Upload
phungtuyen
View
274
Download
17
Embed Size (px)
Citation preview
i
SIFAT-SIFAT 𝑷-GRUP DAN 𝑷-SUBGRUP SYLOW
SKRIPSI
untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-1
Program Studi Matematika
Diajukan oleh
Lia Setyawati
08610036
Kepada
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2012
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan semesta
alam atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya. Atas ridho-Nya sehingga tulisan ini
dapat terselesaikan. Sholawat serta salam tak lupa tercurahkan kepada nabi akhir
zaman, nabi Muhammad SAW, yang telah menuntun umatnya menuju jalan yang
terang.
Skripsi ini disusun guna memperoleh gelar sarjana Sains (matematika). Isi
dari skripsi ini membahas tentang sifat-sifat p-grup dan p-subgrup Sylow.
Atas terselesaikannya skripsi ini penulis tidak bisa terlepas dari bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof. Drs. H. Akh. Minhaji, M.A., Ph.D selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Ibu Dra. Hj. Khurul Wardati, M.Si selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Sains dan Teknologi, sekaligus pembimbing pertama, atas bimbingan,
arahan, motivasi dan ilmu yang diberikan kepada penulis.
3. Bapak M. Zaki Riyanto, S.Si., M.Sc selaku pembimbing kedua, atas waktu
dan kesabaran dalam membimbing, mengarahkan serta tak segan-segan
membagi ilmunya kepada penulis.
4. Bapak/Ibu Dosen dan seluruh Staf karyawan Fakultas Sains dan
Teknologi, khususnya Bapak M. Farhan Qudratullah, M. Si. selaku PA
penulis, atas ilmu yang telah diberikan serta bantuan selama perkuliahan.
5. Mama, Bapa, Mega dan Kiki yang penulis sayangi atas motivasi, bantuan
baik yang material maupun non material sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Segala apa yang telah kalian curahkan untuk
penulis, tiadalah cukup dan mampu penulis gambarkan itu semua dengan
kata-kata.
vi
6. Sahabat-sahabatku di prodi matematika angkatan 2008 yang selalu
membuat penulis merasa bersyukur dapat bertemu kalian. Khususnya
untuk Okta, Rossi, Hani, Ranto, dan Tuty yang selalu bersedia membantu
dan memotivasi penulis dalam pengerjaan skripsi ini.
7. Anak-anak kost pak Waliko (Syifa, mba’ Yuni, Nuy, Hana, Lia, Riri, Chili
dan Ayu) atas hari-hari indah yang telah tertoreh bersama kalian untuk
menjadi lembaran berarti dalam catatan hidup penulis.
Semoga segala bantuan dan motivasi yang penulis terima dapat
bermanfaat untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Semoga budi baik dari
semua pihak yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang
setimpal dari Allah SWT. Amin. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini
masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik serta
saran dari para pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Walaupun masih
banyaknya kekurangan yang ada, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
kepada para pembaca terutama teman-teman di bidang matematika.
Yogyakarta, 31 Juli 2012
Penulis
Lia Setyawati
vii
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
Mama dan Bapakku tercinta yang telah membesarkan,
mendidik, mendo’akan serta mencurahkan segala kasih
sayangnya untukku
Kedua adikku tersayang, Mega Rahmah Rukmana
dan Rizqy Putra Ramadhan yang selalu
menyemangatiku, serta Okta Arfiyanta yang selalu
ada dan sabar menemaniku ^_^
Keluarga besar Bapak Solechan dan Ibu Sutini
Pak Royo (Guru Matematika di SMAN 1
Binangun) yang telah membuatku lebih mencintai
matematika
Teman-teman Matematika UIN Sunan Kalijaga
angkatan 2008
Teman-teman kos Bapak Waliko
viii
MOTTO
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (Surat
Ibrahim : 7)
“Tidak akan masuk surga orang yang dihatinya ada setitik kesombongan”.
