15
PROSI DI NG SEMINAR GEOLOGI NUKLIR DAN SUMBERDAVA TAMBANG TAHUN 2004 PUSAT PENG-E"""BANGoAN BAHA.N GoA.l...IAN DAN GEC>LC>GI NUKLIR-BA.TANI J<okcwtCl~ 22 s.e.pt~ber 20<)4 SINTESA GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR RABAU HULU KALAN KALIMANTAN BARAT Bambang Soetopo, Retno Witjahyati, Yanu Wusana. Pusat Pengembangan Bahan Galian dan Geologi Nuklir - BATAN Abstrak SINTESA GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR RABAU HULU KALAN KALIMANTAN BARA T. Hasil penelitian terdahulu yang terdiri dari data geologi, geofisika dan pemboran eksplorasi menyimpulkan bahwa Sektor Rabau Hulu cukup menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari geologi maupun pemineralan U. Kajian ini bertujuan untuk mendapatkan sintesa geologi dan pemineralan U di Sektor Rabau Hulu. Dari kajian data sekunder menunjukkan bahwa geologi Sektor Rabau Hulu terdiri dari kuarsit biotit, kuarsit muskovit, kuarsit mikro muskovit, kuarsit leopard, batutanduk dan terobosan granit. Struktur yang berkembang berupa stratifikasi berarah NE-SW miring ke NW. Sesar yang berkembang berupa sesar mendatar sinistral NE-SW, sesar mendatar dekstral NNE-SSW dan NE-SW. Pemineralan berupa uraninit yang mengisi ruang antara mineral dan bidang frakturasi berarah ENE-WSW yang berasosiasi dengan pirit, pirhotit, kalkopirit, molibdenit, sfalerit, magnetit, turmalin dan kuarsa dengan anomali radioaktivitas 1.000-15.000 cis Pembentukan pemineralan U berkaitan dengan terobosan granit sebagai proses hidrotermal magmatik. Kata Kunci : Geologi, pemineralan U, Rabau Hulu. Abstract SYNTHESIS ON GEOLOGY AND URANIUM MINERALIZATION OF RABAU HULU SECTOR KALAN KALIMANTAN BARA T. The results of previous research on Rabau Hulu sector consist of geology, geophysics and drilling data show that the area prospect for finding U mineralization. Goal of this synthesis is to know geological and U mineralization of Rabau sector in order to develop further followup program. In general geology the area consists of biotite micro quartzite, muscovite micro quartzite, muscovite quartzite, leopard quartzite, horn fels and granite. The direction of stratification is NE-SW of the dipping is NW. Prominent fault is NE-SW sinistral fault, NNE-SSW and NW-SE dextral fault. Uranium mineralization as a uraninite fill in the space between minerals and fractures system ENE-WSW, its associated with pyrite, pyrrhotite, chalcopyrite, molybdenite, sphalerite, magnetite, tourmaline and quartz. With radiometric anomalies values are about 1.000-15.000 cis. Uranium mineralization process is connected with the granite intrusions as the hydrotermaf magmatic process. Key words :Geology, U mineralization, Upper Rabau. PENDAHULUAN Latar Belakang Secara regional Sektor Rabau hulu termasuk dalam jalur Pegunungan Schwaner dan merupakan bagian tengah ISBN 979-8769-12-0 dari Cekungan Kalan. Hasil penelitian terdahulu baik yang dilakukan oleh Tim Prospeksi Sistematik, Geofisika maupun Tim Pemboran Eksplorasi/Evaluasi 85

SINTESA GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR

  • Upload
    dotruc

  • View
    231

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

PROSI DI NG SEMINAR GEOLOGI NUKLIR DAN SUMBERDAVA TAMBANG TAHUN 2004PUSAT PENG-E"""BANGoAN BAHA.N GoA.l...IAN DAN GEC>LC>GI NUKLIR-BA.TANIJ<okcwtCl~22 s.e.pt~ber 20<)4

SINTESA GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR RABAUHULU KALAN KALIMANTAN BARAT

Bambang Soetopo, Retno Witjahyati, Yanu Wusana.Pusat Pengembangan Bahan Galian dan Geologi Nuklir - BATAN

