21
1/12/2015 Serba Serbi Hindu Jawa: Perhitungan HariBulanMangsa Dan Windu http://serbaserbihindujawa.blogspot.co.id/2012/12/perhitunganharibulanmangsadanwindu.html#axzz3t0kljod1 1/21 Serba Serbi Hindu Jawa Ojo Rumongso Biso, Bisoo Rumongso Senin, 17 Desember 2012 Perhitungan HariBulanMangsa Dan Windu PERHITUNGAN HARIBULANMANGSA DAN WINDU Sejak Tanah Jawa dihuni oleh penduduk yang pertama, yalah orangorang yang dibawa oleh Empu Sangkala bersaudara dan akhirnya para puruhita sejumlah sepuluh orang, mereka semua masih memeluk Agama Hindu, dan sudah menjadi adat kebiasaan mengenal akan perhitungan bulan, masa, tahun yang dinamakan pancala. Di Tanah Jawa dikenal dengan istilah sangkala, sebagai tanda penghormatan dan peringatan bagi Empu Sangkala ketikamendarat di Tanah Jawa, seperti yang tersebut dalam kitab Purwapada. Konon pada waktu Empu Sangkala bertapa, ia mendapatkan wangsit yang kemudian memperkenalkan 5 (lima) macam hari untuk panembah. 1. Ada hari yang dinamakan hari Sri, yalah hari bagi keturunan Dewi Sri yang konon memiliki cahaya putih. Cara menyembahnya menghadap ke arah Timur. 2. Ada hari yang dinamakan hari Kala, yalah hari bagi keturunan Sang Hyang Kala yang konon cahayanya kuning (jenar). Cara menyembahnya menghadap ke arah Selatan. 3. Ada hari yang dinamakan hari Brahma (Brama), yalah hari bagi keturunan Sang Hyang Brahma yang konon cahayanya merah. Cara menyembahnya menghadap ke arah Barat. 4. Ada hari yang dinamakan hari Wisnu, yalah hari bagi keturunan Sang Hyang Wisnu yang konon cahayanya hitam. Cara menyembahnya, menghadap ke arah utara. 5. Ada hari yang dinamakan hari Guru, yalah hari bagi keturunan Hyang Guru yang konon cahayanya beraneka warna. Cara Join this site with Google Friend Connect Members (1) Already a member? Sign in Pengikut Buy a link here for $1 Ikuti 686 Lihat profil lengkapku Mengenai Saya Feedjit Followers (11) Follow this blog Tamu 4 Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk

Serba Serbi Hindu - Jawa_ Perhitungan Hari-Bulan-Mangsa Dan Windu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

petung jawa

Citation preview

Page 1: Serba Serbi Hindu - Jawa_ Perhitungan Hari-Bulan-Mangsa Dan Windu

1/12/2015 Serba Serbi Hindu Jawa: Perhitungan HariBulanMangsa Dan Windu

http://serbaserbihindujawa.blogspot.co.id/2012/12/perhitunganharibulanmangsadanwindu.html#axzz3t0kljod1 1/21

Serba Serbi Hindu Jawa

Ojo Rumongso Biso, Bisoo RumongsoSenin, 17 Desember 2012

Perhitungan HariBulanMangsa DanWindu

PERHITUNGAN HARIBULANMANGSADAN WINDU

Sejak Tanah Jawa dihuni oleh penduduk yangpertama, yalah orangorang yang dibawa olehEmpu Sangkala bersaudara dan akhirnya parapuruhita sejumlah sepuluh orang, mereka semuamasih memeluk Agama Hindu, dan sudah menjadiadat kebiasaan mengenal akan perhitungan bulan,masa, tahun yang dinamakan pancala. Di TanahJawa dikenal dengan istilah sangkala, sebagaitanda penghormatan dan peringatan bagi EmpuSangkala ketikamendarat di Tanah Jawa, sepertiyang tersebut dalam kitab Purwapada.

Konon pada waktu Empu Sangkala bertapa, iamendapatkan wangsit yang kemudianmemperkenalkan 5 (lima) macam hari untukpanembah.

1. Ada hari yang dinamakan hari Sri, yalahhari bagi keturunan Dewi Sri yang kononmemiliki cahaya putih. Cara menyembahnyamenghadap ke arah Timur.

2. Ada hari yang dinamakan hari Kala, yalahhari bagi keturunan Sang Hyang Kala yangkonon cahayanya kuning (jenar). Caramenyembahnya menghadap ke arah Selatan.3. Ada hari yang dinamakan hari Brahma(Brama), yalah hari bagi keturunan SangHyang Brahma yang konon cahayanya merah.Cara menyembahnya menghadap ke arahBarat.4. Ada hari yang dinamakan hari Wisnu,yalah hari bagi keturunan Sang Hyang Wisnuyang konon cahayanya hitam. Caramenyembahnya, menghadap ke arah utara.5. Ada hari yang dinamakan hari Guru,yalah hari bagi keturunan Hyang Guru yangkonon cahayanya beraneka warna. Cara

Join this sitewith Google Friend Connect

Members (1)

Already a member? Sign in

Pengikut

Buy a link here for $1

Ikuti 686

Lihat profil lengkapku

Mengenai Saya

Feedjit

Followers (11)

Follow this blog

Tamu

4 Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk

Page 2: Serba Serbi Hindu - Jawa_ Perhitungan Hari-Bulan-Mangsa Dan Windu

1/12/2015 Serba Serbi Hindu Jawa: Perhitungan HariBulanMangsa Dan Windu

http://serbaserbihindujawa.blogspot.co.id/2012/12/perhitunganharibulanmangsadanwindu.html#axzz3t0kljod1 2/21

menyembahnya menengadah keatas danmenundukkan kepala.Demikianlah asalmula penduduk Tanah Jawa

mempunyai hitungan hari lima, yaitu : Sri, Kala,Brahma, Wisnu dan Guru. Untuk menghindarirasa tidak hormat kepada para dewa sebutannyadiganti dengan penjelasan warnanya masingmasing.

Kelima warna tadi, adalah sebagai berikut dibawah ini :

1. Warna putih, dinamakan seta.2. Warna kuning atau jenar, dinamakan pita.3. Warna merah, dinamakan reta.4. Warna hitam, dinamakan Kresna.5. Warna yang bermacammacam,dinamakan pancawarna.Akhirnya masyarakat terbiasa untuk

menamakannya dengan katakata : pethakan (setaatau putih), jenean (kuning, jenar, pita) abritan(merah), cemengan (hitam, kresna), danmancawarna (pancawarna atau macammacamwarna), yang cara menyebutnya pada waktu itumasih mempergunakan dengan bahasa Kawi: Seta,pita, reta, kresna dan pancawarna. Demikianlahcerita mengenai arah panembah bagi keperluanperhitungan menurut caracara yang dianjurkanEmpu Sangkala.

Pada suatu ketika Sang Hyang Surya berkenanmenjelma jadi seorang pandeta bernama Resi Radidi Tanah Jawa, dan membangun sebuahpadepokan di Gunung Tasik. Sejak Resi Radiberada di gunung Tasik banyak orangorang yangberguru padanya.

