Upload
heri-luky-anggrainy-supagi
View
434
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Palm Oil
Citation preview
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 1 of 30
APA ITU PUPUK
Suatu bahan yang mengandung unsure hara yang diberikan kepada tanaman karena diperlukan oleh tanaman ( Arti luas )
Bahan organic atau anorganik yang ditambahkan ke dalam tanah atau disemprotkan pada tanaman untuk menambah unsure hara tanaman dan meningkatkan produksi .. ( Arti sempit )
Pupuk Bahan
↓
Mengandung Hara
↓
Diberikan ke tanaman
↓
Pertumbuhan / produksi meningkat
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 2 of 30
KENAPA KITA HARUS MEMUPUK
‐ Karena jumlah hara yang tersedia dalam tanah tidak cukup bagi tanaman.
‐ Karena tanaman ( Kelapa sawit ) memerlukan jumlah hara yang relative besar untuk berproduksi tinggi, sedangkan tanah tempattumbuh umumnya tergolong miskin atau kurang subur.
‐ Karena unsure hara yang terangkut berupa produksi tidak seluruhnya dikembalikan ke tanah, sehingga tanah makin lama makin miskin.
APA TUJUAN PEMUPUKAN
‐ Agar tanaman tumbuh normal ( Vegetatif ) ‐ Agar diperoleh produksi sesuai potensi tanaman ‐ Mempertahankan kesuburan tanah.
BERIKAN CONTOH BAHWA
PEMUPUKAN DAPAT MENINGKATKAN
PRODUKSI
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 3 of 30
Contoh :
Percobaan Pemupukan
Sam Sam
Tanaman tidak Tanaman dipupuk
Dipupuk P ( TSP ) ←→ P ( TSP ) Minimum
‐ Jml Pelepah ‐ Jml pelepah Umur 26 bulan Umur 26 bulan = 52,17 = 59,43
‐ Produksi tahun I ‐ Produksi tahun I 8,58 ton/ha/Th 14,31 ton/ha/th.
Lebih tinggi lagi jika TSP diberikan dengan dosis optimum, dan juga pengaru jenis pupuk yang lain terhadap produksi akan bertambah baik ( tidak dituliskan agar sederhana ).
APAKAH PRINSIP PEMUPUKAN
Empat Tepat : → BAIK
‐ Tepat Jenis ‐ Tepat Dosis
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 4 of 30
‐ Tepat waktu pemberian ‐ Tepat tempat penaburan
Lima Tepat →SEMPURNA
‐ Plus , tepat pelaporan sesuai kenyataan.
PUPUK APA SAJA YANG DIBUTUHKAN TANAMAN
‐ Tanaman membutuhkan unsur : C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S, Na, Fe, Cl, Mn, Zn, Cu, B, Mo, dll.
‐ Tetapi yang umumnya kurang mencukupi disediakan tanah adalah unsure : N, P, K, Mg, B, Cu.
‐ Jenis pupuk yang mengandung unsure tersebut : N = Urea, ZA/SA P = TSP, RP K = MOP Mg = Kieserite, Dolomit. B = HGFB
Cu = Terusi ( CuSO4, 5H2O )
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 5 of 30
PENGGOLONGAN JENIS PUPUK :
‐ Berdasarkan sumbernya :
Pupuk alam : RP, Dolomit, dll
Pupuk Buatan : UREA, ZA, dll
‐ Berdasarkan jenis unsure hara :
Pupuk tunggal : Urea ( N ), TSP ( P ) dll
Pupuk Majemuk : Rustica ( NPKMg ) Nitrophoska ( NPKMg ), dll
‐ Berdasarkan Bentuk :
Padat : TSP, MOP dll
Cair : Bayfolan, Multimikro, dll
‐ Berdasarkan kemasaman :
Bersifat Masam : ZA, Urea dll
Bersifat Netral : MOP, ZK/KS, RP
Bersifat Basa : Dolomit, Kalsit,
‐ Berdasarkan senyawa kimia :
Pupuk organic : Pupuk Kandang, P Hijau dll
Pupuk Anorganik : TSP, Kieserite dll
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 6 of 30
JENIS DAN SIFAT PUPUK YANG UMUM:
‐ UREA :
( NH2)2 CO
46,6 % N ( Dalam perdagangan 42 – 46 % N )
Warna putih, berbutir / hablur.
Higroskopis pada kelembaban udara mulai 73%, mudah menguap.
Mudah larut dalam air.
Sedikit masam.
