38
ANALISA DATA SINTESA Nama : Tn. H NIRM : 038323 Ruangan : Puri Mitra TGL . DATA ETIOLOGI MASALAH T.T 03 Jan 201 1 Data Subjektif : - Pasien mengatakan bahwa ia setiap sore hari, sering mendengar suara-suara yang menakutkan, tidak jelas suara laki- laki atau perempuan sehingga membuat dirinya merasa marah dan mengamuk. Data Objektif : - Pada saat pengkajian pasien tampak lesu, gelisah dan kadang terlihat tegang pada saat diajak berbicara. Perubahan Persepsi Sensori : Halusinas i Pendengar an Resiko Mencedera i Diri Sendiri, Orang Lain dan Lingkunga n (........ ......... ....) Dewi 45

8. Analisa Data Sintesa

  • Upload
    rian

  • View
    360

  • Download
    6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rr

Citation preview

Page 1: 8. Analisa Data Sintesa

ANALISA DATA SINTESA

Nama : Tn. H NIRM : 038323 Ruangan : Puri Mitra

TGL. DATA ETIOLOGI MASALAH T.T03 Jan 2011

Data Subjektif : - Pasien mengatakan

bahwa ia setiap sore hari, sering mendengar suara-suara yang menakutkan, tidak jelas suara laki-laki atau perempuan sehingga membuat dirinya merasa marah dan mengamuk.

Data Objektif : - Pada saat

pengkajian pasien tampak lesu, gelisah dan kadang terlihat tegang pada saat diajak berbicara.

- Afek pasien tampak labil. Pendirian dan emosi pasien cepat berubah-ubah saat dikaji, terutama bila ada pertanyaan-pertanyaan yang dapat membuatnya tersinggung mengenai halusinasinya.

- Pasien tampak bingung dan sering mondar-mandir di ruangan.

Perubahan Persepsi Sensori :

Halusinasi Pendengaran

Resiko Mencederai Diri Sendiri, Orang Lain

dan Lingkungan

(.....................)Dewi

45

Page 2: 8. Analisa Data Sintesa

RENCANA KEPERAWATAN JIWA

Nama Klien : Tn. H

NIRM : 038323 Nama Mahasiswa : Dewi Apriliyanti

Bangsal / tempat : Ruang Puri Mitra Institusi : STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo

No. Tgl. Diagnosa Keperawatan

Perencanaan RasionalTujuan Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan1. 03

Jan 2011

Resiko Kekerasan Mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan Perubahan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran.

Tujuan Umum : Klien dapat berinteraksi dengan temannya.

Tujuan Khusus :TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya.

1.1 Ekspresi wajah bersahabat, menunjukan rasa sayang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan namanya, mau menjawab salam, klien mau duduk berhadapan dengan perawat, mau mengutarakan

1.1.1 Bina hubungan dengan rasa saling percaya dengan menggunakan komunikasi terapeutik.

a. Ucapkan salam kepada klien dengan ramah, perkenalkan diri dengan sopan.

b. Tanyakan nama lengkap dan

- Membina hubungan rasa saling percaya dengan komunikasi terapeutik akan membantu terjadinya hubungan timbal balik antara perawat dan klien.

46

Page 3: 8. Analisa Data Sintesa

masalah yang dihadapi.

nama panggilan yang disenangi klien.

c. Jelaskan tujuan pertemuan dengan klien.

- Adanya rasa percaya dari klien akan mempermudah perawat untuk interaksi dengan klien.

2. 04 Jan 2011

Resiko Kekerasan Mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan Perubahan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran.

TUK 2 : Klien dapat mengenal halusinasinya.

2.1 Klien dapat menyebutkan isi, waktu, frekuensi timbulnya halusinasi dan bagaimana responnya klien terhadap halusinasinya.

2.1.1 Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap.

2.1.2 Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya.

2.1.3 Bantu klien untuk mengenal halusinasinya.

a. Jika menemukan klien yang sedang halusinasi, tanyakan apakah ada suara yang di dengar?

b. Jika ada, katakan perawat percaya klien mendengar suara itu, tapi perawat sadar

- Dengan mengenali halusinasinya akan membantu klien untuk menghindari halusinasinya.

