Upload
mohamad-asidiqy
View
76
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pendidikan
Citation preview
TUGAS MATAKULIAHSISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
“Internetworking; Studi Kasus : PT. Nestle Indonesia”
Dosen Pengajar : Prof.Dr. Ir. Kudang B. Seminar, Msc,
Oleh:
Bayu Adi Prasetyo P056133072.50E
Dwi Meilia Fitriyani P056133112.50E
Fitry Primadona P056133142.50E
Gananda Hayardisi P056133142.50E
Ricky Syahputra P056133292.50E
Windy Apriandy P056133342.50E
Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis
Institut Pertanian Bogor
Desember 2014
DAFTAR ISI
halaman
DAFTAR ISI.........................................................................................i
DAFTAR GAMBAR..........................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................1
1.2. Perumusan Masalah...............................................................................1
1.3. Tujuan....................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................3
2.1. Internetworking......................................................................................3
2.2. Internet...................................................................................................4
2.3. Intranet...................................................................................................5
2.4. Ektranet..................................................................................................7
BAB III PEMBAHASAN...............................................................9
3.1. Profil Perusahaan...................................................................................9
3.1.1 Sejarah Nestle...............................................................................9
3.1.2 Tentang Nestle............................................................................10
3.2. Stakeholder Perusahaan ......................................................................11
3.2.1 Pemilik Dan Pemegang Saham...................................................11
3.2.2 Karyawan....................................................................................11
3.2.3 Pelanggan....................................................................................11
3.2.4 Masyarakat..................................................................................12
i
3.3. Penggunaan Intranet oleh Perusahaan ................................................12
3.4. Penggunaan Ekstranet oleh Perusahaan ..............................................15
3.5. Penggunaan Internet ...........................................................................17
3.6. Kebutuhan Database ...........................................................................18
3.7. Future Development ...........................................................................20
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN......................................21
4.1. Kesimpulan..........................................................................................21
4.2. Saran....................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA........................................................................23
ii
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 1. Hubungan Antara Internet, Extranet dan Internet………………..4
Gambar 2. Sistem Intranet TheNest Mobile PT Nestle Indonesia.........................13
Gambar 3. Domain User Karyawan Nestle Yang Dibutuhkan Untuk Akses
Chatter ……………………………………………………………..14
Gambar 4. Intranet Nestle Chatter Antar Karyawan Nestle……………….…14
Gambar 5. Travel Expense Menggunakan SAP ………………………………15
gambar 6. Sistem ND95 yang Digunakan PT Nestle Ind ……………………16
iii
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan di bidang networking dewasa ini sudah merupakan hal yang
umum di tengah perkembangan teknologi informasi, termasuk bagi perusahaan.
Penggunaan internet working mencakup pengunaan internet, intranet ataupun
ekstranet dalam penujang proses bisnis perusahaan. Internet, web, intranet dan
ekstranet telah membentuk jaringan antara proses bisnis dengan seluruh
stakeholder yang ada di perusahaan, baik konsumen, pemasok, karyawan serta
pihak-pihak terkait lainnya. Dengan menggunakan jaringan yang saling
terintegrasi tersebut, perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasinya secara
lebih kreatif, efektif dan efisien, terutama dalam menghadapi era pasar yang
semakin mengglobal.
PT Nestlé Indonesia adalah anak perusahaan Nestlé SA, perusahaan yang
terdepan dalam bidang gizi, kesehatan dan keafiatan. Kantor pusat Nestlé SA
berada di Vevey, Swiss dan didirikan lebih dari 140 tahun lalu oleh Henri Nestlé,
seorang ahli farmasi yang berhasil meramu bubur bayi guna membantu seorang
ibu menyelamatkan bayinya yang sakit dan tidak mampu menerima air susu ibu.
Nestlé telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1971 dan saat ini mempekerjakan
lebih dari 2.600 karyawan untuk menghasilkan beragam produk Nestlé. Moto
Nestlé “Good Food, Good Life” menggambarkan komitmen perusahaan yang
berkesinambungan untuk mengkombinasikan ilmu dan teknologi dalam rangka
menyediakan produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dasar manusia
akan makanan dan minuman yang bergizi, aman dikonsumsi, dan lezat rasanya.
PT Nestlé Indonesia bergerak di bidang consumer good dan memiliki beberapa
departmen atau bisnis unit. Secara umum, karyawan Nestlé dapat dikelompokkan
menjadi bagian head office, pabrik, dan field operation. Internetworked
enterprises sendiri telah digunakan olehPT Nestlé Indonesia dalam dalam
menjalankan proses transaksi bisnisnya
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah pengaruh dan manfaat
implementasi internetworked enterprises pada PT Nestlé Indonesia.
1
1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan, sebagai berikut:
1. Mempelajari tahapan proses bisnis dan komunikasi data yang
diterapkan dalam proses bisnis PT Nestlé Indonesia yang dikaitkan
dengan para Stakeholder yang terkait.
2. Mengetahuiteknologi yang mensupport implementasiInternetworked
enterprises pada PT Nestlé Indonesia.
