Upload
phamdieu
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SIDANG KE-3 PAKAR MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM-
INDONESIA-MALAYSIA (MABBIM)
(Indonesia: Cipanas, Jawa Barat, 26 – 30 Juni 1989
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. i
1. Laporan Sidang Kelompok Khusus Istilah Matematika8/
Matematik8………………………………………………………….
2. Laporan Sidang Kelompok Khusus Istilzah Kimia5 ……………..
3. Laporan Sidang Kelompok Khusus Istilzah Kimia6 ……………..
4. Laporan Sidang Kelompok Khusus Istilzah Fisika7/Fizik7 ……..
5. Laporan Sidang Kelompok Khusus Istilzah Biologi8 …………….
6. Laporan Sidang Kelompok Khusus Istilzah Keuangan/Kewangan
Laporan Khusus Kelompok Khusus Istilah Matematika 8A, 8B/Matematik 8A,8B
(8A Matematika Komputasi I/Matematik Pengiraan I: 8B Matematika Komputasi
II/Matematik Pengiraan II)
1. Sidang
Sidang ke-1 : Senin, 26 Juni 1989
Pukul 10.00--12.00
Sidang ke-2 : Senin, 26 Juni 1989
Pukul 13.30--16.30
Sidang ke-3 : Senin, 26 Juni 1989
Pukul 19.30--21.30
Sidang ke-4 : Selasa, 27 Juni 1989
Pukul 08.30--12.00
Sidang ke-5 : Selasa, 27 Juni 1989
Pukul 13.30--16.30
Sidang ke-6 : Selasa, 27 Juni 1989
Pukul 19.30--21.30
Sidang ke-7 : Rabu, 28 Juni 1989
Pukul 08.30--12.00
Sidang ke-8 : Rabu, 28 Juni 1989
Pukul 13.30--16.30
Sidang ke-9 : Rabu, 28 Juni 1989
Pukul 19.30—21.30
Sidang ke-10 : Kamis, 29 Juni 1989
Pukul 08.30--12.00
2. Anggota Sidang
2.1 Dr. Djati Kerami (Indonesia, Ketua)
2.2 Prof. Madya Dr.Abdul Razak Salleh (Malaysia, Anggota)
2.3 Dy. Hajah Halimah binti Mohd. Yaakub (Brunei Darussalam,
Anggota)
2.4 Dr. B.F. da Silva (Indonesia, Anggota)
2.5 Encik Khalil Haji Awang (Malaysia, Anggota)
2.6 Drs. A. Patoni (Indonesia, Pendamping
Bahasa)
2.7 Dra. Cormentyna Sitanggang (Indonesia, Sekretaris)
3. Bahan/Dokumen
3.1 Matematika 8A/Matematik 8A (Matematika Komputasi I/Matematik
Pengiraan I)
3.2 Matematika 8B/Matematik 8B (Matematika Komputasi II/Matematik
Pengiraan II)
3.3 Matematika 7/Matematik 7 (Geometri Proyektif/Geometri Unjuran)
4. Klasifikasi Pembidangan Ilmu
4.1 Matematika Komputasi I/Matematik Pengiraan I (Metode dan Analisis
Numerik/Kaedah dan Analisis Berangka)
4.2 Matematika Komputasi II/Matematik Pengiraan II (Asas Penggunan
Komputer/Asas Sains Komputer)
4.3 Matematika 7 Geometri II (Geometri Proyektif/Geometri Unjuran)
5. Sumber Rujukan
5.1 Brinch, Per Hansen. 1973. Operating System Principles. Prentice Hall.
5.2 Iskandar, Teuku .1970. Kamus Dewan. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan
Pustaka.
5.3 James, James. 1976. Mathematics Dictionary. New York: van Nostrand
Reinhold.
5.4 M. Rosenberg, Jerry. 1976. Dictionary Computers Data Processing &
Telecommunications. New Delhi: Wiley Eastern Limited.
5.5 M. Stair, Ralph. 1981. Principles of Data Processing (Concepts,
Applications and Cases). J.R.
5.6 N. Lapedes, Daniel. 1978. Dictionary of Physics and Mathematics. New
York: McGraw-Hill Book Company.
5.7 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1989.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
5.8 Webster’s New Collegiate Dictionary. 1976. Ed. Henry Bosley Woolf.
Springfield, Massachusetts: G & C Merriam.
6.. Cara Kerja
6.1 Membahas istilah Komputasi I dalam bahasa Inggris dan
memantapkannya sebagai entri kamus. Memberikan padanan istilah
komputasi I yang sudah dimantapkan di atas dalam bahasa Indonesia,
bahasa Malaysia, dan bahasa Melayu Brunei Darussalam.
6.2 Menetapkan daftar istilah Komputasi II yang komprehensip/dalam bahasa
Inggris.
6.3 Menyimak padanan Geometri II dalam bahasa Indonesia, bahasa
Malaysia, dan bahasa Melayu Brunei Darussalam.
7. Masalah
Karena sangat terbatasnya waktu, kami baru dapat menyimak sebagian kecil
padanan entri Geometri II. Bidang Geometri III dan Dasar Matematika I dan
Dasar Matematika II/Landasan Matematika I dan Landasan Matematika II, belum
kami sentuh, sedangkan ketiga bidang itu seluruhnya belum dibahas dalam Sidang
ke-28 Mabbim di Kuching, Serawak, Malaysia
8. Hasil Kerja
8.1 Memantapkan daftar istilah bahasa Inggris dan memberi padanan
Komputasi I dalam ketiga bahasa , sebanyak 613 entri, dengan perincian
sebagai berikut
a. Kategori A 186 entri
b. Kategori B 51 entri
c. Kategori C 221 entri
d. Kategori D 26 entri
---------------
Jumlah 484 entri
e. yang digugurkan 129 entri
---------------
Jumlah akhir 613 entri
=========
8.2 Menetapkan daftar istilah bahasa Inggris Matematika Komputasi II
(Matematik Pengiraan II) yang komprehensip sebanyak 826 entri, dengan
perincian sebagai berikut.
a. yang ditetapkan 788 entri
b. yang digugurkan 38 entri
------------------
Jumlah 826 entri
c. tambahan baru 21 entri
---------------
Jumlah seluruhnya 847 entri
========
8.3 Menyimak padanan Geometri II dalam ketiga bahasa sebanyak 80 entri
dengan perincian sebagai berikut.
a. kategori A 19 entri
b. kategori B 9 entri
c. kategori C 41 entri
d. kategori D 1 entri
----------------
Jumlah 70 entri
e. digugurkan 10 entri
-----------------
Jumlah seluruh 80 entri
=========
9. Rencana Kerja Selanjutnya
9.1 Memberikan padanan istilah Matematika Komputasi II/Matematik
Pengiraan II, dalam bahasa Indonesia, bahasa Malaysia, dan bahasa
Melayu Brunei Darussalam.