- Membantu perawat untuk mencarikan jalan keluar bagi klien saat mengalami halusinasinya.

47

Page 4: 8. Analisa Data Sintesa

2.2 Klien dapat menunjukan perasaan terhadap halusinasinya.

tidak mendengarnya, (dengan nada yang bersahabat tanpa menghakiminya).

c. Katakan pada klien bahwa perawat akan membantunya.

2.1.4 Diskusikan dengan klien :

a. Situasi yang menimbulkan / tidak menimbulkan halusinasinya.

b. waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi, siang, sore, malam atau klien sedang sendiri, merasa sedih / jengkel).

2.2.1 Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasinya (marah, takut, sedih, senang), beri klien kesempatan untuk mengungkapkan

- Ungkapan perasaan dari klien akan membantu klien untuk mengenal halusinasinya, kapan timbulnya,

48

Page 5: 8. Analisa Data Sintesa

perasaannya. isinya tentang apa, seberapa sering timbulnya halusinasinya.

3. 05 Jan 2011

Resiko Kekerasan Mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan Perubahan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran.

TUK 3 : Klien dapat mengontrol Halusinasinya.

3.1 Klien dapat menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya.

3.2 Klien dapat menyebutkan cara baru untuk mengontrol halusinasinya

3.1.1 Identifikasi bersama klien tindakan yang akan dilakukan jika halusinasinya muncul (tidur, marah, menyibukkan diri)

3.1.2 Diskusikan manfaat dan cara yang digunakan klien, jika bermanfaat beri pujian.

3.2.1 Diskusikan cara baru untuk memutuskan/ mengontrol timbulnya halusinasi.

a. Katakan di dalam hati

- Halusinasi yang terkontrol akan menghindari klien dari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan seperti mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan, kerusakan interaksi sosial, dan defisit perawatan diri.

49

Page 6: 8. Analisa Data Sintesa

3.3 Klien dapat memilih cara mengatasi halusinasinya seperti yang telah didiskusikan dengan klien.

”saya tidak mau dengar kamu” (pada saat halusinasi itu muncul).

b. menemui orang lain (perawat, teman, atau anggota keluarga) untuk bercakap-cakap atau mengatakan halusinasi yang di dengar.

c. Membuat jadual kegiatan sehari-hari agar halusinasi tidak sempat muncul.

d. Meminta keluarga/ teman/ perawat untuk menyapa klien, jika klien tampak bicara sendiri.

3.3.1 Bantu klien memilih dengan melatih cara memutuskan halusinasi secara bertahap.

50

Page 7: 8. Analisa Data Sintesa

3.4 Klien dapat melaksanakan cara yang telah dipilih untuk mengendalikan halusinasinya.

3.5 Klien dapat mengikuti Terapi Aktifitas Kelompok (TAK)

3.4.1 Beri kesempatan untuk klien melakukan cara yang telah dilatihkan. Evaluasi hasil dan beri pujian jika berhasil.

3.5.1 Anjurkan klien untuk mengikuti Terapi Aktifitas Kelompok (TAK).

4. 06 Jan 2011

Resiko Kekerasan Mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan Perubahan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran.

TUK 4 : Klien mendapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya.

4.1 Dorong klien untuk memberitahukan keluarga ketika timbul halusinasi.

4.2 Lakukan kunjungan rumah; kenalkan keluarga pada halusinasi klien.

4.1.1 Anjurkan klien untuk memberitahukan kepada keluarga mengenai halusinasinya, agar keluarga dapat membantu klien sadar terhadap halusinasinya.

4.2.1 Bantu dalam memutuskan tindakan mengontrol

- Dukungan keluarga merupakan salah satu cara yang diharapkan bagi kesembuhan klien.

- Kunjungan

yang dilakukan merupakan pelayanan

51

Page 8: 8. Analisa Data Sintesa

halusinasi klien, ajarkan cara merawat klien dirumah, informasikan cara memodifikasi lingkungan agar mendukung realitas dan dorong keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan dalam mengontrol halusinasi klien.

kesehatan pada klien yang memerlukan pengawasan dari tenaga medis.

