Showroom

Embed Size (px)

Citation preview

Seminar arsitektur

Ade Putra0907136163Seminar arsitektur

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau dalam beberapa tahun ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat, begitu pula dengan tingkat perekonomian penduduknya, dalam beberapa tahun ini terjadi kenaikan pendapatan perkapita yang signifikan, sebagai acuan pada tahun 2011 saja tingkat pertumbuhan ekonomi kota Pekanbaru mencapai 9,3% sedangkan untuk pendapatan perkapita penduduk pada tahun 2009 adalah Rp 7.917.229,49 dan pada tahun 2011 menigkat menjasi Rp 15.030.223,44 dalam waktu hanya tiga tahun mengalami kenaikan hampir 2 kali lipat ( sumber : Pekanbaru Dalam Angka 2012, BPS). Dengan meningkatnya pendapatan perkapita penduduk tentu akan meningkatkan berbagai macam kebutuhan dasar dari masyarakat kota Pekanbaru, diantaranya adalah kebutuhan kebutuhan akan mobilitas, dan kebutuhan akan mobilitas ini dapat terpenuhi dengan memiliki kendaraan bermotor dan salah satunya adalah mobil . Di kota Pekanbaru sendiri terdapat berbagai macam merk mobil, salah satunya adalah merk mobil Toyota, yang merupakan market leader kendaran roda empat di Indonesia, dan merupakan penyumbang terbanyak kendaraan mobil di kota Pekanbaru, Toyota menyumbang hampir 25% dari total keseluruhan kendaraan mobil di Pekanbaru dilanjutkan dengan daihatsu dan mitshubisi masing-masing sebesar 18% dan 9% ( sumber : market Showroom Toyota Agung Automall Pekanbaru), namun demikian untuk merek mobil toyota misalnya hanya terdapat di satu buah showroom dan bengkel dimana showroom dan bengkel ini menampung seluruh kebutuhan pengguna mobil merk toyota, sehingga untuk saat ini showroom dan bengkel ini dirasa kurang memadai sedangkan grafik penjualan mobil merk toyota terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Karena itulah dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan mobilitas dan sarana pendukungnya dibutuhkanlah sebuah showroom dan bengkel yang tidak hanya sebagai showroom dan bengkel namun juga terdapat fasilitas-fasilitas yang lain, mulai dari penjualan dan penggantian suku cadang, perbaikan dan pengecatan, pengurusan asuransi, pengurusan kredit, dan didukung oleh fasilitas menunggu yang nyaman dan rekreatif seperti restaurant, caf, pool and bilyard, sehingga showroom dan bengkel ini nantinya menjadi pusat pelayanan satu atap yang dapat memenuhi segala kebutuhan pengguna mobil. Berangkat dari pemikiran ini maka direncanakanlah Auto Mobil Trade Center. 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud : Maksud yang hendak dicapai yaitu terumus kannya pokok-pokok pikiran sebagai suatu landasan konseptual perencanaan dan perancangan Auto Mobil Trade Center di Pekanbaru menjadi suatu wadah yang representatif dan akomodatif dalam memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk dan jasa. Tujuan : Tersusunnya usulan langkah-langkah pokok (dasar) perencanaan dan perancangan Auto mobil trade center di Pekanbaru berdasarkan atas aspek-aspek panduan perancangan (design guide lines aspect) yang berguna sebagai acuan/pedoman dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan arsitektur. 1.3 Identifikasi Masalah Pada display area and receptionist yang ada pada showroom yang telah di survey kurang menarik jika hanya terdapat meja dengan perlengkapan kursi. tanpa mengeksplor pennainan cahaya dan warna corporate. Bahkan tingkat estetika pada lantai.dindiug dan ceiling untuk menjadikan konsumen sebagai raja (terhonnat) tidak menonjol. Tema yang diusung saat ini modern. dan sernua terlihat pada bentukan arsitektur. furniture serta fasilitas. Pembagian tempat resepsionisnya juga kurang mendapat perhatian konsumen karena letaknya yang terdapat di pinggir ruangan dan tidak terlihat sebagai point of view yang secara bahasa dan kesan adalah menyapa. memperhatikan serta mempersilahkan konsumen unrnk memilih ataupun hanya sekedar melihat mobil. Padahal. jika suasana yang ada saat ini tetap diterapkan. para konsumen pun kurang memaksimalkan fasilitasyang disediakan. Selain para pengunjung yang datang menyervis mobil, melihat mobil dan membeli mobil pada tema baru yang akan diterapkan. tetapi tetap saja kebutuhan dan kepuasan mereka terjawab jika suasana. perletakan area dan fasilitas dikelola dengan baik. sehingga menjadi tingkat kepuasan tersendiri.Pada waiting area hanya menambahkan fasilitas dan memaksimalkan permainan cahaya yang ditujukan pada konsumen untuk tidak terlalu jenuh. Sedangkan pada area playground yang kurang mendapat perhatian. karena hanya terdapat alas dan mainan tanpa sekat yang memperjelaskan bahwa area tersebut tempat bermain anak. Selain itu pandangan yang kurang leluasa dan kurang nyaman terjadi di area tersebut yang berada di belakang jajaran display mobil. Ragamjenis mainan pun juga kurang menarik. karena hanya berupa toy bricks. Selain ini unnik penambahan kebutuhan pendulang. test drive yang berada diarea showroom bersifat kurang nyarnan.1.4 Lingkup BatasanPada showroom yang akan dirancang Lighting dan Color. Serta sedikit pengolahan tata ruang agar lebih terasa aman dan nyaman. Sehingga sebagai batasan masalah adalah sebagai berikut:1. Kebutuhan ruang yang sebelumnya telah disediakan tidakdihilangkan. tetapi penambahan dengan detail menjadi prioritas utailla dalam sebuah desain.2. Segmentasi konsumen berusia antar 15-55 tahun dan kalangan menegah keatas.3. Dalam pengaplikasian konsep Pencahayaan . diusahakan tidak banyak menggunakan energy listrik, hanya yang menggunak untuk yang dipamer saja.4. Pemilihan sisteni lighting disesuaikan dengan kebutuhan ruang dan setiap aktifitas dengan terapan konsep futurist,5. Warna yang diberikan mewakili kemewahan dan elegan.6. Tema Pencahayaan. menyesuaikan dengan kebutuhan eksisting serta fungsi dan ruang yang ada dalam area tersebut. Terkecuali dengan penambahan ruang yang telah disebutkan.

1.5 Ruang Lingkup Secara substansial, mencakup perencanaan dan perancangan bangunan massa jamak pada bangunan showroom dan bengkel mobil di Pekanbaru, pembahasan materi berdasarkan pada aktifitas di bidang otomotif dan hal lain yang berhubungan dalam perencanaan dan perancangan kemudian dianalisa dengan menggunakan pendekatan aspek-aspek yang ada dalam arsitektur, yaitu aspek kontekstual, aspek fungsional, aspek arsitektural, aspek teknis dan aspek kinerja. Secara spasial, perencanaan dan perancangan showroom dan bengkel mobil di Pekanbaru ini direncanakan berada pada kawasan kota Pekanbaru Provinsi Riau. 1.6 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) yang berkenaan dengan judul Showroom dan bengkel mobil di Pekanbaru ini adalah melalui metode deskriptif. Metode ini memaparkan, menguraikan dan menjelaskan mengenai design requirement (kebutuhan desain) dan design determinant (penentu desain) terhadap perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel mobil di Pekanbaru. Adapun design requirement dan design determinant yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel mobil di Pekanbaru adalah pemilihan lokasi dan tapak serta program ruang. Berdasarkan design requirement dan design determinant inilah nantinya akan ditelusuri data-data apa saja yang diperlukan dalam perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel mobil di Pekanbaru. Dan yang terkumpul kemudian akan dianalisa lebih mendalam dengan bahan, alat dan cara penganalisaan sesuai dengan kriteria yang akan dibahas. Dari hasil penganalisaan inilah nantinya akan didapat suatu kesimpulan, batasan dan juga anggapan secara jelas mengenai perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel mobil di Pekanbaru. Hasil kesimpulan keseluruhan nantinya merupakan konsep dasar yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel mobil di Pekanbaru sebagai landasan dalam Desain Grafis Arsitektur. Dalam pengumpulan data, akan diperoleh data yang kemudian akan dikelompokkan kedalam 2 kategori yaitu :

1. Penekanan Desain Arsitektur Pembahasan mengeani penekanan desain arsitektur dilakukan dengan terlebih dahulu mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan aspek arsitektural dalam perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel mobil di Pekanbaru. Data yang diperoleh dilakukan dengan observasi lapangan melalui studi banding pada Showroom dan bengkel lain serta dengan standar/literatur mengenai perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel Mobil kaitannya dengan persyaratan Showroom dan bengkel mobil. Adapun data yang dimaksud adalah sebagi berikut : a. Data Primer, aspek kontekstual pada lokasi dan tapak terpilih dengan pertimbangan keberadaan bangunan sekitarnya. b. Data Sekunder, literatur/standar perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel mobil. Data yang diperoleh kemudian akan dianalisa dengan menggunakan bahan, alat dan cara yang nantinya akan diperoleh suatu kesimpulan berupa program ruang yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel mobil di Pekanbaru, adapun bahan, alat dan cara yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Bahan, studi banding pada Showroom dan bengkel lain, kondisi kontekstual lokasi dan tapak perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel mobil di Pekanbaru. b. Alat, standar perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel mobil. c. Cara, pemenuhan standar perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel mobil yang dikeluarkan oleh Toyota ( Pedoman Standarisasi Outlet Toyota ). Dari hasil analisa terhadap aspek arsitektural akan diperoleh pendekatan arsitektural yang digunakan pada perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel mobil di Pekanbaru.1.6 Sistematika Pembahasan Secara garis besar, sistematika dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Showroom dan bengkel di Pekanbaru ini adalah : BAB I PENDAHULUAN Membahsa tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, ruang lingkup, metode, dan sistematika pembahasan. BAB IIDESKRIPSI PERANCANGANBerisi uraian mengenai keadaan lahan, program ruang, kebutuhan ruang, dan studi banding Showroom MobilBAB IIITEMABerisi uraian mengenai interpretasi tema, dan studi banding tema sejenisBAB IVANALISISPada bab ini, berisi analisis secara khusus antara lain: analisis secara fungsional, kondisi lingkungan, sistem struktur, utilitas, dan kesimpulan analisis.BAB VKONSEP RANCANGANBerisi penjelasan proses pembentukan ide, dan juga konsep rancangan sesuai dengan data terkait sesuai dengan hasil pendekatan analisa.BAB VILAMPIRANPada bab ini, berisi hasil desainl sesuai dengan kejaian teori dan juga analisa site, pada lampiran gambar ini berisi denah, tampak, potongan, detail dll

BAB IIUmum2.1 Pemilihan SiteBeberapa alternatif pemilihan lokasi perancangan yang berada di Jalan Soekarno Hatta (Site A),site di jalan Nangka/ Tuanku Tambusai (Site B) , dan jalan SM Amin (Site C) yang ditunjuk pada gambar dibawah ini adalah tiga alternatife lokasi perancangan Auto Mobil Trade Center.

