4
 KLASIFIKASI JANGKRIK Jangkrik merupakan serangga lompat yang termasuk dalam family Gryllidae. Ada sekitar seribu spesies jangkrik yang hidup terutama di daerah tropis. Banyak  juga spesies yang hidup di daerah yang beriklim sedang yaitu, dengan suhu 26- 33derajat dan kelembaban !"-#$%. Jangkrik &Gryllus sp.' Jangkrik merupakan jenis insekta yang hidup di semak-semak rerumputan  pekarangan. (enurut Borror &)**2' jang krik dikelompokkan dalam + ingdom + Animalia hylum + Arthropoda las + nse/ta 0rdo + 0rthoptera 1ub 0rdo + nsifera amili + Gryllidae 1ub amili + Gryllinae Genus + Gryllids 1pesies + Gryllus mitratus &Jangkrik /eliring' Gryllus testa/ius &Jangkrik /enda4ang' Gryllus bima/ulatus de gee5 &Jangkrik kalung' 1umber + Jannah. 2$$$

Siklus Hidup Dan Reproduksi Jangkrik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jangkrik merupakan serangga lompat yang termasuk dalam family Gryllidae. Ada sekitar seribu spesies jangkrik yang hidup terutama di daerah tropis. Banyak juga spesies yang hidup di daerah yang beriklim sedang yaitu, dengan suhu 26-33derajat C dan kelembaban 75-80%.

Citation preview

KLASIFIKASI JANGKRIK

Jangkrik merupakan serangga lompat yang termasuk dalam family Gryllidae. Ada sekitar seribu spesies jangkrik yang hidup terutama di daerah tropis. Banyak juga spesies yang hidup di daerah yang beriklim sedang yaitu, dengan suhu 26-33derajat C dan kelembaban 75-80%.

Jangkrik (Gryllus sp.)

Jangkrik merupakan jenis insekta yang hidup di semak-semak rerumputan pekarangan. Menurut Borror (1992) jangkrik dikelompokkan dalam :

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Klas : Insecta

Ordo : Orthoptera

Sub Ordo : Ensifera

Famili : Gryllidae

Sub Famili : Gryllinae

Genus : Gryllids

Spesies : Gryllus mitratus (Jangkrik celiring)

Gryllus testacius (Jangkrik cendawang)

Gryllus bimaculatus de geex (Jangkrik kalung)

Sumber : Jannah. 2000

Siklus Hidup dan Reproduksi Jangkrik

Siklus Hidup

Sumber: Janwar, 2001Jangkrik berkembang biak dengan bertelur. Ketika akan melakukan perkawinan, jangkrik jantan merayap ke bawah jangkrik betina dari arah bekalang. Ia akan melekatkan semacam kantong putih berisi sperma kea lat reproduksi betina dekat pangkal ovipositor yang kemudian masuk ke abdomen untuk bertemu dengan sel telyr. Tujuh sampai sepuluh hari setelah perkawinan, jangkrik betina mulai bertelur. Induk jangkrik akan mencari tempat-tempat yang lembab dan gembur untuk meletakkan telur-telurnya secara bertahap sampai beberapa kali (Hasegawa dan Kubo, 1996). Sukarno (1999) menyatakan bahwa beberapa hari setelah masa bertelur, jangkrik betina mengalami menopause sebelum dating kematiannya.

Jangkrik mengalami metamorphosis tidak sempurna karena tidak melalui tahapan larva dan pupa seperti halnya kupu-kupu yang mengalami metamorphosis sempurna. Kehidupannya dimulai dari telur kemudian menetas menjadi nimfa melalui beberapa stadium instar sebelum menjadi imago, yang ditandai dengan terbentuknya dua pasang sayap. Stadum instar adalah stadium diantara dua masa pergantian kulit (Hasegawa dan Kubo, 1996).

Jenis Jangkrik

1. Jangkrik Cliring (Gryllus mitratus)

Jangkrik Cliring (G. mitratus) memiliki ciri-ciri yaitu warna sayap coklat merata dengan permukaan kulit sedikit kasar dan kering, di bagian kepala terdapat garis berwarna kuning, ukuran tubuhnya setengah dari ukuran tubuh jangkrik kalung dan temperamennya lebih tenang dari jangkrik cendawang (Pustaka Pelangi Indonesia, 1999). Menurut widyaningrum (2001), jangkrik ini memiliki suara kerikan yang sangat khas dengan nada panjang dan nyaring sehingga dinamakan jangkrik cliring.

2. Jangkrik Cendawang (Gryllus testaceus)

Jangkrik Cendawang (Gryllus testaceus) memiliki ciri-ciri berpunggung polos, berwarna kepala merah kehijauan dan memiliki ukuran tubuh lebih besar dari Gryllus bimaculatus. Selain itu, alat penyalur telur (ovipositor) jangkrik cendawang lebih besar dibandingkan jangkrik cliring. Perilaku jangkrik cendawang lebih agresif dibandingkan jangkrik cliring (Suseno, 1999).3. Jangkrik Kalung / Seliring Coklat (Gryllus bimaculatus)

Jangkrik jawa Gryllus bimaculatus atau kalung (karena pangkal sayap luarnya bergaris kuning menyerupai kalung) memiliki panjang tubuh (dari kepala hingga ujung perut) kurang lebih 2-3 cm. warna tubuh bervariasi, tetapi pada umumnya coklat kehitaman dan hitam. Ras yang mempunyai sayap dan tubuhnya berwarna kuning kemerah-merahan disebut jerabang dan yang hitam legam disebut jeliteng, yang ukurannya bisa sampai 5 cm. jenis Gryllus bimaculatus ini umumnya dimanfaatkan untuk pakan burung, ikan dan aduan karena agresivitas dan kerikannya yang nyaring (Suseno, 1999).Tinjauan Pustaka

Borror, D.J., C.a. Triplehorn dan N.F. Johnson. 1992. Pengenalan Pelajaran serangga. Edisi keenam. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.Hasegawa, Y. dan H. Kubo. 1996. Seri Misteri Alam: Jangkrik. Penerbit PT. Elex Media Computindo, Gramedia. Jakarta.

Jannah, Raudatul. 2000. Optimalisasi Manajemen Pemeliharaan Jangkrik Lokal (Gryllus bimaculatus de greex) Selama Masa reproduksi. Jurusan Ilmu Produksi ternak Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.Janwar, F.D. 2001. Pertumbuhan dan mortalitas jangkrik cliring pada masa pembesaran dengan kepadatan dan jenis pakan tambahan yang berbeda. Skripsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.Pustaka Pelangi Indonesia. 1999. Jangkrik, Membesarkan Nimfa, Memproduksi Telur, Proses Bisnis. Penerbit PPI, SurabayaSukarno. 1999. Budidaya Jangkrik. Cetakan I. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.Widyaningrum, P. 2001. Pengaruh padat penebaran dan jenis pakan terhadap produktivitas tiga spesies jangkrik local yang dibudidayakan. Disertasi. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.