Upload
dastwo
View
11
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
Assalamu’alaykum.
Saya mau tanya bedanya istilah mesjid dan mushola itu apa? kalo ndak salah, waktu di kajian ustadz
abu haidar, ana pernah denger bahwa yang wajib itu sholat jamaah di mesjid jami, yakni yang
didirikan sholat jumat di dalamnya. lalu bagaimana kalo mesjid jami di daerah ana tu jauh pisan, 45
menitan kalo jalan kaki dari rumah. Sedangkan yang di dekat rumah ada mushola.Trus gini, ana baru
pindah ke sebuah komplek perumahan. disitu ada mushola. tapi mushola itu selama ini gak aktif
mengadakan sholat berjamaah. sejak pindah, ana coba mengazani di waktu2 sholat yang ana bisa,
tapi gak ada pengunjungnya. ana sempet mikir apa mendingan di rumah aja bjamaah dgn istri.
mohon pencerahannya.
– mehdi -
From: Abu Umair
Sent: Wednesday, December 20, 2006 10:19 AM
Subject: Re: [Salafy-ITB] mohon pencerahan: mushola dan masjid
Wa’alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Mas Mehdi,
Pertama,
Yang disampaikan oleh guru kita Al-Ustadz Abu Haidar itu benar, wajibnya adalah di mesjid bukan di
musholla.
Mengenai jarak yang jauh dari mesjid bahkan ditempuh sampai 45 menitan, maka jika kita sanggup
pergi,disana pahala besar menanti insyaAllah ta’ala
( . ) البخاري : : ) رواه ممشى فأبعدهم أبعدهم الصالة في أجرا الناس أعظم وسلم عليه الله صلى النبي قال قال موسى أبي 623فعن
(622ومسلم( )
Dari Abu Musa berkata, berkata Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam:Yang paling besar pahala dalam
sholat adalah mereka yang datang dari tempat yang paling jauh (HR.Bukhori No.623 & Muslim No.622)
Kedua,
Sholat berjamaah itu diwajibkan bagi mereka yang dekat dari masjid, bukan bagi yang memang jauh
darinya.As-Sunnah menjelaskan kriteria orang yang dekat masjid itu adalah bagi yang dapat
mendengar adzan dari seorang muadzin yang meninggikan suaranya tanpa pengeras suara, tanpa ada
gangguan angin atau lainnya yang bisa mempengaruhi pendengaran.
Dalilnya :
مسلم ) hُقeوُدeِنcي( : : 653روى َي jدc قhاِئ cي ل hَسm hي ل eهn cِن ِإ nهِ ، الل hولeس hر hا َي hالhُقhف ، hعmمhى أ jٌلeج hر hمn ل hسhو cهm hي عhل eهn الل صhلnى nيc nب الن hى hَت أ hالhق hة hرm َي hرeه cي بh أ mنhع
: eُعhم mسh َت mٌلhه hالhُقhف ، eاهhعhُد nى وhل hمnا فhل ، eهh ل hَصnَّخ hرhف ، cهc mِت hي ب فcي hيx eصhل فhي eهh ل hَصxَّخ hرe َي mْنh أ hمn ل hسhو cهm hي عhل eهn الل صhلnى cهn الل hولeس hر hلh أ hسhف ، cدcِج mسhمm ال hى cل ِإ
: . : mْبcجh فhأ hالhق mمhعh ِن hالhق ؟ cالةnالصc ب hاَءhدx . الن
Datang seorang buta kepada Nabi shalallah ‘alaihi wasalam,kemudian berkata :”Ya Rasulullah,saya ini
tidak punya penuntun jalan untuk ke masjid” Dan meminta keringanan kepada Rasulullah shalallah
‘alaihi wasalam untuk sholat dirumahnya.Maka kemudian Rasulullah beri keringanan.Tatkala hendak
pergi,Rasulullah memanggilnya seraya berkata:”Apakah kamu mendengar suara adzan?” Orang buta
tadi menjawab :”Iya”.Raul mengatakan :”Penuhilah )panggilan adzan)!” )HR Muslim No.653)
ماجه ) ابن صححه( : ) ( . 793روى �عeْذmر mنcم cال ِإ eهh ل hالةhص hالhف cهc mَت hأ َي mمh فhل hاَءhدx الن hُعcم hس mنhم hالhق hمn ل hسhو cهm hي عhل eهn الل صhلnى xيc nب الن mنhع �nاس عhب cنm اب mنhع
الِجامُع ) صحيح في (637األلباِني .