Gambar 2.1Peta Lokasi SiteSumber (www.google.com)Lokasi ASite A terletak di Jalan Soekarno Hatta yang merupakan daerah yang berpotensial untok bangunan komersil.Disepanjang jalan Soekarno-Hatta terdapat pusat perbelanjaan, hotel-hotel, rumah sakit, dan sekolah. Kondisi lahan pada lokasi B ini memiliki tanah datar.

Gambar 2.2Peta Lokasi Site di Jalan Soekarno HattaSumber (www.google.com)

Gambar 2.3Foto Udara Site Usulan ASumber (www.google.com)Site BSite B terletak di jalan Nangka yang berpotensial untuk pengembangan bisnisDi sepanjang Jalan Nangka terdapat pertokoan sekolah dan pusat perbelanjaan. kondisi lahan site B datar.

Gambar 2.4Peta Lokasi Site di Jalan Nangka UjungSumber (www.google.com)

Gambar 2.5Foto Udara Site Usulan BSumber (www.google.com)Lokasi CLokasi B terletak di Jalan Mr. SM Amin daerah ini juga mempunyai potensial untuk peluang usaha karena jalan ini salah satu jalan lintas Sumatra kondisi lahan pada site B ini datar tetapi agak bergambut.

Gambar 2.6Peta Lokasi Site di Jalan Mr SM AminSumber (www.google.com)

Gambar 2.7Foto Udara Site Usulan BSumber (www.google.com)

KriteriaSite ASite BSite

PencapaianKendarraan umum seperti Taksi = 1Bus trans = 1Motor = 1Mobil = 1Truck = 1Ojek =1 Pejalan kaki = 1

Point = 7Kendaraan umum sepertiTaksi = 1Bus trans = 1Motor = 1Mobil = 1Truck = 1 Ojek = 1Pejalan kaki = 1

Point = 7Kendarraan umum seperti Taksi = 1Bus trans = 1Motor = 1Mobil = 1Truck = 1Ojek =1 Pejalan kaki = 1

Point = 7

Fasilitas BangunanFasilitas air bersih kurang baik (Point 1)Listrik baik (Point 2)keamanan baik (Point 2)

Point = 5 Fasilitas air bersih baik (Point 2)Listrik baik (Point 2)Keamanan baik (Point 2)

Pint = 6Fasilitas air bersih baik (Point 1)Listrik baik (Point 2)keamanan baik (Point 2)

point = 5

Peruntukan lahan Kawasan umum (Point 2)Kawasan Pendidikan (point 2 )

Point = 4Kawasan perdagangan (point 2)Kawasan Pendidikan (point 2) Kawasan Umum (point 1)Kawasan perkantoran (point 1)

Point = 6Kawsan perdagangan (point 1)Kawasan pendidikan (point 1)Kawasan perkantoran (poin 1)

Point = 3

Kondisi lahananah keras (1)Jauh dari sungai (2)Jalan sedikit bergelombang (2)

Point 5Tanah Subur (2)Jauh dari sungai (2)Jalan baik (3)

Point 7Tanah rawa (0)Dekat sungai (1)Jalan banyak bergelombang (1)

Point 3

Kebisingan Sedang (1)

Point =1Rendah (2)

Point =2Sedang (1)

Point =1

Sirkulasi

Padat Kendaraan (1)

Point =1Sedikit Kendaraan (3)

Point =3Padat Kendaraan (1)

Point = 2

Kepadatan PendudukSedang (2)

Point 2Padat (1)

Point 1Padat (1)

Point 1

Skor Poin253219

Tabel. 2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi(Sumber : Analisis)

Berdasarkan penilaian potensi kawasan terhadap 3 alternatif site dengan berbagai pertimbangan atas dasar kriteria pemilihan siteperancangan maka siteA yang terletak di Jl. Soekarno-Hatta, Kecamatan Tampan yang paling sesuai dijadikan sebagai Site PlanAuto Mobil Trade Centrbeberapa alasan :Kriteria pemilihan lokasi perancangan sebagai berikut :a. Lokasi berada dalam perencanaan kawasan komersilb. Lokasi dapat dengan mudah dicapai dari pusat kotac. Kondisi tanah dan lingkungan sangat mendukung2.2 Program KegiatanKegiatan yang ada pada showroom mobil bekas ini antara lain adalah : a. PameranPengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. Pameran merupakan suatu bentuk dalam usaha jasa pertemuan. Yang mempertemukan antara produsen dan pembeli namun pengertian pameran lebih jauh adalah suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu produsen, kelompok, organisasi, perkumpulan tertentu dalam bentuk menampilkan display produk kepada calon relasi atau pembeli. Adapun macam pameran itu adalah: show, exhibition, expo, pekan raya, fair, bazaar.Pada showroom ini mobil mobil yang akan di pamerkan menurut penyajian tata letak benda koleksi yaitu : a. Diletakkan tampa penutupb. Ditutup dalam lemari kacac. Diatas suatu perletakan (platform)d. Di gantung atau di tempelketika pada saat pameran di setiap stand ada beberapa orang sales yang menjaga stan tersebut, jadi jika ada yang ingin membeli atau hanya sekedar bertanya ada yang menjelaskan kepada konsumen sehingga konsumen tidak susah untuk mencari informasi tentang mobil yang dipamerkan tersebut.b. Jual Beli1. PenjualanSecara umum definisi penjualan dapat diartikan sebagai sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang ataupun jasa, dari produsen kepada konsumen sebagai sasarannya.Tujuan utama penjualanyaitu mendatangkan keuntungan atau laba dari produk ataupun barang yang dihasilkan produsennya dengan pengelolaan yang baik. Dalam pelaksanaannya, penjualan sendiri tidak akan dapat dilakukan tanpa adanya pelaku yang bekerja didalamnya seperti agen, pedagang dan tenaga pemasaran.Jika konsumen ingim membeli mobil yang diinginkan dia bias langsung menghubungi resepsionis ataupun sales, setelah itu dia langsung negosiasi.Setelah selesai melakukan transaksi jual beli dan melakukan pembayaran konsumen akan melakukan serah terima dan balik nama, kemudian pihak showroom akan memeriksa kondisi mobil apakah sudah lengkap aksesorisnya atau belum, dalam proses pengecekan kondisi mobil konsumen di minta untuk menunggu paling lama 1 (satu) jam kemudian konsemen bisa membawa langsung mobil yang sudah dibelinya atau bisa juga diantar oleh pihak showroom ke alamat pembeli.2. Pembelian Pembelian ini adalah bagaimana cara konsumen untuk membeli mobil yang ada di showroom ini dimana jikan konsumen ingin membel mobil dia harus menyelesaikan syarat syarat administraasinya terlebih dhulu.c. CafCafe dan coffee shop adalah restoran informal yang menyajikan hidangan hangat dan sandwich yang telah siap saji. Hampir semua cafe menggunakan sistem Table Service. Cafe juga terkadang menawarkan hidangan untuk sarapan. Banyak cafe juga menawarkan suasana tempat duduk outdoor. Pada Showroom ini caf diletakkan diantara Ruang Pamer dan bengkel, karena biasanya konsumen selau bosan menunggu lama lama saat mobilnya dalam perbaikan atau sedang di servis. Caf ini tidak hanya berada dalam ruangan (Indor) tetapi juga ada caf yang berda di luar ruangan (Outdor) .

Untuk caf yang ada di dalam ruangan atau (Indoor) fasilitasnya lebih dari pada fasilitas yang ada di luar ruangan (Outdor), pada caf yang di dalam ruangan disediakan sofa, AC, dan Wi-Fi.

d. Bengkel : a. Tempat memperbaiki mobilb. Pabrik kecil tempat tukang tukang bekerjac. Tempat melakukan suatu kegiatan dengan arah dan tujuan yang pasti.Penentuan fasilitas pada bangunan bengkel mobil disesuaikan dengan tuntutan kebiasaan pengunjung. Seluruh fasilitas yang dibangun hendaknya mampu untuk memberi kenyamanan bagi para pengunjung. Ditinjau dari pengguna fasilitas tersebut, maka penentuan jenis fasilitas yang akan dibangun didasarkan atas kebutuhan dari seluruh pelaku dalam bangunan ini. Pengelompokkan fasilitas pada bangunan tersebut didasarkan pada sifat dan karakteristik dari fasilitas tersebut.2.3. Kebutuhan Ruang 2.3.1.PameranDalam menata sebuah pameran mobil terdapat tiga macam bagian yaitu :1. Tata pemeran menurut metode peragaan yaitua. Secara esetik, dimana metode tersebut menampilkan dari segi keindahan bendab. Secara tematik (intelektual/konsektual) dimana metode ini memberikan imformasi tentang arti, fungsi dan ilmu pengetahuan tentang benda.c. Secara romantic dimana metode ini mengungkap atau mengungah suasana yang berhubungan dengan benda.2. Tata pameran menurut sistematika penyajian yaitu :a. Kronologis berdasarkan urutan waktu contohnya: benda berurutan berdasarkan tahun pembuatan. Seperti pada area museum mobil.

