10
LAPORAN PRAKTIKUM SIFAT PERIODISITAS SPESIES KIMIA ANORGANIK I KELOMPOK 6 ANGGOTA : 1. Harry Rizka Permatasari (061014100278) 2. Rezki Nocica Sari (06101410029) 3. Delsi Fitriani (06101410030) 4. Ardi Wiranata (06101410031) 5. Nurfani Amalia (06101410032) 6. Mela Rozalia (06101410027) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN MIPA PROGRAM STUDI KIMIA PALEMBANG 2012

SIFAT PERIODISITAS SPESIES

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SIFAT PERIODISITAS SPESIES

LAPORAN PRAKTIKUM SIFAT PERIODISITAS SPESIES

KIMIA ANORGANIK I

KELOMPOK 6

ANGGOTA :

1. Harry Rizka Permatasari (061014100278)

2. Rezki Nocica Sari (06101410029)

3. Delsi Fitriani (06101410030)

4. Ardi Wiranata (06101410031)

5. Nurfani Amalia (06101410032)

6. Mela Rozalia (06101410027)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PROGRAM STUDI KIMIA PALEMBANG

2012

Page 2: SIFAT PERIODISITAS SPESIES

I. Nomor Percobaan : I (satu)

II. Nama Percobaan : Sifat Periodisitas Spesies

III. Tujuan Percobaan :

A. Tujuan Umum :

Mahasiswa memahami adanya kemiripan atau keteraturan sifat-sifat spesies

B. Tujuan Khusus :

Setelah melakukan kegiatan laboratories, mahasiswa dapat menentukan kemiripan

sifat-sifat kelarutan senyawa halide perak.

IV. Landasan teori :

Sifat dari unsur-unsur menunjukkan sebuah periodisitas (perulangan) yang berasal

dari periodisitas konfigurasi elektronnya.Teori struktur atom mekanika kuantum modern

menjelaskan kecenderungan golongan dengan memproposisikan bahwa unsur dalam

golongan yang sama memiliki konfigurasi elektron yang sama dalam kulit terluarnya,

yang merupakan faktor terpenting penyebab sifat kimia yang mirip. Unsur-unsur dalam

golongan yang sama juga menunjukkan pola kereaktifan, afinitas elektron, afinitas

elektron, energi ionisasi, dan keelektronegativan.

Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada system periodik, makin ke

bawah makin reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Unsur-unsur non logam

pada sistem periodik, makin ke bawah makin kurang reaktif, karena makin sukar

menangkap electron.

Pada satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom makin besar karena lebih

banyak susunan energi yang terisi, elektron valensi terletak lebih jauh dari inti. sehingga

gaya tarik inti terhadap elektron makin kecil, maka atom semakin sulit menarik elektron

dari luar, jadi afinitas elektron semakin kecil

Jika dalam suatu atom terdapat satu elektron di luar subkulit yang mantab, elektron

ini cenderung mudah lepas supaya mempunyai konfigurasi seperti gas mulia. Namun,

untuk melepaskan elektron dari suatu atom diperlukan energi. Energi yang diperlukan

untuk melepaskan elektron dari suatu atom di namakan energi ionisasi. Dari urutan atas,

Page 3: SIFAT PERIODISITAS SPESIES

setiap unsur memiliki energi ionisasi yang lebih rendah dari unsur sebelumnya karena

lebih mudahnya sebuah elektron terlepas karena elektron terluarnya yang semakin jauh

dari inti..

Kelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom

lain. Faktor yang mempengaruhi keelektronegatifan adalah gaya tarik dari inti terhadap

elektron dan jari-jari atom.Dalam suatu golongan menampilkan penurunan

elektronegativitas dari urutan atas ke bawah karena peningkatan jarak antara elektron

valensi dan inti.

V. Alat dan Bahan :

1. Tabung sentrifuga 6. Gelas kimia

2. Tabung uji kecil 7. Gelas ukur

3. Rak tabung uji kecil 8. Kertas saring

4. Pipet tetes 9. Corong

5. Spatula 10. Kaca arloji

VI. Prosedur percobaan

1. Buatlah endapan perak klorida dengan mencampurkan 5 ml larutan perak nitrat

0,1 M dengan 0,5 ml larutan kalium klorida 1,0 M dalam sebuah tabung

sentrifuga. Diamkan tabung itu selama satu menit, kemudian pusingkan. Buanglah

cairan yang berada di atas endapan, kemudian tambahkan kepada endapan

tersebut larutan ammonia pekat tetes demi tetes hingga tidak ada lagi perubahan

yang nyata.

2. Lakukan seperti halnya (1) tetapi sebagai ganti larutan Kalium klorida gunakan

larutan kalium halide lainnya.

VII. Hasil Pengamatan

No. Perlakuan Amati dan Simpulan

1 1. AgNO3(aq) + KCl(aq) AgCl(aq) +

KNO3(aq)

Ketika dicampurkan larutan menjadi

berwarna putih dan berendapan.

Page 4: SIFAT PERIODISITAS SPESIES

2. Setelah didiamkan selama satu

menit, larutan dipusingkan.

3. Setelah, larutan di buang, dan

tinggal endapan, endapan ditetesi

amonia tetes demi tetes.

Setelah dipusingkan endapan

membeku, dan terpisah dari larutan.

Ketika ditetesi amonia tetes demi

tetes, endapan larut.