(H.R. Muslim)
“Orang yang berhenti belajar, akan menjadi pemilik masa lalu. Orang yang
masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan”. (Mario Teguh)
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN .......................................................... xi
ABSTRAK ......................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah ................................................................................. 6
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................... 6
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................. 6
1.6 Tinjauan Pustaka ................................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 9
2.1 Relasi .................................................................................................. 9
2.2 Bilangan Bulat ................................................................................... 14
2.3 Kongruensi ......................................................................................... 24
x
2.4 Grup .................................................................................................. 26
2.5 Homomorfisma Grup ........................................................................ 57
2.6 Grup Aksi .......................................................................................... 60
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 68
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................ 71
4.1 Kelas Konjugasi ................................................................................. 71
4.2 Teorema Cauchy dan 𝑃-grup ............................................................ 100
4.3 Teorema Sylow dan 𝑃-subgrup Sylow ............................................. 111
4.4 Aplikasi Teorema Sylow pada Grup Sederhana ............................... 124
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 129
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 129
5.2 Saran ................................................................................................. 130
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 132
xi
ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
𝐴 × 𝐵 Perkalian kartesius dari 𝐴 dan 𝐵
(𝑥, 𝑦) Pasangan berurutan dari 𝑥, 𝑦
𝑥𝑅𝑦 𝑥 berelasi 𝑅 dengan 𝑦
~ Ekuivalensi
[𝑥] Kelas ekuivalensi yang memuat 𝑥
𝑚|𝑛 𝑚 membagi habis 𝑛
𝑚 ∤ 𝑛 𝑚 tidak membagi habis 𝑛
𝐹𝑃𝐵(𝑎, 𝑏) Faktor persekutuan terbesar dari 𝑎 dan 𝑏
𝑥 ≡ 𝑦(𝑚𝑜𝑑 𝑛) 𝑥 kongruen 𝑦 modulo 𝑛
𝑥 ∈ 𝐴 𝑥 elemen dari 𝐴
𝑦 ∉ 𝐵 𝑦 bukan elemen dari 𝐵
ℤ Himpunan semua bilangan bulat
ℤ+ Himpunan semua bilangan bulat positif
ℚ Himpunan semua bilangan rasional
ℝ Himpunan semua bilangan real
𝕂 Himpunan semua bilangan kompleks
ℤ𝑛 Himpunan semua kelas ekuivalensi modulo 𝑛
ℤ𝑛0 Himpunan semua kelas ekuivalensi modulo 𝑛 tanpa 0
∀ Untuk setiap (kuantor universal)
∃ Terdapat (kuantor eksistensial)
|𝐺| Order dari grup 𝐺
∘ (𝑥) Order dari elemen 𝑥
∅ Himpunan kosong
∎ Akhir dari suatu pembuktian
𝐴 ∩ 𝐵 Irisan
xii
𝐴 ∪ 𝐵 Gabungan
𝐴 ⊂ 𝐵 Himpunan bagian
𝐻 ≤ 𝐺 𝐻 subgrup dari 𝐺
𝐻 ⊴ 𝐺 𝐻 subgrup normal dari 𝐺
⇔ Biimplikasi atau jika dan hanya jika
