Siklus Kebijakan Berbasis Evidens Epidemiologi

5/21/2018 Siklus Kebijakan Berbasis Evidens Epidemiologi

1/5

SIKLUS KEBIJAKAN BERBASIS EVIDENS

EPIDEMIOLOGI

Epidemiologi Kontemporer

Oleh

ARWAH RAHMAN

RIDWAN AMIRUDDIN

MENCEGAH DAN MENGENDALIKAN PETAKA KESEHATAN MASYARAKAT

DENGAN SIKLUS KEI!AKAN ERASIS E"IDENS EPIDEMIOLOGI


2/5

Mencegah dan Mengendalikan Petaka Kesehatan Masyarakat dengan Siklus Kebijakan Berbasis

Evidens Epidemiologi200

7

Epidemiologi

Menurut Russel, mesin pendorong kemajuan umat manusia yang paling dahsyat adalah

hasrat untuk memahami dan hasrat untuk beraksi memperbaiki dunia tempat mereka

bermukim (Doglas, !!"#$ %ada disiplin epidemiologi, komponen pemahaman bermula dari

pengamatan populasi dan berakhir pada penarikan kesimpulan tentang etiologi, proses

kejadian dan ri&ayat alami berbagai masalah kesehatan masyarakat (kesmas#$ 'omponen

aksi bermula dari penggunaan aidens epidemiologi dalam proses pembuatan kebijakan dan

berakhir pada ealuasi dampak kebijakan pada kesmas ('lainbaum at al$, !)*#$

Disamping kedua komponen tersebut, epidemiologi juga mengenal komponen etika

karena menyangkut upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang menjadi hak a+asi

manusia$ 'omponen etika bermula dari pengembangan proposal studi di a&al tingkat

pemahaman dan berakhir setelah dampak ealuasi kebijakan di terminal komponen aksi

(Doglas, !!"#$

Dengan demikian, epidemiologi memenuhi kriteria kebenaran, kegunaan, dan nilai$

ebagai ilmu, epidemiologi kaya dengan konsep dan teori$ ebagai terapan, epidemiologi

kaya dengan pengalaman empiris$ ebagai nilai, epidemiologi dika&al ketat oleh norma yang

uniersal$ %emahaman epidemiologi se-ara utuh dapat di-apai melalui proses sintesa yang

akan menghasilkan kerangka konsep berpikir baru yang spesi.ik$

Ke#i$%&%n P'#li&

%ara ahli mende.inisikan kebijakan publik se-ara beragam, mulai dari yang sangat

sederhana sampai yang kompleks$ 'ebijakan adalah seperangkat panduan yang diperlukan

untuk mengambil keputusan (paso.., !!!#$ 'ebijakan adalah seperangkat keputusan

tentang alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk men-apai tujuan jangka panjang tertentu

(Ibrahim, ))/#$e-ara lebih sempit, kebijakan kesehatan diartikan sebagai keputusan

pemegang otoritas sistem pelayanan pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan

derajat kesmas$

Ipidemiologi d%n Ke#i$%&%n Ke(eh%t%n

*


3/5



7

0agasan kebijakan kesehatan publik yang mun-ul bersama dengan gerakan promosi

kesehatan, mengundang pemerintah mengembangkan kebijakan kesehatan di semua sektor$

1pidemiologi menempati posisi sangat strategis dalam kebijakan kesehatan publik, karena

ter.okus pada populasi, pelayanan kesehatan, upaya pen-egahan, dan in.ormasi kesehatan$

2okus pada populasi mendorong kebijakan memandang populasi dan kasus, .aktor

resiko3program interensi dan dampak pada kesmas serta aliditas internal dan aliditas

eksternal se-ara sama penting$ Dengan demikian, &abah yang men-erminkan peningkatan

kasus adalah sama penting dengan endemisitas yang men-erminkan kerentanan populasi$