Gambar. 2.10 Sistematika Penyajian Secara Kronologis( Sumber : www.topspeed.com )

Fungsi, berdasarkan kegunaan yang serupa, contohnya: kumpulan peralatan perang dan kumpulan mobil balap. Jenis, berdasarkan jenis yang serupa, contohnya: koleksi keramik. Bahan (materi), berdasarkan bahan yang sama, contohnya: kumpulan benda terbuat dari perak, batu dll.

Gambar. 2.11 Display Mobil-Mobil VW Pada Automuseum(Sumber : www.topspeed.com)

3 . Tata pameran museum menurut tata penyajiannya, yaitu:Tata letak benda koleksi: 1. diletakkan tanpa penutup 2. ditutup dalam lemari kaca 3. diatas suatu perletakan (platform)4. digantung atau ditempel Bila dilihat dari penjabaran di atas, maka terdapat faktor-faktor teknis dalam penyajian yang harus diperhatikan, antara lain:1. Penentuan ukuran panil 1. Penentuan cahaya 1. Penataan/pengaturan pengamanan 1. Penanaman atau labeling 1. Pemasaran media penunjang seperti foto

2.3.2. Jual - beliPada tempat untuk transaksi jualbeli yang akan direncanakan diusahakan bisa membuat konsumen merasa aman. Ruangan yang direncanakan menggunakan bahan material kaca dengan sistem one way. Kemudian pada ruangan ini juga disediakan Bank sehingga lebih memudahkan konsumen untuk melakukan transaksi.

2.3.3. cafPada area caf yang direncanakan untuk caf yang ada di dalam ruangan atau (Indoor) fasilitasnya lebih dari pada fasilitas yang ada di luar ruangan (Outdor), dan mengunakan permainan pada lightinyang berwarna kuning kemerahan sehingga ruangan ini miliki kesan hangat. caf yang di dalam ruangan disediakan sofa, yang tidak meresap air untuk mengatasi adanya insiden seperti minuman atau makan yang tumpah sehingga mudah untuk perawatannya. Dan material lantai yang digunakan juga tidak terlalu licin untuk mengatasi kecelakaan seperti terpeleset.Kemudian untuk caf yang ada di luar ruangan Cuma memgunakan tenda seperti tenda payung. Dan untuk tempat duduknya tidak menggunakan sofa melaikan menggunak kursi biasa posisi caf yang ada di luar ruangan diletakkan diantara bengkel dan showroom. Sehingga memudahkan konsumen atau pelanggan showroom dan bengkel untuk pergi ke caf tersebut.

2.3.4. Bengkel Untuk bengkel ini didesain berdasarkan atas kebutuhan yang diperlukan oleh bengkel itusendiri, diantaranya adalah ruang servis dimana ruang servis ini di desain dengan bangunan tampa plafond dan atapnya tinggi, supaya ruangan ini tidak panas, material lantai yang digunakan pada ruang servis ini tidak terlalu licin dan pencahayaan yang dipakai untuk ruangan servis ini juga berbeda dibandingkan dengan ruangan yang lainnya pada ruangan dibtuhkan cayaha yang sangat terang sesuai dengan kebutuhan masing pekerjaan.Selainn ruang servis bengkel ini juga memiliki ruang suku cadang, ruang suku cadang ini juga memiliki stand untuk memamerkan suku cadangnya pada stan ini di beri pencahayaan dengan warna yang terang sehingga menarik klien atau owner untuk melihat serta membelinya. Ruang tunggu yang disediakan hendaknya bias membuat pengunjug atau orang yang memperbaiki mobil menjadi nyaman, karenaitu desain yang dibuat untuk ruang tunggu pada bengkel cat pada dindingnya dipilih warna yang biru supaya terasa kesannya ruangannya terang, dan untuk pencahayaanya menggunakan lampu downlight. Diarea ruang tunggu ini juga menyediakan spac untuk ruang bermain anak.

BAB IIITEMA3.1 PENGERTIANPencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia. Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat objek-objek yang dikerjakannya secara jelas dan cepat.Menurut sumbernya, pencahayaan dapat dibagi menjadi :1. Pencahayaan alamiPencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas lantai.Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif dibanding dengan penggunaan pencahayaan buatan, selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber alami menghasilkan panas terutama saat siang hari. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami mendapat keuntungan, yaitu:a. Variasi intensitas cahaya mataharib. Distribusi dari terangnya cahayac. Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunand. Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung2. Pencahayaan buatanPencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya alami. Pencahayaan buatan sangat diperlukan apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan alami atau saat pencahayaan alami tidak mencukupi. Fungsi pokok pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara tersendiri maupun yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah sebagai berikut:a. Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat secara detail serta terlaksananya tugas serta kegiatan visual secara mudah dan tepat.b. Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman.c. Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada tempat kerja.d. Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar secara merata, tidak berkedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang-bayang..e. Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan meningkatkan prestasi.

Sistem pencahayaan buatan yang sering dipergunakan secara umum dapat dibedakan atas 3 macam yakni :1. Sistem Pencahayaan MerataPada sistem ini iluminasi cahaya tersebar secara merata di seluruh ruangan. Sistem pencahayaan ini cocok untuk ruangan yang tidak dipergunakan untuk melakukan tugas visual khusus. Pada sistem ini sejumlah armatur ditempatkan secara teratur di seluruh langilangit.2. Sistem Pencahayaan TerarahPada sistem ini seluruh ruangan memperoleh pencahayaan dari salah satu arah tertentu. Sistem ini cocok untuk pameran atau penonjolan suatu objek karena akan tampak lebih jelas. Lebih dari itu, pencahayaan terarah yang menyoroti satu objek tersebut berperan sebagai sumber cahaya sekunder untuk ruangan sekitar, yakni melalui mekanisme pemantulan cahaya. Sistem ini dapat juga digabungkan dengan sistem pencahayaan merata karena bermanfaat mengurangi efek menjemukan yang mungkin ditimbulkan oleh pencahayaan merata.3. Sistem Pencahayaan SetempatPada sistem ini cahaya dikonsentrasikan pada suatu objek tertentu misalnya tempat kerja yang memerlukan tugas visual. Untuk mendapatkan pencahayaan yang sesuai dalam suatu ruang, maka diperlukan sistem pencahayaan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya. Sistem pencahayaan di ruangan, termasuk di tempat kerja dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu:

1. Sistem Pencahayaan Langsung (direct lighting)Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan secara langsung ke benda yang perlu diterangi. Sistem ini dinilai paling efektif dalam mengatur pencahayaan, tetapi ada kelemahannya karena dapat menimbulkan bahaya serta kesilauan yang mengganggu, baik karena penyinaran langsung maupun karena pantulan cahaya. Untuk efek yang optimal, disarankan langi-langit, dinding serta benda yang ada didalam ruangan perlu diberi warna cerah agar tampak menyegarkan

2. Pencahayaan Semi Langsung (semi direct lighting)Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan langsung pada benda yang perlu diterangi, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding. Dengan sistem ini kelemahan sistem pencahayaan langsung dapat dikurangi. Diketahui bahwa langit-langit dan dinding yang diplester putih memiliki effiesiean pemantulan 90%, sedangkan apabila dicat putih efisien pemantulan antara 5-90%.

3. Sistem Pencahayaan Difus (general diffus lighting)Pada sistem ini setengah cahaya 40-60% diarahkan pada benda yang perlu disinari, sedangka sisanya dipantulka ke langit-langit dan dindng. Dalam pencahayaan sistem ini termasuk sistem direct-indirect yakni memancarkan setengah cahaya ke bawah dan sisanya keatas. Pada sistem ini masalah bayangan dan kesilauan masih ditemui.

4. Sistem Pencahayaan Semi Tidak Langsung (semi indirect lighting)Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian atas, sedangkan sisanya diarahkan ke bagian bawah. Untuk hasil yang optimal disarankan langitlangit perlu diberikan perhatian serta dirawat dengan baik. Pada sistem ini masalah bayangan praktis tidak ada serta kesilauan dapat dikurangi.

5. Sistem Pencahayaan Tidak Langsung (indirect lighting)Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian atas kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan. Agar seluruh langit-langit dapat menjadi sumber cahaya, perlu diberikan perhatian dan pemeliharaan yang baik. Keuntungan sistem ini adalah tidak menimbulkan bayangan dan kesilauan sedangkan kerugiannya mengurangi effisien cahaya total yang jatuh pada permukaan kerja.