Abstrak

SINTESA GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR RABAU HULUKALAN KALIMANTAN BARAT. Hasil penelitian terdahulu yang terdiri dari data geologi,geofisika dan pemboran eksplorasi menyimpulkan bahwa Sektor Rabau Hulu cukupmenarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari geologi maupun pemineralan U. Kajian inibertujuan untuk mendapatkan sintesa geologi dan pemineralan U di Sektor Rabau Hulu.Dari kajian data sekunder menunjukkan bahwa geologi Sektor Rabau Hulu terdiri darikuarsit biotit, kuarsit muskovit, kuarsit mikro muskovit, kuarsit leopard, batutanduk danterobosan granit. Struktur yang berkembang berupa stratifikasi berarah NE-SW miring keNW. Sesar yang berkembang berupa sesar mendatar sinistral NE-SW, sesar mendatardekstral NNE-SSW dan NE-SW. Pemineralan berupa uraninit yang mengisi ruang antaramineral dan bidang frakturasi berarah ENE-WSW yang berasosiasi dengan pirit, pirhotit,kalkopirit, molibdenit, sfalerit, magnetit, turmalin dan kuarsa dengan anomali radioaktivitas1.000-15.000 cis Pembentukan pemineralan U berkaitan dengan terobosan granit sebagaiproses hidrotermal magmatik.Kata Kunci : Geologi, pemineralan U, Rabau Hulu.

Abstract

SYNTHESIS ON GEOLOGY AND URANIUM MINERALIZATION OF RABAU HULUSECTOR KALAN KALIMANTAN BARA T. The results of previous research on RabauHulu sector consist of geology, geophysics and drilling data show that the area prospect forfinding U mineralization. Goal of this synthesis is to know geological and U mineralizationof Rabau sector in order to develop further followup program. In general geology the areaconsists of biotite micro quartzite, muscovite micro quartzite, muscovite quartzite, leopardquartzite, horn fels and granite. The direction of stratification is NE-SW of the dipping isNW. Prominent fault is NE-SW sinistral fault, NNE-SSW and NW-SE dextral fault.Uranium mineralization as a uraninite fill in the space between minerals and fracturessystem ENE-WSW, its associated with pyrite, pyrrhotite, chalcopyrite, molybdenite,sphalerite, magnetite, tourmaline and quartz. With radiometric anomalies values are about1.000-15.000 cis. Uranium mineralization process is connected with the granite intrusionsas the hydrotermaf magmatic process.Key words :Geology, U mineralization, Upper Rabau.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Secara regional Sektor Rabau hulu

termasuk dalam jalur Pegunungan

Schwaner dan merupakan bagian tengah

ISBN 979-8769-12-0

dari Cekungan Kalan. Hasil penelitian

terdahulu baik yang dilakukan oleh Tim

Prospeksi Sistematik, Geofisika maupun

Tim Pemboran Eksplorasi/Evaluasi

85

PROSI DI NG SEMINAR GEOLOGI NUKLIR DAN SUMBERDAYA TAMBANG TAHUN 20041PUSA.T PENG-E-rv'I8A.NGAN BAJ-tAN GoALIAN DAN GEC>LC>GI NUKL.R-OA.TA~IJcrkcw'fCl. 22 SeptEM'T'"tbEr-r2004

menunjukkan bahwa Sektor Rabau

terutama bagian hulu sangat prospek

ditinjau dari kedapatan mineralisasi

uranium baik di permukaan maupun di

bawah permukaan. Litologi terdiri dari

kuarsit mikro muskovit, kuarsit mikro biotit,

kuarsit muskovit, kuarsit leopard, batu

tanduk, tuf berfelspar, dengan terobosan

granit dan greisen. Struktur yang

berkembang berupa sesar mendatar

sinistral berarah NE-SW, sesar mendatar

dekstral berarah NW-SE dan NNE-SSW.

Kedapatan pemineralan U mengisi fraktur

dan kesarangan batuan dengan arah NE­

SW yang berasosiasi dengan pirit, pirhotit,

magnetit, molibdenit, turmalin, kuarsa

radiometri berkisar antara 1.000-5.000 cis.

Untuk menunjang kegiatan eksplorasi lebih

lanjut perlu dilakukan kajian secara terpadu

data - data hasil penelitian sebelumnya

baik data permukaan maupun bawah

permukaan sehingga diperlukan sintesa

geologidan mineralisasiU SektorRabauHulu.

Tujuan

Pengetahuan sintesa geologi dan

pemineralan U Sektor Rabau Hulu

Kalimantan Barat guna pengembangan

eksplorasi selanjutnya.

Lokasi kajian

Secara administratif Sektor Rabau

hulu termasuk dalam Desa Nangantai

86

KecamatanElla IlIir,Nanga Pinoh Kabupaten

MelawaiKalimantanBarat(Gambar1).

Metode Kerja

• Mengkaji hasil penelitian geologi Sektor

Rabau dari data geologi permukaan.

• Mengkaji hasil penelitian geologi bawah

permukaan dari data pemboran

eksplorasi.

• Mengkaji data geofisika dihubungkan

dengan data pemboran.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Geologi Regional

Geologi Pegunungan Schwanner

Kalimantan dimulai dari batuan metamorf

(PZM) dan granit terdaunkan yang

merupakan konstituen alas Kerak Benua[1].