‐ Zwavelzure Ammoniak = ZA ( Ammonium Sulfat = AS ).
20,8 – 21,0 % N dan 24 – 27 % S ( dalam perdagangan ).
Warna putih kelam / kekuningan .
Bentuk Kristal, higroskopis pada kelembaban udara mulai 80%
Mudah larut dalam air
Reaksi Masam
‐ Super Fospat ( DSP, TSP )
Ca ( H2PO4)2, H2O
44 – 52% P2O5
Tidak higroskopis, lambat larut dalam air,
Bentuk granul abu – abu
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 7 of 30
Reaksi netral
‐ Kalium Chlorida ( KCL = MOP ) :
52 – 60 % K2O dan 47% Cl ( dalam perdagangan )
Bentuk hablir, berwarna merah/putih kotor
Larus dalam air, kurang higroskopis
Reaksi Netral
‐ Kieserite :
MgSO4, H2O
27% MgO – 23% S ( Dalam perdagangan ).
Bentuk hablur , warna putih keabu – abuan.
Agak sukar larut dalam air.
Reaksi agak masam.
‐ Dolomit :
18 – 22% MgO
Sukar larut dalam air
Reaksi basa
Warna agak abu – abu, berbentuk tepung ( 80 – 100 mash )
‐ Pupuk Majemuk :
Rustica : Nitrophoska, Complesal masing – masing mengandung NPK atau NPKMgB dan tergantung komposisi yang dibuat.
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 8 of 30
Pembuatan dilakukan dengan mencapurkan pupuk tunggal/majemuk sesuai perbandingan yang diinginkan.
APAKAH SUATU UNSUR HARA LEBIH PENTING DARI PADA HARA YANG LAIN ?
Tidak, Semua unsure hara sama pentingnya bagi tanaman, Hanya jumlahnya saja yang berbeda – beda dibutuhkan tanaman.
PEMBAGIAN KEBUTUHAN HARA
Unsur Hara Makro Unsur Hara Mikro
‐ Dibutuhkan Banyak ‐ Dibutuhkan sedikit ‐ Misalnya N, P, K, Mg, dll ‐ Misalnya B, Cu, Zn, Mn dll
APA YANG DIMAKSUD DENGAN DEFISIENSI HARA
‐ Yaitu tanaman yang mengalami kekurangan unsur hara untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik
BAGAIMANA MENGETAHUI TANAMAN MENGALAMI DEFISIENSI HARA
‐ Dari pengamatan visual di lapangan
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 9 of 30
‐ Dari analisa daun/tanaman di laboratorium.
BAGAIMANA GEJALA VISUAL TANAMAN MENGALAMI DEFISIENSI HARA
‐ Def Nitrogen ( N ) :
Pertumbuhan lambat/kerdil
Tanaman pucat, dimulai dari pelepah bawah.
Daun / pelepah tegang/kaku ‐ Def. Kalium ( K ) :
Daun bercak jingga ( Orange Spot ) dan tembus pandang, dimulai dari daun tua.
Pada gejala berat ujung – ujung daun pinggir anak daun mongering.
‐ Def.Magnesium ( Mg ) :
Daun warna jingga merata, dimulai dari pelepah tua.
Warna jingga hanya daun yang terkena sinar matahari langsung yang terlindung tetap hijau.
‐ Def. Boron ( B ) :
Ujung daun seperti pancing ( hook leaf )
Anak daun berkerut dan rapuh
Anak daun bergaris – garis putih sejajar tulang daun.
Pertumbuhan pelepah memendek.
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 10 of 30
BAGAIMANA PROSEDUR MENGATASI GEJALA DEFISIENSI HARA :
‐ Mengumpulkan data defisiensi :
Luas
Jenis Hara
Tingkat ↓
‐ Mempelajari penyebab terjadi defisiensi :
Jumlah pemupukan sebelumnya
Kondisi areal ↓
‐ Tindakan :
Pupuk ekstra, atau
Pupuk organic, atau
Pupuk daun, atau
Perubahan strategi pemupukan yang akan dating
Dll
APA YANG DISEBUT PEMUPUKAN BERIMABANG
‐ Yaitu pemberian tiap jenis pupuk yang diperlukan tanaman sesuai dengan kebutuhan tanaman.
‐ Pupuk berimbang dapat dianalogikan/dibaratkan dengan gentong air dari papan :
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 11 of 30
Papan Mubazir
‐ N P K Mg B S
Air maksimum yang dapat ditampung
GENTONG AIR YANG TIDAK BERIMBANG
Agar gentong dapat menambahn jumlah air yang
ditampung, harus diseimbangkan tinggi semua
papan dindingnya.