Empat tahun setelah Resi Radi bermukim diGunung Tasik, pada tahun Sarwwadari,Suryasangkala 288 ditandai dengan sengkalanyang berbunyi Brahmana Ngesti Panembah, tahuncandrasangkala 296 ditandai dengan sengkalanyang berbunyi Mangsa Kasanga Manglar danbertepatan masa Kartika, Resi Radi berkenanmencipta hari berjumlah 5, masingmasingdinamakan: Legi, Paing, Pon, Wage dan Kliwon.Dalam perkembangannya hari yang, berjumlahlima ciptaan Resi Radi tadi dijadikan rangkapan(kelengkapan) bagi hari ciptaan Empu Sangkala.Namanama hari ciptaan Empu Sangkalakebanyakan masih mempergunakan bahasa Kawi.Demikian pula harihari ciptaan Resi Radi, jugamempergunakan bahasa Kawi.

Hari yang dinamakan Seta diganti dengan kataLegi atau Manis. Wage disebut Kresna danKliwon disebut Kasih. Dengan diselangseling

Live Traffic Feed

Realtime view · Get Feedjit

A visitor from Indonesia viewed"Serba Serbi Hindu Jawa:Perhitungan HariBulanMangsaDan Windu" 18 mins agoA visitor from United Statesviewed "Serba Serbi Hindu Jawa: Mantra Panyuwunan" 6hrs 11 mins agoA visitor from Surabaya, JawaTimur viewed "Serba SerbiHindu Jawa: GEDUNGGRAHADI SURABAYA" 7 hrs1 min agoA visitor from Indonesia viewed"Serba Serbi Hindu Jawa: IntiAjaran Makrifat" 12 hrs 31 minsagoA visitor from Samarinda,Kalimantan Timur viewed"Serba Serbi Hindu Jawa:Perhitungan HariBulanMangsaDan Windu" 14 hrs 45 mins agoA visitor from Madiun, JawaTimur viewed "Serba SerbiHindu Jawa: Wisata batu Gunung Arjuno" 19 hrs 2 minsagoA visitor from Indonesia viewed"Serba Serbi Hindu Jawa: PuraCandi Cemara Agung" 19 hrs 24mins agoA visitor from Indonesia viewed"Serba Serbi Hindu Jawa:Janturan Jangkep WayangPurwo" 1 day 3 hours agoA visitor from Indonesia viewed"Serba Serbi Hindu Jawa:GEDUNG GRAHADISURABAYA" 1 day 4 hoursagoA visitor from Mountain View,California viewed "Serba SerbiHindu Jawa: KRATON JAWA Pendahuluan" 1 day 5 hours

[Upgrade Cbox] refresh name email / urlmessage Go

help · smilies · cbox

25 Dec 14, 01:45 AMLuX: luxury life, luxury self,jom blogwalk

25 Apr 14, 01:59 PMsyam: sy dtg nkblogwalk...jom2 sharing

1 Jan 14, 07:20 PMHai Blogger: Hello, I comeher to support and smilefor you please supportand smile back to me thanks..

1 Dec 13, 08:03 AMZine: Nice blog right here.. Additionally your site lots

Buku Tamu

2015 (6)

2014 (57)

2013 (400)

2012 (351) Desember (31)

Pelayanan

Baptisan

Kehendak Tuhan

Tuhan dan Sesama

KRISTUS SEBAGAITUHAN

Pengampunan Dosa

LAHIR KEMBALI

Arsip Blog

Page 3: Serba Serbi Hindu - Jawa_ Perhitungan Hari-Bulan-Mangsa Dan Windu

1/12/2015 Serba Serbi Hindu Jawa: Perhitungan HariBulanMangsa Dan Windu

http://serbaserbihindujawa.blogspot.co.id/2012/12/perhitunganharibulanmangsadanwindu.html#axzz3t0kljod1 3/21

terjadilah ke lima hari tersebut: Manis, Paing, Pon,Kresna, Kasih.

Pada jaman Resi Radi diperkenalkan jugarangkapan perhitungan untuk panatamangsaberdasarkan kebiasaan orangorang Hindu.

Di Tanah Jawa lazimnya dikenal dengannamanama sebagai berikut di bawah ini :

1. Masa Kartika, dinamakan Kasa,2. Masa Pusa dinamakan Karo.3. Masa Manggasri dinamakan Katiga.4. Masa Sitra dinamakan Kapat.5. Masa Manggakala dinamakan Kalima.6. Masa Naya dinamakan Kanem.7. Masa Palguna dinamakan Kapitu.8. Masa Wisaka dinamakan Kawolu.9. Masa Jita dinamakan Kasanga.10. Masa Srawana dinamakan Kasadasa.11. Masa Padrawana dinamakan Pasta.12. Masa Asuji dinamakan Sadda.Adapun panatamangsa tersebut, berdasarkan

hitungan tahun Suryasangkala. Panatamangsaciptaan Resi Raddi tadi dinamakan mangsa Prawa,dan dipergunakan sebagai rangkapanpanatamangsa Hindu.

Demikian pula Resi Radi berkenanmenciptakan masa perhitungan warsa (tahun),namanama untuk bintangbintang yang dijadikanpedoman jalannya tahun surya (matahari) dancandra (bulan). Demikianlah asal mula masyarakatTanah Jawa mempergunakan hitungan untuk haridua macam, dan berdasarkan hitungan lima danlima. Dipergunakannya pranata mangsa Prawa,dan membaca keadaan bintangbintang di langitsebagai suatu isyarat atau tanda datangnya hujandan arah. Sampai sekarang pun masyarakat TanahJawa masih mempergunakan tandatanda bintangdi langit sebagai isyarat hujan dan arah mataangin.

Bintangbintang yang dijadikan isyarattersebut antara lain: Bintang Jakabelek,Lanjarngirim, Luku, Jaran dhawuk, Gubugpenceng, Bimasekti, dan Wuluh.

Dalam tahun Iwa suryasangkala 316, ditandaidengan sengkalan yang berbunyi Horaging WukirKabesmi, tahun candrasangkala 327, ditandaidengan sengkalan yang berbunyi PujaningBrahmana Guna, seorang siswa Resi Raddi yangbernama Raden Raddiya putera Prabu Palindriyadiberi tugas untuk mengambil panah milikayahandanya yang tertinggal di padepokan. Panahtelah dihaturkan dan akhirnya Raden Raddiya

ORTU Di Mata AnakAnaknya

Perhitungan HariBulanMangsa Dan Windu

Mantra ngirup bandha (2)

Mantra golèk rijeki.

Mantra Nyuwun Rejeki

Mantra babakulan

Mantra Golek Butuh

Lawang Sewu Semarang

Mantra NyuwunSandhang Pangan

Taman DjamoeIndonesia Semarang

Mantra Mangkat lungaperang

Losari Spa Retreat &Coffee Plantation

Isarate Yen ArepMangkat Perang

Contemporary Art GallerySemarang

Mantra SahadatPanatagama

Pesta Keboen Semarang

Mantra Sahadat Kancana

Kuil Sam Po Kong(Gedong Batu)Semarang

Mantra Sahadat Ayem

Kota Lama Old Town

Mantra Supaya BetahTarakbrata

Gedong Songo

Mantra Yen ArepTarakbrata

Mantra golek bandha.