“Barangsiapa yang mendengar panggilan )adzan) kemudian tidak mendatanginya maka tidak ada
sholat baginya kecuali ada udzur”
Al-Imam An-Nawawi berkata dalam Al-Majmu’ )4/353):”Yang dimaksud dengan mendengar panggilan
adzan adalah jika seorang muadzzin berdiri di tepi negeri )thorof al-balad) dan suara-suara lain hening
serta angin yang tenang.Maka jika orang dapat mendengar dalam keadaan tersebut ,maka wajib
atasnya )melaksanakan perintah berjamaah di mesjid),jika tidak maka tidak wajib.”
Dikuatkan oleh Al-Imam Ibnu Utsaimin dalam Asilah al-Bab Al-Maftuh No.700 :
الميكرفوْن ) ( بغير أِنه َتُقدَير على النداَء سماع أو العرف ذلك َيحدُد وِإِنما ، شرعي َتحدَيد فيها ليَس المسافة
)Jarak itu tidak ada batasan syar’iy, hanyasaja yang jadi batasan adalah al-urfatau mampu mendengar
adzan dimana adzan dapat didengar tanpa mikrofon )pengeras suara)
Al-Imam Ibnu Baz rahimahullah mengatakan dalam Majmu ‘Fatawa Syaikh Bin Baz
(12/58) mengatakan :
أما . . . فيه بها َيناُدى الْذي المسِجد في الِجماعة في الصالة ِإلى َيِجيْب أْن �ر مكب غير من المعِتاُد بالصوت النداَء سمُع من على الواجْب
مسِتُقلة . . جماعة في معه ومن َيصلي أْن وله المسِجد ِإلى الحضور َيلزمه ال فإِنه �ر بالمكب ِإال النداَء َيسمُع ال المسِجد عن � بعيدا كاْن من
أعظم. ذلك كاْن عنها بعدهم بسبْب بالمكبر ِإال النداَء منها َيسمعوْن ال الِتي المساجد في الِجماعة مُع وحضروا المشُقة َتِجشموا فإْن
اهـ . ألجرهم
)Orang yang dapat mendengar adzan dalam suara biasa tanpa mikrofon wajib untuk menjawab dan
mendatangi sholat jamaah di mesjid dimana adzan itu berasal..
Tetapi bagi yang jauh dari mesjid dan tidak bisa mendengar adzan kecuali dengan mikrofon tidak
harus kemesjid.Orang yang seperti ini boleh sholat dalam jamaah lain )tidak di mesjid).Tapi jika dia
mampu menahan rasa berat dengan tetap menghadiri sholat jamaah di mesjid tadi )yang sebenarnya
dia tidak mendengar adzan kecuali dengan mikrofon karena jauhnya),maka akan membawa pahala
yang besar.)
Jadi, tidak tergantung )didasari) jarak tertentu,tetapi dengan mendengar atau tidaknya suara
adzan.Makanya pernah Lajnah Daimah Saudi ditanya :”Jika saya dapat mendengar suara adzan dari
jarak sekitar 800 meter,apakah saya sholat ditempat saya atau pergi ke mesjid?
Dijawab Lajnah Daimah:”Wajib atasmu sholat di berjamaah dimesjid tadi atau di mesjid lain yang
paling mudah sesuai kemampuan……..”
Ketiga,
Mengenai perbedaan lain dari mesjid dan musholla, dikatakan oleh ahli ilmu bahwa mesjid itu bersifat
tetap hingga hari kiamat )waqf ila yaum as-sa’ah) sedangkan musholla bisa saja berubah dengan
dijual,dibeli dan lain sebagianya.Dan juga dimesjid disyariatkan sholat dua rakaat tahiyatul masjid
yang tidak pada tempat selain mesjid.Maka apabila tinggal dekat mesjid wajib sholat berjaaah
disana,dan tatkala keberadaannya jauh dan tidak mendengar adzannya maka tidak mengapa sholat di
musholla )Fatwa Syaikh Sholeh Al-Munajjid)