3
Antara Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam 1. Seni Bangunan. Seni dan arsitektur bangunan islam sangat unik. Seni bangunan yg menonjol yaitu mesjid dan menaranya serta makam - Masjid dan Menara Masjid dalam bahasa arab mungkin berasal dari bahasa aramik atau bentuk bebas dari perkataan sajada yang artinya merebahkan diri untuk bersujud. Secara istilah masjid ialah tempat orang merebahkan diri untuk bersujud ketika salat atau sembahyang. Di Indonesia sebutan masjid bermacam-macam jenis sesuai dengan budaya masyarakat tertentu. Dalam bahasa jawa disebut mesjid, bahasa sunda disebut masigit, bahasa aceh disebut meuseugit dan dalam bahasa Makassar dan bugis disebut masigi. Menara pada masjid tersebut digunakan untuk tempat mengumandangkan adzan yang biasanya terdapat di luar indonesia. Di Indonesia, di dalam menara terdapat alat pemukul yaitu bedhug atau kenthongan yang bermaksud untuk menandakan bahwa waktu shalat sudah tiba. Dalam bentuk fisik bangunannya, biasanya menara pada masjid ini berbentuk mercusuar. - Ciri-ciri bangunan masjid di zaman kerajaan islam di Indonesia Ciri-ciri bangunan masjid di Indonesia sebagai berikut: 1. Atapnya berupa atap tumpang, yaitu atap yang bersusun semakin ke atas semakin kecil dan tingkat yang paling atas berbentuk limas. Di atap mesjid terdapat kemuncak/puncak yang dinamakan mustaka

Seni Bangunan Dalam Akulturuasi dan Perkembangan Budaya Islam (kurikulum 2013)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

berisi penjelasan tentang seni bangunan dalam budaya islam yaitu masjid dan menara serta makam. (penjelasan lebih lanjut dari buku sejarah indonesia kurikulum 2013 hal 186)

Citation preview

Page 1: Seni Bangunan Dalam Akulturuasi dan Perkembangan Budaya Islam (kurikulum 2013)

Antara Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam

1. Seni Bangunan. Seni dan arsitektur bangunan islam sangat unik. Seni bangunan yg menonjol yaitu

mesjid dan menaranya serta makam

- Masjid dan Menara Masjid dalam bahasa arab mungkin berasal dari bahasa aramik atau bentuk

bebas dari perkataan sajada yang artinya merebahkan diri untuk bersujud. Secara istilah masjid ialah tempat orang merebahkan diri untuk bersujud ketika salat atau sembahyang. Di Indonesia sebutan masjid bermacam-macam jenis sesuai dengan budaya masyarakat tertentu. Dalam bahasa jawa disebut mesjid, bahasa sunda disebut masigit, bahasa aceh disebut meuseugit dan dalam bahasa Makassar dan bugis disebut masigi.

Menara pada masjid tersebut digunakan untuk tempat mengumandangkan adzan yang biasanya terdapat di luar indonesia. Di Indonesia, di dalam menara terdapat alat pemukul yaitu bedhug atau kenthongan yang bermaksud untuk menandakan bahwa waktu shalat sudah tiba. Dalam bentuk fisik bangunannya, biasanya menara pada masjid ini berbentuk mercusuar.

- Ciri-ciri bangunan masjid di zaman kerajaan islam di Indonesia

Ciri-ciri bangunan masjid di Indonesia sebagai berikut:1. Atapnya berupa atap tumpang, yaitu atap yang bersusun semakin ke atas

semakin kecil dan tingkat yang paling atas berbentuk limas. Di atap mesjid terdapat kemuncak/puncak yang dinamakan mustaka

2. Masjid umumnya didirikan di ibukota atau dekat istana kerajaan. Ada juga masjid yang dibangun di atas bukit atau dekat makam (di pandang keramat). Contohnya masjid-masjid di zaman Wali Sanga yang umumnya berdekatan dengan makam.

3. Terdapat menara yang berfungsi untuk membunyikan kenthongan/ bedhug yang bermaksud untuk menandakan bahwa waktu shalat sudah tiba. Di luar Indonesia menara berfungsi untuk mengumandangkan azan sedangkan di Indonesia tidak.

Page 2: Seni Bangunan Dalam Akulturuasi dan Perkembangan Budaya Islam (kurikulum 2013)

Beberapa masjid peninggalan kerajaan islam yang terkenal adalah masjid Demak, masjid Indrapura Aceh, masjid Sunan Ampel, masjid Kudus, Masjid Cirebon, Masjid Katangka dan masjid Agung Banten

- Makam Makam merupakan tempat dikuburkannya orang yang telah meninggal dunia. bagi umat beragama Islam, orang yang telah meninggal harus segera dikubur. Makam pada masa kerajaan islam terutama makam-makam dari raja atau petinggi islam biasanya memiliki nilai budaya yang tinggi. Selain dari makamnya sendiri, nisannya pun memiliki nilai budaya yang tinggi.

- Ciri-ciri dari wujud akulturasi pada bangunan makam terlihat dari:

o makam-makam kuno dibangun di atas bukit atau tempat-tempat yang keramat.

o makamnya terbuat dari bangunan batu yang disebut dengan Jirat atau Kijing, nisannya juga terbuat dari batu.

o di atas jirat biasanya didirikan rumah tersendiri yang disebut dengan cungkup atau kubba.

o dilengkapi dengan tembok atau gapura yang menghubungkan antara makam dengan makam atau kelompok-kelompok makam. Bentuk gapura tersebut ada yang berbentuk kori agung (beratap dan berpintu) dan ada yang berbentuk candi bentar (tidak beratap dan tidak berpintu).

o di dekat makam biasanya dibangun masjid, maka disebut masjid makam dan biasanya makam tersebut adalah makam para wali atau raja. Contohnya masjid makam Sendang Duwur seperti yang tampak pada gambar 2 tersebut.

Beberapa makam peninggalan kerajaan islam yang terkenal adalah makam Sunan Langkat makam para walisongo, makam Raja Gowa, makam Islam Talo, Makam Sunan Bayat di Kalten, dan masih banyak lagi.