan Biotic Environment di kawasan wisataToya Bungkah secara umum tergolong kedalam kualitas yang sangat buruk, dan (2) sumberdampak dari rendahnya kualitas lingkungan hidup di kawasan hutan tersebut disebabkan olehfaktor alami dan intervensi manusia.
Kata-kata Kunci: AB Environment, Kualitas Lingkungan Hidup, Toya Bungkah
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 76
Potensi Ekstrak Kasar Biji Lamtoro Gung (Leucaenaleucocephala) Untuk Menurunkan Glukosa Darah Tikus Putih
I.A.P. Suryanti1*, I.K. Artawan2, & N.A.T. Martriani3
Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3
Email :[email protected]
AbstrakPenelitianini bertujuan mengetahui pengaruh dan dosis ekstrak kasar biji lamtoro gung(Leucaena leucocephala) yang tepat untuk menurunkan kadar gula darah tikus putih (Rattusnorvegicus) yang diinduksi glukosa. Tikus putih tersebut diberikan larutan ekstrak kasar bijilamtoro dengan dosis 1 gr/kgBB, 2 gr/kgBB dan 3 gr/kgBB secara oral. Data berupa selisihkadar gula awal dan akhir dianalisis dengan uji ANAVA satu arah dilanjutkan dengan uji BedaNyata Terkecil, dan Uji Duncan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkanbahwa ekstrak biji lamtoro gung (Leucaena leucocephala) 1 gr/kgBB, 2 gr/kgBB dan 3 gr/kgBBberpengaruh untuk menurunkan kadar glukosa darah dari tikus putih yang diinduksi glukosakarena flavonoid dan galaktomanan dengan efek menurunkan kadar glukosa darah melaluimenghambat penyerapan alfa amilase dan alfa glucosidase. Dalam penelitian ini, dosis ekstrakbiji lamtoro gung (Leucaena leucocephala) yang paling efektif untuk menurunkan kadar glukosadarah dari tikus putih adalah 1 gr/kgBB.
Kata-kata Kunci, Leucaena leucocephala, glukosa darah, ekstrak kasar biji
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 77
Analisis Kandungan Kimia Ekstrak Daun Sirih Hijau (PiperBetle) dengan GC-MS
Ni Putu Rahayu Kusuma Pratiwi1*, I Wayan Muderawan2, & Frieda Nurlita3
Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan kimia dari ekstrak daun sirih hijau (Piperbetle) dengan GC-MS. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan subjekpenelitian adalah daun sirih hijau. Objek dari penelitian ini adalah senyawa yang terkandungdalam ekstrak daun sirih hijau. Daun sirih dimaserasi sebanyak tiga kali dengan etil asetat danekstrak yang diperoleh dianalisis dengan metode GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan bahwaekstrak sirih hijau mempunyai tiga puluh satu senyawa yang komponen utamanya yaitu eugenol(25.03%), asam 2,5-dimetilbenzoat (12.08%); dekahidro-4a-metil-1-metilenyl naftalena(7.18%); 1,2,3,4, 4a,5,6,8a-oktahidro-7-metilnaftalena (8.36%), dan 1,2,3,4, 4a,5,6,8a-oktahidro-4a-metilnaftalena (13.43%). Hasil ini menunjukkan bahwa mayoritas senyawa aktifdari ekstrak sirih hijau adalah golongan fenolik.
Kata-kata Kunci: kromatografi gas- spektrometri massa, kandungan kimia, maserasi, Piper betle
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 78
Adsorpsi Zat Warna Azo Jenis Remazol Brilliant Blue olehLimbah Daun Ketapang (TerminaliaCatappa.L.)
I Nyoman Sukarta1* & Ni Kadek Sinta Lusiani2
Jurusan Analis Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha1*, 2
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian dilakukan untuk mengetahui waktu kontak dan efisiensi maksimum adsorpsi zatwarna Remazol brilliant blue oleh bioarang limbah daun ketapang (Terminalia Catappa L).Bioarang dari limbah daun ketapang (Terminalia Catappa L) digunakan sebagai adsorben untukmenyerap kadar warna dari limbah simulasi Remazol Brilliant Blue dalam berbagai variasiwaktu kontak dan konsentrasi limbah. Analisis hasil adsorpsi dilakukan denganspektrofotometer UV-Vistipe 1800 merek Shimadzu. Hasil penelitian menunjukkan bahwaadsorpsi zat warna azo jenis Remazol brilliant blue menggunakan bioarang limbah daunketapang (TerminaliaCatappa L) berlangsung optimum pada waktu kontak 60 menit danefisiensi sebesar 63,478 % dengan massa zat yang teradsorpsi 0,0002379 g/g. Efisiensimaksimum adsorpsi zat warna azo Remazol brilliant sebesar 67,287 % dengan konsentrasi 20mg/L.