9.2 Menyimak padanan istilah Geometri II dan Geometri III dalam bahasa
Indonesia, bahasa Malaysia, dan bahasa Melayu Brunei Darussalam.
9.3 Menyimak padanan istilah Dasar Matematika I dan Dasar Matematika
II/Landasan Matematik I dan Landasan Matematik II dalam bahasa
Indonesia, bahasa Malaysia, dan bahasa Melayu Brunei Darussalam.
10. Usul
Sebelum Sidang Ke-29 Mabbim tahun 1990, kami ingin mengadakan pertemuan
sekali lagi antara Pakar Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam untuk
menyelesaikan rencana kerja di atas agar dapat dibawa ke Sidang ke-29 Mabbim
yang akan datang. Tempat pertemuan itu di Indonesia pada bulan Desember 1989.
Laporan Sidang Kelompok Khusus Istilah Kimia 5
(5A, Kimia Pertanian, 5B. Kimia Pangan/Kimia Pemakanan)
1. Sidang
Sidang ke-1 : Senin, 26 Juni 1989
Pukul 10.00--12.00
Sidang ke-2 : Senin, 26 Juni 1989
Pukul 13.30--16.30
Sidang ke-3 : Senin, 26 Juni 1989
Pukul 19.30 – 21.30
Sidang ke-4 : Selasa, 27 Juni 1989
Pukul 08.30 – 12.00
Sidang ke-5 : Selasa, 27 Juni 1989
Pukul 13.30 – 16.30
Sidang ke-6 : Selasa, 27 Juni 1989
Pukul 19.30 – 21.30
Sidang ke-7 : Rabu, 28 Juni 1989
Pukul 08.30 – 12.00
Sidang ke-8 : Rabu, 28 Juni 1989
Pukul 13.30 – 16.30
Sidang ke-9 : Rabu, 28 Juni 1989
Pukul 19.30 –21.00
Sidang ke-10 : Kamis, 29 Juni 1989
Pukul 08.30 – 12.00
2. Anggota Sidang
2.1 Dr. Ir. Dedi Fardiaz, M.Sc. (Indonesia, Ketua)
2.2 Dr. Md. Nordin Haji Lajis (Malaysia, Anggota)
2.3 Awang Abdul Majid bin H. (BruneiDarussalam,
Abdul Rahman Anggota)
2.4 Dr. Padmono (Indonesia, Anggota)
2.5 Dr. Zakaria Mohd. Amin (Malaysia, Anggota)
2.6 Pengiran Haji Zaini bin Pengiran Haji (Brunei Darussalam,
Kamaluddin Anggota)
2.7 Dr. Ir. Suminar S. Achmadi (Indonesia, Anggota)
2.8 Dra. Umi Basiroh (Indonesia, Pendamping
Bahasa)
2.9 Dra. Kurniatri Resminingsih (Indonesia, Sekretaris)
3. Bahan/Rujukan
3.1 Daftar Istilah Kimia Pertanian dari Brunei Darussalam
3.2 Daftar Istilah Kimia Pertanian dari Malaysia
3.3 Daftar Istilah Kimia Pertanian dari Indonesia
3.4 Daftar Istilah Kimia Pemakanan dari Brunei Darussalam
3.5 Daftar istilah Kimia Pangan dari Indonesia
3.6 Daftar Istilah Kimia Pemakanan dari Malaysia
3.7 Daftar Istilah Kimia Analisis (Hasil Sidang Ke-28 Mabbim di Kuching)
3.8 Daftar Istilah Kimia Takorganik dan Geokimia (Hasil Sidang Ke-28
Mabbim di Kuching)
3.9 Tata Nama Kimia (Hasil Sidang Ke-28 Mabbim di Kuching)
4. Klasifikasi Pembidangan Ilmu
4.1 Kimia 3 A: Kimia Analisis
4.2 Kimia 3 B: Kimia Anorganik dan Geokimia
4.3 Kimia 4 : Tata Nama Kimia
4.4 Kimia 5 A: Kimia Pertanian
4.5 Kimia 5 B: Kimia Pangan/Kimia Pemakanan
5. Sumber Rujukan
5.1 Atkins, R.W., 1983. Physical Chemistry. Oxford University Press.
5.2 Bauer, Henry H., Gary D. Christian dan James E.D., Reilly, Instrument
Analysis.
5.3 Castellan, Gilbert W., 1983. Physical Chemistry. 3 rd. Ed. Addison
Wesley Publishing Co.
5.4 Clark A., 1989. Hamlyn Nature Guides Mineral. The Hamlyn Publishing
Group Limited.
5.5 The Condensed Chemical Dictionary. Ninth Edition. Gessner G. Hawley.
5.6 Cotton F.A. & Wilkinson G., 1976. Basic Inorganic Chemistry. John.
Wesley & Sons Inc.
5.7 ---------------., 1972. Advanced Inorganic Chemistry. 3 rd. Edition.
5.8 Daftar Istilah MBIM (A--J) dan (K--Z). 1986. Kuala Lumpur: Dewan
Bahasa dan Pustaka.
5.9 Davies C.W. & A.M. James, A Dictionary of Electrochemistry.
5.10 Donald T. Sawyer dan Julian L. Roberts, KR., Experimental
Electrochemistry for Chemists.
5.11 Echols, John M. dan Hassan Shadily, 1975. Kamus Inggris-Indonesia.
Ithaca and London: Cornell University Press.
5.12 Hawkes, Rose, & Webb, 1979. Geochemistry in Mineral Exploration.
Second Edition.
5.13 Hueey, J.E., Inorganic Chemistry. Third Edition.
5.14 Istilah Kimia. 1981. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
5.15 Istilah Sains., 1985. Bangi: Universiti Kebangsaan Malaysia.
5.16 Kamus Dewan. 1984. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
5.17 Kamus Dwibahasa. 1979. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka
5.18 The Macdonald Encyclopedia of Rock and Minerals. London and Sydney:
Macdonald & Co. Ltd.
5.19 Manson R., 1978. Petrology of Metamorphic Rock. George Allen &
Unwin/ Thomas Murby.
5.20 Official, Standardised and Recommended Method and Analysis. 1973. The
Society for Analytical Chemistry.
5.21 Purcell K.F., dan Kotz J.C., Inorganic. W.B. Sounders Company.
5.22 Senarai Istilah Kimia . 1960. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
5.23 Sharp D.W.A., The Penguin Dictionary of Chemistry.
5.24 Tietz, N.W., 1976. Fundamentals of Clinical Chemistry. Philadelphia PA.,
19105: W.B. Sounders Company.
5.25 Varley, H., A.H. Gowenlock dan M.Bell, 1980. Practical Clinical
Biochemistry. Vol. I5th Edition.
5.26 Vogel’s Textbook of Quantitative Inorganic Analysis . Including
Elementary Instrumental Analysis. 1978. 4th
ed.
5.27 Matsumura, Fumio. 1985. Toxicology of Insecticides. Ed. Plenum Press,
598 p.