⇒ “Berakibat” atau bukti implikasi ke arah kanan
⇐ Bukti implikasi ke arah kiri
< 𝑎 > Subgrup yang dibangun oleh elemen 𝑎
𝐺 𝑁 Grup faktor 𝐺 modulo 𝑁
𝐻𝑔 Koset kanan dari 𝐻 dengan koset representatif 𝑔
𝑔𝐻 Koset kiri dari 𝐻 dengan koset representatif 𝑔
𝐻 ||𝐺| Order grup H membagi habis order grup 𝐺
𝜑: 𝐺 → 𝐺′ 𝜑 suatu pemetaan dari grup 𝐺 ke grup 𝐺′
[𝐺: 𝐻] Indeks dari 𝐻 dalam 𝐺
𝐺 ≅ 𝐺′ 𝐺 isomorfis dengan 𝐺′
𝐶(𝑎) Centralizer 𝑎
𝑍(𝐺) Center dari 𝐺
𝑁𝐺(𝐻) Normalizer dari 𝐻 dalam 𝐺
𝐺𝑎 Stabilizer dari 𝑎
𝐶𝑙(𝑎) Kelas konjugasi dari 𝑎
𝑆𝑛 Grup permutasi dari himpunan {1, … . 𝑛}
𝑎−1 Invers dari 𝑎
𝑎𝐻𝑎−1 𝑎𝐻𝑎−1 = {𝑎𝑎−1| ∈ 𝐻}
𝐴\𝐵 𝐴\𝐵 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐴 tetapi 𝑥 ∉ 𝐵}
xiii
SIFAT-SIFAT 𝑷-GRUP DAN 𝑷-SUBGRUP SYLOW
Oleh : Lia Setyawati (08610036)
ABSTRAK
Diberikan suatu grup berhingga 𝐺. Jika setiap elemen 𝐺 berorder pangkat
dari suatu bilangan prima 𝑝, maka 𝐺 dinamakan 𝑝-grup. Sifat-sifat 𝑝-grup pada
skripsi ini yang pertama adalah 𝐺 merupakan 𝑝-grup jika dan hanya jika order 𝐺
merupakan pangkat dari suatu bilangan prima 𝑝. Sifat 𝑝-grup yang lain memiliki
hubungan dengan konjugat dan center dari 𝑝-grupnya. Jika 𝐺 adalah 𝑝-grup dan
𝑎 ∈ 𝐺 maka 𝑎𝐺𝑎−1 merupakan konjugat dari 𝐺, sebarang konjugat dari 𝐺 adalah
𝑝-grup. Center dari 𝐺 adalah himpunan elemen 𝐺 yang komutatif dengan semua
elemen 𝐺, jika 𝐺 adalah 𝑝-grup maka center dari 𝐺 pasti nontrivial.
Jika ditemukan subgrup maksimal yang merupakan 𝑝-grup pada suatu
grup berhingga, maka subgrup tersebut dinamakan 𝑝-subgrup Sylow. Misalkan 𝐻
grup yang berorder 𝑝𝑟𝑚 untuk suatu 𝑟 ∈ ℤ, 𝑚 ∈ ℤ+, 𝑝 bilangan prima serta 𝑝 dan
𝑚 relatif prima, maka 𝐻 memiliki subgrup yang berorder 𝑝𝑖 dimana 0 ≤ 𝑖 ≤ 𝑟,
pernyataan tersebut lebih dikenal dengan istilah Teorema Sylow I. Sifat 𝑝-subgrup
Sylow yang dapat diambil dari Teorema Sylow I adalah jika subgrup dari 𝐻 tepat
memiliki order 𝑝𝑟 , maka subgrup tersebut merupakan 𝑝-subgrup Sylow. Sifat 𝑝-
subgrup Sylow yang lain memiliki kaitan dengan subgrup normal, yakni 𝑃 satu-
satunya 𝑝-subgrup Sylow dari 𝐻 jika dan hanya jika 𝑃 subgrup normal dari 𝐻.
Kata kunci : bilangan prima, p-grup, p-subgrup Sylow, teorema Sylow.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya orang beranggapan bahwa matematika hanya berkenaan
dengan perhitungan-perhitungan yang berkutat pada bilangan yang dilakukan
berdasarkan rumus atau aturan-aturan tertentu. Anggapan seperti ini tidak
sepenuhnya benar karena hampir semua cabang matematika, salah satunya aljabar
yang memfokuskan pembahasannya tidak pada perhitungan, tetapi pada
pengembangan konsep yang menggunakan penalaran deduktif yaitu
pengembangan konsep dasar untuk memperoleh prinsip-prinsip yang berupa
teorema 1. Aljabar dalam matematika dapat dipilah menjadi beberapa kategori
berikut ini: aljabar dasar, aljabar abstrak, aljabar linear, aljabar universal, dan
aljabar komputer 2. Salah satu yang dipelajari oleh penulis dalam perkuliahan
adalah aljabar abstrak. Aljabar abstrak sendiri merupakan bidang subjek
matematika yang mempelajari struktur aljabar, seperti grup, ring, lapangan (field),
modul, ruang vektor, dan aljabar lapangan3.
