Upload
adila-fataya-fuad
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/15/2019 Silabus 6 - Konsep Kausalitas
http://slidepdf.com/reader/full/silabus-6-konsep-kausalitas 1/15
8/15/2019 Silabus 6 - Konsep Kausalitas
http://slidepdf.com/reader/full/silabus-6-konsep-kausalitas 2/15
A. PENDAHULUAN
Pen+akit se-atin+a erhuungan dengan sea akiat, dimana dalam
segitiga epidemiologi huungan antara host agent dan en/ironment dalam
keadaan tidak seimang.
B. PENGERTIAN SEBAB AKIBAT
0uungan sea akiat adalah huungan antara dua atau leih /ariael,
+ang salah salah satu atau leih dari /ariael terseut merupakan /ariael
pen+ea kausal terhadap ter-adin+a /ariael lain +ang ertu-uan untuk
memastikan agaimana ke-adian atau lingkungan +ang ereda erhuungan
satu sama lain dan agaimana ke-adian terseut isa erhuungan. ontoh
seagai erikut:
" diseut mempun+ai huungan sea akiat dengan 2 apaila setiap
kehadiran " pasti akan memun3ulkan 2, serta setiap peruahan +ang dialami "
akan diikuti oleh peruahan pada 2 dengan kuantitas dan kualitas +ang sama.
Se3ara skematis keadaan ini dapat digamarkan seagai erikut:
" 2
" 4 5 2 4 5
" 4 + 2 4 +
Dalam menilai huungan sea akiat, maka kita harus memperhatikan
tiga 6aktor penting +ang di-umpai pada huungan asosiasi kausal1, +akni:
• $aktor keterpaparan memegang peranan penting dalam timuln+a pen+akit
• Peruahan pada /ariael +ang merupakan unsure pen+ea akan diikuti
oleh peruahan pada /ariael lainn+a, seagai sea akiat7 hasil akhir
proses
• 0uungan antara timuln+a pen+akti hasil akhir# serta proses
keterpaparan tidak tergantung atau tidak harus dipengaruhi oleh 6aktor
lainn+a di luar /ariael huungan terseut.
Dalam menilai hasil suatu pengamatan, terutama dalam analisis
epidemiologi untuk menentukan sea akiat serta 6aktor pen+ea
ter-adin+a pen+akit, haruslah dilakukan dengan hati8hati dan -angan han+a
terikat pada hasil perhitungan statistik semata. Menilai huungan asosiasi
8/15/2019 Silabus 6 - Konsep Kausalitas
http://slidepdf.com/reader/full/silabus-6-konsep-kausalitas 3/15
dari suatu hasil pengamatan, perlu diperhatikan eragai hal seagai
erikut!:
1. Perlu dianalisis se3ara 3ermat untuk mengetahui huungan asosiasi
terseut masuk akal atau tidak, misaln+a pada suatu penelitian
di-umpai ahwa se3ara statistik ada huungan +ang erat antara pan-ang
ramut dengan kanker pa+udara
!. 0arus pula dianalisis semua huungan asosiasi +ang di-umpai pada
pengamatan 3ukup kuat sehingga memiliki kemaknaan se3ara iologis.
Dalam hal terseut, nilai u-i statistik tidak dapat digunakan seagai
pegangan tunggal. Seperti 3ontoh di atas, harus dipikirkan apakah
pan-ang ramut mempun+ai nilai iologis dalam huungann+a dengan
kanker pa+udara
9. Perlu diperhaatikan pula, ahwa se3ara mutlak huungan asosiasi +ang
diamati harus didukung oleh u-i statistik +ang sesuai
. 0arus diperhatikan se3ara seksama untuk mengetahui huungan
asosiasi oleh 6aktor kesalahan atau ias, ataukah timul karena adan+a
huungan asosiasi semu.
'. 0arus dianalisis se3ara luas untuk mengetahui huungan asosiasi dari
hasil pengamatan epidemiologis tidak dipengaruhi oleh 6aktor lain.