November (1)

Oktober (98)

September (2)

Agustus (39)

Juli (62)

Juni (90)

Mei (11)

April (6)

Maret (5)

Februari (2)

Januari (4)

2011 (1)

1.167 people are following Sutisna Gusti Komang. Be the first of your friends.Ikuti

facebook

Page 4: Serba Serbi Hindu - Jawa_ Perhitungan Hari-Bulan-Mangsa Dan Windu

1/12/2015 Serba Serbi Hindu Jawa: Perhitungan HariBulanMangsa Dan Windu

http://serbaserbihindujawa.blogspot.co.id/2012/12/perhitunganharibulanmangsadanwindu.html#axzz3t0kljod1 4/21

diangkat sebagai patih dan bernama Silacala.Tak lama setelah diangkat sebagai patih,

Silacala ditugaskan untuk menyerang dan merebutNegara Gilinghaya. Raja Negara Gilinghayabernama Prabu Sitawaka, yang tak lain adalahDewi Sri yang menyamar sebagai seorang priya.Setelah Negara Gilinghaya kalah. Dewi Sri yangmenyamar sebagai Prabu Sitawaka kembali dalamwujud semula dan pergi meninggalkan Gilinghayamasuk ke hutan untuk bertapa.

Ayahanda Patih Silacala yalah PrabuPalindriya, mengangkat Patih Silacala menjadiraja di Gilinghaya. Sejak Silacala menjadi raja,nama Gilinghaya dialih menjadi Gilingwesi.

Konon Prabu Watugunung yang merupakansaudara tertua yang lahir dari Dewi Somadicarinya. Setelah bertemu Prabu Watugunungdijadikan paranpara pendeta di pertapaanAndongdadapan di Gadingmawukir. Pada masaitulah Resi Raddi berkenan menata hari danpawukon, mempergunakan namanama isteri,putra Prabu Palindriya dan nama dari sang prabusendiri.

Para isteri dari Prabu Palindriya yang terlahirdari Sang Hyang Anantaboga sebanyak dua orang.Dewi Basundari beralih nama Dewi Sinta danyang muda bernama Dewi Banuwati beralih namaDewi Landep. Seterusnya disambung dengannamanama para putra sehingga jumlahnyamencapai tigapuluh. Urutan namanama pawukontersebut, sebagai berikut :

1. Sinta,2. Landep,3. Wukir.4. Kurantil.5. Tolu,6. Gumbreg,7. Warigalit,8. Warigagung,9. Julungwangi.10. Sungsang.11. Galungan.12. Kuningan,13. Langkir,14. Mandasiya,15. Julungpujud,16. Pahang,17. Kuruwalut,18. Marakeh,19. Tambir,20. Medangkungan,21. Maktal,

Page 5: Serba Serbi Hindu - Jawa_ Perhitungan Hari-Bulan-Mangsa Dan Windu

1/12/2015 Serba Serbi Hindu Jawa: Perhitungan HariBulanMangsa Dan Windu

http://serbaserbihindujawa.blogspot.co.id/2012/12/perhitunganharibulanmangsadanwindu.html#axzz3t0kljod1 5/21

22. Wuye,23. Manahil.24. Prangbakat,25. Bala,26. Wugu,27. Wayang,28. Kulawu,29. Dukut,30. Watugunung.Setiap tujuh hari wukuwuku tadi berganti.

Sebagai hitungan untuk membaca curah hujan dandatangnya badai, pawukon tersebut dijadikantolok ukur hitungannya dengan rangkapanhitungan masa surya (matahari).. Demikian pula,pawukon tersebut dijadikan sumber keteranganuntuk membaca watak dan pribadi seseorang danrejekinya.

Dalam membaca watak, pribadi dan rejekiseseorang masih ditambah lagi denganperhitungan sesuai padewan yang tercantum didalamnya. Konon perhitungan tersebut didasarkanatas watakwatak para arya, dan pribadi dari paradewa yang bersangkutan. Tak ketinggalan jugadisertakan pula perhitungan akan hama, sengkandan turunan asu ajag, celeng tambalung,kutilapas, sapi gumarang, tikus jinada, menjanganrandi dan lain sebagainya.

Dalam tahun Wakdaniya suryasangkala 386,ditandai dengan sengkalan yang berbunyiWewayanganing Brahmana Katon Muksa, tahuncandrasangkala 397, ditandai dengan sengkalanyang berbunyi Pandita Trusing Guna, Resi Raddimendapatkan sasmita (alamat) dari Hyang Surya,pesannya, “Mawi satata kadaluwarsa, waluyalaya,” Artinya: Orang mendapatkan bencana,dikarenakan bepergian terlalu lama.

Resi Raddi dapat tanggap akan sasmita HyangSurya, bahwasanya dirinya sendirilah yangdilambangkan dengan katakata tadi. Sebab ResiRaddi telah lama berada di mertyapada,meninggalkan kahyangan. Pada keesokan harinyaResi Raddi segera memuja kancana yang tidaklain merupakan hari srengenge (matahari) dansejak itu dinamakan hari Radite.

Pada malam harinya Brahmana Raddi ditemuiHyang Candra, yang memberikan sasmita,“Waktra anisana ri netra, awidde ngudaya”yang artinya: “Hilang kebijaksanaan,dikarenakan mata terlepas dari wajah (rautmuka).” Brahmana Raddi menyadari bahwadirinya telah lama meninggalkan kahyangan,sehingga sepeninggal sang brahmana kahyangan

Page 6: Serba Serbi Hindu - Jawa_ Perhitungan Hari-Bulan-Mangsa Dan Windu

1/12/2015 Serba Serbi Hindu Jawa: Perhitungan HariBulanMangsa Dan Windu

http://serbaserbihindujawa.blogspot.co.id/2012/12/perhitunganharibulanmangsadanwindu.html#axzz3t0kljod1 6/21

seakanakan gelap. Pagi harinya Brahmana Radi memuja salaka (perak), ditujukan untuk memujarembulan (bulan). Sejak itu hari pemujaan salakadinamakan hari Soma yang berarti bulan.

Malam harinya Brahmana Raddi mendapatkansasmita dari bintang Anggara. Katakatanyaberbunyi, “Sewari taye sogata, rabanggunhura”. Makna dari sasmita tadi, “Para muridkehilangan gurunya, terjadilah perselisihandan huruhara.” Brahmana Raddi menyadaribahwa selama bertempat tinggal di mertyapada,terjadilah huruhara di kahyangan. Pada keesokanharinya sang brahmana memuja api. Sejak saat ituhari untuk memulyakan api dinamakan Anggara,yang berarti hari api.