5. 07 Jan 2011

Resiko Kekerasan Mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan Perubahan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran.

TUK 5 :Klien dapat menggunakan obat untuk mengendalikan halusinasinya.

5.1 Klien dapat menyebutkan manfaat obat, dosis dan efek sampingnya.

5.2 Klien dapat mendemontrasikan penggunaan obat dengan benar.

5.1.1 Diskusikan dengan klien tentang dosis, frekuensi dan manfaat obat.

5.2.1 Anjurkan klien minta sendiri obat kepada perawat dan merasakan manfaatnya.

- Pemanfaatan obat dengan baik oleh klien akan membantu proses kesembuhan klien.

52

Page 9: 8. Analisa Data Sintesa

5.3 Klien mendapat informasi tentang manfaat obat dan efek samping obat.

5.4 Klien dapat memahami akibat berhentinya minum obat tanpa konsultasi terlebih dahulu.

5.5 Klien dapat menyebutkan prinsip 5 benar penggunaan obat.

5.3.1 Anjurkan klien untuk bicara kepada dokter tentang manfaat obat dan efek samping obat yang dirasakan.

5.4.1 Diskusikan akibat yang dapat terjadi bila berhenti minum obat tanpa konsultasi.

5.5.1 Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar.

53

Page 10: 8. Analisa Data Sintesa

POHON MASALAH

Effect

Core Problem

Cause

Resiko Kekerasan : Mencederai Diri Sendiri, Orang Lain, Dan

Lingkungan

Perubahan sensori persepsi: Halusinasi Pendengaran

Kerusakan Interaksi Sosial: Menarik Diri

Perubahan Konsep Diri: Harga Diri Rendah

Mekanisme Koping yang tidak Efektif

Sindrom Defisit Perawatan Diri

54

Page 11: 8. Analisa Data Sintesa

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NAMA : Tn. H NIRM : 038323 RUANGAN : Puri Mitra

TGL. DX KEP IMPLEMENTASI EVALUASI T.T03 Jan 2011

Resiko Kekerasan Mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan Perubahan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran.

1. Salam terapeutik (memberi salam, memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan dan kontrak waktu). “Selamat pagi mas, perkenalkan saya Mahasiswa

dari STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya. Nama saya Dewi Apriliyanti, saya biasanya dipanggil suster Dewi. Di sini saya akan membantu dan menemani mas selama beberapa minggu ke depan. Kita bisa berbincang-bincang mengenai perasaan yang sering mas rasakan selama ini.

“Bagaimana perasaan Mas pada hari ini?” “Bagaiman jika kita berbincang-bincang mengenai

perasaan yang sering mengganggu Mas H selama ini. Tidak lama ko mas, hanya 15 menit saja. Bagaimana kalau kita ngobrolnya di sini saja ya mas agar terasa lebih santai?”

2. Menanyakan Nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien. Sebelumnya saya ingin tahu nama lengkap mas

siapa? Wah, nama yang bagus ya mas, senangnya dipanggil apa mas, biar kita bisa terasa lebih akrab?”

Subjektif : “Iya, selamat pagi. ”Perasaan saya baik-baik

saja, cuman kemarin saya sulit tidur”

”Iya suster, boleh. Di sini saja lebih enak ngobrolnya”

Nama saya Tn. Har..., saya sering di panggil Mas H...oleh teman-teman saya.”

”Sekarang umur saya 33 tahun.”

”Kurang lebih 1 minggu suster.”

”Masih ingat suster, kakak laki-laki saya yang membawa saya kemari, gara-gara saya marah-marah terus melempar rumah tetangga saya.”

”saya ndak tahu sus kenapa ko saya dibawa kemari..”

”Ya saya cuman makan,

(.....................)Dewi

55

Page 12: 8. Analisa Data Sintesa

Mas H tadi sudah menyebutkan nama dan panggilan mas H, usia mas H sekarang berapa?

Mas Sudah berapa lama di rawat di sini? Mas Masih ingat tidak siapa yang membawa mas

kemari? Bagaimana ceritanya mas H bisa dibawa kemari?