2 1. AgNO3(aq) + KBr(aq) AgBr(aq) +

KNO3(aq)

2. Setelah didiamkan selama satu

menit, larutan dipusingkan.

3. Setelah, larutan di buang, dan

tinggal endapan, endapan ditetesi

amonia tetes demi tetes

Ketika dicampurkan larutan menjadi

berwarna hijau kekuningan dan

berendapan. Setelah dipusingkan

endapan membeku, dan terpisah dari

larutan. Setelah ditetesi amonia tetes

demi tetes, endapan larut dan larutan

berwarna abu - abu.

3 1. AgNO3(aq) + KI(aq) AgI(aq) +

KNO3(aq)

2. Setelah didiamkan selama satu

menit, larutan dipusingkan.

3. Setelah, larutan di buang, dan

tinggal endapan, endapan ditetesi

amonia tetes demi tetes

Ketika dicampurkan larutan menjadi

berwarna kekuningan dan

berendapan. Setelah dipusingkan

endapan membeku, dan terpisah dari

larutan. Ketika ditetesi amonia tetes

demi tetes, endapan larut .

VIII.Persamaan Reaksi

A. AgNO3(aq) + KCl(aq) AgCl(aq) + KNO3(aq)

AgCl(aq) + 2 NH3(aq) Ag[(NH3)2]Cl(aq)

B. AgNO3(aq) + KBr(aq) AgBr(aq) + KNO3(aq)

AgBr(aq) + 2 NH3(aq) Ag[(NH3)2]Br(aq)

C. AgNO3(aq) + KI(aq) AgI(aq) + KNO3(aq)

Page 5: SIFAT PERIODISITAS SPESIES

AgI(aq) + 2 NH3(aq) Ag[(NH3)2]I(aq)

IX. Pembahasan

Pada percobaan di atas, di dapatkan bahwa, kelarutan AgCl > AgBr > AgI. Hal

ini, karena periodisitas golongan. Adapun yang mempengaruhinya, yaitu:

1. Kereaktifan

Golongan VIIA merupakan unsur non logam, jadi semakin ke bawah

kereaktifannya semakin kecil. Unsur AgI paling susah bereaksi dengan amonia,

sehingga proses pelarutannya paling sukar dibandingkan dengan AgCl dan AgBr.

Begitupun sebaliknya, AgCl yang mengandung ion Cl- (berada paling atas di

golongan VIIA dibandingkan Br dan I) paling mudah dilarutkan oleh amonia karena

mudah dalam menangkap elektron, sehingga mudah untuk bereaksi dan terlarut.

2. Afinitas Elektron

Clor jauh lebih reaktif dibandingkan Iodin dikarenakan afinitas elektron Fluorin

lebih besar dibanding Iodin. Afinitas elektron yang besar ini menandakan energi

yang dihasilkan Clor ketika menangkap 1 elektron sangat besar. Karena energi yang

dihasilkan sangat besar, hal ini berarti Fluorin sangat reaktif ketika menangkap satu

elektron.

Jika ion negatif yeng terbentuk bersifat stabil, maka proses penyerapan elektron

itu disertai pelepasan energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda

Page 6: SIFAT PERIODISITAS SPESIES

negative. Akan tetapi jika ion negative yang terbentuk tidak stabil, maka proses

penyerapan elektron akan membutuhkan energi dan afinitas elektronnya dinyatakan

dengan tanda positif. Jadi, unsur yang mempunyai afinitas elektron bertanda negatif

mempunyai kecenderungan lebih besar menyerap elektron daripada unsur yang

afinitas elektronnya bertanda positif. Makin negative nilai afinitas elektron berarti

makin besar kecenderungan menyerap elktron.

3. Energi ionisasi

Unsur-unsur yang segolongan : energi ionisasi makin ke bawah makin kecil,

karena elektron terluar makin jauh dari inti (gaya tarik inti makin lemah), sehingga

elektron terluar makin mudah di lepaskan.

Bisa kita lihat di tabel periodik bahwa Iodin (I) terletak paling bawah di

golongan VIIA dibandingkan Cl dan Br. Sehingga I memiliki energi ionisasi yang

paling kecil.

4. Keelektronegatifan

Unsur-unsur yang segolongan : keelektronegatifan makin ke bawah makin

kecil, karena gaya taik-menarik inti makin lemah. Unsur-unsur bagian bawah dalam

sistem periodik cenderung melepaskan elektron.

Di golongan VIIA, Iodin berada paling bawah, karena itu ion I - paling susah

menarik ion Ag+, sehingga paling sukar untuk dilarutkan.

X. Kesimpulan

AgI paling sukar larut dalam amonia dibanding AgCl dan AgBr karena :

A. Memiliki kereaktifan yang paling kecil

B. Afinitas elektron yang paling kecil

C. Energi Ionisasi yang paling kecil

Page 7: SIFAT PERIODISITAS SPESIES

D. Kelektronegatifan yang paling lemah.

XI. Daftar Pustaka

Fauzi, M. Al Rizqi Dharma. 2011. Pengaruh Kecenderungan Sifat Periodik. http://mylife-

diechemie.blogspot.com. Diakses tanggal 26 Februari 2012

Utami, Budi. 2011. Sifat-sifat Periodik Unsur : Keelektronegatifan & Afinitas Unsur. http://www.chem-is-try.org/

Anonim. Tabel Periodik (Kecenderungan Periodisitas Dalam Golongan. .

http://id.wikipedia.org/wiki/. Diakses tanggal 27 Februari 2012.