Kata-kata Kunci :limbah daun ketapang, adsorpsi dan Remazol brilliant blue.
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 79
Sintesis Membran Kitosan-Pektin Tertaut Silang PolivinilAlkohol (PVA) dan Aplikasinya Sebagai Adsorben Zat Warna
Azo Jenis Remazol Black B (RBB)
Ni Putu Sri Ayuni1*, I. G. N. A. Suryaputra2, & Ni Made Novianti Dewi3
Jurusan Analis Kimia FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, Singara1
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil sintesis dan karakterisasi membran kitosan-pektin tertaut silang PVA 1 % dan untuk menentukan efisiensi adsorpsi zat warna azo jenis RBBmenggunakan membran kitosan-pektin tertaut silang PVA 1 % dengan variasi pH (1, 2, 5, 7, 9,11); waktu kontak (10, 20, 40, 60, 80, dan 100 menit); konsentrasi larutan zat warna azo jenisRBB (10, 30, 50, 70, dan 100 mg/L). Hasil sintesis membran kitosan-pektin tertaut silang PVAdikarakterisasi dengan spektrofotometer FTIR. Dari analisa spektrum IR PVA pada bilangangelombang 3.448,72 cm-1 menunjukkan regang -OH, pada bilangan gelombang 1442,75 dan1095,57 cm-1 menunjukkan gugus –CO. Dari analisa spektrum IR pektin menunjukkan puncakserapan yang karakteristik untuk ikatan C=O (karboksil) dan hidroksil pada bilangan gelombangmasing-masing 1743,65 cm-1 dan 1635,64 cm-1. Sementara pada analisa spektrum kitosan padabilangan gelombang 1604,77 cm-1menunjukkan regang vibrasi gugus aminodan 1080,14 cm-
1mengindikasikan keberadaan ikatan -C-O. Untuk hasil spektrum membran terjadi pelebaranpita pada bilangan gelombang 3448,72 cm-1 mengindikasikan kemungkinan tumpang tindihregang ikatan hidrogen –OH pada PVA dan -NH2 pada kitosan, sedangkan pada bilangangelombang 1635,64 cm-1 menunjukkan terjadi ikatan amida yang terbentuk dari gugus aminodari kitosan dan gugus karboksil dari pektin. Hasil Efisiensi adsorpsi zat warna azo jenis RBBmenggunakan membran kitosan-pektin tertaut silang PVA 1 % terjadi pada pH 2, waktu kontak80 menit dan konsentrasi 30 mg/L dengan nilai efisiensi sebesar 95,68% dan massa zat yangteradsorpsi adalah 5,0206 mg/g.
Kata-kata Kunci: adsorpsi ,kitosan-pektin, PVA, zat azo jenis RBB
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 80
Sintesis dan Analisis Biodiesel dari Minyak Nyamplung(Calophyllum Inophylum L.) dengan GC-MS
I Wayan Muderawan1* & Ni Ketut Prati Daiwataningsih
Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UniversitasPendidikan Ganesha1, 2.
Email : [email protected]
AbstrakNyamplung (Calophyllum inophyllum) termasuk fanili Clusiaceae merupakan tumbuhan hijauyang memiliki potensi sebagai sumber biodiesel karena kandungan minyak pada bijinya.Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mensintesis dan menganalisis biodiesel yangdibuat dari minyak nyamplung. Minyak nyamplung diisolasi dari biji nyamplung dengan metodemaserasi dengan menggunakan n-heksana sebagai pelarut, dengan rendemen 56,4 %. Minyakyang diperoleh kemudian ditransformasikan menjadi biodiesel melalui tranesterifikasi denganmenggunakan natrium metoksi sebagai katalis dalam methanol pada berbagai variasi waktu,yaitu 2, 3, dan 4 jam. Waktu optimum untuk transesterifikasi adalah 3 jam, dengan rendemen98.3 %. Komposisi metil ester biodiesel dari minyak nyamplung yang dianalisis dengankromatografi gas spektrofotometer massa adalah metil oleat 43,41 %; metil linoleat 23,68 %;metil pamitat 17,05 %; metil stearat 11,71 %; dan metil arakhidat 2,66%.