Menurut mas H, dirawat disini karena apa?3. Memberikan kesempatan untuk klien mengungkapkan

perasaannya. Selama di sini setiap hari apa saja yang mas

lakukan? Bagaimana perasaan mas H saat melakukan

kegiatan-kegiatan tersebut? Boleh saya tau hobi mas H apa saja? Bagaimana

jika kita sekarang berbincang tentang hobi mas H? Wah kalau hobinya merokok itu bahaya loh mas,

menurut mas apakah hobinya masih bisa dilakukan selama di rawat di sini?

4. Memberikan reinforcemen positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya. “Apa yang mas rasakan setelah kita berbincang-

bincang tadi? Apakah mas merasa sedikit lega dan senang?”

”Baiklah mas, tadi mas sudah menceritakan pada saya perasaan dan hobi mas H, dan juga sudah mau berkenalan dan menyebutkan namanya pada saya, itu sudah bagus sekali mas. Saya harap besok mas H dapat mengungkapkan masalah-masalah yang

tidur, senam pagi dan nonton saja..”

”Perasaan saya, ya biasa aja itu Sus...”

”Oh, hobi saya di sini tidur dan merokok sus...”

”Ya Suster saya tau sih...ya di bisa-bisain aja Sus selama di sini.”

“Iya sus, saya senang ada teman bicara.”

“Iya saya ingat ko nama suster...”

”Iya suster, sampai ketemu besok lagi..”

Objektif : Ekspresi wajah bersahabat,

menunjukan rasa sayang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan namanya, mau menjawab salam, klien mau duduk berhadapan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi.

56

Page 13: 8. Analisa Data Sintesa

mengganggu mas, dan juga masih mengingat nama saya.”

“Besok saya akan datang kembali kemari pukul 09.30 wib untuk membantu mas mengenal halusinasi yang mas rasakan. Kita akan berbincang-bincang lagi selama 15 menit. Bagaimana jika besok kita bertemu di sini lagi, di tempat yang sama? Bagaimana mas bersediakan?

Terima Kasih ya mas, atas kerjasamanya. Semoga mas sehat selalu.”

A : TUK 1 (BHSP) Tercapai

P : Pertemuan selanjutnya TUK 2

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

57

Page 14: 8. Analisa Data Sintesa

NAMA : Tn. H NIRM : 038323 RUANGAN : Puri Mitra

TGL. DX KEP IMPLEMENTASI EVALUASI T.T04 Jan 2011

Resiko Kekerasan Mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan Perubahan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran.

1. Mengadakan kontak sering dan singkat secara bertahap secara terapeutik. “Selamat pagi mas H, bagaimana kabarnya hari

ini?” “Bagaimana perasaan mas pada hari ini? ”Apakah

mas masih sering mendengar suara-suara seperti yang kita percakapkan kemarin?”

“Hari ini kita akan berbincang-bincang mengenai mengenal suara halusinasi yang mas alami sekarang ini. Kita ngobrolnya selama 15 menit di sini saja ya mas?

2. Mengkaji tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya. “Apakah mas masih mendengar sesuatu yang tidak

dirasakan oleh orang lain yang ada di sekitar mas?”3. Membantu klien untuk mengenal halusinasinya.

“Apakah mas mengenal suara siapa yang mendatangi mas itu?"

“Sejak kapan dan sudah berapa lama hal tersebut berlangsung?”

”Jika itu benar ada, namun orang-orang yang ada disekitar mas tidak merasakan hal yang sama maka itu dinamakan Halusinasi mas.”

”Jadi Halusinasi itu hanya perasaan mas saja, seperti

Subjektif : ”Selamat pagi juga suster Dewi,

kabar baik..” ”Perasaan saya agak sedikit

jengkel sus, masih dengar suara yang bikin takut.”

”Oke sus, boleh. Di sini saja ya...”

”Oh iya sus, masih..” ”Kayanya saya kenal sus, seperti

suara kiyai..ngeri saya dengarnya sus...”