6aktor terseut ikut mempengaruhi nilai risiko +ang mendorong
timuln+a huungan asosiasi terseut.
. METODE K"S"L&T"S
Pengka-ian kausalitas menggunakan eerapa pendekatan pemikiran kritis.
ntuk menentukan huungan sea8akiat, diperlukan keeradaan eerapa
unsur tertentu untuk menimulkan seuah pen+akit. "dapun unsur dalam
kausalitas adalah seagai erikut:
a. Kee!a"aa# (necessary)
Pada konsep ini suatu /ariael harus selalu ada dan mendahului suatu
akiat; menghasilkan huungan sea8akiat. 2agian akiat tidak teratas
pada pen+ea satu ke-adian atau /ariael.9 ontohn+a -ika " diseut
seagai kondisi +ang mutlak perlu untuk 2, maka 2 han+a mun3ul -ika ada
".
8/15/2019 Silabus 6 - Konsep Kausalitas
http://slidepdf.com/reader/full/silabus-6-konsep-kausalitas 4/15
. Ke$%&%'a# (sufficient )
Sufficient menga3u pada konsep ahwa /ariael tertentu pasti
menghasilkan suatu akiat atau paling tidak memprakarsai mun3uln+a
akiat. Seuah patogen mungkin diperlukan necessary# untuk
men+eakan ter-adin+a pen+akit, tetapi patogen itu -uga harus ada dalam
-umlah +ang 3ukup sufficient # untuk men+eakann+a.
$. Me#'a# (contributory)
nsur contributory adalah unsur +ang menopang ter-adin+a huungan
sea8akiat +akni terhadap necessary dan sufficient . ontohn+a diseut
seagai kondisi +ang menopang untuk 2, -ika diketahui ahwa untuk
ter-adin+a 2 disamping memerlukan " -uga diperlukan adan+a .
". Me*%#&+#&a# (contingent )nsur contingent erarti unsur +ang memungkinkan ter-adin+a huungan
sea8akiat. ontohn+a diseut seagai unsur +ang memungkinkan
untuk 2, -ika diketahui ahwa sekalipun ada ", 2 tidak akan ter-adi -ika
disekitarn+a tidak ditemukan .
e. P+,+-a# (alternative)
nsur alternative erate unsur pilihan +ang dapat menimulkan ter-adin+a
huungan sea8akiat. ontohn+a diseut seagai unsur pilihan untuk
2, -ika diketahui ahwa kehadiran " seagai unsur +ang dapat
menimulkan 2, tetapi keeradaann+a dapat digantikan oleh .
Dalam mengka-i kausalitas pen+akit dan KL2 pen+akit Sir "ustin
2rad6ord 0ill pada tahun 1*<' meneritkan * 6aktor +ang digunakan dalam hal
terseut. 2erikut ini adalah 6aktor86aktor dalam pengka-ian kausalitas:
1. K#+/e#+
=ika /ariael, 6aktor atau peristiwa +ang sama mun3ul dan mun3ul lagi
dalam keadaan +ang ereda, dan memiliki huungan erulang +ang samadengan pen+akit.' Pada pen+akit Kuru di Papua %ugini, penduduk asli
disana +ang telah memakan otak keraatn+a akan memperlihatkan pen+akit
Kuru#.
2. Ke&%a/a#
=ika huungan menun-ukkan ahwa 6aktor me+eakan eerapa pen+akit
atau KL2 pen+akit leih mungkin ter-adi akiat keeradaan satu 6aktor
diandingkan keradaan 6aktor atau peristiwa lain dan pen+akit itu ter-adi
8/15/2019 Silabus 6 - Konsep Kausalitas
http://slidepdf.com/reader/full/silabus-6-konsep-kausalitas 5/15
pada tahap +ang leih parah atau dalam -umlah +ang leih esar.< Dari
hasil pengamatan =ohn Snow pada tahun 1>', semakin an+ak akteri
pen+ea kolera maka semakin an+ak mas+arakat +ang terkena waah
terseut#.