Pada malam harinya Brahmana Raddimenerima sasmita dari bintang Budda. Sasmitabintang Budda: “Sakatanira daruki, pangiradalayun.” Makna dari sasmita bintang Budda tadi:“Manakala ada pedati tanpa sais, hewanhewan penariknya akan kehilangan arah.”Brahmana Raddi merasa selama di mertyapadaperjalanan surya mengalami banyak perubahan.Pagi harinya Brahmana Raddi memuliakan besidengan tujuan memuliakan juga bumi. Sejak haripemuliaan tadi dinamakan hari Budda yang berartibumi.

Malam berikutnya Brahmana Raddi menerimasasmita dari bintang Wrahaspati yang memberikanlambang katakata “Mamingkareng adikara,karanya tunna.” Makna sasmita bintangWrahaspati tadi: “Manakala ada orangmeninggalkan pekerjaan yang penting,akhirnya dirinya sendirilah yang mendapatkankerugian.”

Brahmana Raddi menyadari bahwa turunnyake bumi, banyak pekerjaan yang pentingditerlantarkan. Akhirnya sang brahmanamenyadari pula bahwa hanya kerugianlah yangmenimpanya. Pada pagi harinya Brahmana Raddimemuliakan perunggu sekaligus memuliakanhalilintar. Hari pemuliannya dinamakan hariWrahaspati, yang berarti halilintar dan lazimnyaorang mengatakan Respati.

Pada malam harinya Brahmana Raddimenerima sasmita dari bintang Sukra, yangmemberikan katakata lambang : “Katenti sutijuga ya murkka, madurhywaka.” Maknanya:“Menuruti segala keinginan itu disebut murka,akhirnya kesusahanlah (bencana) yangdidapat.” Brahmana Raddi menyadari bahwaselama dirinya berada di mertyapada akan

Page 7: Serba Serbi Hindu - Jawa_ Perhitungan Hari-Bulan-Mangsa Dan Windu

1/12/2015 Serba Serbi Hindu Jawa: Perhitungan HariBulanMangsa Dan Windu

http://serbaserbihindujawa.blogspot.co.id/2012/12/perhitunganharibulanmangsadanwindu.html#axzz3t0kljod1 7/21

dikatakan murka oleh para dewa. Pada pagiharinya Brahmana Raddi memuliakan tembagasekaligus memuliakan air. Sejak hari pemuliaantadi, disebut hari Sukra yang berarti larangan.

Pada malam berikutnya, Brahmana Raddimenerima sasmita lagi dari bintang Niscaya yangmengatakan. “Samadi masasaya, lanepalaksana.” Makna dari sasmita tadi: “Jika janjitelah datang pada masanya, tetap harusditepati.” Brahmana Raddi menyadari bahwadahulu pernah berjanji dengan para dewa, bahwahanya seratus tahun saja di dunia. Itulah sebabnya,dalam hati sang brahmana merasa malu sebabtelah lebih dari waktu yang pernah dijanjikannya.

Pada keesokan harinya Brahmana Raddimengadakan pemuliaan timah yang berarti jugamemuliakan angin. Sejak hari pemuliaan itu,dinamakan hari Saniscaya yang berarti angin.

Setelah seminggu lamanya Brahmana Radditerus menerus menerima sasmita dari bintangbintang, menghadaplah ia kepada Prabu Selacala.Sang brahmana menyarankan kepada sang raja,agar berkenan memakai dan mengundangkanpenggunaan perhitungan hari yang berjumlah limadan tujuh tadi beserta perhitungan pawukon.Kesemuanya tadi diharapkan untuk menjadiperingatan. Setelah didapat kesepakatan denganraja, Brahmana Raddi muksa kembali kekahyangan. Kembali dalam wujud dan namasemula, yalah Hyang Batara Surya.

Konon setelah kepergian Brahmana Raddi,Resi Buddalah yang menggantikannya menjabatbrahmana di Gilingwesi. Sejak di AndongdadapanResi Budda telah melaksanakan segala perintahBrahmana Raddi. Antara lain menyebar luaskanpenggunaan hari yang berjumlah lima, yalah :Legi, Paing, Pon, Wage dan Kliwon besertahitungan masa Prawa sebagai pengganti masaPaliwara Hindu. Demikian pula telah disebarluaskan penggunaan panata bulan yang tigapuluhjumlahnya beserta rangkapan kelengkapannya.Adapun pemakaian hari yang berjumlah tujuh itutidak mengalami perubahan. Tetap melestarikanseperti sediakala, umpamanya:

1. Radite. Radite adalah nama PrabuWatugunung ketika menjadi siswa (puruhita)pada Brahmana Raddi.2. Soma. Soma adalah nama permaisuriPrabu Palindriya yang pertama.3. Anggara, Sukra. Anggara dan Sukra,keduaduanya putra Dewi Soma dengan PrabuPalindriya.

Page 8: Serba Serbi Hindu - Jawa_ Perhitungan Hari-Bulan-Mangsa Dan Windu

1/12/2015 Serba Serbi Hindu Jawa: Perhitungan HariBulanMangsa Dan Windu

http://serbaserbihindujawa.blogspot.co.id/2012/12/perhitunganharibulanmangsadanwindu.html#axzz3t0kljod1 8/21

4. Wrehaspati. Pada waktu Prabu Palindriyamasih menjadi pandita, namanya wrahaspati.5. Niscaya. Niscaya adalah putera DewiSoma yang bersuamikan Raden Radite (PrabuSelacala). Konon Prabu Selacala tidakberkeberatan mengakui anaknya, jika terakhirseorang lakilaki. Setelah lahir lakilaki,dinamakan Raden Niscaya. Akan tetapi lamakelamaan tampak wujudnya yang asli yalahperempuan. Selanjutnya, namanya digantidengan Dewi Tumpak. Sejak itu hari Niscayadiganti dengan nama Dewi Tumpak dan segeraduimumkan kepada khalayak ramai.Akhirnya ketujuh hari tersebut, namanama

adalah :1. Radite,2. Soma,3. Anggara,4. Budda,5. Wrahaspati,6. Sukra dan7. Tumpak.Setelah penggantian terjadi Resi Budda

berkenan menambah rangkapan hari sebagai tandaadanya pangapesan (bencana, halangan, aral dansebagainya). Sedangkan nama para putra yanglahir dari Resi Anggara dan Resi Sukra yangdipergunakan. Selanjutnya dipakai sebagairangkaian hari dan dinamakan hari naas(paringkelan), yalah :

1. Raden Aryang,2. Raden Wurungkung,3. Raden Paningron,4. Raden Owas,5. Raden Wewulu,6. Dewi Tungle.Keenamnya putera Resi Budda. Seterusnya

dibuat juga perhitungan harihari baik dan tidakbaik sebagai kelengkapan prabot pawukon dandinamakan pandangon.