Si&l'( Ke#i$%&%n

iklus kebijakan dia&ali dengan ealuasi kebijakan sebelumnya dan dilanjutkan dengan

persiapan, pengembangan dan implementasi kebijakan (Ru&aard et$,al$,!!4#$ 'erangka

kerja kebijakan terpadu merupakan tahapan siklus dan konstribusi berbagai teknik analisis

kebijakan (Dunn, !)#$

Penil%i%n Ke(m%(

5angkah a&al proses pembuatan kebijakan kesmas adalah menilai kondisi kesmas,

menjelaskan karakteristik demogra.i dan memahami ke-enderungan populasi$ umber

in.ormasi yang diperlukan meliputi sistem in.ormasi rutin, surei rumah tangga, studi

ekologi dan penilaian dampak lingkungan$ 6en-ana arsen di 6angladesh akibat kebijakan

pembangunan sumur pompa dalam, untuk memberantas penyakit diare (!!7# adalah -ontoh

nyata tentang penilaian kesehatan penduduk yang tidak dilakukan se-ara -ermat$

Penil%i%n Inter)en(i Poten(i%l

Metode interensi potensial dinilai dan disintesis dari berbagai hasil studi epidemiologi

tingkat indiidu$ %enilaian tersebut dapat dilakukan mulai dari eksplorasi sederhana sampaimakro simulasi komputer, atau model mikro simulasi yang kompleks$ Dalam kasus arsen,

pemerintah 6angladesh terlalu yakin bah&a penyebab utama kematian di negara berkembang

adalah penyakit in.eksi, kurang gi+i dan apriori terhadap bahan berbahaya dan upaya

interensi alternati. modi.ikasi lingkungan yang lain$

7


4/5



7

Penent'%n Ke#i$%&%n

%enentuan kebijakan pada dasarnya adalah proses membangun kesepakatan dengan

menggunakan eiden epidemiologi untuk mengurangi ketidakpastian$ 1pidemiologi se-ara

khusus menyediakan metode prediksi potensi dampak upaya interensi terhadap masalah

kesehatan$ %erbandingan konstribusi berbagai metoda interensi terhadap perbaikan masalah

kesmas, dapat menjadi dasar penentuan interensi yang e.ekti.$

Implement%(i Ke#i$%&%n

'onstribusi utama epidemiologi pada tahap implementasi adalah menata goal dan

obyekti. se-ara tepat, menyediakan basis rasional alokasi sumber daya dan menyarankan data

pendukung untuk ealuasi$ 0oal merupakan pernyataan umum yang mende.inisikan situasi

yang diinginkan$ Dalam kasus program sumur pompa dalam di 6angladesh adalah akibat

tidak dilakukannya pemantauan se-ara -ermat dampak kesmas yang terjadi, sehingga gejala

dan tanda kera-unan arsen yang sangat jelas tidak terdeteksi se-ara dini$

E)%l'%(i Ke#i$%&%n

1pidemiologi dapat menggunakan metode sureilens untuk memantau derajat

kesehatan terkini dan memprediksi kemungkinan dampak pada masa yang akan datang$

elain itu, epidemiologi dapat menggunakan ran-angan studi kuasi eksperimental, studi

ekologi multi leel dan analisis kontekstual untuk menilai interensi pada tingkat ekologi$

Poten(i Pet%&% Ke(m%( di Indone(i%

elama bertahun8tahun, kebijakan pemberantasan penyakit D6D di Indonesia

mengabaikan siklus kebijakan dan eidens epidemiologi$ %rogram interensi yang dilakukan

se-ara reakti. dan ter.okus pada nyamuk de&asa terbukti tidak e.ekti. dan tidak mampu

menggerakan partisipasi masyarakat se-ara berkesinambungan$ 'etika terjadi &abah,masyarakat merasa tidak terbebani akibat biaya pera&atan yang gratis$ 6ahkan, mereka

-enderung menyalahkan pemerintah yang terlambat melakukan .oging$ 6erhadapan dengan

penyakit .lu burung yang sangat menghebohkan akhir8akhir ini, dengan model kinerja

pemberantasan D6D di Indonesia, tentu saja akan sangat memprihatinkan$ %enyakit .lu

4


5/5



7

burung dengan ri&ayat alami, mekanisme penularan dam metode interensi e.ekti. yang

belum diketahui, berpotensi sangat besar untuk menjadi petaka kesmas nasional$

/

Documents

Siklus Kebijakan Berbasis Evidens Epidemiologi