”Sejak beberapa bulan yang lalu sus, kalo nggak salah udah 3 bulan.”

”oh..begitu ya sus..” ”Munculnya ya sering sus, setiap

sore hari kalau saya sendirian atau mau tidur..”

”ya macam-macam...kaya melarang..nggak boleh ini itu...!”

”Sering sus, ya bisa 4-5 kali.” ”Ya rasanya jadi jengkel

sus..pengen marah-marah aja...”

(.....................)Dewi

58

Page 15: 8. Analisa Data Sintesa

mendengar suara-suara atau melihat bayangan orang yang sering mas lihat sesungguhnya itu tidak ada mas.”

4. Mendiskusikan dengan klien situasi yang menimbulkan halusinasinya. Waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi. ”Pada waktu kapan halusinasi itu sering muncul

mas?” ”Lalu apa saja yang dibisikan suara tersebut kepada

mas?” ”Dalam sehari, berapa kali suara itu muncul?”

5. Mendiskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasinya, beri klien kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya. “Apa yang mas rasakan pada saat halusinasi itu

muncul? Apakah mas merasa senang atau sedih, atau justru dapat membuat mas merasa marah?”

“Wah, bahaya kalau mas marah-marah sama orang lain ya mas...? sebaiknya bagaimana mas supaya tidak marah-marah.”

”Baiklah mas, sekarang saya akan mengukur tekanan darah, untuk mengetahui keadaan mas sekarang ini...”

“Besok saya akan datang kembali kemari untuk membantu mas belajar cara mengendalikan atau mengontrol halusinasi yang mas rasakan. Pukul 09.30 wib selama 15 menit kita ngobrol lagi di sini lagi ya mas. Bagaimana, apa mas setuju?”

”Iya sih sus, ga boleh marah-marah sama orang lain, ya kalau pengen marah saya langsung bawa tidur saja sus..”

”Iya sus, saya senang jika besok kita ngobrol lagi...”

Objektif : Ekspresi wajah bersahabat,

menunjukan rasa sayang, mau menjawab salam, mau mengutarakan masalah yang dihadapi.

Klien dapat menyebutkan isi,

waktu, frekuensi timbulnya halusinasi dan responnya terhadap halusinasinya.

Klien mau duduk di kursi makan

berhadapan dengan perawat, tampak bingung. Pandangan mata ke arah depan dan ada kontak mata. Baju yang dikenakan tampak bersih dan rapi, kulit kepala dan badan klien masih kurang bersih.

59

Page 16: 8. Analisa Data Sintesa

A : TUK 2 Tercapai

P : Pertemuan selanjutnya TUK 3

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

60

Page 17: 8. Analisa Data Sintesa

NAMA : Tn. H NIRM : 038323 RUANGAN : Puri Mitra

TGL. DX KEP IMPLEMENTASI EVALUASI T.T05 Jan 2011

Resiko Kekerasan Mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan Perubahan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran.

1. Mengadakan kontak sering dan singkat secara bertahap secara terapeutik. “Selamat pagi mas H, bagaimana kabarnya hari

ini?” “Bagaimana perasaan mas pada hari ini? ”Apakah

mas masih sering mendengar suara-suara seperti yang kita percakapkan kemarin?”

“Hari ini kita akan berbincang-bincang mengenai cara mengendalikan atau mengontrol halusinasi yang mas rasakan selama 15 menit, disini saja ya mas, setuju?”

2 Mendiskusikan manfaat dan cara yang digunakan klien, jika bermanfaat beri pujian. ”Kalau mas H mendengar suara-suara yang kata

mas kemarin sangat mengganggu, apa yang mas lakukan?”

”Bagaimana perasaan mas saat itu?” ”Apakah dengan cara seperti itu suara yang mas

dengar berkurang?”3.Mendiskusikan cara baru untuk memutuskan/

mengontrol timbulnya halusinasi. ”Beberapa cara yang mas sebutkan tadi itu sudah

bagus, saya punya beberapa alternatif cara untuk mengendalikan suara-suara seperti yang mas

Subjektif : ”Selamat pagi juga suster Dewi,

kabar baik.” ”Perasaan saya baik, masih

sering ko mendengar suara-suara yang saya omongin kemarin.”