Penggunaan tiga cahaya utama adalah hal umum yang berlaku di dunia film dan photography. Pada presentasi arsitektural penggunaannya akan sedikit berbeda, walaupun masih dalam kerangka pemikiran yang sama. Agar pembaca lebih mudah memahami topik ini, saya menyertakan ilustrasi-ilustrasi gambar di bawah ini. Harap diingat bahwa topik ini tidak terkait dengan penggunaan software apapun, baik 3D Studio MAX, Lightwave, Maya, Softimage, ataupun software lainnya. Salah satu cara mudah untuk melakukan pencahayaan adalah dengan membuat warna seragam pada seluruh material pada 3D scenes. Teknik pecahayaan dibagi menjadi 3 bagian yaitu :1. Cahaya Utama (Key Light)Key Light merupakan pencahayaan utama dari gambar kita, dan merepresentasikan bagian paling terang sekaligus mendefiniskan bayangan pada gambar. Key Light juga merepresentasikan pencahayaan paling dominan seperti matahari dan lampu interior. Meski demikian peletakannya tidak harus persis tepat pada sumber pencahayaan yang kita inginkan. Key light juga merupakan cahaya yang paling terang dan menimbulkan bayangan yang paling gelap. Biasanya Key Light diletakkan pada sudut 450 dari arah kamera karena akan menciptakan efek gelap, terang serta menimbulkan bayangan.2. Cahaya pengisi (Fill light)Fungsi fill light adalah melembutkan sekaligus mengisi bagian gelap yang diciptakan oleh key light. Fill Light juga berfungsi menciptakan kesan tiga dimensi. Tanpa fill light ilustrasi kita akan berkesan muram dan misterius, seperti yang biasa kita lihat pada film X-Files dan film-film horor (disebut sebagai efek film-noir). Keberadaan fill light menghilangkan kesan seram tersebut, seraya memberi image tiga dimensi pada gambar. Dengan demikian penciptaan bayangan (cast shadows) pada fill light pada dasarnya tidak diperlukan. Rasio pencahayaan pada fill light adalah setengah dari key light. Meskipun demikian rasio pencahayaan tersebut bisa disesuaikan dengan tema ilustrasi. Tingkat terang Fill light tidak boleh menyamai Key Light karena akan membuat ilustrasi kita berkesan datar. Pada dasarnya fill light diletakkan pada arah yang berlawanan dengan key light, karena memang berfungsi mengisi bagian gelap dari key light. Pada gambar di bawah key light diletakkan pada bagian kiri kamera dan fill light pada bagian kanan. Fill light sebaiknya diletakkan lebih rendah dari key light.3. Cahaya Latar (Back Light)Back Light berfungsi untuk menciptakan pemisahan antara objek utama dengan objek pendukung. Dengan diletakkan pada bagian belakang benda back light menciptakan "garis pemisah" antara objek utama dengan latar belakang pendukungnya. Pada ilustrasi di atas back light digunakan sebagai pengganti cahaya matahari untuk menciptakan "garis pemisah" pada bagian ranjang yang menjadi fokus utama dari desain. Karena cahaya matahari pada sore hari menjelang matahari terbenam bernuansa jingga, maka diberikan warna jingga pada back light tersebut. Selain itu back light juga menyebabkan timbulnya bayangan sehingga bagian cast-shadow pada program 3D sebaiknya diaktifkan.Pada dasar-dasar pencahayaan, selain tiga pencahayaan utama terdapat dua pencahayaan lain yang mendukung sebuah karya menjadi terlihat nyata yang disebut cahaya tambahan. Cahaya tambahan terdapat 2 macam yaitu :1. Cahaya Aksentuasi (Kickers light)Kickers berfungsi untuk memberikan penekanan (aksentuasi) pada objek-objek tertentu. Lampu spot adalah yang terbaik digunakan karena mempunyai kemiripan dengan sifat lampu spot halogen yang biasa dipergunakan sebagai elemen interior. Intensitas cahaya aksentuasi tidak boleh melebihi key light karena akan menciptakan "overexposure" sehingga hasil karya jadi terlihat seperti photo yang kelebihan cahaya.2. Cahaya Pantul (Bounce light)Setiap benda yang terkena cahaya pasti akan memantulkan kembali sebagian cahayanya. Misalnya cahaya matahari masuk melalui jendela dan menimbulkan "pendar" pada bagian tembok dan jendela. Warna pendaran cahaya tersebut juga harus disesuaikan dengan warna material yang memantulkan cahaya. Semakin tingga kadar reflektifitas suatu benda, seperti kaca misalnya, semakin besarlah "pendar" cahaya yang ditimbulkannya. Hal yang perlu diperhatikan ialah :1. Performa visualBagaimana pencahayaan dapat menunjang kegiatan manusia pada interior. Peran pencahayaan pada ruang antara lain fungsi secara fingsional dan estetika.2. Kenyamanan VisualBagaimana cahaya dapat menunjang kegiatan manusia dengan memberikan kenyamanan tanpa silau. Teknik pencahayaan dan arah cahaya yang benar akan memberikan kenyamanan visual bagi pengguna ruang.3. Pleasantness ( rasa senang )Pencahayaan pada ruang selain berfungsi menunjang kegiatan juga memounyai efek psikologis kepada pengguna ruang4. Energi dan biaya yang efektifPenghematan konsumsi energy yang juga penghematan biaya pada pencahayaan dapat dilakukan tanpa mengurangi standart kualitas yang diinginkan dengan desain penvahayaan yang efektif.

Gambar 3.1 Pencahayaan pada exhibition

Tingkat Pencahayaan Lingkungan KerjaJENIS KEGIATANTINGKAT PENCAHAYAAN MINIMAL (LUX)KETERANGAN

Pekerjaan kasar dan tidak terus menerus 100Ruang penyimpanan & ruang peralatan/instalasi yang memerlukan pekerjaan yang kontinyu

Pekerjaan kasar dan terus menerus 200Pekerjaan dengan mesin dan perakitan kasar

Pekerjaan rutin 300Ruang administrasi, ruang kontrol, pekerjaan mesin & perakitan/penyusun

Pekerjaan agak halus 500Pembuatan gambar atau bekerja dengan mesin kantor, pekerjaan pemeriksaan atau pekerjaan dengan mesin

Pekerjaan halus1000 Pemilihan warna, pemrosesan teksti, pekerjaan mesin halus & perakitan halus

Pekerjaan amat halus1500Tidak menimbulkan bayanganMengukir dengan tangan, pemeriksaan pekerjaan mesin dan perakitan yang sangat halus

Pekerjaan terinci3000Tidak menimbulkan bayanganPemeriksaan pekerjaan, perakitan sangat halus

Sumber: KEPMENKES RI. No. 1405/MENKES/SK/XI/02

United Nations Environment Programme(UNEP) dalam Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asiamengklasifikasikan kebutuhan tingkat pencahayaan ruang tergantung area kegiatannya. Penerangan untuk membaca dokumen lebih tinggi dari pada penerangan untuk melihat komputer, karena tingkat penerangan yang dianjurkan untuk pekerja dengan komputer tidak dapat berdasarkan satu nilai dan sampai saat ini masih kontroversial. Grandjean menyusun rekomendasi tingkat penerangan pada tempat-tempat kerja dengan komputer berkisar antara 300-700 lux seperti berikut.Rekomendasi Tingkat Pencahayaan Pada Tempat Kerja Dengan KomputerKeadaan PekerjaTingkat Pencahayaan (lux)

Kegiatan Komputer dengan sumber dokumen yang terbaca jelasKegiatan Komputer dengan sumber dokumen yang tidak terbaca jelasTugas memasukan data300400-500500-700

Sumber: Grandjean

3.2 INTERPRETASI TEMAKenyamanan visual memiliki hubungan yang sangat kuat denganpencahayaan. Kenyamanan visual dalam sebuah bangunan dipengaruhi olehpencahayaan dalam bangunan tersebut. Pencahayaan merupakan salah satupertimbangan arsitek terhadap sebuah desain. Cahaya merupakan jembatanpenghubung antara manusia dengan objek di sekitarnya. Tanpa cahaya manusiatidak dapat melihat objek-objek di sekitarnya. Namun pencahayaan yangberlebihan akan menimbulkan glare atau silau yang dapat mengganggu aktivitasmanusia.Dalam bidang arsitektur, pencahayaan dibagi menjadi 2 jenis yaitupencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Pencahayaan alami berasal darisinar matahari, dan merupakan energi yang tak terbatas dan tidak dapat habis.Namun karena bumi berotasi terhadap matahari, suatu daerah di muka bumihanya dapat menikmati cahaya matahari kurang lebih selama dua belas jamsehari. Karena itu, diperlukan penggunaan pencahayaan buatan untukmendukung aktivitas manusia, terutama pada saat pencahayaan alami dirasasudah tidak cukup untuk membantu menerangi aktivitas manusia.Secara prinsipnya, pencahayaan buatan digunakan untuk menggantikan /penunjang pencahayaan alami (baik sunlighting atau skylighting ). Pada umumnya, pencahayaan buatan digunakan untuk menciptakan faktor-faktor:1. Perhatian.Menarik perhatian, menimbulkan aksentuasi. Mengekspresikan karakter.Mendefinisikan bentuk. Memberikan sebuah ciri / efek-efek tertentu padasebuah benda / bangunan / tempat dan membangun eksistensi2. Keindahan.Membangun image / pengalaman estetis dari suatu hasil karya Arsitektur /lingkungan sekitarnya, dan memberikan kenyamanan visual bagi pengamatnya.3. Kesatuan.Membangun unity / harmoni dari berbagai obyek visual dengan obyek yang lain atau lingkungan sekitarnya.4. Keamanan & keselamatan.Membangun suasana, memandu / menuntun arah, mengantisipasi timbulnyakecelakaan / tindakan kriminal.Pencahayaan buatan sudah ditemukan sejak zaman purba. Manusia purbamenggunakan api sebagai pencahayaan buatan untuk membantu aktivitas merekadi malam hari. Namum seiring dengan berjalannya zaman, pencahayaan alamidan buatan bukan hanya menjadi sumber cahaya untuk visual saja, namun jugauntuk memperindah suatu objek dan ruangan, dengan berbagai teknik yangberagam untuk memberikan efek visualisasi yang berbeda.