3. Melihat potensi pengembangan atas implementasiInternetworked
enterprises pada PT Nestlé Indonesia.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Internetworking
Seiring dengan perkembangan telekomunikasi dan teknologi penggunaan
internet telah mengubah bisnis menjadi network enterprise. Internet, web, intranet
dan ekstranet telah membentuk jaringan antara proses bisnis dengan seluruh
stakeholder yang ada di perusahaan, baik konsumen, pemasok, karyawan serta
pihak-pihak terkait lainnya. Dengan menggunakan jaringan yang saling
terintegrasi tersebut, perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasinya secara
lebih kreatif, efektif dan efisien, terutama dalam menghadapi era pasar yang
semakin mengglobal.
Internetworked enterprises sendiri adalah perusahaan atau organisasi yang
menggunakan internetworking dalam menjalankan proses transaksi bisnisnya
(O’Brien, 2005) Pengertian internetworking adalah suatu bentuk hubungan
kerjasama atau kemitraan yang mendayagunakan teknologi informasi berbasis
jaringan, baik itu intranet, ekstranet atau internet. Internetworking enterprises
merupakan bisnis telekomunikasi, dimana telekomunikasi digunakan untuk
pengiriman informasi (suara, data, teks dan gambar). Paradigma bisnisnya yaitu
pergerakan fisik menjadi pergerakan elektronik dimana transaksi dilakukan dalam
bentuk pertukaran data secara elektronik (Electronic Data Interchange/EDI).
Internetworking sangat mendukung transaksi di toko buku, membantu dalam
proses pemesanan (penggunaan barcode memudahkan pemesanan yang
menggunakan system komunikasi elektronik seperti EDI, atau pemesanan lewat
internet).
Dalam sebuahperusahaan sendiri, dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya tentu tidakakan terlepas dari penggunaan baik internet, ekstranet
dan intranet. Berikutadalah gambaran penggunaan ketiga jenis jaringan tersebut
dalam perusahaan.
3
Gambar 1. Hubungan Antara Internet, Extranet dan Internet
(www.golekilmu.com, 2013)
2.2. Internet
Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking. Internet
berasal dari bahasa latin “inter” yang berarti antara. Secara kata perkata
INTERNET berarti jaringan antara atau penghubung, sehingga kesimpulan dari
defenisi internet ialah merupakan hubungan antara berbagai jenis komputer dan
jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya dimana
hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan komunikasi (telepon dan satelit) yang
menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP
(Transmission Control/Internet Protocol) pengertian tersebut dijelaskan menurut
pendapat Supriyanto (2007).
Model koneksi internet itu sendiri dapat dilakukan pada komputer pribadi
maupun jaringan LAN/WAN. Defenisi LAN/WAN menurut Nugroho, (2008)
antara lain :
LAN (Local Area Network) suatu jaringan yang terbentuk dengan
menghubungkan beberapa komputer yang berdekatan yang berada pada suatu
ruang atau gedung yang terkoneksi ke internet gateway. WAN (Wide Area
Network) adalah format jaringan dimana suatu komputer dihubungkan dengan
yang lainnya melalui sambungan telepon. Data dikirim dan diterima oleh atau dari
4
suatu komputer ke komputer lainnya lewat sambungan telepon. Konektor
komputer dengan telepon adalah menggunakan modem (Modulator,
Demodulator).
Media internet juga menyediakan banyak tempat untuk penyimpanan dan
penyebarluasan temuan informasi. Internet sebagai sumber informasi memiliki
banyak alat bantu yang disebut dengan aplikasi dalam menyebarluaskan informasi
yang tersimpan dalam data basenya. Adapun alat bantu yang dimaksudkan berupa
aplikasi yang disebut dengan Search Engine, Engine, Web Log, News Group,
Massege Board, Website, dan lain-lain. Dengan alat-alat bantu tersebut
diharapkan pengguna dapat menemukan informasi yang dibutuhkan, misalnya
seperti informasi hiburan, pendidikan, berita, journal, informasi bisnis dan lain
sebagainya sesuai kebutuhan pengguna informasi.
2.3 Intranet
Menurut O’Brien (2005) Intranet adalah jaringan di dalam organisasi yang
menggunakan teknologi internet (seperti server dan browser web, protocol
jaringan TCP/IP, database dan publikasi dokumen hypermedia HTML, dan lain-
lain) untuk menyediakan lingkungan yang mirip dengan internet di dalam
perusahaan, yang digunakan untuk memungkinkan saling berbagi informasi,
komunikasi, kerjasama, dan dukungan bagi proses bisnis.
Menurut O’Brien (2005) menjelaskan bahwa intranet menyediakan portal
informasi perusahaan yang digunakan untuk mendukung berbagai aktivitas
organisasi seperti dalam komunikasi dan kolaborasi, publikasi Web, manajemen
dan oeprasional bisnis, dan manajemen portal intranet
1. Komunikasi dan Kolaborasi
Dengan menggunakan intranet, perusahaan dapat secara signifikan
memperbaiki komunikasi dan kolaborasi di dalam organisasinya melalui
berbagai aplikasi yang intranet sediakan. Misalnya, kita dapat menggunakan
browser intranet dari tempat kerja untuk mengirim atau menerima e-mail,
voicemail, penyeranta, dan faks untuk berkomunikasi dengan orang lain di
dalam satu organisasi, dan dengan pihak luar melalui internet dan ekstranet.