Salah satu yang dipelajari dalam aljabar abstrak adalah teori grup. Grup
adalah suatu himpunan tak kosong yang dilengkapi dengan satu operasi biner dan
memenuhi aksioma-aksioma grup. Materi teori grup yang telah didapatkan
penulis selama menempuh perkuliahan adalah mengenai konsep grup, grup
1 Sukirman, Pengantar Aljabar Abstrak, (Malang : penerbit Universitas Negeri Malang, 2005,
Edisi I), hal. ii 2 Wikipedia, Aljabar, diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Aljabar pada tanggal 3 Maret 2012,
pukul 16.47 WIB 3 Wikipedia, Abstract algebra, diunduh http://en.wikipedia.org/wiki/Abstract_algebra pada tanggal
3 Maret 2012, pukul 17.02 WIB
2
permutasi, grup siklik, subgrup, koset, teorema Lagrange, subgrup normal, grup
faktor dan homomorfisma. Salah satu contoh grup yang menarik untuk dipelajari
adalah grup berhingga. Misal 𝐺 grup dan 𝑎 ∈ 𝐺, banyaknya elemen dalam 𝐺
disebut order grup 𝐺 sedangkan order elemen 𝑎 (dinotasikan dengan ∘ 𝑎 ) adalah
bilangan bulat positif terkecil katakan 𝑘, sedemikian sehingga 𝑎𝑘 = 𝑒, 𝑒 elemen
identitas 𝐺. Jika suatu grup mempunyai order yang berhingga maka disebut grup
berhingga. Salah satu contoh grup berhingga adalah grup yang berorder prima
(grup yang memiliki elemen sebanyak suatu bilangan prima tertentu). Teorema
Lagrange memiliki kaitan dengan order dalam grup berhingga.
Teorema Lagrange adalah salah satu teorema fundamental dalam teori
grup, yang menyatakan bahwa jika 𝐺 suatu grup berhingga dan 𝐻 subgrup dari 𝐺
maka order subgrup 𝐻 membagi habis order grup 𝐺. Berarti, banyaknya elemen 𝐻
membagi habis banyaknya elemen 𝐺. Teorema Lagrange sangat berguna untuk
menganalisa suatu grup berhingga, yaitu untuk memberi gambaran tentang adanya
subgrup dengan kemungkinan order subgrup dari suatu grup berhingga. Misalkan
suatu grup memiliki order 30, maka subgrupnya tidak mungkin berorder 4, 7, 8, 9,
11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28 dan 29. Misalkan
𝑚 adalah suatu bilangan bulat positif yang membagi order grup 𝐺, apakah grup 𝐺
tentu memiliki subgrup yang berorder 𝑚? Apakah konvers teorema Lagrange
berlaku untuk sebarang grup berhingga?
Salah satu contoh grup yang menarik untuk dikaji adalah himpunan
bilangan bulat modulo 𝑛 (ℤ𝑛 , +). Telah diketahui bahwa ℤ𝑛 adalah grup siklik.
Contoh ℤ12 = {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11}, ℤ12 memiliki order 12. Menurut
3
konvers dari teorema Lagrange, kemungkinan order subgrup-subgrup dari ℤ12
dapat dicari melalui faktor-faktor order ℤ12 . Faktor-faktor order ℤ12 adalah 1, 2,
3, 4, 6 dan 12.
Subgrup ℤ12 yang berorder 1 = {0}
Subgrup ℤ12 yang berorder 2 = {0,6}
Subgrup ℤ12 yang berorder 3 = {0,4,8}
Subgrup ℤ12 yang berorder 4 = {0,3,6,9}
Subgrup ℤ12 yang berorder 6 = {0,2,4,6,8,10}
Subgrup ℤ12 yang berorder 12 = ℤ12
Dikarenakan terdapat subgrup yang berorder 1,2,3,4,6 dan 12 dari ℤ12 maka
konvers dari teorema Lagrange berlaku pada ℤ12 .
Ternyata konvers dari teorema Lagrange itu tidak selalu benar. Counter
example, 𝐴4 (grup alternating berderajat 4) adalah subgrup dari 𝑆4 dimana
elemen-elemennya dapat dibentuk ke dalam sebuah transposisi (sebuah cycle
dengan panjang 2) dan banyaknya transposisi adalah genap.