Batuan metamorfik Pinoh (PZM) adalah

batuan metamorf di Kalimantan yang

berumur Permo Karbon yang terdiri dari

sekis mika, sekis kuarsa mika, filit, filit

kuarsa, sabak, hornfels kuarsa. Secara

lokal pada batuan sabak, filit, sekis

mengandung porfiroblast andalusit, garnet

dan agregat silimanit[2] . Di Kalimantan

bagian barat laut batuan ini diintrusi oleh

granit biotit yang berumur Perm - Trias

Akhir (201-320 juta tahun), sedang di

Pegunungan Schwanner batuan metamorf

tersebut diintrusi oleh tonaliUgranitoid

berumur Kapur Awal (tonalit Sepauk) dan

ISBN 979-8769-12-0

PROSIDING SEMINAR GEOLOGI NUKLIR DAN SUMBERDAYA TAMBANG TAHUN 20041Pu.s.A.T PENGEPY'IBA.N<3A.N BAHAN <3ALtAN DAN GE<:>L<::><3-I NUKL.R-~TANIJc:.I<c:w"tOi. 22 s.e,.ptEtorT'llber 2O<J.4

batuan volkanik kapur Akhir-Tersier Awal

(granit Sukadana)[J] . Magma tonalit bersifat

kalkalkali dan kejadiannya diidentifikasikan

sebagai "igneous proces". Intrusi granit

Sukadana yang terjadi pada Kapur Akhir

(91-80 juta tahun) terdiri dari granit

monzonit, syenogranit dan alkali granit[1] .

Secara regional Cekungan Kalan

adalah cekungan sedimenter yang terdiri

dari sedimen Permokarbon berbutir kasar­

halus yang termetamorfose tingkat rendah.

Menurut CEA-BA TAN, 1977, secara litologi

Cekungan Kalan dibagi menjadi tiga seri,

yaitu seri bawah (Lower serie), seri tengah

(intermediet serie) dan seri atas (upper

serie) (Gambar 2). Serie bawah meliputi

sektor Dendang Arai, Tanah Merah,

Jumbang I, Jumbang II, Jumbang III dan

Prembang Kanan yang dicirikan batuan

berbutir kasar dengan terdapat terobosan ­

terobosan granit sepanjang perlapisan.

Sedangkan sektor Rabau termasuk seri

Tengah (Intermediate serie) yang dicirikan

batuan kuarsit yang berukuran kasar ­

sedang. Sedang Sektor Remaja, Lemajung

Sarana, Amir Engkala, Tiga Dara, Kayu Ara

dan Rirang termasuk serie atas atau "upper

serie" yang dicirikan berselingan batuan

volkanik dan sedimen pada beberapa

tempat mengandung material karbon[4] .

Geologi Daerah Kajian

Secara stratigrafi Sektor Rabau Hulu

merupakan bagian tengah (Intermediate

ISBN 979-8769-12-0

serie) dari Cekungan Kalan yang terdiri dari

kuarsit mikro muskovit, kuarsit mikro biotit,

kuarsit muskovit, kuarsit leopard dan

terobosan granit dan greisen[5] (Gambar 3).

Pada terobosan granit batuan tersebut

memperlihatkan bintik-bintik hitam yang

merupakan segregasi dari mineral kordierit,

biotit, andalusit yang sering disebut fasies

leopard[6]. Terobosan granit dengan ukuran

milimetrik-sentimetrik memperlihatkan

struktur agmatik, sceleren, ptigmatik.

Batuan kuarsit mikro muskovit, kuarsit

mikro biotit, kuarsit muskovit komposisi

mineralnya terdiri dari kuarsa, muskovit,

biotit, serisit, kordierit, andalusit, felspar,

turmalin, epidot, zirkon, monasit, klorit,

magnetit, pirit, pirhotit, rutH, ilmenit[7]. Oari

indikasi mineral epidot, felspar, kordierit

yang terdapat batuan kuarsit mikro

muskovit, kuarsit mikro biotit, kuarsit

muskovit termasuk fasies albit epidot

hornfels[8]. Pota penyebaran litologii stratifikasi

secara umum berarah timur laut-barat daya

dengan kemiringan 30°-40° ke utara.

Struktur yang berkembang adalah

sesar sinistral berarah N 50°-70° E miring

ke utara sebagai sesar yang I (pertama)

dan sesar mendatar merupakan sesar yang

terjadi setelah pemineralan U berarah N

5°_ 10° E dan N 140°-160° E sebagai

sesar II (kedua)[5].

87

PROSIDING SEMINAR GEC>LOGI NUKLIR DAN SUMBERDAYA TAMBANG TAHUN 2004P~T PEN<3rEI\;'lBANGAN BAHAN G>ALI.AN DAN GoEC>L<><:;'1 NUKLIR-BA.TANIJ<:2kCll'"""tCl. 22 S<E!!'pte-t""l""'ber 2004

Intrusi Granit

Secara regional granit Sukadana di

Pegunungan Schwaner yang berumur

Kapur Atas merupakan granit pembawa

elemen radioaktif dengan ditunjukkan

adanya elemen Th, U, Cu, Nb, Mn, W2].