”Setuju, ayo kita ngobrol disini ya..”

”Ya saya bawa tidur saja sus, tapi kadang suara itu bisa terbawa ke dalam mimpi buruk sus.”

”Rasanya takut sus...” ”Ya kurang sedikit...” ”Oh, jadi ada 4 cara ya sus untuk

mengontrol halusinasi saya ini..” ”Oh begitu ya caranya...” ”saya mau coba cara yang

pertama dan yang ke 4 saja dulu sus.”

”Iya Sus. Sampai besok ya.., saya mau ikut Kegiatan kelompok nanti jam 11.00 wib.”

(.....................)Dewi

61

Page 18: 8. Analisa Data Sintesa

dengar.” ”Cara tersebut adalah kalau mas mulai mendengar

suara-suara itu langsung mas katakan di dalam hati mas...”Pergi-pergi.., saya tidak mau dengar..” lakukan itu berulang-ulang sampai suara itu hilang.

”Coba mas ulangi seperti yang saya ucapkan tadi! Bagus, ya benar seperti itu cara yang pertama.”

“Kemudian cara yang ke 2 adalah bila suara itu muncul kembali, mas langsung saja pergi mencari perawat, katakan kepada perawat bahwa mas mendengar suara-suara. Nanti perawat akan mengajak mas untuk mengobrol sehingga suara-suara itu akan hilang dengan sendirinya.”

“Dan cara yang ke 3 adalah mas menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat. Jangan biarkan waktu luang untuk melamun atau bingung saja.”

“Nah cara ke 4 yang terakhir adalah mas harus minum obat secara teratur, sesuai anjuran dokter.”

“Mas dapat meminta obat langsung kepada perawat bila waktu pemberian obat sudah tiba.”

4. Membantu klien memilih dengan melatih cara memutuskan halusinasi secara bertahap. Beri kesempatan untuk klien melakukan cara yang telah dilatihkan. Evaluasi hasil dan beri pujian jika berhasil. “Nah mas H, dari semua cara-cara tersebut, cara

mana yang menurut mas lebih gampang?” kemudian cara yang mana yang mas H mau coba terlebih

Objektif : Klien dapat menyebutkan

tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya.

Klien dapat menyebutkan cara

baru untuk mengontrol halusinasinya.

Klien dapat memilih cara mengatasi halusinasinya seperti yang telah didiskusikan dengan klien.

Klien dapat melaksanakan cara yang telah dipilih untuk mengendalikan halusinasinya.

Klien dapat mengikuti Terapi

Aktifitas Kelompok (TAK)

A : TUK 3 Tercapai sebagian

P : Pertemuan selanjutnya TUK 5

62

Page 19: 8. Analisa Data Sintesa

dahulu?” Bagus! Oke..”5. Mnganjurkan klien untuk mengikuti Terapi Aktifitas

Kelompok (TAK). ”Baiklah mas, nanti pukul 11.00 wib, mas

mengikuti kegitan kelompok bersama-sama temannya ya...?”

“Besok saya akan datang kembali kemari untuk berdiskusi mengenai obat-obat yang mas minun untuk mengatasi suara-suara yang mas dengar dan mengganggu tersebut. Pukul 09.30 wib selama 15 menit kita ngobrol lagi di sini lagi ya mas. Bagaimana, apa mas setuju?”

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

63

Page 20: 8. Analisa Data Sintesa

NAMA : Tn. H NIRM : 038323 RUANGAN : Puri Mitra

TGL. DX KEP IMPLEMENTASI EVALUASI T.T06 Jan 2011

Resiko Kekerasan Mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan Perubahan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran.

1. Mengadakan kontak sering dan singkat secara bertahap secara terapeutik. “Selamat pagi mas H?” “Mas H tampak lebih segar hari ini, bagaimana

perasaan mas sekarang?” Bagaimana waktu suara-suara itu terdengar, mas mencoba cara-cara yang waktu itu kita bicarakan? Apa berhasil mas? Wah...baguslah kalau begitu.”

