Upload
cayoo-skypier
View
1.519
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tugas Seni
Citation preview
SENI KRIYA DARI ANYAMAN
Bahan-bahan 1. Bambu2. Kayu3. Tali rotan4. Tali dari plastic
Alat1. Regaji2. Golok3. Pisau Raut4. Jara/Paku
Cara Membuat :1. Bambu yang sudah di tebang kita potong perbuku dengan menggunakan regaji supaya
rapih hasilnya, dan usahakan jangan dengan bukunya kita ambil dagingnya saja.2. Kita sebit bambu dengan ukuran tipis agar kipasnya lentur dan mudah untuk di
anyamnya.3. Dalam proses perauta kita menggunakan tangan atau paha kita.4. Penganyaman kipas ini berbeda dengan menganyam bilik, tolombong, tampan, atau
yang lainnya. Karna caranya di balik agar kedua sisinya kelihatan rapih dan tidak ada ujung anyamannya.
5. Pertama kali memuai menganyam kita siapkan dua helai irisan bamboo yang satu bagian dagingnya, nyang satu hinisnya atau lebih baik duanduanya memakai hinis agar kelihatan hasilnya rapih
6. Untuk sumbu tengah kita perlu yang panjang 7. Sumbu yang satunya di zig-zag ukurannya agar nanti pas kita balikan cukup untuk
ukuran di anyamkan 8. Kita membuat sudutnya dengan menyilangka dan melipat secara sejajar dengan
bagian yang kita buat untuk sumbu tengah dengan cara menambah bahan anyaman. 9. Cara menganyam ini tidak lepas dengan hitungan satu-tiga-satu sampai seterusnya,
dan yang ke sampingnya jangan salah jumlah anyamannya dua. 10. Lakukan itu dengan berulang-ulang sampai hasilnya menjadi segitiga, dan sampai
kira-kira kita sudah pas untuk membalikan anyaman itu.11. Perhatikan pas kita mau membalikan anyaman jangan salah dan jangan lupa akhir
penganyaman kita akhiri dengan kitungan satu, agar rapih hasilnya, berbeda dengan kita letakan dengan tiga, hasilnya akan terlihat tidak rapih.
12. Lalu kita saatnya membalikan anyaman kita dengan cara melipat ujung terakhir yang kita anyamkan, dan menganyanya kembali ke bagian tengahnya sampai ujung
13. Gapit ujung anyaman dengan kayu, lalu ikat dengan menggunakan tali plastic.
SENI KRIYA BATIK
alat dan bahan yang harus disiapkan untuk membuat batik tulis :
o Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)
o Canting sebagai alat pembentuk motif,
o Gawangan (tempat untuk m enyampirkan kain)
o Lilin (malam) yang dicairkan
o Panci dan kompor kecil untuk memanaskan
o Larutan pewarna
Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik tulis ini:
1. Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan
motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda.
2. Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam
menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.
3. Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna
putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar.
Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang
diberi lapisan lilin tidak terkena.
4. Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin
dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .
5. Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.
6. Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam
menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada
pewarnaan yang pertama.
7. Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.
8. Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan
kain tersebut dengan air panas diatas tungku.
9. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan
penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.
10. Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan
banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.
11. Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas.
12. Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan
menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.
SENI KRIYA UKIRAN DARI SABUN
Alat dan Bahan Membuat Kerajinan dari sabun:
1. Sabun yang tidah mudah luntur (Sabun Imperial atau palmolife)
2. Cutter/pisau meja atau bisa digantikan dengan pisau plastik untuk kue
3. bolpoin atau pensil,
4. air,
5. handuk atau tissue.
Langkah Langkah Membuat Ukiran dari Sabun:
6. Pegang sabun dengan tangan dan pastikan posisi senyaman mungkin. Gunakan pisau
untuk mengukir wilayah yang tidak ditempati oleh tangan. Paling mudah adalah dengan
membentuk tangan pada sabun seperti gambar di atas. Ini mungkin membantu untuk
menelusuri garis tangan ke sabun kemudian mengukirnya. Atau bisa juga menciptakan
bentuk lain sesuai imajinasi anak, kembangkan saja. Contoh seperti bentuk Angry Birds
di bawah ini.
7. Setelah bentuk garis dasar tangan sudah terlihat, anak tidak harus memegang sabun di
tangan lagi. Lanjutkan mengukir dengan memposisikan sabun di tempat yang menurut
anak nyaman untuk melakukannya. Letakkan tangan kembali ke sabun jika diperlukan.
8. Bentuk sesuai dengan yang dipikirkan di awal (tadi sampelnya bentuk tangan).
9. Setelah selesai, patung dapat dihaluskan dengan dibasahi dan digosok perlahan dengan
menggunakan handuk atau kain.
10. Biarkan kering.
11. Selesai sudah hasil karya anak anda.
SENI KRIYA BATIK
Alat- alat yang diperlukan: Canting --> canting adalah alat untuk membatik. Biasanya terbuat dari bahan tembaga
yang ujungnya menyerupai paruh burung Gawangan --> adalah tempat untuk meletakkan kain yang akan dibatik. Gawangan
dapat terbuat dari kayu atau bambu Wajan --> berupa wajan kecil untuk mencairkan malam atau lilin. Wajan ini bisa
terbuat dari tembaga atau tanah liat Anglo / kompor kecil--> digunakan untuk memanaskan wajan Malam/lilin --> malam batik terbuat dari campuran berbagai jenis bahan yang berupa
gondorukem, lemak minyak kelapa, dan parafin Bahan pewarna --> biasa juga disebut sebagai wedel atau tom
Proses pembuatan batik tulis:1. Siapkan kain, buat motif diatas kain dengan menggunakan pensil2. Setelah motif selesai dibuat, sampirkan kain pada gawangan3. Nyalakan kompor/anglo. Taruh malam/lilin ke dalam wajan dan panaskan wajan
dengan api kecil sampai malam mencair sempurna. Biarkan api tetap menyala kecil4. Mulailah membatik dengan cara ambil sedikit malam cair dengan menggunakan
canting, tiup-tiup sebentar biar tidak terlalu panas, kemudian goreskan canting dengan mengikuti motif yang telah ada. Hati-hati jangan sampai malam yang cair menetes diatas permukaan kain karena akan mempengarufi hasil motif batik
5. Setelah semua motif tertutup malam, maka proses selanjutnya adalah proses pewarnaan
6. Siapkan bahan pewarna di dalam ember, kemudian celupkan kainnya ke dalam larutan pewarna dengan menggunakan kuas, ulangi sampai beberapa kali.
7. Tahap selanjutnya adalah proses penghilangan lilin batik dengan cara pengerakan dan melarod
8. Tahap terakhir dari proses pembuatan batik ini adalah proses pencucian dan penjemuran.