5.28 Davies,. P.J. (Ed), 1987. Plant Hormones and Their Role in Plant Growth
and Development. Martimas Nijhoff Publishers.
5.29 Meyer, L.H. 1975. Food Chemistry. The Avi Publishing. Co., Inc.,
Westport,
Connecticut.
5.30 Fennema, O.R. Ed. 1976. Principles of Food Science: Part I. New York:
Food
Chemistry Marcel Dekker, Inc.
5.31 Shallenberger, R.S. 1982. Advanced Suger Chemistry. Westport,
Connecticut:
The AVI Publishing Co. Ltd.
6. Cara Kerja
Ada dua hal penting yang menjadi keputusan Sidang Ke-28 Mabbim yang harus
diselesaikan dalam Sidang Ke-3 Pakar Mabbim. Pertama, pakar kimia diharapkan
dapat menuntaskan padanan istilah Kimia 3 A dan 3 B serta Kimia 4 (Tata Nama
Kimia). Kedua, pakar kimia diharapkan dapat membicarakan dan menyelesaikan
Kimia 5 yang meliputi Kimia Pertanian dan Kimia Pangan/Pemakanan serta
Kimia Lingkungan/Alam Sekitar dan Kimia Industri. Untuk mencermatkan
penyelesaian tugas, Kimia 5 dibagi/dipecah menjadi Kimia 5 (Kimia Pertanian/
Pemakanan) dan Kimia 6 (Kimia Industri dan Kimia Lingkungan/Alam Sekitar).
Di samping Kimia 5 dan Kimia 6, pakar Kimia bersepakat untuk menugasi
beberapa pakar menuntaskan Kimia 3 dan Kimia 4 (Tata Nama Kimia).
Adapun cara kerja kelompok Kimia 3, 4, dan 5 adalah sebagai berikut.
6.1 Memilih entri yang akan masuk dalam kimia pertanian dan kimia
pangan/pemakanan yang dihadiri oleh wakil tiga negara (Brunei
Darussalam, Indonesia dan Malaysia).
6.2 Setelah pemilihan entri kimia pertanian dan kimia pangan/pemakanan
selesai, pakar wakil Brunei Darussalam dan Malaysia dengan seorang
pakar dari Indonesia mencoba menuntaskan Kimia 3 dan Kimia 4.
Sementara itu, pakar Kimia dari Indonesia yang tidak menghadiri sidang
Kimia 3 dan Kimia 4 mencoba mencari padanan istilah Indonesia.
6.3 Setelah tugas Kimia 3 dan Kimia 4 selesai, para pakar Kimia 5 kembali
bergabung dan mencoba menyelaraskan padanan istilah. Karena sisa
waktu yang tidak banyak, penyelarasan istilah baru mencapai huruf A, B,
dan C.
7. Masalah
Masalah yang berhubungan dengan tugas meminda Pedoman Tata Istilah dan Tata
Nama Kimia akan diselesaikan sebagai berikut. Hasil pindaan belum dapat
disajikan. Banyak masalah yang perlu disepakati secara lintas hidang, sehingga
perlu ada pertemuan khusus para pakar pada masing-masing negara khususnya
Indonesia, sebelum Pedoman Tata Istilah dan Tata Nama Kimia Mabbim edisi
1984 dapat disempurnakan. Sejauh ini, baru dapat diberikan beberapa butir bahan
perbincangan, yaitu:
7.1 Masalah padanan satuan, misalnya, amu menjadi sma atau tetap amu?
7.2 Masalah akronim , misalnya,
NMR mmenjadi NMR atau RMI?
GC menjadi KG atau tetap GC?
7.3 Masalah bunyi padanan, misalnya,
decyl menjadi dekil atau desil
decenoic menjadi dekenoat atau desenoat
7.4 Penulisan dalam satu atau dua kata, misalnya, pendar fluor atau
pendarfluor?
7.5 Masalah pengabjadan gugus kimia akibat perubahan huruf akibat
pengalihan bahasa, misalnya, 3-3til-2-kloroheptana (e mendahului k
seperti urutan abjad seharusnya).
7.6 Terlampir adalah usul perbaikan untuk pedoman (Lihat lampiran)
Kesimpulan : Mengusulkan agar Pedoman Tata Istilah dan Tata Nama Kimia agar
direvisi untuk melicinkan kerja Mabbim selanjutnya.
8. Hasil Kerja
8.1 Kimia 3A
Jumlah entri seluruhnya : 883 buah
Disetujui sama (A) : 373 buah
Disetujui berbeda ejaan (B) : 13 buah
Disetujui berbeda (C) : 493 buah
Digugurkan : 4 buah
8.2 Kimia 3B
Jumlah entri seluruhnya : 842 buah
Disetujui sama (A) : 613 buah
Disetujui berbeda ejaan (B) : 73 buah
Disetujui berbeda (C) : 133 buah
Digugurkan : 3 buah
8.3 Kimia 4
Jumlah entri : 2599 buah
Digugurkan : 65 buah
Disetujui sebagai entri : 2534 buah
8.4 Kimia 5A (Pertanian)
Jumlah entri seluruhnya : 2428 buah
Digugurkan : 1247 buah
Disetujui sebagai entri : 1181 buah
8.5 Kimia 5B (Pangan/Pemakanan)
a. Jumlah entri seluruhnya : 1654 buah
Digugurkan : 534 buah
Disetujui sebagai entri : 1117 buah
b. Entri yang dibicarakan padanannya : 214 buah (A--E)
Disetujui sama (A) : 168 buah
Disetujui berbeda ejaan (B) : 8 buah
Disetujui berbeda (C) : 38 buah
9. Rencana Kerja Selanjutnya
9.1 Masing-masing negara mencari dan melengkapi padanan istilah Kimia 5A
dan Kimia 5B
9.2 Masing-masing negara melengkapi (menambah atau mengurangi) entri
istilah Kimia 5A dan Kimia 5B.
9.3 Masing-masing pihak akan mengirimkan perbaikan entri dan padanan
istilah Kimia 5A dan Kimia 5B sebelum Sidang Ke-29 Mabbim.
9.4 Masing-masing negara akan mencoba menyempurnakan Pedoman Khusus
Pembentukan Istilah Kimia dengan mengikutsertakan kalangan yang lebih
luas.
10. Usul
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa supaya mengupayakan pertemuan
pakar kimia untuk menuntaskan padanan istilah Kimia 5A dan Kimia 5B serta
menyempurnakan Pedoman Khusus Pembentukan Istilah Kimia.