𝑨𝟒 = { 𝟏 , 𝟏𝟐 𝟑𝟒 , 𝟏𝟑 𝟐𝟒 , 𝟏𝟒 𝟐𝟑 , 𝟏𝟐𝟑 , 𝟏𝟑𝟐 , 𝟏𝟑𝟒 , 𝟏𝟒𝟑 , 𝟐𝟑𝟒 , 𝟐𝟒𝟑 , 𝟏𝟐𝟒 , 𝟏𝟒𝟐 }
Grup 𝐴4 memiliki order 12. Kemungkinan 𝐴4 memiliki subgrup yang berorder 1,
2, 3, 4, 6 dan 12. Setelah diselidiki ternyata 𝐴4 hanya memiliki subgrup yang
berorder 1, 2, 3, 4 dan 12 saja.
Subgrup dari 𝐴4 yang berorder 1 adalah { 1 }
Subgrup dari 𝐴4 yang berorder 2 adalah 1 , 12 34 , 1 , 13 24
4
dan 1 , 14 23
Subgrup dari 𝐴4 yang berorder 3 adalah 1 , 123 , 132 , { 1 , 134
143 }, 1 , 234 , 243 dan { 1 , 124 , 142 }
Subgrup dari 𝐴4 yang berorder 4 adalah { 1 , 12 34 , (13)(24),
(14)(23)}
Subgrup dari 𝐴4 yang berorder 12 adalah 𝐴4
Berdasarkan uraian diatas, 𝐴4 tidak memiliki subgrup yang berorder 6, sementara
6|12 4.
Konvers teorema Lagrange secara keseluruhan tidak berlaku dalam grup
berhingga, namun dapat dipenuhi pada teorema Sylow. Teorema Sylow I
menjelaskan, misalkan 𝐺 grup berhingga yang berorder 𝑝𝑟𝑚 dimana 𝑝 suatu
bilangan prima, 𝑟 ∈ ℤ, 𝑚 ∈ ℤ+ dan 𝑝 & 𝑚 relatif prima, maka 𝐺 memiliki subgrup
yang berorder 𝑝𝑘 , untuk semua 𝑘, 0 ≤ 𝑘 ≤ 𝑟.
Grup 𝐴4 memiliki order 12 sehingga 𝐴4 = 12 = 22. 3 = 31. 4. Dilihat
dari bunyi teorema Sylow I, maka 𝐴4 memiliki subgrup yang berorder (ketika
𝑝 = 2) 20 = 1, 21 = 2, 22 = 4 dan (ketika 𝑝 = 3) 30 = 1, 31 = 3. Dikarenakan
𝐴4 memiliki subgrup yang berorder 1,2,3 dan 4 maka konvers teorema Lagrange
berlaku pada 𝐴4 dalam teorema Sylow I.
4 Wikipedia, Lagrange’s theorem (group theory), diunduh dari
http://en.wikipedia.org/wiki/Lagrange's_theorem_(group_theory) pada tanggal 3 Maret 2012,
pukul 22.22 WIB
5
Sebelum menjelaskan alasan penulis mengkaji 𝑝-subgrup Sylow, terlebih
dahulu dijelaskan alasan mengkaji 𝑝-grup. Definisi 𝑝-grup adalah grup yang
setiap elemennya memiliki order 𝑝𝑛 dengan 𝑝 suatu bilangan prima dan 𝑛 ∈ ℤ.
Contoh, ℤ5 = 0,1,2,3,4 adalah grup dengan operasi penjumlahan modulo 5
dengan ∘ 0 = 1 = 50 ,∘ 1 = 5 = 51 ,∘ 2 = 5 = 51 ,∘ 3 = 5 = 51 ,∘ 4 = 5 = 51,
dikarenakan semua order elemen ℤ5 berbentuk 5𝑛 untuk suatu 𝑛 ∈ ℤ maka ℤ5
merupakan 5-grup. Order ℤ5 juga berbentuk 5𝑚 untuk suatu 𝑚 ∈ ℤ, yakni,
ℤ5 = 5 = 51, sehingga muncul pertanyaan apakah setiap order 𝑝-grup dan order
setiap elemen 𝑝-grup memiliki kesamaan yaitu sama-sama merupakan pangkat
suatu bilangan prima 𝑝. Hal ini yang melatarbelakangi penulis untuk mengkaji
lebih dalam tentang 𝑝-grup beserta sifatnya.