5
Dan kita dapat menggunakan layanan seperti kelompok diskusi, ruang bincang,
konferensi dan video dengan memanfaatkan fitur groupware intranet untuk
memperbaiki kerjasama proyek dan tim.
2. Publikasi Web
Penggunaan akses server World Wide Web telah bergeser ke intranet korporat.
Beberapa alasan utama dari perkembangan yang pesat dalam penggunaan
intranet adalah kemudahan, kemenarikan, dan murahnya biaya publikasi dan
akses informasi bisnis multimedia melalui situs Web intranet.
3. Manajemen dan Operasional Bisnis
Dalam hal manajemen dan operasional bisnis, intranet digunakan sebagai dasar
untuk mengembangkan dan menyebarkan aplikasi bisnis yang penting guna
mendukung operasional bisnis dan pengambilan keputusan manajerial di
perusahaan yang terhubung dengan internet. Intranet dapat dikembangkan
untuk beberapa hal seperti pemrosesan pesanan, pengendalian persediaan,
manajemen penjualan, dan portal informasi perusahaan yang dapat
diimplementasikan di intranet, ekstranet, dan internet.
Dasarnya perangkat lunak aplikasi yang digunakan di Intranet
tidakberbeda jauh dengan yang digunakan di internet. Di intranet digunakan web,
email,dll. persis seperti yang digunakan di intranet. Pada intranet, web
denganperangkat database, biasanya merupakan alat bantu paling potensial
untukmelakukan dua hal utama yaitu:
1. Efisiensi dengan melakukan pendekatan sistem informasi manajemen
yangberbasis web & database;
2. Kompetitif dalam persaingan di dunia usaha. Membuat sebuah badan
menjadikompetitif hanya mungkin dilakukan jika kita dapat mengolah secara
baiksumber daya manusia & sumber daya pengetahuan yang ada di internal
badan/perusahaan tersebut.
Untuk dapat mengembangkan intranet dibutuhkan berbagai perangkat
yang mendukung, yaitu perangkat keras maupun perangkat lunak intranet. Adapun
perangkat keras intranet, antara lain :
6
1. Local Area Network (LAN)
2. Client-Server
3. Komponen LAN
Selain komponen perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun
intranet, tentunya terdapat beberapa komponen perangkat lunak dalam jaringan
intranet, antara lain :
1. Sistem Operasi Network
2. Web Server
3. Web Browser
4. File HTML
5. File-File Pendukung
6. Search Engine
2.4. Ekstranet
Jaringan intranet perusahaan dapat juga diakses oleh konsumen,pemasok,
dll melalui jaringan ekstranet. Menurut O'Brien (2005), ekstranetadalah hubungan
jaringan yang menggunakan teknologi internet untuk salingmenghubungkan
intranet suatu bisnis dengan intranet pelanggannya, pemasok,dan mitra bisnis
lainnya. Ekstranet memberikan akses menuju bagian-bagiantertentu intranet
kepada orang luar yang telah mendapat ijin seperti pelangganatau rekan bisnis.
Dalam menjaga keamanan ,perusahaan juga dapat menerapkan enkripsi
untuk data yang sensitive dan sistem firewall sendiri untuk memberikan keamanan
yang memadai. Dengan demikian, ekstranet memungkinkan pihak-pihak seperti
pelanggan, pemasok, konsultan, subkontraktor, prospek bisnis, dan pihak lain
untuk mengakses situs Web intranet tertentu dan database perusahaan.
Dijelaskan oleh O’Brien (2005) bahwa nilai bisnis ekstranet diperoleh dari
beberapa faktor. Pertama, teknologi browser Web ekstranet membuat pelanggan
dan pemasok mengakses sumberdaya intranet dengan lebih mudah dan lebih cepat
7
daripada metode bisnis yang lama. Kedua, ekstranet memungkinkan perusahaan
untuk menawarkan layanan Web baru yang interaktif bagi mitra bisnisnya.
Secara lebih terperinci dijelaskan oleh O’Brien bahwa ekstranet adalah
cara lain bagi bisnis untuk membangun dan memperkuat hubungan strategisnya
dengan pelanggan dan pemasok. Ekstranet juga memungkinkan dan memperbaiki
kerja sama bisnis dengan pelanggan dan mitra bisnis lainnya. Serta ekstranet
memfasilitasi pengembangan produk perusahaan,pemasarannya, dan prosesnya
agar focus pada pelanggannya secara interaktif dan online, sehingga dapat
menghasilkan produk yang dirancang dengan lebih baik dan dipasar dengan lebih
cepat dari sebelumnya.
8
BAB IIIPEMBAHASAN
3.1. Profil Perusahaan
3.1.1. Sejarah Nestlé
Masyarakat Indonesia sudah mengenal Nestlé sejak akhir abad ke-19 lewat
produk “Tjap Nona” (Cap Nona) yang sempat dikenal dengan nama “Milk Maid”.
Pada tahun 1910 pemasaran produk Nestlé dilakukan oleh cabang Nestlé di
Singapura. Produk-produk Nestlé begitu mendominasi pasaran susu kental manis
di Indonesia sehingga para konsumen mengidentifikasi semua jenis susu sebagai
“Tjap Nona”.