“Seperti janji saya kemarin, hari ini saya akan menjelaskan kepada mas H mengenai obat-obatan yang diminum yang bisa mengatasi suara-suara yang mengganggu. Tidak lama ko mas hanya 15 menit saja. Kita ngobrolnya disini aja ya mas. Bagaimana mas, setuju ya?”

2. Mendiskusikan dengan klien tentang dosis, frekuensi dan manfaat obat. ”Mas H ini obat-obatan yang diminum. Yang

berwarna orange ini namanya clhopromazine (CPZ), dan yang pink kecil ini namanya Haloperidol. Dua obat ini berguna untuk mengendalikan suara-suara yang sering mas H dengar. Yang orange diminum 3 kali sehari masing-masing 1 tablet, dan yang pink kecil ini diminum 2 kali sehari masing-masing 1 tablet, tidak boleh lebih atau pun kurang.

Subjektif : ”Selamat pagi juga suster Dewi,

kabar baik.” ”Perasaan saya lumayan lebih

nyaman dari pada biasanya, karena suara-suara yang sering saya dengar itu jarang muncul lagi. Saya sudah coba cara yang suster ajarkan kemarin. Yah..lumayan cukup berhasil Sus...”

”Baik, ayo kita ngobrol disini ya..”

”Oh..ini ya sus..” ”Oh pantas saja, saya merasa

ngantuk, pingin tidur terus, dan lemas.”

”Oh, begitu ya sus...” ”Iya sus, nanti saya ingat-ingat

kembali. Terima kasih ya suster sudah berbagi ilmu kepada saya. Sampai besok ya..?”

Objektif :

(.....................)Dewi

64

Page 21: 8. Analisa Data Sintesa

3. Menganjurkan klien minta sendiri obat kepada perawat dan merasakan manfaatnya. ”Dengan minum obat ini mungkin mas H akan

mengalami perasaan ngantuk, lemas, pingin tidur terus, dan bibir bisa jadi kering. Itu adalah efek penyerta dari obat yang mas minum, tapi jangan panik.”

”Perawat akan selalu memantau mas H dengan mengukur tekanan darah mas har 3x sehari. Sudah jelas mas H?”

4. Menganjurkan klien untuk bicara kepada dokter tentang manfaat obat dan efek samping obat yang dirasakan. ”Obat ini harus diminum terus, mungkin berbulan-

bulan atau bahkan bertahun-tahun.” ”Jangan kawatir mas H, obat ini aman jika diminum

sesuai dengan aturan pakainya.” ”Mas H jangan menghentikan obat walaupun mas H

sudah merasa sehat. Mas H harus selalu berkonsultasi dengan dokter atau dengan kami.”

5. Diskusikan akibat yang dapat terjadi bila berhenti minum obat tanpa konsultasi. ”Bila mas H tidak mau minum obat, gejala-gejala

seperti yang mas H alami sekarang akan lebih sering munculnya.”

6. Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar. ”Ada 5 hal yang harus mas H ingat bila minum obat,

Klien mampu menjawab pertanyaan perawat dan ada kontak mata.

Klien dapat menyebutkan

manfaat obat, dosis dan efek sampingnya.

Klien dapat mendemontrasikan penggunaan obat dengan benar.

Klien mendapat informasi tentang manfaat obat dan efek samping obat.

Klien dapat memahami akibat berhentinya minum obat tanpa konsultasi terlebih dahulu.

Klien dapat menyebutkan prinsip 5 benar penggunaan obat.

A : TUK 5 Tercapai

P : Pertemuan selanjutnya lanjutkan TUK 3

65

Page 22: 8. Analisa Data Sintesa

yaitu mas H harus memperhatikan ; benar obat, benar bahwa obat ini untuk mas H, benar caranya, benar waktunya dan benar frekuensinya. Di ingat ya mas? Bagus.”

”Baiklah mas, sekarang saatnya untuk mengukur tekanan darah mas, untuk mengetahui keadaan mas sekarang ini...”

