2
SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK TENAGA KESEHATAN DI KABUPATEN TOLITOLI Oleh: Artati P. Humokor 18895/III-2/3385/02 Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2006 ABSTRAK Latar belakang : Merokok merupakan masalah kesehatan masyarakat karena dapat menimbulkan berbagai penyakit dan kematian. Rokok mengandung zat adiktif yang bila digunakan dapat berbahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat. Program anti tembakau termasuk dalam sepuluh program unggulan kesehatan yang bertujuan untuk mengubah perilaku dan memberdayakan masyarakat dalam mengurangi angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh merokok. Hal ini sangat memprihatinkan, mengingat tenaga kesehatan memegang peranan penting dalam pembangunan kesehatan seharusnya memberi contoh untuk berperilaku positif terhadap kesehatan, oleh sebab itu tenaga kesehatan harus mempunyai komitmen yang tinggi untuk meningkatkan perannya dalam penaggulangan masalah merokok. Sikap dan perilaku petugas kesehatan merupakan salah satu faktor penguat (reinforcing factor) yang dapat mempengaruhi masyarakat untuk berperilaku sehat. Untuk berperilaku sehat masyrakat bukan hanya memerlukan pengetahuan tentang sikap yang positif serta dukungan fasilitas saja, melainkan diperlukan perilaku contoh (acuhan) dari petugas kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap dan perilaku merokok tenga kesehatan di Kabupaten Tolitoli. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, jenis penelitian deskriptif dengan rancangan cross-sectional. Sampel penelitian adalah tenaga kesehatan yang mempunyai kebiasaan merokok selama enam bulan atau lebih di kecamatan Baolan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, untuk mengetahui hubungan antara variabel sikap dan perilaku tenaga kesehatan digunakan korelasi product moment. Hasil : Sikap tenaga kesehatan tidak mendukung terhadap perilaku merokok. Perilaku merokok tenaga kesehatan pada kategori sedang dan tinggi dimana sebagai tenaga kesehatan masih merokok di tempat-tempat yang merugikan orang lain dan terhadap hubungan yang signifikan antara sikap dan perilaku merokok tenaga kesehatan.

Sikap Dan Perilaku Merokok Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Tolitoli

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sikap Dan Perilaku Merokok Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Tolitoli

SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK TENAGA KESEHATAN DI KABUPATEN TOLITOLI

Oleh: Artati P. Humokor 18895/III-2/3385/02 Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2006

ABSTRAK

Latar belakang : Merokok merupakan masalah kesehatan masyarakat karena dapat

menimbulkan berbagai penyakit dan kematian. Rokok mengandung zat adiktif yang bila

digunakan dapat berbahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat. Program anti tembakau

termasuk dalam sepuluh program unggulan kesehatan yang bertujuan untuk mengubah

perilaku dan memberdayakan masyarakat dalam mengurangi angka kesakitan dan kematian

yang disebabkan oleh merokok. Hal ini sangat memprihatinkan, mengingat tenaga kesehatan

memegang peranan penting dalam pembangunan kesehatan seharusnya memberi contoh

untuk berperilaku positif terhadap kesehatan, oleh sebab itu tenaga kesehatan harus

mempunyai komitmen yang tinggi untuk meningkatkan perannya dalam penaggulangan

masalah merokok. Sikap dan perilaku petugas kesehatan merupakan salah satu faktor penguat

(reinforcing factor) yang dapat mempengaruhi masyarakat untuk berperilaku sehat. Untuk

berperilaku sehat masyrakat bukan hanya memerlukan pengetahuan tentang sikap yang positif

serta dukungan fasilitas saja, melainkan diperlukan perilaku contoh (acuhan) dari petugas

kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan yang diharapkan. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap dan perilaku merokok tenga kesehatan di

Kabupaten Tolitoli.

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, jenis penelitian deskriptif dengan

rancangan cross-sectional. Sampel penelitian adalah tenaga kesehatan yang mempunyai

kebiasaan merokok selama enam bulan atau lebih di kecamatan Baolan. Pengumpulan data

dilakukan dengan menggunakan kuesioner, untuk mengetahui hubungan antara variabel sikap

dan perilaku tenaga kesehatan digunakan korelasi product moment.

Hasil : Sikap tenaga kesehatan tidak mendukung terhadap perilaku merokok. Perilaku

merokok tenaga kesehatan pada kategori sedang dan tinggi dimana sebagai tenaga kesehatan

masih merokok di tempat-tempat yang merugikan orang lain dan terhadap hubungan yang

signifikan antara sikap dan perilaku merokok tenaga kesehatan.

Page 2: Sikap Dan Perilaku Merokok Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Tolitoli

Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dan perilaku merokok tenaga

kesehatan.