Pada tahun 1930 Nestlé memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia untuk
jenis produk susu. Kuatnya tim pemasaran yang terjun ke desa-desa serta aktifnya
upaya Nestlé menjaga mutu, dengan mengganti kaleng-kaleng tua di toko-toko
dan warung-warung dengan produk baru, merebut kepercayaan dan kesetiaan para
konsumen. Keberhasilan Nestlé di Indonesia disebabkan oleh produk yang
bermutu tinggi yang diminati oleh para konsumen dan didukung oleh jaringan
distribusi yang efisien dan staf penjualan dan sistem manajemen yang profesional.
1873-1999
Produk-produk impor Nestlé secara lebih lengkap mulai tersedia di Indonesia
sejak tahun 1873 lewat pemasaran dari cabang Nestlé di Singapura. Karena
permintaan konsumen Indonesia yang semakin meningkat, maka Nestlé secara
resmi memulai berusaha di Indonesia pada tahun 1971 atas nama PT Food
Specialities Indonesia. Untuk menunjang usaha di Indonesia, maka pabrik
pengolahan susu di Waru, Jawa Timur mulai beroperasi pada tahun 1972. Sejalan
dengan beroperasinya Pabrik Pengolahan Pabrik Waru, Nestlé Indonesia mulai
memberikan bantuan teknis kepada masyarakat sekelilingnya terutama kepada
para peternak sapi.
Pada tahun 1979, pabrik pengolahan kopi didirikan di Panjang, Lampung
sebagai pabrik kedua Nestlé di Indonesia untuk menghasilkan kopi NESCAFÉ,
atas permintaan konsumen yang semakin meningkat, maka pada tahun 1988
Pabrik Kejayan di Pasuruan, Jawa Timur mulai beroperasi, menghasilkan produk
9
susu dengan kapasitas yang lebih besar dan menggantikan Pabrik Waru yang
ditutup. Setelah sukses membuka dan mengoperasikan pabrik di
Lampung dan Jawa Timur maka pada tahun 1990 Pabrik Cikupa mulai beroperasi,
menghasilkan kembang gula (confectionery) yaitu POLO dan FOX'S.
2000-2009
Pada tahun 2000 PT Food Specialities Indonesia, Nestlé Confectionary
Indonesia & Supmi Sakti merger ke dalam Nestlé Indonesia. Merger tersebut
dianggap sukses sehingga pada tahun 2001 Nestlé Beverages Indonesia dan Nestlé
Distribution Indonesia turut bergabung dengan Nestlé Indonesia.
2010-Sekarang
Melihat potensi pasar di Indonesia yang semakin baik maka pada tahun 2010
Pabrik Kejayan diekspansi, dan menjadi salah satu dari 10 pabrik terbesar Nestlé
di dunia. Saat ini, Pabrik Kejayan menyerap 700.000 liter susu segar setiap hari
dari 33.000 peternak susu di Jawa Timur. Setelah sukses membuka dan
mengoperasikan pabrik pengolahan susu, pengolahan kopi dan pengolahan
kembang gula, pada 2013 pabrik ke-empat akan dibuka untuk memproduksi
MILO, DANCOW dan bubur bayi Nestlé CERELAC.
3.1.2. Tentang Nestlé
Nestlé Indonesia adalah anak perusahaan Nestlé SA, perusahaan yang
terdepan dalam bidang gizi, kesehatan dan keafiatan, yang berkantor pusat di
Vevey, Swiss. Nestlé SA didirikan lebih dari 140 tahun lalu oleh Henri Nestlé,
seorang ahli farmasi yang berhasil meramu bubur bayi guna membantu seorang
ibu menyelamatkan bayinya sangat sakit dan tidak mampu menerima air susu ibu.
Nestlé telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1971, dan pada saat ini
kami mempekerjakan lebih dari 2.600 karyawan untuk menghasilkan beragam
produk Nestlé di tiga pabrik: Pabrik Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur untuk
mengolah produk susu seperti DANCOW, BEAR BRAND, dan NESTLÉ
DANCOW IDEAL; Pabrik Panjang di Lampung untuk mengolah kopi instan
NESCAFÉ serta Pabrik Cikupa di Banten untuk memproduksi produk kembang
gula FOX'S dan POLO. Saat ini sedang dibangun pabrik ke-empat di Karawang
yang direncanakan akan beroperasi pada tahun 2013 untuk memproduksi
DANCOW, MILO, dan bubur bayi Nestlé CERELAC.
10
Moto Nestlé “Good Food, Good Life” menggambarkan komitmen
perusahaan yang berkesinambungan untuk mengkombinasikan ilmu dan teknologi
guna menyediakan produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dasar
manusia akan makanan dan minuman bergizi, serta aman untuk dikonsumsi serta
lezat rasanya.
3.2. Stakeholder Perusahaan
3.2.1. Pemilik dan Pemegang Saham
Nestlé Indonesia adalah perusahaan yang bersifat perseroan terbatas dan
tidak terdaftar di bursa efek.