Kata-kata Kunci: minyak biji nyamplung, masersi, transesterifikasi, biodiesel, metil ester
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 81
Physicochemical and Phytochemical of Garcinia Mangostana LSeed Extract
Ni Putu Novi Puspitadewi1 & I Wayan Muderawan2*
Jurusan Pendidikan Kimia, UniversitasPendidikanGanesha, Singaraja, Indonesia1, 2*
Email : [email protected]
AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fisiko kimia dan fitokimia dari ekstrak bijimanggis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang mana biji manggis merupakansubjek penelitian. Sedangkan untuk objek penelitiannya adalah fisiko kimia dan fitokimianya.Serbuk kering dari biji manggis dimaserasi selama tiga kali dua hari dan didapatkan rendemensebesar 48.13%. Uji fisiko kimia menentukan bilangan asam, bilangan peroksidan, dan bilanganpenyabunan. Sedangkan untuk uji fitokimia menentukan jumlah fenol, flavonoid, kapasitasantioksidan dan IC50. Bilangan asam dan bilangan penyabunan sebesar 10.09 mgKOH/g, dan143.07 mgKOH/g. Sedangkan untuk bilangan peroksida tidak terdeteksi. Jumlah fenol,flananoid , dan kapasitas antioksidannya sebesar 198.74 mg/100g, 33.8410 mg/100g, dan408.8836 mg/L. Aktivitas antioksidan, IC50, dari biji manggis yang ditentukan denganmenggunakan DPPH adalah 19.63 µg/mL. Penelitian ini membuktikan bahwa biji manggismemiliki aktivitas antioksidan yang tinggi.
Kata-kata Kunci: Antioksidan, seed, etil asetat, Garcinia Mangostana L, GC-MS
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 82
Analisis Kandungan Stok Karbon Organik Tanah Pada TanahLahan Pertanian Sawah dan Holtikultura di Kecamatan
Sukasada Kabupaten Buleleng
Kadek Yuliani1, Anggit Dewi Fatonah2, & I Made Gunamantha3*,
Jurusan Analis Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha1 ,2 ,3*
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menentukan stok karbon organik tanah pada lahan pertaniansawah di Desa Panji Anom dan lahan hortikultura di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada,Kabupaten Buleleng. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan mengacu SNI 7724:2011.Sampel tanah diambil pada kedalaman 0-25 cm. Kandungan karbon organik tanah pada sampelkomposit yang dihasilkan ditentukan dengan menggunakan metode Walkley-Black. Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata kandungan karbon organik tanah pada lahan sawahsebelum ditanami padi adalah 0,835% dengan bulk density 1,12 g/cm3. Berdasarkan data luaslahan sawah, maka stok karbon organik tanah di area penelitian ini dapat diestimasi mencapai232,08 × 102 kg/ha. Adapun kandungan karbon organik tanah di lahan sawah setelah ditanamipadi adalah 0,93% dengan bulk density 1,21 g/cm3, dengan demikian stok karbon organiknyamenjadi 280 × 102 kg/ha. Kandungan karbon organik tanah pada lahan hortikultura mencapai1,62% dengan bulk density 1,0 g/cm3. Berdasarkan data luas lahan hortikultura, maka stokkarbon organik di area ini mencapai 407,4 × 102 kg/ha. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwapotensi stok karbon tanah pertanian yang dimanfaatkan untuk tanaman hortikultura lebih tinggidibandingkan dengan untuk tanaman padi.
Kata-kata Kunci: lahan pertanian, lahan tanaman padi, lahan hortikultura, karbon organik tanah
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 83
Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan EkstrakEtanol Daun Matoa (Pometia pinnata) Dengan Metode DPPH
Ni Wayan Martiningsih1, Gede Agus Beni Widana2, & Putu Lilik PratamiKristiyanti3
Jurusan Analis Kimia Fakultas MIPA Universitas Pendidikan Ganesha
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dan menguji aktivitasantioksidan ekstrak etanol daun matoa (Pometia pinnata). Sampel daun matoa yang digunakanberasal dari daerah Banyuasri, Singaraja. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasimenggunakan pelarut etanol. Hasil maserasi tersebut kemudian diuapkan menggunakan rotaryevaporator sehingga diperoleh ekstrak kental etanol sebanyak 10,44 gram. Ekstrak kental etanoldianalisis kandungan metabolit sekundernya dengan cara skrining fitokimia. Pengujian aktivitasantioksidan dilakukan dengan metode 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH). Analisis kekuatanantioksidan dilakukan dengan menghitung nilai IC50 yang didasarkan pada persen peredamanradikal bebas oleh sampel uji. Kekuatan antioksidan ditentukan berdasarkan perbandinganantara IC50 dari sampel ekstrak etanol daun matoa dengan vitamin C. Hasil skrining fitokimiaterhadap ekstrak kental etanol daun matoa mengindikasikan adanya senyawa flavonoid dantanin. Berdasarkan perhitungan nilai IC50 diperoleh hasil bahwa nilai IC50 dari ekstrak etanoldaun matoa sebesar 45,78 ppm dan vitamin C sebesar 7,53 ppm. Hal ini menunjukkan bahwaaktivitas antioksidan ekstrak etanol daun matoa lebih lemah dibandingkan dengan vitamin C.