SeGambar 3.2. Pencahayaan Buatan Zaman PurbaSumber: http://wotaindo.wordpress.comGambar 3.3. Pencahayaan Zaman SekarangSumber: http://wotaindo.wordpress.com

Semuamua bangunan membutuhkan pencahayaan baik pencahayaan alamimaupun buatan, namun setiap jenis bangunan membutuhkan pencahayaandengan kualitas dan intensitas yang berbeda. Hal ini tergantung pada kegiatanyang dilakukan dalam bangunan tersebut.Salah satu bangunan yang membutuhkan kenyamanan visual yang baikadalah bangunan showroom material bangunan. Seiring dengan perkembanganzaman dan teknologi, material bangunan terus berkembang dari segi jenis, warna,kualitas dan unsur estetika lainnya. Dalam memamerkan material-materialbangunan tersebut di dalam sebuah showroom membutuhkan pencahayaan yangmemenuhi standart kualitas dan kuantitas pencahayaan untuk tercapainyakenyamanan visual bagi para pengunjungnya.Dalam mencapai kenyamanan visual dalam bangunan, teknologi bangunanseperti peralatan elektrik memiliki peranan penting. Teknologi bangunan dapatmembantu desainer untuk merancang tata cahaya yang sesuai dan juga efisien.Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kenyamanan visual yaitu kontrasdan silau. Kontras dengan kekuatan terang tertentu dapat membantu untukmenonjolkan bentuk dan tekstur suatu objek yang dilihat. Sedangkan silau dapatmengganggu penglihatan sesorang dalam melihat suatu objek. Ada beberapapenyebab yang dapat menimbulkan kesilauan, akan tetapi penyebab penyebabkesialuan dapat ditanggulangi dengan berbagai cara.Cahaya dan warna merupakan unsur penting dalam penciptaan efek psikovisual. Kenyamanan psiko-visual tidak dapat diukur dan diamati dengan pasti.Efek yang dihasilkan yaitu mempengaruhi emosi manusia seperti senang, tenang,nyaman, betah dan bersemangat. Setiap warna memiliki karakterisitik psiko visualyang berbeda beda.House of Roman Semarang merupakan salah satu showroom materialkeramik yang cukup ternama di kota Semarang. House of Roman berusahamemberikan kenyamanan visual bagi pengunjungnya dengan penataan displaymaterial dan sistem pencahayaan yang baik. Visualisasi yang baik dan indah akanmenarik perhatian pengunjung. Perpaduan penggunaan cahaya alami dan buatandalam ruang pamer menciptakan harmonisasi ruang dengan objek pamer.

BAB IVANALISIS PERANCANGAN4.1 Analisis Fungsional4.1.1 Analisis PenggunaPerancangan Automobil Trade Center bertujuan untuk mewadahi seluruh kegiatan pengguna Showroom yaitu kegiatan jual beli , kegiatan perbaikan, kegiatan seminar, pameran.Berdasarkan kegiatan pada showroom ini maka pengguna bangunan showroom ini meliputi :1. KonsumenKonsumen merupakan pengguna utama dari showroom yang harus diperhatikan kebutuhannya. Konsumen yang diwadahi di Showroom ini yaitu berumur 20 tahun hingga 50 tahun. Pada umum nya yang datang ke showroom ini adalah orang orang yang memiliki ekonomi menengah keatas. Kebutuhan pelanggan/konsumen dapat didefinisikan sebagai barang atau jasa yang dibutuhkannya untuk mencari mobil,menjual mobil atau tujuan tertentu. Pelanggan memiliki kebutuhan yang berbeda tingkatannya dan pengharapan pelanggan biasanya dipengaruhi oleh nilai-nilaibudaya,iklan,pemasaran, serta bentukkomunikasilain, baik darisalesmaupun sumber-sumber lainnya.Kebutuhan maupun pengharapan pelanggan / konsumen ditentukan melaluiwawancara,survey, perbincangan,penggalian data, dan metode - metode pengumpulaninformasilainnya. Pelanggan mungkin tidak memiliki pemahaman jelas mengenai kebutuhannya. Bantuan untuk menentukan kebutuhan dapat menjadi suatu layanan yang berharga bagi pelanggan. Pada proses ini, pengharapan dapat diatur atau disesuaikan dengan kemampuan produk atau jasa tertentu.Berdasarkan hasil survey dan wawancara pada showroom agung automal Pekanbaru ,dan beberapa showroom mobil bekas yang ada di pekanbaru bahwa untuk ruang showroom terdiri dari 15 20 orang pengunjung. Ruangan untuk showroom 15 x 3 meter. Pengunjung diasumsikan menunggu seperempat menunggu dalam ruangan tunggu, sebagian diruang pameran, sebagian di parkiran. Sehingga di asumsikan yang menunggu diruanng tunggu yaitu 25 orang.1. PengunjungPengunjung adalah orang yang dating dengan tujuan hanya untu melihat lihat mobil yang dipamerkan, pengunjug yang dating ke showroom diperkirakan berusia muai dari 20 hingga 5 tahun. pengunjung beda dengan konsumen, kalo konsumen datang dengan tujuan untuk membeli mobil ataupun untuk mebeli spare-part, sedangkan pengunjung hanya datang untuk melihat lihat dan kadang pengunjung Cuma datang satu kali saja.

1. PengelolaPengelola meliputi kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan penjualan dan kegiatan administrasi showroom dan juga masalah keuangan showroom. Dalam hal ini meliputi pekerja sesuai dengan bidangnya yang bekerja di ruang administrasi. Adapun pengelola ini mulai dari tamatan terakhir SMA hingga S1. Yang memahami bidang yang berhubungan dengan admistrasi.Agar pelaksanaan kegiatan pada showroom berjalan lancar dan baik, sebaiknya pengelola berada dalam 1 kawasan berbeda dengan ruang berbeda sesuai dengan bidangnya. Kepala bagian 3 orang, bagian keuangan atau administrasi 3 orang, bagian arsip 2 orang, bagian imformasi 3 orang, dan 3 orang staf pembantu. Sehingga diasumsikan 8 orang untuk bagian pengelola, dengan bagian keuangan dan administrasi berada pada ruang terpisah, sehingga diasumsikan membutuhkan 4 ruang dalam 1 zona.

1. Mekanik Mekanik adalah jenis ilmu khusus yang mempelajari fungsi dan pelaksanaan mesin, alat atau benda yang seperti mesin.mekanika merupakan bagian yang sangat penting dalam perbaikan kegiatannya meliputi sekitaran zona bengkel. Kegiatan dalam bengkel meliputi kegiatan perbaikan mesin mobil ataupun pengganttian sukucadang. Adapun tenaga mekanik ini mulai dari SMK,D3, S1, yang mana batas pensiun tidak di tentukan. Tenaga mekanik ini diharuskan memiliki keterampilan dalam memperbaiki mnyervis dan mengganti suku cadang. Untuk melayani keluhan pelanggan dibutuhkan 3 orang ruang kabag bengkel 2 orang kepala mekanik 2 orang untuk ruang istirahat mekanik 10 orang, sehingga total karyawan dan mekanik yang ada pada bengkel adalah berjumlah 17 orang.

1. Sales Sebagai tenaga sales product, saat ini terdapat bagian pemasaran langsung yang menawarkan produk maupun sample product. Bagian ini biasanya dikenal sebagai sales promotion, dan karena adanya karakter gender maka terdapat sales promotion girls dan sales promotion boys. tugas Sales adalah untuk memasarkan suatu produk aktivitas yang melibatkan berbagai sumber daya.Pada showroom ini diperlukan sales untuk melayani pelanggan dan pengunjung dengan masing masing tugas yang berbeda berjumlah 30 orang. dengan keterampilan yang berbeda beda.

1. Penjaga cafePenjaga cafe meliputi pedagang yang berjualan di sekitar area cafe showroom yang melayani seluruh karyawan showroom ataupun pengunjung yang dating ke showroom tersebut. Karena karyawan bekerja dari pagi sampai sore maka caf ini menyediakan makanan berat dan juga cemilan. Dan untuk cafe ini juga melayani pengunjung karyawan ataupun konsumen yang menperbaiki mobilny di sini . Sehingga di asumsikan memiliki 1 caf yang besar, dengan penjaga masing-masing 5 10 orang.1. Penjaga howroomPenjaga shoeroom merupakan pekerja yang mengontrol, menjaga dan memeriksa kegiatan showroom berlangsung aman dan lancar. Penjaga showroom ini meliputi Tukang kebun, satpam, dan bagian kebersihan Showroom.Diasumsikan untuk menjaga keamanan dan kenyaman showroom, dibutuhkan 5 orang satpam, dengan 2 orang menjaga pada bagian depan 2 orang menjaga bagian dalam showroom agar tetap aman,dan 2 orang berkeliling. 3 orang tukang kebun, dan 5 orang petugas kebersihan. Dan 2 offic boy.

4.1.2 Program RuangProgram ruang pada perancangan Showroom di Pekanbaru yaitu sebagai berikut :Tabel 2.1 Kebutuhan Ruang ShowroomNoRuang Fungsi Kapasitas SumberStandarLuas

1R. Display Mobil Memamerkan type - type Mobil5 MobilSR5 x 3 = 15 m275 m2

2R. Penjualan MercendiseTempat Penjualan Sauvenir mobil1 Unit Asumsi5 x 5 = 25 m225 m2

3R. Stoek MobilTempat Menyimpan stoek mobil20 Mobil SR5 x 3 = 15 m2300 m2

4R. Administrasi- Counter casirR. ArsipR. FotocopyMengatur Pembayaran

Menyimpan BerkasMemfotocopy Keperluan3 Orang

2 Orang 1 UnitNAD

NADSR6 m2 / Orang

6 m2 / Orang6 m2 / Orang18 m2

12 m26 m2

5Front Desk- Counter Sales-ImformationMelayani PengunjungMemberi Imformasi4 Orang3 OrangNADNAD6 m2 / Orang6 m2 / Orang18 m216 m2

6R. Kabag PemasaranR. Kerja Kabag3 Orang NAD6m2 / Orang16 m2

7Loding DockTempat Bongkar Muat2 Truck TSSP3,6 x 10,5 = 37,8 m275,6 m2

8WC Tempat Buang Air besar atau kecil2 UnitNAD0.9 x 1.45 = 1,305 m22,61 m2

Luas Sirkulasi 30 %Total564,21 m2150,763 m2714,973 m2 = 715 m2

Tabel 4.1. Kebutuhan Ruang showroom(Sumber : Analisis 2013)

Tabel 2.2 Kebutuhan Ruang BengkelNoRuang Fungsi Kapasitas SumberStandarLuas

1

Faundeck- Counter Penerima Melayani- keluhan konsumen3 orang

NAD

6 m2 /Orang

18 m2

2Imformation

-Memberikan imformasi kepada pengunjung2 OrangNAD6 m2 / Orang12 m2

3R. Kabag Bengkel dan modifikasiR. Kerja Kabag2 OrangNAD6 m2 / Orang12 m2

4R. Kepala MekanikR. Kerja Kepala Mekanik2 OrangNAD 6 m2 / Orang12 m2

5R. Mekanik- R. Istirahat- R. Ganti + Loker - kamar mandi Istirahat Mekanik R. Ganti KostumKamar Mandi Mekanik10 Orang 5 Unit4 UnitNADNADNAD6 m2 / Orang6 m2 / Orang0.9 x 1.45 = 1,305 m260 m220 m25,22 m2