3.2.2. Karyawan
Nestlé telah hadir di Indonesia sejak abad ke-19. Kini, bersama sekitar
2600 karyawan Nestlé mengoperasikan tiga (3) pabrik yang mengolah sekitar
700.000 liter susu setiap hari dari 33.000 peternak susu di Jawa Timur dan 10.000
ton kopi dari sekitar 10.000 petani kopi di Lampung setiap tahun. Bersama ketiga
sentra distribusi dan ratusan distributor Nestlé hadir di setiap provinsi di
Indonesia, memastikan ketersediaan produk Nestlé bagi konsumen Nestlé
diseluruh Indonesia. Keberhasilan Nestlé tercipta berkat dukungan para karyawan.
Nestlé memperlakukan para karyawan dengan rasa hormat dan bermartabat dan
mengharapkan setiap karyawan mempunyai rasa tanggung jawab pribadi.
Nestlé mempekerjakan tenaga kerja yang kompeten dan mempunyai
motivasi, serta menghargai nilai-nilai Nestlé. Nestlé memberikan kesempatan
yang sama untuk pengembangan dan kemajuan mereka, melindungi privasi
mereka, dan tidak mentoleransi segala bentuk pelecehan dan diskriminasi. Dimana
saja di seluruh dunia, nama Nestlé menjanjikan produk yang aman dan berkualitas
baik kepada konsumen. Nestlé berkomitmen untuk mencegah kecelakaan, cedera
dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, dan kami melindungi para
karyawan, mitra usaha dan pihak-pihak lain yang terlibat di sepanjang mata rantai
usaha kami.
3.2.3. Pelanggan
11
Nestlé berusaha meraih kepemimpinan dan mendapat kepercayaan dengan
memenuhi harapan konsumen yang pilihannya sehari-hari mendorong kinerja
Nestlé dan harapan masyarakat secara keseluruhan. Nestlé percaya nilai
berkelanjutan bagi para pemegang saham hanya dapat terwujud dalam jangka
panjang jika perilaku, strategi dan operasi juga memberi nilai bagi masyarakat
tempat beroperasi, bagi mitra bisnis, dan tentu saja bagi para konsumen. Nestlé
menyebutnya "Menciptakan manfaat Bersama (Creating Shared Value)".
3.2.4. Masyarakat
Nestlé berkomitmen dalam Pembangunan Pertanian dan Pedesaan. Nestlé
berkontribusi dalam perbaikan di bidang produksi pertanian, status sosial ekonomi
para petani, masyarakat pedesaan, dan dalam sistem produksi agar lebih
berwawasan lingkungan. Lingkungan dan Keberlanjutan. Nestlé berkomitmen
pada praktik bisnis yang berwawasan lingkungan. Pada semua tahap masa pakai
produk berupaya untuk menggunakan sumber daya alam secara efisien, lebih
memilih menggunakan sumber daya yang terbarukan yang dikelola secara
berkelanjutan, dan menetapkan sasaran limbah nol.
3.3. Penggunaan Intranet oleh Perusahaan
Network dibagi menjadi 3 bagian yaitu : intranet, ekstranet dan internet.
Intranet yang digunakan Kino hanya bisa diakses oleh karyawan perusahaan atau
pihak lain yang berhubungan erat dengan perusahaan seperti pemilik modal
adapun informasi yang dapat diakses diadalam intranet mencakup data perusahaan
12
dan data eksternal. Bentuk intranet dirancang sebagai Enterprise Information
Portal yaitu sebuah interface dan integrasi intranet yang berbasis web dan
teknologi lainnya yang memungkinkan pemakai intranet dapat mengakses
beragam aplikasi bisnis. PT Nestle Indonesia telah mengimplementasikan SAP
sebagai sistem intranetnya, sedangkan berkaitan dengan distributor Nestle
membangun program sendiri yang dinamakan ND95 Program yang berkaitan
dengan sales Nestle.
Intranet yang digunakan pada PT Nestlé Indonesia bernama TheNest
(Gambar 1). Keberadaan TheNest berfungsi sebagai media utama dalam
membantu semua penyebaran informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan
perusahaan. Jaringan intranet TheNest dapat diakses melalui WiFi kantor pusat
atau LAN (Local Area Network). Untuk memperoleh akses intranet tersebut, suatu
perangkat keras seperti komputer, laptop, tablet. dsb harus dipasang suatu sistem
operasi khusus yang dinamakan sebagai Work Station Nestlé. Sistem operasi
tersebut ditangani oleh bagian IT (Information Technology) Nestlé yang berada di
India. India merupakan pusat IT Nestlé yang menangani negara bagian AOA yaitu
Asia, Oceania, dan Afrika. Setelah sistem operasi tersebut ditempatkan pada
perangkat keras, lalu setiap karyawan akan memeroleh masing-masing ID
(identitas nama) yang berbeda yang disebut dengan domain Nestlé. Domain
Nestlé inilah (Gambar 2) yang berfungsi sebagai sarana karyawan Nestlé untuk
dapat terhubung dengan seluruh karyawan di berbagai kantor cabang negara
lainnya.
Gambar 1. Sistem Intranet TheNest Mobile PT Nestle Indonesia.