Intrusi granit yang terdapat di Sektor

Rabau Hulu berupa urat dengan komposisi

mineral terdiri dari kuarsa, k felspar,

plagioklas, biotit, monas it, pirit, pirhotit,

magnetit, dengan nilai radiometri antara

100-120 cIs. Indikasi mineral uranium

ditunjukkan adanya anomali radiometri

berkisar antara 600-1.500 cis. Hasil

pengamatan pada contoh inti bor

pemineralan U ditemukan bersamaan

dengan granitES]. Dengan terdapatnya

mineral radioaktif pada batuan granit

menunjukkan bahwa pembentukan

pemineralan U berkaitan dengan granit ,

hal ini menunjukkan bahwa batuan granit

tersebut sebagai pembawa pemineralan U

dan terjadi pada post metamorfik. tntrusi

gran it berumur Kapur Atas (91-80 juta

tahun) yang termasuk granit Sukadana.

Pemineralan U

- Batuan favorabel

Batuan favorabel adalah batuan yang

karena sifat-sifat yang khas dapat

mengandung dan atau ditemukan gejala

pemineralan U. Batuan favorabel tersebut

terdiri dari kuarsit mikro biotit, kuarsit

88

leopard[5]. Berdasarkan data pengamatan

pad a singkapan dan data intrusi dari

beberapa lubang Bor, secara litofasies dan

litogeokimia Sektor Rabau Hulu dibagi

menjadi 2 zona, yaitu zona ferromagnesia

(zona biotit) dan zona aluminium silikat

(zona klorit). Penyebaran zona

ferromagnesia (zona biotit) terletak diantara

zona klorit, zona ferromagnesia tersebut

ditempati oleh batuan favorabel [9].(Gambar

4). Pola Penyebaran litofasies pada bawah

permukaan mempunyai kesamaan dengan

pola penyebaran pemineralan U pada

batuanfavorabel bawah permukaan, yang

penyebarannya membaji kearah barat dan

menerus kearah timur (Gambar 5,6).

Secara umum pola penyebaran litofasies,

batuan favorabel dan pemineralan U

berarah barat laut-tenggara miring ke utara

(Gambar 7).

Secara mikroskopis batuan kuarsit

mikro biotit dan kuarsit berkomposisi

kuarsa, biotit, muskovit, serisit, felspar,

andalusit, turmalin, epidot, zirkon, klorit,

mineral opak[4]. Berdasarkan indikasi

mineral terse but batuan favorabel termasuk

fasies albit epidot hornfels.

Karakter

Pemineralan uranium yang ditemukan

dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu:

Pemineral U yang terakumulasi dalam

bidang tektonik, yaitu pemineralan U yang

ISBN 979-8769-12-0

PROSI DI NG SEMINAR GEOLOGI NUKLIR DAN SUMBERDAYA TAMBANG TAHUN 200~PU.s.A.T PENGEN18AN<3AN BAHAN <:;;'A.LtAN DAN GEC>LC>G-J NUKLIR-BA.TANJClkcx-tCl•.22 Se>pt«W""'r'tbe-r 2004

menglsl bidang frakturasi, berbentuk urat

dengan ketebalan milimetrik-centimetrik.

Kedapatan pemineralan U pada bidang

frakturasi tersebar tidak merata,

ditunjukkan dengan tidak meratanya nilai

radiometri antara 1.000-5.000 cIs, secara

umum bidang mineralisasi berarah N 70°­

80° E dengan kemiringan ke utara.

Pemineralan U yang tidak terakumulasi

dalam bidang tektonik yaitu pemineralan

uranium yang mengisi ruang antar mineral

terhadap larutan magmatik, bentuk nodul ­

nodul dan tidak kontinyu, radiometri

berkisar antara 1.500-5.000 C/S[4,5].

Secara litofasies kedapatan

pemineralan U sangat terkait dengan zona

ferromegnesia/zona biotit, sedangkan

mineralisasi Kalsit-gipsum terdapat pada

kedua zona baik zona biotit maupun zona

klorit[9].Hal ini menunjukkan bahwa proses

pembentukan pemineralan U terbentuk

lebih dulu dibanding pembentukan

mineralisasi kalsit-gypsum. Hasil

pengukuran geofisika (IP) menunjukkan

bahwa anomali radiometri (mineralisasi U)

berkaitan dengan terdapatnya mineral

sulfida dengan nilai PFE >7[10].

