12
ANALISIS PERGESERAN 9JATU BAHAN DENGAN METODE HOLOGRAFI INTERFEROMETER Sigil Hariyanlo, Budi Sanlosa, Lely Susila Pusal Penelilian Nuklir Yogyakarta ABSTRAK Telah diamati obyek yang mengal ami pergeser an dengan metoda holografi interferometer penyinaran ganda. Obyek be- rupa pelat baja diletakkan vertikal. Ujung bawah diikal dengan sebuah sekrup, sedangk an ujung atas dapa l digeser dengan menggunakan mikrometer. Sebelum perekaman ke dua di- lakukan pergeseran bagian ujung alas pelal baja secara legak lurus. Pola pola frinji bayangan akan terlihal pada ",'aklu rekonslruksi holografi. Dari hasil perhilungan jumlah frin- ji dapat ditentukan besaran pergeseran benda. Pergeseran pelal baja lerkecil yang dapal dilakukan 25 ~m, dan jumlah f rinji yang ter1ihal adalah 18. Perekaman di1akukan dengan plal !~ilm kecepatan tinggi. lipe 132-02 dengan waktu pe- rekaman 0,01 detik. Metode tersebut dapal digunakan unluk mengamali perubahan sualu benda secara kuanlitatif. ABSTRACT Object deformation has been observed by using holo- graphy interferometry double exposure method. The object consists of vertical steel bar fixed at its lower end by screwing it to a stable mount. The top of the bar is sup- ported by a micromeler slides. Belween the two exposures of hologram a micromeler change is applied at the top of the bar. The fringe pallern could be seen on lhe reconstruclion hologram. The magnilude of lhe deformation can be found by the number of fringes. The smallest deformation of steel bar is 5 pm, with number bf fringes 18 lines. The Kodak 132-02 high speed was used in the hologram recording, time exposure is 0.01 second. The method can be used to observe object deformation quantitalively. I. PENDAHULUAN Holografi interferometer merupakan salah satu peng- gunaan holografi dalam bidang pengukuran dengan ketelitian yang sangat tinggi. Telah diketahul bahwa panjang gelombang cahaya tampak yang paling pendek sekitar 5xl0-~ m, sedangkan perubahan interferensi dapal mendeleksi perubahan sampai 1

sig it haryanto, budi santosa, lely susita

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS PERGESERAN 9JATU BAHAN DENGAN METODE HOLOGRAFIINTERFEROMETER

Sigil Hariyanlo, Budi Sanlosa, Lely Susila

Pusal Penelilian Nuklir Yogyakarta

ABSTRAK

Telah diamati obyek yang mengal ami pergeser an denganmetoda holografi interferometer penyinaran ganda. Obyek be­rupa pelat baja diletakkan vertikal. Ujung bawah diikaldengan sebuah sekrup, sedangk an ujung atas dapa l digeserdengan menggunakan mikrometer. Sebelum perekaman ke dua di­lakukan pergeseran bagian ujung alas pelal baja secara legaklurus. Pola pola frinji bayangan akan terlihal pada ",'aklurekonslruksi holografi. Dari hasil perhilungan jumlah frin­ji dapat ditentukan besaran pergeseran benda. Pergeseranpelal baja lerkecil yang dapal dilakukan 25 ~m, dan jumlahf rinji yang ter1ihal adal ah 18. Perekaman di1akukan denganplal !~ilm kecepatan tinggi. lipe 132-02 dengan waktu pe­rekaman 0,01 detik. Metode tersebut dapal digunakan unlukmengamali perubahan sualu benda secara kuanlitatif.

ABSTRACT

Object deformation has been observed by using holo­graphy interferometry double exposure method. The objectconsists of vertical steel bar fixed at its lower end byscrewing it to a stable mount. The top of the bar is sup­ported by a micromeler slides. Bel ween the two exposures ofhologram a micromeler change is applied at the top of thebar. The fringe pallern could be seen on lhe reconstruclionhologram. The magnilude of lhe deformation can be found bythe number of fringes. The smallest deformation of steelbar is 5 pm, with number bf fringes 18 lines. The Kodak132-02 high speed was used in the hologram recording, timeexposure is 0.01 second. The method can be used to observeobject deformation quantitalively.