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 12 of 30
‐ Begitu juga dengan hara yang diberikan melalui
pemupukan harus seimbang agar tanaman
menghasilkan produksi tinggi.
APA YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMUPUKAN
BERIMBANG ;
‐ Jarak waktu penaburan antara satu jenis pupuk
dengan jenis yang lainnya →berdekatan ( misalnya
tidak lebih dari 1 minggu ) kecuali urea diberi jarak
2 minggu.
‐ Jarak waktu penaburan jenis pupuk yang sama
antar aplikasi ( SM I dan SM II ) sebaiknya 3 bulan
atau lebih.
KENAPA PENABURAN SEMUA JENIS PUPUK HARUS
LENGKAP DALAM WAKTU YANG TIDAK BERBEDA JAUH
‐ Karena beberapa jenis pupuk mempunyai sifat
saling menekan ketersediaannya ( antagonism ),
misalnya K dan Mg. Apabila unsure K yang
dominan, maka Mg akan terhambat
ketersediaannya dan sebaliknya.
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 13 of 30
‐ Urea diberikan dengan jarak waktu sekitar dua
minggu dengan pupuk yang lain, agar Urea yang
cepat larut tidak terhambat ketersediaannya akibat
bereaksi dengan pupuk lain tersebut.
APAKAH PEMUPUKAN BERIMBANG BERARTI SAMA
BANYAK ?
‐ Tidak. Karena kebutuha tanaman tidak sama
terhadap masing – masing jenis pupuk.
‐ Ibarat manusia perlu makan, Kebutuhan antara
nasi, Lauk pauk, sayur, air, buah – buahan harus
berimbang; tetapi bukan sama banyak.
KENAPA DOSIS PUPUK HARUS DITENTUKAN
‐ Harga pupuk makin mahal
‐ Harga komoditi ( CPO ) rendah dan persaingan di
pasaran makin ketat.
‐ Biaya pemupukan merupakan bagian terbesar ( 50
– 60 % ) dari biaya perawatan tanaman.
‐ Kekeliruan pemberian pupuk tidak segera dapat
diketahui dan tidak mudah dikoreksi.
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 14 of 30
‐ Tindakan yang mutlak dilakukan adalah EFISIENSI,
dan peluang terbesar adalah dengan penetapan
dosis pupuk yang optimal ( bukan berarti selalu
mengurangi dosis pupuk ).
MENGAPA SEMUA ORANG HARUS KONSISTEN PEDULI
TERHADAP PUPUK
‐ Harga pupuk makin mahal
‐ Harga komoditi ( CPO ) rendah dan persaingan di
pasaran makin ketat.
‐ Biaya pemupukan merupakan bagian terbesar ( 50
– 60 % ) dari biaya perawatan tanaman.
‐ Kekeliruan pemberian pupuk tidak segera dapat
diketahui dan tidak mudah dikoreksi.
‐ Tindakan yang mutlak dilakukan adalah EFISIENSI,
dan peluang terbesar adalah dengan penetapan
dosis pupuk yang optimal ( bukan berarti selalu
mengurangi dosis pupuk ).
‐ Kenaikan produksi jauh lebih besar dari pada
penambahan biaya karena penambahan pupuk.
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 15 of 30
‐ Hanya pupuk yang dapat meningkatkan potensi
produksi.
KENAPA DOSIS PUPUK HARUS DITENTUKAN
‐ Harga pupuk makin mahal
‐ Harga komoditi CPO rendah dan persaingan di
pasaran makin ketat.
‐ Biaya pemupukan merupakan bagian terbesar ( 50
– 60% ) dari biaya perawatan tanaman.
‐ Kekeliruan pemberian pupuk tidak segera dapat
diketahui dan tidak mudah dikoreksi.
‐ Tindakan yang mutlak dilakukan adalah EFISIENSI,
dan peluang terbesar adalah dengan penetapan
dosis pupuk yang optimal ( bukan berarti selalu
mengurangi dosis pupuk ).
MENGAPA SEMUA ORANG HARUS KONSISTEN PEDULI
TERHADAP PUPUK :
‐ Harga pupuk makin mahal
‐ Harga komoditi CPO rendah dan persaingan di
pasaran makin ketat.
