Upload
mentari-cipta-septika
View
5
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
hh
Citation preview
DEFINISI
Sindrom klinis yang ditandai gejala sistemik dan disertai bakterimia pada bulan pertama kehidupan.
KLASIFIKASI
Sepsis Awitan Awal• Segera sesudah lahir hingga 7
hari.
Sepsis Awitan Lanjut• Infeksi nosokomial dan terjadi
˃7 hari.
ETIOLOGIBakteri merupakan penyebab utama
sepsis, contohnya :Bakteri gram – positif :o Streptococcus Group B penyebab
tersering.o Stafilococcus koagulase : penyebab utama
bakteri nosokomial.Bakteri gram- negatif :o Escherichia coli penyebab kedua
terbanyak.o Lysteria monocytogeneso H.Influenzae
SUMBER TERJADINYA SEPSISsaluran Cerna
orofaring
Cairan IV
Kontaminasi alat
inhalasi
Lokasi pemasangan alat invasif
FAKTOR PREDISPOSISIFaktor Ibu
• Perdarahan • Infeksi pada uterus
atau plasenta• KPD (sebelum 37mgg
kehamilan)• Ketuban pecah terlalu
cepat saat melahirkan ( ≥ 18 jam sebelum melahirkan)
• Proses kelahiran yang lama dan sulit.
Faktor Neonatus• BBLR• Prematuritas • Defek Kongenital• Tindakan
resusitasi saat melakukan intubasi
• Kehamilan kembar
KRITERIA DIAGNOSIS
Umum •Bayi tidak tampak sehat•Bayi tidak mau minum (retensi cairan lambung banyak)•Suhu badan labil
Saluran cerna •Muntah, diare, distensi abdomen, hepatomegali.
Gang. Pernafasan •Merintih, PCH (dispneu,takipneu), retraksi Apnea.
Gejala Klinis
Gang.Kardiovaskuler
•Takikardia, bradikardia,hipotensi.
Gang.SSP •Kesadaran ↓ (Letargis→ koma)•Tremor, kejang, irritabel, hipotonia.
Gang.Hematolog •Pucat, ikterus, perdarahan, pembesaran limpa.
Anamnesis Diketahuinya asal infeksi apakah dari komunitas atau
nosokomial dan apakah pasien menderita
imunokompromais.Ditemukannya beberapa gejala penting seperti
demam, hipotensi, oliguria/anuria, takipneu
atau perdarahanPerincian anamnesis seperti riwayat perjalanan penyakit, kejang, kesadaran menurun,
obat yang telah diberikan dan penyakit dasar yang
menjadi faktor predisposisi.
Pemeriksaan FisikDilakukan dengan cermat sedapat
mungkin diketahui fokal infeksi sebagai penyebab sepsis.
Dapat ditemukan gejala asidosis metabolik bisa
terjadi bersamaan dengan hipotensi atau
setelah terjadi hipotensi.
Ditemukan adanya hipervetilasi → karena terjadi
alkalosis respiratorik dapat merupakan
tanda adanya impending syok.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan DPL
(termasuk hitung jenis)
C-reactive protein
Urinalisis Profil Koagulasi
Glukosa Darah
Ureum kreatinin
Uji fungsi hati
Asam laktat
Analisis Gas
Darah
EKG dan Foto
thorax
Anemia Leukopenia <4000/mm, leukositosis
>25.000-30.000/mm pergeseran ke kiri. Neutropenia absolut <1.000/mm, rasio
neutrofil imatur: total >0,2 granular toksisk
Trombositopenia. LED, CRP ↑, procalcitonin ↑ Kultur darah, CSF (+) pada meningitis
keruh disertai ↑ leukosit.
Laboratorium
PENATALAKSANAAN1.Initial
resucitation (untuk segera lakukan stabilisasi klinis)
2.Invasive monitoring
3.Elimination of pathogen (segera
mengeradikasi mikroorganisme dari
sirkulasi)
4.Maintenance of oxygen
delivery
5.Immune modulation
Target utama dalam 1 jam pertama harus tercapai oksigenasi dan ventilasi. • Diperlukan pemasangan ventilator mekanik• Pemberian cairan kombinasi antara kristaloid atau koloid dengan inotropik/vasopresor.• Pemberian cairan iv 20 ml/kg cairan isotonik, untuk resusitasi diberikan sampai 60 ml/kg cairan isotonik dalam 1 jam pertama.
• Rawat di unit intensif (monitor tanda vital)• Perbaikan ventilasi dengan obat• Diberikan obat vasoaktif• Kateter iv, kateter urine dan sonde lambung
Sebelum pemberian antibiotik periksa kultur dan resistensi.AB spektrum luas untuk gram + dan - selama belum ada hasil kultur.Terapi awal •Kombinasi ampisilin+aminoglikosidBayi > 7 hari diberikan 2 dosis dan Bayi ≥ 7 hari 3-4 dosisAmpisilin 50 mg/kgBB/dosis/iv< 2.500g : 1,5 mg/kgBB/dosis iv 2x/hr≥ 2500 g : 2,5 mg/kgBB/dosis/iv 2x/hr•Kombinasi sefotaksim+aminoglikosida (sepsis diduga gram-)Sefotaksim≤ 7hr 100 mg/kgBB/hr iv dibagi 2 dosis> 7hr 150 mg/kgBB/hr iv dinagi 3 dosis.
Bila klinis dan lab tidak ada perubahan sesudah 48 jam → AB diganti dengan AB alternatif sesuai dengan gambaran klinis penderita.
Bila disebabkan infeksi nosokomial : meropenem 20 mg/kgBB/iv/12 jam infus dalam 30 menit.
Selain memberikan cairan iv apabila kadar Hb < 10 g/dl sebaiknya
diberikan transfusi PRC.
•Imunoglobulin 500-700 mg/kgBB/dosis selama 3-7 hari•Transfusi ganti : 2 x 80mL x kgBB•Vaksinasi untuk pencegahan tetanus toksoid dan influenza.