15
SEPSIS NEONATORUM Dosen pembimbing : Dr. Mahesa Suryanagara SpA,MKes

Sepsis Neonatorum Dian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hh

Citation preview

SEPSIS NEONATORUM

Dosen pembimbing :Dr. Mahesa Suryanagara SpA,MKes

DEFINISI

Sindrom klinis yang ditandai gejala sistemik dan disertai bakterimia pada bulan pertama kehidupan.

KLASIFIKASI

Sepsis Awitan Awal• Segera sesudah lahir hingga 7

hari.

Sepsis Awitan Lanjut• Infeksi nosokomial dan terjadi

˃7 hari.

ETIOLOGIBakteri merupakan penyebab utama

sepsis, contohnya :Bakteri gram – positif :o Streptococcus Group B penyebab

tersering.o Stafilococcus koagulase : penyebab utama

bakteri nosokomial.Bakteri gram- negatif :o Escherichia coli penyebab kedua

terbanyak.o Lysteria monocytogeneso H.Influenzae

SUMBER TERJADINYA SEPSISsaluran Cerna

orofaring

Cairan IV

Kontaminasi alat

inhalasi

Lokasi pemasangan alat invasif

FAKTOR PREDISPOSISIFaktor Ibu

• Perdarahan • Infeksi pada uterus

atau plasenta• KPD (sebelum 37mgg

kehamilan)• Ketuban pecah terlalu

cepat saat melahirkan ( ≥ 18 jam sebelum melahirkan)

• Proses kelahiran yang lama dan sulit.

Faktor Neonatus• BBLR• Prematuritas • Defek Kongenital• Tindakan

resusitasi saat melakukan intubasi

• Kehamilan kembar

PATOFISIOLOGI

KRITERIA DIAGNOSIS

Umum •Bayi tidak tampak sehat•Bayi tidak mau minum (retensi cairan lambung banyak)•Suhu badan labil

Saluran cerna •Muntah, diare, distensi abdomen, hepatomegali.

Gang. Pernafasan •Merintih, PCH (dispneu,takipneu), retraksi Apnea.

Gejala Klinis

Gang.Kardiovaskuler

•Takikardia, bradikardia,hipotensi.

Gang.SSP •Kesadaran ↓ (Letargis→ koma)•Tremor, kejang, irritabel, hipotonia.

Gang.Hematolog •Pucat, ikterus, perdarahan, pembesaran limpa.

Anamnesis Diketahuinya asal infeksi apakah dari komunitas atau

nosokomial dan apakah pasien menderita

imunokompromais.Ditemukannya beberapa gejala penting seperti

demam, hipotensi, oliguria/anuria, takipneu

atau perdarahanPerincian anamnesis seperti riwayat perjalanan penyakit, kejang, kesadaran menurun,

obat yang telah diberikan dan penyakit dasar yang

menjadi faktor predisposisi.

Pemeriksaan FisikDilakukan dengan cermat sedapat

mungkin diketahui fokal infeksi sebagai penyebab sepsis.

Dapat ditemukan gejala asidosis metabolik bisa

terjadi bersamaan dengan hipotensi atau

setelah terjadi hipotensi.

Ditemukan adanya hipervetilasi → karena terjadi

alkalosis respiratorik dapat merupakan

tanda adanya impending syok.

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan DPL

(termasuk hitung jenis)

C-reactive protein

Urinalisis Profil Koagulasi

Glukosa Darah

Ureum kreatinin

Uji fungsi hati

Asam laktat

Analisis Gas

Darah

EKG dan Foto

thorax

Anemia Leukopenia <4000/mm, leukositosis

>25.000-30.000/mm pergeseran ke kiri. Neutropenia absolut <1.000/mm, rasio

neutrofil imatur: total >0,2 granular toksisk

Trombositopenia. LED, CRP ↑, procalcitonin ↑ Kultur darah, CSF (+) pada meningitis

keruh disertai ↑ leukosit.

Laboratorium

PENATALAKSANAAN1.Initial

resucitation (untuk segera lakukan stabilisasi klinis)

2.Invasive monitoring

3.Elimination of pathogen (segera

mengeradikasi mikroorganisme dari

sirkulasi)

4.Maintenance of oxygen

delivery

5.Immune modulation

Target utama dalam 1 jam pertama harus tercapai oksigenasi dan ventilasi. • Diperlukan pemasangan ventilator mekanik• Pemberian cairan kombinasi antara kristaloid atau koloid dengan inotropik/vasopresor.• Pemberian cairan iv 20 ml/kg cairan isotonik, untuk resusitasi diberikan sampai 60 ml/kg cairan isotonik dalam 1 jam pertama.

• Rawat di unit intensif (monitor tanda vital)• Perbaikan ventilasi dengan obat• Diberikan obat vasoaktif• Kateter iv, kateter urine dan sonde lambung

Sebelum pemberian antibiotik periksa kultur dan resistensi.AB spektrum luas untuk gram + dan - selama belum ada hasil kultur.Terapi awal •Kombinasi ampisilin+aminoglikosidBayi > 7 hari diberikan 2 dosis dan Bayi ≥ 7 hari 3-4 dosisAmpisilin 50 mg/kgBB/dosis/iv< 2.500g : 1,5 mg/kgBB/dosis iv 2x/hr≥ 2500 g : 2,5 mg/kgBB/dosis/iv 2x/hr•Kombinasi sefotaksim+aminoglikosida (sepsis diduga gram-)Sefotaksim≤ 7hr 100 mg/kgBB/hr iv dibagi 2 dosis> 7hr 150 mg/kgBB/hr iv dinagi 3 dosis.

Bila klinis dan lab tidak ada perubahan sesudah 48 jam → AB diganti dengan AB alternatif sesuai dengan gambaran klinis penderita.

Bila disebabkan infeksi nosokomial : meropenem 20 mg/kgBB/iv/12 jam infus dalam 30 menit.

Selain memberikan cairan iv apabila kadar Hb < 10 g/dl sebaiknya

diberikan transfusi PRC.

•Imunoglobulin 500-700 mg/kgBB/dosis selama 3-7 hari•Transfusi ganti : 2 x 80mL x kgBB•Vaksinasi untuk pencegahan tetanus toksoid dan influenza.

PROGNOSIS Kematian akibat sepsis pada BKB ≥

dibandingkan dengan BCB.