13
Melalui intranet TheNest, karyawan dapat mengetahui segala informasi
mengenai perusahaan, mengakses SAP (System Application and Product), serta
dapat berkomunikasi dengan karyawan Nestlé antar cabang dan pabrik-pabrik di
berbagai kota. Selain itu, terdapat karakteristik yang unik pada media intranet ini
yaitu disebut dengan Chatter. Melalui Netle chatter, karyawan Nestle dapat
membuat grup sebagai wadah untuk komunikasi, diskusi, berbagi dokumen,
update kemajuan proyek dimana semua pihak yang terlibat akan terupdate secara
otomatis meskipun dalam kerjaan sehari-hari berbeda tim atau lokasi. Fitur Nestle
chatter ini dapat memungkinkan dalam mengundang pelanggan sebagai pihak
ketiga untuk berdiskusi dengan karyawan PT Nestlé Indonesia. Nestle chatter
dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3.
Gambar 2. Domain User Karyawan Nestle Yang Dibutuhkan Untuk
Akses Chatter
Gambar 3. Contoh Intranet Nestle Chatter Antar Karyawan Nestle
TheNest dapat dijadikan sarana pemersatu bagi perusahaan. Dengan
adanya TheNest karyawan PT Nestlé Indonesia sebagai satu kesatuan dengan
kebutuhan yang berbeda-beda, dapat mengetahui informasi biodata pegawai,
14
struktur organisasi, claim travel expense (Gambar 4) untuk kegiatan operasional,
informasi lowongan pekerjaan antardepartemen, informasi kenaikan jabatan di
seluruh bisnis unit Nestle serta mendownload file-file sesuai dengan kebutuhan
masing-masing departemen. Salah satu akses SAP yang dapat diakses melalui
intranet TheNest dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Travel Expense Menggunakan SAP
3.4. Penggunaan Ekstranet oleh Perusahaan
Ekstranet adalah perluasan dari intranet perusahaan sehingga
memungkinkan pengguna lain selain pengguna intranet seperti distributor dan
team sales mengakses data tertentu. Sistem ekstranet yang dikembangkan oleh
Nestle yaitu ND95. ND95 merupakan perangkat lunak aplikasi (application
software) yang khusus dirancang dan dikembangkan untuk dipergunakan oleh
perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha distribusi. ND95 membantu
distributor untuk mengawasi persediaan barang gdang (barang baik, BS dan
ented), persediaan barang van, penjualan TO dan penjualan canvas, piutang dan
giro, pembelian dan hutang dagang, membantu distributor dengan
mengotomatisasi pekerjaan fakturisasi, faktur pajak, jadwal penagihan, usulan
pembeliaan berdasarkan RPP, kontrol budget promosi, claim budget, promosi dan
sebagainya. Seratus lebih laporan untuk kebutuhan analisa berdasarkan produk,
grup produk, salesman, customer, tipe customer, area dan pasar yang telah sangat
membantu dan diakui oleh sejumlah distributor senior.
Secara software architecture, ND95 terdiri atas Basic Modules dan
Extended Reporting. Basic Modules sendiri mancakup 9 modul dasar yang
terintegrasi (integrated) yang berkaitan langsung dengan kegiatan distributor
sehari-hari, yaitu Operasi Canvas, Penjualan TO, Pembelian, Kontrol Stock,
Piutang Dagang, Hutang Dagang, dan Manajer Aplikasi. Extended Reporting
15
module atau yang biasa disebut XR merupakan modul khusus yang di pergunakan
untuk menghasilkan seratus lebih laporan-laporan analisa mingguan, bulanan dan
tahunan, baik per barang, per grup barang, per area, per pasar, per salesman, per
costomer, per jenis customer, dan sebagainya,
Pemisahan XR dari Basic Modules bertujuan untuk tidak membebani
Basic Modules dengan data yang besar yang diperlukan oleh XR, sehingga tidak
mengganggu performance daripada Basic Modules itu sendiri. Data yang
diperlukan oleh XR ditransfer Basic Modules setiap minggu. ND95 dapat dilihat
pada Gambar 5.
Gambar 5. Sistem ND95 yang Digunakan PT Nestle Indonesia
Modul Manajer Aplikasi merupakan modul yang berfungsi menyediakan segala
fasilitas agar modul-modul lainnya dapat bekerja. Fungsi-fungsi utama modul
Manajer Aplikasi ini antara lain adalah melakukan setup parameter program, setup
kalender kerja (ND95 menggunakan sistem kalender mingguan), melakukan
pemeliharaan tabel-tabel seperti tabel area tabel departemen, tabel jenis customer
dan sebagainya, juga master file yaitu master supplier, master customer, master
salesman dan master barang.
Semua ketentuaan discount dan promosi juga dilakukan pada modul ini.
Dengan mendefinisikan kegiatan promosi (marketing activity) serta budgednya ,
16
ND95 akan dapat memberikan warning bila suatu promosi telah melampaui batas
budged.
Manajer Aplikasi juga berfungsi melakukan pemeliharaan sistem seperti
melakukan proses akhir hari, proses akhir tahun, compress data untuk menghapus
data-data yang telah usang, melakukan backup, dan sebagainya. ND95
menggunakan konsep akhir hari seperti pada bank; jika transaksi pada suatu hari
telah ditutup maka tidak dimungkinkan lagi untuk melakukan editing. Kesalahan
harus dibenarkan dengan transaksi koreksi. Proses Akhir Hari dapat ditunda
sampai maksimum 7 hari.