. S'e++/a
=ika huungan sea akiat dari suatu KL2 erhuungan se3ara khusus
dengan satu atau dua pen+akit +ang saling erkaitan. Dalam studi tentang
kanker paru, hampir semua ukan perokok ditetapkan tidak terkena kanker
paru#.
. H%%#a# 3a&/%
=ika huungan antara sea akiat ter-adi seelum pen+akit erkemang.
?igitan n+amuk ter-adi seelumn+a dan mengakiatkan malaria#.
4. K#!%e#+
=ika huungan sea akiat di3urigai, apakah huungan terseut sesuai
dengan pengetahuan dan apakah pengka-ian dilakukan se3ara logis dan
masuk akal@ Mengonsumsi daging a+am mentah, +ang se3ara alamiah
terkontaminasi akteri salmonella, akan men+eakan kera3unan makanan
salmonellosis#.
6. Se#+/+5+/a
=ika ter-adi KL2, apakah analisis sea akiat mengandung keenaran dan
apakah pengka-ian memiliki kemampuan untuk mengidenti6ikasi dengan
enar ahwa mereka +ang sakit karena pen+akit, pada ken+ataann+a,
memang sakit akiat pen+ea +ang di3urigai@)
. B+,+7Me"+
=ika huungan didasarkan pada in6eksi patogen atau 6aktor risiko dan pada
kemampuann+a untuk men+eakan pen+akit atau suatu kondisi serta
tingkatt kerentanan pe-amu, huungann+a adalah kausal. Orang +ang tidak
di/aksinasi, ketika terpa-an oleh polio/irus, ia akan menun-ukkan ge-ala8
ge-ala pen+akit terseut#.
8. P,a%a+,+/a
0uungan harus diuktikan seagai huungan kausal dan didasarkan pada
ilmu pengetahuan iologis, kedokteran, epidemiologi dan pengetahuan
ilmiah lainn+a. Konsumsi air +ang mengandung iit pen+akit kolera akan
menimulkan ge-ala pen+akit#.
8/15/2019 Silabus 6 - Konsep Kausalitas
http://slidepdf.com/reader/full/silabus-6-konsep-kausalitas 6/15
9. E&'e!+*e# "a# Pe#e,+/+a#
Pengetahuan dan kesimpulan tentang huungan sea akiat +ang
didasarkan pada penelitian dan eksperimen menamah ukti pendukung
sustansial dan oot si6at kausal dan huungan terseut. Demonstrasi
eksperimental +ang memperlihatkan ahwa 3a3ar dapat di3egah dengan
imunisasi#.
D. MODEL DETERMINISME MURNI
Model determinisme pertama kali diperagakan oleh =a3o 0enle.
Pada tahun 1>(, ia memuat model kausasi +ang meliatkan relasi antara
seuah agen seagai pen+ea dan seuah hasil seagai akiat. Model
kausal itu dilan-utkan muridn+a, +aitu Aoert Ko3h, pada tahun 1>>!,
untuk men-elaskan huungan asil tuerkulosis dan pen+akit tuerkulosis.
Model kausalitas itu din+atakan dalam tiga postulat +ang dikenal seagai
postulat henle8ko3h Ai/ers, 1*9)#. Suatu agen adalah pen+ea pen+akit
apaila ketiga s+arat erikut dipenuhi>:
1# "gen terseut selalu di -umpai pada setiap kasus pen+akit +ang diteliti
necessary cause#, pada keadaan +ang sesuai.
!# "gen terseut han+a mengakiatkan pen+akit +ang diteliti, tidak
men+eakan pen+akit lain spesi6isitas e6ek#.
9# =ika agen diisolasi sempurna dari tuuh, dan erulang8ulang
ditumuhkan dalam kultur +ang murni, ia dapat menginduksi ter-adin+a
pen+akit sufficient cause#.