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 16 of 30
‐ Biaya pemupukan merupakan bagian terbesar ( 50
– 60% ) dari biaya perawatan tanaman.
‐ Kekeliruan pemberian pupuk tidak segera dapat
diketahui dan tidak mudah dikoreksi.
‐ Tindakan yang mutlak dilakukan adalah EFISIENSI,
dan peluang terbesar adalah dengan penetapan
dosis pupuk yang optimal ( bukan berarti selalu
mengurangi dosis pupuk ).
‐ Kenaikan produksi jauh lebih besar dari pada
penambahan biaya karena penambahan pupuk.
‐ Hanya pupuk yang dapat meningkatkan potensi
produksi.
BERAPA JUMLAH PUPUK YANG DIBUTUHKAN TANAMAN :
‐ Secara sederhana dilukiskan sebagai berikut :
= ‐
Kebutuha
n Pupuk
Hara
tersedia
oleh tanah
Kebutuhan
Tanaman
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 17 of 30
‐ Kebutuhan pupuk tela mempertimbangkan
kehilangan pupuk ( Losses ) akibat penguapan,
pencucian hara , diikat tanah, dan pertimbangan
management pemupukan.
BAGAIMANA CARA MENENTUKAN DOSIS PUPUK YANG
TEPAT
‐ Melalui percobaan pemupukan ( TBM dan TM )
‐ Melalui analisa tanah dan daun ( LSU )
‐ Melihat visual tanaman di lapangan
‐ Mempelajari factor lingkungan ( Iklim,
Hama/penyakit, drainase dll ) yang mempengaruhi
tanaman.
‐ Menganalisa produksi tahun – tahun yang lalu
‐ Mempelajari sejarah budi daya masing – masing
blok tanaman.
( kondisi dari factor – factor di atas )
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 18 of 30
Percobaan Pemupukan
Faktor Tanaman Faktor Lingkungan
‐ Bahan tanaman ‐ Iklim
‐ Umur ‐ Hama/Penyakit
‐ Visual ‐ Tanah
‐ Produksi ‐ Drainase
‐ Dll ‐ Dll
Dosis Rekomendasi
( Dengan mengetahui pengaruh masing – masing
factor terhadap tanaman, dapat dihitung dosis
pupuk tiap pohon ).
KENAPA DOSIS PUPUK KELAPA SAWIT RELATIF BESAR
DIBANDING PUPUK TANAMAN LAINNYA
‐ Produksi kelapa sawit lebih tinggi ( sampai 30 – 34
ton/ha/th).
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 19 of 30
‐ Jumlah hara yang hilang dari produksi dan harus
diganti dengan pupuk juga besar.
‐ Tidak seluruh pupuk dapat diserap tanaman (
Penguapan, Pencucian, diikat tanah ).
APAKAH DENGAN JUMLAH PUPUK YANG TINGGI BERARTI
PEMUPUKAN TIDAK EFISIEN DAN MERUPAKAN
PEMBOROSAN, ATAU SEBALIKNYA
‐ Tidak selalu karena yang perlu diperhatikan adalah
pemberian dosis pupuk sesuai kebutuhan/ potensi
tanaman.
‐ Hasil pengamatan menunjukkan dengan
penambahan 3 kg pupuk/pohon hanya diperlukan
penambahan produksi 0,8 – 1,0 ton/ha/th untuk
menutupi biaya pupuk tersebut ( sangat kecil ).
‐ Sebaliknya dengan menurunkan dosis 1 kg pupuk
/pohon saja dari dosis optimum kita akan
kehilangan peluang produksi yang cukup besar
bahkan ada yang 3 ton/ha/th.
PERTIMBANGAN APA YANG PERLU DIPERHATIKAN
SEBELUM MEMBELI/MENGGUNAKAN SUATU JENIS PUPUK
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 20 of 30
1. Teknis :
‐ Kondisi tanah ( pH, tekstur, dll )
‐ Iklim ( Curah hujan, hari hujan dll )
‐ Kebutuhan tanaman.
‐ Spesifikasi pupuk ( Kandungan hara, berat,
wujud, kelarutan, dll ).
‐ Kemudian aplikasi.
2. Non Teknis :
‐ Harga pupuk
‐ Ketersediaan dipasaran
‐ Kebijakan perusahaan dan pemerintah.
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 21 of 30
KENAPA PROGRAM PEMUPUKAN TERLAMBAT/TIDAK
TEREALISASI
Pemupukan LSU
Terlambat terlambat
Kedatangan Pupuk Rekomendasi
Terlambat Terlambat
Pemesanan
Pupuk terlambat
LIngkaran setan kendala pemupukan
MAMPUKAH KITA MEMUTUS RANTAINYA ..???