I. PENDAHULUAN

Holografi interferometer merupakan salah satu peng­

gunaan holografi dalam bidang pengukuran dengan ketelitian

yang sangat tinggi. Telah diketahul bahwa panjang gelombang

cahaya tampak yang paling pendek sekitar 5xl0-~ m, sedangkan

perubahan interferensi dapal mendeleksi perubahan sampai

1

2

setengah panjang gelombangnya , hal tersebut menunjukkan cara

ini mempunyai derajat ketelitian sangat tinggi. (j.>

Suatu hologram akan memberikan informasi tentang obyek

yang direkam dalam bentuk aslinya dari hasil difraksi pola

frinji padahol ogr am.Apabilacahayayangterhamburdari

suatu

obyekdanberkasacuanCreference)yangjatuhpada

tempat

yang sarnapada waktu yang sama akan menghasilkan pola

frinji

padaplatfilm.Platfilm harusdiletakkanpadapo-

sisi

waktu

tetap dengan. (z>

penY.lnaran.

mengabaikan getaran

Dengan perkataan

pada

lain

obyek sel ama

hubungan fase

antara kedua berkas cahaya harus konstan selama waktu pe-

nyi naran. Salah satu keadaan supaya hubungan fase menjadi

konstan adalah perbedaan panjang jejak antara jejak acuan

dan jejak hamburan obyek yang mengenai plat film harus lebih

pendek dari panjang koherensi cahaya yang digunakan.

Ada dua met ode yang dapat digunakan dalam membuat holo­

grafi interferometer yaitu dengan penyinaran tunggal dan pe-

nyi naran ganda. Pada holografi interferometer penyinaran

ganda, penyinaran yang dikenakan pada plat film sebanyak dua

kali. Pertama kali penyinaran dilakukan untuk menghasilkan

pol a frinji dari suatu berkas obyek dan berkas acuan yang

belum dilakukan perubahan atau pergeseran pada obyek. Tahap

kedua penyinaran da~ perekaman dilakukan pada obyek setelah

mengalami pergeseran. Selanjutnya untuk melihat hasil per-

ubahan obyek di1akukan dengan proses rekonstruksi, yai tu

hologram disinari kembali dengan suatu gelombang cahaya, se­

hingga obyek yang telah direkam pada media perekam akan

muncul kembali bayangannya.

Pada perekaman pertama, plat film merekam intensitasu.>

kedua berkas sebesar Cgambar la).

i.{a.-b>x -i.{a.-b>x 2= e + e + (1)

3

di mana

a

=ksin~

b

=ksin {3\.o.x

berkaseahayaobyeke =i.bx

berkaseahayae = aeuan

~

= sudul dalangberkaseahayadarihamburanobyek

dengan bidang normal

{3 = sudul dalang berkas eahaya aeuan dengan bidang

normal

Pada persamaan (1) di alas ampliludo gelombang obyek dan ge-

lombang aeuan diambil sebagai saluan. Pada perekaman ke dua

obyek digeser sehingga lerjadi perubahan sudul berkas eahaya

hamburan obyek sebesar ~ + 6~. Kemudian dilakukan perekaman

kembal i pada pial f i1m yang sarna Cgambar 1b). inlensi las

yang lerekam pada plal film adalah

H

i.(a+q-b>x -i.(a+q-b>x ~=e +e +c:.

H H

(2)

a b c

Gambar 1a.lb.le.

Perekaman berkas aeuan dan obyek pada plal filmPerekaman pada pial film selelah perubahan sudulRekonslruksi pada hologram

60

4

q = k ( 6a.) c os 0 ,

Kalau dilakukan rekonstruksi di

bal i dengan menggunak an berkas

keci1

mana hologram disinari~bx

acuan e (gambar 1c),

kem-

maka

gelombang yang didifraksikan menjadi

Y() 4 ~bx ~ax -~(a-2b)x ~(a+q)xX = e +e +e +e

-~(a+q-2b)x (3)+ e

Suku ke dua dan ke empat bagian sebelah kanan persamaan (3)

menggambarkan dua muka gelombang utama rekonstruksi

Y(x) ~ax ~(a+q)x= e + e ( 4)

Intensitas gelombang rekonstruksi

IYCx) 12 = 2 + 2 cos qx (5)

Dal-i persamaan (5) terlihat bahwa intensitas cahaya selalu

berubah-ubah sesuai dengan perubahan q. Secara nyata per-

ubahan intensi tas ter1ihal sebagai bayangan dengan frinji

berjarak satu sama lain,

(6)

Pada makalah ini penulis akan menyajikan pergeseran

benda pada salah satu ujungnya yang direkam dengan metoda

holografi interferometer penyinaran ganda.