Menurut konsep model klasik Pure Determinism Model# huungan
kausal adalah suatu huungan sea akiat murni, +ang konstan, unik dandapat diprediksi se3ara sempurna*. Keadaan terseut digamarkan seaagai
huungan antara dua 6a3tor, +aitu 6a3tor B seagai 6a3tor pen+ea dan
6a3tor C seagai 6a3tor akiat. $a3tor B dikatakan akan men-adi pen+ea
pen+akit C -ika dalam suatu kondisi +ang stail, setiap peruahan pada
6a3tor 5 akan selalu diikuti oleh peruahan pada 6a3tor C 2lalo3k, 1*<#.
Cang dimaksud dengan kondisi stail adalah stail +ang semua 6a3tor
8/15/2019 Silabus 6 - Konsep Kausalitas
http://slidepdf.com/reader/full/silabus-6-konsep-kausalitas 7/15
pen+ea lain dalam keadaan ststis atau terikat sempurna. Dengan
demikian, de6inisi huungan kausal memerlukan dua kriteria, +aitu kriteria
kausa spesi6ik dan kausa e6ek spesi6ik. $a3tor B dikatakan seagai kausa
spesi6ik -ika ia merupakan satu8satun+a pen+ea 6a3tor C. Sealikn+a,
6a3tor C din+atakan seagai e6ek spesi6ik -ika 6a3tor C merupakan satu8
satun+a akiat +ang ditimulkan oleh 6a3tor B.
Kausa spesi6ik memiliki kriteria +ang mengis+aratkan ahwa 6a3tor B
memenuhi dua kondisi, +aitu kausa +ang diperukan ne3essar+ 3ause# dan
kausa +ang menentukan su66i3ient 3ause#. $a3tor B akan din+atakan seagai
kausa +ang diperlukan ne3essar+ 3ause# -ika semua peruahan pada C selalu
didahului oleh peruahan pada B. Sealikn+a, 6a3tor B akan diseut kausa
+ang menentukan su66i3ient 3ause# ila setiap peruahan pada B se3ara
pasti menginduksi peruahan pada + Suster, 1*)9#.
Kausa +ang diperlukan ne3essar+ 3ause# dan kausa +ang
menentukansu66i3ient 3ause# terseut diatas, dapat di-elaskan se3ara
kuantitati6 dengan memperhatikan 6a3tor kausa B dan 6a3tor akiat C,
seperti terlihat tale silang diawah ini:
Tale 181: klasi6ikasi silang "ntara Status Pen+akit C# dengan
kategori $a3tor Kausal B#1(
C
Status Pen+akit#
B Kategori $aktor Pen+ea#
Terpapar Tidak Terpapar
Sakit " 2
Tidak Sakit D
Pen-elasan dari tale diatas +akni, -ika 6a3tor B merupakan kausa +ang
menentukansu66i3ient 3ause# dari 6a3tor akiat C, maka sel akan selalu
kosong, sedangkan -ika 6a3tor B merupakan kausa +ang diperlukan
ne3essar+ 3ause# dari 6a3tor akiat C maka sel 2 akan selalu kosong.
Perlu diketahui ahwa kedua 6a3tor terseut diatas se3ara teoritis
ersi6at independen, sehingga aka nada eerapa kemungkinan. Pertama
6a3tor +ang merupakan kausa +ang diperlukan ne3essar+ 3ause# tapi ukan
kausa +ang menentukan su66i3ient 3ause#, misaln+a Mi3oa3terium
8/15/2019 Silabus 6 - Konsep Kausalitas
http://slidepdf.com/reader/full/silabus-6-konsep-kausalitas 8/15
Tuer3ulosis dengan pen+akit T2. Kedua, +ang merupakan kausa +ang
diperlukan ne3essar+ 3ause# dan sekaligus -uga kausa +ang menentukan
su66i3ient 3ause#, misaln+a /irus 0& dengan pen+akit "&DS. Ketiga, +ang
ukan kausa +ang diperlukan ne3essar+ 3ause# maupun kausa +ang
menentukan su66i3ient 3ause#, misaln+a rokok pada pen+akit -antung
3oroner.