Secara mikroskopis mineral uranium

berupa mineral uraninit yang ditunjukkan

oleh adanya jejak-jejak partikel pada film

CN 85. Mineral uranium berasosiasi

dengan mineral pirhotit, molibdenit, pirit,

kalkopirit, spalerit, lolingit, bornit, magnetit,

ISBN 979-8769-12-0

ilmenit, turmalin dan kuarsa. Sebagian

mineral uraninit terlingkupi oleh mineral

silika dan sulfida, hal ini menunjukkan

mineral uraninit tersebut bermigrasi pada

media silika dan sulfida. Berdasarkan

asosiasi mineral dan gejala ubahan/alterasi

yang berupa silisifikasi, serisitisasi,

epodotisasi dan kloritisasi, gejala ubahan

yang terjadi berdekatan dengan jalur

pemineralan U, menunjukkan bahwa

pemineralan U terjadi akibat proses

hidrotermal pada suhu 200°-500° C dan

berhubungan dengan terobosan granit[11].

Proses hidrotermal tersebut didukung

dengan tidak terdapatnya mineral hematit

pada mineralisasi uranium serta

terdapatnya urat-urat kalsit dan gypsum[12].

Mineral turmalin ditemukan dalam 2 tipe,

yaitu turmalin yang mengisi bidang fraktur

sebagai urat, mineral tersebut berkaitan

dengan mineral uraninit dengan bentuk

kristal kasar dan berwarna hijau. HasH

analisis Karyono, 1989 menyimpulkan

pembentukan mineral turmalin yang

terdapat pada urat pemineralan U terjadi

pada temperatur 325°->400° C. yang

menunjukkan bahwa pembentukan

pemineralan U terjadi pada temperatur

325°->400° C. Sedang mineral turmalin

yang berkaitan dengan batuan berukuran

halus berwarna coklat, terbentuk

bersamaan dengan proses

metamorfosa[11].

89

PROSIDING

N

o 0.1 1 KlA<-----'

(.i~

.,.~~

90

SEMINAR GEOLOGI NUKUR DAN SUM8ERDAYA TAMBANG YAHUN ~PUSAT PEN~BANGAN BAHAN GoAL-fAN DAN C-E<>LOGOf NUKLJIR-••••••r.•••J<7kcIrt'ca.. 22 Sepot~ 2:CJO,.C

.lUfll8ANG "

i JUMSANG III

Gambar 1. Peta Lokasi Kajian

ISBN 979-8769-12-0

PROSI DI NG SEMINAR GEOLC>Gf NUKUR DAN StJllwtBERDAYA TAMBANG1:AHUN aPUSAT PEN<3E •••••_GAH BAHAN <3ALIAN DAN ~c:>G4 NUKUR-IJATA••~cortcz. 22 ••••••~~ 2004

-_.~------~-..•---_ ..•._---_ _ ..•~-----~

Meta agilite from Bukit Biru

Volcanic unit of Amir Engkala type- Volcanism,especially

ignimbrite and cinerite- Alternate metapelite and

metasilt- Fracture shistocity

Volcano Sedimentary unit of UpperKalan type

- Metapelite intercalated ofmetasilt

- Fracture schistocity- Green Schist facies~ Metamorphism (andalusite)

Quarzite of Rabau ± 800 m

Volcano Sedimentary of Lower senstype

- Alternate metapelite, metasilt,and rhyodacite

- ChrystaliophyUitic schistocity- Amphibolite facies- Metamorphism (cordierite and

silimanite)- Granitod injection along

statificationTonalitic intrusion with contactmetamorphism

Gambar 2. Kolom Stratigrafi Cekungan Kalan ( Soeprapto, dkk 1987)

ISBN 979-8769-12~ 91

PROSIDING SEMINAR GEOLOGI NUKUR DAN SUMBERDAYA TAMBANG TAHUN 20041PUSAT PENG-EIVlBAN<3AN BAHAN <3ALtAN DAN <3EC>LC>G-I NUKLIR-BATA'::1JClkClr'fCI. 22 S4ii1tp1'4M"T'1Ib.er 2004

KETERANGAN

';':0_1 V...ars(n~."O"fIUS.0,·i:

~ •....;.<It~t1ml.ro~ctt

:~ ".~flrtfTUEI.O.·it

L::__~-L3f$Jtl~-cI

--=.n.':.31d1..><;

~n V.:g-~,r.K

Z Jo.n.t.;;;;"l("'l"'"9"' 7---:::~

• ~ 71M.6ox

~ s..-g.