Namanama yang dicantumkan, mirip namaResi Anggara dan Resi Sukra. Mereka adalah :

1. Raden Dungu,2. Raden Jagur,3. Raden Gigis,4. Raden Kerangan,5. Raden Nohan,6. Raden Wogan,7. Dewi Tulus,8. Raden Wurung,9. Raden Dadi.Setelah tersusun, Resi Budda menghadap Sang

Page 9: Serba Serbi Hindu - Jawa_ Perhitungan Hari-Bulan-Mangsa Dan Windu

1/12/2015 Serba Serbi Hindu Jawa: Perhitungan HariBulanMangsa Dan Windu

http://serbaserbihindujawa.blogspot.co.id/2012/12/perhitunganharibulanmangsadanwindu.html#axzz3t0kljod1 9/21

Prabu Watugunung, dan menyerahkannya.Selanjutnya oleh Prabu Watugunung hariperhitungan baik dan buruk untuk kelengkapanpawukon yang dinamakan padangon tadi disebarluaskan kepada para kawula praja.

Demikianlah asal mula masyarakat TanahJawa mempergunakan hari pasaran lima, sebagaiganti hari padewan yang juga lima jumlahnya.Seterusnya dimulailah penggunaan hari sejumlahtujuh, paringkelan dan pandangon, pawukon danpalintangan. Sebaliknya cara melakukan upacaradan sesaji masih memakai adat dan tatacaraAgama Budha.

Dalam tahun Istrimuka suryasangkala 621,ditandai dengan sengkalan yang berbunyi JanmaSinembah ing Anggas, tahun candrasangkala 640,ditandai dengan sengkalan yang berbunyi TanpaWarna Angrasa kirakira bertepatan dengan masaSitra, pada suatu ketika Hyang Narada besertapara dewa lainnya turun ke mertyapada menemuiRaja Pandita Parasa di Negara Astina untukmenyampaikan amanat Sang Hyang Girinata.Berkatalah Hyang Narada kepada Raja PanditaParasara, “Kaki Parasa. Atas kehendak SangHyang Girinata kaki diangkat sebagai ratubinatara di Negara Astina dan sejajar denganNegara Wirata. Wahai Kaki Prabu, namamusekarang Prabu Dwi Pakeswara.”

Setelah menyampaikan amanat HyangGirinata, Hyang Narada beserta para dewa lainnyakembali ke kahyangan. Wadyabala dan kawulaAstina yang mendengar bahwa Sang Parasaratelah diangkat sebagai Prabu Binatara dengannama Dwipakeswara, amat bersukacita.Sedangkan Prabu Binatara Dwipakeswaraberkenan mengangkat beberapa anggota keluarga,antara lain Maharsindra Dewa dijadikan seorangbrahmana. Adapun Wasi Jawalagni diangkatsebagai patih dan bertindak sekaligus sebagaisesepuh (tuwanggana). Patihjawi diberikankepada Sang Wasi Duma. Wiku Salya menjadijaksa.

Bertepatan masa Srawana, Prabu BinataraDwipakeswara berkenan merakit tata perjalananmasa yang jumlahnya duabelas yang dinamakanmasa Purwa. Perhitungannya tidak disandarkandasar dirga, seperti halnya perilaku perhitunganuntuk masa Pali atau masa Prawa, tetapiperjalanan dan perhitungan serta namanamatahun masih mempergunakan dasardasarpaliwarsa atau prawawarsa, dan masih ditambahduabelas masa lagi yang disebut Purwawisa

Page 10: Serba Serbi Hindu - Jawa_ Perhitungan Hari-Bulan-Mangsa Dan Windu

1/12/2015 Serba Serbi Hindu Jawa: Perhitungan HariBulanMangsa Dan Windu

http://serbaserbihindujawa.blogspot.co.id/2012/12/perhitunganharibulanmangsadanwindu.html#axzz3t0kljod1 10/21

sebagai kelengkapan untuk perhitungan tahun Palidan Prawa.

Namanama paliwarsa dalam pengertianHindu ialah :

1. Sambrama,2. Biswawisu,3. Kalayudi,4. Kalakanda,5. Rahutri,6. Dumdumi,7. Triyoddari,8. Tisimuka,9. Dinakara,10. Sujarha,11. Saddamuku,12. Saddakasadda,13. Jagalogena,14. Kilaka,15. Prapawa,16. Iwa,17. Cukila,18. Pramududa,19. Prasudpadi,20. Anggila,21. Istrimuka,22. Prawa,23. Ipa,24. Tadu,25. Iswara,26. Wakdaniya,27. Pramadi,28. Wikrama,29. Wila,30. Citrapanu,31. Supanu,32. Taruna,33. Partipa,34. Wiya,35. Sarwasiti,36. Sarwwadari,37. Wirodi,38. Wikuraddi,39. Kareha,40. Santena,41. Wijaya.42. Jayaha,43. Manmata,44. Tukmuti,45. Wiyolambi,46. Wulambi,47. Wikari,48. Sarwwari,

Page 11: Serba Serbi Hindu - Jawa_ Perhitungan Hari-Bulan-Mangsa Dan Windu

1/12/2015 Serba Serbi Hindu Jawa: Perhitungan HariBulanMangsa Dan Windu

http://serbaserbihindujawa.blogspot.co.id/2012/12/perhitunganharibulanmangsadanwindu.html#axzz3t0kljod1 11/21

49. Pilapawa,50. Subakartti,51. Sabakartti,52. Awiya,53. Anandu,54. Rancaha,55. Wingsala,56. Nala,57. Pilawangga,58. Sahumiya,59. Saddaruna,60. Rudraksa,semuanya didasarkan perhitungan dengan

surya (jalannya matahari).

Adapun ciptaan Brahmana Raddi, Padrawarsaterdiri dari :

1. Kanika,2. Yama,3. Pratiwi,4. Suman,5. Brahma,6. Uma,7. Endra,8. Sri,9. Iswara,10. Pramana,11. Wisesa,12. Esa,hitungannya atas dasar masa surya dan berlaku

di Negara Gilingwesi, (masih dipergunakan didaerah Jawa Barat).

Ciptaan Prabu Dwipakeswara, yang termasukdalam golongan masa Purwwa yalah :

1. Pratiwi,2. Prayana,3. Brahma,4. Angga,5. Bayu,6. Yuma,7. Sri,8. Kala,9. Marugga,10. Garuna,11. Baruna,12. Kirana.

Adapun namanama yang terdapat dalam masaPurwa, masih memakai seperti yang tercantumdalam masa Paliwara, yalah :

1. Masa Kartika, terdapat 31 hari dinamakanKasa.

Page 12: Serba Serbi Hindu - Jawa_ Perhitungan Hari-Bulan-Mangsa Dan Windu

1/12/2015 Serba Serbi Hindu Jawa: Perhitungan HariBulanMangsa Dan Windu

http://serbaserbihindujawa.blogspot.co.id/2012/12/perhitunganharibulanmangsadanwindu.html#axzz3t0kljod1 12/21

2. Masa Pusa, terdapat 30 hari dinamakanKaro.3. Masa Manggasri, terdapat 30 haridinamakan Katiga.4. Masa Sitra, terdapat 31 hari dinamakanKapat.5. Masa Manggakala, terdapat 30 haridinamakan Kalima.6. Masa Naya, terdapat 31 hari dinamakanKanem.7. Masa Palguna, terdapat 31 hari dinamakanKapitu.8. Masa Wisaka, terdapat 30 hari dinamakanKawolu.9. Masa Jita, terdapat 30 hari dinamakanKasadasa.11. Masa Padrawana, terdapat 30 haridinamakan Dasta.12. Masa Asuji, terdapat 30/31 haridinamakan Sadda.