%amun perlu diketahui, tern+ata untuk men-elaskan kriteria huungan
sea akiat se3ara operasional, model klasik mempun+ai an+ak
kelemahan, "ntara lain: 6a3tor etiologi ganda, 6a3tor akiat ganda,
keteratasan konsepsualisasi 6a3tor kausa, dan keteratasan tingkat
pengetahuan.
E. MODEL DETERMINISME MODERN
ntuk mengatasi eragai kelemahan +ang ada adalam model
determinisme klasik atau murni, para peneliti merumuskan suatu model +ang
diseut dengan Modi6ied Determinism ModelF +ang mampu men-elaskan
pen+ea ganda. Menurut model ini, kausa +ang menentukan su66ient
3ause# terdiri dari sekelompok 6a3tor kausal +ang diseut dengan kluster
su6isien su6isien 3luster#. Setiap 3luster su6isien erpengaruh se3ara
independent terhadap satu pen+akit Aothman, 1*)<#. Pengaruh setiap 6a3tor
saling tergantung pada kadar 6a3tor lain dalam setiap kluster.
Dengan demikian, dalam mementuk suatu kausa su6isiensi 6a3tor8
6aktor +ang ada saling memodi6ikasi "ntara +ang satu dengan +ang lainn+a.
%amun, 6a3tor86aktor terseut eas dari pengaruh 6a3tor86a3tor pada 3luster
su6isien +ang lain.
Menurut model ini, setiap 6a3tor +ang ada paling tidak dalam satukluster, tetapi tidak pada senmua kluster diseut kausa 3ontriutor
3ontriutor+ 3ause# Aeigelmen, 1*)*#. Sementara setiap 6a3tor +ang
ditemukan ada setiap kluster su6isien adalah pen+ea +ang diperlukan atau
pen+ea ne3essar+, seperti pada model seelumn+a Aothman,1*)<#.
Penerapan model determinisme modern terhadap 6a3tor pen+ea
pen+akit tertentu, seperti pada penderita Tuer3ulosis T2#. Orang terseut
tidak han+a terin6eksi oleh Mycobacterium tuer3ulosis. 2eerapa 6a3tor
8/15/2019 Silabus 6 - Konsep Kausalitas
http://slidepdf.com/reader/full/silabus-6-konsep-kausalitas 9/15
lainn+a, seperti kontak langsung dengan pendeerita T2 akti6, -umlah dan
/irulensi kuman pathogen in6eksius +ang memadai, dan da+a tahan tuuh
agen +ang sedang menurun atau rendah.
F. MODEL MULTIPLE ETIOLOGI
Telah an+ak ukti empirik dan ke+akinan teoritik ahwa pada umumn+a
pen+akit memiliki leih dari satu pen+ea, ukan ersi6at tunggal. $aktor8
6aktor pen+ea dikelompokkan dalam kelompok 11, +aitu:
1. $aktor Predisposisi, seperti umur, -enis kelamin, Aiwa+at pen+akit
terdahulu, dll.
!. $aktor Pen3etus, seperti pemaparan oleh agen pen+akit +ang spesi6ik.
9. $aktor Pendorong, seperti paparan +ang erulang, ean ker-a +ang erat.
. $aktor Pemerat, seperti pendapatan rendah, status giGi, kondisi
perumahan, dll.
Peran 6aktor86aktor pen+ea dalam model kualitas ma-emuk di3ontohkan
pada pen+akit T2 ersi6at kumulati6, di mana keadaan +ang men3ukupi
ter-adin+a T2 klinik han+a isa di3iptakan se3ara ersama8sama. -adi,
masing8masing 6aktor merupakan ne3essar+ 3ouse, tetapi tidak su66i3ient
keadaan +ang diutuhkan untuk ter-adin+a pen+akit di seut ne3essar+
3ondition sedangkan keadaan +ang 3ukup memuat ter-adin+a pen+akit di
seut su66i3ient 3ondition#.