6Bengkel- Area Pengecekan

- Area Perbaikan dan Perawatan

-Area Modifikasi

-Area Cuci Mobil

-Area Mobil BaikTempat Mengecek Keluhan Dari CostemerTempat Memperbaiki dan merawat MobilTempat Melakukan ModifikasiTempat Cuci Mobil Setelah DiperbaikiTempat Mobil setelah diperbaiki4 Mobil

10 Mobil

6 Mobil

5 Mobil

8 MobilSR

SR

SR

SR

SR5 x 3 = 15 m2

5 x 3 = 15 m2

5 x 3 = 15 m2

5 x3 = 15 m2

5 x 3 = 15 m260 m2

150 m2

90 m2

75 m2

120 m2

7R. General TolsTempat Menyimpan Alat Alat Perbaiki mobil1 Unit Asumsi3 x 4 = 12 m212 m2

8R. Spesial toolsTempat Menyimpan Alat alat Khusus untuk memperbaiki Mobil1 Unit Asumsi3 x 4 = 12 m212 m2

9WC Tempat Buang Air besar atau kecil2 UnitNAD0.9 x 1.45 = 1,305 m22,61 m

Luas Sirkulasi 30 %Total600,83 m18,024 m618,854 m =619,000 m

Tabel 4.2. Kebutuhan Ruang showroom(Sumber : Analisis 2013)

Tabel 2.3 Fasilitas Penjualan Suku CadangNoRuang Fungsi Kapasitas SumberStandarLuas

1Front desckCounter Penerimaan ImformasiImformation

Melayani keluhan CoustemerMelayani Keluhan Costemer3 Orang

2 OrangNAD

NAD6 Orang / m

6 Orang / m18 m

12 m

2R. Administrasi- Counter Kasir- R. ArsipMelayani Pembayaran

Menyimpan Arsip3 Orang

2 OrangNAD

NAD6 Orang / m

6 Orang / m18 m

12 m

3R. Kabag spare part & acsecoriceR. Kerja Kabag2 OrangNAD6 Orang / m32 m

4R. Area Display- Spare Part- acsecorisMemamerkan Spare PartMemamerkan acsecoris1 Unit

1 UnitAsumsi

Asumsi4 x 4 = 16 m

4 x 4 = 16 m16 m

16 m

5R. Pemjualan Perlengkapan Mobil- Area Display

- Gudang stok

Memamerkan Perlengkapan MobilTempat Penyimpanan stok penjualan

1 Unit

1 Unit

Asumsi

Asumsi

5 x 10 = 50 m

5 x 10 = 50 m

50 m

50 m

6 Gudang Stok- Sperpart

- AccecorisTepat menyimpan sparpartTempat Menyimpan accesoris1 Unit

1 UnitAsumsi

Asumsi5 x 10 = 50 m

5 x 10 = 10 m50 m

50 m

7Loding DockArea bongkar muat spare part dan accecoris2 TruckTSSP3,6 x 10,5 = 37,8 m75,61 m

8WcTempat buang air besar dan air kecil2 Unit NAD0.9 x 1.45 = 1,305 m2,61 m

Luas Sirkulasi 30 %Total402,22 m103, 23 m505.45 m = 555,00 m

Tabel 4.3. Kebutuhan Ruang Suku Cadang(Sumber : Analisis 2013)

Tabel 2.4 Cafe dan Ruang TungguNoRuang Fungsi Kapasitas SumberStandarLuas

1R. Administrasi- Caunter Casir- R. ArsipMelayani PembayaranTempat Menyimpan Arsip sparpart1. Oran2 OrangNADNAD6 m / Orang6 m / Orang

18 m

12 m

2R. TungguTempat untuk menunggu dan santai15 OrangAsumsi2 m / Orang30 m

3Mini barTempat Khusus minum10 OrangAsumsi2 m / Orang20 m

4Area PrtunjukanTempat pertunjukan hiburan15 OrangAsumsi2 m / Orang30 m

5DapurMempersiapkan Makanan & masak1 Unit Asumsi5 x 5 = 25 m25 m

6InternetFasilitas internet gratis5 UnitAsumsi1,5 x 2 = 3 m15 m

7Area Makan RestaurantArea makan250 OrangCCEF2 m / Orang500 m

8Wc Tempat buag air kecil air besar4 UnitNAD0,9 x 1,45 m = 1,3055,22 m

9Gudang Stok BahanTempat menyimpan bahan makanan untuk restaurant1 UnitAsumsi3 x 4 m = 12 m12 m

LuasSirkulasi 30 %Total667.22 m198,483 m865,703 m = 865,75 m

Tabel 4.4. Kebutuhan Ruang Caf dan Ruang Tunggu(Sumber : Analisis 2013)

Total Luas Yang dibutuhkan

NoZona RuangLuas m2

1Ruang Showroom714,973 m2

2Bengkel619,000 m

3Suku Cadang555,00 m

4Caf dan Ruang Tunggu865,75 m

Total : 2754.723

Tabel 4.5. Total Jumlah Ruang(Sumber : Analisis 2013)

Keterangan:NAD: Neufrat Architect DataTSS: Time Saver StandardNM: New Matrik HandbookMUNP: Museum Negri PropinsiTSS: Time Saver StandarHD: Human DimensionBP & DS : Building Planing and Data StandarSR: Studi RuangAsumsi : Jumlah yang diasumsikan PerancangAS: AsumsiSB: Studi BandingPMPN: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Jadi dari data kebutuhan ruang didapat bahwa total luas yang diperlukan adalah 2.754hektar, atau 2754.723 meter.4.1.3 Organisasi RuangMerupakan pembagian kebutuhan ruang didalam objek perancangan yang membentuk sebuah alur antar ruang - ruang dalam kelompok ruang. Dimana nantinya didalam pengorganisasian ruang ini dapat terlihat hubungan antara ruang yang satu dengan yang lain. Dalam organisasi ruang ini terbagi dalam beberapa organisasi ruang diantaranya :1. Fasilitas Pelayanan Umum

Diagram 4.1. Organisasi Ruang Fasilitas Pelayanan Umum(Sumber : Penulis 2013)

Terlihat pada diagram diatas bahwa zona-zona awal yang terbentuk yaitu adanya main enterance, Parkir, Pos Keamanan, R. imfoemasi mempunyai hubungan langsung, sedangkan Toko souvenir berdekatan dengan panggung pertunjukan namun tidak berhubungan langsung, mengakibatkan secara tidak langsung orang yang berada di area imformasi memiliki batasan gerak sampai keruang cafe, sehingga tidak mengganggu kegiatan di Area slalom.

1. Fasilitas Pameran.

Diagram 4.2. Organisasi Ruang Fasilitas Pameran(Sumber : Analisis 2013)

Pada diagram di atas terkihat bahwa organisasi ruang untuk fasilitas pameran dimana galeri mobil baru berhubungan langsung dengan konsep mobil, dan galeri mobil modifikasi sedangkan untuk mobil bersejarah tidk berhubungan langsung dengan modifikasi, konsep dan mobil baru atau seken. 1. Fasilitas Perbaikan

Diagram 4.3. Organisasi Ruang Fasilitas Perbaikan(Sumber : Analisis 2013)

Pada fasilitas perbaikan bisa dilihat pada diagram di atas bahwa ruang tunggu dan ruang administrasi atau ruang keuangan berhubungan langsung. Tetapi ruangan tersebut tidak berhubngan langsung dengan ruang perbaikan, perawatan. Sehingga tidak menggangu para mekanik yang sedang bekerja, untuk ruang gudabg dan ruang generator letaknya jauh dari ruangan tunggu dan ruang kepala bagian service.1. Fasilitas Klub

Diagram 4.4. Organisasi Ruang Fasilitas Klub(Sumber : Analisis 2013)

Pda organisasi ruang fasilitas klub dapat di lihat pada diagram di atas dimana ruang ruang yang ada di dalamnya seprti Ruang administrasi, Ruang imformasi, Ruang Rapat dan Ruang baca, semuanya memiliki ruang tersendiri. Dimana ruang administrasi dan ruang imformasi berdekatan atau tidk memiliki hubungan yang jauh, sementara untuk ruang baca dan santai berdekatan dengan ruang rapt. Akan tetapi ruang santai dan ruang administrasi , ruang imformasi mempunyai jarak yang jauh, atau tidak memiliki hubungan ruang yang dekat.

1. Fasilitas Gedung PengelolaDiagram 4.5. Organisasi Ruang Fasilitas Pengelola(Sumber : Analisis 2013)

Diagram 4.5. Organisasi Gedung Pengelola(Sumber : Analisis 2013)

Untuk organisasi ruang fasilitas pengelola seperti pada diagram di atas sebenarnya sama dengan fasilitas klub akan tetapi disini terdapat kantor pengelola, ruang tunggu, ruang staf, ruang sekretaris dan ruang direktur. Pada dasrnya ruang direktur selalu berdekatan dengan ruang sekretaris, karena yang menyiapkan semua keperluan direktur atau yang mengurus jadwal direktur adalah seretaris.Sementara untuk ruang rapat dan ruang arsip didekatkan karena jika perlu document sewaktu rapat sedang belangsung tidak jauh untuk mengambil document tersebut. Dan ruang tunggu di buat dekat dengan ruang administrasi.1. Fasilitas Suku Cadang

Diagram 4.6. Organisasi Ruang Fasilitas Suku Cadang(Sumber : Analisis 2013)

Pada organisasi ruang untuk suku cadang ini dimana yang pertama di lewati adalah loading dock berdekatan dengan ruang counter penerima dan lobby. Sementara untuk ruanga staf gedung suku cadang, ruang administrasi dan gudang itu jaraknya tidak begitu jauh dari ruang ruangan trsebut semua itu dapat dilihat pada diagram di atas. 1. Fasilitas Area Service

Diagram 4.7. Organisasi Ruang Fasilitas Service(Sumber : Analisis 2013)

Untuk organisasi ruang pada fasilitas area service dimana ruangan penyimpanan diletakkan di tengah diantara ruangan mesin AC, Ruang Genset dengan ruanga travo, pln dan AHU. Karena untuk memudahkan pergerakan pekerja untu membersihkan atau mengontrol area tersebut.