Lampiran Laporan Kelompok Khusus Istilah Kimia 5,6
Usul Perubahan
untuk Pedoman Khusus Tata Istilah dan Tata Nama Kimia
1. Istilah Singkatan dan Lambang
Daftar Nama dan Lambang Kimia (Halaman 10 --12)
Bahasa Asing Bahasa Indonesia Lambang
Barium Barium
Barkelium
Lawrencium Lawrensium Lr
Sulphur (Sulfur)
2. Kuantitas Fisika, Satuan, Lambang, dan Bilangan
Halaman 13 : banyaknya zat dinyatakan dalam Mol, seharusnya mol
Halaman 13 : derajat Kelvin dinyatakan dalam ºK, seharusnya K
Halaman 14 : rapatan fluks magnetik dinyatakan dalam tesle, seharusnya tesla
Halaman 14 : kuat medan magnetik (salah cetak)
Halaman 16 : kalorik termokimia, seharusnya kalori termokimia
Halaman 16 : satuan massa atom, dilambangkan dengan smu, seharusnya sma
( 1 sma = 1,66041 x 10)²)
3. Tetapan Terdefinisikan (halaman 16)
Tetapan Lambang
satuan massa atom sma
Mol, seharusnya mol mol (M adalah lambang untuk molaritas)
kalori kukus internasional
seharusnya kalori kakas
internasional
inchi, seharusnya inci
4. Penyesuaian Ejaan (halaman 20)
cc, di muka i dan e jadi ks (bukan di muka o)
Laporan Sidang Kelompok Khusus Istilah Kimia 6
(6A. Kimia Industri; 6B Kimia Lingkungan/ Kimia Alam Sekitar)
1. Sidang
Sidang ke-1 : Senin, 26 Juni 1989
Pukul 10.00--12.00
Sidang ke-2 : Senin, 26 Juni 1989
Pukul 13.30--16.30
Sidang ke-3 : Senin, 26 Juni 1989
Pukul 19.30--21.30
Sidang ke-4 : Selasa, 27 Juni 1989
Pukul 08.30--12.30
Sidang ke-5 : Selasa, 27 Juni 1989
Pukul 13.30--16.30
Sidang ke-6 : Selasa, 27 Juni 1989
Pukul 19.30--21.30
Sidang ke-7 : Rabu, 28 Juni 1989
Pukul 08.30--12.00
Sidang ke-8 : Rabu, 28 Juni 1989
Pukul 13.30--16.30
Sidang ke-9 : Rabu, 28 Juni 1989
Pukul 19.30 – 21.30
Sidang ke-10 : Kamis, 29 Juni 1989
Pukul 08.30 – 12.00
2. Anggota Sidang
2.1 Dr. A. Hadyana Pudjaatmaka (Indonesia, Ketua)
2.2 Dr. Zakaria Mohd. Amin (Malaysia, Anggota)
2.3 Pengiran Haji Zaini bin Pengiran (Brunei Darussalam,
Haji Kamaluddin Anggota)
2.4 Dr. Ir. M.S. Saeni (Indonesia, Anggota)
2.5 Drs. Hendra Setiawan (Indonesia, Anggota)
2.6 Drs. Abdul Gaffar Ruskhan (Indonesia, Pendamping
Bahasa)
2.7 Drs. Martin (Indonesia, Sekretaris)
3. Bahan/Dokumen
3.1 Kimia 6A (Kimia Industri)
3.2 Kimia 6B (Kimia Lingkungan/Kimia Alam Sekitar)
4. Sumber Rujukan
4.1 Gilpin, Alan. 1976. Dictionary of Environmental Terms. Queensland:
University of Queensland Press.
4.2 Manahan, S.E . 1977. Environmental Chemistry. Edisi II. Boston: Willard
Grant Press.
4.3 S.E. Jorgensen dan I. Johnsen. 1981. Principles of Environmental Science
and Technology. Amsterdam: Elsevier Scientific Publishing Company.
4.4 Shreve, R. Norris dan Joseph A. Brink, JR. 1977. Chemical Process
Industries. Edisi IV. Tokyo: Mc Graw Hill.
4.5 Walker, Peter M.B. (Ed.) 1988. Chambers Science and Technology
Dictionary. Edisi baru. Cambridge: W & R Chamber Ltd. And Cambridge
University Press.
5. Cara Kerja
5.1 Menetapkan entri bahasa Inggris menurut abjad sebagai hasil final.
5.2 Pakar Indonesia membuat padanan sementara.
6. Masalah
Tidak ada masalah
7. Hasil Kerja
Entri
Kimia Industri
Kimia Lingkungan
Jumlah entri Inggris semula 778 518
Jumlah entri Inggris yang digugurkan 197 103
Jumlah entri Inggris yang ditambahkan 32 165
Jumlah entri Inggris final 613 580
Padanan sementara Indonesia - -
Padanan Malaysia menyusul menyusul
Padanan Brunei Darussalam menyusul menyusul
Sementara pakar Indonesia mengerjakan padanan Indonesia untuk Kimia Industri
dan Kimia Lingkungan, pakar Malaysia dan Brunei Darussalam membantu Ibu
Suminar mengerjakan (menyelesaikan) Kimia 3A, 3B (990 + 842 entri) dan
Kimia 4 ( entri), dan selanjutnya membantu Kimia 5.
8. Rencana Kerja Selanjutnya
8.1 Padanan istilah bahasa Melayu Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia
yang final untuk Kimia Industri dan Kimia Lingkungan akan saling
dipertukarkan selambat-lambatnya tanggal 31 Desember 1989.
8.2 Sidang Ke-4 Pakar Mabbim akan membahas padanan istilah bahasa
Melayu Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia itu menurut kategori
A,B,C, dan D yang lazim.
8.3 Sidang Ke-29 Mabbim di Jakarta tahun 1990 akan mengesahkan entri
Inggris.
8.4 Sidang Mabbim yang berikutnya tahun 1991 akan mengesahkan padanan
istilah bahasa Melayu Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia.
9. Usul
Pakar Indonesia memerlukan Sidang untuk melengkapi dan mematangkan
padanan Indonesia untuk istilah Kimia Industri dan Kimia Lingkungan yang
direncanakan berlangsung sebelum 31 Desember 1989.
Laporan Sidang Kelompok Khusus Istilah Fisika 7
(Fisika Plasma dan Fisika Tenaga Tinggi)
1. Sidang
Sidang ke-1 : Senin, 26 Juni 1989
Pukul 10.00--12.00
Sidang ke-2 : Senin, 26 Juni 1989
Pukul 13.30--16.30
Sidang ke-3 : Senin, 26 Juni 1989
Pukul 19.30--21.30
Sidang ke-4 : Selasa, 27 Juni 1989
Pukul 08.30 --12.00
Sidang ke-5 : Selasa, 27 Juni 1989
Pukul 13.30 -- 16.30
Sidang ke-6 : Selasa, 27 Juni 1989
Pukul 19.30 -- 21.30
Sidang ke-7 : Rabu, 28 Juni 1989
Pukul 08.30 --12.00
Sidang ke-8 : Rabu, 28 Juni 1989
Pukul 13.30 -- 16.30
Sidang ke-9 : Rabu, 28 Juni 1989
Pukul 19.30 -- 21.30
Sidang ke-10 : Kamis, 29 Juni 1989
Pukul 08.30 -- 12.00
2. Anggota Sidang
2.1 Dr. Muslim (Indonesia, Ketua)
2.2 Prof. Madya Dr. Muhammad Yahya (Malaysia, Anggota)
2.3 Awang Haji Abdul Razak bin Haji Metassan (Brunei Darussalam,
Anggota)
2.4 Dr. Liek Wilardjo (Indonesia, Anggota)
2.5 Prof. Madya Dr. Karsono Ahmad Dasuki (Malaysia, Anggota)
2.6 Dr. Pramudita Anggraita (Indonesia, Anggota)
2.7 Dra. Hartini Supadi (Indonesia, Pendamping
Bahasa)
2.8 Drs. Rahardjo (Indonesia, Sekretaris)
3. Bahan/Dokumen
3.1 Gabungan Fisika 7A (Fisika Plasma) 7B (Fisika Tenaga Tinggi)
3.2 Kertas H-28 JKTBM Peristilahan Fizik 7
4. Sumber Rujukan
4.1 Fisika Plasma
a. Birdsall, C.K. 1985. Plasma Physics via Computer Simulation.