Model multiple etiologi sesuai dengan naman+a pada model etiologi
teragi men-adi dua +aitu model -aring8-aring pen+ea the web causation#
dan model roda.
Pada model -aring8-aring pen+ean+a tidak terlalu n+ata atau de6initi/e
-uga dapat langsung dan tidak langsung. "da pen+ea +ang melatarelakangi,
+ang mendasari, +ang men-adi perantara, +ang men-adi pen+erta dan lain8lain peran dari pen+ea +ang sesungguhn+apen+ea kadang8kadang ersi6at
kompleks multiple causal atau the web causation#.1!
8/15/2019 Silabus 6 - Konsep Kausalitas
http://slidepdf.com/reader/full/silabus-6-konsep-kausalitas 10/15
?amar 1. Model =aring8=aring Pen+ea
Model roda digunakan untuk men-elaskan huungan manusia dengan
lingkungann+a. 0al ini dierikan untuk analisis epidemiologi, +aitu
mengidenti6ikasi 6aktor86aktor risiko tanpa menekankan pen+ea dari suatu
pen+akit. Model roda memisahkan se3ara tegas antara host dan lingkungann+a.
19
?amar !. Model Aoda
Aoda di atas terdiri dari lingkungan +ang didalamn+a menggamarkan
manusia +ang si6at genetikn+a terdapat pada inti. 0ost dikelilingi olehlingkungan iologis, sosial dan 6isik. kuran relati6 tiap komponen tergantung
pada pen+akit +ang ingin dipahami. &nti geneti3 relati6 leih esar untuk
pen+akit hereditas. Model ini menun-ukkan keutuhan untuk
mengidenti6ikasikan 6aktor etiologi ganda dari pen+akit tanpa menekankan
agent dari pen+akit.
G. PENDEKATAN PROBABILITAS
8/15/2019 Silabus 6 - Konsep Kausalitas
http://slidepdf.com/reader/full/silabus-6-konsep-kausalitas 11/15
Pendekatan proailitas merupakan pemerian ruang terhadap
kemungkinan ter-adin+a kesalahan8kesalahan aik kesalahan random maupun
kesalahan sistematis +ang dapat mempengaruhi hasil kausalitas dari 6a3tor
kausal. Dalam pendekatan proailitas digunakan pendekatan statisti3 untuk
me+akinkan apakah terdapat huungan +ang /alid antara 6a3tor penelitian
dengan pen+akit. 2erdasarkan de6inisi kausalitas epidemiologi memedakan
lima de6inisi kausa Heed, !((1# +aitu produksi, necessary causa, sufficient
component causa, 3ausa probabilistic, counter factual.
1. P!"%&+ +aitu sesuatu +ang men3iptakan atau menghasilkan akiat.
2. Ka%a dipandang sesuatu +ang memproduksi hasil. Kausa diperlukan dan
kausa men3ukupi dan merupakan keadaaan +ang mutlak diperlukan untukter-adin+a suatu akuat. Tanpa keadaan terseut tidak dapat dihasilkan
suatu akiat.
. Ka%a &*'#e# men3ukupi terdiri dari se-umlah komponen, tak
satupun diantaran+a se3ara dini men3ukupi ter-adin+a suatu pen+akit.
Tetapi ketika semua komponen hadir maka erentuklah suatu mekanisme
kausal +ang men3ukupi.
. Ka%a '!a+,+/+$ merupakan 6a3tor +ang meningkatkan proailitas
ter-adin+a akiat. Menurut de6inisi proailisti3 ke-adian suatu pen+akit
pada seseorang dapat diseakan karena kemungkinan peluang#. De6inisi
proalistik kausasi leih inklusi6 dari pada de6inisi kausa komponen
men3ukupi sea mampu men-elasakan konsep kausa +ang diperlukan dan
men3ukupi.