Untuk mendukung pengoperasian secara networking, ND95 telah
dikembangkan dengan konsep multiuser. ND95 harus memiliki ID (identifikasi)
dan password untuk memasuki sistem. Sistem Administrator (SYSADM) bertugas
untuk mengelola user ND95 termasuk melakukan „access assignment‟ dan
„action assignment‟. Acsses assignment adalah menentukan fungsi-fungsi mana
saja yang boleh dijalankan oleh seorang user. Bila suatu fungsi boleh dijalankan,
maka dapat ditentukan lagi action mana saja yang boleh dijalankan, misalnya user
boleh menambah data tetapi tidak boleh mengubah dan tidak boleh menghapus
data. Untuk menjaga integritas data, bila suatu proses penting seperti Proses Akhir
Hari akan dijalankan maka sistem akan menolak bila sistem sedang dioperasikan
lebih dari 1 orang. Sebaliknya bila suatu proses seperti itu sedang berlangsung,
sistem akan menolak user lain memasuki sistem.
Semua data penjualan harian yang sudah diinput akan dapat ditarik
datanya oleh webhost utama Nestle sesuai dengan kebutuhan channel outlet yang
diinginkan. Nestle dapat mengetahui data penjualan, data stok, maupun
achievement dari setiap distributor melalui sistem ini. Secara singkat, peranan dari
program ND95 ini adalah sebagai penghubung antara Nestle dengan distributor.
3.5. Penggunaan Internet
Website adalah salah satu alat komunikasi online yang menggunakan
media internet dalam pendistribusiannya. Web adalah halaman informasi yang
disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama
terkoneksi dengan jaringan internet. Dalam menampilkan informasi kepada
17
pelanggan secara online, PT Nestlé menuangkannya dalam sebuah website dengan
alamat www.Nestlé.co.id, ini merupakan web site induk Nestlé Indonesia dan
berisi profil perusahaan, karir, produk, media, Research and Development dan
berisi link ke beberapa website spesifik produk atau program yang sedang
dilakukan oleh Nestlé
(https://www.sahabatnestle.co.id/),Nescafe(https://
www.sahabatnestle.co.id/nescafe/), Milo, Dancow, dan lain nya.
Selain memiliki website, Nestlé juga melakukan aktifitas dalam rangka
memaksimalkan jaringan internet untuk berhubungan dengan komunitas dan
pelanggan setia Nestlé di semua fanpage nya, misalnya lewat akun Facebook
berikut ini, https://www.facebook.com/NestleFitnesseID, Nestlé mencoba untuk
memberikan informasi dan promosi terbaru berkaitan dengan produk tersebut.
Kemudian di Instagram http://instagram.com/nestlecafe, Nestlé mencoba untuk
menangkap momen-momen indah customer penikmat Nescafe untuk dibagikan
lewat instagram mereka. Pun twitter juga merupakan media yang di utilisasi oleh
Nestlé untuk berkicau dan menerima kicauan kepada penggemar setia mereka di
seluruh tempat (https://twitter.com/nestle).
Nestlé juga membuka diri untuk menerima saran, komentar atau
pertanyaan dari customer dan masyarakat umum yang dapat ditujukan ke
[email protected] atau melalui Nestlé Indonesia Consumer
Services : 0-800-18-21028. Disamping itu Nestlé juga sangat mendukung
pelaksanaan Kode Etik WHO tentang pemasaran pengganti Air Susu Ibu (ASI),
yang bertujuan untuk melindungi, menggalakkan dan mendukung pemberian ASI.
Jika ada kemungkinan melihat terjadinya pelanggaran Kode Etik WHO oleh
Nestlé, maka pelapor dapat melaporkan nya lewat
http://www.nestle.co.id/ina/info/kode-etik-who yang berisi form keluhan tentang
pelanggaran kode etik WHO tentang ASI.
3.6 Kebutuhan Database
Nestle sebagai salah perusahaan besar sudah menerapkan ERP untuk menunjang
operasional perusahaan. ERP membuat semua sistem yang ada di nestle
terintegrasi antara satu dengan yang lain. Sistem yang ada antara lain untuk
18
finance, human resource, supply chain, dan lainnya. Setiap sistem mempunyai
tujuan dan proses bisnis yang berbeda, maka database setiap sistem dibedakan
sesuai dengan fungsinya masing-masing. Setiap database memiliki key (Middle
tier) yang merelasikan antar sistem.
DMS one merupakan salah satu aplikasi nestle yang menunjang proses bisnis
nestle nutrisi. Aplikasi ini diakses dari seluruh cabang di seluruh indonesia.
Apabila sistem database terpusat memungkinkan terjadi kelebihan beban di sistem
jika diakses secara bersamaan.Hal ini dapat menyebabkan kegagalan dalam proses
transaksi seperti input data pelanggan, penjualan dan lainnya. Database sistem
dibuat terdistribusi di setiap area sehingga tidak membebani server pusat pada saat
melakukan transaksi.Untuk sinkronisasi dapat dilakukan dengan metode batch
process setiap beberapa waktu seperti per 15 menit atau per jam yang berjalan
sebagai background process. Dalam aplikasi ini dibutuhkan database yang dapat
menampung data pelanggan, penjualan dan area.