Kata-kata Kunci: daun matoa, skrining fitokimia, antioksidan, DPPH
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 84
Pengaruh Waktu Penyinaran Terhadap EfektivitasFotodegradasi Fenol dan Nilai COD Dalam Lindi TPA BengkalaSingaraja Menggunakan Reaktor Fixed BED TiO2 Batu Apung
Ni Wayan Yuningrat1*, Ni Luh Putu Sukma Yuliartini2, & I Made Gunamantha3
Jurusan Analis Kimia, FMIPA, UNDIKSHA, Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas fenol dalam lindi yang terdegradasi dannilai COD lindi pada berbagai waktu penyinaran 7, 13, 19, 25, dan 31 jam dengan menggunakanreaktor fixed bed TiO2-batu apung..Subjek dalam penelitian ini adalah lindi dari TPA BengkalaKecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng. Objek dalam penelitian ini adalah efektivitasfotodegradasi fenol dalam lindi dan nilai COD . Tahap pengumpulan data dimulai dari sirkulasilindi ke dalam reaktor fixed bed TiO2-batu apung pada temperatur kamar menggunakan lampuUV (Sankyo Denky, FT10T8BLB, FL10BLB, 10 W dan 325 nm). Proses fotodegradasidijalankan dengan variasi waktu penyinaran 7, 13, 19, 25, dan 31 jam, kemudian diukurkonsentrasi fenol dalam lindi yang terdegradasi dan nilai COD lindi. Konsentrasi fenol dalamlindi sebelum dan setelah proses fotodegradasi diukur dengan menggunakan spektrofotometerUV-Visible dan analisis COD lindi dengan metode SNI 06-6989.15-2004. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa waktu penyinaran yang semakin lama mengakibatkan konsentrasi fenoldalam lindi dan nilai CODnya semakin menurun. Efektivitas fotodegradasi fenol dalam lindimencapai maksimum sebesar 37% untuk waktu penyinaran 31 jam dan penurunan nilai CODlindi sebesar 90,91%.
Kata-kata Kunci: COD, fenol, fotodegradasi, lindi, reaktor fixed bed TiO2-batu apung
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 85
Identifikasi Komponen Ekstrak N-Hexana Dari Biji LansiumDomesticum Varr Domesticum Dengan GC-MS
Gede Billy Oktavio Putra & I Wayan Muderawan2*
Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1, 2*
Email : [email protected]
AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi komponen pada ekstrak n-heksana daribiji Lansium domesticum varr domesticum (duku) dengan menggunakan GC-MS. Penelitian inimerupakan penellitian eksperimental yang mana biji duku merupakan subjek penelitian dankomponen ektrak n-heksana dari biji duku sebagai objek penelitian. Serbuk kering dari bijidimaserasi dengan n-heksana dalam tiga kali tiga hari sehingga didapatkan rendemen ekstrak0.93%. Analisis GC-MS menunjukkan komponen dari ekstrak n-heksana duku berjumlah 61senyawa dan α-kubebena (6.16%) merupakan senyawa dengan jumlah terbanyak.