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 22 of 30
UPAYA APA YANG DAPAT DITEMPUH UNTUK MENGATASI KENDALA PUPUK
‐ Menyusun anggaran pupuk/Budget. ‐ Pemesanan pupuk berdasarkan Budget ‐ Segera mengoreksi selisih kebutuhan pupuk Budget
dengan rekomendasi yang baru selesai akhir tahun atau awal tahun berjalan.
‐ Kepastian waktu kedatangan pupuk di kebun ‐ Jaminan kelancaran / kecepatan transportasi pupuk
ke kebun. ‐ Ketersediaan tenaga pemupukan dan sarananya di
kebun. ‐ LSU dan Rekomendasi yang tepat waktu. ‐ Komunikasi yang baik antara pihak terkait.
APA PERTIMBANGAN DALAM MENETAPKAN FREKUENSI PEMUPUKAN SATU KALI ATAU LEBIH TIAP TAHUN.
‐ Melihat kondisi tanah ( terutama tekstur ). Tanah berpasir cenderung lebih sering diaplikasikan.
‐ Sifat pupuk. Pupuk yang cepat larut lebih baik sering diberikan dibandingkan sekaligus.
‐ Iklim ( Curah hujan, suhu ). Curah hujan tinggi mempercepat kelarutan dan pencucian pupuk,
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 23 of 30
sebaliknya musim kemarau memperbesar penguapan pupuk
‐ Melihat kemampuan management aplikasi dilapangan dengan segala factor pendukung atau penghambatnya.
BAGAIMANA KALAU PUPUK DICAMPUR AGAR TENAGA LEBIH HEMAT
‐ Secara teori dapat dibenarkan sesuai dengan karateristik masing – masing pupuk ( ada yang boleh, ada yang tidak, ada yang boleh tetapi segera diaplikasikan ).
‐ Secara praktikal tidak diperkenankan, karena tidak terjamin dosis yang berimbang dari hasil percampuran di lokasi. Baik karena perbedaan berat jenis pupuk atau karena kurang meratanya campuran.
‐ Biaya tenaga memupuk hanya 7 – 10% dari harga pupuk. Sangat disayangkan kalau untuk menghemat tenaga, kualitas pemupukan dikorbankan.
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 24 of 30
DIMANA SEHARUSNYA TEMPAT MENABUR PUPUK YANG BAIK
‐ Didaerah konservasi perakaran tanaman yang dominan.
‐ Pada TBM, konsentrasi perakaran yang dominan ( menyerap hara ) adalah daerah piringan tanaman / dibawah proyeksi tajuk daun.
‐ Pada TM, konsentrasi perakaran yang dominan sudah berada digawangan, maka sebaiknya penempatan pupuk mulai dari pinggir luar piringan kea rah gawangan, kecuali hal khusus seoerti daerah berbukit.
TINDAKAN APA YANG DILAKUKAN BILA PESANAN PUPUK BELUM LENGKAP TERSEDIA
‐ Tentukan prioritas areal pemupukan. ‐ Hindari divisi yang dekat dengan gudang central
lebih banyak memperoleh pupuk. ‐ Dari pupuk yang ada setiap jenis pupuk
diaplikasikan pada blok yang sama. ‐ Hindari memupuk seluruh blok secara merata ,
tetapi dengan jenis pupuk yang berbeda – beda.
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 25 of 30
TINDAKAN APA YANG DILAKUKAN JIKA DOSIS PUPUK TERPAKSA DIKURANGI
‐ Pengurangan dilakukan secara proposional tiap jenis pupuk dan bukan mengurangi satu jenis pupuk.
BERAPA JUMLAH DAN BAGAIMANA CARANYA
‐ Perlu dilihat kemampuan tanaman untuk dapat mentolerir agar masih tumbuh dan berproduksi minimal.
‐ Lebih lanjut merupakan bagian Riset.