_~J----.

s.c., •.• ,A - ••1.1. n'<:~;~:::-;~~~~~'::~:~ \ ., ••• oW

,..~

Gambar 3 Peta Geologi Sektor Rabau Hulu (Modifikasi A. Sarwiyana S.,dkk, 1995

KETERANGANIhblltf

Kontur

Sungai

92

• Lubang Bor

Gambar4. PETA LOKASI BOR SEKTOR RABAU HULUKALIMANTAN BARAT (MODIFIKASI SODIKIN,DKK 1993)

Sesar

Balas Zona

ISBN 979-8769-12-0

PROSIDING

700 M RABl7 T

B

650 M, RABL 6

RABL 8

- G "'~Il""-------'"G - Kuarsit mikro muskovit ~ G

I I ~G

LJGI II I-

600 M-

550 M

500M IIKuarsit mikro muskovit

- -

450 M.

KETERANGAN

III

___ "_~ __ ~ h __ ' C~_~ ~ "_ .. ~ ~_J0102030"1-~_._--

l ~mbj Kuarsit mikro biotit f!!DIGranitKm~-

Kuarsit mikro muskovit ~Mineralisasi Ul___ ;...__.__~~

Kuarsiit Leopard r,

Zona Favorabel"'. "

Gambar 5.PENAMPANG GEOlOGI RABl 6, RABl 7, RABl 8SEKTOR RABAU HUlU KALIMANTAN BARAT( Modifikasi KA BUTT,1984)

ISBN 979-8769-12-0 93

PROSIDING SEMINAR GEOLOGI NUKLIR DAN SUMBERDAYA TAMBANG TAHUN 2004\PUSA.T PENGoEI\oI"IBANGo.A.NBAJ-tAN GALlAN DAN GE<:>LC>GI NUKUR-B.A.TA.'::IJok<:::W"fc=-. 22 Sept •••....•...•b~ 2004

700fn

GSCm

GOOm

SSOm

500m

BRabIE:A:UOT1=$0D = 3.5

Rabl17A !:; U 180 T1=$0D = I

11S>&.72 m

Rabl7A=UOT1=90D=2

Kmm

Rabl11A:U ISOT1:90D:4

Kmm

Zona Aluminiu

150.78 m

Rabl15A:UOT1=90D:'

lSO.SO m

T

i!115,HJm

o~~~Om--'0:::-

L __. ~ ._~.. .. . . ._KETERANGAN

_ Pemineralan U

• Rabl6

-~--Lubang Bar

Sesar Kmm

Zona Aluminium Silikat ( zona klaril )

Zona Aluminium Silikat ( zona klori! )

Kuarsil mikro muskovit

.................. Balas Zona 'Kn"ti Kuarsit mikro biallt

94

Gambar 6. Penampang lubang Bor LitofasiesRabl 6 - Rabl16 (Modifikasi Sodikin,dkk, 1992/1993)

ISBN 979-8769-12-0

PROSI DI NG SEMINAR GEOLOGI NUKUR DAN SUMBERDAYA TAMBANG TAHUN 200.4\PUSAT PENG>ervtBA.NG-A.N BAHAN <3A1...tAN DAN GEC>L<:>G' NUKLIR-BA..TA'::IJc.korto. 22 S..,p1"~b.e4"" 20<>4

150 nT'

£50 I'Tt

u

Rabl21A ; U 180 TI = 90

0;3

Rabl19A = U 180 TI = 900;1

Rabl 11A = U 180 TI = 900=2

s

>COm

!Li' .r

r '.. -",..

~. -_ ..//,>":/•

KETERANGANR..1bI9

et Lubang Bor

=:::;; Sesar

I!Imm Pemineralan U

Zona Aluminium Silika1 (Zona Klorit )

Kmm

tB9.5m

kmm· Kuarsit mikro muskovit

Kmo. Kuarsit mikro biotit

oJ 1(> 20 JiJ m-Gambar 7 Penampang Lubang BorLitofasies

Rabl 21-Rabl (Modifikasi Sodikin,dkk,1992/1993)

Paragenesis: paragenesis fasa 1 dicirikan oleh

Berdasarkan hubungan dan asosiasi

mineral yang ditemukan, maka paragenesis

pemineralan pada Sektor Rabau adalah

sebagai berikut :

ISBN 979-8769-12-0

terdapatnya mineral magnetit, ilmenit,

pirhotit dengan sedikit pirit, turmalin, rutH,

mineral tersebut merupakan mineral yang

terdapat dalam batuan kuarsit mikro biotit

dan kuarsit leopard. Kedapatan mineral

95

PROSI DI NG SEMINAR GEOLOGI NUKUR DAN SUMBERDAYATAMBANG TAHUN 200~, PUSAT PENG-Erv'lBANGA.N BAHAN GALIAN DAN .cs.E<=>L<:>G-1 NUKUR-BATA"::I...J<:IkClr"t"CI•. 22 SE'r'pt~b~- 2004

ilmenit mengkristal lebih dulu baru diikuti

oleh magnetit, pirhotit, pirit, turmalin, rutil.