4. :%#/e! a$/%a, +aitu setiap orang ereda antara satu dan lainn+a dalam
an+ak hal. Skuen waktu memainkan peranan +ang penting untuk
ter-adin+a peruahan.
Di dalam statistik dikenal eerapa konsep peluang atau proailitas +ang
ereda antara satu dengan lainn+a, tetapi semuan+a dipakai di dalam
memahami arti proailitas. Proailitas untuk erapa peluang seseorang akan
mengalami ke3elakaan saat melakukan peker-aan di suatu work shop alat
erat@ 2erapa peluang seorang anak +ang sudah di imunisasi 2? akan
mendapatkan pen+akit T2@ Kata8kata demikian sepertin+a sudah iasa dalam
kehidupan sehari8hari dan di dalam permasalahan kesehatan mas+arakat.
8/15/2019 Silabus 6 - Konsep Kausalitas
http://slidepdf.com/reader/full/silabus-6-konsep-kausalitas 12/15
Proailitas mempun+ai eerapa konsep +aitu1 seagai erikut:
1. Pandangan klasik atau intuiti6
Di dalam pandangan klasik ini proailitas7peluang adalah harga angka
+ang menun-ukan seerapa esar kemungkinan suatu peristiwa ter-adi, di
antara keseluruhan peristiwa +ang mungkin ter-adi.
ontoh: Di dalam suatu parik (work shop) ada 9( wanita dan laki8laki.
Sehais makan siang +ang disediakan parik akan di tan+akan
apakah makanan tadi cukup baik. ntuk itu akan diundi dia3ak#
siapa orang +ang akan di tan+akan pendapatn+a. Proailitas akan
teramil seorang uruh wanita adalah 9(71(( I p (,9#
=adi, pendekatan di dalam konsep klasik ini adalah matematis atau teoritissehingga didapatkan rumus:
P J Proailitas
E J E/ent ke-adian#
B J =umlah ke-adian +ang diinginkan peristiwa#
% J Keseluruhan ke-adian +ang mungkin ter-adi
!. Pandangan empiris atau proailitas relati6 Dalam pandangan ini proailitas erdasarkan oser/asi, pengalaman, atau
ke-adian peristiwa# +ang telah ter-adi.
Pandangan klasik
0uungan antara pandangan klasik dan pandangan empiris
9. Pandangan su-ekti6
Di dalam pandangan su-ekti6 proailitas di tentukan oleh pemuat
pern+ataan, misaln+a seorang direktur rumah sakit men+atakan
ke+akinann+a *(# ahwa rumah sakit +ang di pimpinn+a akan dapat
mulai swadana (break even point) lima tahun ke depan.
P (E) = X / N
P (E) = lim
P (E) = X/N dan P (E) = lim X/N akan sama besarn a bila N
8/15/2019 Silabus 6 - Konsep Kausalitas
http://slidepdf.com/reader/full/silabus-6-konsep-kausalitas 13/15
Keenaran dari proailitas su-ekti6 ini sangat tergantung kepada orang
+ang menentukann+a, tetapi walaupun demikian teori proailitas dapat
memantun+a.
ntuk memantu kita melihat dan menilai karakteristik pokok sekumpulan
data, kita telah mempela-ari agaimana men+a-ikan dan meringkas data.
Tu-uan utama kita mempela-ari data tidak han+a untuk meringkas dan
men+a-ikan data, tetapi -uga untuk melakukan analisis agar dapat men+erap
in6ormasi +ang terkandung di dalam sampel data itu dan mengamil
kesimpulan terhadap populasi +ang merupakan asal8usul sampel terseut.
Dasar logika dari proses pengamilan in6erensi statistik tentang suatu populasi
dengan analisis data sampel adalah proailitas. Seagai 3ontoh, proailitas
+ang rendah menun-ukkan ke3iln+a kemungkinan suatu peristiwa akan ter-adi.