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 26 of 30
CONTOH STRATEGI APLIKASI PEMUPUKAN BERDASARKAN PUPUK YANG TERSEDIA
KEBUN : A dengan 5 Divisi
Kondisi Pupuk
Jenis Pupuk
Kebutuhan SM I (Ton)
Bulan kedatangan pupuk ( Ton )
Mart Apr Mei Jun Jul Agt
UREA 700 300(43)
‐ 140(20)
180( 26)
80(11)
‐
TSP 850 430(51)
‐ 80(9)
150(18)
‐ 140 (16)
MOP 650 ‐ 110(17)
200(31)
230(35)
110(17)
‐
Kiest 320 250(78)
45(14)
‐ ‐ 25(8)
‐
‐ Bulan jan – Pebr. Tidak ada kedatangan pupuk ‐ Angka dalam kurung adalah % kebutuhan ‐ TSP sampai dengan Agustus belum dating
seluruhnya ( kurang 6 % )
BAGAIMANA STRATEGI APLIKASI PEMUPUKAN BERDASARKAN PUPUK YANG DEMIKIAN
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 27 of 30
‐ Bulan maret semua divisi ( Div.1 – 5 ) disarankan memupuk ketiga jenis pupuk yang tersedia ( Urea, TSP, Kies ) dengan % kebutuhan yang sama.
‐ Lengkapi blok perblok ( atau per 5 blok ) ketiga jenis pupuk tersebut. Tidak dibenarkan mengaplikasikan pada seluruh areal dengan berbeda – beda jenis atau tiap divisi memupuk yang berlainan jenis pupuk.
‐ Bulan April MOP ( 17 % kebutuhan ) menyusul diaplikasikan pada areal yang telah di pupuk 3 jenis terdahulu.
‐ Bulan Mei, prioritas pupuk MOP ( 31% ) untuk areal yang telah dipupuk 3 jenis terdahulu, sehingga menjadi lengkap.
‐ Dan seterusnya dengan prinsip melengkapi semua jenis pupuk yang direkomendasikan berdasarkan ketersediaan pupuk.
APA MANFAAT YANG DIPEROLEH DARI PENGATURAN TERSEBUT ?
‐ Keseimbangan hara tetap diusahakan terjaga, walaupun ada beberapa areal yang terpaksa belu dipupuk sama sekali, dan ada beberapa areal yang tertunda kelengkapan pupuknya.
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 28 of 30
‐ Bulan Juli pengambilan contoh daun sudah dapat dimulai ( 17 ) karena bulan april pemupukannya sudah lengkap ( 2,5 – 3 bulan sebelum LSU ) seluas 17 % areal.
‐ Bulan agustus contoh daun dapat dilanjutkan 31 % dari areal karena pupuk terakhir diaplikasikan adalah MOP ( bulan )
‐ Perlu diingat, bahwa pemupukan yang tidak berimbang akan menimbulkan problem baru, misalnya :
Unsur K yang dominan dapat menekan ketersediaan unsure Mg dan sebaliknya
Pemupukan TSP yang dominan dapat menekan unsure mikro Cu.
Umumnya ketersediaan unsure mikro akan tertekan, apabila dilakukan pemupukan makro yang berat.
‐ SUDAHKAH STRATEGI PEMUPUKAN DI DIVISI SAYA SEPERTI INI ?
‐ MASIH BISAKAH SAYA MENGATUR STRATEGI PEMUPUKAN, BERDASARKAN KONDISI KEDATANGAN PUPUK YANG TIDAK TEPAT WAKTU ?
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 29 of 30
‐ ATAUKAH KENDALA PUPUK YANG TERLAMBAT DATANG, AKAN SELALU MENJADI ALASAN KENDALA APLIKASI PUPUK DI LAPANGAN ?
‐ KOORDINASIKAN PEMBAGIAN /KUOTA PUPUK SEBAIKNYA DITANGANI ESTATE MANAGER
APA RENCANA MASA DEPAN PEMUPUKAN ATAU BAGAIMANA ARAH PENELITIAN PEMUPUKAN MASA DEPAN
‐ Pemanfaatan limbah perkebunan ‐ Pemanfaatan bioteknologi ( misalnya bakteri,
jamur ) untuk membantu mempercepat ketersediaan hara dalam tanah.
‐ Membuat jenis pupuk lambat tersedia ( slow release ), agar hara tersedia sedikit – sedikit dalam waktu lama sesuai kebutuhan tanaman.
‐ Penemuan teknologi pemanfaatan, aplikasi, penyerapan dan jenis pupuk yang lebih mudah, murah dan mencukupi.
‐ Dll
SERBA SERBI PEMUPUKAN
Page 30 of 30
DIMANA / KEMANA KITA DAPAT BERDISKUSI DAN BERKONSULTASI MENGENAI PEMUPAUKAN
‐ Pimpinan Operasional ‐ Bagian Riset.