Kata-Kata Kunci: N-Heksana, Lansium Domesticum, GC-MS
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 86
Mempelajari Fenomena Absorpsi-Desorpsi Air dari Batu CadasAbasan di Wilayah Sangsit Buleleng
I Wayan Karyasa
Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
Email : [email protected]
AbstrakBatu cadas Abasan telah dikenal sebagai bahan bangunan tradisional berarsitektur Bali Utaraseperti Pura Beji di Desa Sangsit dan Pura Dalem di Desa Jagaraga karena memiliki ketahanancuaca dalam kurun waktu yang lama, dan memiliki keunikan variasi warna yang berbeda sertadapat berubah warna dengan adanya air atau perubahan kelembaban. Penelitian awal inibertujuan mendeskripsikan fenomena absorpsi-desorpsi air dari batu cadas Abasan yangbervariasi warna yaitu merah, merah tua, merah ungu, abu tua, dan hitam. Tiap-tiap variasiwarna batu cadas dipilih secara acak di lokasi penggalian di Desa Sangsit yang selanjutnyadibuat sejumlah cuplikan berukuran 7,0 cm x 7,0 cm x 4,0 cm. Tiap-tiap cuplikan dikeringkan dibawah sinar matahari hingga mencapai berat kering, selanjutnya direndam dengan air hinggamendapatkan berat basah. Sekelompok cuplikan (kelompok A) dibiarkan di tempat teduhbeberapa hari hingga mencapai berat kering kembali dan sekelompok lagi (kelompok B) dijemurselama 10 jam dan didiamkan di tempat teduh 14 jam secara berselang-seling. Pengukuran beratcuplikan dilakukan tiap-tiap 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan kemampuanabsorpsi dan desorpsi air batu cadas yang berbeda warna namun memiliki pola desorpsi yangmirip. Penjelasan absorpsi-desorpsi air batu cadas Abasan dapat dipakai sebagai landasan dalammenemukan geopolimer smart material baru.
Kata-kata Kunci: batu cadas, absorpsi, desorpsi
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 87
Penggunaan Membran Selulosa–Etilendiamin Sebagai MatrikElektoda Enzim Pada Sistem Biosensor Kolesterol
I Nyoman Tika1* & I.Gusti Ayu Tri Agustiana2
Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*
Jurusan PGSD, FIP, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja2
Email : [email protected]
AbstrakTulisan ini memaparkan tentang biosensor kolesterol secara amperometrik dengan membranselulosa–etilendiamin sebagai matrik elektroda enzim. Aktivitas enzim didalam selulosa–etilendiamin yang ditempatkan pada permukaan Pt, diukur secara siklus voltametri antara -1,0dan 2,0 V (vs Ag / AgCl) pada kecepatan baca (scan rate) 100 mV pada elektroda Pt dalamsistem sel elektrokimia yang mengandung selulosa–etilendiamin. Penentuan secaraamperometrik didasarkan pada deteksi elektrokimia dari H2O2 yang dihasilkan dalam reaksienzimatik kolesterol. Penentuan kolesterol dilakukan oleh oksidasi H2O2 secara enzimatikdihasilkan pada 0,39 V vs Ag /AgCl. Efek dari pH dan suhu masing-masing dimati padakondisi optimum,dihasilkan pada pH 7,5 dan suhu 37° C. Stabilitas penyimpanan dan stabilitasoperasional elektroda enzim juga dipelajari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 36% dari saatrespon dipertahankan setelah 15 kali uji. Biosensor kolesterol dapat mempertahankanaktivitasnya sampai 40% dari aktivitas awal setelah penyimpanan 35 hari dalam larutan buffer0,1 M fosfat pada suhu 4 ° C.