Dari organisasi di dalam pengelompokan massa yang telah dijabarkan di atas didapat zona-zona ruang yang akan diterpakan pada perancangan Showroom ini yaitu sebagai berikut :

Diagram 4.7. Penzoningan(Sumber : Analisis 2013)

Pada gambar di atas terlihat hubungan antar zona, dan ruang-ruang dalam masing-masing zona yaitu Area depan showroom akan berhubungan langsung dengan ruang tunggu, dimana area depan showroom terdiri dari gerbang showroom, pos jaga, parkir. depan showroom yang berhubungan langsung dengan ruang tunggu ini, juga memilki ruang-ruang pada zona nya, yaitu ruang pameran sebelum sampai ruang tunggu, lobby, toilet, yang menjadi batas masuk pengunjung. Kemudian zona lobby dan ruang pamer akan menuju kezona pengelola yang dihubungkan oleh ruang rapat, sedangkan ruang-ruang ini akan berhubungan langsung dengan toilet dan berdekatan dengan mushola.Zona pengelola dimaksudkan dapat memantau zona ruang, walaupun tidak berhubungan langsung, yaitu dihubungkan oleh ruang klub didalamnya yaitu ruang administrasi, ruang informasi,ruang rapat ruang baca dan ruang santai.Untuk zona pameran organisasi ruang untuk fasilitas pameran dimana galeri mobil baru berhubungan langsung dengan konsep mobil, dan galeri mobil modifikasi sedangkan untuk mobil bersejarah tidk berhubungan langsung dengan modifikasi, konsep dan mobil baru atau seken.Dari area pameran akan berhubungan langsung dengan Pada fasilitas perbaikan bisa dilihat pada diagram di atas bahwa ruang tunggu dan ruang administrasi atau ruang keuangan berhubungan langsung. Tetapi ruangan tersebut tidak berhubngan langsung dengan ruang perbaikan, perawatan. Sehingga tidak menggangu para mekanik yang sedang bekerja, untuk ruang gudabg dan ruang generator letaknya jauh dari ruangan tunggu dan ruang kepala bagian service.Sehingga dapat terlihat jelas, bagaimana hubungan anatar ruang yang akan diaplikasikan kedalam perancangan showroom ini.

4.2 Analisa Kondisi Lingkungan4.2.1 Lokasi dan Batas Tapaka. Lokasi Lokasi tapak berada dijalan Soekarno Hatta, kecamatan Tampan, Pekanbaru. Dengan data-data fisik sebagai berikut :Luas Lahan: 3.5 hektarKoefisien Lantai bangunan: Maksimal 70%Koefisien dasar bangunan: Maksimal 50%Kontur: Relatif datarKondisi eksisting: merupakan lahan kosongSuhu: 250C - 320CPemiliki: swasta

Gambar 4.1Lokasi Objek Perancangan(Sumber : Google Maps)

b. Batas tapakAdapun Batas Batas yang bersebelahan langsung dengan site terdiri dari Batas Utara Site berdekatan langsung dengan Olgaria Hotel. 1. Sebelah SelatanSebelah selatan site berbatasan dengan lahan kosong

Gambar 4.2.Lokasi Objek Perancangan(Sumber : Survey 2013)

2. Sebelah Timur berbatasan langsung dengan jalan Soekarno Hatta. Dan juga Blue bird.

Gambar 4.3.Lokasi Objek Perancangan(Sumber : Survey 2013)

3. Sebelah Barat berbatasan langsung dengan lahan kosong

Gambar 4.4.Lokasi Objek Perancangan(Sumber : Survey 2013)

4. Sebelah Barat berbatasan langsung dengan lahan kosong

Gambar 4.5.Lokasi Objek Perancangan(Sumber : Survey 2013)

4.2.2 PeraturanBerdasarkan SK Menteri Pekerjaan Umum No. 640/KPTS/1997 dan Permendagri No. 59 Tahun 1988, serta berdasarkan DPMB dan Ditjen Cipta Karya, pengaturan KDB untuk bangunan komersil seperti gedung kesenian, GOR, ataupun rumah sakit, dikategorikan kedalam bangunan Showroom VII dengan KDB 40% - 60%.4.2. IklimIklim di Indonesia adalah beriklim tropis sehingga tidak heran jika kota pekanbaru memiliki tingkat suhu yang tinggi. Berdasarkan hasil survey pada bulan oktober 2013 di dapat suhu pada pukul 06.00 WIB yaitu 220 C pada pukul 10.00 WIB yaitu 26 0 C dan pada pukul 16.00 WIB yaitu 32 0 C. Jadi, pada pagi hari suhu udara pada site cukup dingin, dan semakin siang maka suhu semakin tinggi, namun tidak begitu panas, dan suhu paling panas di rasakan pada sore hari mencapai 32 0 C. 4.2.1 Analisis Pemandangan (view)1. View ke dalam tapakBerdasarkan hasil survey, disekitar site dipenuhi oleh ilalang dan semak semak. tanah kuning, karena tidak adanya perawatan disekitar kawasan ini.

Gambar 4.5.Lokasi Objek Perancangan(Sumber : Survey 2013)

4.2.3. Analisa Tapak a. Bangunan Sekitar Lokasi perancangan disini berada terletak di wilayah perumahan, perdagangan dan pusat perelanjaan, didekat area ini juga terdapat sekolah dan rumah sakit. 1. ViewPenentuan view atau arah hadap objek perancangan ini berdasarkan pada potensi potensi yang ada dari lingkungan sekitar yang dapat yang dapat mendukung site dari lokasi perancangan.

Gambar 4.6.View Perancangan(Sumber : Survey 2013)

Maka arah hadap atau view dari objek perancangan nantinya menghadap kea rah barat, yakni menghadap arah jalan Soekarno Hatta.2. Kebisingan Faktor kebisingan yang terjadi disekitar site memiliki tingkat kebisingan yang relative sedang bahkan kurang, hal ini terlihat dari tingkat kepadatan arus lalulintas yang ada di sekitar site.Pada jalan Soekarno Hatta memiliki tingkat kepadatan arus lalu lintas yang yang sedang, selain itu tingkat kebisingan yang relative sedang tersebut pada lingkungan sekitar site juga tidak adanya pabrik atau aktifitas yang menimbulkan kebisingan.

Gambar 4.7.View Perancangan(Sumber : Survey 2013)

Solusi untuk kebisingan yang ada pada area tersebut yakni dengan adanya vegetasi buatan.

Gambar 4.7.Solusi terhadap potensi kebisingan(Sumber : Analisis 2013)

3. Pergerakan angin bergerak dari arah tenggara kebarat daya ( Pada musim Panas ) dari arah barat daya ke tenggara ( Pada musim Panas ). Maka Untuk dapat memaksimalkan penghawaan alami bukaan serta orientasi dari objek perancangan sebaiknya menghadap arah barat daya atau tenggara.

Gambar 4.8.Analisis Pergerakan Angin(Sumber : Analisis 2013)

Untuk mengurangi kecepatan angin yang terlalu tinggi, maka diperlukan sebuah penghambat angina ( Wind Break ). Wind Break disini berupa pohon pohon yang dapat mengurangi kecepatan angina.

Gambar 4.9.Proses Kerja Wind Break(Sumber : Analisis 2013)

4. Pergerakan MatahariDimana dalam penganalisan tersebut untuk mengetahui arah gerak matahari sebagai pertimbanga didalam objek perancangan.

Gambar 4.10.Pergerakan matahari(Sumber : Analisis 2013)

Maksimalkan bukaan bukaan yang menghadap arah barat selatan. Hal ini dimasukkan untuk memaksimalkan pemanfaatan terang langit sebagai sebagai pencahayaan alami pada pbjek perancangan.sehingga meminimalkan pemakaiin tenaga listrik untuk ruangan tertentu pada siang hari.4.3. Analisis Sistem Struktur Dan Konstruksi4.3.1 Struktur KonstruksiSistem struktur dan konstruksi adalah bagaimana struktur bangunan gedung dilaksanakan (masalah kekuatan, sambungan-sambungan per elemen/bagian yang disambung secara detail)Ciri-ciri yang paling penting untuk suatu struktur adalah struktur yang mampu mananggung beban terutama beban tekan dan beban sisi , selain dare ketahanan terhadap beban kemudahan terhadap pembentukan bahan struktur juga menjadi bahan pertimbangan, dimana estetika bangunan juga menjadi hal yang pentinga dalam suatu arsitektur bangunan.a. Struktur DasarPondasi yang digunakan pada struktur bangunan adalah pondasi dalam yang digunakan pada kondisi tanah stabil lebih dari kedalaman 3 meter, pondasi dalam membutuhkan pengeboran dalam karena lapisan tanah yang baik ada di kedalaman, biasanya digunakan oleh bangunan besar, jembatan, dan struktur lepas pantai.Jenis pondasi dalam ada 2 yaitu : pondasi tiang pancang yang bisa berisi besi, beton, pipa dan baja , serta pondasi bored pile.Struktur dasar yang digunakan untuk pondasi bangunan adalah tiang pancang, karena tanah yang banyak menyimpan banyak air, sehingga tiang pancang lebih cepat, aman, cocok, dan hemat untuk tanah yang tidak keras.Jika menggunakan pondasi bored pile tidak cocok untuk digunakan dalam tanah berjenis ini, sedangkan pondasi rakit, lebih difungsikan jika adanya perancangan basement, sedangkan pada perancangan showroom ini tidak ada perencanaan pembuatan basement. Karena basement digunakan untuk dapat menampung banyak kendaraan, dan pada lahan yang sempit.. Sehingga pondasi tiang pancang menjadi pilihan dalam perancangan Showroom ini.Untuk tiang pancang berukuran 25x25 dapat menahan beban hingga 50 ton atau sekitar 2-3 lantai bangunan, atau menggunakan tiang pancang berukuran 50 x 50 yang dapat menahan beban hingga 500 ton, dan ini biasanya digunakan untuk bangunan-bangunan tinggi.

b. Struktur BangunanBahan-bahan untuk struktur bangunan ada beberapa jenis diantaranya (lilik setiawan,2013) yaitu:1. Batu alam dan batu buatanBatu alam adalah bahan tertua yang dipakai manusia sejak mulai membangun rumah dan bangunan pada zaman dahulu.1. KayuKayu adalah bahan konstruksi sejak zaman dahulu , kayu juga digunakan sebagai bahan penghias interior.1. BajaBaja adalah bahan bangunan yang sangat diperlukan sekali baik untuk struktur utama maupun sebagai pendukung tambahan dalam beton bertulang.1. AlumuniumCampuran alumunium sampai sekarang masih belum dapat mengambil alih semua macam baja sebagai struktur bangunan1. Beton Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi agregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.