II. TATA KERJA DAN PERCOBAAN

Pada percobaan holografi interferometer penyinaran gan­

da digunakan sumber cahaya dari dari laser He Ne model Spec­

tra Physics 120B yang mempunyai panjang gelombang 632,8 nm

dan panjang koheren 30cm. Adapun susunan peralatan unluk

melakukan percobaan ditunjukkan pada gambar 2. Berkas laser

dilewatkan pada cermin pemecah berkas (beam splitter),

sehingga berkas laser yang diteruskan merupakan berkas acuan

5

dan sebagian dipanlulkan sebagai berkas obyek selelah diham-

bur kan 01 eh obyek. Oia.meler berkas laser keeil dan lidak

homogen, unluk memperbaiki benluk berkas lersebul dilewalkan

pada sislem spalial filler yang lerdiri dari susunan lensa

posilif dengan titik api 14,8 mm dan lubang keeil (pinhole)

dengan diameler 25 ~m.

Laser He Ne

S BS

p

23 em

c

A L

78 em

69 em

c

Gambar 2. Susunan peralatan holografi interferometer

c = eermin o = obyekS = rana (shutter)

L=1ensapositif8.S

=eerminpemeeahberkasP=pinholeA

= allennuator H= plalfilm

Oua buah eermin yang lerpasang digunakan untuk mengatur arah

berka~ cahaya yang menuju obyek dan plat. film. Plat film

yang digunakan untuk holografi inlerferome~er adalah plat

holografi keeepalan linggi lipe 131-02 dengan dasar kaea

btJalan

dengan

pabrik

lenaga

Kodak, mempunyai daya

penyinaran maksimum 5/8

pisah 1250 garis/mm2

erg/em. lebal la-

pisan 9 ~m.

Unluk mengalur lamanya waklu penyinaran yang mengenai

plat film digunakan rana S (shutler) dan waklu penyinaran

dapal dialur mulai 0,01 sampai 1 delik. Obyek terbua t dar iplat lipis dengan ukuran 2,6 x 5,4 em, dimana salah salu

6

ujung dapa l digeser dengan menggunak an mikromeler seper li

ditunjukkan pada gambar 3.

Per lama kali dilakukan percobaan dengan merekam

interf'erensi antara berkas lasel- acuan dengan berkas obyek

dari hamburan obyek yang terletak pada plat f'ilm dengan

keadaan obyek tetap.

e---,.

Gambar 3. Obyek yang digunakan untuk percobaan

Lama waklu penyinaran.adalah 0,01 delik dengan mengalur rana

sesuai dengan kemampuan plat f'ilm apabila dikenai inlensilas

cahaya. Kemudian ujung salah salu obyek digeser legak lurus

bidang permukaan dengan menggunakan mikromeler sehingga ada

perbedaan jejak berkas cahaya yang berasal dari hamburan

obyek dan direkam lagi pola inlerf'erensi pad a plal f'ilm se­

lama 0,01 detik. Pada percobaan holograf'i inlerf'eromeler

ini telah dilakukan penggeseran obyek 5 ~m, 10 ~m, 15 ~m, 20

~m, dan 25 ~m.

Pada percobaan holograf'i perlu ruangan gelap dan bebas

dar i gelar an dari 1uar . Un luk menga lasi nya digunak an meja

bualan Newporl Research Corporalion yang sislem kerjanya

berdasarkan penumalik dengan lekanan udara 13 psi. Peralal­

an oplik yang lain seperli lempal cermin, lempal lensa po-

7

sitif. tempat obyek dan tempat plat film supaya dapat mantap

pada meja digunakan magnetic base yang dapat melekat kuat

pada permukaan meja.

Setelah proses perekaman, plat film yang sudah merekam

pola pola frinji segera dilakukan proses pencucian sebagai

ber ikut :

a. Pengembangan (developing)

Pengembangan adalah proses penimbulan gambar, pada proses

ini plat film yang direndam dalam larutan developer D-19

selama + 5 menit dan digoyang terus menerus. Proses ini

dilakukan dengan menjaga suhu antara 18 - 21 °c, kemudian

plat film dimasukkan dalam air yang mengalir selama 30

det ik . Pada proses ini perak halida pada emul si medi a

perek am yang sudah dikenai cahaya akan membentuk buti r

butir perak yang halus dengan susunan tertentu, yang akan

berfungsi sebagai kisi difraksi pada waktu rekonstruksi.

b. Fixing

Pada proses ini plat film direndam dalam larutan fixer

F-5 selama 5 menit dan digoyang terus menerus. setelah

itu dimasukkan selama 30 detik dalam air yang mengalir.