Paragenesis fasa 2 pembentukan mineral

uraninit, pirhotit, molibdenit, sfalerit,

kalkopirit, lolingit, born it, turmalin dan

kuarsa. Mineral tersebut mengisi frakturasi

sebagai urat dalam batuan kuarsit mikro

biotit. Mineral uraninit dan pirhotit adalah

mineral yang mengkristal pertama

kemudian diikuti oleh molibdenit, pirit,

kalkopirit, spalerit, lolingit, born it, turmalin

dan kuarsa.

paragenesis fasa 3 pembentukan mineral

pirit, kalsit, gipsum yang mengisi bidang

frakturasi, terbentuk pada deformasi

terakhir sebagai urat yang memotong fasa

1 dan 2[4].

Secara rind urutan kristalisasi mineral adalah sebagai berikut :

No

Fasa Kristalisasi1

23Mineral1.

Ilmenit ------------

2.Magnetit ----------------

3.Pirhotit ------------

---------------------

4.Pirit ---------------------

-----------

5.Rutil ----------

6.Uraninit ----------

7.Molibdenit ---------

8.Spalerit -------

9. Lolingit --------10.

Bornit -----------11. Kalkopirit ----------

12.Turmalin ---------------------

13.Kuarsa ----------

14.Gipsum ------------

15.kalsit -----------

96 ISBN 979-8769-12-0

PROSIDING SEMINAR GEOLOGI NUKLIR DAN SUMBERDAYA TAMBANG TAHUN 20041P~T PENGe""BANGoAN BAHAN GALtAN DAN C3EC>LC>G.NUKLIR-8.ATANI..JOIk<:n""OI~2:2: Septe-rT'1lb~ 20<>4

KESIMPULAN

mikro biotit, Kuarsit mikro muskovit, kuarsit

biotit, batutanduk yang berumur Permo

Karbon. Batuan tersebut diduga

mengandung elemen U yang terdapat

dalam mineral biotit. Pada Kapur Awal

terjadi proses tektonik dengan arah bukaan

N 80°-90° E (Kalan) dan N 70-110 E (Ella

IlIir) (A. Sarwiyana, 1991)[5]. Sedang di

Pegunungan Schwaner terjadi intrusi

granitoid/tonalit pada Kapur Awal yang

mengintrusi batuan Permo Karbon. Pada

Kapur Akhir (91-80 juta tahun) terjadi intrusi

batuan granit yang kaya akan kadar

elemen Th, U, Cu, Nb, Mn, W diduga

sebagai granit Sukadana . Akibat intrusi

granit tersebut mengakibatkan unsur U

yang terdapat dalam mineral biotit pada

batuan metasedimen mengalami mobilisasi

dan terakumulasi dalam bidang fraktur dan

ruang antar mineral sebagai urat berarah N

70°-80° E. Sedang unsur U yang terdapat

dalam batuan granit terakumulasi dalam

bidang fraktur bersamaan dengan unsur

lain (sulfida, silika, gas boron) sebagai

proses pegmatik pneumatolitik. Dengan

terdapat mineral andalusit baik pada

batuan favorabel maupunpada batuaninduk

(bukanfavorabel)menunjukkanbahwa Sektor

RabauHulutidakte~adiproses"refrograde".

Sumberdaya Mineral uranium

Berdasarkan pengamatan minera

lisasi uranium baik pada lubang bor

maupun pada permukaan menunjukkan

bahwa pola penyebaran zona mineralisasi

uranium ke arah utara ketebalan makin

menyempit dan kadar uranium juga makin

rendah. Sedangkan kearah selatan kadar

uranium cukup menarik terutama bidang

mineralisasi A2 (Rabl 6, Rabl 7, Rabl 8,

Rabl 11, Rabl 13, Rabl 17, NC3, NC4,

NC5, R4, R5 dan R6) dengan tebal rata­

rata 1,14 m, bijih U yang diperoleh 70.681

ton dengan kadar rata-rata 0,092 % U3 Oa

sehingga diperoleh kandungan 65 ton

U30a. Hasil perhitungan sumberdaya

mineral uranium di Sektor Rabau Hulu

pada 27 lubang bor inti dengan jumlah

kedalaman 4.302,85 m dan 6 lubang bor

non inti dengan jumlah kedalaman 412,93

m[13],dengan metode "Krigging" ketebalan

rata-rata berkisar antara 0,3 - 1,4 m

didapatkan bijih 389.189 ton dengan kadar

0,034-0,143 % total sumberdaya uranium

sebesar 294.272 Kg U30a atau dibulatkan

menjadi 294.000 kg U30a. Sedang estimasi

cadangan terukur adalah sebesar 177 ton

yang terdapat dalam 130.500 ton bijih[14].

Kronologi

Kronologi geologi dan mineralisasi

uranium Sektor Rabau Hulu diawali dengan

pembentukan batuan metasedimen (kuarsit

• Kedapatan pemineralan U menglsl

bidang frakturasi berupa urat berarah N

ISBN 979-8769-12-0 97

PROSIDING SEMINAR GEOLOGI NUKUR DAN SUMBERDAYA TAMBANG TAHUN 2004PUSAT PENG-EtvtBANGAN BAl-tAN <GALtAN DAN <3EC>LC><31NUKLIR-B.ATAN!JOIkc:w1'cx.22 S.ept"ernbe..- 2004

70 ° - 80 ° E dan porositasprimerbatuan

berupa nodul-nodul dengan radiometri

berkisarantara1.000-5.000as.