Nestle yang saat ini memperkerjakan lebih dari 2600 karyawan memiliki suatu
aplikasi HRD untuk mengurus seluruh karyawannya karena tidak mungkin dapat
dilakukan secara manual. Aplikasi HRD membutuhkan spesifikasi database yang
dapat menyimpan data pegawai seperti NIP (Nomor Induk Pegawai), data
demografi, cuti, KPI, perjalanandinas dan lainnya.Sebagai contoh apabila
karyawan yang ingin mengajukan cuti atau perjalanan dinas dapat mengakses
langsung system HRD yang nanti datanya akan disimpan didalam database.
Apabila bagian HRD ingin rekapitulasi cuti atau perhitungan KPI, data sudah
tersedia di database dan dapat diakses dengan mudah.
Dalam bidang finance dibutuhkan suatu desain database yang dapat menunjang
seperti transaksi keuangan, general ledger, system pembayaran dan lainnya.
Database juga harus mengakomodasi seperti pembayaran melalui bank
rekananan.Pada saat melakukan pembayaran, data dapat otomatis tersimpan
didalam database finance. Apabila data tersebut dibutuhkan untuk proses
rekonsiliasi atau pelaporan dapat diakses dengan mudah melalui interface system
yang ada. Dikarenakan data yang disimpan cukup besar makah arus dilakukan
maintenan cese perti back up rutin dan data yang disimpan di database hanya
beberapa periode saja seperti per 3 bulan atau tahunan. Data lainnya dapat
disimpan dalam tape backup, hal ini juga bertujuan agar tidak terlalu lama
19
dalammengakses database tersebutkarena data yang disimpan hanya beberapa
periode.
3.7 Future Development
Saat ini system Nestle sudah menunjang kebutuhan operasional bisnis di internal
maupun eksternal. Dalam menghadapi persaingan dengan competitor kedepannya
dibutuhkan inovasi-inovasi dalam sistem. Pengembangan system bertujuan untuk
menyempurnakan dan mempermudah proses bisnis yang ada. Hal ini dapat
dilakukan dengan memperbaiki apabila masih terdapat bugs di dalam system atau
menambah fitur baru .Beberapa pengembangan sistem yang dapat dilakukan
antara lain
1. Menambahkan validasi data dalam penginputan data customer. Sebagai
contoh apabila data tersebut bersifat mandatory maka diberikan alert di
dalam field tersebut apabila masih kosong. Hal ini bertujuan agar data
yang diinput lengkap dan valid.
2. Membuat system dalam versi mobile agar proses input data dan transaksi
dapat dilakukan dimana dan kapan saja. Aplikasi dapat dibuat dalam versi
android ataupun IOS. Dengan kemudahan mengakses system dapat
mempercepat proses transaksi.
3. Menggunakanjasa Cloud Computing agar dapat focus dalam proses core
bisnis karena permasalahan server dan software sudah ditangani oleh
penyedia jasa.
20
BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Persaingan bisnis pada masa sekarang meningkatkan kebutuhan manajemen
akan informasi. Manajemen membutuhkan informasi yang akurat dan cepat yang
disajikan dalam bentuk yang informatif sebagai dasar pengambilan keputusan.
Dari berbagai pembahasan yang telah dilakukan di atas maka kami dapat
menyimpulkan bahwa penggunaan internetworking yang telah dilakukan PT.
Nestle sangat membantu dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Intranet yang digunakan pada PT Nestlé Indonesia bernama TheNest.
Keberadaan TheNest berfungsi sebagai media utama dalam membantu semua
penyebaran informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan. Jaringan
intranet TheNest dapat diakses melalui WiFi kantor pusat atau LAN (Local Area
Network). Untuk memperoleh akses intranet tersebut, suatu perangkat keras
seperti komputer, laptop, tablet. dsb harus dipasang suatu sistem operasi khusus
yang dinamakan sebagai Work Station Nestlé. Sistem operasi tersebut ditangani
oleh bagian IT (Information Technology) Nestlé yang berada di India. India
merupakan pusat IT Nestlé yang menangani negara bagian AOA yaitu Asia,
Oceania, dan Afrika.
Dengan adanya internet seperti the nest memudahkan komunikasi dengan
perusahaan dan karyawan begitu juga dengan extranet memudahkan komunikasi
dan monitoring sales antara perusahaan dengan distributor.
21
4.2 Saran
Dengan adanya kemajuan teknologi semuanya ada yang berdampak positif
maupun negatif. Oleh karena itu kami memiliki saran pengembangan yang harus
dilakukan oleh PT. Nestle dalam menghadapi persaingan dengan competitor
kedepannya yaitu dibutuhkan inovasi-inovasi dalam sistem. Pengembangan
system bertujuan untuk menyempurnakan dan mempermudah proses bisnis yang
ada.
22
Daftar Pustaka
O’Brien James A; Pengantar Sistim Informasi, Edisi 12, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2005
Supriyanto, Aji. 2007. Web dengan HTML dan XML. Graha Ilmu. Yogyakarta.
http://www.golekilmu.com/category/sistem-operasi/#.VJ-T8cAQ
23