Kata-kata Kunci: kolesterol biosensor, amperometri, selulosa-etilendiamin berpori, efek interferensi
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 88
Efisiensi Perombakan Warna Air Limbah Tekstil Buatan YangDiolah Secara Indirect Electrochemical Oxidation Pada Variasi
pH, Konsentrasi Garam dan Beda Potensial
I Dewa Ketut Sastrawidana1* & Dewi Oktofa Rachmawati2
Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*
Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja2
Email : [email protected]
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya efisiensi perombakan warna dari air limbahlimbah tekstil buatan yang diolah secara indirect electrochemical oxidation menggunakan multielektroda karbon pada variasi pH, konsentrasi NaCl dan beda potensial. Air limbah tekstil dibuatdengan cara melarutkan remazol red, remazol yellow, remazol blue dan remazol black dengankonsentrasi total 100 ppm sedangkan elektoda katoda dan anodanya menggunakan batangkarbon dari baterai bekas. Reaktor indirect electrochemical oxidation berdimensi panjang, lebardan tinggi secara berturut turut dalah 50 cm x 30 cm x 20 cm berisikan 2 liter limbah dandengan delapan elektroda karbon ( 4 anoda dan 4 katoda) yang disusun secara selang selingdengan jarak antar elektroda 10 cm. Proses perombakan ditetapkan selama 60 menit denganvariasi pH 4 sampai pH 10, konsentrasi NaCl 2-10 gram perliter limbah dan variasi bedapotensial terpakai sebesar 10-24 volt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensiperombakan mengalami peningkatan signifikan pada penambahan konsentrasi NaCl dari 2sampai 9 selanjutnya cendrung stagnan pada penambahan 9 ke 10 gram NaCl perliter limbah.Efisiensi perombakan mengalami peningkatan relatif besar pada kenaikan kondisi pH dari 4sampai 9 selanjutnya kenikannya relatif kecil dari pH 9 sampai pH10. Hasil penelitian jugamenunjukkan pada lama watu perombakan 60 menit, pemberian beda potensial 10 sampai 24volt menghasilkan efisiensi perombakan dengan kisaran 96,04 sampai 97,13%. Dengandemikian perombakan air limbah tekstil buatan 100 ppm secara indirect electrochemicaloxidation menggunakan multi elektroda karbon berlangsung optimal pada kondisi pH 9,konsentrasi NaCl adalah 9 gram per liter limbah dan beda potensial 12 volt serta lama waktuperombakan 60 menit dengan efisiensi perombakan yang dicapai sebesar 97,13%
Kata-kata Kunci: Indirect electrochemical oxidation, air limbah tekstil buatan, perombakan warna
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 89
Pelatihan Ergo-Entrepreneurship Untuk MeningkatkanPengetahuan dan Sikap Kewirausahaan Pedagang Kuliner di
Peliatan Ubud Gianyar Bali
I Made Sutajaya
Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas MIPA UNDIKSHA, Singaraja
Email: [email protected]
AbstrakTujuan penelitian adalah memberdayakan masyarakat melalui usaha kuliner lokal untukmengembangkan sikap kewirausahaan dan pendapatan pedagang kaki lima. Metode yangdigunakan adalah melalui quasi eksperimen yang dipadukan dengan pendekatan Sistemik,Holistik, Interdisipliner, dan Partisipatore (SHIP). Rancangan penelitian menggunakan post testonly group design (treatment by subject design). Kegiatan yang dilakukan diawali denganidentifikasi masalah, kemudian dibuat prioritas masalah dan selanjutnya dibuat rencana tindak(action plan). Rencana tindak ini digunakan sebagai intervensi penelitian. Data yang diperolehdianalisis secara deskriptif dengan mencari persentase perubahan dan dilanjutkan dengan ujibeda t paired. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan skor sikapkewirausahaan secara bemakna sebesar 41,59% dan pendapatan pedagang meningkat 37,73%(p<0,05). Ini membuktikan bahwa pemberdayaan masyarakat yang dilakukan melaluipendekatan partisipatori dinilai cukup berhasil. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwapemberdayaan masyarakat melalui usaha kuliner local dapat meningkatkan sikap kewirausahaandan pendapatan pedagang.
Kata-kata Kunci: Pemberdayaan, Kuliner Lokal, Kewirausahaan, dan Pendapatan
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016 90
Kompenen Isoflavon Tempe Kacang Merah (Phaseolus vulgaris)Pada Berbagai Lama Fermentasi
Siti Maryam
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Undiksha, Singaraja
Email : [email protected]
AbstrakTempe kacang merah (Phaseolus vulgaris) merupakan hasil modifikasi kacang kedele (Glycinemax) sebagai bahan dasar tempe dengan menggunakan kacang merah (Phaseolus vulgaris).Tujuan penelitian ini menentukan komponen isoflavon tempe kacang merah (Phaseolusvulgaris) yang dibuat dengan berbagai macam lama fermentasi, yaitu 36, 48 dan 60 jam. Metodayang digunakan adalah memaserasi tempe kacang merah dengan menggunakan pelarut etanolselanjutnya dipekatkan dan pada akhirnya komponen isoflavon diuji menggunakan alat HPLC.Hasil penelitian menyatakan bahwa komponen isoflavon pada tempe kacang merah yangdifermentasi dengan lama fermentasi 36, 48 dan 60 jam berturut turut : 106,30 mg/100 gr ; 126,33 mg/100 gr dan 135 mg/100 gr. Dari data penelitian ini, disarankan dalam proses pembuatantempe kacang merah memperhatikan lama waktu fermentasi, untuk menghasilkan tempe yangmengandung isoflavon tinggi.
Kata-kata Kunci : tempe kacang merah, lama fermentasi, isoflavon