• Secara litofasies zona favorabel berupa

ferromagnesia/zona biotit pada litologi

kuarsit mikro biotit dengan pola

penyebaran zona pemineralan U ke

arah selatan cukup menarik.

• Pemineralan U berupa uraninit yang

berasosiasi dengan pirit, pirhotit,

kalkopirit, molibdenit, sfalerit, magnetit,

turmalin, kuarsa dan terdapat alterasi

silisifikasi, kloritisasi, epidotisasi yang

diduga sebagai proses hidrotermal

magmatik yang berkaitan pegmatik

pneumatolitik dengan temperatur

pembentukan 325°->400° C.

DAFTAR PUSTAKA

1. PIETER PE and SUPRIATNA S, Peta

Geologi Daerah Kalimantan Barat,

Tengah, Timur. Pusat Penelirtian Dan

Pengembangan Geologi DEPTAMBEN

bekerja sama dengan BMR Australia

(1990).

2. PIETER PE and SANYOTO P,

Geological Data Record Nangataman,

Pontianak 1 : 250.000 Quadrayles,

West Kalimantan. Geological Research

and Development Center, Indonesia in

Cooperation With The Berau of Mineral

Resources Australia (1989).

98

3. WILLIAM PR, JOHNSTON CR,

ALMOND RA and Cooperation WH,

Late Cretaceous to early Tertiary

Structural element of West Kalimantan,

Tectonophysics (1988)

4. SOEPRAPTO TJOKROKARDONO,

MUDJO SUMEDI,

RETNOWITJAHYATI, MANTO

WIDODO, Studi Mineralisasi dan

Paragenesis Pemineralan U di Sektor

Rabau Hulu kalimantan Barat, Majal;ah

BATAN Vol XX No 3 - 4 Julki - Oktober

(1988).

5. SARWIYANA SASTRA TENAYA A,

DWIYONO, MANTO WIDODO, ALDAN

DJALlL, laporan Akhir Prospeksi Super

Detail Sektor Rabau Hulu Kalimantan

Barat, P2BGN - BATAN, 1995 - 1986.

6. CEA - BATAN, Prospect to Develop

Uranium Deposite in Kalimantan

Volume II (1977).

7. DWIYONO, PASTI SINULINGGA,

SUBAGYO ES, BOMAN, Laporan Final

Prospeksi Super Detail Daerah rabau ­

Samporno Kalan Kalimantan Barat,

P2BGN - BATAN, 1986.

8. WILLIAM TUNER and GILBERT,

Petrography An Introduction to the

study of rocks in thin section, Second

Edition by W. H Freeman and Company

(1982).

9. SODIKIN ME, ZAINUDDIN HAMID,

DWIYONO, KASWADI, HERWANDI

ISBN 979-8769-12-0

PROSI DI NG SEMINAR GEOLOGI NUKLIR DAN SUMBERDAYA TAMBANG TAHUN 200~PUSAT PENGEfVlBANGAN BAHAN GAt...I.AN DAN GEC>Lc:><:;.tNUKLtR-BA.TANJ~k<:::W"QI. 22 S<El'pt~be-r 200.4

SUSTAMAN, Laporan Pelaksanaan

Kerja lapngan Tim Litogeokimia ­

Litofasies di Rabau HuluKalimantan

barat, P2BGN - BATAN, 1992- 1993.

10. FRANCIS LlLIE, Uranium Prospection

Tectonic Study of Kalan, IAEA Expert,

15 Juni - 25 Juli, 1986.

11. PAUL RAMDOHR, The Ore Minerals

and Their Intergrowth, Second edition in

two volume, Pergamon Press, Oxford

New York, Toronto Sydney Paris

Frankufrt, (1980).

12. K.A BUTT, Mineralogy and

Petrography of uranium Mineralisation

ISBN 979-8769-12-0

In kalan Basin, West Kalimantan,

Proyect Ins/3/008/iaea, 1984.

13. RETNO WITJAHJA TI, HANDOKO,

Perhitungan Sumberdaya uranium di

Daerah Rabau Hulu Kalimantan Barat,

Laporan Hasil Penelitian Proyek

PTE&PBN BATAN, Jakarta, 1990/1991

14. MULYONO DAVID SINGGIH, YANU

WUSANA, Perhitungan Sumberdaya

uranium Rabau Dan Sekitarnya,

Kalimantan Barat, Laporan Hasil

Penelitian Proyek PTE&PBN BATAN,

Jakarta, 1992/1993.

99