Konon masa Paliwara tadi segera diundangkanke seluruh Negeri Astina, dan masyarakatmempergunakannya sebagai dasardasarperhitungan masa. Sedangkan di Negeri Wirata,masih berlaku hitungan dengan masa Paliwarsa.Para penghulu agama Brahmalah yang dibebanidan diserahi pelaksanaan hitungannya. Pada jamanpemerintahan Prabu Kresna Dwipayana, NegaraAstina lazim memakai hitungan Prawawarsa.Sebaliknya selain hitungan masa Prawawarsa,hitungan lainnya masih dipakai dan diperingatijuga.

Jaman Majapahit di bawah pemerintahan PrabuBrawijaya, yang dipergunakan yalah masaPrawawarsa. Lainlainnya tak diperingati (dipakai)lagi, kecuali dipergunakan di kalangan parapujangga dan para brahmana saja.

Konon pada tahun suryasangkala 1236,ditandai dengan sengkalan yang berbunyiRasaning Satriya Nembah Gusti, Candrasangkala1338, di tandai dengan sengkalan yang berbunyiPandita Sri katon Tunggal, Majapahit jatuh olehputra Prabu Brawijaya ke V sendiri, yalah RadenPatah. Oleh para wali Raden Patah diangkatsebagai Raja Islam di Demak, dan segalaperhitungan yang mengenai hari, masa, tahun danlainlainnya diganti semua namanamanya denganbahasa Arab.

Pada kenyataannya tahun Arab hanya delapanjumlahnya. Dasar perhitungannya dikalikan, danhasil perkalian tadi, namanya Windu.

Page 13: Serba Serbi Hindu - Jawa_ Perhitungan Hari-Bulan-Mangsa Dan Windu

1/12/2015 Serba Serbi Hindu Jawa: Perhitungan HariBulanMangsa Dan Windu

http://serbaserbihindujawa.blogspot.co.id/2012/12/perhitunganharibulanmangsadanwindu.html#axzz3t0kljod1 13/21

Hari pasaran yang dipakai adalah: Legi, Paing,Pon, Wage dan Kliwon, Paringkelan, padangon,sengkan turunan, dan wuku tetap dipergunakan.Doadoa memakai bahasa Arab, demikian pulaketujuh hari tersebut namanamanya pun dalambahasa Arab.

Harihari yang diganti memakai bahasaArab yaitu :1. Dite, diganti nama Awal atau Akad yangberarti permulaan atau awal.2. Soma, diganti Isnen atau Senen, Senin(Ahwan) yang berarti yang kedua.3. Anggara, diganti nama Salasa atau Jabariyang berarti yang ketiga.4. Budda, diganti nama Arba, Rabu atauDibari yang berarti yang keempat.5. Respati, diganti nama Munisa atau Kamisyang berarti yang kelima.6. Sukra, diganti nama Ngurabah atauJumuah, yang berarti berkumpul ataukumpulan.7. Tumpak, diganti Sabad, Sabtu atau Sayariyang berarti terakhir.

Perjalanan matahari dihitung dengan dasarPrawawarsa, yaitu perhitungan Sang Hyang Surya.Adapun lama hari dihitung memakai dasar dirgaPaliwarsa, dan tidak berdasarkan Purwawarsasebab dirasa kurang cocok.

Bulan, masa dan umurnya.1. Masa Kasa, berumur 41 hari.2. Masa Karo, berumur 23 hari.3. Masa Katiga, berumur 24 hari.4. Masa kapat, berumur 25 hari.5. Masa Kalima, berumur 27 hari.6. Masa kanem, berumur 43 hari.7. Masa Kapitu, berumur 43 hari.9. Masa Kasanga, berumur 25 hari.10. Masa Kasapuluh, berumur 24 hari.11. Masa Dasta, berumur 23 hari.12. Masa Sadda, berumur 41 hari;

Pada waktu itu yang dipergunakan hanyaberdasarkan panatamangsa, sedangkanperhitungan tahun (warga) sudah tidak dilanjutkanlagi. Dengan demikian ada 60 nama untuk jenisPaliwarsa, 12 nama untuk Pranawarsa, dan 12nama untuk Purwawarsa yang tidak dipergunakanlagi.

Page 14: Serba Serbi Hindu - Jawa_ Perhitungan Hari-Bulan-Mangsa Dan Windu

1/12/2015 Serba Serbi Hindu Jawa: Perhitungan HariBulanMangsa Dan Windu

http://serbaserbihindujawa.blogspot.co.id/2012/12/perhitunganharibulanmangsadanwindu.html#axzz3t0kljod1 14/21

Kalaziman pada waktu itu mempergunakannama sesuai tata dan cara Arab, untukcandrasangkala, seperti yang tersebut di di bawahini.

1. Muharam atau Sura, berumur 30 hari(Ijabah, AsanUsen).2. Sapar, berumur 29 hari.3. Rabingulawal (Mulud), berumur 30 hari.Yalah hari kelahiranKanjeng Nabi.4. Rabingulakir, berumur 29 hari.5. Jumadilawal, berumur 30 hari.6. Jumadilakir berumur 29 hari.7. Rajab, berumur 30 hari. Hari mik'radKangjeng Nabi.8. Arwah (Ruwah, atau Sakban) berumur 29hari, Kalkahosar dan kubur.9. Ramelan (Puwasa), berumur 30 hari.Rialat.10. Syawal, berumur 29 hari. Idhul Fitri. ariadi.11. Dulkaidah (Apit, Sela), berumur 30 hari.12. Dulhijan (Besar), berumur 30 hari. Harikorban (kekah), haji.Setiap 12 tahun telah berjalan, dinamakan satu

tahun perjalanan candrasangkala.

Adapun namanama tahun bagi candra adadelapan, ialah :

l. Alip,2. Ehe,3. Jimawal,4. Je,5. Dal,6. Be.7. Wawu dan8. Jimakir.Setiap kali dalam perjalanan keliling

kedelapan tahun tersebut dinamakan satu windu.

Windu ada empat macam. Namanamanyamenurut bahasa Jawa, ialah :

1. Adi. Windu Adi berarti windu yang baikdan banyak mengandung keelokan.2. Kuntara. Windu Kuntara berarti winduyang banyak mengandung bencana.3. Sengara (Sanghara). Windu Sengara atauSanghara berarti windu yang banyakmengalami banjir (air bah).4. Sancaya. Windu Sancaya berarti winduyang banyak memperlihatkan kegiatanpembangunan.Candrasangkala dengan namanama bahasa

Page 15: Serba Serbi Hindu - Jawa_ Perhitungan Hari-Bulan-Mangsa Dan Windu

1/12/2015 Serba Serbi Hindu Jawa: Perhitungan HariBulanMangsa Dan Windu

http://serbaserbihindujawa.blogspot.co.id/2012/12/perhitunganharibulanmangsadanwindu.html#axzz3t0kljod1 15/21

Arab, lazim dipergunakan untuk menandai setiappergantian masa.