Definisi 𝑝-subgrup Sylow adalah subgrup maksimal (subgrup yang tidak
termuat pada subgrup lain) dari suatu grup yang setiap elemennya memiliki order
𝑝𝑛 dengan 𝑝 suatu bilangan prima dan 𝑛 ∈ ℤ. Contoh 𝑝-subgrup Sylow dari 𝐴4
adalah 𝐴′ = 1 , 12 34 , 13 24 , 14 23 , dikarenakan ∘ 1 = 1 = 20 ,
∘ 12 (34) = 2 = 21 ,∘ 13 (24) = 2 = 21 dan ∘ 14 (23) = 2 = 21 sehingga
𝐴′ adalah 2-subgrup Sylow dari 𝐴4 dimana 𝐴′ = 4 = 22. Dilihat dari
𝐴4 = 22 . 3 dan 𝐴′ = 22 maka muncul suatu pertanyaan apakah setiap grup
yang berorder 𝑝𝑟𝑚 dimana 𝑝 suatu bilangan prima, 𝑟 ∈ ℤ, 𝑚 ∈ ℤ+ dan 𝑝 & 𝑚
relatif prima, maka subgrup yang berorder 𝑝𝑟 merupakan 𝑝-subgrup Sylow dari
grup tersebut. Hal ini yang melatarbelakangi penulis untuk mengkaji lebih dalam
tentang 𝑝-grup Sylow beserta sifatnya.
6
1.2 Batasan Masalah
Pembatasan masalah dalam suatu penelitian sangatlah penting, guna
menghindari kesimpangsiuran terhadap objek dari suatu penelitian dan untuk
membantu penulis lebih fokus dan terarah sesuai dengan tema penelitian. Sesuai
latar belakang masalah maka skripsi ini akan difokuskan pada pembuktian
teorema Sylow, sifat-sifat 𝑝-grup dan 𝑝-subgrup Sylow serta dikaji pula beberapa
aplikasi teorema Sylow.
1.3 Rumusan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah diuraikan
diatas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah konsep dari 𝑝-grup?
2. Bagaimanakah konsep dari 𝑝-subgrup Sylow?
3. Bagaimanakah sifat-sifat yang dimiliki oleh 𝑝-grup dan 𝑝-subgrup Sylow?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengkaji tentang konsep dari 𝑝-grup
2. Mengkaji tentang konsep 𝑝-subgrup Sylow
3. Mengkaji tentang sifat-sifat yang berlaku pada 𝑝-grup dan 𝑝-subgrup
Sylow.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain
sebagai berikut:
7
1. Memberikan pengetahuan tentang konsep 𝑝-grup
2. Memberikan pengetahuan tentang konsep 𝑝-subgrup Sylow
3. Memberikan pengetahuan tentang sifat-sifat yang berlaku pada 𝑝-grup dan
𝑝-subgrup Sylow
4. Memberikan salah satu gambaran bahwa ternyata pengembangan konsep
aljabar abstrak khususnya tentang grup masih sangat luas.
1.6 Tinjauan Pustaka
Penelitian yang ditulis oleh saudari Rizky Susti Ningrum, mahasiswi IPB
yang berjudul “Analisis Periodik pada Faktorisasi Grup Abelian dengan Order 33,
34 dan 3
5” telah menginspirasi penulis
5. Masalah yang dibahas di dalam
penelitian tersebut adalah menganalisis faktorisasi grup abelian pada beberapa
3-grup dengan order 33, 3
4 dan 3
5 dan 3-grup sendiri merupakan contoh dari
𝑝-grup dengan 𝑝 = 3. Pada penelitian tersebut hanya dijelaskan definisi 𝑝-grup
dan contoh-contohnya, dimana sifat-sifat yang ada kaitannya dengan 𝑝-grup
belum dijelaskan, sehingga penulis terinspirasi untuk mengkaji 𝑝-grup beserta
sifat-sifatnya lebih dalam.