McGraw Hill Book Co.
b. Chen, F.F 1974. Introduction to Plasma Physics. Pelnum Press.
c. Golant, V.E.A.P. Zhilinsky dan I.E . Sakharov. 1977.
Fundamentals of Plasma Physics. John Wiley & Sons.
d. Parker , S.P. Editor in Chief. 1983. McGraw-Hill Ensyclopedia of
Physics. Mcgraw-Hill Book Co.
e. Prawirosusanto, Sumartono dan Dimsiki Hadi. 1988. Kamus Fisika
Modern. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
4.2 Fisika Tenaga Tinggi
a. Altchison, I.J.R. 1982. Gauge Theories in Particle Physics. Bristol:
Adam Hilger Ltd.
b. Bjorken, J.D. and S.D. Drell. 1964. Advanced Quantum
Mechanics. Addison-Wesley.
c. Cheng, D.C. and G.K. O’Neil . 1979. Elementary Particle Physics.
Addison-Wesley.
d. Crease, R.P. 1986. The Second Creation. MacMillan Publ.
e. Frawenfelder, H. and E.M. Henley. 1975. Nuclear and Particle
Physics. W.A. Benjamin Inc.
f. Gasiorawicz. 1966. Elementary Particle Physics. John Wiley &
Sons. Pergamon Press.
g. Kartasasmita, Bana G.. et. al. 1988. Kamus Matematika Dasar.
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
h. Landau, L.D. and E.M. Lifshitz. 1971. Relativistic Quantum
Theory. Pergamon Press.
i. Lee, T.D. 1981. Particle Physics and Introduction to Field
Theories. Harwood Academic Pbl.
j. Mandl, F. and G. Shaw. 1984. Quantum Field Theory. John Wiley
& Sons.
k. Perkins, D.H. 1988. Introduction to Hight Energy Physics. Third
Edition . Addison-Wesley.
l. Perl, M.L. 1974. Hight Energy Hadron Physics. John Wiley &
Sons.
m. Prawirosusanto, Sumartono, et. al.1988. Kamus Fisika Eletro-
magnetika. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
n. Roman, P. 1985. Advanced Quantum Theory. Addison-Wesley.
o. Ross, G.G.1984. Grand Unified Theories. Benjamin/Cummings
Publ.
p. Sakurai, J.J. 1977. Advanced Quantum Mechanics. Addison-
Wesley.
q. Scadron, M.D. 19…. Advanced Quantum Theory. Springer-Verlag.
r. Segre, E. 1977. Nuclei and Particles. W. A. Benjamin Inc.
s. Wilardjo, Like, et. al. 1987. Kamus Fisika Mekanika. Jakarta:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
5. Cara Kerja
5.1 Meninjau Minite Sidang ke-2 Pakar Mabbim, 5-7 September 1988, di
Kuala Lumpur, Malaysia:
a. dilaporkan kelanjutan permasalahan mengenai padanan istilah
tentang penempatan eigen (lihat VI-I) oleh perutusan Malaysia;
b. untuk padanan representation, Malaysia bersetuju menggunakan
wakilan;
c. pihak Malaysia akan menyerahkan Kamus Fisika Mekanika yang
masih dalam proses penerbitan, sedangkan pihak Indonesia telah
mengirim kepada Malaysia dan Brunei Darussalam empat buah
kamus fisika yang sudah terbit, yaitu
i. Kamus Fisika Bahang dan Termodinamika,
ii. Kamus Fiska Mekanika,
iii. Kamus Fiska Modern, dan
iv. Kamus Fisika Elektromagnetika.
5.2 Meninjau Minite Sidang Ke-28 Mabbim, 6--8 Maret 1989, di Kuching,
dengan situasi sebagai berikut.
a. pihak Indonesia telah menyusun kembali sebagian besar daftar
istilah Mekanika Kuantum lengkap dengan padanan bahasa
Melayu Brunei Darussalam, Malaysia, dan Indonesianya dan akan
disampaikan kepada anggota perutusan Fisika Malaysia dan Brunei
Darussalam (sebanyak 748 entri);
b. pihak Brunei Darussalam, Indonesia, dan Malaysia belum
menerima daftar istilah Mekanika Kuantum yang dihasilkan oleh
Sidang Ke-2 Pakar Mabbim, 5--7 September 1988 di Kuala
Lumpur yang menurut keputusan Mabbim di Kuching akan
dikirimkan kepada mereka;
c. Pedoman Khusus Pembentukan Istilah Fisiska dari Dewan Bahasa
dan Pustaka Malaysia belum diterima oleh pihak Brunei
Darussalam dan Indonesia.
5.3 Menyusun daftar Fisika Plasma.
5.4 Menyusun daftar Fisika Tenaga Tinggi, yang terdiri atas Mekanika
Kuantum Relativistik, Fisika Tenaga Tinggi, dan Fisika Zarah Keunsuran.
5.5 Membuat padanan istilah-istilah tersebut dalam bahasa Indonesia,
Malaysia, dan bahasa Melayu Brunei Darussalam.
6. Masalah
6.1 Penempatan eigen sebagai awalan belum disetujui oleh pihak Malaysia,
namun Kelompok Fisika minta agar eigen dipolakan sebagai awalan,
misalnya, eigenspinor menjadi eigenspinor, bukan spinor eigen.
6.2 Padanan Malaysia (berdasarkan keputusan Sidang Ke-28 Mabbim) untuk
autoionization adalah pengautoionan; tetapi autoion tidak ada karena
tidak bermakna sehingga timbul masalah. Padanan lain swapengionan
(Indonesia berdasarkan taat makna) tidak ada masalah. Oleh karena itu,
kelompok penyelaras istilah Fisika meminta agar pihak Malaysia
meminjam kembali prinsip yang digunakan agar tidak timbul
permasalahan pada padanan Malaysia.