“Bagaimana perasaan mas H setelah berbincang-bincang? Apakah mas H sekarang sudah paham? Nah sekarang coba mas sebutkan jenis obat yang mas minum. Bagus! Sekarang 5 benar kalau kita minum obat, apa saja? Ya, bagus sekali.”

”Karena mas H sudah paham tentang obat-obat yang mas H minum, mas bisa langsung minta obat kepada perawat jika waktu pemberian obat sudah tiba.”

“Besok saya akan datang kembali kemari untuk bercakap-cakap bersama mas H pukul 09.30 wib di sini saja, kita akan berdiskusi mengenai cara mengendalikan atau mengontrol halusinasi yang mas rasakan. Bagaimana mas setuju?”

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

66

Page 23: 8. Analisa Data Sintesa

NAMA : Tn. H NIRM : 038323 RUANGAN : Puri Mitra

TGL. DX KEP IMPLEMENTASI EVALUASI T.T07 Jan 2011

Resiko Kekerasan Mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan Perubahan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran.

1. Mengadakan kontak sering dan singkat secara bertahap secara terapeutik. “Selamat pagi mas H, bagaimana kabarnya hari

ini?” “Bagaimana perasaan mas pada hari ini? ”Apakah

mas masih sering mendengar suara-suara seperti yang kita percakapkan kemarin?”

“Hari ini kita akan berbincang-bincang mengenai cara mengendalikan atau mengontrol halusinasi yang mas rasakan selama 15 menit, disini saja ya mas, setuju?”

2.Mendiskusikan cara untuk memutuskan/ mengontrol timbulnya halusinasi. ”Cara pertama untuk mengontrol timbulnya

halusinasi adalah kalau mas mulai mendengar suara-suara itu langsung mas katakan di dalam hati mas...”Pergi-pergi.., saya tidak mau dengar..” lakukan itu berulang-ulang sampai suara itu hilang.

“Kemudian cara yang ke 2 adalah bila suara itu muncul kembali, mas langsung saja pergi mencari perawat, katakan kepada perawat bahwa mas mendengar suara-suara. Nanti perawat akan mengajak mas untuk mengobrol sehingga suara-suara itu akan hilang dengan sendirinya.”

“Dan cara yang ke 3 adalah mas menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat. Jangan

Subjektif : ”Selamat pagi juga suster Dewi,

kabar baik.” ”Perasaan saya lumayan lebih

nyaman dari pada biasanya, karena suara-suara yang sering saya dengar itu jarang sekali muncul lagi. Saya sudah coba cara yang suster ajarkan kemarin. Yah..lumayan berhasil Sus...”

”Baik, ayo kita ngobrol disini ya..”

”Oh begitu ya sus...” ”Saya mau coba cara yang lain

lagi sus...cara ke 3 dan ke 4.” ”Baik sus, besok kita lanjutkan

kembali ya, cara mengontrolnya...”

Objektif : Klien dapat menyebutkan cara

baru untuk mengontrol halusinasinya.

Klien dapat memilih cara mengatasi halusinasinya seperti

(.....................)Dewi

67

Page 24: 8. Analisa Data Sintesa

biarkan waktu luang untuk melamun atau bingung saja.”

“Nah cara ke 4 yang terakhir adalah mas harus minum obat secara teratur, sesuai anjuran dokter.”

“Mas dapat meminta obat langsung kepada perawat bila waktu pemberian obat sudah tiba.”

3. Membantu klien memilih dengan melatih cara memutuskan halusinasi secara bertahap. “Nah mas H, dari semua cara-cara tersebut, cara

mana yang mas mau coba lagi? Bagus! Oke..” “Besok saya akan datang kembali kemari untuk

melatih cara-cara mengontrol halusinasinya lagi untuk mengatasi suara-suara yang mas dengar dan mengganggu tersebut. Pukul 09.30 wib selama 15 menit kita ngobrol lagi di sini lagi ya mas. Bagaimana, apa mas setuju?”

yang telah didiskusikan dengan klien.

Klien dapat melaksanakan cara yang telah dipilih untuk mengendalikan halusinasinya.

A : TUK 3 Tercapai sebagian

P : Rencana tindakan dilanjutkan sampai klien pulang.

68