Dalam mengamil kesimpulan atau in6ormasi dari sekumpulan data perlu
dilakukan per3oaan atau sampel. Konsep proailitas erhuungan dengan
pengertian eksperimen per3oaan# +ang menghasilkan hasil +ang tidak pasti.
"rtin+a, eksperimen +ang diulang8ulang dalam kondisi +ang sama akan
menghasilkan hasilF +ang dapat ereda8eda. &stilah eksperimen +ang kita
gunakan disini tidak teratas pada eksperimen dalam laoratorium, tetapi
eksperimen seagai prosedur +ang di-alankan pada kondisi tertentu, dimana
kondisi itu dapat diulang8ulang sean+ak kali pada kondisi +ang sama, dan
setelah selesai prosedur itu eragai hasil dapat diamati. Eksperimen adalah
proses pengumpulan data tentang suatu 6enomena +ang menun-ukkan adan+a
/ariasi di dalam hasil.1'
2eerapa 3ontoh eksperimen adalah seagai erikut
Eksperimen 0asil1. Pengukuran A5 Kimia
!. &nter/iew petani
9. 0asil suatu produksi
. Pemerian oat
terhadap pen+akit
Lama A5
=umlah produksi padi per 0a
"dan+a produksi +ang 3a3at
Lama pen+emuhan
8/15/2019 Silabus 6 - Konsep Kausalitas
http://slidepdf.com/reader/full/silabus-6-konsep-kausalitas 14/15
Sering kali kita tidak han+a tertarik dengan suatu hasil +ang akan ter-adi,
tetapi apakah hasil terseut termasuk dalam himpunan hasil tertentu. 2erikut
eerapa de6inisi dan 3ontoh +ang sering digunakan dalam proses eksperimen.
• R%a# a*'e,Auang sampel adalah himpunan +ang elemen8elemenn+a merupakan hasil
+ang mungkin ter-adi dari suatu eksperimen. Auang sampel ditulis dengan
lamang S.1< =ika suatu eksperimen dimana a1 , a
2 , a3 , a
4 , a5
.......... an menun-ukkan semua hasil +ang ter-adi, maka ruang sampel di
tuliskan seagai erikut.
S J a1 , a
2 , a3 , a
4 , a5 .......... a
n #
• T+/+& a*'e,
Titik sampel adalah semua elemen +ang ada di dalam satu ruangan sampel,
+aitu a1 , a
2 , a3 , a
4 , a5 .......... a
n.
• Pe!+/+3a7&e;a"+a#7e5e#/
Peristiwa adalah himpunan agian dari suatu ruang sampel. Peristiwa ditulis
dengan lamang huru6 esar ",2, dan seterusn+a dan dituliskan peristiwa
+ang mungkin mun3ul dalam hasil.
H. KESIMPULAN
Kausalitas adalah huungan sea akiat dimana suatu atau eerapa
/ariael mengakiatkan ter-adin+a /ariael lain +ang digunakan untuk
memastikan agaimana ke-adian +ang ereda erhuungan satu sama lain
dan 7atau agaimana ke-adian terseut isa erhuungan
8/15/2019 Silabus 6 - Konsep Kausalitas
http://slidepdf.com/reader/full/silabus-6-konsep-kausalitas 15/15
D"$T"A PST"K"
Dr. Masriadi Idrus. 2012 EPIDEMIOLOGI, Penerbit Ombak !"#yakarta.
2012
$eru %ubaris dkk. 200&. Manajemen Epidemiologi. !"#yakarta '
Persind"
"dim dkk.Himpunan Bahan Kuliah Epidmiologi. akarta. *M +I
%ulistyanin#si,. 2011. Epidemiologi dalam Praktik Kebidanan.
!"#yakarta ' -ra,a Ilmu
%utant" Priy" $ast"n" dan uknis %abri. Statitik Keehatan. andun# '
aa -rand" Persada
3,"mas 4. 3immre5k ali, ba,asa Munaya *au6ia,.200&. Epidemiologi
Suatu Pengantar! akarta ' E-4