6.3 Masih terdapat lima istilah Fisika Plasma yang ditangguhkan karena perlu
melihat rujukan terlebih dahulu. Pihak Malaysia dan Brunei Darussalam
akan membereskan masalah ini dan memberitahukan hasilnya kepada
pihak Indonesia sebelum November 1989.
7. Hasil Kerja
7.1 Daftar Istilah Fisika Plasma
istilah pokok = 470 entri
istilah pinjaman = 77 entri
istilah umum = 5 entri
-----------------------
Jumlah = 562 entri
==============
7.2 Daftar Istilah Fisika Tenaga Tinggi
istilah pokok = 725 entri
istilah pinjaman = 35 entri
istilah umum = 1 entri
-----------------------
Jumlah = 761 entri
==============
7.3 Padanan seluruh entri sudah diselesaikan.
7.4 Dalam waktu ± satu bulan daftar entri beserta padanannya akan
dikirimkan kepada pihak Malaysia dan Brunei Darussalam oleh Panitia
Sidang Ke-3 Pakar Mabbim.
8. Rencana Kerja
8.1 Dalam waktu satu bulan daftar entri padanan Brunei Darussalam,
Indonesia, dan Malaysia yang lengkap untuk istilah Fisika Plasma dan
Fisika Tenaga Tinggi akan diselesaikan pengetikannya dan hasilnya akan
disampaikan kepada setiap anggota kelompok penyelaras istilah Fisika dan
Panitia Mabbim yang akan datang.
8.2 Beberapa padanan Malaysia untuk istilah Fisika Plasma akan di
konsultasikan dengan pihak ahli Jawatankuasa Peristilahan antara
universiti di Malysia sebelum November 1989 dan hasilnya akan
disampaikan kepada Panitia Sidang Ke-29 Mabbim yang akan datang dan
kepada anggota penyelarasan istilah Fisika Plasma dari Indonesia dan
Brunei Darussalam.
8.3 Padanan istilah Fizik Brunei Darussalam akan di bawa ke Ahli Jawatan
Khusus Peristilahan Fizik Brunei Darussalam untuk dibincangkan dan
disahkan. Hasilnya akan dibawa ke Jawatankuasa Tetap Bahasa Melayu
Brunei Darussalam untuk diluluskan, dan selanjutnya disampaikan kepada
Panitia Sidang Ke-29 Mabbim sebelum bulan November 1989.
Laporan Sidang Kelompok Khusus Istilah Biologi
(Alat dan Peralatan Biologi, Fitopatologi, dan Entomologi)
1. Sidang
Sidang ke-1 : Senin, 26 Juni 1989
Pukul 10.00--12.00
Sidang ke-2 : Senin, 26 Juni 1989
Pukul 13.30-- 16.30
Sidang ke-3 : Senin, 26 Juni 1989
Pukul 19.30-- 21.30
Sidang ke-4 : Selasa, 27 Juni 1989
Pukul 08.30--12.00
Sidang ke-5 : Selasa, 27 Juni 1989
Pukul 13.30--16.30
Sidang ke-6 : Selasa, 27 Juni 1989
Pukul 19.30--21.30
Sidang ke-7 : Rabu, 28 Juni 1989
Pukul 08.30--12.00
Sidang ke-8 : Rabu, 28 Juni 1989
Pukul 13.30--16.30
Sidang ke-9 : Rabu, 28 Juni 1989
Pukul 19.30--21.30
Sidang ke-10 : Kamis, 29 Juni 1989
Pukul 08.30--12.00
2. Anggota Sidang
2.1 Dr. Mien A. Rifai (Indonesia, Ketua)
2.2 Prof. Madya Dr. Baharuddin Salleh (Malaysia, Anggota)
2.3 Awang Haji Insanul Bakti bin Abdul Azis (Brunei Darussalam,
Anggota)
2.4 Dr. Ir. Ratna Siri Hadioetomo (Indonesia, Anggota)
2.5 Prof. Madya Dr. Ramli Abdullah (Malaysia, Anggota)
2.6 Dr. Soenartono Adisoemarto (Indonesia, Anggota)
2.7 Dra. Erwina Burhanuddin (Indonesia, Pendamping
Bahasa)
2.8 Dra. Ermitati (Indonesia, Sekretaris)
3. Bahan /Dokumen
3.1 Kertas C-28 JKTBM, Peristilahan Biologi 7
3.2 Kertas JKTBMBD/28/C2 Biologi 8 (Fitopatologi)
3.3 Kertas Pakersa VI/199 Biologi 9 (Entomologi)
4. Klasifikasi Pembidangan Ilmu
4.1 Biologi 7: Alat dan Peralatan Biologi
4.2 Biologi 8: Fitopatologi
4.3 Biologi 9: Entomologi
5. Sumber Rujukan
5.1 Lefwich, A.W. 1983. A Dictionary of Entomology. Delhi : CBS .
Publishers & Distributors.
5.2 De La Torre-Bueno, J.R. 1962. A Glossary of Entomology. Brooklyn :
Brooklyn Entomological Society.
5.3 Holmen, Sandra. 1982. Henderson’s Dictionary of Biological Terms. 9th
.
Edition. London : Longmans.
5.4 Dickinson & Lucas. 1987. Plant Pathology and Plant Pathogens.
5.5 The Terminology Subcommitte of the Federation of British Plant
Pathologist, 1973. A Guide to the Use of Terms In Plant Pathology. Kew:
Commonwealth Mycological Institute.
6. Cara Kerja
6.1 Menetapkan dan menyepakati entri daftar istilah Biologi 9 (Entomologi).
6.2 Memberikan padanan dan menyepakati padanan entri istilah Biologi 9
(Entomologi), istilah Biologi 8 (Fitopatologi), dan istilah Biologi 7
(Alat, Peralatan, dan Pewarna)
7. Masalah
Ada beberapa istilah yang terpaksa ditunda, baik entri maupun padanannya, yang
ternyata dimulai dari sejak Biologi 1.
8. Hasil Kerja
8.1 Biologi 9 (Entomologi)
(Menetapkan dan menyepakati entri serta padanannya)
a. Istilah Pokok
A (disetujui) : 772 entri
B (setuju, berbeda ejaan): 129 entri
C (berbeda) : 257 entri
D (ditangguhkan) : 32 entri
b. Istilah Bukan Pokok : 361 entri
--------------
entri
c. Istilah yang Digugurkan : 527 entri
--------------
2.078 entri
8.2 Biologi 8 (Fitopatologi)
(Memberikan dan menyepakati padanan entri)
a. Istilah Pokok
A : 478 entri
B : 99 entri
C : 354 entri
D : 11 entri
--------------
942 entri
b. Istilah Pinjaman
i. Nematologi dan Virologi 275 entri
ii. bakteriologi : 15 entri
iii. Mikologi : 151 entri
--------------
441 entri
--------------
1.383 entri
8.3 Biologi 7 (Alat, Peralatan, dan Pewarna)
(Memberikan dan menyepakati padanan entri)
a. Istilah Pokok
Alat dan Peralatan:
A : 226 entri
B : 21 entri
C : 239 entri
D : _
--------------
486 entri
b. Istilah Pewarna, dll. : 680 entri
----------------------------------
1.166 Entri
JUMLAH 4.627 entri
__________________
9. Rencana Kerja Selanjutnya
9.1 Pihak Malaysia akan melaporkan entri dan padanan Biologi 9 kepada
semua anggota JKTBM Biologi di Malaysia dan akan mengirimkan
hasilnya sebelum Sidang Mabbim ke-29.