Fixer ini bertujuan untuk membuat emulsi media perekam

menjadi tidak reaktif terhadap intensitas cahaya.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk memperoleh pola frinji yang dapat dilihat kembali

bayangannya pada waktu rekonstruksi diperlukan plat film

yang mampu merekamnya. Pada percobaan holografi interfero­

meter metode perekamannya sarna dengan metode perekaman holo­

grafi transmisi dan tidak memerlukan plat film yang daya pi­

sahnya tinggi . Daya pisah adalah jumlah garis sejajar per

milimeter yang masih dapat dipisahkan media perekam. atau

dapat dituliskan

v = l/d (7)

8

Jarak frinji d merupakan hasil inlerferensi anlara berkas

obyek dan berkas aeuan.

d = X/Csin 0 - sin ~)

di mana :

x = panjang gelombang berkas laser

a = sudul anlara berkas obyek dengan normal

~ = sudul anlara berkas aeuan dengan normal

(8)

Pada pereobaan yang dilakukan X=6328 ~. 0=19°. ~=-19°. maka

diperoleh.

-6d = 971.89 10 mm

v = 1029 garis/mm

Jadi pIal film lipe 132-02 masih mampu merekam dan dapat.

digunakan dalam pereobaan ini.

Pada proses rekonslruksi dilakukan· dengan menyinari

hologram dengan berkas aeuan seperli dilunjukkan pada gambar

le. Hasil pengamalan dengan jalan memolrel bayangan pada

saal rekonslruksi yang menggunakan film hi lam pulih dengan

ASA 100 dilunjukkan pada gambar 4.

Gambar 4. Pergeseran 5 ~m dan 10 ~m

9

Oari gambar di atas terlihat bahwa bayangan benda yang ter­

jadi ter1iha t frinji pada benda yang mengal ami pergeser an.

Pada bagian bayangan sebelah at.as jarak frinjinya lebih

rapat dibandingkan dengan bagian bayangan sebelah bawah.

Hal ini sesuai dengan persamaan (6) bahwa pada bagian alas

perubahan arah berkas benda lebih besar dibandingkan dengan

bagian bawah benda asli.

Pada penyinaran pertama berkas laser dipantulkan hori­

sontal dari ujung obyek ke arah plat film. Set.elah perekam­

an dilakukan penggeseran pada ujung benda sebesar ¢, berkas

laser yang dipantulkan dibelokkan turun sebesar 2 ¢, seperli

ditunjukkan pada gambar 5 .

..1

-a I P

H

1

a H

Gambar 5. Penyinaran berkas laser pada obyek s~belum dansesudah pergeseran.

Pembelokan berkas turun dengan jarak h, atau dapat dit.ulis-

k (3)an

h = L sin 2¢ = L 2d/l

dl mana :

L = jarak ant.ara obyek dengan plat film

d = pergeseran pada ujung obyek

1 = tinggi obyek

(9)

10

Sesudah direkonslruksi frinji bayangan nyala dari obyek ler­

lihat dengan jarak

~ = A/sin 2¢ = Al/2d

jumlah frinji bayangan n,

n = l/f,. = 2d/". Cl0)

yang di­

kerusakan

Pada pereobaan yang lelah dilakukan d = 5,7 ~m dan 11,4 ~m

akan diperoleh harga n = 18 dan 36. Dari perhilungan di

atas untuk pergeseran 5 J.lm jumlah frinji yang dihasilkan

sesuai dengan hasil pereobaan seperti lerlihal pada gambar

5. Tetapi pada pergeseran 10 J.lm jumlah frinji yang terlihat

33, sehingga ada perbedaan 3 dengan hasil perhitungan. Hal

ini disebabkan pada waktu pemotret.an ada bagian yang tidak

jelas atau adanya kelengJ-:ungan pada wak tu pergeser an obyek.

Vntuk pergeseran 15 J.lm, 20 ~m, dan 25 J-!m lidak dapal di­

potret dengan film biasa, karena frinji bayangannya lerlalu

rapat. Hasil pengamalan seeara langsung jumlah frinji

adalah 49 untuk pergeseran 15 J.lm, dan unluk pergeseran yang

lain tidak dapal dihilung.