Penelitian lain yang ditulis oleh saudari Ratna Mei Hastuti, mahasiswi
UGM yang berjudul “Penerapan Teorema Sylow pada Grup Solvable” pun
memiliki andil dalam inspirasi yang didapat penulis. Penelitian tersebut
membahas tentang aplikasi teorema Sylow pada grup solvable. Pembuktian
teorema Sylow yang dijelaskan pada penelitian tersebut semuanya menggunakan
5 Skripsi yang berjudul Analisis Periodik pada Faktorisasi Grup Abelian dengan Order 3
3, 3
4, dan
35 diunduh dari http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/48364 pada tanggal 22 Februari
2012, pukul 21.06 WIB
8
kelas konjugasi sedangkan penelitian yang dilakukan penulis untuk membuktikan
teorema Sylow menggunakan 2 jalur, yaitu kelas konjugasi dan grup aksi. Pada
penelitian penulis, teorema Sylow I dibuktikan dengan menggunakan kelas
konjugasi sedangkan teorema Sylow II dan III dibuktikan dengan menggunakan
grup aksi. Digunakan grup aksi karena untuk mempersempit batasan yang
dibahas. Pada penelitian tersebut hanya menjelaskan definisi 𝑝-subgrup Sylow
sehingga penulis terinspirasi untuk mengkaji 𝑝-subgrup Sylow beserta sifat-sifat
yang dimiliki 𝑝-subgrup Sylow.
Penulisan penelitian ini mengacu pada literatur utama yang bersumber dari
buku yang ditulis oleh D. S. Malik, J. N. Mordeson dan S. K. Sen, buku tersebut
membahas tentang kelas konjugasi, teorema Cauchy, 𝑝-grup, teorema Sylow yang
sekaligus 𝑝-subgrup Sylow dan aplikasi teorema Sylow. Buku dari D. S. Dummit
dan R. M. Foote, J. A. Gallian, I. N. Herstein ikut andil dalam memberikan
penjelasan untuk landasan teori penelitian ini.
Selain tinjauan pustaka yang telah digambarkan di atas masih ada referensi
lain yang digunakan oleh penulis yang berupa buku-buku lain ataupun situs
internet sebagai referensi pelengkap guna menunjang kelengkapan penelitian.
127
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil studi literatur yang telah penulis lakukan mengenai
𝑝-grup dan 𝑝-subgrup Sylow, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. 𝑝-grup adalah grup yang setiap order elemennya merupakan pangkat dari
suatu bilangan prima 𝑝, sedangkan 𝑝-subgrup adalah suatu subgrup yang
merupakan 𝑝-grup.
2. 𝑝-subgrup Sylow adalah 𝑝-subgrup dari suatu grup yang tidak termuat
dalam 𝑝-subgrup lain dari grup tersebut. Jadi 𝑝-subgrup Sylow adalah
𝑝-subgrup maksimal dari suatu grup.
3. 3.1 Sifat-sifat 𝑝-grup :
3.1.1 𝐺 merupakan 𝑝-grup jika dan hanya jika 𝐺 = 𝑝𝑘 untuk suatu
𝑘 ∈ ℤ.
3.1.2 Center dari 𝑝-grup adalah nontrivial.
3.1.3 Jika 𝐺 grup yang berorder 𝑝2 maka 𝐺 abelian.
3.1.4 Jika 𝑃 merupakan 𝑝-grup maka sebarang konjugat dari 𝑃
merupakan 𝑝-grup.
3.1.5 Misalkan 𝐻 ⊴ 𝐺. Jika 𝐻 dan 𝐺 𝐻 kedua-duanya merupakan
𝑝-grup maka 𝐺 merupakan 𝑝-grup.
128
3.2 Sifat-sifat 𝑝-subgrup Sylow :
3.2.1 Untuk setiap 𝑝 bilangan prima, grup berhingga 𝐺 memiliki
𝑝-subgrup Sylow.
3.2.2 Misalkan 𝐺 grup yang berorder 𝑝𝑟𝑚 dimana 𝑝 suatu bilangan
prima, 𝑟 ∈ ℤ, 𝑚 ∈ ℤ+, 𝑝 & 𝑚 relatif prima dan 𝐻 ≤ 𝐺, maka 𝐻
merupakan 𝑝-subgrup Sylow dari 𝐺 jika dan hanya jika
𝐻 = 𝑝𝑟 .