9.2 Pihak Brunei Darussalam akan membuat padanan Biologi 9 dan akan
melaporkan hasilnya sebelum Sidang Mabbim ke-29.
9.3 Koordinator kelompok Biologi Pakersa dan Ketua JKTBM Biologi akan
bertemu pada kesempatan Kongres Fitopatologi Nasional, bulan
November 1989, di Bali untuk memantapkan kesepakatan yang tertunda.
9.4 Menyiapkan Istilah Biometri dan Biofisik sesuai dengan rencana dan
jadwal yang telah disepakati di Bandar Seri Begawan.
9.5 Membuat supleman/sisipan pada istilah Biologi 1--6 sesuai dengan
perkembangan kemajuan ilmu.
9.6 Menggarap daftar nama takson untuk dipertukarkan.
Laporan Sidang Kelompok Khusus Istilah Keuangan/Kewangan
1. Sidang
Sidang ke – 1 : Senin, 26 Juni 1989
Pukul 10.00--12.00
Sidang ke – 2 : Senin, 26 Juni 1989
Pukul 13.30--16.30
Sidang ke – 3 : Senin, 26 Juni 1989
Pukul 19.30--21.30
Sidang ke – 4 : Selasa, 27 Juni 1989
Pukul 08.30--12.00
Sidang ke – 5 : Selasa, 27 Juni 1989
Pukul 13.30--16.30
Sidang ke – 6 : Selasa, 27 Juni 1989
Pukul 19.30--21.00
Sidang ke – 7 : Rabu, 28 Juni 1989
Pukul 08.30--12.00
Sidang ke – 8 : Rabu, 28 Juni 1989
Pukul 13.30--16.30
Sidang ke – 9 : Rabu, 28 Juni 1989
Pukul 19.30--03.00
Sidang ke – 10 : kamis, 29 Juni 1989
Pukul 09.30--14.00
2. Anggota Sidang
2.1 Bunbunan E.J. Hutapea, S.E, Akt., M.M (Indonesia, Ketua)
2.2 Pengiran Ali bin Pengiran Haji Matarsat (Brunei Darussalam,
Anggota)
2.3 Encik Ramli Bahroom (Malaysia, Anggota)
2.4 Drs. Soemarso S.R. (Indonesia, Anggota)
2.5 Drs. Jan Hoesada (Indonesia, Anggota)
2.6 Drs. Herwidayatmo (Indonesia, Anggota)
2.7 Drs. Adi Sunaryo (Indonesia, Pendamping
Bahasa)
2.8 Drs. Amran Purba (Indonesia, Sekretaris)
3. Pemerhati
3.1 Encik Khalid M. Hussain
3.2 Awang Mohd. Amin bin Begawan Pehin Khatib Haji Sirat
4. Bahan/Dokumen
4.1 Daftar Istilah Keuangan S-28 Mabbim yang telah dilengkapi usulan
padanan dari negara-negara masing-masing.
4.2 Usulan klasifikasi keuangan dari negara masing-masing
5. Klasifikasi Pembidangan Ilmu
5.1 Bidang Keuangan dibagi atas delapan subbidang berikut.
a. Banking
b. Non Bank Financial Institution
c. Capital and Securities Markets
d. Public Finance
e. Finance Planning and Control
f. Financial Operation
g. Reorganization
h. Accounting
5.2 Bagan Klasifikasi Pembidangan (Lihat lampiran 1 , 2, 3)
6.. Sumber Rujukan
6.1 Downes, John. 1985. Dictionary of Finance Investment Terms. New York:
Barron’s.
6.2 Hanson, D.G. 1985. Dictionary of Banking and Finance. Britain: The Bath
Press, Avon
6.3 Thomson, William. 1974. Thomson’s Dictionary of Banking. London:
Pitman.
6.4 Kohler, E.L. 1970. A Dictionary for Accountants. Edisi IV dan V. Tokyo:
Prenticse Hall of India.
6.5 Hill, Mc.Graw. 1973. Dictionary of Modern Economics. Edisi II. U.S.A.
Donglas Greenwald and Associates.
6.6 Bank Indonesia, 1980. Kamus Perbankan. Jakarta: Tim Penyusun Kamus
Perbankan Indonesia.
6.7 Abdullah, A. 1970. Ensiklopedia Ekonomi, Keuangan, Perdagangan.
Jakarta: Pradnya Paramita.
6.8 Gitman, L.J. 1985. Principles of Managerial Finance. Edisi II. New York:
Fong & Sons Printers Ltd.
6.9 Hill, Mc.Graw. 1973. The Theory of Financial Decisions. U.S.A.
University of Washington.
6.10 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1988. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
6.11 Dewan Bahasa dan Pustaka. 1984 . Kamus Dewan . Kuala Lumpur,
Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka.
6.12 Merriam Webster. Ninth New Collegiate Dictionary. U.S.A. Merriam
Webster.
6.13 Salim, Piter, Drs. 1986. The Temporary English – Indonesian Dictionary.
Jakarta: Modern English Press.
6.14 Dewey, Melvil. 1979. Decimal Classification and Relative Index. N.Y.
Forest Press.
6.15 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1988. Pedoman Umum
Pembentukan Istilah . Jakarta: Balai Pustaka
6.16 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan . 1988. Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka.
7. Cara Kerja
7.1 Meneliti klasifikasi bidng keuangan dari negara masing-masing dengan
merujuk pada klasifikasi UDC dan Dewey guna menghasilkan klasifikasi
bidang keuangan yang baru yang menjadi kesepakatan bersama.
7.2 Mengelompokkan entri istilah ke dalam klasifikasi baru yang telah
disepakati.
7.3 Meneruskan usaha penyepakatan padanan yang telah disediakan oleh
negara masing-masing.
7.4 Membahas usaha tindak lanjut.
8. Masalah
8.1 Berdasarkan klasifikasi bidang yang baru yang telah disepakati bersama,
jumlah entri yang sudah dihasilkan masih perlu dikembangkan dan
dilengkapi lagi.
8.2 Padanan entri yang dibahas belum seluruhnya dapat disepakati karena
perbedaan latar belakang sejarah negara masing-masing.
8.3 Padanan istilah belum dapat diselesaikan seluruhnya karena keterbatasan
waktu.
8.4 Perakaunan yang merupakan salah satu subbidang keuangan berdasarkan
klasifikasi baru belum dapat digarap oleh kelompok ini.