I V. KESI MPULAN DAN SARAN

Dari hasil pereobaan dapal disimpulkan bahwa :

Dengan menggunakan plat film keeepatan tinggi tipe 132-02

yang mempunyai daya pisah 1250 gar is/mm dapa l mer ekam

holografi interferometer penyinaran ganda.

- Melode holografi interferomeler penyinaran ganda

lakukan dengan dua kali perekaman/pergeseran

suatu benda yang keeil sekali seeara kuanlitalif.

Jarak anlar frinji berbanding terbalik dengan pergeseran

benda.

Unluk penelitian selanjulnya sebaiknya dilakukan pergeser­

an benda dengan orde 0,5 panj ang gelombang sampai be­

berapa panjang gelombang.

11

UCAP AN TERI MAKASI H

Pada kesempa~an ini penulis mengucapkan ~erimakasih

kepada par.4 ~eknisi Kelompok Fisika A~om yang ~elah memban~u

hingga ~erselesaikan penulisan makalah ini.

ACUAN

1. Ho.•••.ard M. Smi~h, "Principles Of Holography", a Wiley In­~erscience publica~ion, John Wiley & Sons, 1975.

2. Ni1s Abramson , "The holo Diagr am :Making and Eval ua~ion Holograms" ,No.6, 1969.

a Prac~ical Devise forApplied Op~ics, vol 8,

3. Nils Abramson,Academic Press,

"The Making And Evalua~ion of Hologram",Ne.•••.York, 1981.

4. ColI ier .graphy" ,

Rober~, J., Burkhar~ Chris~oph B,Academic Press, Ne.•••.York, 1977.

"Op~ical Holo-

TANYA JAWAB

f. S-umar t ono

Apakah pernah dicoba untuh per8eseran huran8 dari 5 mi­

hron, dan hasi~ rum.bai-rum.bai CfrinjiJ diuhur dan hasi~­nya ba8aimana ?

JAWABAN

Be~um.pernah dicoba den8an per8eseran ~ebih heci~ dari 5

~m, harena hita be~um. punya pera~atan yan8 bisa m.en88eser

~ebih hec i ~ dari 5 ~m. Ada pera~atan buatan Newportyai tu U~trareso~ut ion Posi t ioner wi th Readout yan8 m.em-

punya i reso ~us i sam.pai 0, 0f ~m.,be~um. hi ta miL ihi.

tetapi a~at tersebut

c. ,T. Gint in8

Apakah ada suatu acuan untuh m.enyatahan bahwa. hasi L yan8dipero~eh cuhup baih ?

12

JAWABAN

TidaR ada acuannya, tetapi kaLau hoLo8ram yan8 dihasiLkan

direkontr~i den8an m.enyinari berkas cahaya ac'Uan, Re­

mudian terLihat Irinji bayan8an yan8 terpisah den8an

jeLcrs dan diloto den8an Ii Lm biasa Chi tam p'Utih) terL ihatjeLas, maka hasiLnya dikatakan cuk'Up baik.

3. Ta'Ulik Bey

UntuR m.endapatkan perbandin8an, apakah pernah dicoba

m.en8gunakan Ii Lm kecepatan t in88i t ipe yan8 Lain dari

yan8 digunaRan. KaLa'U pernah ba8aimana hasiLnya ?

JAWABAN

BeL'Um pernah, tetapi daLam m.emb'UathoLo8ram, setiap pLat

Ii Lm yan8 digunakan memp'Unyai kemamp'Uan menerima tena8amaksimum CU), ma'Up'Unm.emp'Unyai kemamp'Uan memisahkan 11.

Cdaya pisah) tertent'U. Besar U dipen8ar'Uhi oLeh wakt'U

penyinaran dan j1.llT!.Lahintensitas cahaya ac'Uan dan cahaya

obyek .. KaLa'U wakt'U penyinaran terLaL'U panjan8 hOLo8ram

yan8 diperoLeh 8eLap sekaLi, tetapi kaLa'U waktu pe­

nyinaran terLaL'U pendek t idak ada poLa Irinji yane te­

rekam. SeLain i t'U daya pisah v dipenearuhi oLeh s'Ud'Utdatan8 cahaya ac'Uan dan cahaya obyek. KaLa'U s'Ud'Ut datan.8

terLaL'U besar, maRa pLat Ii Lm tidaR mamp'Umerekam jaraR

Irinji yan8 terjadi.