Penataan windu dimulai setelah jamanMajapahit, bertepatan pada tahun candrasangkala1338. Untuk mendapatkan atau memperhitungkanwindu bertepatan dengan perhitungan tahun(warsa), seyogyanya haruslah angkaangka tahunkalau dibagi 32 akan mendapatkan hasil 41. Jikaperjalanan windu lebih 16 tahun, dijadikanlah 2windu.

Itulah sebabnya dimulainya tahuncandrasangkala 1339, dihitung tahun Alip, danwindunya dimulai dengan windu Sengara (angka3).

Konon para waliyullah yang bertugas sebagaiparanpara Kerajaan Demak berkenan menciptakanpula hitungan dan penjelasan untuk harihari naasdan baik, serta watak manusia sesuai harikelahiran masingmasing.

Demikian pula bagi setiap anak yangdilahirkan diharihari tersebut di bawah inimempunyai watakwatak antara lain :

1. Akad.Akad, berarti purapura. Artinya anak yang

dilahirkan pada hari Akad mempunyai watak sukaberpurapura. Apa yang ada dalam hatinya tidakcocok dengan apa yang dilahirkannya ataudilaksanakannya.

2. SenenSenen, berarti serba bagus dan apik. Artinya,

anak yang dilahirkan pada hari Senen mempunyaiwatak gemar akan segala sesuatunya serba baikdan bagus.

3. Slasa, SelasaSlasa atau Selasa, berarti curitaga atau penuh

kekawatiran. Artinya anak yang dilahirkan padahari Selasa mempunyai watak tidak gampangmempercayai omongan orang lain.

4. Rebo, Rabu.Rebu atau Rabu, berarti mampu. Artinya, anak

yang dilahirkan pada hari Rabu mempunyai watakmampu dalam segala hal. Dan menghendaki apayang dikerjakannya harus selalu baik dan pantas.

5. Kemis, atau KamisKemis atau Kamis, berarti penuh perhatian.

Artinya, anak yang dilahirkan pada hari Kamismempunyai watak penuh perhitungan dalammelakukan atau mempertanggungjawabkanpekerjaannya.

6. Jumuah atau Jum’atJumuah atau Jum’at, berarti suci. Artinya,

Page 16: Serba Serbi Hindu - Jawa_ Perhitungan Hari-Bulan-Mangsa Dan Windu

1/12/2015 Serba Serbi Hindu Jawa: Perhitungan HariBulanMangsa Dan Windu

http://serbaserbihindujawa.blogspot.co.id/2012/12/perhitunganharibulanmangsadanwindu.html#axzz3t0kljod1 16/21

anak yang dilahirkan pada hari Jum’at mempunyaiwatak dalam segala hal berharap sempurna dantertib.

7. SabtuSabtu, berarti pandai memuji orang. Artinya,

anak yang dilahirkan pada hari Saptu mempunyaiwatak suka atau mempunyai kebiasaan memujimuji orang lain dan suka membual.

Watakwatak dari kelima hari pasaran sebagaiberikut di bawah ini :

1. KliwonMereka yang dilahirkan pada hari pasaran

Kliwon mempunyai sifat micara. Atinya, pandaiberbahasa dan halus katakatanya.

2. LegiMereka yang dilahirkan pada hari pasaran

Legi, mempunyai sifat mengaku. Artinya, murahberjanji dan sanggup akan segala hal.

3. PaingMereka yang dilahirkan pada hari pasaran

paing, mempunyai sifat melikan. Artinya, selaluingin memiliki segala sesuatu yang terlihat.

4. PonMereka yang dilahirkan pada hari pasaran

Pon, mempunyai sifat pamer. Artinya, senangmenonjolnonjolkan kekayaannya.

5. WageMereka yang dilahirkan pada hari pasaran

Wage, mempunyai sifat malu. Artinya, kakuhatinya.

Sifat dan watak masa Surya.1. KasaMasa Kasa mempunyai watak belas kasihan.Lambang dari masa Kasa adalah, “Sotya

murca ing embanan” (Permata lepas dariikatannya). Masa Kasa datang bertepatan dengandaundaun pepohonan banyak yang berguguran.

2. KaroMasa Karo mempunyai watak ceroboh.Lambang dari masa Karo adalah, “Bantala

rengka” (Tanah lekang). Masa Karo datangbertepatan dengan tanahtanah banyak yanglekang.

3. KatigaMasa Katiga mempunyai watak kikir atau

lokek. Lambang dari masa Katiga adalah “Sutamanut ing bapa” (Anak menurut atau patuh padaorang tuanya). Masa Katiga datang bertepatandengan tumbuhnya lung.

4. KapatMasa Kapat mempunyai watak suka berhias

Page 17: Serba Serbi Hindu - Jawa_ Perhitungan Hari-Bulan-Mangsa Dan Windu

1/12/2015 Serba Serbi Hindu Jawa: Perhitungan HariBulanMangsa Dan Windu

http://serbaserbihindujawa.blogspot.co.id/2012/12/perhitunganharibulanmangsadanwindu.html#axzz3t0kljod1 17/21

diri atau selalu ingin tampak bersih dan apik.Lambang dari masa Kapat adalah, “Waspa

Kumambang jroning kalbu” (Air matamenggenang dalam hati). Masa Kapat datangbertepatan dengan keadaan udara yang lembab,dan panas.

5. KalimaMasa Kalima mempunyai watak gelatak

(juweh). Lambang dari masa Kalima adalah,“Pencuran mas sumawur ing jagad” (Pancuranemas, merata di bumi). Masa Kalima datangbertepatan dengan awal jatuhnya hujan.

6. KanemMasa Kanem mempunyai watak cerdas,

pandai, Lambang dari masa Kanem adalah , “Rasamulya kasucian” (Rasa mulia dan berhati suci).Masa Kanem datang bertepatan musim buahbuahan.

7. KapituMasa Kapitu mempunyai watak ringan tangan

(suka menempeleng). Lambang dari masa Kapituadalah, “Wisata kentir ing maruta” (Racuntertiup angin). Masa Kapitu datang bertepatanbanyaknya penyakit.

8. KawoluMasa Kawolu rnempunyai watak madya (tidak

berlebihlebihan,sederhana).Lembang dari masa Kawolu adalah, “Anjrah

jroning kayum” (Berkembang di lubuk hati).Masa Kawolu datang bertepanan dengan masaberkembang biaknya hewan.

9. KasangaMasa Kasanga mempunyai watak berabah

(ramai). Lembang dari masa Kasanga adalah,“Wakaring wacana mulao” Berucapkan katakata yang bijaksana. Masa Kasanga datangbenepatan dengan musim riangriang (gangsir)mulai mendesingdesing.

10. KasadasaMasa Kasadasa mempunyai watak mudah

tersinggung. Lambang dari masa Kesadasa adalah,“Gedlong minep jroning kalbu” (Tampaksebuah gedong tertutup). Masa Kasadasa datangbertepatan dengan waktu hewanhewan sedangmengandung.