Dalam perancangan struktur bangunan showroom ini, struktur beton adalah struktur bangunan yang menjadi pilihan dengan pertimbangan struktur beton lebih aman dan dapat diperkirakan lama mutu struktur ini, sehingga cukup aman dalam membangun sebuah showroom, bangunan yang ditempati banyak karyawan, selain itu struktur ini mudah didapat, mudah dalam pengerjaan, dan dapat dibentuk sesuai dengan desain yang telah direncanakan dan dirancang sebelumnya.Struktur beton menjadi struktur utama pada bangunan showroom ini, namun sebagian akan ada massa semi terbuka, seperti digunakan menjadi area belajar bermain, dan area duduk. Hal ini menjadi pertimbangan pada bagian masa tertentu menggunakan struktur kayu. Kayu merupakan bahanbangunan yang banyak disukai orang atas pertimbangan tampilan maupunkekuatan. Dari aspek kekuatan, kayu cukup kuat dan kaku walaupun bahankayu tidak sepadat bahan baja atau beton. Kayu mudah dikerjakan disambung dengan alat relatif sederhana. Bahan kayu merupakan bahanyang dapat didaur ulang. Karena dari bahan alami, kayu merupakan bahanbangunan ramah lingkungan.Kelebihan kayu adalah dalam hal estetika, lebih mendekat ke alam sehingga akan menciptakan suasana asri, tenang dan warna nya lebih menarik. Lebih mudah dibentuk dan cocok untuk massa dengan bentukan semi terbuka. Walaupun mempunyai kekurangan terhadap kekuatan bahan, dan ketahanan terhadap air, yang diperlukan pada konstruksi kayu ini adalah perawatan dan pemilihan jenis kayu yang akan menjadi pilihan konstruksi.4.4. UtilitasInfrastruktur kota yang ada di wilayah lokasi obyek perancangan meliputi : 1. Jaringan Listrik. Jaringan listrik yang ada pada wilayah perancangan yaitu Saluran Udara Tinggi ( SUTT ) yang melintasi Jalan Soekarno Hatta.1. Jaringan Telepon. Jaringan telepon yang melayani wilayah lokasi perancangan adalah mengambil dari Stasiun Telkom.1. Air Bersih. Jaringan pemipaan air bersih pada wilayah lokasi perancangan berasal dari pemipaan PDAM dari Stasiun Rumbai.1. Penanganan SampahProduksi sampah pada wilayah lokasi perancangan ditangani menggunakan metode pengumpulan pada TPS yang telah disediakan oleh pengembang maupun pemerintah kota untuk kemudian diangkut menuju ke tempat pembuangan akhir.e. Penangkal Petir..Instalasi penangkal petir ialah instalasi atau komponen-komponen dan peralatan-peralatan yang secara keseluruhan berfungsi untuk menangkap petir dan menayalurkannya ke tanah sehingga semua bagian dari bangunan beserta isinya atau benda-benda yang dilindunginya terhindar dari bahaya sambaran petir. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam merencanakan sistem penangkal petir:- Keamanan secara teknis.- Penampang hantaran-hantaran pertanahan yang digunakan.- Ketahanan mekanis.- Ketahanan terhadap korosi.- Bentuk dan ukuran bangunan yang dilindungi.- Faktor ekonomis.Sistem penangkal petir yang digunakan adalah sistem penangkal sangkar Faraday .

1. Sistem TransportasiUntuk bangunan bertingkat menggunakan tangga yang dilengkapi dengan bordes, mengingat yang menggunakan jagaada wanita, selain itu dilengkapi oleh ramp sebagai fasilitas bagi orang yang menggunan kursi roda.

1. Sistem KeamananSistem keamanan dalam bangunan ini dilakukan dengan menyediakan fasilitas pengamatan dan pencegahan, antara lain:1) Sistem CCTV (Central Circuit Television), untuk memonitor segala penjuru bangunan yang diperkirakan dapat menjadi tempat terjadinya kriminalitas, seperti pencurian, perkelahian antar dan sebagainya.3) Satuan pengamanan (Satpam) yang bertugas dibagian depan gerbang, di lobby, dan di sekeliling Showroom.VI.5 KesimpulanBerdasarkan kegiatan pada showroom ini maka pengguna bangunan showroom ini meliputi konsumen Berdasarkan hasil survey dan wawancara pada showroom agung automal Pekanbaru ,dan beberapa showroom mobil bekas yang ada di pekanbaru bahwa untuk ruang showroom terdiri dari 15 20 orang pengunjung. Ruangan untuk showroom 15 x 3 meter. Pengunjung diasumsikan menunggu seperempat menunggu dalam ruangan tunggu, sebagian diruang pameran, sebagian di parkiran. Sehingga di asumsikan yang menunggu diruanng tunggu yaitu 25 orang.NoZona RuangLuas m2

1Ruang Showroom714,973 m2

2Bengkel619,000 m

3Suku Cadang555,00 m

4Caf dan Ruang Tunggu865,75 m

Total : 2754.723

Untuk organisasi ruang adalah hubungan ruang dengan site dengan membuat perkembangan penzoningan ruang. Sehingga didapat organisasi ruang untuk kelompok massa pada Ruang Showroom, Bengkel, Suku Cadang, Caf dan Ruang Tunggu.Sedangkan Lokasi tapak akan dirancangnya banguna untuk showroom ini yaitu berada dijalan Soekarno Hatta, kecamatan Tampan, Pekanbaru. Dengan batas tapak adalah sebagai berikut :Sebelah selatan site berbatasan dengan lahan kosong.Sebelah Timur berbatasan langsung dengan jalan Soekarno Hatta. Dan juga Blue bird.Sebelah Barat berbatasan langsung dengan lahan kosongSebelah Utara berbatasan langsung dengan Olgaria Hotel

BAB VKONSEP PERANCANGAN5.1. Konsep Dasar Perkembangan dunia otomotif Indonesia, khususnya di Pekanbaru kini menjadi semakin baik, sejalan dengan perkembangan teknologi, maka produksi kendaraan bermotor menjadi ikut meningkat. Pekanbaru salah satu kota yang memiliki potensi di dunia otomotif yang tidak ketinggalan oleh kota-kota lain yang lebih maju dan besar. Perancangan Auto Mobil Trade Center di Pekanbaru yang difungsikan sebagai bangunan pusat otomotif, yang dikhususkan untuk dunia mobil. Konsep perancangan Auto Mobil Trade Center pekanbaru ini menekankan pada Warna Pencahayaan setiap ruang dan pada display mobil yang akan di pamerkan.Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan yang amandan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia. Pencahayaan yang baik memungkinkanorang dapat melihat objek-objek yang dipamerkan secara jelas dan cepat hal ini di buat untuk menarik pelanggan pada showroom ini.

5.2. Rancangan Tapaka. Tata LetakMemuat konsep tanggapan tentang rancangan penanganan bagian-bagian tapak, termasuk tata letak ruang di dalam tapak.

b. Permintakatanc. Gubahan MasaBangunan Auto mobil Trade center merupakan wadah kegiatan yang berhubungan dengan otomotif, sehingga harus menampilkan bentuk massa yang sesuai dengan kegiatan yang diwadahinya. Bentuk mobil mengacu pada bentuk aero dinamis, yang menampilkan bentuk lengkung. Selain itu mobil juga mengacu pada bentuk diagonal. 1. Bentuk Dasar Massa Kriteria penentuan bentuk dasar massa yang komunikatif, rekreatif dan promotif adalah sebagai berikut : a. Adanya suatu analogi tertentu yang dijadikan filosofi bentuk dasar seperti peralatan atau komponen otomotif. a. Bentuk dasar massa dinamis yaitu merupakan komposisi dari bentuk bentuk dasar geometris (persegi, segi tiga dan lingkaran).

Gambar 5.2.Bentuk Dasar Masa(Sumber : Analisis 2013)

2. Gubahan Masa Pemilihan bentuk massa yaitu Terdiri dari beberapa unit massa yang digubah susunannya dan digabung menjadi satu massa.bentuk ini di dapat sesuai dengan program ruang yan telah di buat.

Gambar 5.2.Gubahan Masa(Sumber : Analisis 2013)

d. Pencapaian e. Hirarki ruang f. Sirkulasi dan parker g. Lansekap ( Tata Hijau )h. Pencahayaan5.3. Bangunana. Bentuk b. Fasade c. Fungsid. Sirkulasie. Struktur dan konstruksif. Materialg. Rancangan Interiorh. Ultilitasi. Pencegahan Bahaya Kebakaranj. Pentahapan Pembangunan

Auto Mobil Trade Center Pekanbru59