3.2.3 Jika 𝑃 merupakan 𝑝-subgrup Sylow maka sebarang konjugat
dari 𝑃 merupakan 𝑝-subgrup Sylow.
3.2.4 𝑃 satu-satunya 𝑝-subgrup Sylow dari 𝐺 jika dan hanya jika
𝑃 ⊴ 𝐺.
5.2 Saran-saran
Berdasarkan pada proses penelitian yang telah penulis lakukan, maka
dapat disampaikan beberapa saran berikut :
1. Penelitian ini hanya dibatasi pada pembahasan mengenai sifat-sifat 𝑝-grup
dan 𝑝-subgrup Sylow, diharapkan ada penelitian lebih lanjut untuk
mengaplikasikan sifat-sifat 𝑝-grup dan 𝑝-subgrup Sylow yang telah ada.
2. Penelitian ini juga hanya membahas gambaran kecil tentang aplikasi
Teorema Sylow pada grup sederhana, sehingga dimungkinkan dilakukan
penelitian lebih mendalam tentang aplikasi Teorema Sylow pada grup
sederhana atau mengaplikasikan Teorema Sylow pada grup lain.
129
Demikian saran-saran yang dapat disampaikan oleh penulis. Semoga
skripsi ini dapat menjadi inspirasi bagi pembaca untuk mengembangkan lebih
lanjut tentang sifat-sifat 𝑝-grup dan 𝑝-subgrup Sylow khususnya, dan konsep
aljabar abstrak pada umumnya.
130
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Ahmad. 2000. Aljabar. Bandung : Penerbit ITB.
Bhattacharya, P. B.., S. K. Jain, dan S. R. Nagpaul. 1994. Basic Abstract Algebra.
Second Edition. Cambridge : Cambridge University Press.
Dummit, David S. dan Foote, Richard M. 2004. Abstract Algebra. Third Edition.
USA : John Wiley & Sons, Inc.
Fraleigh, John B. 2002. A First Course in Abstract Algebra. Seventh Edition.
Addison Wesley.
Gallian, Joseph A. 1990. Contemporary Abstract Algebra. Second Edition.
Toronto : D. C. Heath Company.
Gilbert, Jimmie dan Linda Gilbert. 2000. Elements of Modern Algebra. Fifth
Edition. USA : Brook/Cole.
Hastuti, Ratna Mei. 2009. Penerapan Teorema Sylow pada Grup Solvable. Skripsi
S1. Yogyakarta : Jurusan Matematika FMIPA UGM.
Herstein, I.N. 1996. Abstract Algebra. Third Edition. USA : Prentice – Hall, Inc.
Malik, D. S., J. N. Mordeson, dan M. K. Sen.1997. Fundamental of Abstract
Algebra. Singapore : The McGraw-Hill Companies.
Ningrum, Rizky Susti. 2011. Analisis Periodik pada Faktorisasi Grup Abelian
dengan Order 33, 3
4, dan 3
5. Skripsi S1. Bogor : Departemen Matematika
FMIPA IPB.
Raisinghania, M. D. dan R. S. Aggarwal. 1980. Modern Algebra. Second Edition.
New Delhi : S. Chand & Company Ltd.
131
Sukirman. 2005. Pengantar Aljabar Abstrak. Cetakan Pertama. Malang :
Universitas Negeri Malang.
Wikipedia. Aljabar. http://id.wikipedia.org/wiki/Aljabar. 3 Maret 2012 pukul
16.47 WIB.
Wikipedia. Abstract algebra. http://en.wikipedia.org/wiki/Abstract_algebra. 3
Maret 2012 pukul 17.02 WIB.
Wordpress. Dihedral Group. anrusmath.files.wordpress.com/2008/07/
dihedral_group.pdf . 18 Maret 2012 pukul 21.43 WIB.
Wikipedia. Lagrange’s theorem (group theory).
http://en.wikipedia.org/wiki/Lagrange's_theorem_(group_theory). 3 Maret
2012 pukul 22.22 WIB.
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/48364