11. DastaMasa Dasta mempunyai watak suka

mengambil barang yang bukan miliknya.Lambang dari masa Dasta adalah “Sotya

sinarawadi” (Mempersekutukan kekayaan). MasaDasta datang bertepatan dengan menetasnya telurtelur yang dierami burungburung.

Page 18: Serba Serbi Hindu - Jawa_ Perhitungan Hari-Bulan-Mangsa Dan Windu

1/12/2015 Serba Serbi Hindu Jawa: Perhitungan HariBulanMangsa Dan Windu

http://serbaserbihindujawa.blogspot.co.id/2012/12/perhitunganharibulanmangsadanwindu.html#axzz3t0kljod1 18/21

12. SaddaMasa Sadda mempunyai watak bersahaja.

Lambang dari masa Sadda adalah, “Tirta sah singsasana”. (Air telah mengalir dari sumbernya.Masa Sadda datang bertepatan dengan musimdingin (padiding).

Watakwatak hari Padewan yangdipergunakan sebagai rangkapan Pandangonuntuk wuku.

1. SriWatak Dewi Sri adalah besar rasa belas

kasihannya. Pada hari padewan Sri, Sebaiknyadipergunakan untuk memulai menanam padi dankelapa.

2. EndraWatak Dewa Endra adalah sombong, angkuh,

teliti dan berhatihati.Pada hari padewan Endra seyogyanya

dipergunakan untuk menuntut ilmu.3. GuruWatak Dewa Guru senang memberikan

anugerah dan mencoba diri seseorang.Pada hari padewan Guru sebaiknya

menjalankan sarana sesaji dengan memasangtumbaltumbal (penolak bala).

4. YamaWatak Dewa Yama adalah pemaaf dan

bijaksana.Pada hari padewa Yama sebaiknya

dipergunakan untuk berdagang melalui lautan(berlayar).

5. RudraWatak Dewa Rudra adalah bijaksana dan

pemurah hati. Pada hari padewan Rudra sebaiknyadipergunakan untuk membuat sumur.

6. BramaWatak Dewa Brama adalah pemarah, tetapi

segala perintahnya mengandung kebijaksanaan.Pada hari padewan Brama sebaiknya

dipergunakan untuk membuka hutan, danmengerjakan sawah (menggaru sawah danmembajak).

7. KalaWatak Dewa Kala adalah tidak bisa dipercaya

dan suka berbohong. Pada hari padewan Kalasebaiknya dipergunakan untuk membuat larangandan undangundang (pepacak).

8. UmaWatak Dewi Uma adalah suka menolong

orang yang kesusahan. Pada hari padewan Umaadalah baik sekali dipergunakan untuk membuat

Page 19: Serba Serbi Hindu - Jawa_ Perhitungan Hari-Bulan-Mangsa Dan Windu

1/12/2015 Serba Serbi Hindu Jawa: Perhitungan HariBulanMangsa Dan Windu

http://serbaserbihindujawa.blogspot.co.id/2012/12/perhitunganharibulanmangsadanwindu.html#axzz3t0kljod1 19/21

pagar rumah dan pekarangan (halaman).

Makna dari hari pengapesan danparingkelan.

1. TungleTungle mempunyai makna naas bagi daun

daunan. Mempunyai watak gampang berjanji,tetapi suka berdusta. Pakangsal mendengarkan,dan larangannya jangan menanam dan mencari(memetik) dedaunan.

2. AryangAryang mempunyai makna naas bagi manusia.

Mempunyai watak suka lupa, pakangsal berbuatdusta dan menipu. Larangannya janganmendirikan rumah dan nikah.

3. WarungkungWarungkung mempunyai makna naas bagi

hewanhewan. Mempunyai watak tidak ataukurang waspada yang akhirnya membawabencana. Pakangsal, ajag (anjing hutan)berkeliling, dan larangannya jangan membukahutan.

4. PaningronPaningron mempunyai makna naas bagi segala

jenis ikan di air. Mempunyai watak gampangtertipu, tetapi berwatak suka memiliki yang bukanhaknya (melikan). Pakangsal, berbuat atau sukamencelakakan orang lain. Larangannyamemelihara ikan.

5. OwasOwas mempunyai makna naas bagi segala

jenis burung. Mempunyai watak sombong dantinggi hati. Pakangsalnya adalah memikat,Larangannya membuat kurungan.

6. MawuluMawulu mempunyai makna naas bagi semua

benih. Mempunyai watak mempunyai syakwasangka dan suka memperkirakirakan.Pakangsal mengolah sawah, dan yang menjadilarangannya menebar benih.

Konon para wali sejak jaman Demak banyakmenciptakan harihari yang dilengkapi watakwataknya, demikian selanjutnya pada jamanMataram sampai sekarang masih pula dilestarikanpenggunaannya. Untuk melihat atau membaca haribaik atau kurang baik, dikenal istilah sawanggita(Budda). Pada jaman kewalian timbullah istilahpasangatan sebagai pengganti sawanggita tadi.Selanjutnya disusul adanya perhitungan perihalapa yang digolongkan karam, pancasuda,sangaran, nahas (naas), bangas, dan lainsebagainya.

Page 20: Serba Serbi Hindu - Jawa_ Perhitungan Hari-Bulan-Mangsa Dan Windu

1/12/2015 Serba Serbi Hindu Jawa: Perhitungan HariBulanMangsa Dan Windu

http://serbaserbihindujawa.blogspot.co.id/2012/12/perhitunganharibulanmangsadanwindu.html#axzz3t0kljod1 20/21

Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Diposkan oleh Gusti Arya Yunedi di 23.22

Juga perhitunganperhitungan secara telitiuntuk tahuntahun candrasangkala dalam setiaptahunnya tak lupa diciptakan. Termasuk antaralain: bincilan, panagan, parijalan, jatingarang danlain sebagainya.Dalam tulisan ini hanya dibatasi sekedar uraianyang menerangkan halhal tersebut di atas tadi.Sebaliknya bagi yang ingin mendalaminya kamipersilakan untuk membaca bukubuku perimbon,petangan (perhitungan) dan pasatowan yang didalamnya dengan lengkap akan dijelaskan perihalpetangan dan caracara penggunaannya. Demikianpula perhitungan mengenai papan (rumah, tanah,pindah, dan lain sebagainya) dan mencari jodohatau melaksanakan perkawinan.

+4 Rekomendasikan ini di Google

Keluar

Beri tahu saya

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Unknown (Google)

Publikasikan Pratinjau

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Gusti Arya Yunedi

686 memiliki saya dilingkaran

Lihatsemua

+ ke lingkaran

Google+ Followers

©2012 Gusti Arya Yunedi. Template Simple. Diberdayakan oleh Blogger.

Page 21: Serba Serbi Hindu - Jawa_ Perhitungan Hari-Bulan-Mangsa Dan Windu

1/12/2015 Serba Serbi Hindu Jawa: Perhitungan HariBulanMangsa Dan Windu

http://serbaserbihindujawa.blogspot.co.id/2012/12/perhitunganharibulanmangsadanwindu.html#axzz3t0kljod1 21/21