9. Hasil Kerja
9.1 Taksonomi bidang keuangan telah berhasil (berjaya) disepakati Sidang Kelompok
Keuangan seperti yang terlihat/tertera pada Lampiran 1 dan Lampiran 2.
9.2 Pengelompokan Istilah Keuangan ke dalam subbidang masing-masing
sebagai berikut.
a. Banking : 257 istilah
b. Non Bank Financial Institution : 61 istilah
c. Capital and Securities Market : 254 istilah
d Public Finance : 21 istilah
e Financial Planning and Control : 98 istilah
f. Financial Operation : 106 istilah
g. Reorganization : 33 istilah
-------------------------
Jumlah : 830 istilah
` ===============
9.3 Penggolongan istilah ke dalam kelompok-kelompok klasifikasi A, B, C,D
dan E dengan perincian sebagai berikut.
a. Dari 245 entri/istilah dapat dikelompokkan sebagai berikut.
Kelompok A : 46 istilah
Kelompok B : 26 istilah
Kelompok C : 160 istilah
Kelompok D : -
Kelompok E : 13 istilah
Dalam pembahasan berhasil disepakati penambahan istilah
sebanyak tiga buah.
b. Dari sisa entri/istilah yang telah dibahas itu (sebanyak 830), 245
isitlah dikaji ulang untuk mencari kelompok istilah A sebanyak 55
istilah. Jadi, berdasarkan hasil butir 1 dan butir 2 dapat diperinci
ulang sebagai berikut.
Kelompok A : 46 + 55 = 101 istilah
Kelompok B : = 26 istilah
Kelompok C : = 160 istilah
Kelompok D : = -
Kelompok E : = 13 istilah
___________
Jumlah = 300 istilah
==========
Jadi , dari 830 istilah masih terdapat sisa istilah yang masih belum
sempat dibahas dalam Sidang Ke-3 Pakar Mabbim ini sebanyak
830--300 = 530 istilah .
10. Rencana Kerja Selanjutnya
10.1 Meneruskan usaha menyepakati padanan entri yang selebihnya (530 entri).
10.2 Menambah entri untuk tiap-tiap subbidang.
10.3 Menyediakan dan menyepakati padanan pada senarai subbidang
perakaunan (akuntansi) yang sudah ada.
11. Usul
11.1 Rencana kerja pada butir 1 dilaksanakan dalam Sidang Ke-4 Pakar yang
sebaiknya diadakan sebelum Sidang Mabbim Ke-29.
11.2 Rencana kerja pada butir 2 dan 3 dilaksanakan dengan cara sebagai
berikut.
a. membentuk subpanitia (Jawatankuasa Kecil) di negara masing-
masing dengan struktur organisasi seperti terlampir (Lampiran 3).
b. mengikutsertakan subbidang keuangan dalam lima kali
persidangan yang disepakati:
i. Keungan I
ii. Keungan II
iii. Keungan III
iv. Keungan IV
v. Keungan V
: Bangking and Non
Bangking Financial
Institution
: Capital and Securities
Markets
: Cirporate Finance
: Accounting
: Public Finance
untuk th. 1 setelah
S-29 Mabbim
untuk th. II sda.
untuk th. III sda.
untuk th. IV sda.
untuk th. V sda.
c. mengikutsertakan dalam Sidang pakar sekurang-kurangnya dua
orang pakar dalam subbidang yang berkaitan dari masing-masing
negara.
L a m p i ra n 1
1. Bank and Banking
2. Specialized Banking
Institution
3. Money
4. Other Medium of
Exchange
5. Credit
6. International
Banking System
1. Insurance
2. Leasing
3. Pension Fund
4. Credit and Loan
Institution
5. Cooperative
6. Factoring
7. Finance Company
8. Investment Fund
9. Discount House
1. Shares
2. Bonds
3. Stock Exchanges
4. Option
5. Warrants
6. Convertial
7. Brookerage
8. Underwriting
9. Securities Company
10. International
Financial
Instrument
11. Trusteeship
12. Guarantoship
13. Interest
14. Discount
1. Government
2. Rrevenue
3. Public Securities
4. Debt
5. Expenditure
6. Public Finance of
Specific Continent
7. Non Tax Revenues
8. Tax & Taxation
9. Public Securities debt,
expenditures
10. Public Finance of
Specific Continent/
countries
1. Budgeting
2. Financial Control
3. Financial Analysis
1. Working Capital
2. Divident Policy
3. Capital Structure
4. Fixed Asset
Management
5. Income & Expense
Management
6. Tax
7. International Operation
1. Merger
2. Acquisition
3. Consolidation
4. Holding Companies
5. Bankruptcy
6. Foreclosure
7. Receivership
1. Constructive
Accounting
2. Book Keeping
3. Financial Statement
4. Specific Fields
5. Specific Kinds
6. Specific Phasse of
Activities
7. Specific Enterprises
BANKING NON BANK
FINANCIAL
INSTITUTION
CAPITAL AND
SECURITIES
MARKET
PUBLIC FINANCE FINANCIAL
PLANNING AND
CONTROL
FINANCIAL
OPERATION
REORGANIZATION ACCOUNTING
TAKSONOMI BIDANG KEUANGAN
Lampiran 2
1. Bank & Banking
2. Specialized Banking
Institution
3. Credit & Loan
Institution
4. MOney
5. Other Medium Exchange
6. Investment FInance
7. Credit
8. Interneet & Discount
9. Counterfeiting, Forgory
1. Governmental
2. Revenue
3. Public Securities
4. Debt,
Expenditure
5. Public Finance
Specific Content
1. Financial Control
2. Management of Financial
Operation
3. Taxes, insurance
Charitable donations
4. Budgeting
5. Management of income
& Exponent
6. -
7. -
8. -
9. FInancial Administration
& Enterprises
1. Constructive Accounting
2. Recording (Book
Keeping)
3. Financial Reporting
(Financial Statements)
4. Specific Fields
5. Specific Kinds/types
6. Assounting for specific
phase of business
activities
7. Specific activities
8. Kinds of Organization
FINANCIAL
ECONOMIC
PUBLIC
FINANCE
ECONOMICS
SOCIAL SCIENCES
FINANCIAL
ADMINISTRATION
(MAN)
ORGANIZATION
&
FINANCE
GENERAL
MANAGEMENT
ACCOUNTING
MANAGEMENT
APPLIED SCIENCES
TAKSONOMI ISTILAH KEUANGAN
L a m p ira n 3
BAGAN ORGANISASI
Catatan: 1. Koordinator Bidang dibantu seorang pakar bahasa sebagai pendamping.
2. Personel untuk subbidang I, II, III, IV dan V terdiri atas gabungan
antara tenaga akademis dan praktisi.
I. Banking and Non
Banking Financial
II. Capital and Securities
Markets
III. Corporate Finance IV. Accounting V. Public Finance
KOORDINATOR BIDANG